Menikahlah dengan Pria yang Bisa Buat Anda Tertawa
-
8 Desember 2015
HANA914 tulis:
Wkwkwkwk tullll banget!!
Btw saya pernah pacaran dgn cowok yg gendut dan lucu waktu kuliah. Temennya banyak ... tiap ada dia pasti rame ..
Setelah pacaran 4 tahun kmi putus ... waktu itu saya tanya ..kmu udah punya tabungan brp buat nikah? Dia bilang ga punya .. Sampai sekarang dia belum menikah n tetep nggak punya apa2 ...(kmi putus 10 tahun yg lalu)
Tertawa saja tidak cukup buat saya ..
Kalo itu berarti dia gak lulus faktor K yg kedua sis, yaitu Kemapanan
-
8 Desember 2015
Gw pengen nikah dengan seorang gentleman yang menghormati pernikahan kudus, mencintai menyayangi aku dan menghormati kedua orang tua aku. FULL STOP.
-
8 Desember 2015
Sayangnya untuk menikah gak cukup cuma dengan modal bisa ketawa aja bro, butuh pengenalan yang baik satu sama lain, komitmen, kesiapan lahir batin, persetujuan dari keluarga, dll...
-
8 Desember 2015
Cinta yg datang dalam waktu sedetik bisa jadi gak peduli status pekerjaan dan dompet..
Kalau cinta yg pakai syarat ini itu meski gini gitu,, bersabarlah menunggu syarat itu hangus..dan siap-siaplah dibilang: kecian bangettttttt..
Malu banget euiy kalau gak ada yg sanggup memenuhi syaratnya..
8 Desember 2015 diubah oleh LAMSIHAR119
-
8 Desember 2015
NATHANAEL843 tulis:
Sayangnya untuk menikah gak cukup cuma dengan modal bisa ketawa aja bro, butuh pengenalan yang baik satu sama lain, komitmen, kesiapan lahir batin, persetujuan dari keluarga, dll...
Setuju kalo itu bro. Perlu kemapanan dan komitmen.
Humoris itu perlu juga untuk mengibur pasangan. Tapi dengan humoris, blum berarti tercipta kenyamanan.
-
8 Desember 2015
Sayangnya bro n sist masih pd berjibaku di dalam kriteria.. hingga lupa tdk melihat dan merasakan bahwasanya seseorng sdh hadir untuk menjdi sahabat, suami/istri, bahkan mungkin berkali2..
Salam
-
8 Desember 2015
Horas...mantap baah ini forum,makin di lihat/di baca makin mgelitik, akhrnya
Tertawa dech.hihih.hiiihiii.hihihi. All tmn2, SeTuJa aza ya.GBU
-
8 Desember 2015
"berakit-rakit ke hulu, berenenang-renang ketepian"
yang bisa tertawa yang bisa membuat tersenyum menjelang ajal. -
8 Desember 2015
VIC671 tulis:
ah,, gak jg, penilaiannya terlalu subjektif...kl memang iya, harusnya sy gak di sini smpe bertahun2 donk,, sy jg gak ngerasa lucu,, cmn senang bcanda doank.
saya cuman seorang lelaki, yg gagal menjadi romantis dan berusaha menjadi humoris, tapi sempat kena penyakit bronchitis..
-
8 Desember 2015
Semua pasti ada batasnya, begitupun dengan sikap humoris. Ketika sikap humoris berlebihan, mungkin malah jadi konyol dan tidak mengerti perasaan orang lain atau dalam hal ini pasangan. Bayangkan ketika pasangan sedih, dan mungkin yang dibutuhkan hanya sekedar pelukan dan sikap mendengarkan, tapi malah dibuat lelucon, yang terjadi mungkin malah akan saling bertengkar.
-
8 Desember 2015
agak awak komen dulu siabang ini bah..setuju bukan krna abang gak pintar melucu kan
DONNYSAM914 tulis:
Setuju dgn Vic dan Hana, melucu itu jangan di jadikan faktor utama cari pasangan karna melucu bisa dipelajari belakangan bahkan bisa dibangun secara alami jika ada komunikasi dan keintiman yg dijaga terus menerus.
Yg plg penting cowonya mau kerja keras utk masa depan dan takut akan Tuhan.
-
8 Desember 2015
Ada benernya juga nih,,
Kebanyakan pelawak di indonesia istrinya lebih dari satu,,
-
8 Desember 2015
itu beda kasus bro... istri2 yg dikawini itu gak berharap di lawakin terus biar bisa ketawa setiap hari.
tapi daya tariknya bahwa pelawak2 di indonesia (yg top) emaang lg kebanjiran job, dan tentu saja membuat pundi2nya bertambah, di situ daya tariknya...jadi, silahkan buat kesimpulan sendiri.. hehehe...
kl sm pelawak yg dari kampung ke kampung, sy gak yakin nasib nya bisa serupa
JUNIOR290 tulis:
Ada benernya juga nih,,
Kebanyakan pelawak di indonesia istrinya lebih dari satu,,
-
9 Desember 2015
bagi saya pribadi ada benarnya juga saran menikahlah dengan seseorang yg bisa membuat kita tertawa. Seseorang yang punya waktu u/ tertawa bersama. Tersenyum dan tertawa saat hidup tidak berpihak. Saat saya merasa tertekan dia tetap mampu membuat saya tertawa. Benar tidak semua orang mampu membuat kita tertawa. Ketimbang pasangan yang selalu sibuk dengan pekerjaan hingga lupa jam kerja, kerja hingga larut malam karena sll berpikir ttg kemapanan yg blm jg tercapai, menurut ukuran dia. Waktu luangpun masih dipakai u/ bertemu dgn rekan bisnis, tidak ada waktu u/ tertawa bersama.
DEDY149 tulis:
KOMPAS.com Apa kualifikasi pasangan yang Anda cari? Memiliki wajah tampan? Keuangan yang mapan? Masa depan terjamin? Sekarang, saatnya Anda mempertimbangkan sisi humoris sebagai salah satu syarat menjadi pasangan Anda. Mengapa demikian?
Tidak semua orang yang mampu membuat kita tertawa dan memiliki lelucon yang kita sama-sama mengerti. Jadi, ketika Anda menemukan orang bisa membuat Anda tertawa, nikahilah!, tulis Templar.
Memang benar, tidak ada manusia yang sempurna. Kenyataannya, ada pria humoris tetapi tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga hati Anda tidak mantap untuk melangkah menuju tahapan hubungan yang lebih serius. Sementara itu, si tampan yang mendekati Anda memiliki sifat membosankan dan membuat Anda mengantuk saat bersamanya.
-
9 Desember 2015
checkmate
VIC671 tulis:
lapar tidak akan hilang hanya dengan tertawa, cicilan rumah juga tidak dapat lunas hanya dengan senyum. indikator orang bahagia memangsalah satunya adalah tertawa, tapi tertawa bukan jaminan hidup menjadi bahagia... kl mw tertawa sepanjang hidup, cari pasangannya di grogol ajh..
-
10 Desember 2015
SAURIA580 tulis:
Gw pengen nikah dengan seorang gentleman yang menghormati pernikahan kudus, mencintai menyayangi aku dan menghormati kedua orang tua aku. FULL STOP.
-
11 Desember 2015
Aku lbh suka pria yg bisa membuatku tertawa namun juga mampu bersikap serius. Jadi perlu seimbang gitu, antara melucu dan serius. Melucu terus kesannya engga bisa jadi panutan krn ga bisa diajak diskusi yg serius/intelek. Di sisi lain, klo org nya serius melulu kesannya mungkin sedikit kaku. Ya, sebaiknya berimbang antara bisa bikin tertawa dan bisa serius. Ibarat makan, porsi sayur dan dagingnya kurang lbh sama.
-
11 Desember 2015
ANITA089 tulis:
Aku lbh suka pria yg bisa membuatku tertawa namun juga mampu bersikap serius. Jadi perlu seimbang gitu, antara melucu dan serius. Melucu terus kesannya engga bisa jadi panutan krn ga bisa diajak diskusi yg serius/intelek. Di sisi lain, klo org nya serius melulu kesannya mungkin sedikit kaku. Ya, sebaiknya berimbang antara bisa bikin tertawa dan bisa serius. Ibarat makan, porsi sayur dan dagingnya kurang lbh sama.
Yes I agree with you, balanced
-
11 Desember 2015
numpang nampang,
klo bagi saya kata "tertawa" pada artikel kompasiana lebih mengacu pada pepatah;
"kesalahan terbesar pria dalam percintaan; dia membiarkan pria lain membuat pasangannya tersenyum"
pemahamannya bisa diutak-atik sendiri.
-
11 Desember 2015
KATHARINA781 tulis:
bagi saya pribadi ada benarnya juga saran menikahlah dengan seseorang yg bisa membuat kita tertawa. Seseorang yang punya waktu u/ tertawa bersama. Tersenyum dan tertawa saat hidup tidak berpihak. Saat saya merasa tertekan dia tetap mampu membuat saya tertawa. Benar tidak semua orang mampu membuat kita tertawa. Ketimbang pasangan yang selalu sibuk dengan pekerjaan hingga lupa jam kerja, kerja hingga larut malam karena sll berpikir ttg kemapanan yg blm jg tercapai, menurut ukuran dia. Waktu luangpun masih dipakai u/ bertemu dgn rekan bisnis, tidak ada waktu u/ tertawa bersama.
DEDY149 tulis:
KOMPAS.com Apa kualifikasi pasangan yang Anda cari? Memiliki wajah tampan? Keuangan yang mapan? Masa depan terjamin? Sekarang, saatnya Anda mempertimbangkan sisi humoris sebagai salah satu syarat menjadi pasangan Anda. Mengapa demikian?
Tidak semua orang yang mampu membuat kita tertawa dan memiliki lelucon yang kita sama-sama mengerti. Jadi, ketika Anda menemukan orang bisa membuat Anda tertawa, nikahilah!, tulis Templar.
Memang benar, tidak ada manusia yang sempurna. Kenyataannya, ada pria humoris tetapi tidak memiliki pekerjaan tetap, sehingga hati Anda tidak mantap untuk melangkah menuju tahapan hubungan yang lebih serius. Sementara itu, si tampan yang mendekati Anda memiliki sifat membosankan dan membuat Anda mengantuk saat bersamanya.
Agree with kak @Katharina!
-
14 Desember 2015
kesimpulannya tulisan di kompas tentang nasehat pernikahan tidak bisa pake jadi pegangan. Case close