Embun kala senja
-
2 Agustus 2018
Saya baru baca suatu artikel yang ditulis oleh Bro Azwan awan tentang "ISI DARI SEBUAH KEKOSONGAN"...saya coba share kepada temans disini...semoga berguna...
Cobalah mengenal Tuhanmu dengang akal & pikiranmu,maka kamu akan gila..
cobalah mengenal dirimu dg hati & perasaanmu, maka kamu akan tergila2 pada Tuhanmu..
di otakmu kamulah yg nyata & Tuhanlah yg ghaib, tapi di bathinmu sesungguhnya kamulah yg ghaib & Tuhanlah yg nyata..ilmu itu tidak terbatas, tapi batasan ilmu itu ada..
ilmu hanya untuk penjabaran pemahaman tentang Tuhan,
tapi ilmu tdk akan menghantarkanmu kehadirat Tuhan..
carilah ilmu, maka kamu (hanya) akan sampai di pelataran keagungan Tuhan..
carilah jati dirimu, maka kamu akan berhadapan dg Sang Pemilik Segala Ilmu..pemahaman ttg ilmu kadang akan membuatmu gila,
tapi pemahaman akan dirimu sendiri akan membuat kamu tergila2 pada Tuhan..
semakin memahami ilmu akan membuatmu semakin pandai,
semakin memahami diri akan membuatmu merasa semakin bodoh..
semakin kamu merasa bodoh maka kamu semakin dekat kehadirat Tuhan,
dan ketika kamu berhadapan dgn Tuhanmu..
tidak akan ada lagi ilmu & kepandaianmu yg tersisa, tidak akan ada lagi segala bentuk dirimu,
musnah seiring takluknya kamu dg ke-Maha Besar-an Keagungan Tuhanmu..sebagai gantinya musnahnya dirimu,maka dengan Mata Tuhanmu kamu akan melihat,
dengan Telinga Tuhanmu kamu akan mendengar,
dengan Mulut Tuhanmu kamu akan berbicara,
dengan Tangan Tuhanmu kamu akan bekerja,dengan Kaki Tuhanmu kamu akan melangkah,
dengan Gerakan Tuhanmu kamu akan beramal..
sebagai ganti musnahnya ilmu & kepandaianmu,
maka segala ilmu & kepandaian dari Sang Pemilik Segala Ilmu & Sang Maha Pandai akan mencarimu..jagat raya & segala isinya akan tunduk kepadamu seiring dengan takluknya kamu dihadapan Sang Pemilik Jagat Raya & Isinya, apalah arti dunia jika kamu sudah memiliki Penciptanya,apalah arti akherat jika kamu sudah jadi kekasih Penguasanya.
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
-
3 Agustus 2018
Berat bro Ronny, saya sdh baca dua kali tp ini butuh merenungkan lbh dalam
-
3 Agustus 2018
Saya juga kalau dulu saya baca ini akan merasa berat seperti Bro...sekarang saya sudah bisa mengerti dengan mudah...bukan karena saya merasa tambah pintar...tapi semata mata karena Hikmat yang diberikan dari-Nya (setelah saya sering berdoa memohon pada-Nya). Semakin saya mengerti Hikmat-Nya...maka saya semakin merasa bodoh...jika kita semakin merasa bodoh..maka Hikmat-Nya akan lebih banyak ditambahkan lagi....(Gelas kosong bisa terisi penuh air kehidupan yang murni...sekarang gelas bro masih terisi kopi...jadi masih nano" rasanya...hehehe)
Kenapa Bro merasa berat ? Karena Bro berusaha mencernanya memakai pemikiran dunia Bro..khan ada kalimat di atas...bisa jadi bingung/bahkan bisa gila kalau mencerna Firman-Nya hanya memakai pemikiran manusia (cara pandang manusia).
Sebenarnya mudah kok Bro...tinggal niat Bro aja..mau apa ngga...tinggal berdoa dengan kerendahan hati (merasa tidak bisa dan tidak tahu apa") minta Hikmat-Nya...jika Bro meminta dengan sungguh"...pasti akan diberikan Hikmat-Nya itu...dan Bro nanti dengan mudah akan mengerti...karena cara pandang Bro sudah mengikuti cara pandang Tuhan...dan selanjutnya Bro akan sangat" bersyukur pada-Nya karena bisa mengetahui banyak Rahasia" Hikmat Tuhan (Kunci Rahasia Kehidupan)...
Salam Damai Bro...
Tuhan memberkati...
AGUSHSBN440 tulis:
Berat bro Ronny, saya sdh baca dua kali tp ini butuh merenungkan lbh dalam
-
3 Agustus 2018
RONNY542 tulis:
Sebenarnya mudah kok Bro...tinggal niat Bro aja..mau apa ngga...tinggal berdoa dengan kerendahan hati (merasa tidak bisa dan tidak tahu apa") minta Hikmat-Nya...jika Bro meminta dengan sungguh"...pasti akan diberikan Hikmat-Nya itu...dan Bro nanti dengan mudah akan mengerti...karena cara pandang Bro sudah mengikuti cara pandang Tuhan...dan selanjutnya Bro akan sangat" bersyukur pada-Nya karena bisa mengetahui banyak Rahasia" Hikmat Tuhan (Kunci Rahasia Kehidupan)...
Salam Damai Bro...
Tuhan memberkati...
Amin
Terima kasih sharingnya bro. Tuhan memberkati
-
3 Agustus 2018
RONNY542 tulis:
Saya baru baca suatu artikel yang ditulis oleh Bro Azwan awan tentang "ISI DARI SEBUAH KEKOSONGAN"...saya coba share kepada temans disini...semoga berguna...
...Salam Damai...
Tuhan memberkati...
Mirip2 kaya Kahlil Gibran ya broo
4 Agustus 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
3 Agustus 2018
Jika udah memahami ini dan dipraktekkan...maka Bro sudah pegang salah satu Kunci Rahasia Kehidupan...Otomatis hati ini akan senantiasa merasa Damai...Nyaman..tidak ada lagi kecemasan, ketakutan, kekhawatiran...karena itu semua udah dicover oleh-Nya...Hidup jadi terasa ringan dan mudah...(karena beban sudah dipikul-Nya)...
Salam Damai Bro...
Tuhan memberkati...
ARI116 tulis:
Mirip2 kaya Kahlil Gibran ya broo
-
3 Agustus 2018
RONNY542 tulis:
Jika udah memahami ini dan dipraktekkan...maka Bro sudah pegang salah satu Kunci Rahasia Kehidupan...Otomatis hati ini akan senantiasa merasa Damai...Nyaman..tidak ada lagi kecemasan, ketakutan, kekhawatiran...karena itu semua udah dicover oleh-Nya...Hidup jadi terasa ringan dan mudah...(karena beban sudah dipikul-Nya)...
Salam Damai Bro...
Tuhan memberkati...
Thanks buat pencerahannya bro
Salam damai juga 🖒
-
4 Agustus 2018
RONNY542 tulis:
Saya baru baca suatu artikel yang ditulis oleh Bro Azwan awan tentang "ISI DARI SEBUAH KEKOSONGAN"...saya coba share kepada temans disini...semoga berguna...
....jagat raya & segala isinya akan tunduk kepadamu seiring dengan takluknya kamu dihadapan Sang Pemilik Jagat Raya & Isinya,,,
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
Suwung hamengku ana. Menuju 'Manunggaling kawula lan Gusti'
Congrates bro sudah sampe stage ini.
Kuncinya hanya berserah ikhlas pada maunya Tuhan bukan kita atau manusia lain.
Habis lewatin stage ini, pasti masbro akan ngerti manifestasi doa. 😊🙏🏻
apalah arti dunia jika kamu sudah memiliki Penciptanya,apalah arti akherat jika kamu sudah jadi kekasih Penguasanya.
dan Dia adalah Tuhan Yesus Kristus.
JBU bro.👍😊🙏🏻
4 Agustus 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Agustus 2018
RONNY542 tulis:
Jika udah memahami ini dan dipraktekkan...maka Bro sudah pegang salah satu Kunci Rahasia Kehidupan...Otomatis hati ini akan senantiasa merasa Damai...Nyaman..tidak ada lagi kecemasan, ketakutan, kekhawatiran...karena itu semua udah dicover oleh-Nya...Hidup jadi terasa ringan dan mudah...(karena beban sudah dipikul-Nya)...
Salam Damai Bro...
Tuhan memberkati...
👍👍👍
Karena itu aku sering bilang sejatinya orang Kristen yang mau bertekuk lutut berserah ma Tuhannya,,,,tidak akan punya pergumulan, masalah, beban, dll.
Keep up the good job bro. Prosesnya masih panjang dan pembelajaran seumur hidup.
JBU😊🙏🏻
-
5 Agustus 2018
👍
RONNY542 tulis:
Saya juga kalau dulu saya baca ini akan merasa berat seperti Bro...sekarang saya sudah bisa mengerti dengan mudah...bukan karena saya merasa tambah pintar..
...
Salam Damai Bro...
Tuhan memberkati...
5 Agustus 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
5 Agustus 2018
RONNY542 tulis:
Saya baru baca suatu artikel yang ditulis oleh Bro Azwan awan tentang "ISI DARI SEBUAH KEKOSONGAN"...saya coba share kepada temans disini...semoga berguna...
....Salam Damai...
Tuhan memberkati...
Wowwww....sangat terkesan&Memberkati🤗😇
6 Agustus 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
6 Agustus 2018
Tuhan Selalu Punya Cara untuk Menolong
Seorang Ibu yang sedang bekerja di kantor, tiba-tiba menerima telepon dari pembantunya di rumah yang mengatakan bahwa puteri kecilnya tiba-tiba sakit, kejang, dan tidak sadarkan diri. Ibu itu syok, panik, dan stres.
Ia menangis, karena tidak tahu kepada siapa harus minta tolong. Suaminya baru saja meninggal, kira-kira dua tahun yang lalu. Ia kini berperan sebagai orangtua tunggal bagi puterinya. Ia pun meminta izin pada pimpinannya untuk membawa puterinya itu ke rumah sakit.
Ketika menuju mobilnya di parkiran kantor, masalah lain muncul. Ia tidak bisa membuka pintu mobilnya karena, rupanya, kuncinya tertinggal di dalam mobil. Kepanikan semakin melandanya. Di lain pihak, puterinya semakin menderita, ia butuh pertolongan secepatnya. Ia menelepon ibunya, apa yang harus dilakukannya. Ibunya mengatakan, "Carilah seseorang di sekitar situ."
Wanita itu menjawab, "Tidak ada orang, karena pas jam makan siang."
Kata Ibunya lagi, "Cari sesuatu, mungkin ada alat yang bisa kau pakai untuk membuka pintu."
Wanita itu menjawab, "Aku memang menemukan sepotong besi, tapi aku tidak tahu bagaimana menggunakannya."
Di sela-sela tangisannya, seperti ada gerakan dalam hatinya untuk berdoa dan meminta pertolongan kepada Tuhan. Wanita itu berdoa, "Ya Tuhan, Engkau tahu apa yang terjadi. Puteriku sakit dan ia butuh pertolongan. Hanya ia satu-satunya "hartaku". Ia satu-satunya harapan dan masa depanku. Ia adalah hidupku. Tolong Tuhan, tunjukkan kuasaMu."
Tiba-tiba seseorang dengan wajah seram, pakaian lusuh, dan kulit bertato lewat. Wanita itu tidak peduli siapa pria itu. Ia hanya butuh pertolongan. Seraya menangis, ia pun memohon, "Pak, tolonglah saya, anak saya sedang sakit keras. Saya tidak bisa membuka pintu mobil karena kunci ketinggalan di dalam."
Pria yang bertampang seram itu menjawab, "Ibu jangan cemas, saya datang untuk menolong Ibu." Seraya mengambil alat dari tas lusuhnya. Dalam hitungan menit, ia berhasil membuka pintu mobil wanita itu.
Wanita itu memberi pria itu uang sebesar Rp50.000, seraya mengatakan, "Terima kasih atas kebaikanmu."
Tetapi pria itu menolaknya dan mengatakan, "Ibu, saya bukan orang baik, baru dua hari lalu saya keluar dari penjara. Saya adalah spesialis pencuri mobil."
Dengan suara lebih keras, wanita itu pun berdoa, "Tuhan terima kasih atas kebaikanMu dan bahkan Engkau 'mengirim' orang yang 'profesional' dalam hal ini." Sebelum pergi, sekali lagi wanita itu mengucapkan terima kasih atas kebaikan dan keprofesionalan pria itu.
Tuhan tidak pernah kehabisan cara untuk membantu kita. Dia selalu punya cara untuk menolong kita. Mulai dari hal yang sederhana, biasa, luar biasa, dan yang tidak mungkin terpikirkan oleh kita, bisa nyata dalam pengalaman kita. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Ia tidak pernah mengabaikan orang yang berseru-seru kepadaNya. Dia tidak tuli akan bisikan hati dan jiwa kita. Seruan kita, doa kita, harapan, dan permohonan kita yang tulus, sangat berharga untuk Tuhan.
-copas-
-
6 Agustus 2018
HOPE617 tulis:
Tuhan Selalu Punya Cara untuk Menolong
Seorang Ibu yang sedang bekerja di kantor, tiba-tiba menerima telepon dari pembantunya di rumah yang mengatakan bahwa puteri kecilnya tiba-tiba sakit, kejang, dan tidak sadarkan diri. Ibu itu syok, panik, dan stres.
....-copas-
😁
6 Agustus 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
19 Agustus 2018
RONNY542 tulis:
Saya baru baca suatu artikel yang ditulis oleh Bro Azwan awan tentang "ISI DARI SEBUAH KEKOSONGAN"...saya coba share kepada temans disini...semoga berguna...
....Salam Damai...
Tuhan memberkati...
Kenalilah jati dirimu maka engkau akan mengenali Tuhan mu,,,
Tak seorangpun yg dapat mengenali jati dirinya sendiri dan Tuhan nya tanpa masuk "menitis sementara dalam tubuh" didalam dunia relatif (jagat fisik). Bila dibawa ke logika tertinggi pun, tak dapat mengenali selain ketiadaan.
Sedangkan Tuhan itu adalah kosong dan kosong adalah isi. Maka kosongkanlah pikiran kita, agar Tuhan yang mengisinya.
Ketiadaan yg menampung bagian-bagiannya, nirruang yang menampung ruang.
Paruh kedua dari persamaan antara ada/tiada itulah Tuhan pencipta alam semesta.
Pikiran tidak dapat di kosongkan kecuali bila denyut jantung terhenti.
Yang dapat dilakukan adalah pelemahan ego/hasrat agar diri/jiwa kita dapat di kuasai dan dikendalikan Roh Kudus.
TYM.
19 Agustus 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
20 Agustus 2018
Tolong sis VERMISSEN495 jelaskan apa maksud nya yang ini dong...
Saya tidak mengerti 😥
Terima kasih banyak sebelumnya saya ucapkan untuk penjelasan nya ya 😊
VERMISSEN495 tulis:
...
"Ketiadaan yg menampung bagian-bagiannya, nirruang yang menampung ruang."
Paruh kedua dari persamaan antara ada/tiada itulah Tuhan pencipta alam semesta.
...
-
20 Agustus 2018
Sist Grace, sorry saya bantu jawab aja ya (mohon ijin ya, sist Vermissen)..kita sebagai manusia tidak bisa menerangkan agar sist bisa mengerti...hanya DIA lah yang bisa buat sist mengerti...
Kalau Sist benar" ingin mengerti...Berdoa aja Sist dengan penuh Kerendahan hati minta Hikmat-Nya...niscaya DIA akan memberikan Hikmat-Nya kepada sist...sehingga dapat mengerti sendiri tentang hal" di atas...Di awal doa, minta ampun dulu, mengaku bahwa kita adalah manusia yang bodoh, lemah dan tidak punya dan tidak bisa apa" sehingga sangat bergantung dan memerlukan Hikmat pengertian dari-Nya...Minta terus sist...DIA pelan" akan mengubah cara pandang kita/diselaraskan dengan cara pandang-Nya sehingga kita bisa mengerti akan Kehendak-Nya yang sebenarnya...Itulah yang dinamakan KEBENARAN SEJATI...
Salam Damai Sist Grace...
Tuhan memberkati...
GRACE721 tulis:
Tolong sis VERMISSEN495 jelaskan apa maksud nya yang ini dong...
Saya tidak mengerti 😥
Terima kasih banyak sebelumnya saya ucapkan untuk penjelasan nya ya 😊
-
7 Januari 2019
Ts menulis " Embun "
Malam ini tampaknya..menarik bila mendengarkan sebuah tembang klasik..
🎵Cinta Sebening Embun🎵Ebiet G Ade🎵😊
-
13 Februari 2019
Pergumulanku Menanti Dia yang Tepat dari Tuhan.
Natal tahun lalu, keluarga besarku berkumpul untuk merayakan Natal bersama. Aku tidak menyangka jika acara itu akan terasa seperti ruang persidangan di mana aku akan diinterogasi dengan pertanyaan “kapan menikah?” ketika aku bahkan belum pernah memiliki pacar. Usiaku saat ini memasuki 25 tahun, usia yang bagi beberapa orang dianggap sudah pantas untuk berkeluarga. Aku tidak marah atau kesal dengan hujaman pertanyaan itu, sebaliknya, aku justru benar-benar berpikir serius mengenai pertanyaan itu.
The idea of having boyfriend
Sesungguhnya, pertanyaan yang diajukan oleh saudara-saudaraku adalah pertanyaan yang juga sering aku ajukan kepada Tuhan. Dua puluh lima tahun menjomblo bukanlah waktu yang singkat. Mustahil jika tidak pernah ada masa di mana aku mulai merasa geram dan kesepian dengan kesendirianku. Ketika aku berumur 23 tahun, aku bahkan pernah berdoa sambil menangis ketika bertanya kepada Tuhan mengapa hingga saat itu Tuhan belum menunjukkan kepadaku pasangan hidupku. Waktu itu aku baru lulus kuliah dan masuk dunia kerja, dan aku mulai merasakan kesepian karena kehilangan sosok sahabat-sahabatku di masa kuliah yang sebelumnya sering melewatkan waktu bersamaku. Aku juga mulai iri melihat teman-temanku yang datang ke acara persekutuan bersama pacarnya atau menghabiskan waktu bersama. Rasa kesepian itu begitu menguasaiku hingga aku berpikir bahwa memiliki pasangan adalah jawaban yang tepat untuk mengatasinya.
Sebenarnya dari masa kuliah, aku sudah belajar mengenai “teori-teori dalam menantikan pasangan hidup” (yang banyak dipengaruhi oleh buku “Lady in Waiting” yang ditulis oleh Jackie Kendall dan Debby Jones). Aku tahu bahwa selama masa menanti si dia yang dari Tuhan, seharusnya aku berfokus kepada Dia, yang akan memberikanku si dia. Aku juga merasa sudah paham kalau aku harus merasa puas (content) dengan kehadiran Tuhan, dan merasa cukup dengan Allah. Aku juga sudah belajar kalau masa-masa sendiri atau single haruslah aku isi dengan menikmati relasiku dengan Tuhan sebaik-baiknya dan giat melayani Dia, karena dalam masa inilah aku memiliki banyak kesempatan untuk melakukannya.
Namun, ketika rasa kesepian melandaku dengan hebat, aku seperti amnesia dengan “teori-teori” yang kurasa aku sudah kuasai. Rasa kesepian membuatku menjadi egois dan berpikir bagaimana caranya untuk memuaskan keinginan pribadiku, dan hal itu sangat self-centered. Rasa kesepian membuatku terjerembab dalam lubang self-centered-ness ketika seharusnya aku menjalani masa penantian pasangan hidup secara God-centered. Ketika aku berdiam dan merenung, aku menemukan kelemahanku dalam pergumulan pasangan hidup. Selama ini, yang aku idamkan bukanlah pasangan hidup yang memiliki citra Kristus, melainkan the idea of having a boyfriend. Yang aku idam-idamkan adalah bayangan kalau aku akan memiliki pasangan yang akan menemaniku datang ke acara persekutuan atau menungguiku pulang rapat atau sekadar teman jalan-jalan. Aku gagal melihat kedalaman alasan Allah menciptakan laki-laki dan perempuan, karena aku terlalu sibuk mencari perhatian untuk diriku sendiri. Memang tidak salah memiliki pasangan untuk datang ke acara persekutuan bersama, tapi Tuhan tidak memberikan kita pasangan hidup hanya untuk datang ke acara persekutuan bersama, kan?
Teman (berbagi) hidup
Dalam perenungan itu pula aku teringat cerita tentang Molly Kecil di bab 11 buku “Sacred Search” karya Gary Thomas. Gary menceritakan suatu keluarga yang sedang menantikan kelahiran anak pertama mereka. Namun, ternyata terdapat kelainan dalam tubuh bayi kecil itu (yang mereka panggil sebagai Molly Kecil), yang membuat Molly Kecil tidak bisa bertahan hidup lebih lama. Tapi, sungguh bersyukur, Molly Kecil punya orang tua yang sangat mengasihi Tuhan. Lebih lagi, Molly Kecil punya kakek dan nenek yang juga sangat mengasihi Tuhan. Di waktu-waktu terakhir hidup Molly Kecil, mereka berkumpul, menyanyikan lagu pujian, berdoa, dan menyampaikan pesan terakhir bagi Molly Kecil. Keteguhan hati kakek, nenek, dan orang tua Molly Kecil dalam cerita itu membuatku terkagum. Sungguh cerita yang sangat kuat untuk menunjukkan betapa pentingnya memilih pasangan hidup yang tepat, karena pilihan itu akan berdampak langsung kepada anak-anak, cucu-cucu, dan generasi di bawah kita. Ketika ayahku meninggal, beliau tidak meninggalkan harta kekayaan yang berlimpah, tapi warisan iman dan kisah ketaatan yang sangat aku syukuri dan teladani. Pilihan yang salah akan mewariskan hal yang tidak baik, tetapi sebaliknya pilihan yang tepat akan mewariskan kekayaan iman yang luar biasa.
Mencari pasangan hidup bukan sekadar mencari orang yang akan hidup bersama kita, berbagi biaya kebutuhan hidup, atau bersih-bersih rumah bersama. Kita sedang mencari partner membangun Kerajaan Allah, teman menangis bersama melihat kondisi dunia yang sedang menuju kesudahannya, dan sahabat berdoa selamanya. Dan, mencari “teman hidup” ini tentu bukanlah proses asal-asalan. Pencarian yang bijaksana pasti akan menghasilkan temuan yang lebih berharga.
Bukan kutukan
Pelajaran berharga lainya yang aku peroleh dalam pergumulan itu adalah kesendirian, atau singleness bukanlah kutukan. Tidak salah jika kita ingin memiliki pasangan, tapi tidak seharusnya kita melihat pacaran atau pernikahan sebagai solusi akan rasa kesepian. Di luar sana, banyak orang yang memiliki pasangan tapi tetap merasa kesepian. Mengapa? Karena bukan pasangan yang akan membuat kita tidak merasa kesepian. Hanya satu Pribadi yang dapat mengisi rasa sepi dan kosong dalam hati setiap manusia: Yesus Kristus.
Bahkan, justru kesendirian atau singleness adalah pemberian (gift) dari Allah bagi kita yang saat ini masih sendiri.
“Jika saat ini kamu masih sendiri, bagian yang Tuhan berikan kepadamu hari ini adalah kesendirian. Hal ini merupakan pemberian dari Allah. Kesendirian tidak seharusnya dilihat sebagai masalah, atau pernikahan sebagai hak. Allah dalam kebijaksanaan dan kasih-Nya memberikan kedua-duanya sebagai pemberian.”
Kebanyakan dari kita tumbuh dengan keyakinan bahwa kita pasti akan menikah. Mungkin kita berpikir, “aku ingin memiliki pasangan, jadi Tuhan harus memberikannya kepadaku”. Kita menganggap bahwa memilki pasangan hidup adalah keharusan, dan menjadi kewajiban Tuhan untuk memberikannya kepada kita. Memang benar dalam Kejadian 2:18, Allah sendiri berfirman bahwa tidak baik bahwa manusia seorang diri saja. Namun hal ini tidak menjadi dasar bahwa memiliki pasangan adalah sebuah keharusan dan Tuhan berkewajiban memberikan pasangan kepada kita semua. Bahkan dalam Matius 19:12, Tuhan Yesus sendiri berkata: “Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga.” Selain itu, Rasul Paulus sendiri tidak menikah (1 Korintus 7:8). Jadi jelas bahwa kesendirian/singleness (baik karena belum menikah maupun karena tidak menikah) bukanlah kutukan. Sebaliknya, kesendirian/singleness adalah pemberian yang baik dari Allah karena: “TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela” (Mazmur 84:12).
Mungkin hal ini sulit untuk diterima dalam kebudayaan masyarakat Indonesia yang menjadikan pernikahan dan keluarga sebagai bukti “keberhasilan”. Namun aku, dan kita semua, juga harus belajar menerima bahwa kondisi apapun yang Allah berikan bagi kita adalah pemberian yang baik (Yakobus 1:17). Grace Rankin dalam artikel yang ditulisnya berjudul “Valentine’s Day for Single Christians”, menulis:
Think of this: even if we remain single for the rest of our lives here on earth, it is only a fraction of time compared to the eternity we will spend rejoicing in the presence of Christ, who we will know more fully through our pain and loneliness than we ever would have otherwis
Pada akhirnya, waktu kesendirian/singleness ini menjadi terasa terlalu kecil untuk kita permasalahkan dibandingkan dengan Cerita Besar Allah (God’s Great Story) yang sudah Dia persiapkan bagi setiap kita dengan begitu indahnya. Daripada kita menghabiskan masa kesendirian ini untuk meratapi kesepian, kita bisa menggunakannya untuk mengejar hadirat Sang Pencipta, menjalani hubungan pribadi dengan Tuhan yang lebih dalam, lebih memuaskan, dan lebih memuliakan Dia hari demi hari.
Kebahagiaan bukan diperoleh dengan menemukan pasangan hidup, melainkan menemukan kepuasan di dalam Juruselamat yang memanggil kita sebagai milik kepunyaan-Nya dan menjadikan kita anak Raja yang dikasihi.
“Sepuluh ribu tahun dari sekarang, pernikahanmu mungkin terasa manis, namun hanyalah memo kecil dalam lemari arsip besar dari pernikahan bahagia kita dengan Yesus. Setelah berabad-abad tanpa kebingungan atau kekhawatiran atau kesedihan, bagaimana kita akan berkaca kembali pada masa-masa sakit hati dan kesepian kita saat ini? Rasa mengingini dan penantian yang menyakitkan akan tetap terasa begitu nyata, namun sekarang terasa begitu kecil dan tidak berarti dibandingkan dengan dengan cinta dan kebahagiaan yang sempurna dan tanpa batas yang akan kita nikmati selamanya.”
Ditulis oleh : Lidya Corry Tampubolon //warungsatekamu.org
13 Februari 2019 diubah oleh HOPE617
-
13 Februari 2019
Semoga Sist dapat sering membagikan kepada sesama di sekitar kita...karena sesungguhnya itulah yang bernama KEBENARAN SEJATI....
Salam Damai Sist...
Tuhan Memberkati...
VERMISSEN495 tulis:
Kenalilah jati dirimu maka engkau akan mengenali Tuhan mu,,,
Tak seorangpun yg dapat mengenali jati dirinya sendiri dan Tuhan nya tanpa masuk "menitis sementara dalam tubuh" didalam dunia relatif (jagat fisik). Bila dibawa ke logika tertinggi pun, tak dapat mengenali selain ketiadaan.
Sedangkan Tuhan itu adalah kosong dan kosong adalah isi. Maka kosongkanlah pikiran kita, agar Tuhan yang mengisinya.
Ketiadaan yg menampung bagian-bagiannya, nirruang yang menampung ruang.
Paruh kedua dari persamaan antara ada/tiada itulah Tuhan pencipta alam semesta.
Pikiran tidak dapat di kosongkan kecuali bila denyut jantung terhenti.
Yang dapat dilakukan adalah pelemahan ego/hasrat agar diri/jiwa kita dapat di kuasai dan dikendalikan Roh Kudus.
TYM.
-
9 Mei 2019
👍👍
JONY310 tulis:
Komitmen
Ketika sama2 susah, sama2 berjuang, merasa senasib dan sepenanggungan, janji dan komitmen utk menepatinya sangat mudah terucap. Ketika situasi dan kondisi mulai berubah, komitmen adalah hal tersulit untuk dilakukan. Kt lebih senang untuk mendengar dan mengikuti rayuan maut kedagingan yg menggelora dalam dada.
Bisnis mulai besar, yang satu merasa tidak fair akan pembagian profit karena merasa dia yg paling berjasa. Ributlah dan akhirnya pecah kongsi. Keuangan keluarga mulai membaik, usaha suami atau istri meningkat pesat, mulai utk melirik wanita atau pria lain, ataupun meninggalkan keluarga demi kejayaan perusahaan.
Tidak gampang utk membuat kita tetap rendah hati disaat segala sesuatu berjalan dengan amat sangat baik. Tinggi hati, ego, gengsi, mencari kesenangan diri adalah hal yg biasanya muncul. Kita sering lupa bahwa umur kita tidak lebih dari 70-80tahun. Kt jg lupa bhwa keberhasilan ini tak luput dari peran partner kita. Dan kt sering mengabaikan ada campur tangan Tuhan atas setiap kesuksesan yg kita raih.
-
26 Mei 2019
Apakah memang bisa muncul embun di sore hari?
-
2 September 2019
Sang pemilik topik mungkin "hilang tak tau rimbanya", tapi aku suka semangat yg hendak di tularkan kurang lebih 4 tahun lalu saat tema ini di buat oleh beliau
Berbekal itu semua, aku bukan cuma mau jadi penonton saja atau bahkan pewaris dari apa yang telah di mulai, aku mencoba meneruskan tanpa dalih mendompleng / menempel pada kehebatan beliau dalam seni penulisan yang indah nan membuka mata serta pikiran dan bahkan perasaan pembacanya
Inilah tulisanku yg ala kadarnya
BELAJAR MENJADI KATALISATOR
Definisi katalis(asi) :
( Tolong diriku yang dangkal akan pengetahuan tentang reaksi kimia di koreksi jika salah dalam mendefinisikannya )
Sebuah proses yang melibatkan lebih dari satu unsur / zat dimana saat awal dan dalam proses tsb zat ajaib masih ada saat pencampuran tetapi menghilang tanpa bekas begitu sampai pada hasil akhirnya.
Maka katalisator itu menunjuk kepada zat ajaib yang sudah terdefinisikan diatas
Zat (ajaib) yang di campur dan bereaksi tetapi pada hasil akhirnya tidak tersisa sedikitpun tanda tanda keberadaan zat penolong tanpa pamrih itu.
Pernah dengar cerita Kopi, Air dan Gula dalam secangkir kopi ?
Kira kira begini ilustrasinya :
Saat hidangan secangkir kopi kelupaan atau mungkin di larutkan gula tapi sedikit sekali di dalamnya pasti yang di salahkan gulanya : " ahh.. Pahit, kopinya kurang gula !"
Tapi saat gula yang di bubuhkan secukupnya sesuai selera peminumnya maka keluar ucapan :
" Wah . . Mantap kopinya !" seakan gula di lupakan
Dari ilustrasi diatas menurutku GULA BUKANLAH KATALISATOR yang ku maksud, karena hasil akhirnya meski gula tak nampak wujud aslinya sebelum terlarut berupa butiran butiran kecil tapi ujung ujungnya rasa manis mengasosiasikan pemikiran kita pada komponen pencampur awal yaitu : gula
Contoh ilustrasi lain :
Suka nonton film pahlawan super kekinian kan ?
Pahlawan super itu menurutku juga bukan contoh konkrit yang ideal untuk katalisator
Alasannya ada saja saksi mata yang tahu di akhir aksi pembela kebenaran tsb dan menceritakan pada orang sekitarnya tentang sosok pahlawan super tsb.
Yang paling mendekati adalah Kisah Alkitab tentang orang Samaria yang baik hati
Orang Samaria inilah KATALISATOR yang paling ideal menurutku
Karena pas di awal kisah hingga proses di tengah dia menolong seseorang yang bukan siapa siapa buat dirinya orang yang di tolong dalam kondisi tidak sadarkan diri atau mungkin setengah sadar karena habis harta serta babak belur badannya di sikat habis para penyamun bisa dikatakan korban penyamun itu tidak tau sama sekali identitas siapa pahlawan penolongnya . .
Di tambah lagi pemilik penginapan yang di titipi korban juga sama tak tahu menahu hubungan antara ke2 nya ( pahlawan penolong dan korban yang tertolong )
Di akhir cerita malah pahlawan yang sudah bayar ongkos penginapan plus biaya perawatan lukanya si korban berpesan jika uangnya yang diberikan kurang, maka sekembalinya orang Samaria baik hati itu bakal melunasi kekurangan yang timbul perawatan korban
Nah . . Kalau ujung ujungnya membahas tentang Firman yang judul perikopnya Orang Samaria yang Baik Hati kenapa harus rumit / bertele tele dengan bahas katalisator ?
Karena kisah orang Samaria yang Baik Hati sudah sering kita dengar di Sekolah Minggu apalagi di khotbahkan pendeta total seumur hidup bisa ratusan kali jika di jumlahkan mendengar kisah kuno tsb, biasanya sudah malas baca dulu jika judulnya aku ubah jadi BELAJAR MENJADI SEPERTI ORANG SAMARIA YANG BAIK HATI
Dan di situlah letak keindahan seni penulisannya tanpa sadar kita terbawa dengan nyaman dalam penjelasan awal yang terlihat baru kita tau semacam istilah Katalisator atau bahkan dulu pernah dengar tapi lupa artinya apa dari istilah tsb
JONY310 tulis:
Maaf lupa menjelaskan sedikit. Topik ini sy buat bagi tmn2 yg punya sesuatu yg mau dibagikan, bs sebuah cerita, artikel, statement, kritik sosial yg berusaha utk mengingatkan, menyegarkan, menyemangati jiwa kt ttg kehidupan pribadi atau keadaan disekeliling kita. Terkadang kesadaran itu sering datangnya terlambat. Ibarat Embun dikala Senja.
Daripada sy bikin byk topik, saya satukan aja disini
Buat bung Admin, silahkan dikoreksi jk ada yg salah... Happy Sunday n GBU All
2 September 2019 diubah oleh VEKA741
-
13 Desember 2019
Merindukan bro Jony310 dengan tulisan-tulisan menyejukkannya.
-
13 Desember 2019
ada kata2 dari dharma budha yg mengatakan hidup kita ini seperti embun, bila waktunya matahari muncul embun itu akan hilang, tiap hari embun hanya sesaat aja
-
14 Desember 2019
ERWIN923 tulis:
ada kata2 dari dharma budha yg mengatakan hidup kita ini seperti embun, bila waktunya matahari muncul embun itu akan hilang, tiap hari embun hanya sesaat aja
🎵 Hidup ini hanyalah sementara