PATAHKAN KAKINYA
-
1 November 2015
Salam..
Sy hny org bodoh yg krg paham ttg aturan sadur menyadur sbh tulisan.teguran dr admin sy pikir sdh sngt bijaksana.jd mnrt sy tdk baik jg jk ssorg menyerang yg lain krn kesalahan/kelalaian nya,aplg jk hny utk menunjukkan dirinya lbh pintar. Bagus, sdri sandova sdh meminta maaf,mgkn mmg dia bnr2 ga tau sumbernya
Lbh dr itu sy kira cerita diatas sngt bagus.dan mnrt sy tdk blh membaca tulisan hny dr yg tersurat sj tp lbh dalam adlh memahami makna yg tersirat.memahami betapa begitu kasihnya,sehingga org tua hrs menghukum anaknya,spy si anak tau bhw dia salah.terlihat seperti tega,tp sbh hukuman mmg hrs dilakukan sbg pembelajaran utk si anak mjd lbh dewasa dlm berpikir n bertindak.
Trmksh..Gbu
-
1 November 2015
looh..kok kedagingan sih, kan dr cerita alkitab jg sdh ad ceritany seperti Bapa abraham yg dsuruh membunuh anaknya...
SANDOVA742 tulis:
Mungkin cara pandang yang sudah berbeda.. aku lbh melihat pesan apa yang mau disampaikan. klu tentang yang saudara katakan, klu mengikuti kedagingan tdk ada yg mau utk dipatahkan kakinya. tp kembali lgi, itu ilustrasi, kita tahu bahwa sifat Allah yg menonjol adalah Kasih.
-
2 November 2015
yang saya sampaikan hanya sekedar saran. tetapi seharusnya demikianlah adanya. Dan itu saya sampaikan sebelum ada masukan dari admin JK. Sdr bisa lihat dr jam postingannya. Bukan ssdh ada teguran dr admin JK saya masih memberikan saran lg. Demikian. Jd tidak ada hubungannya dengan serang menyerang ataupun menunjukkan kepintaran. Hanya sekedar saran. Salam.
b]CHRISTIAN983 tulis:
Salam..
Sy hny org bodoh yg krg paham ttg aturan sadur menyadur sbh tulisan.teguran dr admin sy pikir sdh sngt bijaksana.jd mnrt sy tdk baik jg jk ssorg menyerang yg lain krn kesalahan/kelalaian nya,aplg jk hny utk menunjukkan dirinya lbh pintar. Bagus, sdri sandova sdh meminta maaf,mgkn mmg dia bnr2 ga tau sumbernya
Lbh dr itu sy kira cerita diatas sngt bagus.dan mnrt sy tdk blh membaca tulisan hny dr yg tersurat sj tp lbh dalam adlh memahami makna yg tersirat.memahami betapa begitu kasihnya,sehingga org tua hrs menghukum anaknya,spy si anak tau bhw dia salah.terlihat seperti tega,tp sbh hukuman mmg hrs dilakukan sbg pembelajaran utk si anak mjd lbh dewasa dlm berpikir n bertindak.
Trmksh..Gbu
-
2 November 2015
CHRISTIAN983 tulis:
Salam..
Sy hny org bodoh yg krg paham ttg aturan sadur menyadur sbh tulisan.teguran dr admin sy pikir sdh sngt bijaksana.jd mnrt sy tdk baik jg jk ssorg menyerang yg lain krn kesalahan/kelalaian nya,aplg jk hny utk menunjukkan dirinya lbh pintar. Bagus, sdri sandova sdh meminta maaf,mgkn mmg dia bnr2 ga tau sumbernya
Lbh dr itu sy kira cerita diatas sngt bagus.dan mnrt sy tdk blh membaca tulisan hny dr yg tersurat sj tp lbh dalam adlh memahami makna yg tersirat.memahami betapa begitu kasihnya,sehingga org tua hrs menghukum anaknya,spy si anak tau bhw dia salah.terlihat seperti tega,tp sbh hukuman mmg hrs dilakukan sbg pembelajaran utk si anak mjd lbh dewasa dlm berpikir n bertindak.
Trmksh..Gbu
Puji TUHAN, sdri kita yang memposting tulisan ini tidak dilakukan di luar (baca : umum, non Kristen) kerna menjadi kesalahan fatal & akan bisa dilakukan proses lanjutan kerna melanggar hak karya cipta orang lain. Jadi saya rasa Sdr. Katharina benar adanya menegur & memberikan masukan yg positive ke Sandova. Terlepas dari "ISI-Postingan" tsb. Kerna akan menjadi permasalahan panjang secara etika penulisan karya ilmiah misal skripsi, thesis atau paper work lainnya di dunia profesional. Lihatlah dari segi positive masih ada sdr2 lainnya yg memperhatikan & menegur dgn baik & nyata dalam Kasih. Bukan tentang urusan serang menyerang tapi Etika Penulisan Karya Orang Lain. GBU ALL.
2 November 2015 diubah oleh RARA477
-
2 November 2015
Setujuuuuuuu!
RARA477 tulis:
Puji TUHAN, sdri kita yang memposting tulisan ini tidak dilakukan di luar (baca : umum, non Kristen) kerna menjadi kesalahan fatal & akan bisa dilakukan proses lanjutan kerna melanggar hak karya cipta orang lain. Jadi saya rasa Sdr. Katharina benar adanya menegur & memberikan masukan yg positive ke Sandova. Terlepas dari "ISI-Postingan" tsb. Kerna akan menjadi permasalahan panjang secara etika penulisan karya ilmiah misal skripsi, thesis atau paper work lainnya di dunia profesional. Lihatlah dari segi positive masih ada sdr2 lainnya yg memperhatikan & menegur dgn baik & nyata dalam Kasih. Bukan tentang urusan serang menyerang tapi Etika Penulisan Karya Orang Lain. GBU ALL.
@ sist Sandova klu menurut sy gak perlu dihapus edit aja sist krn isinya bagus.
Ditambahkan Sj; Renungan ini sy dapatkan dari teman sy yg calpend.
-
11 Februari 2016
Kedagingan artinya bahwa secara manusia tentu kita tidak ingin menyakiti anak yg merupakan darah dan daging kita sendiri. Sudah hal yg alamiah dan manusiawi.
kan dr cerita alkitab jg sdh ad ceritany seperti Bapa abraham yg dsuruh membunuh anaknya...
Oleh karena itu, secara kedagingan/manusiawi, sudah barang tentu Abraham tidak rela untuk mengorbankan Ishak. Tetapi karena Tuhan yg menyuruh...
-
11 Februari 2016
Ini kedua kalinya yaa saya lihat sist Sandova mengutip tulisan orang lain tanpa menulis sumbernya darimana....
-
11 Februari 2016
Broo Merman, sbnrnya dlm cerita ini, posisi kita sebagai mns/umat Allah adlh dombanya & gembalanya adlh Yesus & Tuhan itu adlh Bapa di surga. Klopun merman mo menempatkan posisi gembala adlh kita sbg ortu, yah pastinya akan menuruti apa yg diperintahkan Tuhan,krn kita hrs taat sm sprti Abraham,krn Tuhan lbh tau apa yg terbaik utk kita krn Dia adlh pencipta kita (kaitannya dgn memiliki hati seorang hamba yg tdk punya hak atas dirinya termasuk utk bertanya knp,krn hak hdp sihamba dikuasai penuh oleh tuannya dlm hal ini adlh Tuhan).Klo memang dgn cara mematahkan kakinya baru bs anak itu mengerti&berubah knp tdk,,?! Semua kan demi kebaikannya toh anak itu akhirnya bs berjln kembali,drpd anak itu tumbuh jd anak yg tdk beres/tdk benar kan mendingan dihajar, misal dia jd salah pergaulan,narkobaan,dll kan masa dpnnya jd hancur. Tuhan sendiri mengatakan,Tuhan menghajar umat yg dikasihiNya semata2 utk membentuk kita mjd bejana yg indah dlm pandanganNya.Krn Allah turut bekerja dlm segala hal utk mendatangkan kebaikan bg umat yg dikasihiNya.Bc Amsl 23:13-14.Sbnrnya jgn jg diartikan scr harafiah klo bener2 dipatahkan kakinya, kan menghajar jg bs dilakukan dgn cara yg lain tp klopun hrs dipatahkan, ya klo Tuhan minta hrs taat.
Sbnrnya dr cerita ini aq melihat diriku yg dipatahkan kakinya,badai hdp dtg bertubi2 sampai aq babak belur,sampai akhirnya aq berada pd ttk mngerti & pasrah berserah kpdNya,sperti dlm cerita itu walau domba itu sdh sembuh dia tdk mau lg berada jauh dr gembalaNya,krn aq merasa sgt bergantung kpdNya&tdk sanggup tanpaNya&kupastikan tdk bs hdp tanpaNya.Dulu aq msh suka complain ama Tuhan,aq mikir,"Enak bgt jd org lain yg lemah,klo gk sanggup,ngambek ama Tuhan gk mau berdoa lg&Tuhan lgsg kasih apa yg dia minta,sementara aku,,mentang2 aq kuat,Tuhan ksh ujian bertubi2,Tuhan gk jg jwb2 doaku.Tp skrg aq mengerti & sgt bersyukur utk segala yg boleh terjadi dlm hdpku semua emg benar2 utk mendtgkan kebaikan bgku.Skrg aq tdk bergeming lg,mau apapun hal buruk yg terjadi&tdk sesuai dgn keinginanku aq tetap berpegang teguh kpd imanku kpdNya&sgt b'gantung kpdNya.
Bg Merman coba dulu km memandang dr sudut pandang penulis jgn lgsg mau protes spy bs berfikir&menilai dr sudut pandang yg sm dgn sipenulis sehingga bs menangkap point yg hendak disampaikan sipenulis dlm crt itu. Satu lg nasehatku ya,,Spy jgn sampai kita babak belur dulu dibuat Tuhan baru kita bs mau nurut ama Tuhan. Sakiit bgt bro,,tp gpp klo itu membentuk kita jd baik.Tp menurutku klo tipikal merman ini keknya emg hrs babak belur dulu, baru nurut dlm memperoses hdpnya utk mjd bejanaNya yg indah. hehe,,Gbu broo
MERMAN459 tulis:
ok, klo kk sandova dihadapakan dengan situsai seprti ini , gmn??
seandainya, nanti kk sandova sdh pnya ank...tarik domba itu adalah ank kk sandova dan kk sebagai gembala...dan dalam jwbn, Tuhan menyuruh kk sandova mematahkan kaki ank kk sandova *brrti kk sandova akan mngikuti perintah Tuhan dong...#dsini yg sy bilang ngeri...
sesorang untuk mendapatkan sesuatu harus mengorbankan sesuatu...
-
12 Februari 2016
Alkisah adalah seorang penggembala dengan puluhan, mungkin ratusan ekor domba gembalaannya. Kesehariannya diwarnai oleh rutinitas menggembalakan domba, dan memberi mereka makan, membawanya ke padang rumput.
Dari sekian banyak domba peliharaannya, adalah seekor domba yang nakal, yang polahnya berbeda dan lebih sulit diatur ketimbang domba-domba lainnya. Domba yang nakal ini selalu memisahkan diri dari teman-temannya. Ketika domba-domba yang lain makan rumput secara berkelompok, dia akan keluar dari kelompoknya dan pergi ke tempat yang dia suka, atau ketika gembalanya sedang menggiring domba-dombanya ke padang rumput, si domba nakal akan lari sendirian ke arah yang berlawanan, menjauh
dari kelompoknya.
Reaksi sang gembala biasanya adalah selalu mengejar domba nakal ini, menangkapnya dan menempatkannya kembali ke tengah-tengah kelompoknya. Dan hal ini selalu dia lakukan berulang-ulang kali. Jadi, tiap kali si domba nakal tadi memisahkan diri, si gembala akan mengejar dan menggendongnya untuk mengembalikannya ke dalam kelompoknya.
Gembala itu memang penyabar menyikapi kenakalan si domba yang satu itu. Tapi setelah kesekian kalinya si domba nakal itu terus berulah, tak urung penat dan pusing juga sang gembala dibuatnya. Sebagai seorang yang taat dan beriman, ia mengadu pada Tuhan dalam doanya. "Tuhan..., Engkau adalah seorang Gembala yang baik... Dalam Mazmur, Daud pun menyebutMu sebagai Gembala yang membawa domba-domba-Mu ke padang rumput yang hijau. Tuhan, Engkau Allah yang mengetahui segala sesuatu, kalau Engkau ada pada posisiku, apa yang akan Engkau lakukan dalam menghadapi domba yang nakal ini?"
"Patahkan kakinya!," kata Tuhan.
"Haaa...?! Tuhan..! Patahkan kakinya...?! (sambil mikir, kok Tuhan tega amat). Dia pun kembali bertanya ke Tuhan dengan pertanyaan yang sama.Tapi, kembali jawaban Tuhan, "Patahkan kakinya!"
Menyadari bahwa Tuhan mengetahui segala sesuatu, dia mengikuti apa yang
diperintahkanNya. Maka, esok harinya, ketika sedang menggembalakan domba, si domba nakal melakukan kebiasaannya dan si gembala mengangkatnya, sambil berkata dalam hati, "Tuhan..., aku sungguh nggak tega, tapi karena Engkau yang menyuruh aku untuk patahkan kakinya, maka aku akan patahkan kakinya..."
Si domba nakal merintih kesakitan dan si gembala tidak tahan mendengarnya. Hatinya sakit sekali mendengar rintihan itu. Namun dia sangat mengasihi domba itu, dan dia patuh pada perintah Tuhan. Setelah dia mematahkan kaki si domba nakal, kaki tersebut dia balut. Setiap hari dia menggendong domba nakal itu karena dia tidak bisa berjalan. Si domba itupun dirawatya. Domba itu makan rumput di samping gembalanya karena bila dia makan rumput dengan teman-temannya besar kemungkinan dia akan terinjak. Bila sedang berjalan-jalan di padang rumput, si gembala akan menggendongnya.
Inilah yang terjadi, setiap kali domba nakal ini haus, dia akan menjilat keringat
si gembala yang menggendongnya. Kepalanya selalu bersandar pada dada si gembala dan menggosokkan kepalanya di bahu gembala bila sedang berjalan-jalan di padang rumput. Selama kakinya patah, domba nakal ini sangat bersikap manis dan hampir setiap saat, dia menjilat keringat gembalanya. Iia tidak berdaya, sangat bergantung pada gembalanya.
Akhirnya, setelah sekian minggu, kakinya pun sembuh. Si gembala membuka balutan pembebat kakinya dan melepaskannya untuk bermain-main dengan domba-domba lain.
Namun, hal inilah yang terjadi: dia tidak berlari ke kelompoknya, tapi terus
merapatkan dirinya antara kaki gembalanya. Akibatnya si gembala mengangkatnya (dan si domba nakal masih terus menerus menjilat keringat si gembala!) dan harus meletakkan dia di kelompoknya. Tapi si domba nakal selalu berlari mengikuti dan merapatkan dirinya kembali ke gembalanya!
Si gembala berulang kali melakukan hal ini. Tapi, berulang kali pula si domba nakal kembali kepadanya. Si gembala bingung dengan perilaku domba nakal ini, dan dalam kebingungannya Tuhan berkata kepadanya, "Itulah yang tidak dimengerti oleh umat- Ku... Ketika Aku membiarkan mereka berbeban berat atau terluka atau Aku ijinkan sesuatu menimpa mereka... itu adalah untuk membawa mereka mendekat kepadaKu. Aku melakukan itu untuk membuat mereka mengerti betapa berharganya mereka di hatiKu.
Betapa Aku ingin mereka hidup bergantung hanya padaKu, dekat dan intim denganKu. Tapi seringkali mereka semakin menjauh ketika hal-hal itu terjadi..." Sang gembala akhirnya mengerti, mengapa Tuhan menyuruh dia mematahkan kaki si domba nakal itu.Saya ga mau punya Tuhan kaya gini
-
12 Februari 2016
Akuilah Tuhan dalam hidupmu. Taatilah dan lakukan segala perintah Nya. Jangan ciptakan Tuhan menurut pemikiran dan keinginan kita. Dengan begitu Tuhan Yesus akan diakui dalam mulut dan tindakan kita. Gbu.
07:12 WIB 02/12/2016 M2
-
12 Februari 2016
Setuju
ZEGA376 tulis:
07:12 WIB 02/12/2016 M2
-
12 Februari 2016
setuju
-
12 Februari 2016
yang setuju bayar Rp. 500,-
Setiap pembayaran akan didonasikan untuk kegiatan kemanusiaan sebesar Rp. 50,- . Donasi tidak diperkenankan diaudit kecuali oleh malaikat
Terima kasih.