[Diskusi Rohani Kelas Berat] Tentang Keselamatan

Waduh diskusi nya berat banget...🥱

Sedikit cerita tentang background ku

Saya lahir dari orang tua Mama Katolik dan Papa Protestan, jadi ceritanya si Mama & Papa menikah di Protestan, tapi Mama itu masih susah terima tata cara ibadah protestan, berdoa tanpa tanda salib bagi dia gak abdol 😁, yawdalah Papa biarin si mama ke gereja katolik yg penting ibadah dan papa aktif sebagai team Koor di gereja protestan. Jadi waktu saya kecil saya sekolah di Katolik dan dapat beasiswa dari yayasan itu juga, jadi saya juga ibadah sekolah ke gereja katolik karena ada buku notes dari sekolah, dan saya lbh hafal doa -doa di Katolik karena SD-SMP saya sekolah di Katolik 😁, tapi saat Baptis Bayi saya di Protestan gereja papa..

Ketika masuk SMK, saya sekolah di kota dan jauh dari keluarga alias nge kost, kemudian saya ikut ibadah gereja Karismatik /GSJA, saya mulai aktif ibadah dan ambil bagian pelayanan sekolah Minggu karena teman akrab saya pelayanan di gereja itu.., tapi suatu kali pak Gembala bilang ke saya, kalo kamu mau lahir baru harus di baptis, lalu saya jawab, saya sudah di baptis di gereja orang tua saya, waktu kecil, dengan iman percaya kedua orang tuaku, mereka sudah menyerahkan dan membaptiskan aku, kira kira begitulah jawabku.

Kemudian Pak gembala bicara panjang lebar tentang Baptisan, itu waktu bayi/kecil kamu blom tau apa-apa, kamu masih suci, itu bukan Baptis tapi hanya penyerahan, Baptis itu setelah dewasa, setelah mengerti apa yang baik dan buruk,dan untuk kamu bisa lahir baru harus di Baptis selam.., saya hanya jawab, nantilah Pak Gembala, bagi saya Baptis hanya sekali saja, karena sebelumnya saya  pernah tanyakan ke Pendeta HKBP Gereja Papa, dan beliau bilang Baptis cukup sekali saja.. akhirnya aku gak mau ikutan Baptis, dan aku mundur dari pelayanan di gereja itu dan mulailah aku kembali ibadah ke gereja yg sama dgn Gereja Papa di kota dimana aku sekolah, karena usiaku sudah cukup untuk SIDI, si Papa nyuruh aku untuk ikutan belajar persiapan SIDI, waktu itu akhirnya aku ikut dan SIDI digereja yg sama dgn Papa...

Setelah dewasa, merantau dan tinggal lama di rantau, sempat Nikah dan banyak problem, aku sempat putus asa,stress, insomnia bertahun-tahun hingga drop dan sakit, pikiran kacau, aku mencari TUHAN, aku belajar kembali,aku menangis sama TUHAN, apalagi harus mengambil keputusan yang sulit dan melanggar janjiku pada Tuhan, akhirnya Januari 2018, aku ikut ziarah rohani ke Israel, aku benar-benar doa khusuk,.aku benar-benar berserah diri, aku bertanya sama Tuhant, keputusan apa yg terbaik buat aku, aku menyerahkan diri untuk di tahirkan, dibaptis, aku ikut Baptis dan Pentahiran di Sungai Yordan, Israel, aku menenggelamkan semuanya disana dan aku membenahi hidupku kembali, aku jadi bisa berpikir positif untuk setiap kejadian apapun yg telah ku lewati.. Aku baru hanya sampai Baptis selam, untuk Baptisan Api Roh Kudus sepertinya belum bisa kuat menerimanya..

Yang terpenting berusaha untuk hidup lebih baik, berharap dan berserah pada Tuhan.

Jadi menurutku masalah baptisan itu kita tdk bisa maksain seseorang, sebaiknya biarlah mereka yg memberikan diri utk di Baptis jangan karena di paksa atau selalu di doktrin in macam2..

ROSE184 tulis:

Waduh diskusi nya berat banget...🥱

Sedikit cerita tentang background ku

Saya lahir dari orang tua Mama Katolik dan Papa Protestan, jadi ceritanya si Mama & Papa menikah di Protestan,

...

sekolah di Katolik 😁, tapi saat Baptis Bayi saya di Protestan gereja papa..

Pada saat baptis bayi, ada saksi orangtua baptis selain ortu kandung sis? Baik Katolik/Protestan seharusnya ada. Krn hub ortu dan anak kandung mungkin ga selalu harmonis, ada ortu baptis yg bantu pimpin bimbing kita sampai SIDI.

Kalau saya kebetulan ada 3 ortu baptis, dr saya kecil sampai skr mereka sangat dekat seperti ortu kandung sdr sgt suportif terutama dlm iman dan lainnya.

Ketika masuk SMK, saya sekolah di kota dan jauh dari keluarga alias nge kost, kemudian saya ikut ibadah gereja Karismatik /GSJA, saya mulai aktif ibadah dan ambil

....

sudah cukup untuk SIDI, si Papa nyuruh aku untuk ikutan belajar persiapan SIDI, waktu itu akhirnya aku ikut dan SIDI digereja yg sama dgn Papa...

Iyah, ni saya masih ga ngerti mesti baptis lainnya. 😞

Setelah dewasa, merantau dan tinggal lama di rantau, sempat Nikah dan banyak problem, aku sempat putus asa,stress, insomnia bertahun-tahun hingga drop dan sakit,

...

yg telah ku lewati.. Aku baru hanya sampai Baptis selam, untuk Baptisan Api Roh Kudus sepertinya belum bisa kuat menerimanya..

Ini kisah sis diatas, ada slh satu contoh work-out Keselamatan.

Yang terpenting berusaha untuk hidup lebih baik, berharap dan berserah pada Tuhan.

Jadi menurutku masalah baptisan itu kita tdk bisa maksain seseorang, sebaiknya biarlah mereka yg memberikan diri utk di Baptis jangan karena di paksa atau selalu di doktrin in macam2..

👍👍👍👍

Iyes, Itulah sebanya Tuhan Yesus sendiri bicara tentang (4 macam tanah dalam Parabel Penabur Benih)" -- di  MATIUS 13:

The 4 types of soil in the parable of the sower (ada 4 macem tanah);
The seed the farmer scattered fell onto four different places (benih2 itu ditaburkan petani dan jatuh ke 4 macem tempat/tanah). Those 4 are (yaitu):

1) the path (no soil),

2) rocky ground (little soil),

3) among thorns, and

4) good soil.

Keselamatan/Kepercayaan itu gak bisa dipaksa. Saya cuman mempelajari Alkitab & mencoba ikutin jejak2 Santo/Santa yg sudah "Successfully" masuk Surga--belajar dan membeberkan kebenaran (TRUTH) -- bukan personal opini -- karena, semua org bisa mendefinisikan sendiri, ngaco/interpetasi sendiri, tapi apa kebenaran interpretasi Alkitab menurut santo/santa yg sudah terbukti masuk surga. FAITH itu INTERNAL JOURNEY, jadi juga gak bisa dipaksakan.

Kan topiknya, bertanya ttg keselamatan...yg saya cuman ikutan jawab, menurut kebenaran yg diajarkan alkitab, gereja Katolik, dan tradisi & naskah2 tertulis yg ditinggalkan para santo/santa.

saya sendiri jg dari Katolik pernah pindah ke protestan dan akhirnya kembali (*) lagi ke Katolik, setelah rigorously mempelajari doktrin2nya 9+ tahun...ampir 1 dekade...karena the TRUTH should not CONTRADICT...

Ada bnyk gereja protestan yg menghalalkan segala cara, selama org2 yg di welcome bayar iuran anggota...adultery / bawa selingkuhan pun dibelain...dengan kata laen, mereka menganggap Baptis itu "Tiket ke Surga", bisa terus berbuat dosa dan seenaknya terus Abuse God's Grace...asal dibayar terus...

Ada jg bnyk gereja katolik yg meng-abuse power / menyalahgunakan power mereka juga...tapi yg akhirnya aku pegang itu Ajaran/Doktrin yg diajarkan Tuhan Yesus sendiri...aku pernah sampe bilang ke Romo ato pendeta bahwa bukan "Pendapat Pribadi anda" yg kita butuhkan utk denger "kebenaranNya", tapi apa interpretasi yg tertulis di Alkitab...? dan coba kasih referensinya, jadi bukan cuman omong kosong...kalo gak bisa jawab / kasih referensi yg bener, yah itu Romo/Pendeta sesat/gak genah namanya...cabut...

Sudah hidup makan asam garam ampir setengah abad di Sinful World ini, saya udah muak dan gak gampang di bohongin / diperalat mereka lagi...bukan anak tenager / 20-an lageh...

Dulu waktu awal kerja, masih cari pengalaman kerja, saya pindah2 kota terus, dan tiap kali cari Gereja di kota baru, sangat hati2...krn banyak pengalaman pahit..dan temen2 kuliahku pun akhrinya setelah lulus dan kerja/berkeluarga...jg ternyata mengalami yg sama...jadi yg aku pengang itu Doktrin/Ajaran Tuhan Yesus sendiri..

Segitu ajah sharing nya..

Tentang dosa, ada 2 kelas: MORTAL Sins vs VENIAL Sins (silahkan liat sndr di Wikipedia)...org katolik gak boleh terima Komuni kalo belom confess/repent ngaku dosa dan repent Venial Sins...

kalo Mortal Sins, mereka tidak diperbolehkan terima Komuni..gak tau sampe kapan, prosedurnya gimana gak tau...denger2 harus tunggu Uskup utk kasus Mortal sins...gak cuman Pastor/Romo...

Balek lagi ke pertanyaan Baptis, itu kan ttg dosa...

Ada dosa VENIAL, krn kita masih di tubuh mortal ini, pastinya gak bisa/belom bisa sesuci yg sudah di Surga (Saints /Santo-Santa)...Tapi kalo deliberately do Mortal Sins....itu namanya addiction, hang up, etc. perlu process healing yg lama sekali -- dan psikologi yg baek, itu selalu mengarahkan kembali ke Kristus...

Ada Healing Center yg dibangun oleh Paus Yohanes Paulus 2 (JP2 Healing Center) -- itu yg suka di reference dari Ministry Katolik JP2 (Christopher West, Jason Everts, Matt Fradd, dkk) -- siapa yg berminat silahkan register sendiri -- ada online session jadi gak usah terbang ke Amrik

jpiihealingcenter.org/

kalo maksa terima komuni, bisa kualat kayak Judas Iskariot...

BTW, semua org itu berdosa, walo Peter pun yg dinobatkan jadi Paus pertama...kita semua, tak luput satu pun -- itulah sebabnya Tuhan Yesus berkorban utk kita semua...

Bedanya -- apakah kita punya "humble & contrite hearts" to repent and humbly walk with Him..atau tidak dan terus menerus berbuat dosa? Kalo power Kristus bisa bangkit dari kematian, apalagi segala yg "lebih kurang dari DEATH" (anything less than DEATH)? Gak ada yg Tuhan tidak bisa bantu, termasuk addiction to sex, pornography, drugs, substance abuse, etc.

Degree of Sins itu beda, penjara di dunia pun beda, ada kelasnya (yg nyolong vs yg bunuh org)...itu analoginya...

Semoga jelas & bermanfaat utk semuanya

Peace in Christ!

Semua org yg pernah lahir ke dunia ini, pasti (mengalami) TERLUKA dalam hidup di dunia yg fana yg penuh dosa ini. Jadi semua orang perlu PENYEMBUHAN. Dan cuman Kristus yg bisa menyembuhkan seseorang dengang UTUH kembali (jadi PD lagi, dan ngerti identitas dirinya sendiri. Bukan identitas yg didakwa org laen, tapi identitas dia sendiri dalam Kristus yg menciptakan dia dalam Gambar Allah, seperti yg dideklarasi Allah di Kitab Kejadian -- jadi bukan omong kosong lho..krn ada referensinya).

Rangkuman dari Penyembuhan Secara UTUH dalam Kristus:

1) Semakin kita sadar/belajar utk MENERIMA (Kasih Kristus--jadi bukan ngarepin kasih manusia lho), yg adalah KEAMANAN/NYAMAN (dalam Tuhan), semakin kita SEMBUH (dari Luka2 Hidup).

2) Semakin kita mampu MEMBERI Kasih (karena kekuatan Tuhan; bukan kita), yg adalah PerTUMBUHan (dalam Kristus), semakin MURNI (TULUS) kasih kita.

Jadi, kalo nyari pasangan, yg belom sadar/sembuh dalam Kristus, dan masih belom kering Luka2 Hidupnya, itu berbahaya, karena pasti akan diluapkan ke anda dalam hidup rumah tanggal...dibaptis/gak...itu cuman lambang..tapi INNER WORK (Inner Healing, dalam Kristus) itu belom dicapai...

Hope that makes sense.

Simple dan mudah untuk pahami dan bisa diterima secara universal tentang keselamatan dan hidup bahagia di bumi dan di surga klau memang mau bagi yg percaya bahwa TUHAN dan ajaran-Nya itu KASIH dengan menerapkan hidup saling mengasihi dan berdamai dengan manusia dan alam sekitar. Dan keselamatan itu harus dikerjakan dan diusahakan.

Matius 7:21

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Betul Bro -- sangat Simple dan Mudah dipahami...ini yg pada di-debatkan... asih ajah ada yg ngeyel (tawar menawar, wakakkak) bahwa keselamatan itu kayak karcis bioskop saja, secara otomatis -- tanpa harus dikerjakan dan diusahakan, gak peduli terus menerus dosa...pedahal ayat2 Alkitab (yg sudah di quote tsb) sudah jelas2 KONSISTEN SEMUANYA.

Namanya FREE WILL -- semua org punya kebebasan mau cinta dan ikut Tuhan/tidak.

Memang Keselamatan itu "By Grace (Anugerah)" -- tapi tetep kita punya FREE WILL tiap DETIK hidup kita.

Kalo mau tetep milih (dengan FREE WILL) u/ hidup membohongi diri sendiri, yah silahkan saja, toh sudah dijelaskan dan ditekankan. GAk usah minta dibelain org laen. Kan pada akhir hayat setiap org, tetep Tuhan Yesus yg menghakimin, bukan org laen (bukan yg ngebelain/mengsahkan dosa; dan jg bukan yg memperingati).

MEN624 tulis:

...Dan keselamatan itu harus dikerjakan dan diusahakan.

Matius 7:21

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Oh ada ya babtis api roh kudus baru tau,kirain hanya babtis selam

ROSE184 tulis:

Waduh diskusi nya berat banget...🥱

Sedikit cerita tentang background ku

....

Jadi menurutku masalah baptisan itu kita tdk bisa maksain seseorang, sebaiknya biarlah mereka yg memberikan diri utk di Baptis jangan karena di paksa atau selalu di doktrin in macam2..

Kalo di HKBP Gereja Protestan gak perlu orang tua Baptis, cuman setelah Baptis biasanya ada acara syukuran di rumah dan ngundang jemaat dan Pendeta. Jadi saya di Baptis ketika Bayi diserahkan oleh kedua orang tua kandung saya utk di Baptis percik di gereja.

Setelah kembali dari Israel saya malah jadi lebih senang membaca Alkitab dan belajar sendiri, terkadang kotbah Pendeta di gereja maupun online bikin saya malah jadi seperti kritis..walo saya nggak pernah mau nulis komen2 gitu sih.. saya lebih percaya diri kalo TUHAN akan memberikan saya pengertian gitu..,saya merasa bisa lebih dekat dan bebas berkomunikasi dan curhat sama TUHAN gitu..

TILLIE769 tulis:

Pada saat baptis bayi, ada saksi orangtua baptis selain ortu kandung sis? Baik Katolik/Protestan seharusnya ada. Krn hub ortu dan anak kandung mungkin ga selalu harmonis, ada ortu baptis yg bantu pimpin bimbing kita sampai SIDI.

Kalau saya kebetulan ada 3 ortu baptis, dr saya kecil sampai skr mereka sangat dekat seperti ortu kandung sdr sgt suportif terutama dlm iman dan lainnya.

Iyah, ni saya masih ga ngerti mesti baptis lainnya. 😞

Ini kisah sis diatas, ada slh satu contoh work-out Keselamatan.

👍👍👍👍

Aku baru tau 👇 kak 😉

ROSE184 tulis:

Baptisan Api Roh Kudus

MAE309 tulis:

Iyes, Itulah sebanya Tuhan Yesus sendiri bicara tentang (4 macam tanah dalam Parabel Penabur Benih)" -- di  MATIUS 13:

....

Segitu ajah sharing nya..

Benar sis, ada Gereja menjadi ajang bisnis juga, dan selalu mendoktrin ayat tertentu agar si jemaat itu tetep setia menabur di situ.

Jujur saja,aku tidak setuju dengan cara mereka,  aku bahkan tidak mau menabur di ladang di mereka, karena aku melihat banyak bisnis lain mereka. Aku lebih baik menabur di ladang Tuhan yg masih benar-benar butuh dan itu jauh akan lebih bermanfaat.

Contoh: Gereja besar dgn jemaat yg banyak, kemudian buka cabang-cabang pelayanan yang banyak diseluruh kota, mereka selalu menyuarakan agar selalu memberikan perpuluhan, doktrin itu selalu disuarakan setiap Minggu, okay Firman Tuhan memang mengajarkan kita untuk memberi persepuluhan tapi gak paksaan dan selalu di doktrin in.

Gereja besar yg sukses di kota, punya banyak bisnis mulai dari sekolah bisa bercabang-cabang, cabang gerejanya juga makin bnyk dan bisnis lainnya, tapi mereka seringkali lupa dgn Pelayan TUHAN yg berjuang di daerah terpencil, di desa-desa, bahkan gereja mereka udah rewot2, hampir roboh, dan juga jemaat-jemaat yang butuh pelayanan, Alkitab dsb.., mereka tidak peduli dan mencoba mencari tau gitu..

Jujur, aku tidak mau memberikan persepuluhan di gereja yg sudah besar, aku lbh baik memberikan persembahan di gereja2 yang terpencil, memberikan sumbangan kecil ke organisasi nirlaba misalnya itu jauh lbh berguna menurutku.

Balik lagi ttg keselamatan, sebenarnya lebih baik komunikasi vertikal sama Tuhan drpd harus mendengarkan khotbah/ajaran Pendeta yg kdg malah gak sesuai, menurutku iman percaya dan membina hubungan yg lebih intim dgn Tuhan, membuat kita semakin mengerti apa yg harus kita lakukan untuk keselamatan kita.

Jangan pernah maksain orang lain dgn doktrin sebuah gereja,dan juga merasa paling paham tentang firman Tuhan.

Aku lebih percaya dibimbing Tuhan utk mengerti firman nya drpd di bimbing Pendeta/hamba Tuhan.

iya Sis...kepercayaan itu INTERNAL JOURNEY, gak bisa dipaksakan seolah2 itu EXTERNAL JOURNAL atau Agenda Orang Laen.

Panggilan Tuhan kan beda2 u/ tiap org. Kalo mereka bener2 mau, yah kerjakan sendiri, jangan nyuruh2 org laen...itukan urusan Vertikal

Kalo sy mending bantu org2 di negara ke3 (kayak Afrika) yg gak punya sumur, gak punya air bersih gituh...u/ bangun sumur; beli bibit pohon mangga dan mangganya bisa diolah/dijual, dan seterusnya, karena:

Pertolongan yg tidak membantu org laen jadi mandiri itu bukan membantu tapi malah membuat org yg dibantu jadi tidak mampu mandiri.

(A help that does not ENABLE/teach people how to independently reproduce by themselves is not a real help but DISABLING them).

ROSE184 tulis:

Benar sis, ada Gereja menjadi ajang bisnis juga, dan selalu mendoktrin ayat tertentu agar si jemaat itu tetep setia menabur di situ.

...

Aku lebih percaya dibimbing Tuhan utk mengerti firman nya drpd di bimbing Pendeta/hamba Tuhan.

Saya sih tidak terlalu fanatik ke doktrin2 agama hasil tafsiran pribadi manusia berdasarkan kepentingan aturan main organisasi gereja tertentu. Contoh masalah persepuluhan klau lihat dari konteksnya itu secara khusus diberikan kepada kaum lewi dari suku2 yg lainnya dan secara umum dinikmati bersama2. Yg terpenting bukan masalah beaaran nominalnya tpi dari persembahan itu bagaimana kesanggupan dan niat ketulusan hati memberi dan tak kalah penting persembahan itu untuk kepentingan siapa? Untuk kepentingan kesejahteraan umat bersama (terkhusus untuk yg tidak mampu janda, anak yatim, lansia dst) atau untuk kesejahteraan dan memperkaya (telogi kemakmuran) pribadi oknum hamba Tuhan dan keluarganya?

Juga baptisan yg harus begini dlm arti mesti selam, lah pada peristiwa pentakosta apakah mereka semua dibaptis selam? Apakah Nuh dan Abraham dibaptis selam atau apalah sehingga keimanannya tidak sah klaupun tidak dibaptis.

Saya sangat percaya keselamatan adalah anugerah pemberian Tuhan by designy-Nya bahkan sejak awal penciptaan Tuhan melihat semuanya itu baik begitu juga dengan kehidupan. Sering kan kita mendengar kalimat bahwa hidup itu hanya sekali sama juga dengan keselamatan maka dari itu selama masih bernyawa, kerjakan dan usahakan kehidupan dengan sebaiknya2nya. Tinggal kembali ke diri sendiri bahwa Tuhan sudah memberikan freedoom kehendak bebas atau kemerdekaan (HAM) untuk memilih apakah mau atau tidak untuk hidup di dalam kasih persaudaraan fraternity dan persamaan/kesetaraan hak2 individu egality.

Ya benar, Tuhan lah Sang Hakim yg adil dan bijak menghakimi manusia tanpa celah dan cacat. Karena manusia bahkan hakim sekalipun menghakimi terbatas hanya berdasarkan bukti2 yg ada bisa dilihat dilapangan tanpa dia sendiri yg menjadi saksinya langsung. Contoh kasus hanya antara pelaku dan korban perkosaan yg sering dialami kebanyakan kaum wanita yg tidak adil karena tidak ada bukti saksi mata. Dan masih banyak kasus yg lain.

Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situ pun terdapat ketidakadilan. Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktu-Nya." (Pengkhotbah 3:16-17)

MAE309 tulis:

Betul Bro -- sangat Simple dan Mudah dipahami...ini yg pada di-debatkan... asih ajah ada yg ngeyel (tawar menawar, wakakkak) bahwa keselamatan itu kayak karcis bioskop saja, secara otomatis -- tanpa harus dikerjakan dan diusahakan, gak peduli terus menerus dosa...pedahal ayat2 Alkitab (yg sudah di quote tsb) sudah jelas2 KONSISTEN SEMUANYA.

Namanya FREE WILL -- semua org punya kebebasan mau cinta dan ikut Tuhan/tidak.

Memang Keselamatan itu "By Grace (Anugerah)" -- tapi tetep kita punya FREE WILL tiap DETIK hidup kita.

Kalo mau tetep milih (dengan FREE WILL) u/ hidup membohongi diri sendiri, yah silahkan saja, toh sudah dijelaskan dan ditekankan. GAk usah minta dibelain org laen. Kan pada akhir hayat setiap org, tetep Tuhan Yesus yg menghakimin, bukan org laen (bukan yg ngebelain/mengsahkan dosa; dan jg bukan yg memperingati).