Embun kala senja
-
16 Desember 2016
MARINA562 tulis:
Senang baca crita ini. Sangat menginspirasi. Thanks Joni.
JONY310 tulis:
Kutukan sebuah Jembatan
Thx juga sis
-
21 Desember 2016
Menikmati Proses
Orangnya cantik, manis dan senyumnya ramah. Setiap org yg melihatnya pastilah berdecak kagum. Karena bukan hanya kecantikannya, tetapi ia ternyata seorg siswi yang cerdas. Saking cerdasnya, dari kelas 3 SMP, gadis berjilbab ini langsung diterima di salah satu universitas di Bogor, tanpa melalui SMA. Istilah kerennya, akselerasi alias program percepatan.
Semua siswa, ortu dan guru kagum bukan main. Tapi faktanya, mamanya sendiri merasa bersalah. Anaknya kadang termenung setelah pulang kuliah. Melihat sulitnya ia bersosialisasi dengan teman yang tidak sebaya serta hilangnya masa2 indah anak SMA, membuat mamanya menyesal. Ada satu proses yang hilang dari anaknya, proses bertumbuh dari gadis remaja menjadi dewasa, melalui masa2 puber yang kadang penuh kekonyolon, trial error, senda tawa dan proses menemukan jatidiri. Sesuatu hal yang disangka orang indah, namun belum tentu bagi yang mengalami.
Tentu bagi yang menyukai pertandingan bola, bukan skornya yang bikin menarik, namun proses menciptakan gol itulah yang membuat pertandingan ini disukai seluruh dunia. Kadang mengecewakan, kadang membanggakan. Itulah proses. Proses jauh lebih menarik dibandingkan hasil, walaupun byk orang yang lebih mementingkan hasil dibanding proses.
-
24 Desember 2016
Melamar Kerja
Suatu hari, saya membuka loker untuk posisi Accounting, Admin, Koki dan Waitress. Datanglah sms dan bbm yang mengharukan:
"PING..!!!"
"Masih ada lokernya?"
Dalam hati saya, ini org kurang ajar, ga ada sopan santunnya, main ping segala, langsung chat begitu tanpa basa-basi sedikit. Tp sy berusaha memaklumi.
"Mau kerja sebagai apa ya??" jawabku jg sedikit ketus
"Yang ada apa aja?"
Wah ini sdh kelewatan, sdh jelas-jelas apa yg sy butuhkan sudah tertulis jelas. Namun sekali lagi saya tetap bersabar.
"Ada banyak, kan sdh tertulis disitu. Kamu bisanya apa?"
"Apa yang cocok untuk lulusan SMA seperti saya ini?"
Ini sih ajak berantem, bukannya mau lamar kerja hahaaa...
Inilah kesalahan sistem pendidikan kita, dimana lulusan SMA tidak mengerti apa bakatnya, sehingga bingung mau kerja di bidang apa, bahkan yang meneruskan ke bangku kuliahpun masih banyak yang bingung memilih jurusan yang akan diambil. Bukan hanya itu saja, remaja seusia ini tidak punya sopan santun, tdk tau bagaimana berkomunikasi yang baik. Miris.
Jgn biarkan adik kita atau anak-anak kita nantinya mengalami krisis pengenalan diri sendiri. Bantu mereka temukan bakatnya sedini mungkin, semakin cepat semakin baik. Juga ajarkan mereka sopan santun dan karakter seperti Kristus. Bagaimana caranya? Ada istilah terkenal, Children see, children do. Gbu
-
24 Desember 2016
Persembahan Piano untuk Mama
Seorang mantan guru sekolah musik dari Des Moines, Iowa, bercerita.
Robby berumur 11 tahun saat les piano utk pertama kalinya. Dia rajin mempelajari tangga nada dan pelajaran awal yg saya wajibkan. Selama beberapa bulan, saya mencoba menyemangatinya. Tapi rasanya sia-sia saja. Dia memang tak berkemampuan sejak lahir.
Setiap akhir pelajaran mingguannya, dia berkata, “Ibu saya akan mendengar saya bermain pada suatu hari.”
Pada suatu hari, Robby tdk datang lagi. Saya berpikir menghubunginya, tapi tdk jadi karena ketidakmampuannya, mungkin dia mau les lain saja. Saya juga senang dia tidak datang lagi. Dia menjadi iklan yg buruk utk pengajaran saya!
Beberapa minggu sesudahnya, saya mengirimkan brosur ke tiap murid, mengenai pertunjukan yg akan dilaksanakan. Yg mengagetkan saya, Robby (yg juga menerima brosur) menanyakan saya apakah dia bisa ikut pertunjukan itu. Karena tdk les lagi, tentu saja dia tak bisa ikut.
Dia katakan bahwa ibunya sakit sehingga tak bisa mengantarnya ke les, tapi dia tetap terus berlatih. “Bu Hondrof… saya mau main!” dia memaksa. Mungkin karena kegigihannya atau mungkin ada sesuatu yg berkata dalam hati saya bahwa dia akan baik-baik saja, akhirnya saya mengizinkannya.
Saat malam pertunjukan, aula dipenuhi orang tua, teman, dan relasi. Saya menaruh Robby pada urutan terakhir sebelum saya ke depan utk berterima kasih dan memainkan bagian terakhir. Saya rasa kesalahan yang dia buat akan terjadi pada akhir acara dan saya bisa menutupinya dengan permainan dari saya.
Pertunjukan berlangsung lancar. Murid-murid telah berlatih dan hasilnya bagus. Lalu Robby naik ke panggung. Bajunya kusut dan rambutnya bagaikan baru dikocok. “Kenapa dia tak berpakaian seperti murid lainnya?” pikir saya. “Kenapa ibunya tidak menyisir rambutnya setidaknya untuk malam ini?”
Robby menarik kursi piano dan mulai. Saya terkejut saat dia menyatakan memilih Mozart’s Concerto #21 in C Major yg sulit.
Jarinya ringan di tuts nada, bahkan menari dengan gesit. Dia berpindah dari pianos simo ke fortissimo… dari allegro ke virtuoso. Akord tergantungnya yang diinginkan Mozart sangat mengagumkan! Saya tak pernah mendengar lagu Mozart dimainkan orang seumur dia sebagus itu!Setelah 6 menit, dia mengakhirinya dgn crescendo besar dan semua terpaku disana dgn tepuk tangan meriah.
Dalam air mata, saya naik ke panggung dan memeluk Robby dgn sukacita. “Saya belum pernah mendengar kau bermain seperti itu, Robby! Bagaimana kau melakukannya?”
Melalui pengeras suara Robby menjawab, “Bu Hondorf… ingat saya berkata bahwa ibu saya sakit? Ya, sebenarnya dia sakit kanker dan dia telah berlalu pagi ini. Dan sebenarnya… dia tuli sejak lahir. Jadi hari inilah dia pertama kali mendengar saya bermain. Saya ingin bermain secara khusus.”
Tidak ada satu pun mata yang kering malam itu. Ketika orang-orang dari Layanan sosial membawa Robby dari panggung ke ruang pemeliharaan, saya menyadari meskipun mata mereka merah dan bengkak, betapa hidup saya jauh lebih berarti karena mengambil Robby sebagai murid saya.
Tidak, saya tidak pernah menjadi penolong, tapi malam itu saya menjadi orang yang ditolong Robby. Dialah gurunya dan sayalah muridnya. Karena dialah yg mengajarkan saya arti ketekunan, kasih, percaya pada dirimu sendiri, dan bahkan mau memberi kesempatan pada seseorang yg tak anda ketahui mengapa.
.....
From the book "The chicken soup for the christian soul"
-
24 Desember 2016
Kisah Natal dari Tempat Pelelangan
Ada seorang Ayah yang memiliki seorang anak laki-laki yang sangat ia kasihi, terlebih sejak kematian istrinya yang begitu dicintainya. Ayah dan anak ini memiliki kegemaran yang sama yaitu mengkoleksi lukisan-lukisan terkenal. Mereka berkeliling dunia untuk mencari dan mengumpulkan lukisan-lukisan itu. Karya-karya tak ternilai dari Picasso, Van Gogh, Monet dan banyak lainnya menghiasi dinding rumah mereka. Maklum, mereka adalah keluarga yang sangat kaya. Sang Ayah sangat bangga dengan keahlian anaknya memilih karya-karya bermutu.
Ketika musim dingin tiba, perang melanda negeri mereka. Anak muda itu pergi untuk membela negerinya. Setelah beberapa minggu, ayahnya menerima telegram yang menyatakan bahwa anaknya telah hilang. Kolektor seni itu dengan cemas menunggu berita berikutnya, dan ternyata apa yang dicemaskan terjadi, anaknya telah tewas ketika sedang merawat seorang temannya yang terluka. Keinginan untuk merayakan Natal bersama anaknya telah sirna. Tangispun membanjiri hari-harinya yang sekarang harus hidup dalam kesepian. Hatiku begitu terpukul hingga membuatnya jatuh sakit.
Pada hari Natal pagi hari, terdengar ketokan di pintu yang membangunkan orang tua itu. Ketika ia membuka pintu, seorang serdadu berdiri di depannya dengan membawa bungkusan besar. Serdadu itu memperkenalkan diri, "Saya adalah teman anak bapak. Saya adalah orang yang sedang diselamatkannya ketika ia tewas. Bolehkah saya masuk sebentar? Ada sesuatu yang ingin saya perlihatkan." Serdadu itu menuturkan bahwa anak orang tua itu telah menceritakan padanya kecintaannya, juga ayahnya, pada barang-barang seni.
"Saya adalah seorang seniman," kata serdadu itu, "dan saya ingin memberikan pada Anda barang ini." Dibukanya bungkusan yang dibawanya itu dan ternyata di dalamnya ada lukisan foto anak dari orang tua itu. Memang bukan karya yang sangat bagus dibandingkan dengan lukisan-lukisan yang telah dimilikinya. Tetapi lukisan itu cukup rinci menggambarkan wajah anaknya. Dengan terharu orang tua itu memajang lukisan itu di atas perapian, menyingkirkan lukisan-lukisan lain yang bernilai ribuan dolar.
Pada hari-hari berikutnya, orang tua itu menyadari bahwa walaupun anaknya tak berada lagi di sisinya ia tetap hidup dihatinya. Ia bangga mendengar anaknya telah menyelamatkan puluhan serdadu yang terluka sampai sebuah peluru merobek jantungnya. Lukisan foto anaknya itu menjadi miliknya yang paling berharga.
Pada musim semi berikutnya, sakit yang dideritanya semakin parah hingga akhirnya ia meninggal. Koleksi lukisannya akan dilelang. Dalam surat wasiatnya, orang tua itu mengatakan bahwa lukisan-lukisan itu akan dilelang pada hari Natal, hari orang tua itu menerima lukisan yang paling disayanginya itu. Penggemar seni di seluruh dunia menunggu saat pelelangan itu.
Natal yang dinantikan itu pun tiba. Penggemar seni berdatangan dari berbagai penjuru dunia. Lelang dimulai dengan lukisan yang tak ada dalam daftar di museum di seluruh dunia, yaitu lukisan anak orang tua itu. Juru lelang bertanya, "Siapa yang akan mulai dengan penawaran?" Ruangan itu sunyi. Juru lelang melanjutkan, "Siapa yang akan mulai penawaran dengan $100?" Menit-menit berlalu dan tak ada seorang pun yang berbicara.
Terdengar suara protes, "Siapa yang berminat pada lukisan tak bermutu itu? Itu hanya lukisan foto anak dari orang tua itu. Lupakan saja lukisan itu dan lanjutkan dengan lukisan-lukisan lain yang bermutu." Terdengar suara-suara yang menyetujui usul itu. "Tidak. Menurut surat wasiat yang ada, kita harus menjual foto ini terlebih dahulu, baru yang lainnya." kata juru lelang.
Akhirnya, seorang tetangga orang tua itu berkata, "Bagaimana kalau saya menawarnya sepuluh dolar. Saya hanya punya uang sebanyak itu. Karena saya kenal baik anak itu, saya ingin memilikinya." Juru lelang itu bertanya, "Ada yang menawar lebih tinggi?" Kembali ruangan sunyi. "Kalau begitu saya hitung, satu, dua, tiga, jadilah." Tepuk tangan terdengar riuh di ruangan itu.
Juru lelang pun senang dan mengumumkan "Nah, selesai sudah acara pelelangan kita hari ini." Juru lelang itu mengumumkan pelelangan telah selesai. Semua peserta memprotes dan bertanya, "Apa maksud Anda? Di sini ada koleksi lukisan yang bernilai jutaan dolar dan Anda mengatakan telah selesai? Kita datang kesini bukan untuk lukisan anak orang tua itu. Saya ingin ada penjelasan..!!" Juru lelang itu menjawab, "Ini sangat sederhana. Menurut surat wasiat orang tua itu, siapapun yang memilih anaknya, akan mendapat semuanya."
Dari berbagai sumber
-
27 Desember 2016
Paku karat yang bengkok
Sebuah perusahaan hendak menerima marketing manager yang baru. Seperti biasa, ada test yang harus mereka lewati, hingga tampillah 5orang finalis. Untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan jabatan tersebut, diadakanlah sebuah test yang lain dari biasanya. Mereka masing-masing diberi 1Kg paku bekas, karatan dan bengkok Barangsiapa yang berhasil menjual 1paku seharga Rp 100,000, dialah pemenangnya. Merekapun dikasih waktu 1minggu.
Seminggu berlalu. Semua peserta tampak tersenyum puas kecuali peserta keempat. Lalu satu persatu dipanggil untuk melaporkan hasilnya ke ruangan HRD.
Peserta pertama berhasil menjual 1paku. "Bagaimana caranya?" Tanya si HRD. "Saya bilang, paku ini bukan paku sembarangan, tetapi bisa menolak bala." Jawab si peserta. "Bagus. Dalam marketing, mmg diperlukan trik dengan memberikan sugesti kepada pembeli."
Peserta kedua juga berhasil menjual 1paku. "Bagaimana caranya?" Tanya si HRD. "Yang beli temen baik saya, mgkin dia kasian sama saya." Jawab si peserta. "Bagus. Dalam marketing, orang akan membeli kpd kita karena faktor hubungan atau kedekatan."
Peserta ketiga berhasil menjual 1paku. "Bagaimana caranya?" Tanya si HRD. "Sebenarnya saya tdk menjualnya, tetapi saya beli sendiri. Selama ini bisa meluluskan test, tdk masalah sy keluarin duit sendiri" Jawab si peserta. "Bagus. Dalam marketing, mmg diperlukan kejujuran dan pengorbanan."
Peserta keempat rupanya gagal. "Kenapa bisa gagal?" Tanya si HRD. "Saya sudah berusaha menjual kemanapun, tetapi tetap saja saya belum berhasil menjualnya" Jawab si peserta dengan sedih. "Tdk masalah. Bagus. Dalam marketing, kejujuran sangat penting. Yang penting lagi, kamu sudah berusaha keras."
Peserta kelima berhasil menjual bukan hanya 1paku, tetapi 30paku. "Wow... Anda hebat. Bagaimana caranya?" Tanya si HRD keheranan. "Saya luruskan paku2 ini, lalu saya pakukan di beberapa batang balok dan almunium yg saya beli. Saya kekurangan roda. Saya minta ke tukang bengkel sepeda dgn alasan buat bikin kursi roda. Akhirnya jadilah sebuah gerobak. Saya jual gerobak ini seharga 5juta. Teman dekat saya pun membelinya tanpa menawar, mgkin dia kasian sama saya." Jawab si peserta dengan kalem. "Hebat dan luar biasa. Anda menggabungkan semua kemampuan, ilmu dan trik yang ada untuk sukses sebagai marketing. Selamat."
Akhirnya, peserta kelimapun terpilih untuk menempati posisi sebagai Marketing Manager. Setelah mereka berlima kembali pulang, ditengah perjalanan, keempat peserta kagum sama peserta kelima yg memenangkan test itu. Namun jawaban si Marketing Manager sungguh diluar dugaan, "Apa kalian juga percaya dengan cerita bualan saya tadi? Toh si HRD jg tdk minta kan uang hasil jualan pakunya. Kalaupun diminta, 3jt sangat murah untuk sebuah posisi Manager dgn gaji 15juta. Hahaha..." Tawanya lepas
-
4 Januari 2017
Berubah atau Punah
Untuk kesekian kalinya saya ingin menulis tema ini. Berhubung masih diawal tahun, sangat menginspirasi apa yang ditulis oleh Charles Darwin ini. Ia menyadari bahwa ternyata yang mampu bertahan bukanlah makhluk terkuat, melainkan yang mampu beradaptasi, apalagi yang bisa berevolusi. Hal ini dia tulis untuk menjelaskan kenapa makhluk sekuat dinosaurus bisa punah sedangkan cicak yang lemah aja bisa bertahan melewat perubahan iklim ekstrim dimasa purbakala.
Manusia secara umum terbukti mampu beradaptasi dan berinovasi. Sekarang pun, manusia dapat terbang dengan pesawat, komunikasi lewat satelit bahkan sebuah perusahaan Mars One di Belanda terus mengadakan penelitian untuk membangun pemukiman di planet Mars, terlepas dari apakah itu akan berhasil atau tidak. Namun secara individu, sebagaian besar dari kita gagal untuk beradaptasi. Akibatnya mengerikan. Bagi yang bekerja, kariernya mandek, yang usaha omzetnya stag bahkan cenderung turun. Hubungan keluarga pun bisa jadi tidak harmonis, demikian juga hubungan pertemanan.
Ditahun 2017 ini, tentunya ada penyesuaian untuk beberapa hal yang gagal kita lakukan ditahun sebelumnya. Salah satunya mungkin soal pasangan hidup. Adaptasi tidak berarti menghilangkan jati diri atau prinsip hidup kita, namun lebih ke penyesuaian saja. Well, lebih baik berubah daripada punah. Happy New Year, GBU
-
6 Januari 2017
Nice quote: lebih baek berubah drpd punah #thumbsup
Pinter adaptasi dan flexible
-
8 Januari 2017
MEY072 tulis:
Nice quote: lebih baek berubah drpd punah #thumbsup
Pinter adaptasi dan flexible
-
8 Januari 2017
Orang Kecil
Pekerjaan adalah salah satu faktor dalam menilai status sosial ekonomi seseorang. Tak heran jika mereka yang bekerja serabutan, kuli, ob, pelayan, pembantu atau pekerja kasar lainnya merasa menjadi orang kecil. Seorang pekerja rendahan dengan pendidikan minim, misal hanya SMP biasanya digaji rendah. Akan sulit membayangkan atau sekedar memimpikan suatu pekerjaan yang lebih baik. Untuk membuka usaha kecil-kecilan pun rasanya mustahil dengan gaji yang pas-pasan. Jangankan untuk modal, belum hampir sebulan, kasbon sudah menumpuk.
Berita baiknya, ada banyak cara menjadi sukses. Tahun 2001 yg lalu, teman saya bekerja sebagai sales door to door untuk alat rumah tangga. Sebagian orang akan menilai pekerjaan ini sebagai pekerjaan rendahan. Suatu hari, teman saya berhasil masuk ke sebuah rumah mewah dan mendemokan alat rumah tangga yang dijual. Dia sangat piawai. Tak heran dia selalu menjadi salah satu top sales. Pemilik rumah sangat terkesan akan penampilan teman saya tadi, akan kejujurannya, semangat dan antusiasnya. Akhirnya, teman saya ditawarkan menjadi Marketing Manager di perusahaan elektronik terbesar di Indonesia. Sang pemilik rumah tak lain adalah pemilik dari perusahaan tersebut.
Taukah kita, bahwa para pemilik perusahaan terkadang lebih sering melihat karakter dan skill kita dibanding deretan gelar dari universitas bergengsi. Bahkan banyak sekali cerita bahwa mereka diangkat menjadi pengelola sebuah bisnis murni karena karakternya, bukan skill, pengalaman ataupun pendidikannya. Sebut saja George C. Boldt yang diangkat menjadi Manager Waldorf-Astoria Hotel hanya karna perhatiannya yang tulus kepada tamunya yang hendak menginap.
Beberapa waktu yang lalu, saya dan teman sedang makan di KFC. Saya membutuhkan koneksi internet, dan ada satu pelayan yang membantu, beberapa kali dia bolak balik hanya untuk membantu saya mengenai wifi. Teman saya tertarik dengan karakter si pelayan dan langsung menawarinya utk membantu usaha kulinernya, tentunya dengan tawaran penghasilan jauh lebih tinggi, walaupun akhirnya ditolak karena ia masih terikat kontrak.
Kita tidak akan pernah tau siapa orang yang sedang ada didepan kita, yang kita layani, atau orang yang sering melihat kita karena mereka kagum akan karakter kita. Lakukan pekerjaan kita saat ini, serendah apapun itu dimata orang dengan sebaik-baiknya. Jika kita dibayar 2juta, bekerjalah seperti kita dibayar 4juta. Jika kita dibayar 5juta, bekerjalah seperti kita dibayar 10juta. Namun jangan berharap terlalu jauh jika kita sendiri malas-malasan dalam bekerja, tdk akan ada yang melirik kita. Mari awali tahun ini dengan melakukan transformasi besar-besaran dalam pekerjaan kita dan lihatlah hasilnya. Trust me, it really works.
8 Januari 2017 diubah oleh JONY310
-
10 Januari 2017
Kesabaran
Dari awal, kira-kira sepuluh tahun yg lalu, SPBU Shell itu sepi sekali. Terhitung dalam satu hari, tidak sampai sepuluh kendaraan yang mengisi di pom tersebut. Maklum saja, kita lebih memilih Pertamina karena harganya lebih murah, walau dengan oktan yang lebih rendah. Kadang saya berpikir, apakah tidak lebih baik ditutup saja. Kerugian tentu milyaran rupiah untuk izin, tempat, tanki dan dispenser serta sdm yang digaji tak sedikit.
Kesabaran ternyata membuahkan hasil. Setelah lima tahun kritis dengan jumlah kendaraan tak sampai sepuluh perhari, sekarang berubah total. Kita mau isi bahan bakar baik untuk mobil maupun motor, harus antri, pada jam berapapun. Sungguh sebuah hasil yang sangat menggembirakan.
Sebuah cafe di daerah pejaten villages juga mengalami hal yang sama. Dulu, omzet satu hari hanya berkisar dua hingga empat juta. Tentu itu omzet yang sangat kecil mengingat harga sewa saja sudah mencapai ratusan juta pertahun. Ditahun kedua, owner dilema antara melanjutkan atau berhenti, karena kerugian yang dialami sangat besar. Untunglah ia mau bersabar dan meneruskan usahanya. Sekarang, cafe ini telah menorehkan omzet lebih dari empat puluh juta perhari.
Terkadang kunci sebuah kesuksesan ada pada kesabaran. Setelah kita melakukan yang terbaik, melakukan dengan passion, menerapkan segala hal yang diperlukan namun hasilnya belum begitu memuaskan bahkan cenderung mengecewakan, maka mungkin cerita diatas bisa memberi kita pertimbangan untuk bersabar.
Tidak hanya soal pekerjaan atau usaha, kesabaran dalam menemukan pendamping hidup juga sangat diperlukan. Kesabaran membuat kita lebih dewasa dan memiliki mental yang lebih kuat. Tentunya kesabaran dengan terus aktif berbeda dengan kesabaran yang hanya berpangku tangan, tidak melakukan apa-apa, alias pasrah pada nasib. Kesabaran adalah salah sau dari buah Roh. Seberapa sabarkah kita sekarang ini?
-
10 Januari 2017
Tuhan yang bodoh
Seorang atheis hendak menyebrangi sebuah pulau menggunakan perahu nelayan. Rupanya semua perahu sudah habis. Ia pun memutuskan untuk menunggu perahu yang lain kembali sambil minum kopi. Diwarung juga ada laki-laki tua pemilik kapal yang sedang tidak berlayar. Ia seorang kristen. Ia pun mulai membuka pembicaraan santai dengan tamu yang atheis tadi, mulai dari hal yang ringan hingga tentang Tuhan dan karya keselamatan dalam Salib Kristus. Sang atheis tertawa mendengarnya. Ia berkata sudah mendengar itu ratusan kali. Ia punya argumen bahwa itu tentulah Tuhan yang bodoh yang mau mati demi manusia.
Setelah beberapa waktu menunggu, kesabaran si atheis rupanya habis. Ia mengajak laki-laki pemilik kapal yang kristen tadi untuk berlayar. "Tapi tuan, kapal saya baru saja ditambal, belum terlalu kering." Namun karena tamu memaksa, akhirnya mereka pun berangkat. Memang jarak yang ditempuh tidak lama, hanya satu jam perjalanan. Itu yang tamu tadi berani untuk menyebrang.
Ditengah perjalanan, apa yg ditakutkan pemilik kapal pun terjadi. Tambalan kapal terlepas. Airpun segera masuk melalui lobang yang tidak terlalu besar. Namun karena tekanan yang cukup kuat, airpun masuk dengan cepat. Mereka pun kewalahan membuang airnya dengan ember kecil seadanya. Namun air yang masuk jauh lebih banyak dari yang bisa mereka buang. Alhasil, kapalpun mulai perlahan tenggelam.
Ditengah kepanikan, tiba-tiba seekor ikan masuk kekapal melalui lobang kecil tadi. Karena ukuran yang kecil, ikan itu pun terjepit. Tampak ia mengelepar kesakitan, tak lama kemudian ikan itupun mati. Secara otomatis, perahupun tertambal dengan sendirinya oleh ikan tadi. Sang atheis terdiam sesaat menyaksikan apa yang baru saja terjadi. Sang pemilik kapal pun berkata kepadanya, sungguh itu ikan yang bodoh yang mau mati untuk menyelamatkan kita. Sang aheis pun berkata bahwa itu hanya sebuah kebetulan.
Peristiwa di perahu tadi rupanya tidak terlupakan begitu saja oleh sang atheis. Berhari-hari ia kepikiran terus, hingga akhirnya ia berkata. "Tuhan, jika memang engkau sungguh ada, tunjukkanlah padaku sekarang." Lalu ia membuka Alkitab pemberian temannya. Dan ia kaget, karena ayat pertama yang dibacanya adalah "Kata Yesus kepada mereka, mari ikutlah Aku, maka kamu akan Kujadikan penjala manusia." Ia pun bertobat dan menjadi penginjil yang berapi-api.
-
11 Januari 2017
Tahun penerawangan
Hampir semua gereja menetapkan satu tema besar untuk setiap tahunnya, yang akan menjadi fokus pelayanan tahun tersebut. Tema besar ini ada yang dirapatkan terlebih dahulu dengan para majelis, namun ada juga yang datang dari gembala sidang, yang katanya menerima nubuatan langsung dari Tuhan ataupun hasil utak-atik kalender kuno bangsa israel.
Diantara tema-tema yang ada, yang sering jadi favorit adalah tema tentang pemulihan, pelepasan, mujizat, kesembuhan dan tema lainnya yang terkesan duniawi. Padahal Yesus sendiri berkata, bahwa dunia ini bukanlah rumah kita, kita di perintahkan untuk mengumpulkan harta di surga. Sangat disayangkan tema yang ada jarang menyentuh hal-hal yang bersifat kekekalan, misalnya tentang persiapan ke surga, keselamatan, kematian, karakter ilahi dan sebagainya.
Sebenarnya setiap hari adalah baik. Jadi tidak ada perbedaan akan hari-hari tertentu atau tahun-tahun tertentu. Namun kehidupan manusia tentulah unik. Diantara ribuan jemaat, pasti ada yang sehat namun ada jg yang sakit, ada yang sukses dan ada jg yang bangkrut, ada yang menikah ada yang harus berpisah, ada yang naik jabatan tetapi banyak pula yang diphk.
Jika jemaat ada yang kritis, tentu ia akan complain dengan tema gereja yang memang ternyata tidak bisa digeneralisir. Pertanyaannya, tema tersebut untuk siapa? Jangan sampai jemaat tersebut dicap berdosa, tidak taat dan judgement lainnya hanya karena mengalami hal yang sebaliknya dengan tema gereja.
So, tahun 2017 ini tahun yang bagaimana menurutmu?
-
11 Januari 2017
Tips sukses dari orang sukses?
Dulu... saya mengoleksi buku-buku tentang sukses, cara jadi kaya raya, kunci sukses, bagaimana untuk sukses, rahasia sukses dan tema-tema sukses dan kaya lainnya. Alhasil, buku saya jumlahnya ratusan hanya dalam hitungan bulan. Tidak hanya soal buku, saya pun ikut beberapa seminar mulai dari yang seharga ratusan ribu hingga jutaan, mulai dari pembicara lokal hingga yang internasional.
Sekarang saya menertawakan diri sendiri setelah meyadari bahwa tidak ada yang namanya rahasia untuk sukses dan kaya raya. Seorang penulis buku rahasia mejadi kaya raya, yang menjadi salah satu pembicara terkenal Indonesia ternyata bukanlah orang terkaya di Indonesia, bahkan namanya tidak masuk di daftar seratus orang terkaya Indonesia versi Forbes. Jadi rahasia kaya apa yang ia tulis sehinga tidak mampu menjadikannya sendiri orang terkaya di Indonesia?
Owner Alibaba group, Jack Ma menurut saya adalah orang sukses dengan wajah paling standard dibanding yang lain. Namun, setiap apa yang disampaikan, selalu dicatat media, dikoleksi dan dijadikan kata-kata inspirasi dan motivasi. Buku tentang Jack Ma ataupun yang dia tulis sendiri, menjadi laris manis dipasaran. Padahal ia hanya mensharingkan kisah hidup dan strateginya dalam membangun usaha.
Apakah yang dia tulis bisa diterapkan dan berhasil bagi orang lain? Bisa ya bisa tidak, tetapi kemungkinan utk berhasil kecil sekali. Kenapa? karena manusia itu unik. Jika pun ada rahasianya, tentulah penemunya berani unjuk gigi disaat sekarang dan membuktikannya beberapa waktu kemudian, atau akan tetap menjadi rahasianya sendiri, tidak dibagikan. Nyatanya, semua itu hanyalah proses trial dan error. Dulu, apapun yang dikatakan Jack Ma, tidak ada yang mau dengar, tdk ada yang mau catat bahkan mgkin hya dianggap angin lalu. Padahal apa yang dibicarakannya dulu dengan sekarang sama saja. Sangat subjectif sekali.
Jika hari ini saya menulis tentang tips atau strategi sukses, tentu tidak ada yg mengindahkan, tetapi jika suatu hari saya jadi org sukses dan terkenal, apapun yang saya katakan pasti dipercaya orang. Ironis bukan? Jadi jika kita ingin perkataan kita didengar orang lain, kita harus jadi orang sukses dulu. Logikanya, tidak ada yang mau belajar sukses dari orang yang belum sukses, walaupun mereka yg sdh sukses sendiri tidak mengerti kenapa ia bisa sesukses sekarang.
-
12 Januari 2017
Karna sumpeknta dunia ini, embun pagi sekarang jarang di temukan
-
17 Januari 2017
LISTON872 tulis:
Karna sumpeknta dunia ini, embun pagi sekarang jarang di temukan
Hahahaa... banyakan debu pagi ya bro
-
17 Januari 2017
JONY310 tulis:
Hahahaa... banyakan debu pagi ya bro
Hahahh, iya bro, untungnya pemeeintah sekarang sukses mengendalikan hutan di indonesia, sepanjang tahun ini gak kedengeran adanya kebakaran hutan.
Salut dan bangga buat pemeeintah yang sekarang bro.
-
17 Januari 2017
Menjatuhkan bola
Seorang pemuda mengalami kebangkrutan yang mengakibatkan ia tidak hanya kehilangan harta benda, tetapi juga meninggalkan hutang dalam jumlah yang cukup besar. Berminggu-minggu ia mengurung dirinya dikamar. Perlahan ia mulai membuka diri, belajar menerima semua yang terjadi, dan mulai bangkit lagi dari nol. Anehnya, apapun yang dikerjakan tidak berhasil, bukan membuat keadaannya makin baik, malah sebaliknya, semakin bertambah buruk.
Ia mulai merintis usaha kecil-kecilin dari modal pinjaman. Usahanya tidak berjalan. Lalu mencoba yang lainnya, namun tetap saja tidak membuahkan hasil. Yang ada, hutang makin bertambah besar dan banyak, istilahnya, sudah jatuh tertimpa tangga. Apa yang salah?
Lebih dari tiga tahun ia mengalami semua itu, keadaannya makin bertambah buruk. Ia yakin ia akan bangkit lagi. Namun sampai kapan? dari punya rumah, akhirnya ngontrak, akhirnya ngekost bahkan terakhir menumpang di rumah orang lain karna tidak mampu lagi membayar kost. Dari punya mobil, naik motor bahkan terakhir motornya dijual dan kemana-mana jalan kaki. Sungguh miris hidupnya.
Disaat-saat ia mau menyerah, ia melihat sekelompok orang sedang bermain lempar-lemparan bola. Ketika bola itu dijatuhkan dari tinggi sedada, maka bola akan memantul setinggi itu juga. Namun jika bola dijatuhkan dari tempat yang lebih tinggi, maka bola akan memantul lebih tinggi. Tiba-tiba ia mendapat sebuah pembelajaran. Ia menyadari bahwa sekarang ia seperti bola yang terus terjatuh, tidak tau dimana dasarnya. Ia pun berpikir, bahwa semakin dalam kejatuhannya, akan semakin tinggi ia akan memantul kembali nantinya.
Filosofi ini membuatnya mampu bertahan, memiliki semangat yang baru, optimisme yang luarbiasa akan hari esok, hingga akhirnya bola itupun mencapai titik dasar dan memantul kembali. Benar saja, saking dalamnya ia sudah terjatuh, pantulannya jauh melebihi posisinya semula. Kesuksesannya sekarang jauh lebih tinggi dari kesuksesannya yang pertama, berlipat-lipat. Apakah kita saat ini sedang terjatuh dan belum mencapai titik dasarnya? Siap-siaplah akan pantulannya yang melambung jauh tinggi sedalam kejatuhan kita. Gbu
Based on true story, my best friend's story (2006-2016)
-
17 Januari 2017
LISTON872 tulis:
Hahahh, iya bro, untungnya pemeeintah sekarang sukses mengendalikan hutan di indonesia, sepanjang tahun ini gak kedengeran adanya kebakaran hutan.
Salut dan bangga buat pemeeintah yang sekarang bro.
Sekarang lagi jamannya kebakaran jenggot bro Tgu tindakan pemerintah gmn aturnya hehe...
-
17 Januari 2017
Cinta Yang Tak Berkesudahan..
Ada seorang pria yang memiliki kekasih yang sangat dicintainya dengan sepenuh hati. Apapun dilakukan demi menunjukkan rasa cintanya pada permata hatinya ini. Suatu saat, pria ini berkata kepada kekasihnya, “Kekasihku, aku akan memberikan apapun yang kamu minta, asalkan aku menilai hal itu baik buatmu. Karena aku tidak ingin melihat engkau kecewa dengan pilihanmu yang salah.”
Hari demi hari berlalu mengiringi perjalanan cinta mereka. Pria ini tak pernah memalingkan hatinya atau melupakan kekasihnya. Sementara sang wanita merasa berbahagia memiliki pria ini. Hingga suatu hari, wanita ini meminta sesuatu dari kekasihnya. Dia menginginkan sebuah kalung dengan berlian pada liontinnya.
Ketika pria ini mendengar permintaan kekasihnya, dia menolak. Dia berkata, “Kekasihku, bukannya aku tidak mau atau tidak bisa membelikanmu kalung itu. Tetapi sangat berbahaya bila engkau memakai kalung itu. Bila ada orang yang gelap mata, dia akan merampas kalung itu dan kalau itu terjadi, bukan hanya kamu yang celaka, aku juga akan sangat menderita melihatmu seperti itu. Aku hanya tidak mau kamu mendapat celaka”. Tetapi kekasihnya terus meminta kalung itu dan tidak mau mendengar nasehatnya. Akhirnya kalung itu pun dibeli dan dipakai oleh sang wanita.
Selang beberapa hari, apa yang ditakutkan oleh pria ini benar-benar terjadi. Ada 2 orang penjahat yang merampas kalung itu saat kekasihnya sedang mengendarai motor. Kalung itu pun terampas dan wanita ini terjatuh dari motornya. Mendengar berita ini, si pria langsung menemui kekasihnya, membawanya pulang dan mengobati lukanya.
Dengan menangis, pria ini berkata, “Mengapa engkau tidak mau menuruti kata-kataku? Engkau mendapat celaka seperti ini, aku merasa sepuluh kali lebih sakit daripadamu.” Wanita ini menangis, dia menyesal dan berkata, “Maafkan aku, aku bersalah padamu karena tidak mendengar perkataanmu dan menuruti keinginanku sendiri. Aku menyesal. Maukah engkau memaafkan aku?”
Dengan penuh cinta kasih pria ini memeluk kekasihnya dan berkata, “Aku memaafkanmu sejak tadi. Aku bahagia karena aku bisa memelukmu dalam keadaan engkau masih hidup. Mulai sekarang, turutilah perkataanku karena aku tidak pernah akan membiarkanmu celaka.” Kekasihnya mengangguk dan mereka menangis bahagia.
SOBAT.. Bukankah cerita itu mirip dengan hidup kita sehari-hari yang kita lewati bersama Tuhan? Tuhan adalah pria itu dan kita adalah sang wanita. Ketika awal kita mengenal Dia, kita berkobar-kobar dan melalui setiap detik dalam hidup dengan bahagia. Tetapi dengan berjalannya waktu, saat kita menginginkan sesuatu dan memohon padaNya, seringkali permohonan kita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi kita terus memaksa dan merengek seperti anak kecil.
Saat Tuhan benar-benar mengabulkan permohonan kita, belum tentu itu baik buat kita. Malah bisa-bisa kita kecewa karena menuruti keinginan kita sendiri. Saat itu terjadi, barulah kita ingat padaNya, kita menyesal dan minta ampun.
Beruntunglah karena kita memiliki Allah yang Maha Pengampun. Dia tidak pernah menolak bila kita memohon ampun atas semua kesalahan dan kekerasan hati kita.
Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Tetapi seringkali kita yang meninggalkanNya. Dan apa yang Dia lakukan? Dengan sabar Dia menunggu kita kembali padaNya.
Ketahuilah:
Saat kita berhenti melangkah jauh dariNya, maka Dia tersenyum.
Saat kita menoleh padaNya, maka Dia tertawa.
Saat kita berbalik padaNya, maka Dia membuka kedua tanganNya.
Saat kita melangkah 1 Langkah ke arahNya, maka Dia akan berlari 1000 langkah menghampiri kita. Tuhan Yesus memberkati...
-
17 Januari 2017
JONY310 tulis:
Sekarang lagi jamannya kebakaran jenggot bro Tgu tindakan pemerintah gmn aturnya hehe...
Iya bro, kalo bisa jenggot jangan di panjangin, tapi kesbaran yang perlu di panjangin, biar jenggotnya gak kebakar.
-
19 Januari 2017
Mungkin agak panjang tapi mohon dibaca.
Kira-kira sekitar pkl 08:00 ketika anaknya yang menderita asma mengalami komplikasi.
Anak itu harus dilarikan ke rumah sakit terdekat yang berjarak sekitar 1 km jauhnya jika tidak maka akan berakibat fatal..dia memanggil seorang tetangga yang memiliki mobil tapi tetangga mengatakan mobilnya tidak memiliki bahan bakar...dia menelepon pendetanya tetapi pendetanya mengatakan sedang menerima kunjungan pendeta dari Amerika dan tidak bisa meninggalkan mereka sendirian.
Akhirnya dia memutuskan untuk membawa sendiri anaknya ke rumah sakit; dia tidak bisa membayangkan kehilangan anak satu-satunya untuk penyakit yang sama yang telah membunuh suaminya beberapa tahun sebelumnya...dia memiliki masalah dengan kakinya dan tidak bisa bergerak cukup cepat dan anak itu juga terlalu berat baginya untuk bergerak lebih cepat.
Ditengah perjalanan ia bertemu orang-orang yg bergegas pulang dari kerjaan mereka namun mereka hanya menatapnya saja. Dia coba memohon pertolongan dari mereka, tetapi mereka hanya mengacuhkannya. Dia juga mencoba untuk menghentikan kendaraan yang lewat tapi tidak ada satupun yg meresponinya. Dia jatuh berkali-kali tapi dia terus berusaha bergerak.
Kemudian seorang pria yang kurang waras yg selalu berkeliaran disekitar situ dan berpakaian tidak karuan menatap kearahnya.
Pria itu berlari ke arahnya dan mengambil anak itu darinya.
Ibu itu tidak sanggup berbicara tetapi hanya menunjuk ke arah rumah sakit. Pria yg pakaiannya tidak karuan itu dan agak gila bisa memahami dengan baik apa yang ia maksud karena ia melihat anak yg sedang sekarat dan berjuang untuk bernapas. Ditempatkannya anak itu di bahunya dan berkata kepada wanita itu "semua akan baik" sambil berlari menuju rumah sakit.
Para dokter ketika melihat orang yang tidak waras itu.... tahu bahwa ada yg salah, mereka dtg mendapatkan anak itu dengan segera.
Sepuluh menit kemudian ibu tiba dan dokter menyampaikan kabar "jika anaknya terlambat lima menit saja dibawa, dia akan mati".
*Allah tidak harus memakai* hamba Tuhan, pendeta, keluarga, politisi & orang-orang kaya dengan mobil untuk menyelamatkan atau memberkati Anda.
Tidak peduli apa yang mungkin datang dihadapanmu, tidak peduli apa yang sedang anda lalui saat ini, *hidup Anda ada di dalam tangan* *Tuhan & Dia memiliki rancangan yang baik* *untuk Anda*.
Saya tau anda pasti bisa melaluinya.
Karena ada *sahabat didalam Tuhan* yg Tuhan sediakan yg akan menghapus air mata Anda.
*Firman Allah berkata bahwa bagi ALLAH segala sesuatu adalah mungkin!*
BAGIKANLAH setelah membacanya.
Petunjuknya yaitu... bagikan ke beberapa orang yang membutuhkan supaya mereka diberkati Tuhan.
Saya memilih Anda.
Tolong bagikanlah dan berdoalah buat mereka.
Doa juga merupakan *hadiah terbaik* yang kita terima.
Tidak ada biayanya tapi ada upah dibaliknya.
Mari kita selalu saling mendoakan.
*"Bapa, terima kasih untuk setiap* *berkat yg Engkau curahkan* *bagi kami setiap hari.*
*Terima kasih untuk belas* *kasihanMu bagi kami.* *Terima kasih Engkau* *memberikan kami teman-teman*, *sahabat dan keluarga supaya kami bisa berbagi* *sukacita ini. Berkatilah mereka* *dan yang juga saat ini* *sedang membaca tulisan ini.* *Bagi mereka yg* *didalam sukacita berikanlah* *terus* *sukacita buat mereka, bagi yg* *dalam kesakitan*, *berilah kedamaian dan berbelas* *kasihanlah buat mereka*.
*Bagi yg merasa ragu atas diri* *mereka, perbaharuilah rasa* *percaya diri mereka. Bagi* *mereka yg membutuhkan,* *penuhilah kebutuhan mereka.*
*Berkatilah rumah mereka,* *keluarga, keuangan, kepergian dan kedatangan mereka.*
*Didalam Nama Tuhan Yesus, Amen.
-
20 Januari 2017
MARTHAULI226 tulis:
SOBAT.. Bukankah cerita itu mirip dengan hidup kita sehari-hari yang kita lewati bersama Tuhan? Tuhan adalah pria itu dan kita adalah sang wanita. Ketika awal kita mengenal Dia, kita berkobar-kobar dan melalui setiap detik dalam hidup dengan bahagia. Tetapi dengan berjalannya waktu, saat kita menginginkan sesuatu dan memohon padaNya, seringkali permohonan kita tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tetapi kita terus memaksa dan merengek seperti anak kecil.
Saat Tuhan benar-benar mengabulkan permohonan kita, belum tentu itu baik buat kita. Malah bisa-bisa kita kecewa karena menuruti keinginan kita sendiri. Saat itu terjadi, barulah kita ingat padaNya, kita menyesal dan minta ampun.
Like this statement
-
20 Januari 2017
MEY072 tulis:
*Allah tidak harus memakai* hamba Tuhan, pendeta, keluarga, politisi & orang-orang kaya dengan mobil untuk menyelamatkan atau memberkati Anda.
Tidak peduli apa yang mungkin datang dihadapanmu, tidak peduli apa yang sedang anda lalui saat ini, *hidup Anda ada di dalam tangan* *Tuhan & Dia memiliki rancangan yang baik* *untuk Anda*.
Saya tau anda pasti bisa melaluinya.
Keren bgt
-
20 Januari 2017
Nano Nano vs Roller Coaster
Hidup itu seperti nano-nano, ada manis, asem, asin minus rasa pahit. Asal jangan keseringan asem ya, jadinya sperti permen asem jawa. Hidup juga seperti roller coaster, pas lagi nanjak, kita happy dan enjoy. Pas lagi turunnya, bikin jantung deg-degan, pengen teriak sekencangnya.
Namun jika dihubung-hubungkan, kadang ga nyambung. Ketika kita naik, rasanya tidak selalu manis, demikian juga ketika kita turun, tidak selalu terasa kecut. Adakalanya kita tetap merasa asem ketika naik, karena ego kita mulai tinggi. Orang paling sombong itu biasanya orang kaya baru, yg lagi naik. Hidupnya terasa kecut. Naiknya Trump dan turunnya Obama juga bisa menjadi contoh, dimana yang naik terasa getir sedang yang turun terasa manis.
Bersyukur itu tidak mudah, lebih mudah naik roller coaster sambil menikmati permen nano-nano.