Perjanjian pranikah..
-
16 Mei 2018
MAYA509 tulis:
Itu kayaknya Kelas Pranikah di gereja masing2 deh sist.
Beda sama Perjanjian Pra Nikah yg dimksud di thread ini.🤗 Ini lbh ke hukum perdata.
Anda betul sist ....
-
16 Mei 2018
Mungkin perlu tp Maaf ya sis..dr bny kasus perceraian jusru yg membuat sistem seperti ini...intinya buat saya klo saya mmg niat saya bnr2 mau nikah ga ada lg istilah hartamu hartaku..justru krn itu di pranikah hrs terbuka semuanya , mau ga hidup dlm proses nikah susah dan senang sama2 dihadapin bersama
-
16 Mei 2018
Sebagai calon Notaris aku ksh tambahan ttg Perjanjian Pra Nikah. Supaya ga slh paham. Perjanjian ini jg dikenal dg nama lain yaitu Perjanjian Kawin, Perjanjian Perkawinan dll. Perjanjian kawin dasar hkmnya di psl 139-185 KUHPerdata. Psl 29 & 35 UU No.1/1974 ttg Perkawinan. Berdasarkan hkm perkawinan tsb bhw harta yg diperoleh selama perkawinan adlh harta bersama, kecuali ada perjanjian ttg pisah harta. Jd tdk perduli mw suami yg kerja mati-matian istri tidur enak di rumah atau sebaliknya, intinya harta yg diperoleh selama menikah mjd harta bersama.
Kecuali ada perjanjian ttg pisah harta yg biasanya dibuat dlm bentuk Akta Perjanjian Kawin sblm pernikahan dilangsungkan.
Perjanjian Kawin agar berlaku kpd Pihak III hrs di daftarkan ke ktr catatan sipil bg yg menikah di catatan sipil. Tp ada kbr baik bhw berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No.69/PUU-XIII/2016, tgl 21 maret 2016 bhw Perjanjian Kawin boleh dibuat pd saat atau setelah menikah, sepanjang tdk merugikan pihak ketiga.
Perjanjian Kawin ada 3 macam :
1. Perjanjian Kawin diluar persekutuan harta
benda. jd tdk ada percampuran harta sama
sekali. (psl 139 kuhperdata & psl 29 UU
no.1/1974 ttg Perkawinan)
Semua harta yg diperoleh suami dan
atas nama suami menjadi milik suami.
demikian jg sebaliknya.
2. Perjanjian Kawin Persekutuan untung rugi.
(psl 155-165 Kuhperdata)
semua harta yg dibawa dlm perkawinan
termasuk harta warisan, hibah tetap milik
pihak yg memperolehnya, sementara segala
keuntungan dan kerugian sepanjang
perkawinan dibagi 2 antara suami dan istri.
3. Perjanjian kawin persekutuan hasil
pendapatan (psl 164 KUHPerdata)
Hampir sama dg perjanjian kawin persekutuan
untung dan rugi. bedanya bhw pd perjanjian
kawin persekutuan hasil pendapatan yg dibagi
2 antara suami dab istri, klw yg ini yg dibagi
hasil pendapatannya saja. klw ada kerugian
(lbh besar hutang/beban dari penghasilan) mk
hutang tsb ditanggung suami.
nah, utk ketentuan lain ttg hak asuh anak apbl terjadi perceraian yg diatur dlm akta Perjanjian Kawin boleh" saja klw kedua belah pihak setuju. tp klw saat terjadi perceraian ternyata slh satu pihak tdk setuju mk yg memutuskan hak asuh anak jatuh kpd siapa Pengadilan yg memutuskan.
Dlm praktek sering klien minta dibuat dlm akta perjanjian kawin klw ternyata terjadi perceraian karna slh satu pihak berzinah dan dpt dibuktikan mk harta dari pihak yg berzinah diberikan 50 persen kpd pasangan yg tdk berzinah. Nah, utk hal yg begini kembali lg klw pd saat terjadi hal yg tdk diinginkan tsb pihak yg mw diambil hartanya itu diam alias rela ga masalah tp klw dia ga terima kembali lg tdk bisa dieksekusi hrs ke pengadilan.
Intinya Perjanjian Kawin hanya mengatur ttg harta benda sepanjang perkawinan dg pilihan 3 macam di atas.
Klw ada yg msh krg paham, silahkan konsultasi langsung kpd Notaris atau Pengacara langganan anda nantinya klw mw buat.
soalnya penjelasannya super panjang dan jari pegel nih ngetiknya...
hahahaaa....
-
16 Mei 2018
ECHY268 tulis:
Sebagai calon Notaris aku ksh tambahan ttg Perjanjian Pra Nikah. Supaya ga slh paham. Perjanjian ini jg dikenal dg nama lain yaitu Perjanjian Kawin, Perjanjian Perkawinan dll. Perjanjian kawin dasar hkmnya di psl 139-185 KUHPerdata. Psl 29 & 35 UU No.1/1974 ttg Perkawinan. Berdasarkan hkm perkawinan tsb bhw harta yg diperoleh selama perkawinan adlh harta bersama, kecuali ada perjanjian ttg pisah harta. Jd tdk perduli mw suami yg kerja mati-matian istri tidur enak di rumah atau sebaliknya, intinya harta yg diperoleh selama menikah mjd harta bersama.
Kecuali ada perjanjian ttg pisah harta yg biasanya dibuat dlm bentuk Akta Perjanjian Kawin sblm pernikahan dilangsungkan.
Perjanjian Kawin agar berlaku kpd Pihak III hrs di daftarkan ke ktr catatan sipil bg yg menikah di catatan sipil. Tp ada kbr baik bhw berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No.69/PUU-XIII/2016, tgl 21 maret 2016 bhw Perjanjian Kawin boleh dibuat pd saat atau setelah menikah, sepanjang tdk merugikan pihak ketiga.
Perjanjian Kawin ada 3 macam :
1. Perjanjian Kawin diluar persekutuan harta
benda. jd tdk ada percampuran harta sama
sekali. (psl 139 kuhperdata & psl 29 UU
no.1/1974 ttg Perkawinan)
Semua harta yg diperoleh suami dan
atas nama suami menjadi milik suami.
demikian jg sebaliknya.
2. Perjanjian Kawin Persekutuan untung rugi.
(psl 155-165 Kuhperdata)
semua harta yg dibawa dlm perkawinan
termasuk harta warisan, hibah tetap milik
pihak yg memperolehnya, sementara segala
keuntungan dan kerugian sepanjang
perkawinan dibagi 2 antara suami dan istri.
3. Perjanjian kawin persekutuan hasil
pendapatan (psl 164 KUHPerdata)
Hampir sama dg perjanjian kawin persekutuan
untung dan rugi. bedanya bhw pd perjanjian
kawin persekutuan hasil pendapatan yg dibagi
2 antara suami dab istri, klw yg ini yg dibagi
hasil pendapatannya saja. klw ada kerugian
(lbh besar hutang/beban dari penghasilan) mk
hutang tsb ditanggung suami.
nah, utk ketentuan lain ttg hak asuh anak apbl terjadi perceraian yg diatur dlm akta Perjanjian Kawin boleh" saja klw kedua belah pihak setuju. tp klw saat terjadi perceraian ternyata slh satu pihak tdk setuju mk yg memutuskan hak asuh anak jatuh kpd siapa Pengadilan yg memutuskan.
Dlm praktek sering klien minta dibuat dlm akta perjanjian kawin klw ternyata terjadi perceraian karna slh satu pihak berzinah dan dpt dibuktikan mk harta dari pihak yg berzinah diberikan 50 persen kpd pasangan yg tdk berzinah. Nah, utk hal yg begini kembali lg klw pd saat terjadi hal yg tdk diinginkan tsb pihak yg mw diambil hartanya itu diam alias rela ga masalah tp klw dia ga terima kembali lg tdk bisa dieksekusi hrs ke pengadilan.
Intinya Perjanjian Kawin hanya mengatur ttg harta benda sepanjang perkawinan dg pilihan 3 macam di atas.
Klw ada yg msh krg paham, silahkan konsultasi langsung kpd Notaris atau Pengacara langganan anda nantinya klw mw buat.
soalnya penjelasannya super panjang dan jari pegel nih ngetiknya...
hahahaaa....
MANTAB JIWA kak as usual. 👍👍👏👏👏👏😍😍😍😍🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Kl yg msi ngeyel, mungkin,,,,,,,,,,ah sudahlah.
😂
-
16 Mei 2018
Heheh trimakasih buat penjelasannya sis, menambah wawasan , cuma klo dibaca intinya ini mengarah ke perceraian :) dan ga yakin dgn pernikahannya soalnya uda ancang2 seperti ini. Walaupun tujuannya bagus utk melindungi ini n itu :)
Sbnarnya klo nikah itu bkn yg seperti ini yg terutama walaupun perlu, tp tau dulu apa sih tujuan dia nikah..
-
16 Mei 2018
Awalnya bingung juga hahaha.. ini kok bicarakan PPN, akhirnya dirunut kebelakang eh ternyata singkatan baru toh... 🤗
HENNY421 tulis:
Salah fokus saya, saya mengira singkatan PPN yg banyak disebutkan teman2 di sini adalah pajak pertambahan nilai. Jadi nya kok nggak nyambung dg perjanjian pra nikah pikir saya.
-
16 Mei 2018
Besar kecil harta itu relatif, tapi tujuannya adalah untuk memisahkan baik harta yg telah didapat baik sebelum atau setelah menikah, sehingga bilamana maaf... terjadi sesuatu perceraian yg tidak dikehendaki atau sudah menjadi jalannya, terkadang harta gono gini menjadi masalah baru dikemudian hari.Bagi sebagian orang mgkn agak segan menanyakan betul nga sis.. 😂
APRILIN663 tulis:
Heheh trimakasih buat penjelasannya sis, menambah wawasan , cuma klo dibaca intinya ini mengarah ke perceraian :) dan ga yakin dgn pernikahannya soalnya uda ancang2 seperti ini. Walaupun tujuannya bagus utk melindungi ini n itu :)
Sbnarnya klo nikah itu bkn yg seperti ini yg terutama walaupun perlu, tp tau dulu apa sih tujuan dia nikah..
-
16 Mei 2018
Ini namanya diskusi sesuatu yg sebnarnya uda lama tp ga diketahui bny org ..bagus jg tau seperti ini
-
16 Mei 2018
mantab, menambah wawasan lagi mba Echy... 😂 👍
ECHY268 tulis:
Sebagai calon Notaris aku ksh tambahan ttg Perjanjian Pra Nikah. Supaya ga slh paham. Perjanjian ini jg dikenal dg nama lain yaitu Perjanjian Kawin, Perjanjian Perkawinan dll. Perjanjian kawin dasar hkmnya di psl 139-185 KUHPerdata. Psl 29 & 35 UU No.1/1974 ttg Perkawinan. Berdasarkan hkm perkawinan tsb bhw harta yg diperoleh selama perkawinan adlh harta bersama, kecuali ada perjanjian ttg pisah harta. Jd tdk perduli mw suami yg kerja mati-matian istri tidur enak di rumah atau sebaliknya, intinya harta yg diperoleh selama menikah mjd harta bersama.
Kecuali ada perjanjian ttg pisah harta yg biasanya dibuat dlm bentuk Akta Perjanjian Kawin sblm pernikahan dilangsungkan.
Perjanjian Kawin agar berlaku kpd Pihak III hrs di daftarkan ke ktr catatan sipil bg yg menikah di catatan sipil. Tp ada kbr baik bhw berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No.69/PUU-XIII/2016, tgl 21 maret 2016 bhw Perjanjian Kawin boleh dibuat pd saat atau setelah menikah, sepanjang tdk merugikan pihak ketiga.
Perjanjian Kawin ada 3 macam :
1. Perjanjian Kawin diluar persekutuan harta
benda. jd tdk ada percampuran harta sama
sekali. (psl 139 kuhperdata & psl 29 UU
no.1/1974 ttg Perkawinan)
Semua harta yg diperoleh suami dan
atas nama suami menjadi milik suami.
demikian jg sebaliknya.
2. Perjanjian Kawin Persekutuan untung rugi.
(psl 155-165 Kuhperdata)
semua harta yg dibawa dlm perkawinan
termasuk harta warisan, hibah tetap milik
pihak yg memperolehnya, sementara segala
keuntungan dan kerugian sepanjang
perkawinan dibagi 2 antara suami dan istri.
3. Perjanjian kawin persekutuan hasil
pendapatan (psl 164 KUHPerdata)
Hampir sama dg perjanjian kawin persekutuan
untung dan rugi. bedanya bhw pd perjanjian
kawin persekutuan hasil pendapatan yg dibagi
2 antara suami dab istri, klw yg ini yg dibagi
hasil pendapatannya saja. klw ada kerugian
(lbh besar hutang/beban dari penghasilan) mk
hutang tsb ditanggung suami.
nah, utk ketentuan lain ttg hak asuh anak apbl terjadi perceraian yg diatur dlm akta Perjanjian Kawin boleh" saja klw kedua belah pihak setuju. tp klw saat terjadi perceraian ternyata slh satu pihak tdk setuju mk yg memutuskan hak asuh anak jatuh kpd siapa Pengadilan yg memutuskan.
Dlm praktek sering klien minta dibuat dlm akta perjanjian kawin klw ternyata terjadi perceraian karna slh satu pihak berzinah dan dpt dibuktikan mk harta dari pihak yg berzinah diberikan 50 persen kpd pasangan yg tdk berzinah. Nah, utk hal yg begini kembali lg klw pd saat terjadi hal yg tdk diinginkan tsb pihak yg mw diambil hartanya itu diam alias rela ga masalah tp klw dia ga terima kembali lg tdk bisa dieksekusi hrs ke pengadilan.
Intinya Perjanjian Kawin hanya mengatur ttg harta benda sepanjang perkawinan dg pilihan 3 macam di atas.
Klw ada yg msh krg paham, silahkan konsultasi langsung kpd Notaris atau Pengacara langganan anda nantinya klw mw buat.
soalnya penjelasannya super panjang dan jari pegel nih ngetiknya...
hahahaaa....
-
16 Mei 2018
Klo sama2 tau tujuan nya nikah yg kyak gini sebnarnya ga perlu..yg nikahnya langgeng sampe kakek nenek kyaknya ga pake sistem ginian.. :)
-
16 Mei 2018
idem, namanya juga diskusi dan tidak perlu sampai debat kusir, setidaknya menambah wawasan khususnya bagi pasangan yg belum menikah atau cerai yg sebelumnya belum pernah melakukan hal ini... 😂
APRILIN663 tulis:
Ini namanya diskusi sesuatu yg sebnarnya uda lama tp ga diketahui bny org ..bagus jg tau seperti ini
-
16 Mei 2018
Setuju
-
16 Mei 2018
Dek, nanti aku dibuatkan ya perjanjian perkawinan jg sekalian surat wasiat.
Sdh lama aku ingin membuat perjanjian spt ini. Bukan berarti aku tdk yakin dg pasangan ku kelak apalagi menginginkan perceraian. Masya aoloh jauh2 deh dr kehidupanku kata cerai.
Setiap kali sharing dg teman2 kerja ku, wlp secara pendidikan kami di atas rata2 masyarakat Indonesia, tetap saja mereka menganggap aku aneh. Dan celaka nya negatif thinking ke aku krn gagasan perjanjian perkawinan tsb. Padahal sah2 saja, toh tdk ada satupun dr mereka yg ku rugikan.
ECHY268 tulis:
Sebagai calon Notaris aku ksh tambahan ttg Perjanjian Pra Nikah. Supaya ga slh paham. Perjanjian ini jg dikenal dg nama lain yaitu Perjanjian Kawin, Perjanjian Perkawinan dll. Perjanjian kawin dasar hkmnya di psl 139-185 KUHPerdata. Psl 29 & 35 UU No.1/1974 ttg Perkawinan. Berdasarkan hkm perkawinan tsb bhw harta yg diperoleh selama perkawinan adlh harta bersama, kecuali ada perjanjian ttg pisah harta. Jd tdk perduli mw suami yg kerja mati-matian istri tidur enak di rumah atau sebaliknya, intinya harta yg diperoleh selama menikah mjd harta bersama.
Kecuali ada perjanjian ttg pisah harta yg biasanya dibuat dlm bentuk Akta Perjanjian Kawin sblm pernikahan dilangsungkan.
Perjanjian Kawin agar berlaku kpd Pihak III hrs di daftarkan ke ktr catatan sipil bg yg menikah di catatan sipil. Tp ada kbr baik bhw berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No.69/PUU-XIII/2016, tgl 21 maret 2016 bhw Perjanjian Kawin boleh dibuat pd saat atau setelah menikah, sepanjang tdk merugikan pihak ketiga.
Perjanjian Kawin ada 3 macam :
1. Perjanjian Kawin diluar persekutuan harta
benda. jd tdk ada percampuran harta sama
sekali. (psl 139 kuhperdata & psl 29 UU
no.1/1974 ttg Perkawinan)
Semua harta yg diperoleh suami dan
atas nama suami menjadi milik suami.
demikian jg sebaliknya.
2. Perjanjian Kawin Persekutuan untung rugi.
(psl 155-165 Kuhperdata)
semua harta yg dibawa dlm perkawinan
termasuk harta warisan, hibah tetap milik
pihak yg memperolehnya, sementara segala
keuntungan dan kerugian sepanjang
perkawinan dibagi 2 antara suami dan istri.
3. Perjanjian kawin persekutuan hasil
pendapatan (psl 164 KUHPerdata)
Hampir sama dg perjanjian kawin persekutuan
untung dan rugi. bedanya bhw pd perjanjian
kawin persekutuan hasil pendapatan yg dibagi
2 antara suami dab istri, klw yg ini yg dibagi
hasil pendapatannya saja. klw ada kerugian
(lbh besar hutang/beban dari penghasilan) mk
hutang tsb ditanggung suami.
nah, utk ketentuan lain ttg hak asuh anak apbl terjadi perceraian yg diatur dlm akta Perjanjian Kawin boleh" saja klw kedua belah pihak setuju. tp klw saat terjadi perceraian ternyata slh satu pihak tdk setuju mk yg memutuskan hak asuh anak jatuh kpd siapa Pengadilan yg memutuskan.
Dlm praktek sering klien minta dibuat dlm akta perjanjian kawin klw ternyata terjadi perceraian karna slh satu pihak berzinah dan dpt dibuktikan mk harta dari pihak yg berzinah diberikan 50 persen kpd pasangan yg tdk berzinah. Nah, utk hal yg begini kembali lg klw pd saat terjadi hal yg tdk diinginkan tsb pihak yg mw diambil hartanya itu diam alias rela ga masalah tp klw dia ga terima kembali lg tdk bisa dieksekusi hrs ke pengadilan.
Intinya Perjanjian Kawin hanya mengatur ttg harta benda sepanjang perkawinan dg pilihan 3 macam di atas.
Klw ada yg msh krg paham, silahkan konsultasi langsung kpd Notaris atau Pengacara langganan anda nantinya klw mw buat.
soalnya penjelasannya super panjang dan jari pegel nih ngetiknya...
hahahaaa....
-
16 Mei 2018
Mau tanya ama sist CN nih...di reply sebelumnya sist Edelwise menjelaskan bahwa Perjanjian Kawin (Pemisahan Harta), bisa mengantisipasi untuk mengamankan aset (for ex. rumah tinggal bersama) jika suatu saat suami mengajukan kredit dan ternyata kemudian wanprestasi (masih hidup), lalu terjadi sita jaminan. Saya kurang ngerti disitu sist, jika agunan yang dipakai adalah rumah tersebut gimana ? Jika ada Perjanjian Kawin (isinya rumah yang dijaminkan diberikan ke istri/bukan harta campuran lagi) ada sebelum perjanjian Kreditnya, Gimana dari segi kekuatan hukumnya, mana yang lebih kuat ? Perjanjian Kreditnya atau Perjanjian kawinnya ? Dan jika dikaitkan dengan KUH Perdata gimana ? Apakah KUH Perdata masih kurang lengkap sehingga perlu ditambah lagi dengan Perjanjian Kawin ? Apakah Perjanjian Kawin ini dilihat dari segi Good willnya/itikad baiknya udah sesuai ?
Sorry, pertanyaannya agak belepotan sist, memory hukum saya udah agak parah nih, maklum saya udah jarang baca" tentang Hukum lagi sejak 25 tahun lalu...
Salam Damai Sist Echy...
Tuhan memberkati...
ECHY268 tulis:
Sebagai calon Notaris aku ksh tambahan ttg Perjanjian Pra Nikah. Supaya ga slh paham. Perjanjian ini jg dikenal dg nama lain yaitu Perjanjian Kawin, Perjanjian Perkawinan dll. Perjanjian kawin dasar hkmnya di psl 139-185 KUHPerdata. Psl 29 & 35 UU No.1/1974 ttg Perkawinan. Berdasarkan hkm perkawinan tsb bhw harta yg diperoleh selama perkawinan adlh harta bersama, kecuali ada perjanjian ttg pisah harta. Jd tdk perduli mw suami yg kerja mati-matian istri tidur enak di rumah atau sebaliknya, intinya harta yg diperoleh selama menikah mjd harta bersama.
Kecuali ada perjanjian ttg pisah harta yg biasanya dibuat dlm bentuk Akta Perjanjian Kawin sblm pernikahan dilangsungkan.
Perjanjian Kawin agar berlaku kpd Pihak III hrs di daftarkan ke ktr catatan sipil bg yg menikah di catatan sipil. Tp ada kbr baik bhw berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No.69/PUU-XIII/2016, tgl 21 maret 2016 bhw Perjanjian Kawin boleh dibuat pd saat atau setelah menikah, sepanjang tdk merugikan pihak ketiga.
Perjanjian Kawin ada 3 macam :
1. Perjanjian Kawin diluar persekutuan harta
benda. jd tdk ada percampuran harta sama
sekali. (psl 139 kuhperdata & psl 29 UU
no.1/1974 ttg Perkawinan)
Semua harta yg diperoleh suami dan
atas nama suami menjadi milik suami.
demikian jg sebaliknya.
2. Perjanjian Kawin Persekutuan untung rugi.
(psl 155-165 Kuhperdata)
semua harta yg dibawa dlm perkawinan
termasuk harta warisan, hibah tetap milik
pihak yg memperolehnya, sementara segala
keuntungan dan kerugian sepanjang
perkawinan dibagi 2 antara suami dan istri.
3. Perjanjian kawin persekutuan hasil
pendapatan (psl 164 KUHPerdata)
Hampir sama dg perjanjian kawin persekutuan
untung dan rugi. bedanya bhw pd perjanjian
kawin persekutuan hasil pendapatan yg dibagi
2 antara suami dab istri, klw yg ini yg dibagi
hasil pendapatannya saja. klw ada kerugian
(lbh besar hutang/beban dari penghasilan) mk
hutang tsb ditanggung suami.
nah, utk ketentuan lain ttg hak asuh anak apbl terjadi perceraian yg diatur dlm akta Perjanjian Kawin boleh" saja klw kedua belah pihak setuju. tp klw saat terjadi perceraian ternyata slh satu pihak tdk setuju mk yg memutuskan hak asuh anak jatuh kpd siapa Pengadilan yg memutuskan.
Dlm praktek sering klien minta dibuat dlm akta perjanjian kawin klw ternyata terjadi perceraian karna slh satu pihak berzinah dan dpt dibuktikan mk harta dari pihak yg berzinah diberikan 50 persen kpd pasangan yg tdk berzinah. Nah, utk hal yg begini kembali lg klw pd saat terjadi hal yg tdk diinginkan tsb pihak yg mw diambil hartanya itu diam alias rela ga masalah tp klw dia ga terima kembali lg tdk bisa dieksekusi hrs ke pengadilan.
Intinya Perjanjian Kawin hanya mengatur ttg harta benda sepanjang perkawinan dg pilihan 3 macam di atas.
Klw ada yg msh krg paham, silahkan konsultasi langsung kpd Notaris atau Pengacara langganan anda nantinya klw mw buat.
soalnya penjelasannya super panjang dan jari pegel nih ngetiknya...
hahahaaa....
-
17 Mei 2018
APRILIN663 tulis:
Mungkin perlu tp Maaf ya sis..dr bny kasus perceraian jusru yg membuat sistem seperti ini...intinya buat saya klo saya mmg niat saya bnr2 mau nikah ga ada lg istilah hartamu hartaku..justru krn itu di pranikah hrs terbuka semuanya , mau ga hidup dlm proses nikah susah dan senang sama2 dihadapin bersama
Yakin sist? Pasangan tersebut mau terbuka semuanya?
Saat ada masalah, sifat asli seseorang baru keliatan. Sebaik semulus apapun di kelas pranikah. Tidak membahas sedetail ini. Pranikah lebih kepada kedewasaan pernikahan secara iman Kristen. Ada juga yg batal nikah di kelas pranikah.
Bukan masalah yakin tidak yakin dengan pernikahannya. Kalo saya lihat dari keluarga dan teman2 yg pakai Pre-nup ini, lebih kayak proteksi secara hukum perdata saja. Kl ayah tmn saya malah mengharuskan, agar anak2nya cew/cow terutama yg cew tidak dimanfaatkan secara ekonomi oleh suaminya kelak. Plus mmg harta bawaannya lumayan banyak.🙈
Balik ke pribadi masing2, mau pakai atau tidak terserah. Pastinya bikin pre-nups juga ga gratisan. 😂😂 mehooong juga. 😂
-
17 Mei 2018
HERI771 tulis:
Awalnya bingung juga hahaha.. ini kok bicarakan PPN, akhirnya dirunut kebelakang eh ternyata singkatan baru toh... 🤗
PPN 10% kak. 😂
-
17 Mei 2018
Klo pranikah di tmpat kami ga hny sekedar bicara iman kristen, bny hal jg seperti mengelola keuangan , kesehatan dll makanya pranikah itu minimal 3 bln bhkan bs lebih bhkan ada yg sampai setahun utk mengetahui karakter masing2 biar kedepannya ga ada yg dirugikan.
Plus minusnya skrg mengunakan ini pasti ada ya terutama yg berkepentingan disini yg banyak bawaannya.:) . Cuma sorry ya sis..dr bnyk pernikahan yg sya lihat gak pake sistem kayak ginian aja hidup berumahtangga jd bny ga nyamannya, misal klo si co nya nikah modal sekadarnya dan si ce bny modal n bawaanya sering sekali si co sebagai suami itu jd DKI alias di bawah ketiak istri krn mungkin merasa minder ato kena stir istri yg bny dokunya, suami jd nya ga berfungsi sebagaiman seharusnya dia sbagai kepala rmh tangga demikian si istri lupa tugas kewajiban n batasannya sbgai istri gimana lagi klo dibuat sistem seperti ini.. tujuan hakiki pernikahan itu jd kabur.. kembali ke pribadi masing2 klo mau buat silahkan klo ga juga gpp ..morning
-
17 Mei 2018
Hahahaa sama2 bingung di awal ya bro
HERI771 tulis:
Awalnya bingung juga hahaha.. ini kok bicarakan PPN, akhirnya dirunut kebelakang eh ternyata singkatan baru toh... 🤗
-
17 Mei 2018
APRILIN663 tulis:
Klo pranikah di tmpat kami ga hny sekedar bicara iman kristen, bny hal jg seperti mengelola keuangan , kesehatan dll makanya pranikah itu minimal 3 bln bhkan bs lebih bhkan ada yg sampai setahun utk mengetahui karakter masing2 biar kedepannya ga ada yg dirugikan.
Plus minusnya skrg mengunakan ini pasti ada ya terutama yg berkepentingan disini yg banyak bawaannya.:) . Cuma sorry ya sis..dr bnyk pernikahan yg sya lihat gak pake sistem kayak ginian aja hidup berumahtangga jd bny ga nyamannya, misal klo si co nya nikah modal sekadarnya dan si ce bny modal n bawaanya sering sekali si co sebagai suami itu jd DKI alias di bawah ketiak istri krn mungkin merasa minder ato kena stir istri yg bny dokunya, suami jd nya ga berfungsi sebagaiman seharusnya dia sbagai kepala rmh tangga demikian si istri lupa tugas kewajiban n batasannya sbgai istri gimana lagi klo dibuat sistem seperti ini.. tujuan hakiki pernikahan itu jd kabur.. kembali ke pribadi masing2 klo mau buat silahkan klo ga juga gpp ..morning
Sama aja sist kelas pranikah di tiap gereja. Ga beda daerah, beda ajaran.
-
17 Mei 2018
Sekedar pencerahan sister...
Segala sesuatu ada plus minusnya. Tp knp kita tdk berpikir positif saja bhw dg adanya perjanjian kawin menghindarkan kita dari konflik pembagian harta gono gini apbl terjadi perceraian, ini yg pertama. Yang Kedua, melindungi aset" keluarga apabila pasangan kita pebisnis (pengusaha).
Pada comment sebelumnya sdh ada yg menjelaskan ini sist Edelwise jd aku tdk perlu jelasin lg.Dari pengalaman selama ini, byk yg buat perjanjian kawin (PK) sampe hari ini langgeng saja pernikahan mereka. Mayoritas klien kantorku yg keturunan Tionghoa membuat PK dan mereka awet kok sampe kakek dan nenek, bahkan mereka jg sarankan kpd anak-anaknya untuk membuat PK sebelum menikah. Sekarang karena boleh membuat PK setelah menikah jadi banyak orang yang membuat PK. Tergantung cara pandang kita kok. Positifnya klw terjadi perceraian jd ga ribut ttg harta. Di JK ini byk sisters & brothers yg udh divorce coba di tanya pasti saat bicara harta gono gini complicated bagi yg tdk membuat PK.
Tp itu semua kembali lg ke pribadi masing-masing, mw setuju dan tidak setuju dg PK.
APRILIN663 tulis:
Mungkin perlu tp Maaf ya sis..dr bny kasus perceraian jusru yg membuat sistem seperti ini...intinya buat saya klo saya mmg niat saya bnr2 mau nikah ga ada lg istilah hartamu hartaku..justru krn itu di pranikah hrs terbuka semuanya , mau ga hidup dlm proses nikah susah dan senang sama2 dihadapin bersama
-
17 Mei 2018
Betul sist....
Alasan org buat Perjanjian Kawin mmg macam-macam. Yg sister utarakan ini salah satunya.Ga mehong kok sister. Ntar klw sist mw buat ke aku aja ya. Aku doakan cepat ketemu babangnya ya.... Dan doakan jg SKku secepatnya turun. Hehehee......
GBU
MAYA509 tulis:
Yakin sist? Pasangan tersebut mau terbuka semuanya?
Saat ada masalah, sifat asli seseorang baru keliatan. Sebaik semulus apapun di kelas pranikah. Tidak membahas sedetail ini. Pranikah lebih kepada kedewasaan pernikahan secara iman Kristen. Ada juga yg batal nikah di kelas pranikah.
Bukan masalah yakin tidak yakin dengan pernikahannya. Kalo saya lihat dari keluarga dan teman2 yg pakai Pre-nup ini, lebih kayak proteksi secara hukum perdata saja. Kl ayah tmn saya malah mengharuskan, agar anak2nya cew/cow terutama yg cew tidak dimanfaatkan secara ekonomi oleh suaminya kelak. Plus mmg harta bawaannya lumayan banyak.🙈
Balik ke pribadi masing2, mau pakai atau tidak terserah. Pastinya bikin pre-nups juga ga gratisan. 😂😂 mehooong juga. 😂
-
17 Mei 2018
Ia kk kuhh... Doakan biar ga byk halangan nih nunggu SK turun lama bgt...
Mmg di masyarakat kita Perjanjian Kawin itu msh dianggap tabu. Tp yg pemikirannya sdh lbh terbuka bagi mereka ga masalah. Seperti yg aku td katakan di atas. Byk kok pasangan yg membuat Perjanjian Kawin pisah harta sebelum menikah awet sampe kakek nenek. Positifnya klw bisnis ga menyangkut pautkan isteri atau suami tergantung siapa yg melakukan bisnis. Misalnya klw ajukan kredit hrs pake persetujuan isteri ribet khan klw ga ada perjanjian kawin. Tp klw ada biarlah siapa yg mengajukan kredit dia sendiri yg tanda tangan dll. Klw terjadi wanprestasi yg disita cukup harta dari yg mengajukan kredit klw barang jaminannya msh kurang. Harta atas nama pasangannya aman.
HENNY421 tulis:
Dek, nanti aku dibuatkan ya perjanjian perkawinan jg sekalian surat wasiat.
Sdh lama aku ingin membuat perjanjian spt ini. Bukan berarti aku tdk yakin dg pasangan ku kelak apalagi menginginkan perceraian. Masya aoloh jauh2 deh dr kehidupanku kata cerai.
Setiap kali sharing dg teman2 kerja ku, wlp secara pendidikan kami di atas rata2 masyarakat Indonesia, tetap saja mereka menganggap aku aneh. Dan celaka nya negatif thinking ke aku krn gagasan perjanjian perkawinan tsb. Padahal sah2 saja, toh tdk ada satupun dr mereka yg ku rugikan.
-
17 Mei 2018
Bagus klo semua sama sis, dari yg saya lihat tman2 yg dulu2 udah ikut pranikah sampe skrg dgn benar sepanjang yg saya tau ga ada mereka pake sistem yg seperti itu ..and fine2 aja semua. Klo pun ada masalah ya namanya hdup psti ttp ada masalah tinggal cara menyikapinys aja gmn..
-
17 Mei 2018
ECHY268 tulis:
Ga mehong kok sister. Ntar klw sist mw buat ke aku aja ya. Aku doakan cepat ketemu babangnya ya.... Dan doakan jg SKku secepatnya turun. Hehehee......
GBU
Ooww,,,ktnya mehong. 🤔 Aku dah ada notaris keluarga kak, Om T. Sihotang buat yg lokal. Kl yg luar ada sepupuku. Gretong seharusnya. Wkwkwkwkwkwk.
Carinya mamas aja ndag babang.😁😁
-
17 Mei 2018
Begini brother Ronny542,
Perjanjian Kawin itu khan ada 3 macam. Salah satunya Perjanjian Kawin dengan pisah harta sama sekali. Tidak ada percampuran harta antara suami dan isteri. Semua aset atas nama suami ya menjadi milik suami. Si suami bebas utk melakukan perbuatan hukum atas hartanya tersebut tanpa perlu persetujuan isteri. Misalnya kalau suami mw menjual ya tinggal dia jual. Isteri tdk perlu ikut menyetujui dan tanda tangan. Begitu juga sebaliknya jika harta atas nama isteri, semua harta atas nama isteri dia bebas untuk melakukan perbuatan hukum atas hartanya tersebut.
Pertanyaan brother, jika suami mengajukan kredit dan yg menjadi jaminan rumah yg ditempati bersama atas nama isteri. Pd saat wanprestasi maka rumah tersebut tetap disita karena merupakan jaminan kredit. Pd saat penandatanganan akta perjanjian kredit isteri ikut memberikan persetujuan bahwa rumah tersebut diberikan sbg jaminan atas hutang si suami. Dalam pengajuan kredit pasti ada jaminan klw sewaktu-waktu wanprestasi ada jaminan untuk membayar sejumlah uang yg dipinjam ke Bank/lembaga finance. Yg dijadikan jaminan harta atas nama siapa saja boleh sepanjang pemilik harta tersebut menyetujui, dengan resiko klw kredit macet barang jaminan bisa dilelang dan hasil penjualannya dipakai untuk melunasi hutang tersebut dan jika ada kelbihan uang atas penjualan barang jaminan tersebut harus dikembalikan kpd pemilik jaminan.
Maksud dari sist edelwise itu melindungi aset misalnya :
suami bisnis ternyata bangkrut dan terlilit byk hutang, seluruh harta/aset atas nama si suami telah disita dan belum cukup untuk melunasi/membayar seluruh hutang-hutangnya maka akan dicari apa saja yg menjadi milik si suami oleh pihak kreditor untuk melunasi hutangnya. Nah, aset yg atas nama isteri aman dan tidak bisa disita atau diambil untuk melunasi hutang si suami tersebut. Itulah salah satu keuntungan jika sebelum menikah membuat Perjanjian Kawin. Makanya banyak jg pasangan yg menikah membuat perjanjian kawin lalu aset-aset keluarga yg penting di atas namakan isteri karena isteri tidak ikut berbisnis yg penuh resiko misalnya.
Sementara si suami seorang yg suka dg tantangan dan spekulasi (cos mmg klw ga berani spekulasi susah maju saat ini) even dia jg gak pengen rugi/bangkrut.
Jadi sewaktu-waktu klw ada masalah aset atas nama isteri aman, isteri dan anak-anaknya tidak terlantar.RONNY542 tulis:
Mau tanya ama sist CN nih...di reply sebelumnya sist Edelwise menjelaskan bahwa Perjanjian Kawin (Pemisahan Harta), bisa mengantisipasi untuk mengamankan aset (for ex. rumah tinggal bersama) jika suatu saat suami mengajukan kredit dan ternyata kemudian wanprestasi (masih hidup), lalu terjadi sita jaminan. Saya kurang ngerti disitu sist, jika agunan yang dipakai adalah rumah tersebut gimana ? Jika ada Perjanjian Kawin (isinya rumah yang dijaminkan diberikan ke istri/bukan harta campuran lagi) ada sebelum perjanjian Kreditnya, Gimana dari segi kekuatan hukumnya, mana yang lebih kuat ? Perjanjian Kreditnya atau Perjanjian kawinnya ? Dan jika dikaitkan dengan KUH Perdata gimana ? Apakah KUH Perdata masih kurang lengkap sehingga perlu ditambah lagi dengan Perjanjian Kawin ? Apakah Perjanjian Kawin ini dilihat dari segi Good willnya/itikad baiknya udah sesuai ?
Sorry, pertanyaannya agak belepotan sist, memory hukum saya udah agak parah nih, maklum saya udah jarang baca" tentang Hukum lagi sejak 25 tahun lalu...
Salam Damai Sist Echy...
Tuhan memberkati...