Adat istiadat dan Firman Tuhan/ Perintah manusia dengan...
-
4 Januari 2016
Adat istiadat itu sudah ada dari nenek moyang kita terdahulu yang pada saat itu mereka belum mengenal Sang Penciptanya tp dengan adat istiadat itulah mereka dapat memaksimalkan hubungan baik diantara mereka pada saat itu berarti itu adalah hasil upaya yang baik yang diciptakan oleh nenek moyang kita terdahulu, knp sekarang harus kita tentang dan musnahkan, yang menjadi sumber masalahnya adalah karena mereka pada saat itu belum mengenal Tuhannya maka hasil nya yang kurang baik dipandang dari segi agama(firman Tuhan), makanya tugas kita la sekarang sebagai generasi yang telah mengerti dan mengenal firman Tuhan untuk mengarahkan adat istiadat tsb kearah yang lebih sempurna karena kedua-dua adalah bagaimana cara hidup kita yang baik dan benar dihadapan sesama manusia terlebih dihadapan Tuhan, dan jangan pernah menyalahkan adat istiadat tsb tp marilah kita membuat adat istiadat tsb menjadi benar dan penting sesuai dengan kebenaran yang Allah firmankan dgn penyembahan kita terutama tertuju kepada Allah Bapa, Yesus Kristus sang pencipta langit dan bumi dan Dia satu-satunya pemilik kehormatan.
Karena adat istiadat masih boleh dimodifikasi yang awalnya belum mengenal sang penciptanya dan sekarang telah mengenal dan mengerti siapa sang penciptanya
-
4 Januari 2016
stuju
AMBAR842 tulis:
Adat istiadat itu sudah ada dari nenek moyang kita terdahulu yang pada saat itu mereka belum mengenal Sang Penciptanya tp dengan adat istiadat itulah mereka dapat memaksimalkan hubungan baik diantara mereka pada saat itu berarti itu adalah hasil upaya yang baik yang diciptakan oleh nenek moyang kita terdahulu, knp sekarang harus kita tentang dan musnahkan, yang menjadi sumber masalahnya adalah karena mereka pada saat itu belum mengenal Tuhannya maka hasil nya yang kurang baik dipandang dari segi agama(firman Tuhan), makanya tugas kita la sekarang sebagai generasi yang telah mengerti dan mengenal firman Tuhan untuk mengarahkan adat istiadat tsb kearah yang lebih sempurna karena kedua-dua adalah bagaimana cara hidup kita yang baik dan benar dihadapan sesama manusia terlebih dihadapan Tuhan, dan jangan pernah menyalahkan adat istiadat tsb tp marilah kita membuat adat istiadat tsb menjadi benar dan penting sesuai dengan kebenaran yang Allah firmankan dgn penyembahan kita terutama tertuju kepada Allah Bapa, Yesus Kristus sang pencipta langit dan bumi dan Dia satu-satunya pemilik kehormatan.
Karena adat istiadat masih boleh dimodifikasi yang awalnya belum mengenal sang penciptanya dan sekarang telah mengenal dan mengerti siapa sang penciptanya
-
4 Januari 2016
FTN749 tulis:
nyimak brooo
gw karismatik memang benar sebagian pendeta melarang ada sedikit adat yang lari dari jalur berdasarkan penilaian Karismatik di antaranya acara adat,minum darah itu sah sah aja yang saya sayang kan karismatik mengemborkan hal tersebut bisa membuat kalau saya kasi pandangan suatu perselisihandan perdebatan yang tidak baik,saya tidak mengambil semua yg saya anggap buruk dalam prinsip gereja soal adat
kalau saya menilai adat itu tradisi greja tidak boleh menghakimi bahwa itudosa saya orang batak saya di adati waktu menikah bagi saya tetap sembah TUHAN YESUS dari apa pun dan jangan pernah salah dalam memahami alkitab sangat sulit dan sangat bahaya jikalau salah mengartikan kata kata itu referensi waktu kotbha pdt Gilbert lumindong.Kalau kita lihat jaman penyembahaan patung TUHAN belah bumi dan hancur kuil kuil tersebut klu jaman sekarang ada pasti da di belah TUHAN kuil kuil tersebut TUHAN tau manusia di bumi siapa yang disembah. TUHAN tau kelebihan ciptaan nya di beri pikiran danperasaan.makanya TUHAN lihat jika melenceng di benarkan.banyak orang fanatik yg berakhir kekecewaan terhadap TUHAN itulah dosa yang bisa kita menghakimiTUHAN. imani berbuat yang sesuai perkataan nya.
soal darah binatang memang benar dilarang taapi jgn salah apakah ada orang minum darah segar darah binatbabi untunang paling ular, kalau darah anjing dan babi di campuran masakak lihat mana yang berbeda
kalau pada perjanjian lama kalau ada yang melakukan dosa besar langsung dicabut nyawanya oleh Tuhan atau mati secara lahiriah (hukuman dari Tuhan langsung) atau jika ketauan oleh orang lain seseorang melakukan dosa dan ada saksinya maka orang tersebut bisa dihukum mati atau dilempari pakai batu. Namun pada perjanjian baru sudah berbeda orang melakukan dosa tidak lg langsung mati secara lahiriah namun mati rohani.
Firman Tuhan mengatakan yang makan darah binatang akan mati atau dilenyapkan oleh Tuhan.
IMAMAT 17:10-11
Setiap orang dari bangsa israel dan dari orang asing yang tinggak ditengah-tengah mereka, yang makan darah apapun juga Aku sendiri akan menentang dia dari tengah-tengah bangsanya. karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya dan Aku telah memberikan darah itu kepadamu di atas mezbah untuk mengadakan pendamaian bagi nyawamu karena darah mengadakan pendamaian dengan perantaraan nyawa.
Mungkin ada orang yang mengatakan saya makan darah tapi saya masih hidup. itu karena sekarang zaman perjanjian baru atau zaman kasih karunia jadi bukan mati secara jasmani/tubuh lg, tp mati secara rohani itulah sebabnya tidak bisa lg membedakan mana yang baik dan yang tidak baik.
Kemuian di ayat 11 dikatakan darah itu adalah nyawa. itulah sebabnya Tuhan Yesus katakan mimumlah darah-Ku. Dan jika kita minum darah Yesus maka Yesus akan hidup di dalam kita dan itu artinya jika kita makan/minum darah binatang maka binatang tsblah yg akan hidup di dalam kita(kelakuan)
Jadi jika masih ada yang makan darah selain dari darah Tuhan Yesus spegeralah bertobat.
-
4 Januari 2016
ANDYCHRIS441 tulis:
Tolong diperjelas lagi, adat istiadat yang seperti apa ya ? sebenarnya anda hidup juga adat istiadat
Aturan-aturan adat dan ritual-ritualnya.
-
4 Januari 2016
AMBAR842 tulis:
Adat istiadat itu sudah ada dari nenek moyang kita terdahulu yang pada saat itu mereka belum mengenal Sang Penciptanya tp dengan adat istiadat itulah mereka dapat memaksimalkan hubungan baik diantara mereka pada saat itu berarti itu adalah hasil upaya yang baik yang diciptakan oleh nenek moyang kita terdahulu, knp sekarang harus kita tentang dan musnahkan, yang menjadi sumber masalahnya adalah karena mereka pada saat itu belum mengenal Tuhannya maka hasil nya yang kurang baik dipandang dari segi agama(firman Tuhan), makanya tugas kita la sekarang sebagai generasi yang telah mengerti dan mengenal firman Tuhan untuk mengarahkan adat istiadat tsb kearah yang lebih sempurna karena kedua-dua adalah bagaimana cara hidup kita yang baik dan benar dihadapan sesama manusia terlebih dihadapan Tuhan, dan jangan pernah menyalahkan adat istiadat tsb tp marilah kita membuat adat istiadat tsb menjadi benar dan penting sesuai dengan kebenaran yang Allah firmankan dgn penyembahan kita terutama tertuju kepada Allah Bapa, Yesus Kristus sang pencipta langit dan bumi dan Dia satu-satunya pemilik kehormatan.
Karena adat istiadat masih boleh dimodifikasi yang awalnya belum mengenal sang penciptanya dan sekarang telah mengenal dan mengerti siapa sang penciptanya
Maaf sebelumnya ya kak, bagaimana mungkin kebiasaan2 yang tidak mengenal tuhan kita ikuti? memang adat istiadat mengatur cara hidup orang2 dahulu (nenek moyang) kita dan itu dulu kelihatan baik tapi tidak sempurna. Dan kita sekarang sudah mengenal kebenaran dan Firman Tuhan yang sempurna. jadi buat apa lg aturan lama yang jauh dari kesempurnaan?
-
4 Januari 2016
DCH341 tulis:
Saya pikir di dalam hidup, hal yang paling penting bukan yang hal2 lahiriah. Saya mengerti bahwa kita tidak boleh terjebak dengan adat istiadat yang sebetulnya adalah bentuk penyembahan berhala. Tetapi menurut saya di dalam hidup, hal yang esensi adalah memiliki hub dengan Yesus. Saya pikir semua yang ga bener pasti Tuhan bisa benerin kalau kita punya hub yg baik dengan Yesus. Jadi daripada kita fokus sama Tuhan Yesus aja. Coba liat Kol 2:20-21.
Trima kasih pak buat pendapatnya. Tapi bagaimana mungkin seseorang bisa membangun hubungan yang baik dengan Tuhan jika hatinya masih tercuri dengan yang lain?
-
4 Januari 2016
DCH341 tulis:
Saya pikir di dalam hidup, hal yang paling penting bukan yang hal2 lahiriah. Saya mengerti bahwa kita tidak boleh terjebak dengan adat istiadat yang sebetulnya adalah bentuk penyembahan berhala. Tetapi menurut saya di dalam hidup, hal yang esensi adalah memiliki hub dengan Yesus. Saya pikir semua yang ga bener pasti Tuhan bisa benerin kalau kita punya hub yg baik dengan Yesus. Jadi daripada kita fokus sama Tuhan Yesus aja. Coba liat Kol 2:20-21.
Trima kasih pak buat pendapatnya. Tapi bagaimana mungkin seseorang bisa membangun hubungan yang baik dengan Tuhan jika hatinya masih tercuri dengan yang lain?
-
4 Januari 2016
CHRISTIAN983 tulis:
Sy kristen dan sy memegang teguh adat istiadat dan atau budaya jawa sy,yg tdk bertentangan dg ajaran Kristus.krn mmg tdk semua adat istiadat itu musyriik bung.misalnya tatakrama, sopansantun,tari2an,dolanan,lagu daerah dan msh bnyk lg budaya yg luhur.sngt luhur bahkan.
Anak2 yg lahir dimasa kekinian mmg byk yg tdk mengenal budayanya sendiri.begitulah indonesia saat ini..krisis jati diri..budaya sendiri ditentang mati2an tp mentah2 mlh menelan budaya barat yg notabene sangat2 tdk sejalan dg mental kita org indonesia.sex bebas dianut tnp merasa berdosa..artis yg melakukan senggama dan ditonton se-dunia mlh jd terkenal,laris manis n mahal.walhasil anak2 remaja skr kebanyakan berlaku spt idola nya itu.dan anehnya negara diam sj,lbh memilih repot mikir komisi freeport dibanding mikirin moral anak bangsa.
Jd jk ada yg sertamerta menentang budaya daerah..TAK BACOK KOE,ta pecok2 ta jadiin soto pecok..!!
Moral dan tata krama semua ada diatur dalam Firman Tuhan. jadi lakukan Firman Tuhan saja bro. jika saudara melakukan ajaran adat istiadat nenek moyang walaupun baik menurut saudara, itu sama sekali tidak berguna atau hanyalah sia2. karna saudara menuruti perintah manusia bukan Tuhan. Tapi jika saudara melakukan Firman Tuhan maka saudara akan memiliki hidup.
-
4 Januari 2016
AFRIDA606 tulis:
Kebiasaan kita adalah sangat gampang ngejudge yang ini BENAR dan itu SALAH hanya dengan bermodalkan pemahaman dan perspektif pribadi.
Tuhan memberikan hikmat kepada semua umatnya untuk membedakan mana yang baik dan tidak.
saya menghargai pendapat anda yang anti adat istiadat.
dan saya jg menghargai org2 yang tetap menjalankan adat istiadatny selama ia merasa masih sesuai dgn ajaran Tuhan sesuai hikmat nya masing2.
Bukan saya mau menghakimi tapi itulah gunanya Firman Tuhan. untuk mengajar, menegor kesalahan, dan memperbaiki kelakuan. Saya sama sekali tidak membenci orang orang yang hidup dalam adat istiadat. tapi saya membenci ajaran dan aturan adat istiadat tersebut terlebih setan yang ada di dalamnya.
-
5 Januari 2016
Trima kasih pak buat pendapatnya. Tapi bagaimana mungkin seseorang bisa membangun hubungan yang baik dengan Tuhan jika hatinya masih tercuri dengan yang lain?
Yang saya maksud adalah, perbuatan kita tidak membuat kita menjadi lebih benar atau tidak benar. Karena kita sudah dibenarkan oleh Kristus, maka makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala menjadi tidak ada artinya. Apa bapak mengerti maksud saya? Jadi daripada kita meributkan soal apa yg perlu dikurangkan, lebih baik kita berfokus kepada hal yang esensial, dalam hal ini adalah menggali hub yg lebih dlm dengan Tuhan kita Yesus Kristus.
-
5 Januari 2016
DCH341 tulis:
Yang saya maksud adalah, perbuatan kita tidak membuat kita menjadi lebih benar atau tidak benar. Karena kita sudah dibenarkan oleh Kristus, maka makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala menjadi tidak ada artinya. Apa bapak mengerti maksud saya? Jadi daripada kita meributkan soal apa yg perlu dikurangkan, lebih baik kita berfokus kepada hal yang esensial, dalam hal ini adalah menggali hub yg lebih dlm dengan Tuhan kita Yesus Kristus.
maaf saya kurang setuju pak, manusia dibenarkan ya karna iman. Tapi Firman Tuhan berkata dalam Ibrani 11 iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong. jadi iman harus disertai perbuatan juga pak. Memang kalau ditinjau dari segi usia kekristenan (contoh saya 22thn kristen dari lahir)
sudah tidak waktunya lg membahas masalah yang demikian lg seperti makanan, pembabtisan, penumpangan tangan. itu semua adalah dasar" pertobatan. namun sampai sekarang masih banyak yang mengerti akan hal itu. jika dasar pertobatannya tidak benar bagaimana ia memiliki iman yang kuat? ibarat seseorang membangun rumah jika dasarnya/Fundasinya sudah salah maka bangunannya juga tidak akan bisa sempurna.
-
5 Januari 2016
DCH341 tulis:
Yang saya maksud adalah, perbuatan kita tidak membuat kita menjadi lebih benar atau tidak benar. Karena kita sudah dibenarkan oleh Kristus, maka makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala menjadi tidak ada artinya. Apa bapak mengerti maksud saya? Jadi daripada kita meributkan soal apa yg perlu dikurangkan, lebih baik kita berfokus kepada hal yang esensial, dalam hal ini adalah menggali hub yg lebih dlm dengan Tuhan kita Yesus Kristus.
Alangkah malangnya nanti kita pak jika hanya karna makanan/keinginan daging kita tidak masuk surga. apalagi makan makanan berhala itu sama dengan zinah pak. Coba bapak baca kitab wahyu. ini adalah nubuatan Yohanes atau wahyu Tuhan Yesus kepada Yohanes.
Wahyu 2:18-20
Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Tiaria:
Inilah firman Anak Allah yang mata-Nya bagaikan nyala api dan kaki-Nya bagaikan tembaga. Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun imanmu, baik pelayananmu maupun tekunanmu. Aku tahu bahwa pekerjaanmu yang terakhir lebih banyak dari yang pertama. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hambaku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Dengan kata lain Tuhan katan makan persembahan berhala adalah zinah(zinah rohani) dan itu adalah ajaran sesat.
Mohon maaf pak jika saya sedikit agak kritis. Tuhan Yesus memberkati.
-
5 Januari 2016
RIDYK187 tulis:
Bukan saya mau menghakimi tapi itulah gunanya Firman Tuhan. untuk mengajar, menegor kesalahan, dan memperbaiki kelakuan. Saya sama sekali tidak membenci orang orang yang hidup dalam adat istiadat. tapi saya membenci ajaran dan aturan adat istiadat tersebut terlebih setan yang ada di dalamnya.
Adat istiadat = ritual
Saya kira mari kita belajar memahami masalah Adat Istiadat dengan sudut pandang yang lebih luas. Semenjak Nommensen datang ke tanah Batak semua hal-hal ttg adat istiadat yang bertentangan dengan Kekristenan dihapus. (Sesuai bimbingan Tuhan dan perspektif pemuka2 agama pada jaman itu)
Saya beri anda contoh: Sebelum anda mengenal kemeja bagus yang anda pakai itu, nenek moyang kita jaman dahulu mengenakan ulos saja. Ulos dibuat sesuai kebutuhannya. sama seperti pakaian yang anda gunakan jaman sekarang, ada baju untuk olahraga, hang out, gereja, seragam kantor.
saya mencium tangan org tua saya sebelum sekolah juga merupakan ritual.
Tiap malam natal kita pasang lilin itu juga ritual.
Dalam tiap keluarga ada beberapa yang menerapkan tidak boleh berbunyi saat makan, itu juga adat istiadat.
Pasang pohon natal juga cuma ritual dan kebiasaan yang dtg dr barat. -
5 Januari 2016
AFRIDA606 tulis:
Adat istiadat = ritual
Saya kira mari kita belajar memahami masalah Adat Istiadat dengan sudut pandang yang lebih luas. Semenjak Nommensen datang ke tanah Batak semua hal-hal ttg adat istiadat yang bertentangan dengan Kekristenan dihapus. (Sesuai bimbingan Tuhan dan perspektif pemuka2 agama pada jaman itu)
Saya beri anda contoh: Sebelum anda mengenal kemeja bagus yang anda pakai itu, nenek moyang kita jaman dahulu mengenakan ulos saja. Ulos dibuat sesuai kebutuhannya. sama seperti pakaian yang anda gunakan jaman sekarang, ada baju untuk olahraga, hang out, gereja, seragam kantor.
saya mencium tangan org tua saya sebelum sekolah juga merupakan ritual.
Tiap malam natal kita pasang lilin itu juga ritual.
Dalam tiap keluarga ada beberapa yang menerapkan tidak boleh berbunyi saat makan, itu juga adat istiadat.
Pasang pohon natal juga cuma ritual dan kebiasaan yang dtg dr barat.
Dulu Waktu jaman nomensen adat istiadat sudah dilarang makanya orang batak membunuh nomensen karna ajaran kebenaran yang diajarkan bertentangan dengan hukum adat istiadat orang batak. Sama seperti Tuhan Yesus dulu berusaha dibunuh oleh orang farisi dan ahli-ahli taurat karna yang diajarkan oleh Tuhan Yesus bertentangan dengan adat istiadat orang yahudi.
-
6 Januari 2016
Kita hidup di zaman anugerah. Kalau mau melakukan adat istiadat yaa silahkan, selama itu gk jadi berhala aja. Jangan adat jadi fokus utama tapi Tuhan hanya jadi pelengkap. Seolah kegiatan adat itu rohani. Tapi kgiatan di dalamnya tidak memuliakan Tuhan( ex:main Judi, minum minuman keras)
-
6 Januari 2016
RIDYK187 tulis:
Dulu Waktu jaman nomensen adat istiadat sudah dilarang makanya orang batak membunuh nomensen karna ajaran kebenaran yang diajarkan bertentangan dengan hukum adat istiadat orang batak. Sama seperti Tuhan Yesus dulu berusaha dibunuh oleh orang farisi dan ahli-ahli taurat karna yang diajarkan oleh Tuhan Yesus bertentangan dengan adat istiadat orang yahudi.
Hahahahahaha... itu berita dari mana Nommensen dibunuh orang batak bro? Dari INSERT atau SILET? hehehhe... sorry just kidding.
Pada dasarnya semua orang kulit putih ditolak dan dimusuhi diseluruh Indonesia krna berkonotasi Penjajah. Dan memang semua Misionaris Germany datang ke Indonesia dengan dibonceng oleh Belanda. Itu kita tahu semua to.
Nommensen jga gak stupid2 banget lah, dateng2 bukan tanpa pendekatan, malah langsung larang ini larang itu. Beliau melakukan pendekatan terlebih dahulu sehingga penolakan dan kebencian berubah menjadi Damai sejahtera. Setelah itu beliau mendirikan gereja dan melakukan pengajaran2 tentang Kekristenan.
But seriously, Nommensen itu Ephorus 1 HKBP dan meninggal di usia 84 tahun di Sigumpar. Meninggal karena sakit tua. Coba baca2 sejarah lagi -
6 Januari 2016
Ternyata ada yang klarifikasi, tadi gw juga baca2 profil2 nommensen, nyari2 berita meninggalnya emang dibunuh atau sakit tua ? ga ketemu2 thx sis buat klarifikasinya
AFRIDA606 tulis:
Hahahahahaha... itu berita dari mana Nommensen dibunuh orang batak bro? Dari INSERT atau SILET? hehehhe... sorry just kidding.
Pada dasarnya semua orang kulit putih ditolak dan dimusuhi diseluruh Indonesia krna berkonotasi Penjajah. Dan memang semua Misionaris Germany datang ke Indonesia dengan dibonceng oleh Belanda. Itu kita tahu semua to.
Nommensen jga gak stupid2 banget lah, dateng2 bukan tanpa pendekatan, malah langsung larang ini larang itu. Beliau melakukan pendekatan terlebih dahulu sehingga penolakan dan kebencian berubah menjadi Damai sejahtera. Setelah itu beliau mendirikan gereja dan melakukan pengajaran2 tentang Kekristenan.
But seriously, Nommensen itu Ephorus 1 HKBP dan meninggal di usia 84 tahun di Sigumpar. Meninggal karena sakit tua. Coba baca2 sejarah lagi -
6 Januari 2016
RIDYK187 tulis:
Dulu Waktu jaman nomensen adat istiadat sudah dilarang makanya orang batak membunuh nomensen karna ajaran kebenaran yang diajarkan bertentangan dengan hukum adat istiadat orang batak. Sama seperti Tuhan Yesus dulu berusaha dibunuh oleh orang farisi dan ahli-ahli taurat karna yang diajarkan oleh Tuhan Yesus bertentangan dengan adat istiadat orang yahudi.
Nomensen tidak pernah mencampuri adat-istiadat suku Batak.
Nomensen tidak mati dibunuh, tetapi karena usia tua..
Suku batak di saat itu memang memusuhi Orang2 yg berkulit putih (Suku Batak menyebutnya Si Bottar Mata) karena kekhawatiran mereka bahwa Nomensen dan pendahulu Nomensen sebagai perintis jalan kekuasaan Pemerintahan Belanda di tanah Batak, bukan karena Nomensen mencampuri/melarang adat-istiadat suku Batak. SAMA SEKALI TIDAK... BACA DAN CARI TAU DAHULU SEJARAHNYA, BARU TULISKAN/INFORMASIKAN. MEMBERIKAN INFORMASI YANG SALAH = DOSA.
Beli vcd/dvd ttg Nomensen, biar tau byk ttg beliau. Atau biar irit, browsing aja Bro. Biar Bro Ridyk semakin mantep wawasannya dan gak cuma sekedar menentang adat-istiadat suku Batak doang (yang dalam hal ini aku perhatikan yg Bro soroti itu hanya di daerah tertentu. Seharusnya di daerah tsb lah Bro Rydik bertindak utk pencerahan bagi mereka,saudara-saudari kita se-suku itu.. BIAR TEPAT SASARAN)..
6 Januari 2016 diubah oleh DENI824
-
6 Januari 2016
Bro Ridyk187: Maksudnya Lyman dan Munson kali ya bro. Mereka berdua memang dibunuh oleh para masyarakat dan sadisnya jantung mereka diambil (gw tau cara pembunuhannya lewat drama natal di salah satu gereja). Setau aku sih Ompung Nommensen meninggal karena usia. Makamnya berdekatan dengan Gereja HKBP Sigumpar, Toba Samosir, Sumatra Utara.
RIDYK187 tulis:
Dulu Waktu jaman nomensen adat istiadat sudah dilarang makanya orang batak membunuh nomensen karna ajaran kebenaran yang diajarkan bertentangan dengan hukum adat istiadat orang batak. Sama seperti Tuhan Yesus dulu berusaha dibunuh oleh orang farisi dan ahli-ahli taurat karna yang diajarkan oleh Tuhan Yesus bertentangan dengan adat istiadat orang yahudi.
-
7 Januari 2016
AFRIDA606 tulis:
Hahahahahaha... itu berita dari mana Nommensen dibunuh orang batak bro? Dari INSERT atau SILET? hehehhe... sorry just kidding.
Pada dasarnya semua orang kulit putih ditolak dan dimusuhi diseluruh Indonesia krna berkonotasi Penjajah. Dan memang semua Misionaris Germany datang ke Indonesia dengan dibonceng oleh Belanda. Itu kita tahu semua to.
Nommensen jga gak stupid2 banget lah, dateng2 bukan tanpa pendekatan, malah langsung larang ini larang itu. Beliau melakukan pendekatan terlebih dahulu sehingga penolakan dan kebencian berubah menjadi Damai sejahtera. Setelah itu beliau mendirikan gereja dan melakukan pengajaran2 tentang Kekristenan.
But seriously, Nommensen itu Ephorus 1 HKBP dan meninggal di usia 84 tahun di Sigumpar. Meninggal karena sakit tua. Coba baca2 sejarah lagi
Ok maaf saya keliru dengan yang ini. Nomensen tidak sempat mengatur atau mengurusi adat istiadat karna lebih mengutamakan perkembangan jiwa atau kuantias bukan kualitas karena pada saat bersamaan pengaruh islam juga cukup pesat. dengan kata lain yang penting kristen dulu baru nanti diajar lebih dalam lagi. Namun belum sempat mengatur soal adat istiadat nomonsen sudah wafat. kemudian kursi kepemimpinan diambil alih oleh orang batak asli. Pada masa itulah timbul pertentangan tentang adat istiadat seperti mangokal holi/menggali tulang belulang sempat di larang. namun karena takut kembali pada agama semula sipele begu di perbnoleh kan asal tidak menyembah roh-roh leluhur.
Namun yang saya lihat adat istiadat masih sangat terikat dengan penyembahan roh leluhur. Bukti nyata di sumatara utara khususnya di daerah Toba (karena saya orang toba)
masih banyak kuburan yang mewah2, bahkan lebih mewah dari rumah orang hidup.
Kemudian salah satu yang nyata orang kristen di sumatara utara tidak percaya muzijat. percaya Yesus hanya di bibir saja. ketika ada yang sakit atau kesurupan bukannya di doakan malah di bawah berobat kedukun (sarangnya setan) kemudian dukunnya mengatakan klw yang kesurupan tersebut dirasuki oleh oppungnya. kemudian di suruh jiarah bawa persembahan/sesajien. ya dan memang sembuh tapi lama dan menderita dan menjadikan dia pengikut setan.
-
7 Januari 2016
Berbahagialah yg bisa menghargai adat istiadat para leluhurnya
..(^_^)..
-
7 Januari 2016
RIDYK187 tulis:
Ok maaf saya keliru dengan yang ini. Nomensen tidak sempat mengatur atau mengurusi adat istiadat karna lebih mengutamakan perkembangan jiwa atau kuantias bukan kualitas karena pada saat bersamaan pengaruh islam juga cukup pesat. dengan kata lain yang penting kristen dulu baru nanti diajar lebih dalam lagi. Namun belum sempat mengatur soal adat istiadat nomonsen sudah wafat. kemudian kursi kepemimpinan diambil alih oleh orang batak asli. Pada masa itulah timbul pertentangan tentang adat istiadat seperti mangokal holi/menggali tulang belulang sempat di larang. namun karena takut kembali pada agama semula sipele begu di perbnoleh kan asal tidak menyembah roh-roh leluhur.
Namun yang saya lihat adat istiadat masih sangat terikat dengan penyembahan roh leluhur. Bukti nyata di sumatara utara khususnya di daerah Toba (karena saya orang toba)
masih banyak kuburan yang mewah2, bahkan lebih mewah dari rumah orang hidup.
Kemudian salah satu yang nyata orang kristen di sumatara utara tidak percaya muzijat. percaya Yesus hanya di bibir saja. ketika ada yang sakit atau kesurupan bukannya di doakan malah di bawah berobat kedukun (sarangnya setan) kemudian dukunnya mengatakan klw yang kesurupan tersebut dirasuki oleh oppungnya. kemudian di suruh jiarah bawa persembahan/sesajien. ya dan memang sembuh tapi lama dan menderita dan menjadikan dia pengikut setan.
Kamu berbicara tidak sesuai fakta, tapi berdasarkan pemikiranmu saja.
Dari mana ceritanya Nommensen tidak sempat mengatur adat istiadat di tanah batak? Dia meninggal umur 84 tahun bro. Umur yang cukup tua. Boleh tau kamu dapat dongeng2 dari mana? Setelah salah mengatakan Nommensen mati dibunuh, sekarang bilang tidak sempat mengatur adat istiadat.
Saya tau ttg hal ini krna Opung Doli saya Anak didik Evangelis German yang dikirim ke Tarutung pada Jaman itu. Beliau belum beragama pada saat itu dan usia yang masih anak2 . Tuhan membawanya menyebrangi Hutan 3 hari 3 malam dari Parsoburan ke Tarutung sendirian jalan kaki. Sampai di Tarutung Opung doli saya sudah ditunggu oleh sang Evangelish yang memang sudah mendapat mimpi dr Tuhan akan mengajar opung saya. Itu Mukzizat, dan kami percaya Mukzizat. Bagaimana bisa anda mampu menjengkali iman dan Kepercayaan suatu kaum ??? -
7 Januari 2016
Bro Ridky187 YTH:
Kata siapa bro orang Kristen di Sumatra Utara tidak percaya muzizat. Jangan mengeneraralisasikan dong kalau ada beberapa orang Sumut yang masih berobat ke dukun, percaya roh leluhur (opung) terus Anda menyebutkan orang Kristen Sumut tidak percaya mujizat. Simple aza sih bro miracle is not only about the healing, prosperity or other good things etc. I can breath, think, eat, is the example of miracle from God.
Mengenai pendapat bro "Nomensen tidak sempat mengatur atau mengurusi adat istiadat karna lebih mengutamakan perkembangan jiwa atau kuantias bukan kualitas karena pada saat bersamaan pengaruh islam juga cukup pesat." Kualitas yang Anda maksudkan seperti apa ya? Soalnya saya lihat kecendrungan beberapa gereja sekarang ini katanya sih percaya Tuhan, taat apalagi sampai mendeklarasikan dirinya Anak Tuhan padahal kualitas perbuatannya ngga patut ditiru, ada pendeta/pelayan Tuhan yang mempergunakan uang persembahan jemaat untuk menambah pundi-pundi hartanya, kawin cerai karena berselingkuh dengan orang lain. Ini salah satu contoh.
Jangan terlalu pusing lah mencampuri adat istiadat ini itu apalagi Anda sampai salah sejarah mengenai Nommensen. Ada baiknya baca buku, tanya om Google jadi ngga salah posting. Malu soalnya...
Kalau Anda benar-benar mementingkan kualitas rohani, Anda boleh balik ke tanah kelahiran Anda di Sumut dan beri pengajaran Firman Tuhan yang benar kepada beberapa masyarakat Sumut yang masih sipelebegu (Parmalim) sampai benar-benar menjadi Anak Tuhan.
Salam damai bro!!!
RIDYK187 tulis:
Ok maaf saya keliru dengan yang ini. Nomensen tidak sempat mengatur atau mengurusi adat istiadat karna lebih mengutamakan perkembangan jiwa atau kuantias bukan kualitas karena pada saat bersamaan pengaruh islam juga cukup pesat. dengan kata lain yang penting kristen dulu baru nanti diajar lebih dalam lagi. Namun belum sempat mengatur soal adat istiadat nomonsen sudah wafat. kemudian kursi kepemimpinan diambil alih oleh orang batak asli. Pada masa itulah timbul pertentangan tentang adat istiadat seperti mangokal holi/menggali tulang belulang sempat di larang. namun karena takut kembali pada agama semula sipele begu di perbnoleh kan asal tidak menyembah roh-roh leluhur.
Namun yang saya lihat adat istiadat masih sangat terikat dengan penyembahan roh leluhur. Bukti nyata di sumatara utara khususnya di daerah Toba (karena saya orang toba)
masih banyak kuburan yang mewah2, bahkan lebih mewah dari rumah orang hidup.
Kemudian salah satu yang nyata orang kristen di sumatara utara tidak percaya muzijat. percaya Yesus hanya di bibir saja. ketika ada yang sakit atau kesurupan bukannya di doakan malah di bawah berobat kedukun (sarangnya setan) kemudian dukunnya mengatakan klw yang kesurupan tersebut dirasuki oleh oppungnya. kemudian di suruh jiarah bawa persembahan/sesajien. ya dan memang sembuh tapi lama dan menderita dan menjadikan dia pengikut setan.
-
7 Januari 2016
Klo menurutku,,Adat istiadat jg bs dibuat utk memuliakan nama Tuhan koqq,,, tinggal dimodif aja yg tdk sesuai Firman gk usah diikuti tp selama tdk melanggar Firman yahh monggoo,, Gk semua adat koq yg melanggar Firman, klo yg melanggar kita modif aja,, Klo keluarga besar gk mau yahh,, tdk usah diimani, klo mrk msh ngotot,,
7 Januari 2016 diubah oleh LIZEGUD713
-
7 Januari 2016
saya setuju kl mujizat itu bukan hanya menyangkut ttg kesembuhan, kekayaan, ataupun hal2 baik lainnya,, tetapi kita juga tidak bisa dengan gampang menyebutkan hal2 yg sederhana sebagai suatu mujizat....
kita bisa menghirup udara, makan, dan minum adalah benar karunia Allah yang tak terhingga, tapi sekali lagi itu bukan mujizat,, itu adalah salah satu sifat Allah yang Prudence.. bukankah orang atheis, dan orang2 jahat sekalipun dapat dengan mudah untuk makan dan minum serta menghirup udara, apakah kita akan berpikir kalo Tuhan akan memberikan mujizatnya kepada orang2 yang demikian
mujizat itu sakral, dan gak akan berlangsung terus menerus dan berulang dalam waktu yang singkat (seperti orang makan-minum/ menghirup udara), kalo mujizat itu bisa terjadi dengan gampangnya, apa bedanya dengan pertunjukan sulap atau aktrasi akrobat yg dilakukan banyak orang.. hehehe...
tetapi apa pun itu,, yah.. ujung2nya balik lagi ke diri sendiri, standar ukur mujizat bagi tiap2 orang bisa saja berbeda....
#sori, a little bit out of topic... cmn mw memberikan pendapat ttg point mujizat itu...
SAURIA580 tulis:
Bro Ridky187 YTH:
Kata siapa bro orang Kristen di Sumatra Utara tidak percaya muzizat. Jangan mengeneraralisasikan dong kalau ada beberapa orang Sumut yang masih berobat ke dukun, percaya roh leluhur (opung) terus Anda menyebutkan orang Kristen Sumut tidak percaya mujizat. Simple aza sih bro miracle is not only about the healing, prosperity or other good things etc. I can breath, think, eat, is the example of miracle from God.
Mengenai pendapat bro "Nomensen tidak sempat mengatur atau mengurusi adat istiadat karna lebih mengutamakan perkembangan jiwa atau kuantias bukan kualitas karena pada saat bersamaan pengaruh islam juga cukup pesat." Kualitas yang Anda maksudkan seperti apa ya? Soalnya saya lihat kecendrungan beberapa gereja sekarang ini katanya sih percaya Tuhan, taat apalagi sampai mendeklarasikan dirinya Anak Tuhan padahal kualitas perbuatannya ngga patut ditiru, ada pendeta/pelayan Tuhan yang mempergunakan uang persembahan jemaat untuk menambah pundi-pundi hartanya, kawin cerai karena berselingkuh dengan orang lain. Ini salah satu contoh.
Jangan terlalu pusing lah mencampuri adat istiadat ini itu apalagi Anda sampai salah sejarah mengenai Nommensen. Ada baiknya baca buku, tanya om Google jadi ngga salah posting. Malu soalnya...
Kalau Anda benar-benar mementingkan kualitas rohani, Anda boleh balik ke tanah kelahiran Anda di Sumut dan beri pengajaran Firman Tuhan yang benar kepada beberapa masyarakat Sumut yang masih sipelebegu (Parmalim) sampai benar-benar menjadi Anak Tuhan.
Salam damai bro!!!