Ungkapan "terima aku apa adanya"

Bagaimana saudara-saudara menanggapi ungkapan tersebut sebagai salah satu kriteria dalam menemukan sosok kekasih idaman? Apa yang terpikirkan oleh saudara-saudara ketika mendengar ungkapan tetsebut?

Hello JUL485 : Yup,, pasti sering sekali,, tapi tak semudah tindakan bukan ? hehehe...

Kalau versi saya : saat kita mau menerima seseorang apa adanya itu artinya sudah melalui bbrp tahapan yg harus dilalui sehingga kalimat "terima apa adanya" itu harus dijalankan jika sudah berkomitmen di depan Gereja-NYA, bukan persyaratan di awal yg banyak dilonggarkan kemudian malah cintanya makin pudar kerna jadi tahu smua keburukan2nya setelah pernikahan. Sesudah menikah terima sepaket, tapi jangan mudah melonggarkan "persyaratan di awal pengenalan & pra-nikah/persahabatan".

upps,, maaf ke kirim double krn lola signal... hehe... aq ubah edit yaa :))

Berarti menurut saudari Rara ungkapan tersebut salah/kurang tepat jika diungkapkan sebelum pernikahan?

Kl menurutku tdk ada manusia yg sempurna jd ya sering x ak pun gt

Bs ga trima ak dengan segala permasalahan yg ada

N puji Tuhan selama kita bs optimis menghadapi hidup dr apa ada nya menjadi segalanya ada

Jd bkn sebuah hal yg gmn2 kl kata ak sih

Hmmmz.... Ngak gituu juga siyh :)) tetap ada wilayah2 yg tidak kaku alias fleksible. Hal-hal yg sederhana atau simple tidak prinsip jangan dipersulit tapi hal2 yg prinsip jangan mudah berkompromi :))

JUL485 tulis:

Berarti menurut saudari Rara ungkapan tersebut salah/kurang tepat jika diungkapkan sebelum pernikahan?

Bisa di terima pendapat dari saudari Rosi dan Rara,,

Tapi tidak sedikit yg beranggapan jika seseorang menyatakan ungkapan tersebut, mereka cenderung mengaitkannya dg fisik, latar belakang keluarga hingga finansial. Begitulah setahu saya yg terjadi...

Keterbukaan dan kejujuran merupakan modal awal dalam menjalani suatu hal.. bicara apa adaya dan bersikap realistis

JUL485 tulis:

Tapi tidak sedikit yg beranggapan jika seseorang menyatakan ungkapan tersebut, mereka cenderung mengaitkannya dg fisik, latar belakang keluarga hingga finansial. Begitulah setahu saya yg terjadi...

Iya sdr Jul..ada benarnya...ada kecenderungan seperti itu..

Jika boleh beri saran....

Mungkin kita harus bisa menerima diri sendiri terlebih dahulu....agar kita bisa diterima orang lain dgn seutuhnya...

Orang yg sdh menerima diri sendiri akan terlihat dari perilakunya...yg jelas orangnya akan menyenangkan...dan tidak galau melulu mikirin kekurangannya.....(^,-)

Peace

Mantap sarannya bg sdr Alando dan Daniel..

Terima aku apa adanya berarti saya bisa menjadi diri saya sendiri saat menjadi pasangan dia walaupun mgkn tidak akan sepenuhnya bisa seperti itu karena setiap orang punya harapannya masing2, punya gambaran idealnya masing terhadap pasangannya.

ungkapan itu justru terkesan apatis dan egois . . . untuk bbrapa hal yang sebenarnya masih bisa untuk diubah . . . .itu menurutku lhoo . . .

karena mmg ada bbrapa hal yang harus bisa diterima secara ikhlas . . .  mis. ketidaksempurnaan fisik, entah itu pembawaan lahir ato krn faktor kecelakaan . . . tpii juga ada hal yang gk bisa scara egois kita pertahankan dgn alasan . . . " ya inilah aku . . terima syukur gak ya syukur"

jdii kita bisa lbih bijak untuk menentukan mana yg harus bisa diterima apa adanya & mana yg mmg harus di ubah demi niat tulus untuk bersama pasangan nantinya . . .

lets be wise . . . .

Karakter (sesuatu yang bisa diubah)

terima apa adanya bukan berrti kamu menutpi hal buruk pasangan mu misalnya dia ngerokok. kan itu buruk buat psangan dan malah impact ke kamu dan org2 disktrnya. karna itu bentuk dari Kasih. Dan Tuhan sendri ajarin itu..

Fisik (tidak bisa diubah)

Banyak yang sudah buktiin kalo cinta bukan soal fisik tapi "Hati" contoh konkrit Nick Vujicic yg hidup tanpa kaki bisa dapet istri yg cantik dengan kondisi fisik sempurna.. bukan karena Nick mampu memikat wanita tapi Karena dia biarkan Tuhan yg bekerja dan kalian bisa liat sendri

Semoga pandangan2 ini memberikan gambaran buat kita maupun sdr2 yg lain.

Mari sdr2 yg mau menyumbangkan pandangannya thd ungkapan diatas,,

Aq mau nyumbang pendapat dong...

Apa adanya itu beda jauh dengan apa ala kadarnya...

Masa sih apa adanya kita terima pasangan yg narkobaan..ato udh tau tukang mukul fisik ttp kita terima...krn merasa itu lah apa adanya...

Masa sih kita yg dibesarkan dgn kasih sayang orangtua dpet perlakuan dan tekanan lbh berat ketimbng kita dikala masih sendiri....hehe..

Hehe, siapapun pasti tidak mau demikian,,

Pendapatnya diterima,,

NELLYRG056 tulis:

Aq mau nyumbang pendapat dong...

Apa adanya itu beda jauh dengan apa ala kadarnya...

Masa sih apa adanya kita terima pasangan yg narkobaan..ato udh tau tukang mukul fisik ttp kita terima...krn merasa itu lah apa adanya...

Masa sih kita yg dibesarkan dgn kasih sayang orangtua dpet perlakuan dan tekanan lbh berat ketimbng kita dikala masih sendiri....hehe..

Tanggapannya biasa aja, soalnya udh biasa dnger jga.
Bila calon pasangan saya yg buat kriteria bgtu maka simpelnya saya bakal mikir kalo dia udah nyaman mnjdi drinya sndiri. So, dia berharap dapat pasangan yg juga menyukai dia apa adanya (sepaket dengan kelebihan dan kekurangannya). Nah, yang ingin dikenal lebih jauh mungkin apa adanya dia itu sperti gimana dulu bila ternyata emang klop y lanjut jika tidk yh let's be friend aj.

Mau diterima apa adanya menurut saya bukan berarti dia ga mau berubah walau salah ataupun ga mau berkembang. Namun mungkin intinya dia ga mau pura2 jadi oran lain utk buat pasangannya suka, namun dgn jadi diri sendiripun pasangannya masih tetap menyukainya.
Begitu sh kalo mnrut saya

JUL485 tulis:

Bagaimana saudara-saudara menanggapi ungkapan tersebut sebagai salah satu kriteria dalam menemukan sosok kekasih idaman? Apa yang terpikirkan oleh saudara-saudara ketika mendengar ungkapan tetsebut?

WIRNER989 tulis:

Karakter (sesuatu yang bisa diubah)

terima apa adanya bukan berrti kamu menutpi hal buruk pasangan mu misalnya dia ngerokok. kan itu buruk buat psangan dan malah impact ke kamu dan org2 disktrnya. karna itu bentuk dari Kasih. Dan Tuhan sendri ajarin itu..

Fisik (tidak bisa diubah)

Banyak yang sudah buktiin kalo cinta bukan soal fisik tapi "Hati" contoh konkrit Nick Vujicic yg hidup tanpa kaki bisa dapet istri yg cantik dengan kondisi fisik sempurna.. bukan karena Nick mampu memikat wanita tapi Karena dia biarkan Tuhan yg bekerja dan kalian bisa liat sendri

setuju banget...biarkan Tuhan yg bekerja dan Dia yg akan tunjukkan apakah dia pasangan yg tepat untuk kita atau bukan..