Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Embun kala senja

ForumInspirasi

701 – 725 dari 1106    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 28  29  30 ... 45  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • IAN718

    14 Februari 2018

    Monolog Duit (hepeng, vulus, money, dll)

    Money is a power

    Power is a money

    Di bolak-balik tapi itulah...judulnya Duit

    Ehh...duit kemana aja sih lo...Susah kali di cari sampe gue jungkir balik menemukan lo

    Ada yang mencari lo sampe membunuh, memaki, berkata keji, menjilat, memfitnah...bahkan mendewakan lo...bahwa kaulah segalanya di dalam hidup

    Ehh...duit...pagi...siang...malam orang mencari lo...sampai tak Ingat waktu...lupa makan...pola hidup sehat berantakan...pagi...siang...malam hanya mencari diri lo seorang...bahkan saat ketemu dengan lo tak lagi kenal saudara...sungguh hebatlah diri lo...di cari-cari orang seluruh dunia...siapa yang...bersambung

    tak mengenal lo.

    Saat orang mengenal lo...manusia tak lagi mengenal dirinya sendiri...lupa ingatan...saling memaki...dan bisa jadi melupakan apa itu kebahagiaan sejati.

    Ehh..duit..lo di cari sampe mampus..tak pernah hadir...sekalinya hadir..ehh...lenyap kembali...entah kemana rimbanya    

    Ehh...duit...pusing pala barbie memikirkan lo...Saat mau makan...ku ingat diri lo

    Saat mau tidur...ku ingat diri lo...besok perut bisa di isi ga...?

    Saat mau pacaran...ku ingat diri lo...mau jalan kemana...wong kamu ga ada di kantong

    Ehh...duit...tau ga lo...? Knp pantatku tepos kata orang...itu semua karena lo...yang ada pantatku bahenol...isinya kertas semua...kertas tagihan utang...catatan utang ke si anu...bon...

    slip2 yg di slipkan di kantong celana hingga pantatku bahenol...selebihnya mana ada kamu di isi dompetku.

    Ehh...duit...banyaklah manusia berkasus karena lo...tak pandang bulu.

    Kalau orang kaya berkasus...itu hal yang biasa...tapi kalau orang biasa berkasus...itu baru luar binasa...yang ada makan hati...jantungan...jadinye berabe tuh.

    Ehh...duit...banyak orang setelah kenal diri lo...kacang lupa kulitnya...lupa daratan...lupa ingatan...bahkan tak kenal lagi siapa saudaranya..ibunya..bapaknya..yang dia kenal cuma duit...bahkan bila di bedah isi kepalanya tercetak di sana dollar man

    R. H. S.

    Sabtu. 30.09.17. 18:04

  • JONY310

    14 Februari 2018

    Teman lama

    Berbulan-bulan tak pernah kontak, bahkan ada yg tahunan. Menikah pun tidak undang. Tiba2 kontak dengan santainya "Hi.. bro, apa kabarnya? bla bla bla. Bs ketemuan sekarang?" Bisa ditebak, ia menawarkan produk atau jasa semacam MLM, Asuransi, Properti, Investasi.

    "Kok nikah ga undang?" tanyaku. "Iya.. nomornya hilang" jawabnya. "Kok skrg bisa dapet?" cecarku. "Minta sama si A" jawabnya lagi dengan santai. Jadi kalau ada kepentingannya, tiba2 saja kita dpt ide, solusi bagaimana menghubungi seseorang. Jika tdk ada kepentingannya, lupa. Itulah manusia.

    Pertemanan itu semestinya murni, tanpa berharap ada keuntungan finansial yg bisa didapatkan. Bahkan sesekali kt berkorban utk teman itu seharusnya bukan hal yang sulit dilakukan. Biarkanlah orang2 terdekat kita merasa kehilangan ketika kita kembali nanti, meninggalkan sejuta kenangan yang tak akan tergantikan. Friendship is never die.

  • JONY310

    14 Februari 2018

    Mantap bro Ian, bgtulah keadaan kita hari2 terakhir ini, penggenapan terjadi. Oh ya, kalo ngerti cara kerja semesta, sebenernya duit itu ga perlu dicari. Biarkan ia yg mendatangi kita hehee...

  • JONY310

    4 Maret 2018

    Mengikut Tuhan

    Zaman jemaat mula2, mengikut Tuhan berarti rela meninggalkan segalanya. Dua belas murid Yesus meninggalkan keluarganya, pekerjaannya, dan rumahnya. Seorang anak muda kaya diminta meninggalkan hartanya utk orang miskin lalu mengikut Dia, Paulus meninggalkan kedudukannya yang tingggi, kehormatannya, nama baiknya. Dan banyak contoh hebat lainnya.

    Dizaman sekarang, banyak orang kristen yang mengikut Tuhan malah dengan harapan mendapatkan nama baik, kehormatan, pujian, kelimpahan materi, kedudukan dan hal-hal lainnya yg justru dimasa jemaat awal ditinggalkan.

    Ada pergeseran mengikut Tuhan jaman old dgn jaman now. Memang tidak semua orang di minta Tuhan utk meninggalkan semuanya lalu mengikut Dia. Ada org2 tertentu yg diberkati Tuhan melimpah untuk mendukung pekerjaan Tuhan di dunia ini. Namun jika semua orang berharap mendapatkan kelimpahan materi dan kenikmatan dunia dengan cara mengikut Tuhan, itu salah besar.

    Mengikut Yesus adalah mengikuti pola pikir, motivasi dan cara hidup seperti Yesus yang menuruti kehendak Bapa, bukan agar kita mendapatkan kemudahan dalam menjalani kehidupan ini. Gbu

  • JONY310

    7 Maret 2018

    Be Strong

    Kekurangan dan kelemahan diri, kesedihan dan problema hati, tidak selalu harus diungkapkan, bahkan terkadang perlu disembunyikan. Semua hal itu perlu utk mendidik kita agar kuat, mandiri, dewasa dan bijaksana menjalani kehidupan. Ketergantungan akan cinta, perhatian, pertolongan, belas kasihan dan kebaikan dari orang sekitar, cepat atau lambat akan membuat jiwa menjadi lemah nan rapuh.

    Ada saatnya kita menepi, menyendiri, berusaha memahami diri. Manusia tidak pernah terlepas dari peperangan hati. Selalu terjadi setiap hari. Setelah perut terisi maka ambisi dan gengsipun mulai menguasai. Itulah sumber segala persoalan manusia, asalnya cacimaki dan sakit hati, menumpahkan keluh kesah, air mata hingga sumpah serapah. Namun itu juga lah yang membuat peradaban kita bisa menjadi seperti sekarang ini.

    Maka berdirilah kuat, seperti seorang lelaki sejati, gagah bak rajawali. Mengepakkan sayapnya, menyibak segala tantangan jaman, terbang tinggi, jauh menembus awan, kecilkan bumi menuju hadirat ilahi. Dan Ia yang ada disana, tersenyum sambil berkata.."Mari..."

  • JONY310

    8 Maret 2018

    Menunggu...

    Belasan tahun tidak ketemu sejak lulus SMA. Orangnya cantik, ramah dan yg paling menonjol adalah kepintarannya. Yaa.. dari kelas 1 sd 3 SMA, dia selalu juara satu di kelas. Tak heran banyak pria yang menaruh hati, termasuk saya. Sempat menduga2 apa kegiatannya sekarang. Dalam hitungan menit, semua akan terjawab.

    "Berkebun, piara ternak, urus tiga orang anak" jawabnya ringan, seolah2 pekerjaan itu memang ringan baginya. Saya tidak menyangka dan hati kecil saya sulit untuk menerima, seolah2 segala kepintaran dan kepandaian yg ada didalam dirinya terbuang sia2. Tapi itulah kehidupan. Kebahagiaan seseorang tidak ditentukan oleh jenis pekerjaannya, status sosial ekonominya atau embel2 lainnya. Tp apakah ia berbahagia?

    Menunggu jam kantor menunjukkan jam 5 sore, menunggu akhir bulan, menunggu suami pulang kerja, menunggu anak besar dan dewasa, menunggu cucu lahir, besar dan dewasa, dan banyak penungguan lainnya yang kita lakukan, yang semuanya bersifat pasif. Rasanya hidup terlalu menjemukan jika hanya diisi oleh hal-hal yang demikian. Namun itu tentu saja berbeda bagi setiap orang.

    Saya pribadi lebih memilih untuk berkarya, melakukan sesuatu sesuai passion, sesuatu yang berdampak, meninggalkan jejak walaupun gagal menorehkan sejarah. Kegagalan jauh lebih berarti dibanding tidak pernah gagal karena memang tidak melakukan apa2. Jangan biarkan talent terkubur karna keadaan. Sayang, sayang sekali. Semoga. #BornToMakeHistory. Gbu

  • JONY310

    13 Maret 2018

    Menyapu

    Seorang pekerja harian lepas seperti biasa melakukan kegiatannya, yaitu menyapu taman kota. Jika weekend, tentu saja banyak sampah yang bertebaran seperti botol air minum, bungkus snack, tissue dan sebagainya. Jika hari biasa, sampah yang ada hanya dedaunan saja.

    Suatu hari ia berpikir utk istirahat, namun ingin taman itu tetap bersih dari sampah. Krna ia ingin istirahat dihari kerja, tentu hanya dedaunan saja yg menjadi sampahnya. Maka di hari itu, ia menggoyang2kan semua pohon yang ada ditaman, termasuk dahan2nya semua digoncangnya. Daun pun jatuh berguguran. Ia pun tersenyum dan berpikir bahwa esok hari, pasti tidak akan ada daun yang jatuh.

    Pagi2 sekali, sebelum ke tempat tujuan liburannya, ia mampir ke taman kota utk memastikan bahwa tidak ada daun yang jatuh dihari itu. Sesampainya ditaman, ia tampak kecewa karena ternyata masih banyak daun yang berjatuhan dihari itu. Ia pun terpaksa bekerja dan membatalkan liburannya.

    Kesusahan sehari cukuplah utk sehari. Perkataan Yesus ini benar adanya, bahwa setiap hari pasti punya kesusahannya sendiri, walau bagaimanapun juga kita menghindarinya, ia akan tetap ada. Namun itu cukuplah buat hari itu, jgn dibawa menjadi beban utk esok hari. Siapkan hati dan pikiran kita utk menghadapi kesusahan esok hari. Gbu

  • ELERES063

    13 Maret 2018

    JONY310 tulis:

    Mantap bro Ian, bgtulah keadaan kita hari2 terakhir ini, penggenapan terjadi. Oh ya, kalo ngerti cara kerja semesta, sebenernya duit itu ga perlu dicari. Biarkan ia yg mendatangi kita hehee...

    Cara kerja semesta apakah tidak bertentangan dengan Alkitab bro?

  • JONY310

    14 Maret 2018

    ELERES063 tulis:

    Cara kerja semesta apakah tidak bertentangan dengan Alkitab bro?

    Harus sama, jika beda, itu bukan cara kerja semesta :D Contoh kita bicara talent, itu harus dikembangkan. Talent yg dikubur, itu malah dihukum. Dalam bekerja, berusaha, wajib sesuai passion kita. Org yg bekerja atau berprofesi sesuai talent, tdk perlu cari uang, krna uanglah yg mendatangi kita hehee

  • JONY310

    14 Maret 2018

    Orang besar

    Jangan pernah bermimpi untuk jadi orang besar jika kita sendiri belum mampu berjiwa besar, tdk sanggup memikul tg jawab yg besar serta tidak berani menghadapi resiko yang besar. Semakin besar sseorang, semakin besar beban yang harus diembannya. Tidak sedikit selebriti dan pengusaha top yang memutuskan utk melarikan diri ke narkoba bahkan mengakhiri hidupnya sendiri karna tidak kuat menghadapi beban yang besar itu.

    Kebanyakan orang ingin jadi orang besar karna melihat hasilnya yang besar. Jika saja kt mau melihat prosesnya lebih detail lagi, kita mgkin akan berpikir ulang. Biarkan proses menjadi besar itu terjadi secara natural, step by step seiring kapasitas diri yang semakin hari semakin baik tentunya. Menjadi besar adalah hasil dr proses, bukan tujuan dari suatu proses. Percayalah, untuk segala sesuatu, pasti ada waktunya

  • JONY310

    15 Maret 2018

    Tahu diri

    Ahli siasat perang China yang paling terkenal, Sun Tzu pernah menulis rahasia suksesnya dalam peperangan, yaitu kenali dirimu, kenali musuhmu dan kenali medan tempurmu. Filosofi ini tidak hanya berlaku dalam dunia perang saja, tapi juga dalam banyak hal, misalnya dalam dunia kerja.

    Suatu hari sy ditawari utk menggarap project dengan nilai yg sangat besar. Namun karena menyadari bahwa itu bukan bidangnya, bukan skill yang dikuasai, sy memilih menolak. Daripada dikerjakan malah nantinya berantakan. Tentu kesalahan dimasa lalu menjadi pelajaran yang mahal utk diulang kembali.

    Tahu diri juga berlaku ketika kt ingin memulai sebuah hubungan. Jika kt merasa tidak mampu mengimbangi, entah secara ekonomi, mindset, karakter dan hal lainnya, mgkin ada baiknya kita juga mundur teratur. Memang semua itu bukan dasar dalam membangun hubungan, tetapi penting untuk menjaganya tetap dalam koridor. Alkitab sendiri berkata carilah yang sepadan.

    Istilah "Nekat" tidak ada dalam rumus perang atau strategi manapun, itu hanyalah aksi spontan karna sudah kehabisan akal, terdesak situasi dan kondisi. Sebelum kt terdesak, ada baiknya kita terapkan filosofi Sun Tzu tadi agar tidak gelap mata dan kehilangan akal sehat. Gbu

  • JONY310

    17 Maret 2018

    Bersyukur

    "karena keadaan sy lebih baik dari orang lain, ada yg keadaannya lbh buruk dari saya. sdh sepantasnya sy bersyukur.." bgtu jawaban kebanyakan orang tentang alasan mereka utk tetap bersyukur. Benarkah alasan ini?

    Menyadari ada kelebihan dalam diri kita tentu hal yg baik. Tetapi jika alasan kt utk bersyukur krna keadaan kita lbh baik dr org sekitar, rasanya kurang tepat. Jika alasan demikian dipakai, tentu seorang cacat, yatimpiatu, miskin, lemah, penyakitan dan keadaan lainnya yg plg buruk, tidak bs bersyukur karena dia tdk menemukan orang yang lebih buruk keadaannya dari dirinya.

    Alasan kita bisa bersyukur yang paling tepat adalah karna kita masih hidup. Selama kita masih hidup, kita masih punya harapan untuk melakukan kehendak Allah, dengan menjadi pribadi yang lebih baik, punya kehidupan yg lebih baik, berkarya lebih baik, berbagi lebih baik dan berdampak lebih lagi bagi orang sekitar. Selama kita hidup, selama itu pula kita menikmati anugrah dan kebaikan Tuhan atas hidup kita. Bersyukurlah selalu. Haleluyah

  • HERI771

    17 Maret 2018

    bravo bro Jony, uraian dan ulasannya sedikit banyak memberikan inspirasi dan membedah kehidupan problematika secara umum. Keep posting :D

  • JONY310

    17 Maret 2018

    HERI771 tulis:

    bravo bro Jony, uraian dan ulasannya sedikit banyak memberikan inspirasi dan membedah kehidupan problematika secara umum. Keep posting :D

    Thanks bro, Silahkan coret2 juga thread ini jika ada yg ingin disharingkan :D

  • JONY310

    17 Maret 2018

    Pamer

    Sy pernah baca sebuah koment di medsos, bahwa hidup kita ini seperti ajang pamer saja. Apa yang kita punya, kita pamerkan. Mulai dari cinta, harta, tahta bahkan kata2. Bhkan terkadang semua yang kita lakukan, kerja keras kita, hanya untuk pamer, biar di like, dipuji, dikagumi bahkan di-iri-kan oleh orang lain. Hmm...

    Tentu kt byk menemukan mereka yang posting foto kemesraannya dgn pasangan. Yg merasa mampu membeli makanan di resto tertentu, posting makanannya. Yg sdh punya kendaraan, posting lg pegang setir mobil. Yg jalan2 ke luar kota apalagi sampe luar negri, pasti banyak fotonya. Mgkin juga mereka ke luar negri bukan krna ingin menikmati keindahan alamnya, atau ingin mengenal kebudayaan negara lain, tp dgn tujuan utk pamer tadi, bahwa dia sdh pernah datang kesitu.

    Teman sy baru saja ganti mobil. Bgtu sy tya kenapa ganti, dia bilang malu sama yg lain kalau mobilnya masih yg lama. Sy pikir karna ada masalah dengan mesinnya. Yaa... sah2 aja alasan demikian, krna hampir semua orang seperti itu. Terkadang alasan ini juga yg membuat kt lebih giat bekerja. Kt rela bangun pagi pulang petang, memiliki harta benda, memiliki keluarga, bisa jalan2 agar dicap sebagai orang yang sukses.

    Termasuk tulisan sy ini, apakah sy termasuk ikut2an pamer bhwa sy bisa menulis dgn baik? Entahlah, pertanyaan yg sulit utk dijawab. Tentu semua orang bisa dan berhak utk menilai. Semoga sy tetap bs menulis krna sy senang menulis, bukan krna senang dipuji.

  • JONY310

    18 Maret 2018

    Pendeta Favorit

    Kebanyakan jemaat memiliki pendeta favorit yg kehadirannya dinantikan. Ia disukai karena beberapa hal, bisa karna gaya khotbahnya yg lucu, enak dan mudah dicerna, atau juga karna materi pengajarannya itu sendiri. Pendeta yang berkhotbah memang idealnya memiliki skill public speaking, agar materi yang mau disampaikan mudah dicerna jemaat. Namun byk juga pengkhotbah yang gaya khotbahnya membosankan, tidak menarik, materi yang tidak dimengerti jemaat. Sehingga apabila pendeta ini yg khotbah, jemaat yg datang sedikit.

    Salahkan jemaat jika lebih memilih mendengarkan khotbah pendeta tertentu drpd pendeta lainnya? Kita yg pilih2 terkesan ingin memuaskan selera kita sendiri, persis seperti apa yg dinubuatkan akan terjadi di akhir zaman. Berdasarkan hal ini, byk yg akhirnya memilih duduk manis saja mendengarkan khotbah dr siapapun, walaupun ia merasa tdk mendapatkan apa2.

    Ada juga jemaat yang tidak mau dengerin khotbah yang ga berkualitas, sulit dicerna, teologi yang cetek, dengan gaya yang membosankan, sehingga rohani tdk bertumbuh. Ia lebih memilih mendengarkan khotbah dari pendeta yang menurutnya bs membuatnya bertumbuh dalam iman, pemikiran dan karakter. Jd jika si pendeta khotbahnya sore, ia ikut ibadah sore.

    So, baiknya bagaimana? Sy pribadi lebih pilih gereja, pendeta yang bisa mengarahkan, membimbing agar semakin hari semakin bertumbuh, bukan hanya asal ke gereja saja, rutinitas diakhir minggu. Namun semua itu kembali ke pribadi masing2, tdk perlu diperdebatkan. Gbu

  • JONY310

    18 Maret 2018

    Heather Dorniden

    Tidak banyak yang tau siapa itu Heather Dorniden. Tapi kejadian di lintasan lari 600mtr itu membuat namanya sering disebut setiap membicarakan tentang perjuangan, untuk terus bangkit setiap terjatuh, bahkan terinjak sekalipun.

    Enjoy the video..

  • JONY310

    19 Maret 2018

    Still Standing until the end

  • HERI771

    19 Maret 2018

    Mungkin bisa lebih dikatakan pembuktian jati diri, karena dengan penunjukan sesuatu ke publik tidak dipungkiri akan menimbulkan beragam komentar, termasuk anggapan sebagai ajang pamer yg bisa disematkan. Namun, dibalik itu mungkin ada tujuan lain, baik itu menunjukan suatu proses atau suatu hasil (keberhasilan) yg mungkin dapat diikuti orang lain sbg inspiratif. Dan pujian atau like bahkan justru malah dislike itu salah satu komentar dalam bentuk icon atau moji, jadi saya rasa tidak semata mata untuk ajang pamer.

    GBU

    JONY310 tulis:

    Pamer

    Sy pernah baca sebuah koment di medsos, bahwa hidup kita ini seperti ajang pamer saja. Apa yang kita punya, kita pamerkan. Mulai dari cinta, harta, tahta bahkan kata2. Bhkan terkadang semua yang kita lakukan, kerja keras kita, hanya untuk pamer, biar di like, dipuji, dikagumi bahkan di-iri-kan oleh orang lain. Hmm...

    Tentu kt byk menemukan mereka yang posting foto kemesraannya dgn pasangan. Yg merasa mampu membeli makanan di resto tertentu, posting makanannya. Yg sdh punya kendaraan, posting lg pegang setir mobil. Yg jalan2 ke luar kota apalagi sampe luar negri, pasti banyak fotonya. Mgkin juga mereka ke luar negri bukan krna ingin menikmati keindahan alamnya, atau ingin mengenal kebudayaan negara lain, tp dgn tujuan utk pamer tadi, bahwa dia sdh pernah datang kesitu.

    Teman sy baru saja ganti mobil. Bgtu sy tya kenapa ganti, dia bilang malu sama yg lain kalau mobilnya masih yg lama. Sy pikir karna ada masalah dengan mesinnya. Yaa... sah2 aja alasan demikian, krna hampir semua orang seperti itu. Terkadang alasan ini juga yg membuat kt lebih giat bekerja. Kt rela bangun pagi pulang petang, memiliki harta benda, memiliki keluarga, bisa jalan2 agar dicap sebagai orang yang sukses.

    Termasuk tulisan sy ini, apakah sy termasuk ikut2an pamer bhwa sy bisa menulis dgn baik? Entahlah, pertanyaan yg sulit utk dijawab. Tentu semua orang bisa dan berhak utk menilai. Semoga sy tetap bs menulis krna sy senang menulis, bukan krna senang dipuji.

  • JONY310

    19 Maret 2018

    HERI771 tulis:

    Mungkin bisa lebih dikatakan pembuktian jati diri, karena dengan penunjukan sesuatu ke publik tidak dipungkiri akan menimbulkan beragam komentar, termasuk anggapan sebagai ajang pamer yg bisa disematkan. Namun, dibalik itu mungkin ada tujuan lain, baik itu menunjukan suatu proses atau suatu hasil (keberhasilan) yg mungkin dapat diikuti orang lain sbg inspiratif. Dan pujian atau like bahkan justru malah dislike itu salah satu komentar dalam bentuk icon atau moji, jadi saya rasa tidak semata mata untuk ajang pamer.

    GBU

    Agree... ;-)

  • HOPE617

    19 Maret 2018

    Jangan Berlindung di Balik Kata Menjadi Diri Sendiri

    Menjadi diri sendiri yang apa adanya tentu adalah hal menyenangkan, kita tidak perlu berpura-pura menjadi orang lain atau memakai topeng hanya agar mendapat perhatian dari orang lain sementara kita tidak nyaman.

    Tapi saya kurang sependapat kalau selamanya kita menjadi diri sendiri yang apa adanya. Karena terkadang penggunaan kata menjadi diri sendiri digunakan untuk berlindung dari ketidakmampuan tanpa mau mencoba atau sudah mencoba tapi dengan setengah hati. Berhenti dalam kegagalan tanpa mau mencoba lagi.

    Ada kalanya kita harus keluar dari zona nyaman menjadi diri sendiri  yang apa adanya menjadi diri sendiri yang luar biasa.

    Banyak orang yang bermalas-malasan di balik kata menjadi diri sendiri. Menerima begitu saja kemampuan yang apa adanya tanpa berusaha mengembangkannya. Padahal kita bisa saja belajar orang lain.

    Kita perlu mengevaluasi diri kita sendiri, membuat catatan setiap kekurangan atau kelemahan dan juga setiap kekuatan dan potensi diri. Tidak semua orang terlatih untuk mengenali diri sendiri sehingga mengalami kesulitan ketika mendapat pertanyaan tentang kelemahan dan kekuatan diri.

    Untuk setiap kekurangan, jangan pelihara dengan berkata menjadi diri sendiri tapi dicari solusi untuk menutupinya dengan berusaha keras untuk mengembangkan diri. Jangan berhenti belajar dan terus meningkatkan kemampuan.

    Sedangkan untuk potensi yang dimiliki harus tetap diasah, dirawat dan ditonjolkan untuk menutupi kekurangan yang ada.

    Ada saat kita harus menjadi diri orang lain, yaitu saat dimana kita berada dalam keadaan mempertahankan dirimu yang apa adanya hanya akan menjadi bumerang. Menjadi diri sendiri harus tau menempatkan diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

    Sifat-sifat buruk perlu dibuang karena menjadi diri sendiri tidak harus merawat hal-hal yang akan menjadi penghambat diri untuk berkembang. Meniru orang lain terkadang perlu dilakukan jika itu tujuannya adalah untuk mengembangkan diri kita menjadi lebih baik, dan tidak menutup kemungkinan dirimu bisa lebih baik dari orang yang kamu tiru.

    Jangan bangga menjadi diri sendiri untuk setiap kekurangan tanpa mau mendengarkan nasihat dan mencoba memperbaiki diri.

    -ReRe-

  • JONY310

    19 Maret 2018

    HOPE617 tulis:

    Jangan bangga menjadi diri sendiri untuk setiap kekurangan tanpa mau mendengarkan nasihat dan mencoba memperbaiki diri.

    -ReRe-

    Keren... :up:

  • JONY310

    22 Maret 2018

    Tokoh Idola

    Di sebuah acara camp remaja, diadakan satu kegiatan mengenal tokoh alkitab. Setiap orang menulis satu nama tokoh alkitab dikertas kecil, melipatnya, lalu ditukar dengan teman lainnya sebanyak lima kali. Kemudian setiap remaja diminta membuka kertas yg ada ditangan mereka, dan menyebutkan apa kelebihan atau kebaikan dari si tokoh tersebut.

    Satu demi satu mereka membuka kertas dan tampillah Yusuf, Daud, Musa, Ester dan sebagainya. Awalnya kegiatan berjalan dengan lancar, hingga seorang remaja membuka kertas ditangannya lalu terdiam lama, tidak mampu menyebut apa kelebihan atau kebaikan dari si tokoh tersebut, Yudas Iskariot.

    "Gara2.. Yudas.. menjual Yesus, maka Yesus ditangkap.. dan disalib. Akhirnya.. kita beroleh keselamatan. Tanpa Yudas... tidak ada Salib..." Jawab si remaja dengan terpotong-potong, entah karena takut salah atau karena kebingungan. Sontak jawaban itu bikin remaja lainnya tertawa. Namun tak lama mereka tersadarkan akan sesuatu, bahwa apa yang dikatakan temannya tadi sepertinya mengandung satu kebenaran. Tapi mereka kebingungan...

    Sang pembina yang hadir dan mengawasi kegiatan itu pun tidak bisa menjelaskan, benar atau salahkah argumen dari remaja tadi. Jika Yudas tidak menjual Yesus, akankah Yesus tetap disalib? atau adakah orang lain sebagai pengganti Yudas? Apakah Yesus tahu bahwa Yudaslah yg akan menjual Dia? Jika tahu, berati Yudas sdh ditentukan dari awal utk menjual Yesus? Entahlah... sampai hari ini belum ada penjelasan yang bisa memuaskan semua orang.

    Ada byk hal diluar pemahaman kita, yg masih dan akan selalu menjadi misteri. Jalani saja apa yg kita ketahui dan sisanya.. serahkan kepada Dia sang Penguasa Segalanya. Gbu

  • JONY310

    22 Maret 2018

    Timeline of your Existence

  • JONY310

    23 Maret 2018

    Wanita tangguh

    Belum lama ini di sebuah pesta pernikahan, sy ketemu dengan seorang perempuan muda. Secara face dan fisik orangnya lumayan, tetapi penampilannya sangat sederhana bahkan terkesan alakadarnya. Sy sendiri heran, kenapa ia berpenampilan seperti itu. Biasanya kalau perempuan apalagi yg belum menikah, ingin berpenampilan yang terbaik agar terlihat menarik.

    Besoknya, sy ketemu dengan adik si perempuan tadi. Disitulah sy baru mengerti cerita dibalik sikapnya itu. Ternyata si kakak adalah sosok pengganti ayah mereka yang sudah tiada. Sejak SMA sang kakak bekerja sekuat tenaga utk menjadi tulang punggung keluarga, menghidupi ibunya dan tiga adiknya, termasuk biaya sekolah hingga kuliah. Ia sendiri rela berhenti sekolah.

    Demi adik2nya, ia rela tidak membeli pakaian bagus, bahkan utk pesta sekalipun. Ia rela dianggap hina, jelek, kampungan agar adik2nya bisa dicukupkan kebutuhannya. Ia sangat pelit terhadap dirinya sendiri. Herannya, ia tidak malu apalagi mengeluh. Ia justru tersenyum kepada setiap orang seakan ia menjalani kehidupan yang biasa2 saja, padahal itu beban yang berat bagi orang kebanyakan.

    Sampai diusianya sekarang menginjak kepala tiga, ia tidak mau dekat dengan pria manapun. Ia takut jatuh cinta, menikah lalu lupa akan tanggung jawabnya sebagai anak dan kakak. Apalagi jika mendapatkan suami yang tidak mendukungnya bekerja keras demi keluarga. Salut. Dari cerita ini, sy yang awalnya menganggapnya aneh, sekarang menjadi kagum. Sungguh, ia wanita yang tangguh.

701 – 725 dari 1106    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 28  29  30 ... 45  Selanjutnya Kirim tanggapan