Ga nikah? Ga masalah kok...
-
14 November 2015
bukan gitu kakak ku jika ada lelaki menyatakan cinta kamu ga ada feeling kamu ragu kamu berdoa dalam hati mu supaya feeling mu bisa berubah, dan yakin ,kakak kalau selalu katakan tapi berarti ragu kapan kamu nikah nya nanti macem bella sapirah heee.
jangan pernah ragu karna kamu punya TUHAN YESUS kalau kamu sudah dapat bersyukur
aku kan buat bahasa indonesia itu ku buat kayak nya kakak butuh itu kaka sifatnya selalu ragu dalam segala hal ga pd dan mempunyai keinginan tapi ragu dalam menjalankan
HANA914 tulis:
Hmmm ga terlalu ngerti sih gw .. tapi kira2 gini ya? Klo ada cowok yg bilang i love u terima aja ... gitu ya??
Fyi bukan sombong ... yg bilang i love u banyak bener ... gak mungkin dong menikahi mereka semua ... wkwkwk
Dan benar jodoh di tangan Tuhan (makanya perlu cari tangan Tuhan) tapi setahu saya ...klo jodoh pasti akan terasa tentram, damai sejahtera .. bukan menakutkan dan pemaksaan ya .. Mungkin yg lbh ahli atau paham masalah alkitab bisa mwnjelaskan lebih detil
Pernah dulu seorang anak didik hamba Tuhan terkenal bermimpi bahwa saya pasangan hidupnya dan berkata pada saya " adek harus nurut kehendak Tuhan dek"
Alhasil saya ketakutan setengah mati dan nggak tenang .. krn memang gimanapun juga nggak ada feeling sama sekali , akhirnya saya datang ke kakak rohani dan menanyakan hal tersebut.
Dia bilang " klo jodoh kamupun akan mendapat peneguhan , klo tidak yaa berarti itu halusinasi si pria itu doang. Jodoh itu hadiah plg indah setelah keselamatan ... jadi kamupun akan merasakan itu indah pd saat pernikahan bukan ketakutan "
Sayapun pulang dengan lega dan sampe sekarang tidak pernah bertemu dgn pria tersebut lagi (puji Tuhan)
Terlalu pilih2 tidak baik tapi asal pilih ... apalagi asal bilang iya ... akibatnya adalah neraka dunia .. hahaha
14 November 2015 diubah oleh FTN749
-
14 November 2015
orang jawa menyebut orang yg tidak menikah itu "GABUK" alias tidak ada isinya(misal biji atau buah yg gabuk tidak memiliki biji sehingga tidak menghasilkan keturunan) sebetulnya istilah gabuk ditujukan untuk orang yang mandul.
-
14 November 2015
Oooo..
Perinsip kita sm lajutkan..
-
16 November 2015
bisa pedoman ke 1 korintus 7:5-9
menikah itu pilihan masing2 pribadi atau tdk menikah karena terpanggil tapi disitu di jelaskan oleh paulus dgn tegas jika tidak tahan godaan dan supaya iblis tdk menggodai kamu karena kamu tidak tahan bertarak (nafsu) yach lebih baek menikah, ini dikatakan bukan sebgai perintah hny kelonggaran
ayat 9 : Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu..
dalam firman sudah ada tetapi kdg culture dan budaya mempengaruhi jg cara befikir jika mengambil keputusan tdk menikah..
bijak befikir dan memilih klo q..mana Tuhan tunjukin bt q dan pilihkan jalan hdp aku tuch yg aku ambil
-
16 November 2015
alasan nya apa tidak mau menikah, kan enak ada yg nemenin
-
18 November 2015
"setiap orang diciptakan berpasang-pasangan, tidak menemukan pasangan selama hidup tidak berarti tidak ada pasangannya di dunia"
contoh: ada orang yang tidak menikah hingga meninggal dunia, pasangan lawan jenis yang hingga meninggal dunia juga tidak menikah (suratan takdir selama hidup tidak menikah) -
19 November 2015
Ketika saya masih gadis, bagi saya menikah itu segala2nya. Namun setelah pernikahan itu kandas, bagiku pernikahan selanjutnya itu hanyalah impian. Bukan apa, orgtuaku menjadi amat trauma sehingga aku sdh tdk diijinkan lagi bertemu laki2! ke manapun aku pergi, diawasi. Bahkan ke gereja yg bisa ditempuh dlm waktu singkat. Jika telat plg gereja 15 mnit saja, pasti sdh di sms. Jika sms tak kubalas, jadinya dimiskol.
Sdh 1 th ini berlangsung, sehingga akhirnya aku belajar menerima kenyataan bhw aku takkan bisa bertemu laki2 lagi, apalagi menikah. Jadi, ga nikah jg ga papa...(itu aku loh).
19 November 2015 diubah oleh ANITA089
-
27 November 2015
ya setuju, menikah ataupun tidak menikah bukanlah tujuan hidup..blm tentu org yg sudah menikah lebih bahagia drpd yg single (ini mnrt saia lhoo ya )- walopun menikah mmg bs saja membuat bahagia. yg penting apapun status nya, single atopun merried, dijalani dg penuh sukacita & menjadi dampak bagi sesama tq..
JONY310 tulis:
Quote diatas g (gue) dpt dari pdt gembala yang menurut g keren bgt...
Kenapa keren? karena disaat byk org2 yg cemas, kuatir, takut ketika belum menikah pada usia2 lebih dari cukup, pernyataan ini justru membuat kita berpikir sebaliknya hingga menemukan satu tanggapan. "Iya yaa..."
"Emg kenapa kalo ga nikah?"
Menikah saat ini hya dipandang sebagai status sosial. Mereka yg belum nikah seolah2 dikucilkan dari pergaulan sosial, dianggap tidak laku, tidak berharga, penuh kekurangan. Inilah yang bikin org akhirnya pengen segera menikah
Padahal... jika kita mau mengasah potensi diri kita, memaximalkan semua yg kita punya, hal-hal diatas itu tidak pernah terjadi. Kita bisa menjadi orang yang selalu ditgu kehadirannya karna berhasil membawa dampak yg positif.
"Siapa yg urus nanti kalo sdh tua?"
Asal kita selalu menabur kebaikan, yakinlah akan ada orang yg selalu mengulurkan tangannya utk kita dihari tua terutama ponakan kita atau saudara dekat lainnya. Bhkan jika kita mampu secara finansial, suster2 pun tersedia utk melayani dgn penuh kasih.
"Mau sharing kemana?"
Setiap kt pasti punya sahabat. Setiap kita jg punya komunitas. Diluar keluarga, mereka bisa jadi teman curhat kita, berbagi suka dan duka.
Dan tentunya byk lagi jawaban2 keren atas kekuatiran2 kita.
So menurut g, emg ga masalah kok kalo ga nikah.
Gmn menurut tmn2 disini...? God Bless You All
-
27 November 2015
ANGEL692 tulis:
ya setuju, menikah ataupun tidak menikah bukanlah tujuan hidup..blm tentu org yg sudah menikah lebih bahagia drpd yg single (ini mnrt saia lhoo ya )- walopun menikah mmg bs saja membuat bahagia. yg penting apapun status nya, single atopun merried, dijalani dg penuh sukacita & menjadi dampak bagi sesama tq..
Juga buat bro Henry diatas
Setujuu....
tp mmg ga semua setuju dgn mindset kita, ada byk yg berpendapat bhwa menikah itu menjd sebuah prioritas, suatu keharusan. Kalo ga nikah rasanya hidup belum lengkap, belum sempurna. Namun apapun itu, kt hrs menerima pandangan org lain sperti mereka jg menerima pandangan kita ya hehee..
-
27 November 2015
yup setuju bgt tuch...stp org kn punya pandangan msg2....kudu hrs slg menghargai pndpt stp org
JONY310 tulis:
Juga buat bro Henry diatas
Setujuu....
tp mmg ga semua setuju dgn mindset kita, ada byk yg berpendapat bhwa menikah itu menjd sebuah prioritas, suatu keharusan. Kalo ga nikah rasanya hidup belum lengkap, belum sempurna. Namun apapun itu, kt hrs menerima pandangan org lain sperti mereka jg menerima pandangan kita ya hehee..
-
27 November 2015
alasan nya apa tidak mau menikah, kan enak ada yg nemenin
-
27 November 2015
mungkin mksdnya bukan tidak mau menikah... mau....tapiii...kalo belum dikasi...ya tdk ngoyo & jadi galau...mgkn itu mksdnya ya...hehehe...
jadi yaa enjoy aja dg apapun status nya skrg ....
BASS306 tulis:
alasan nya apa tidak mau menikah, kan enak ada yg nemenin
-
27 November 2015
Sesungguhnya pernikahan adalah rencana suci Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia itu, tetapi Ia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya walaupun rencana itu baik. Ia mau agar manusia itulah yang menyadari keperluan ini.
Di taman Eden, dengan jelas Allah sendiri berkata: “TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:18. Kemudian untuk menyadarkan Adam atas kehampaan dirinya yang sendirian itu, Allah memberikan tugas kepada Adam untuk memberi nama kepada segala ternak, kepada burung diudara dan kepada binatang hutan tapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong “Penolong yang sepadan dengan dia.” Kejadian 2:20.
Atas dasar inilah, lalu Tuhan membuat manusia itu tertidur nyenyak; ketika ia tertidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawah-Nya kepada manusia itu, ”Dan dari rusuk yang diambil TUHAN Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.“ (Kejadian 2:22-23). Saat itulah Allah mengukuhkan lembaga pernikahan pertama yang didirikan oleh-Nya sendiri antara Hawa dan Adam, itu bukan prakarsa manusia, tetapi semata-mata rencana Allah untuk dilaksanakan manusia.
MANFAAT PERNIKAHAN
Adam dan Hawa saat merasakan manfaat pernikahan yang didirikan Allah itu sehingga Adam bereaksi dan berkata: “Lalu berkatalah manusia itu: "Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” (Kejadian 2:23). Kenyataan Adam dan Hawa saling membutuhkan, sama-sama mengisi dan memerlukan sarana luapan kegembiraan serta kebahagiaan, juga mereka saling menyatakan luapan kasih sayang serta asmara nikah. “Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.” (Kejadian 2:25).
“Setelah Adam diciptakan setiap makhluk yang hidup dibawa ke hadapannya untuk memperoleh nama masing‑masing, ia memperhatikan bahwa kepada masing‑masing mereka telah diberikan teman, tetapi di antara mereka, "tidak didapati seorang penolong yang sepadan baginya." Di antara segala makhluk yang sudah dijadikan Allah di atas bumi ini, tidak ada satupun yang setara dengan manusia. Dan Tuhan berkata, "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Manusia tidaklah dijadikan untuk hidup seorang diri; ia harus menjadi satu makhluk sosial. Tanpa adanya persahabatan segala pemandangan yang indah dan pekerjaan yang menggembirakan di Taman Eden tidak akan memberikan kebahagiaan yang sempurna. Hubungan yang ada antara malaikat sekalipun tidak akan memuaskan keinginannya untuk beroleh simpati dan persahabatan. Tiada makhluk lain yang sama keadaannya untuk dikasihi dan mengasihi”(White, Para nabi dan Bapa I).
Didasarkan oleh pengalamannya, Salomo menyimpulkan perihal pernikahan itu demikian: “Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya! Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas? Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.” (Pengkhotbah 4:9-12). Dalam hal ini, kesusahan yang dihadapi bersama akan menjadi kesusahan berdua, dan kesukaan yang dibagi bersama akan menjadi kesukaan ganda! Apapun alasannya, berdua itu tetap hal yang terbaik dari pada menganggap baik untuk sendirian.
ADAKAH MANFAAT HIDUP SENDIRI?
Paulus, secara pribadi memberi ketegasan manfaat hidup sendiri, agar mereka yang memilih untuk tidak menikah dapat sepenuhnya memusatkan perhatian kepada Tuhan, “ Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.” (1 Korintus 7:32). Tetapi Paulus dalam hal ini tidak membatasi kebebasan (hak pilih) seseorang untuk menikah atau tidak menikah, dan bukan sedang berbicara tentang sebuah standar Allah sehubungan dengan hal itu. “Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan.” (1 Korintus 7:35). Sebab hal kawin itu bukanlah dosa, “Tetapi jikalau seorang menyangka, bahwa ia tidak berlaku wajar terhadap gadisnya, jika gadisnya itu telah bertambah tua dan ia benar-benar merasa, bahwa mereka harus kawin, baiklah mereka kawin, kalau ia menghendakinya. Hal itu bukan dosa.” (1 Korintus 7:36). Atau mereka yang memilih untuk tidak kawin juga bukanlah dosa, mengingat dunia ini akan berlalu, “Pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.” (1 Korintus 7:31. Paulus sedang menjelaskan bahwa ada satu periode waktu ketika Tuhan sudah akan datang kembali, dimana pernikahan tidak lagi menjadi suatu fokus.
Biarlah mereka yang memilih untuk tidak menikah akan selamanya merasakan kebahagiaan bersama Tuhan, sebagaimana yang mereka telah berkomitmen untuk itu. Demikian juga mereka yang menikah, hendaknya dipersatukan didalam takut akan Tuhan.
Semoga bermanfaat bagi teman2 semuanya. amin.
-
27 November 2015
ga usah putus asa gt dong, masih byk jomblo2 dsna beserak... hahaha
VIC671 tulis:
emang sih gak nikah gak masalah,, yg masalah itu pengen nikah tapi gak tau sama siapa.... hahahaha...
-
27 November 2015
Lebih baik ga menikah, daripada menikah tapi ga cinta..hehheheh..
Ga usah maksain menikah kalo tdk ad kenyamanan.. ????.. Kalo pgn menikah tunggu yg bener2 cinta. Menurut saya cinta itu penting, bayangin nikah tanpa cintaa hii seremmm...selalu bawa dlm doa aja, smga sll berhikmat dan tdk salah pilih.
-
27 November 2015
Zaman sekarang kalau ada yang tidak menikah (sebagian orang) mungkin sesuatu yang unik dan amazing. Dan pasti itu kembali kepada pilihan dan tujuan hidup. Baik orang yang menikah dan tidak menikah mulia dihadapan Tuhan.
-
28 November 2015
saya sangat menghargai utk orang2 yang memilih hidup utk tdk menikah dalam arti selibat (hidup buat Tuhan). tapi buat saya pribadi saya memilih untuk menikah
-
30 November 2015
alasan nya apa tidak mau menikah, kan enak ada yg nemenin
-
30 November 2015
Menjadi masalah, bagi orang-orang yang mempermasalahkannya..
Tidak menjadi masalah bagi orang-orang yang tidak mempermasalahkannya..
-
30 November 2015
Tidak menikah..tidak masalah bagi diri sendiri...
Tidak menikah..menjadi masalah..terutama orang tua dan keluarga besar..
Hidup ini pilihan.. kembali lagi ke pribadi2 masing2..
-
30 November 2015
keren bgttt...
DENI824 tulis:
Menjadi masalah, bagi orang-orang yang mempermasalahkannya..
Tidak menjadi masalah bagi orang-orang yang tidak mempermasalahkannya..
-
30 November 2015
VERONIKA622 tulis:
Tidak menikah..tidak masalah bagi diri sendiri...
Tidak menikah..menjadi masalah..terutama orang tua dan keluarga besar..
Hidup ini pilihan.. kembali lagi ke pribadi2 masing2..
Yupp.. krna mereka menyayangi kita, berpikir hidup kita akan lebih sempurna, lebih bahagia jk kt menikah. Org tua mana yg senang anaknya tdk menikah? kyaknya ga ada deh. padahal belum tentu dgn menikah kita jd lebih bahagia.
Mereka jg berpikir biar ada yg urus nanti kalo sudah tua atau pas lagi sakit. Ga salah mmg, hya mgkin bg sy pemikiran ini trlalu sempit. Byk kok sodara, ponakan yg dgn sukacita mau merawat, semua kembali ke attitude kita. Kalau kt orgnya jahat, istri/suami sendiri mgkin ga akan peduli dgn kita, apalagi org lain... keep smile
-
30 November 2015
JONY310 tulis:
So menurut g, emg ga masalah kok kalo ga nikah.Gmn menurut tmn2 disini...? God Bless You All
Ga masalah, selama dilakukan dengan bertanggung jawab. Maksudnya, kalo mau single ya single aja, ga usah kumpul kebo atau ngusilin istri/suami orang.
-
2 Desember 2015
alasan nya apa tidak mau menikah, kan enak ada yg nemenin
-
2 Desember 2015
Oke aja sih,, dan gak selalu jadi masalah bagi keluarga..
Asalkan iman kita tetep eksis selalu taat ajaran Tuhan Yesus.
Keluarga pasti maklum,, dan tetangga juga jadi pengertian..
Yg jadi masalah bagi keluarga atau tetangga kalau iman kita masih tampak biasa saja seperti org lainya..
2 Desember 2015 diubah oleh LAMSIHAR119