Embun kala senja
-
23 Juni 2017
Lucky is a science
Benarkah keberuntungan itu ada rumusnya, ada rolenya sehingga semua orang bisa mempelajarinya? Jawabannya mungkin saja. Selama ini kita sering dibuat kebingungan. Ada orang yang sudah kerja keras tapi hasilnya mengecewakan, sedang org lain nampak santai-santai saja tapi sukses kaya raya.
Suatu hari teman saya sebut saja A bertemu teman lamanya B yg meminta sebuah kontak nomor handphone si C. Dari kontak itu muncullah sebuah bisnis. Dan si A yang "hya" memberikan kontak itu pun kecipratan rejeki. Tak tanggung2 nilainya bisa ratusan juta perbulan. Padahal income si A waktu itu sedikit lebih tinggi dari UMR. Sungguh beruntung bukan?
Banyak orang mempelajari fenomena ini namun belum menemukan. Kemarin, ketemu dengan rekan lama dan membahas hal yang sama. Menurut pengakuannya, ia sudah menemukan rahasianya dan sedang menulisnya menjadi sebuah buku. Dibuku itu ia menceritakan bagaimana keberuntungan itu bisa ia raih dan bisa diterapkan oleh orang lain. Menarik bukan? Saat ini ia sungguh beruntung dengan penghasilan sekitar satu milyar/bulan. Hmm... kita tgu saja bukunya.
Terlepas dari apakah itu memang benar2 bisa dipelajari atau tidak, tentu satu hal ini tidak boleh kita abaikan, yaitu action. Dengan action, ada kesempatan 50:50 antara sukses dengan gagal. Namun jika tanpa action, sudah pasti nol. Kita mgkin tidak tahu rahasia sukses ataupun keberuntungan, tetapi kita tentu tahu faktor apa yang membuat seseorang bisa gagal. Gbu
-
24 Juni 2017
Pintar "hanya" di sekolah
Beberapa kemampuan yang semasa sekolah begitu dibanggakan, ternyata tidak semikian di dunia kerja. Contohnya saja kemampuan mengingat. Mampu mengingat banyak hal dengan baik tidak akan banyak membantu jika saja kemampuannya hanya itu saja. Saat ini dalam hitungan detik, kita bisa mendapatkan informasi apapun dengan akurat melalui internet.
Internet membuat kita "tidak perlu" punya kemampuan utk tahu banyak hal, cukup browsing saja. Kemampuan berhitung juga sudah dikerjakan oleh komputer dan software2 canggih lainnya. Kita tinggal memasukkan angka2nya. Bahkan kemampuan menulis indah dan cepat telah tergantikan dengan kemampuan mengetik tuts keyboard dengan cepat dan tepat.
Jadi, jangan terlalu bangga akan kemampuan anak atau adik2 kita dimasa sekolah. Perlu pemantapan talent yang lebih intens agar bisa sukses di dunia kerja. Misalkan saja kemampuan di bidang matematika atau fisika, tingkatkan hingga menjadi seorang ahli matematika atau fisikawan. Jangan setengah-setengah. Dan ketika melihat trend saat ini, mereka yang sukses adalah mereka yang memiliki konsep, karna abad 21 adalah abad konseptual, yang lebih banyak menggunakan kemampuan otak kanan. Gbu
-
25 Juni 2017
Pintar saja tidak cukup. Baik di sekolah atau luar sekolah. KINDNESS IS. Tapi apa yang berharga Tidak bisa diajarkan. Keluarga, sekolah, masyarakat seyogyanya memberikan pengalaman dan kebutuhan untuk berbuat baik. Karena koruptor saja pintar.
Menurut kurikulum, ada pengetahuan konseptual, prosedural, dan metakognitif. Pengetahuan konseptual ini duduk di strata terbawah. Sekedar berbagi.
Thread ini penuh esensi. Bernas. Anda keren dan jago. Jony301. Lanjutkan. Salam damai.
-
27 Juni 2017
SRI475 tulis:
Pintar saja tidak cukup. Baik di sekolah atau luar sekolah. KINDNESS IS. Tapi apa yang berharga Tidak bisa diajarkan. Keluarga, sekolah, masyarakat seyogyanya memberikan pengalaman dan kebutuhan untuk berbuat baik. Karena koruptor saja pintar.
Menurut kurikulum, ada pengetahuan konseptual, prosedural, dan metakognitif. Pengetahuan konseptual ini duduk di strata terbawah. Sekedar berbagi.
Thread ini penuh esensi. Bernas. Anda keren dan jago. Jony301. Lanjutkan. Salam damai.
Thanks buat sharingnya. Sepertinya sis seorang guru/pengajar ya? Silahkan tuangkan pemikirannya di thread ini
-
28 Juni 2017
Sisi lain si pemalas
Bagaimanapun juga, setiap sifat atau karakter memiliki sisi positif dan negatif. Malas tentu saja negatif, namun tetap memiliki sisi positif. Bill Gates pernah berujar, bahwa dia bisa saja memilih orang malas untuk melakukan pekerjaan yang sulit. Sebab, mereka akan menemukan cara termudah untuk melakukannya.
Misalkan saja, seseorang yang malas naik turun suatu gedung, akan berpikir alat bantu seperti eskalator atau elevator, jika saja kedua alat ini belum ditemukan. Orang yang malas bepergian utk membeli sesuatu akan punya ide untuk jasa home delivery. Saya tdk tau apakah penemu ini org yang malas atau bukan. Tp bisa jadi mereka si pemalas yang jenius.
Benjamin franklin , seorang penemu besar dibidang listrik mengakui bahwa dia adalah seorang pemalas. Johannes Guttenberg, menemukan mesin cetak karena ia malas membuat cetakan berulang-ulang. Alfred Noble menemukan dinamit karna dia terlalu malas untuk menggali tanah dan bebatuan keras. Perahu layar pun ditemukan karna malas mendayung.
Mereka yang malas akan punya sejuta alasan utk tidak mau melakukan sesuatu dan mereka juga bisa memiliki sejuta ide bagaimana sesuatu itu bisa dikerjakan dgn semudah mungkin. Asalkan mau direalisasikan, tentu bisa menjadi penemuan yang briliant.
Anda dicap seorang pemalas? jgn berkecil hati, bisa jadi anda salah satu pemalas yang jenius dikemudian hari, asalkan anda rajin mengexplorasi ide dari sisi pemalas anda, dan tentu bekerja keras untuk mewujudkannya. GBU
-
28 Juni 2017
Thanks, artikelnya sangat memberkati^^
-
28 Juni 2017
SELLY186 tulis:
Thanks, artikelnya sangat memberkati^^
Your welcome sis, enjoy the thread
-
29 Juni 2017
Membeli Handphone
Akhir-akhir ini hp saya batereinya boros sekali, satu hari harus dicharge tiga hingga empat kali. Mulailah saya searching handphone dengan kapasitas baterei yang besar dan mengabaikan feature lainnya. Hasil searching membawa saya ke satu merk lokal, sayangnya tidak fast charging. Searching lagi dan ketemulah hp dengan fast charging namun dgn kapasitas baterei yang lebih rendah dari hasil searching pertama. Mau dibeli rasanya kurang puas.
Searching selanjutnya membawa saya ke satu merk luar. Kapasitas super besar dan fast charging. Sangat ideal pikirku, walau dengan harga tiga kali lebih mahal dari pencarian sebelumnya. Setelah sy pelajari lagi, ternyata hp ini memiliki bentuk yang bongsor. Mulai rasa tidak puas menyerang kembali.
Kali ini saya ketemu hp super ideal, kapasitas besar, fast charging dan bodynya tipis. Begitu liat harga, ternyata empat kali lebih mahal. Setelah mempertimbangkan lagi, saya putuskan untuk membelinya. Tetapi... sy harus menelan kekecewaan karena hp ini belum masuk indo, mungkin bisa lima hingga enam bulan kedepan baru tersedia. Lalu, hp mana yg harus sy beli?
Tiba2 nurani berbisik pelan "tuh kan sifat manusia memang tidak pernah puas. Emang hp yg skrg kenapa? baterei boros kan bisa charge, berkali-kali charge tidak masalah kan? tidak ada stop kontak bisa pake powerbank." Saya pun tersenyum sendiri sambil bergumam... "iya yah, masih bisa pake kok, ga harus ganti. Lagian hp ini hanya dipake buat modem dan gps saja." Akhirnya saya pun menunda untuk menggantinya, tidak untuk sekarang ini.
Keinginan manusia memang tidak ada puasnya. Penghasilan berapapun tidak pernah cukup, gadget sebagus apapun tetap merasa ada yang kurang, kendaraan semewah apapun tetap saja merasa ketinggalan setelah beberapa waktu. Belajar untuk memisahkan antara mana kebutuhan dan mana keinginan. Gbu
-
2 Juli 2017
Kenapa tidak?
Suatu hari sy mengisi pelatihan singkat untuk siswa disebuah sekolah. Tema hari itu adalah kreatifitas. Memang diakui tidak mudah membangun kreatifitas. Faktor paling menghambat adalah mindblock alias tembok pikiran. Misalkan saja, bisakah segitiga berbentuk segiempat?
Salah satu cara membangkitkan kreatifitas adalah dengan selalu menjawab "kenapa tidak" untuk setiap pertanyaan yang mustahil untuk dilakukan. Dengan menjawab seperti itu, memberikan kesempatan kepada otak kita untuk berpikir secara bebas bahkan liar. Ada rangsangan electric yang ditimbulkan kepada neuron atau sel-sel otak kita.
Saya sudah mencoba lakukan ini terus menerus dan merasakan perubahannya. Kreatifitas meningkat drastis dan muncul imajinasi-imajinasi liar yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Apakah bisa berhasil bagi anda? kenapa tidak.
-
2 Juli 2017
???? saya setuju 100000 %
Kita harus berpikir dan bersikap bijak dalam hal apa pun, termasuk dalam hal keuangan.
Karena kita hidup di dunia ini selain kita adalah anak TUHAN, kita juga memegang jabatan sebagai bendahara nya TUHAN khan?
JONY310 tulis:
Membeli Handphone
Akhir-akhir ini hp saya batereinya boros sekali, satu hari harus dicharge tiga hingga empat kali.
....
Belajar untuk memisahkan antara mana kebutuhan dan mana keinginan. Gbu
2 Juli 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
3 Juli 2017
GRACE721 tulis:
???? saya setuju 100000 %
Kita harus berpikir dan bersikap bijak dalam hal apa pun, termasuk dalam hal keuangan.
Karena kita hidup di dunia ini selain kita adalah anak TUHAN, kita juga memegang jabatan sebagai bendahara nya TUHAN khan?
Betul sis. Gbu
-
3 Juli 2017
Betapa kecilnya kita, betapa rumitnya kita dan betapa hebat Penciptanya
-
5 Juli 2017
Berbisnis dengan hati
Seminggu ini saya mendapatkan tambahan kisah dari orang-orang yang lebih mendengarkan kata hati dibanding logika. Seorang manager di sebuah perusahaan cukup besar, dengan gaji pokok lebih dari 40jt sebulan mengundurkan diri dan memilih bekerja sebagai sales dengan income yang tidak pasti dan saat ini tentu jauh lebih kecil.
Ketemu lagi dgn pemilik restoran yang cukup ramai dengan profit 20jt/bulan yang hendak menjual restorannya. Ketika saya tya alasannya, jawabnya karena hatinya sudah tidak nyaman dengan partnernya. Dan ketika dijelaskan, sepertinya itu bukan hal yang besar menurut saya.
Logika kita bilang, biarin saja ada masalah2 kecil seperti itu, tutup mata saja selama penghasilan masih besar. Tapi hati berkata tidak. Memang sulit untuk mengikuti apa kata hati apalagi mengingat biaya hidup di kota besar seperti jakarta tidaklah sedikit. Namun itulah yang terjadi. Rasa damai dan sejahtera yang dirindukan semua orang mampu meluluhkan logika. Bisakah kita seperti mereka?
-
8 Juli 2017
Kemenangan yang membawa petaka
Beberapa waktu lalu saya membaca berita yang sangat menarik mengenai seorang pelatih sepakbola anak-anak di spanyol yang dipecat usai mengalami kemenangan fantastic, 25-0. Ia tidak bermain curang dan juga tidak menggunakan doping. Ia dipecat karena melupakan satu hal yang sangat penting dalam sebuah proses kehidupan, mental sang pemenang.
Manajemen club tempat ia melatih sampai harus meminta maaf kepada team yang kalah. Mereka membayangkan hancurnya semangat dan jatuhnya mental anak-anak yang dikalahkan dengan sedemikian brutal. Seharusnya sang pelatih menahan permainan agar kekalahan tidak terlalu jauh sehingga memunculkan optimisme di pihak yang kalah bahwa mereka masih bisa mengejar ketertinggalan di waktu yang akan datang.
Cerita ini mengajarkan kepada kita, bahwa keberhasilan bukan segala-galanya, mampu memenangkan persaingan bisa dainggap hal yang memalukan jika dalam proses mencapai keberhasilan itu, ada orang-orang yang jatuh mentalnya atau hilang semangat serta harapaannya, walaupun itu competitor itu. Gbu
-
14 Juli 2017
Si miskin yang sombong
Don't judge a book by it's cover. Pepatah ini dari kecil sudah kita dengar, sudah kita pahami betul bahkan sudah sering kita perbincangkan. Namun harus diakui, prakteknya tidak mudah, bahkan sangat sulit.
Suatu hari, klien saya mendadak membatalkan janji. Utk meeting, ia mengirimkan partnernya. Setelah bertemu pertama kali, saya harus akui melihat penampilannya, kurang meyakinkan. Sempat juga terlontar pertanyaan, "tadi naek apa pak kesini?" karna melihat tangannya hitam legam seperti para pengendara motor tanpa sarung tangan.
Beberapa waktu berlalu, barulah saya menyadari sesuatu. Ternyata orang didepan sy itu bukan org sembarangan. Ia adalah owner salah satu perusahaan tour&travel terbesar di Indonesia. Dan.. ia baru saja pulang berkeliling Afrika. Pantas saja tangannya belang, dan kulitnya terlihat gosong seperti kuli bangunan yang bekerja dibawah terik matahari. Waktu pulang, ia mengantar saya ke rumah pakai alphard seri terbaru oleh sopirnya yang ramah.
Ternyata orang yang sombong, anggap rendah orang lain, menilai org dari penampilan dll, itu bukan hya dilakukan oleh orang kaya saja, tetapi jg oleh mereka yang hidupnya biasa2 saja, pas-pasan, bahkan orang miskin bin melarat sekalipun. Jadilah sy seperti si miskin yang sombong. Sangat memalukan. Ya Tuhan... please forgive me (again)
14 Juli 2017 diubah oleh JONY310
-
16 Juli 2017
Curang
Ada pepatah kuno dalam bahasa hakka / khek yang berbunyi "Co ma'ai sit ma'ai" (semoga tidak salah nulisnya) yang berarti, kita makan (negatif=korupsi/curang) dari apa yang kita kerjakan. Misalkan saja beberapa waktu lalu, sehabis makan di sebuah resto, saya harus membayar satu menu yang tidak saya pesan. Harganya pun lumayan mahal. Karna si oknum kerja di resto, maka ia berusaha cari makan disitu. Sy tipe cuek dgn bill, untungnya ada teman yang memeriksa.
Kejadian hari ini berturut-turut dua kali. Pertama, keluar dari parkiran sebuah mall, sang kasir bilang tidak ada receh. Biasanya saya merelakan saja, mungkin sudah puluhan kali kejadian ini. Tadi sy melihat antrian di belakang kosong, saya iseng tungguin kembalian. Ia pura2 menukar uang di pos sebelah. Ternyata, itu cuma modus saja. Saya melihat persis uang yang ditukar bukan yang semestinya. Butuhnya uang dua ribuan, yang ditukar malah uang lima ribuan.
Malamnya, saya makan sate kesukaan. Saya sudah beli ratusan tusuk disitu. Selama ini tidak pernah hitung jumlahnya. Tadi, teman saya iseng menghitung. Sy pesan lima porsi masing-masing lima belas tusuk di satu keranjang. Anehnya, semua keranjang hanya berisi empat belas tusuk saja, minus satu per keranjang. Sengaja atau karna salah hitung kah? saya tidak tahu.
Bagaimana cara kita berbisnis? bagaimana cara kita bekerja? Teringat sebuah email yang dikirim ke saya tentang bagaimana seorang pengusaha besar di indonesia, seorang yg katanya hamba Tuhan, berbisnis dengan kejam sampai tega melakukan pembunuhan. Saya tidak tau apakah itu suatu fakta atau hanya isapan jempol semata. Semua kejadian ini membuat saya pun berpikir, apakah bisnis yang saya jalani saat ini sdh sesuai dengan maunya Tuhan? Semoga.
-
2 Agustus 2017
Better to know or not ?
Beberapa waktu terakhir, seiring dengan maraknya penggunaan gadget, tentu ada banyak informasi yang kita dapatkan. Mulai dari hal yang ringan hingga yang bikin kita was-was. Misalkan saja berita tentang perampokan, begal dan tindak kejahatan lainnya. Disatu sisi bagus buat kita agar bisa mawas diri, lebih berhati-hati dan berpenampilan wajar, tdk berlebihan. Namun disisi lain, kita jadi paranoid, ketakutan sendiri jika mengingat berita itu.
Berita dari dunia politik pun tak kurang getolnya. Beberapa orang yang awalnya berteman baik, bisa ribut hanya karna perbedaan pilihan politik. Itu karena salah satu pihak sering membaca berita bhwa tokoh yang jadi panutannya diserang dengan brutal. Juga berita atau komentar2 yang menjurus ke SARA kadang bikin bulu kuduk merinding. Mengerikan. Kdg sy sendiri berpikir, lebih baik tidak tau tentang hal itu darpada tau.
Ada seorg bapak yang saya kenal, yang memilih untuk tidak pernah membaca koran ataupun menonton televisi. Usianya skrg sudah lebih dari 70tahun. Menurut pengakuan istri dan anak-anaknya, hidupnya sangat sederhana dan ia merasa damai sejahtera. Ia tdk dipusingkan dengan berita2 kejahatan atau politik yang kejam. Dijaman skrg ini, tentu saja cara hidup bapak tadi sangat sulit diikuti. Kt pasti lbh memilih untuk mengupgrade diri dengan segala informasi yang uptodate. So, mana yang lebih baik bg kita?
-
6 Agustus 2017
Memecahkan batu
Seorang pemuda berlari menghampiri sang guru. "Guru... akhirnya aku berhasil.!!" Teriaknya kegirangan. "Apa yang sudah kamu kuasai anakku?" Tanya sang guru. "Setelah lima tahun ini, aku melatih tanganku hingga mampu memecahkan batu dengan tinjuku." Jelasnya dengan bangga kepada gurunya. Sang guru tampak mengernyitkan dahinya, lalu mengajak sang murid mengunjungi seorang tukang batu.
Lalu sang guru bertanya kepada si tukang batu "Bagaimana ceritanya bpk bisa jadi tukang batu dan apakah bpk belajar dulu sebelum akhirnya bisa memecahkan batu-batu ini?"
"Waktu itu saya tidak menemukan pekerjaan lain dikota, lalu terpaksa menjadi tukang batu. Hasilnya cukuplah untuk sehari lepas sehari. Tidak perlu belajar. Cukup pukulkan palu saja dengan kuat, batu itu pasti pecah." Jawab sang bpk tua.
Sang guru menoleh ke si pemuda "Lalu, untuk apa kamu melatih suatu keahlian yang ternyata juga bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa harus memiliki keahlian? Bahkan keahlian itu tidak dianggap sesuatu yang istimewa oleh orang desa sekalipun." Sang pemuda pun terdiam, menyadari ada sesuatu yang salah dengan dirinya.
-
8 Agustus 2017
Romo yang tidak menikah
Seorang romo khatolik diundang menjadi pembicara di sebuah seminar tentang membangun rumah tangga yang bahagia. Ketika sesi tanya jawab, seorang peserta bertanya. "Romo, bagaimana anda bisa mengerti tentang rumah tangga dan memberikan solusi atas setiap permasalahan yang ada, sedangkan anda sendiri tidak pernah menikah?" Sontak saja pertanyaan ini membuat kaget semua orang, termasuk romo. Ia terdiam beberapa saat memikirkan jawaban atas pertanyaan yg sulit itu.
Akhirnya sang romo punya jawaban brilian. Ia pun mengajukan pertanyaan balik kepada si penanya tadi "Saudaraku, apakah seorang dokter perlu sakit dahulu agar bs mengobati pasiennya?" Tanyanya. "Hm.. tidak perlu sih."
"Apakah seorang dokter kandungan, perlu melahirkan dulu baru bisa membantu persalinan?"
"Tidak.."
"Apakah seorang pengacara perlu jadi terdakwa dahulu agar bisa membantu memberikan solusi buat si terdakwa yang menjadi kliennya?"
"Tidak"
"Kalau gitu, sama dong. Sy tdk harus berumah tangga agar bisa menyampaikan apa yang harusnya dilakukan suami istri agar bisa membangun rumah tangga yang bahagia.." Tutup sang romo kalem.
Tentunya tidak ada manusia yang sempurna. Namun kita bisa memilih untuk menjadi seorang yang berusaha untuk menyempurnakan sesama manusia atau malah menunjukkan ketidaksempurnaan yang ada. Gbu
-
8 Agustus 2017
J310, thanks buat share semua ilustrasinya..
-
8 Agustus 2017
LISTON872 tulis:
J310, thanks buat share semua ilustrasinya..
Your welcome bro. Gbu
-
14 Agustus 2017
Tidak mau karna tidak mampu
Teman saya pernah bilang, apabila nanti dia sudah kaya dan memiliki mobil mewah, dia akan tetap menggunakan motor butut nya untuk kencan, dengan tujuan untuk mencari cinta sejati, bukan cinta materi. Sekarang, setelah ia akhirnya memiliki dua mobil, ia justru memilih mobil termewah untuk kencan. "Susah skrg bro untuk dapetin pasangan jika kt terlihat tdk mapan.." jelasnya saat ku tanya statementnya waktu masih kere dulu.
"Saya tdk mau menunjukkan kalau penghasilan saya besar, biar tetap tidak ada jarak dengan lainnya" ini kata teman saya yang bergerak di sebuah bidang keagenan. Namun beberapa waktu kemudian, dia membeli mobil mewah. "Orang tidak yakin profesi ini bisa menghasilkan uang. Jadi sy harus menjadi contoh salah satu agen yang berhasil." jawabnya santai.
"Akh, norak foto-foto dengan icon singa, menara, dan bandara luar negri. Sy kalau kesana, ga mau pamer-pamer gitu. malu.." Ujar temen sy dulu, sewaktu masih taunya kota di Jawa dan sekitar. Sekarang, setelah menjelajahi beberapa negara, ia publish juga tuh foto-foto dengan icon dari negara yang dituju.
Terkadang, kita tidak mau akan sesuatu bukan karena kita benar-benar tidak mau, tetapi karena kita tidak mampu. Ketidakmampuan kita itu, jika dipikirkan terus menerus, akan membuat kita merasa iri akan kemampuan orang lain. Kt pun mulai mengomentari bhkan menyindir kebiasaan mereka yang kita anggap lebih dari kita. So, daripada mengomentari orang lain, lbh baik kt instropeksi diri, sama seperti ketika sy menulis artikel ini, jgn2 sy jg termasuk org yang begitu. Gbu
-
19 Agustus 2017
Meng-genggam kertas
Pembicara dalam sebuah ibadah youth, meminta semua orang yang hadir untuk meremas selembar kertas hingga menjadi sebuah bola yang kecil, lalu menggenggamnya erat hingga khotbahnya berakhir. Youth pastor tersebut menyampaikan firman Tuhan seperti biasa hingga empat puluh lima menit. Setelah selesai, ia pun meminta mereka melepaskan genggaman. Nafas lega pun terdengar. Beberapa orang tampak menggerak-gerakkan tangannya, tanda ia kepenatan dan pegal.
"Anak muda yang dikasihi Tuhan. Ingatlah tentang hal ini dimasa mudamu. Hati-hatilah dalam menggenggam sesuatu. Walaupun itu menurut kita kecil, tidak ada artinya, kita anggap remeh, namun jika kita menggenggamnya terus menerus, bisa berakibat fatal." Jelas si Youth pastor. "Sesuatu itu bisa jadi hapemu, stik games, remote tv, gagang pancing, kartu kredit, botol minuman, rokok, novel atau mungkin tangan pasanganmu. Tidak ada yang salah dengan semua itu. Namun seperti kertas tadi, jika kt memegangnya terlalu lama, tentu efeknya akan buruk bagi kita."
"Pelajaran kedua, belajarlah untuk melepaskan. Kelegaan akan kita dapatkan apabila kita bisa melepaskan. Setiap masalah dan pergumulan hidup, beban pikiran, kesalahan masa lalu, kebiasaan yang buruk, lepaskanlah semua itu dari hidupmu. Harta milik kita yang paling berharga bahkan kesempatan emas yang kita dapatkan, jika memang semua itu harus kita lepaskan karena Tuhan mengizinkannya, maka lepaskanlah. Kebahagiaan sejati itu bukan saat kita mendapatkan, tetapi saat kita melepaskan." Gbu
-
21 Agustus 2017
Sang Maha Guru dan Pengemis
Alkisah, hiduplah seorang anak laki-laki yang menjadi pengemis. Setiap dia mengumpulkan makanan, selalu saja ada yang hilang. Suatu hari ia berhasil menangkap si pencuri yang tak lain adalah seekor tikus. "Tikus jahat, engkau tahu hidupku miskin. Mengapa engkau masih mencuri dariku? curilah dari mereka yang berlimpah makanannya." keluhnya. Tiba-tiba si tikus bersuara "Semua itu karena takdir. Engkau hanya boleh mengumpulkan apa saja sebanyak tiga buah." Si anak pun brtanya lagi "Mengapa hanya tiga, tidak bisa lebih?" "Tanyalah kepada Maha Guru."
Berbekal seadanya, ia pun memutuskan untuk mendatangi Maha Guru yang konon mampu menjawab semua hal. Namun tidak sembarangan orang bisa bertemu dengannya. Beberapa lama kemudian, seorang bapak tua mendapatinya hampir mati kelaparan. Lalu ia membawanya kerumah dan memberinya makan. "Anak muda, hendak kemana kah engkau?" "Aku mau menemui Maha Guru untuk bertanya satu hal." "Kalau begitu, tolong tanyakan juga satu hal untukku, mengapa anak gadisku bisu sejak lahir, padahal saya sdh melakukan byk kebaikan selama hidup." "Baiklah, akan saya tanyakan jika bertemu dgn Maha Guru nanti" kata si pemuda.
Sampailah ia ke sebuah gunung yang tinggi. Seorang penyihir mendatanginya. "Anak muda yang berani, hendak kemana engkau?" "Aku mau menemui Maha Guru utk bertanya satu hal." Lalu sang penyihir membantunya menyebrangi gunung, hutan, lembah dan lautan dengan tongkat sihirnya. "Saya hya bisa mengantarmu sampai disini. Bisakah engkau bertanya kepada Maha Guru, mengapa setelah berlatih ribuan tahun, saya masih belum bisa menjadi dewa?" "Baiklah, akan saya tanyakan jika bertemu dgn Maha Guru nanti"
Didepan sang pemuda, terhampar sungai yang lebar. Ketika ia sedang berpikir bagaimana melewatinya, muncullah seekor kura-kura raksasa dan menyapanya "Mau kemana engkau wahai anak muda?" "Aku mau menemui Maha Guru utk bertanya satu hal." Lalu sang kura-kura membantunya menyebrangi sungai. "Didepan adalah rumah sang Maha Guru, namun saya tidak berjodoh untuk bertemu dengannya. Bila engkau berjodoh nantinya, bisakah engkau bertanya satu hal kepada Maha Guru, mengapa selama lima ratus tahun ini, saya masih belum bisa menjadi naga?" "Baiklah, akan saya tanyakan jika bertemu dgn Maha Guru nanti"
Sang pemuda rupanya berjodoh untuk bertemu dengan Maha Guru. Sang Guru hanya memberinya kesempatan untuk bertanya tentang tiga hal. Seketika si pemuda bingung, karena ia punya empat pertanyaan, satu untuk dirinya dan tiga untuk mereka yang telah menolongnya. Ia kasian terhadap kura-kura, penyihir dan bapak tua dengan anak bisunya. Setelah berpikir cukup lama, ia mulai menyadari bahwa masalah yang dia alami sekarang ini sangat kecil dibanding masalah orang lain. Akhirnya, ia pun bertanya kepada Maha Guru untuk tiga pertanyaan titipan tadi, mengabaikan pertanyaan untuk dirinya sendiri lalu kembali pulang.
"Kura-kura, sang Guru berpesan agar engkau keluar dari cangkangmu." Ketika kura-kura keluar dari cangkangnya, ia pun berubah menjadi naga. "Anak muda, terimakasih. Ambillah mutiara yang ada di cangkangku itu. aku tidak memerlukannya lagi." Si pemuda pun girang bukan main lalu melanjutkan perjalanan pulang. Ia pun bertemu dengan penyihir lalu menceritakan jawaban sang Maha Guru. "Selama engkau masih bergantung dengan tongkat saktimu, engkau tidak akan bisa mencapai kesempurnaan." Sang penyihir pun melepaskan tongkatnya lalu seketika ia menjadi dewa. "Ambillah tongkat saktiku. Aku tidak memerlukannya lagi." Sang anak tambah senang. Selain memiliki mutiara, sekarang ia juga memiliki tongkat sakti. Hidupnya berubah dalam sekejap mata.
Sampailah ia ke rumah bapak tua yang menolongnya. "Wahai anak muda, sudahkah engkau bertemu dengan Maha Guru dan bertanya tentang putriku ?" "Sudah. Maha Guru berpesan, bahwa putrimu akan bisa berbicara ketika ia bertemu pujaan hatinya." Sang bapak tua senang bukan main dan bersiap mengantar si pemuda pulang kembali ke kampungnya. "Bukankah engkau yang datang beberapa waktu yang lalu?" tiba-tiba anak gadis yang bisu mulai berbicara untuk pertama kalinya. Sontak semua orang bergembira, terlebih si pemuda miskin yang sekarang bukan hanya kaya raya dan berkuasa, namun juga telah menemukan pujaan hatinya.
Terinspirasi dari cerita khas thailand "The Buddha and The Beggar"
-
23 Agustus 2017
Gonggongan si Galak
Keluarga penghuni baru di sebuah kavling blok sangat terganggu dengan gonggongan anjing tetangganya. Suami istri ini tidak bisa tidur dengan nyenyak. Mereka pun memberitahu hal ini kepada si pemilik anjing. Keluarga pemilik anjing ini pun dengan berat hati menitipkan anjingnya di rumah kerabatnya. Ternyata, tetangga yang lain juga ikut senang dengan kepindahan si galak.
Si Galak ini memang sensi. Melihat sedikit gerakan saja, ia langsung menggonggong. Kadang ia hanya menggonggong tikus got yang lewat dengan terbirit-birit karna takut digigitnya. Alhasil, kini ia telah disingkirkan. Para tikus pun kembali berpesta.
Baru beberapa hari para tetangga ini merasa lega dan tidur dgn nyenyak, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kejadian pencurian di salah satu rumah di komplek tersebut. Semua harta benda berhasil dicuri. Hebatnya lagi, sang pemilik rumah tertidur lelap tanpa terganggu. Sekarang, setiap malam, mereka semua tidak bisa tidur dengan nyenyak, takut si pencuri beraksi kembali.
Malu tapi butuh, akhirnya penghuni baru dan tetangga lainnya, meminta si Galak untuk kembali. Si pemilik dengan senang hati segera membawa si Galak. Malam pun tiba, sekarang para tetangga justru bisa tidur dengan nyenyak ketika mendengar suara si galak. Akh kasian sekali kau Galak, baru dihargai setelah diusir kesana-kemari.
Benar apa kata orang, bahwa sesuatu itu menjadi berharga ketika ia sudah tidak ada. Maka dari itu, hargailah apa yang ada pada kita saat ini, termasuk orang-orang yang mgkin kita abaikan saat ini. Gbu