Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Hyper Grace

ForumAlkitab

176 – 200 dari 220    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 7  8  9  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ERWIN048

    24 Februari 2017

    Setuju :)

    this awesome

    SANDRI129 tulis:

    Living in Grace Doesn't mean going to be "Hyper"

    ....

    Kesimpulannya Saya Sangat Setuju ajaran Hidup dalam Kasih Karunia.

    25 Februari 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • CARROLUS795

    24 Februari 2017

    Hyper : berlebihan

    Grace : rahmat

    Itu saja

  • 24 Februari 2017

    klo menurut saya sich pengajaran hypergrace ini pengajaran yg bertentangan dgn Alkitab/ firman Tuhan karna ada pengajaran hypergrace yg menyatakan sekali selamat tetap selamat sekalipun kita melakukan dosa, yg jelas2 pernyataan ini salah. jadi marilah setiap kita untuk waspada untuk pengajaran HyperGrace, tetap lah hidup seturut Firman Tuhan yg ada di Alkitab

  • ARI116
  • LIZ681

    24 Februari 2017

    Hidup dalam Kasih Karunia Allah - Roma 6: 11-13 ( Sebaiknya baca satu pasal karna berkaitan dari awal pembacaan dalam Firman Tuhan ).

  • NICHO149

    25 Februari 2017

    Wah sesat....

    Belajar pengertian darimana ??

    Bertobat brow...

    DCH341 tulis:

    Ok, sebelum diskusi saya kasih beberapa poin dari hyper grace ya:

    ...

    Mungkin sementara ini dulu.

    25 Februari 2017 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 19 Maret 2017

    Salam Damai Bro2 and Sist2...

    Itulah Logika manusia yang bermain, langsung ambil kesimpulan : Jika Percaya Hyper Grace, lalu boleh dong sembarang berbuat dosa. Apa ga boleh dan ga bisa,kalau kita Pro Hyper Grace,tetapi tetap melaksanakan Kehendak Tuhan juga. Aneh ya menurut cara pandang sobat2 ? Ya, kalau menurut logika manusia ya aneh.....

    Saya juga tadinya belum memahami Hyper Grace...Kebetulan akhir-akhir ini saya berdoa terus menerus minta tuntunan Roh Kudus agar bisa mengerti apa Kehendak Tuhan yang sebenarnya.

    Hasilnya baru sedikit, selain lebih peka terhadap KASIH, pandangan saya juga diubahkan. Yang tadinya Fanatik,menganggap Agama saya yang paling benar, berubah menjadi Universal berdasarkan KASIH. Selain itu hati saya diubahkan menjadi percaya bahwa pada akhirnya semua manusia diselamatkan(jiwanya). Lalu saya mengaitkannya dengan penebusan Yesus dengan tujuan mendamaikan manusia dengan Allah dan terakhir, kalau ga salah DIA pernah mengatakan : SUDAH SELESAI. Apa artinya ini ?

    DIA datang untuk menebus dosa semua manusia khan ? Bukan berdasarkan agama apa, suku apa. Bener ga ?

    Bagi sobat-sobat semua yang ingin tahu dan memahami Hyper Grace itu sendiri, cobalah berdoa dengan rajin dan penuh kerendahan hati minta tuntunan Roh Kudus. Biarlah Tuhan yang memberi jawaban kepadamu melalui Roh Kudus.

    Kalau pikiran kita sudah dituntun oleh Roh Kudus, maka cara memandang dan memahami Firman Tuhan lebih dominan memakai cara pandang Illahi, bukan cara pandang manusia (logika dunia).

    Tuhan memberkati kita semua....

  • ELERES063

    19 Maret 2017

    RONNY542 tulis:

    Salam Damai Bro2 and Sist2...

    Lalu saya mengaitkannya dengan penebusan Yesus dengan tujuan mendamaikan manusia dengan Allah dan terakhir, kalau ga salah DIA pernah mengatakan : SUDAH SELESAI. Apa artinya ini ?

    DIA datang untuk menebus dosa semua manusia khan ? Bukan berdasarkan agama apa, suku apa. Bener ga ?

    Artinya dosa qt sdh dibayar lunas bro,, dan benar itu untuk smua manusia..

    Tp mnrt hyper grace sbnrnya simple, yg penting sblm akhir zaman atw sebelum qt meninggal, qt harus dlm keadaan bertobat maka PASTI masuk surga.. krn Tuhan qt bkn kya tuhan sodara qt sbelah yg menimbang perbuatan baik qt semasa hidup baru bs masuk surga ap enggak..

    Jd apakah itu jg salah??

  • 19 Maret 2017

    Menurut pemahaman di hati saya (Bisa berbeda dengan sobat2 semua). Roh Allah yang ditiupkan ke kita semua, Pada akhirnya (Endingnya lho...inget endingnya) akan kembali lagi pada-Nya. Jasmani akan kembali ke tanah. Sebelum Ending itu, ada proses pemurnian sebelum jiwa (roh-roh) kita dibawa ke tempat Bapa. Kenapa saya bisa memahami seperti itu ? Kehendak Tuhan pasti terjadi pada akhirnya. Saya meyakini itu 100 %.

    Tapi memang dasar manusia, harus diancam dulu dengan semacam "Punish and reward" baru mau nurut (Padahal kalau dipikir-pikir, sebenarnya itu semua khan untuk kebaikan manusia juga khan, apa Allah rugi kalau manusia berdosa ? Kita ini sebenarnya manusia yang ga tau diuntung, udah disayang malah ngelunjak). Sayangnya Allah bukan seperti sayangnya manusia yang punya BATAS "Sayang". Sabarnya Allah bukan sama dengan sabarnya manusia. Makanya DIA dikatakan MAHA.

    Biar gimanapun Allah tetap sayang kepada manusia, karena ada Roh-Nya sendiri yang di dalam setiap manusia. Allah hanya membenci Iblis, dan dia sudah ada tempatnya nanti yaitu NERAKA.

    Walaupun kita tahu bahwa kita sangat disayang Allah, tapi kita sebaiknya jangan ngelunjak. Mari kita bersama Tuhan melawan Iblis. Kita semua disini sekarang masih bisa berbantah-bantahan, mengandalkan logika cetek kita. Kalau kita udah meninggal, Allahlah yang berkuasa atas jiwa kita, mau diapain kek, terserah Allah, itu Hak Prerogatif-Nya. Saya cuma meyakini Firman-Nya, bahwa DIA sudah menebus dosa semua manusia, sudah mendamaikan manusia dengan Bapa. Dan itu semua sudah selesai.

    Timbul perdebatan, masalah waktu...Selesai itu Kapan ? Menurut waktu manusia ? Atau waktu Allah ? Apa itu Waktu manusia? Apa itu Waktu Allah ?

    Setelah saya memahami Hyper Grace dan meyakininya, bukan malah saya pakai itu sebagai celah/pembenaran saya untuk berbuat dosa lagi. Tetapi saya malah sangat terharu (sampai sering merenung, trus nangis sendiri), betapa baiknya Allah itu, kok bisa sampai begitu besar KASIH-NYA. Saya merasa ingin lagi lebih mendekat dan mengenal Allah.

    Pesan saya bagi sobat-sobat semua (sorry kalau saya sering ulang2 pesan ini) :

    Sering-seringlah berdoa dengan penuh kerendahan hati, minta dituntun terus oleh Roh Kudus, agar kita dapat mengerti Kehendak Tuhan. Dengan begitu kita bisa memahami Firman Tuhan sesuai dengan maksud Tuhan sendiri.

    Tuhan memberkati kita semua.....

  • 19 Maret 2017

    Buat Bro DCH, anda jangan mundur dan menyerah ya. Saya baca di atas, pengalaman-pengalaman kamu mirip dengan saya. Memang Roh Kudus itu mengubah dengan cara yang agak "Unik dan Aneh". Tapi saya merasa lebih nyaman dan Damai Bro, walaupun kita terasa begitu "Terasing" disini.

    Sobat sobat disini semua juga bisa mendapatkan "Pencerahan" dari Roh Kudus langsung. Dan nanti lihat hasilnya sendiri, pasti akan berubah lebih baik (Cara memahami Firman Tuhan dan perbuatannya lebih peka, terutama KASIH nya). Semua bisa kok. Asal sebelum berdoa, dibuang jauh-jauh "Ego dunianya"(rendahkanlah diri kita serendah-rendahnya). Berdoa terus menerus dan minta...minta.

    Tuhan memberkati kita semua.....

  • ELERES063

    19 Maret 2017

    RONNY542 tulis:

    Menurut pemahaman di hati saya (Bisa berbeda dengan sobat2 semua). Roh Allah yang ditiupkan ke kita semua, Pada akhirnya (Endingnya lho...inget endingnya) akan kembali lagi pada-Nya. Jasmani akan kembali ke tanah. Sebelum Ending itu, ada proses pemurnian sebelum jiwa (roh-roh) kita dibawa ke tempat Bapa. Kenapa saya bisa memahami seperti itu ? Kehendak Tuhan pasti terjadi pada akhirnya. Saya meyakini itu 100 %.

    Maksud dimurnikan ap bro?

  • RYANTA704

    19 Maret 2017

    Dari pada sibuk cari pembenaran & permasalahan "hyper grace", Mending bahas yg ada hubungannya dengan jodoh hehehe

    Saya yakin kita semua percaya bahwa kita sudah diselamatkan. Tapi coba renungkan kembali mengenai amanat agung, banyak saudara2 kita yg terhilang :(

    Sorry OOT

  • 19 Maret 2017

    ELERES063 tulis:

    Maksud dimurnikan ap bro?

    Dipisahin Bro...jiwa kita dengan sang pembuat dosa yang sebenarnya, yaitu si "IB".

    Ini yang mungkin berhubungan dengan Punish and Reward itu.

    Endingnya...Ya Roh kita kembali kepada Bapa, jasmani kembali ke debu, Iblis ya kembali ke Neraka.

    Tapi ini cuma pemahaman saya aja lho...mungkin kamu bisa berbeda.

    Tuhan memberkati kita....

  • 19 Maret 2017

    ELERES063 tulis:

    Artinya dosa qt sdh dibayar lunas bro,, dan benar itu untuk smua manusia..

    Tp mnrt hyper grace sbnrnya simple, yg penting sblm akhir zaman atw sebelum qt meninggal, qt harus dlm keadaan bertobat maka PASTI masuk surga.. krn Tuhan qt bkn kya tuhan sodara qt sbelah yg menimbang perbuatan baik qt semasa hidup baru bs masuk surga ap enggak..

    Jd apakah itu jg salah??

    Bro Elere, akan tiba masanya bagi kita semua untuk menganggap semua manusia di dunia ini sebagai saudara (tanpa pandang SARA). Pada waktu itu,bukan hinaan, celaan tapi hanya ada rasa KASIH. Kadang kita lupa terhadap ajaran Yesus sendiri : Kasihilah sesamamu manusia.(Padahal tanpa sadar kita terkadang mengejek tetangga sebelah). Sebenarnya kita semua di dunia ini meyakini hanya ada satu Tuhan, tetapi kenapa ada ISIS, teroris Jihad, dll. Bukan salah ajaran Tuhannya, tapi salah pemahamannya (oknumnya). Sebaiknya kita jangan mencela mereka, tapi mengasihani mereka. Timbulnya berbagai macam-macam agama juga akibat dari ego manusia untuk menafsirkan ajaran Tuhan menurut pemahaman masing-masing(manusia). Tapi saya meyakini bahwa karena Tuhan itu Esa (Satu), maka hanya ada Satu Kumpulan ajaran-Nya yang benar dan itu berlaku Universal untuk semua manusia.

    Saya dulunya Fanatik dan terkadang mengejek keyakinan tetangga sebelah, tetapi setelah saya berdoa dengan rendah hati minta tuntunan langsung dari Yesus sendiri, cara pandang saya diubahkan (Lebih Universal), saya merasa lebih ada KASIH(berkurang Egonya), termasuk cara pandang tentang Kasih Karunia di atas. BTW..saya jarang baca Alkitab Bro.....

    Tuhan memberkati kita semua.....

  • JONY310

    20 Maret 2017

    Berbicara tentang keselamatan tidak sesederhana yang dipikirkan manusia. Keselamatan itu anugrah, bukan hasil usaha manusia, gratis tapi bukan berarti murahan. Yesus mati untuk menyelamatkan semua orang, apapun suku bangsanya, apapun agamanya. Itu sudah pasti diaminkan. Tinggal respon manusianya terhadap karya penebusan itu.

    Jika perbuatan kita tidak mencerminkan kehidupan seperti yang dikehendaki Allah, maka itu artinya kita tidak merespon dengan benar. Kita tidak akan bisa mendapatkan keselamatan itu, walaupun kt sdh menjadi orang yang percaya, karena percaya itu perlu dibuktikan. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Perbuatan baik tanpa Yesus itu juga sama, mati. Jadi keselamatan itu melibatkan dua pihak, Allah dan manusia itu sendiri. Itu pandanganku ttg keselamatan, sesuai dengan apa yg diterima dari gembala gereja.

  • VIRUSKASIH805

    27 April 2017

    RONNY542 tulis:

    Salam Damai Bro2 and Sist2...

    Itulah Logika manusia yang bermain, langsung ambil kesimpulan : Jika Percaya Hyper Grace, lalu boleh dong sembarang berbuat dosa. Apa ga boleh dan ga bisa,kalau kita Pro Hyper Grace,tetapi tetap melaksanakan Kehendak Tuhan juga. Aneh ya menurut cara pandang sobat2 ? Ya, kalau menurut logika manusia ya aneh.....

    Menurut saya, Hyper Grace itu doktrin, Dan doktrin adalah hasil logika manusia. Jadi sangatlah wajar jika suatu logika dibenturkan dengan logika lain.

    Bandingkan dengan "Yesus adalah Allah" yang juga sering dibantah dengan logika-logika yang dirumuskan dari Alkitab.  

    Saya juga tadinya belum memahami Hyper Grace...Kebetulan akhir-akhir ini saya berdoa terus menerus minta tuntunan Roh Kudus agar bisa mengerti apa Kehendak Tuhan yang sebenarnya.

    Hasilnya baru sedikit, selain lebih peka terhadap KASIH, pandangan saya juga diubahkan. Yang tadinya Fanatik,menganggap Agama saya yang paling benar, berubah menjadi Universal berdasarkan KASIH.

    Saya pun sampai saat ini meyakini bahwa agama sayalah yang paling benar TETAPI di saat yang sama, saya tidak menganggap agama orang lain tidak benar.

    Selain itu hati saya diubahkan menjadi percaya bahwa pada akhirnya semua manusia diselamatkan(jiwanya). Lalu saya mengaitkannya dengan penebusan Yesus dengan tujuan mendamaikan manusia dengan Allah dan terakhir, kalau ga salah DIA pernah mengatakan : SUDAH SELESAI. Apa artinya ini ?

    Ya. Pada fase itu tugas Anak SUDAH SELESAI. Selanjutnya, Roh Kudus yang berpartisipasi. Tapi apakah kemudian Bapa dan Anak tidak berbuat apa-apa lagi? Sekali-kali tidak, ketiga-Nya tetap in-charge dalam hubungan Allah Trinitas.

    DIA datang untuk menebus dosa semua manusia khan ? Bukan berdasarkan agama apa, suku apa. Bener ga ?

    Ya.

    Pertanyaan saya, apakah semua manusa berdasarkan suku dan agama percaya dengan penebusan-Nya?

    Bagi sobat-sobat semua yang ingin tahu dan memahami Hyper Grace itu sendiri, cobalah berdoa dengan rajin dan penuh kerendahan hati minta tuntunan Roh Kudus. Biarlah Tuhan yang memberi jawaban kepadamu melalui Roh Kudus.

    Kalau pikiran kita sudah dituntun oleh Roh Kudus, maka cara memandang dan memahami Firman Tuhan lebih dominan memakai cara pandang Illahi, bukan cara pandang manusia (logika dunia).

    Tuhan memberkati kita semua....

    Ini yang selalu menjadi pertanyaan buat saya :

    Bagaimana cara saya mem-verifikasi kalo cara pandang dan cara pikir seseorang atas pemahaman Firman Tuhan adalah (sama dengan) cara pandang Ilahi? Apa tidak mungkin kalo itu sebenarnya adalah kesimpulan hasil tafsir orang tersebut menggunakan logika-logika yang sudah ada dalam dirinya sendiri?

    Atau bisa jadi itu adalah hasil pemikiran pendeta atau gembala sidang saya, yang saya amini dan saya jadikan dasar berpijak untuk tafsir-tafsir pribadi saya atas Firman Tuhan.

    Saya ambil contoh seorang Saksi Yehovah :
    - Seorang saksi Yehovah didoktronasi bahwa Yesus bukan Allah.
    - Hasilnya, ketika membaca Alkitab, setiap ayat yang berhubungan dengan keallahan Yesus sudah pasti disangkalnya.
    - Pada akhirnya dia berkesimpulan bahwa dia sudah memiliki cara pandang Ilahi tentang siapa Yesus itu.

    27 April 2017 diubah oleh VIRUSKASIH805

  • WILSON679

    15 Agustus 2017

    bisa dibagikan konsep hypergrace itu seperti apa mas bro? agar bisa di tanggapi.tq

    DCH341 tulis:

    Setelah beberapa lama saya membaca-baca forum yang ada di JK ini, saya menyadari bahwa ada beberapa anggota JK yang menganut doktrin hyper grace tetapi lebih banyak yang tidak. Saya secara pribadi adalah yang menganut hyper grace. Saya tau bahwa di luar sana di antara teman2 kristen lain, bahkan di gereja-gereja besar kami dihujat dan dianggap sesat. Jadi yang saya mau diskusikan adalah bagaimana pendapat anda mengenai hyper grace. Terima kasih untuk tanggapannya.

    [Dari admin: Shalom... Topik ini adalah theologi yang rumit yang sudah didiskusikan sejak jaman Rasul Paulus.

    Diskusi ini tidak sederhana, marilah kita berdiskusi dengan saling menghormati dan yang terpenting: memohon hikmat dari Tuhan sendiri.

    Kita diselamatkan karena kasih karunia Tuhan namun Rasul Paulus mengatakan bahwa hal ini bukan menjadi alasan kita untuk boleh tetap berbuat dosa, sebaliknya dia mengajak kita untuk - karena cinta dan rasa syukur kita kepada Tuhan, hidup dalam kebenaran (Roma 6).

    Roh Kudus mengajarkan dan juga memberikan kekuatan kepada kita untuk semakin serupa dengan Yesus.]

  • VIRUSKASIH805

    26 Agustus 2017

    WILSON679 tulis:

    bisa dibagikan konsep hypergrace itu seperti apa mas bro? agar bisa di tanggapi.tq

    Gereja saya tidak mengadopsi doktrin hyper-grace, so berikut adalah penjelasan dari situs gotquestion.org tentang konsep hypergrace, yang menurut saya "cukup" fair.


    Question: "What is hyper-grace?"

    Answer: The term hyper-grace has been used to describe a new wave of teaching that emphasizes the grace of God to the exclusion of other vital teachings such as repentance and confession of sin. Hyper-grace teachers maintain that all sin, past, present, and future, has already been forgiven, so there is no need for a believer to ever confess it. Hyper-grace teaching says that, when God looks at us, He sees only a holy and righteous people. The conclusion of hyper-grace teaching is that we are not bound by Jesus’ teaching, even as we are not under the Law; that believers are not responsible for their sin; and that anyone who disagrees is a pharisaical legalist. In short, hyper-grace teachers “pervert the grace of our God into a license for immorality” (Jude 1:4) and flirt with antinomianism.

    Jesus’ words to the seven churches in the book of Revelation strongly contradict the idea that Christians never need to repent. To the church at Ephesus, Jesus said, “Consider how far you have fallen! Repent and do the things you did at first. If you do not repent, I will come to you and remove your lampstand from its place” (Revelation 2:4). Jesus rebukes five of the seven churches and demands repentance from them (Revelation 2:4, 6, 20; 3:3, 15–19). Far from believers being unaccountable for their sin, they must answer to Jesus for their disobedience (see also 2 Corinthians 5:10).

    Preachers of hyper-grace doctrine discount the Old Testament and the Ten Commandments as irrelevant to New Testament believers. They even teach that Jesus’ words spoken before His resurrection are part of the Old Covenant and no longer applicable to born-again believers. But is this true?

    In Mark 13:31, Jesus said, “Heaven and earth will pass away, but my words will never pass away.” Before Jesus ascended into heaven, He promised that the Father would send the Holy Spirit who “will teach you all things and will remind you of everything I have said to you” (John 14:26). If Jesus’ words are no longer applicable to believers, why would we need to be reminded of them?

    Hyper-grace teaching is a good example of mixing truth with error. An emphasis on the beauty and power of God’s grace is good, but some teachers are neglecting what Paul called the “whole counsel of God” (Acts 20:27). For example, it is true that Christians have been forgiven by God. But that doesn’t mean we never have to confess our sin. James 5:16 says, “Confess your sins to each other and pray for each other so that you may be healed.” If we are to confess our sins to each other, why would we not need to confess them to God, since every sin is ultimately a sin against God (Psalm 51:4)?

    Also, 1 John 1:9 gives clear instruction to believers about confessing sin. It begins with the word if: “If we confess our sin, He is faithful and just to forgive our sin and to cleanse us from all unrighteousness.” This is a cause/effect statement implying that we cannot have the second without the first. As blood-bought children of God, we do not continue to confess our sin in order to be saved from hell. We confess and repent in order to reestablish an intimate relationship with our Father. We are “positionally righteous” but “practically sinful.”

    To counter this argument, hyper-grace preachers deny that John’s letters were written to believers. However, 1 John 2:1 begins with this: “My dear children, I write this to you so that you will not sin. But if anybody does sin, we have an advocate with the Father—Jesus Christ, the Righteous One.” John is clearly writing to believers whom he personally knew. He indicates that his believing friends may indeed sin, and that, when they do, they need to confess it.

    Hyper-grace preachers also claim the Holy Spirit will never convict Christians of their sin. Mature Christians should recognize this fallacy right away. Every disciple of Christ has felt the overwhelming conviction of the Holy Spirit when he or she has sinned. Jesus calls the Holy Spirit “the Spirit of Truth” (John 15:26). Truth, by its very definition, will not tolerate anything false. When the Spirit of Truth abides in a believing heart (1 Corinthians 6:19), He brings conviction about anything that is not truth.

    In summary, much of what the hyper-grace preachers teach is valid. We are indeed saved by grace, not our works (Ephesians 2:8–9). And God’s grace is marvelous, great, and free (1 Timothy 1:14). However, hyper-grace teaching is out of proportion to the rest of Scripture. Any time one doctrine is emphasized to the exclusion of the rest, we fall into error because we fail to “correctly handle” the Word (2 Timothy 2:15).

    Jesus was full of both “grace and truth” (John 1:14). The two are in delicate balance, and a tip to either side can result in a false gospel. We must always compare any new teaching with the “whole counsel of God” and learn to disregard anything that veers even slightly from the truth (1 John 4:1).

  • JOSEPH794

    6 Oktober 2017

    LIZEGUD713 tulis:

    Oohh..sekali selamat tetap selamat  itu ya broo, jd kita gk perlu lg mengerjakan keselamatan kita,,Jd karna sdh pernah ditebus di Kayu Salib tetap selamat sampai Tuhan datang walau kita tdk menjaga kekudusan hidup kita ya broo,,??!! Buat dosa jd  gk ada masalah dong broo,,karna alasan kita hdp bukan dlm kedagingan lagi tp roh, karna yg buat dosa adalah daging bukan roh, begitu ya mas broo,,??!!

    cba dijwb ya sis.. ibrani 10:10 dan karena kehendaknya inilah kita telah dikuduskan 1x untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh yesus kristus..

    dosa itu ada 2 tipe 1yoh 5:16

    klo kita melakukan dosa yg tidak membawa maut apakah hidup kita tetap kudus.?  saya jawab TETAP KUDUS hanya saja efek dri dosa itu lsng kita alami didunia ini.. silahkan baca roma 13:1-6 ketika kita berbuat dosa tetap murka allah turun atas kita lwt tgn pemerintah

    baca juga 1 petrus 4:15 dan titus 3:1 jdi apakah kita mau berbuat dosa.?  klo saya seh ga mau.. saya mau hidup damai..

    dosa yang membawa maut adalah dosa krn ketidakpercayaan kita kepada yesus akan karya ny d kayu salib..

    apakah ketika kita marah, bohong, curi, zinah, mbunuh trus hidup kita jdi ga kudus.. ga mungkin kita menyalibkan yesus berkali2.. jdi ga ada saat atau waktu sedetikpun kita jdi ga kudus.. selalu dan pasti tetap kudus..

  • VIRUSKASIH805

    6 Oktober 2017

    JOSEPH794 tulis:

    cba dijwb ya sis.. ibrani 10:10 dan karena kehendaknya inilah kita telah dikuduskan 1x untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh yesus kristus..

    Ya. Jika HANYA berpatokan kepada satu ayat itu saja.

    Keseluruhan perikop Ibr 10:1-18, dimulai dari konsep keselamatan berdasarkan Hukum Taurat. Jika terus membaca sampai perikop selanjutnya maka,

    Ibr 10:26
    Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

    ibr 10:27
    Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.

    Kita dalam Ibr 10:26 adalah juga kita dalam Ibr 10:10. Bahkan jika merujuk kepada Sang penulis, maka kepada Sang penulis pun berlaku aturan yang sama.


    dosa itu ada 2 tipe 1yoh 5:16

    klo kita melakukan dosa yg tidak membawa maut apakah hidup kita tetap kudus.? saya jawab TETAP KUDUS hanya saja efek dri dosa itu lsng kita alami didunia ini.. silahkan baca roma 13:1-6 ketika kita berbuat dosa tetap murka allah turun atas kita lwt tgn pemerintah

    1 Yoh 5:16
    Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.

    Bahkan untuk dosa yang tidak mendatangkan maut, Rasul Yohanes mengingatkan untuk berdoa kepada Allah supaya Allah akan memberikan hidup kepada yang melakukan dosa.

    Logika saya, jikalau dosa yang dilakukan tidak mendatangkan maut, kenapa mesti berdoa supaya yang bersangkutan diberikan hidup?


    baca juga 1 petrus 4:15 dan titus 3:1 jdi apakah kita mau berbuat dosa.?  klo saya seh ga mau.. saya mau hidup damai..

    Mau atau tidak mau berbuat dosa, itu adalah pilihan atau kehendak bebas setiap manusia.

    Tetapi tidak bisa dipungkiri, sejak Adam jatuh ke dalam dosa maka setiap keturunannya MAMPU untuk berbuat dosa.

    Siapa yang menyangka Rasul Yudas Iskariot mengkhianati dan menjual Yesus Kristus. Siapa yang menyangka Rasul Petrus menyangkal Yesus Kristus sampai tiga kali. Siapa yang menyangka Ananias dan Safira, yang menurut hemat saya, TIDAK MELAKUKAN DOSA YANG MENDATANGKAN MAUT, justru harus meregang nyawa di hadapan Rasul Petrus.


    dosa yang membawa maut adalah dosa krn ketidakpercayaan kita kepada yesus akan karya ny d kayu salib..

    apakah ketika kita marah, bohong, curi, zinah, mbunuh trus hidup kita jdi ga kudus.. ga mungkin kita menyalibkan yesus berkali2.. jdi ga ada saat atau waktu sedetikpun kita jdi ga kudus.. selalu dan pasti tetap kudus..

    Kalo begitu, jika ada orang Kristen berbuat dosa, apakah pada state tersebut orang Kristen tersebut "masih" percaya kepada Yesus Kristus ataukah untuk "sesaat" tidak percaya?

    Misalnya, baru-baru ini seorang Kristen yang bernama Antonius Tonny Budiono, yang adalah Direktur Jendral Perhubungan Laut, tertangkap tangan oleh KPK dengan sangkaan tindak pindana korupsi.

    Logisnya, jika "senantiasa" percaya kepada Yesus Kristus maka tentu beliau tidak akan mengalami hal tersebut. Jadi, saya menyimpulkan "untuk beberapa saat', beliau "mungkin" tidak percaya kepada Yesus Kristus.

    Bagaimana pendapat Anda?

    6 Oktober 2017 diubah oleh VIRUSKASIH805

  • JOSEPH794

    7 Oktober 2017

    VIRUSKASIH805 tulis:

    Ya. Jika HANYA berpatokan kepada satu ayat itu saja.

    Keseluruhan perikop Ibr 10:1-18, dimulai dari konsep keselamatan berdasarkan Hukum Taurat. Jika terus membaca sampai perikop selanjutnya maka,

    betul bro konsep keselamatan di ibrani 10 itu diawali bdasarkan hukum taurat dan di akhiri oleh persembahan tubuh kristus di kayu salib..bagi saya jelas saya mengimani yg akhir bahwa saya sudah dikuduskan 1x untuk selama nya..

    Ibr 10:26
    Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

    maka nya pahami dlo kata dosa di ayat itu, apakah dosa itu dosa membawa maut atau tidak..nah sedang kan dossa yg ada di ayat 26 itu berbicara tentaang dosa yg membawa maut, berbicara tentang orang yg sudah percaya yesus yg sudah menrima kasih karunia..tetapi berbalik tdak percaya maka berlaku ayat 26 itu bro..hadeeehhhhhh

    Kita dalam Ibr 10:26 adalah juga kita dalam Ibr 10:10. Bahkan jika merujuk kepada Sang penulis, maka kepada Sang penulis pun berlaku aturan yang sama.

    betul banget saya stuju itu kita itu termasuk saya dan kamu, seisi member jk bahkan si penulis yaitu rasul paulus berlaku aturan yg sama..kita telah dikudus kan satu kali untuk selama nya tetapi kita juga akan mengalami kematian yg mengerikan jika kit keluar dari kasih karunia/menolak percaya yesus

    1 Yoh 5:16
    Kalau ada seorang melihat saudaranya berbuat dosa, yaitu dosa yang tidak mendatangkan maut, hendaklah ia berdoa kepada Allah dan Dia akan memberikan hidup kepadanya, yaitu mereka, yang berbuat dosa yang tidak mendatangkan maut. Ada dosa yang mendatangkan maut: tentang itu tidak kukatakan, bahwa ia harus berdoa.
    Bahkan untuk dosa yang tidak mendatangkan maut, Rasul Yohanes mengingatkan untuk berdoa kepada Allah supaya Allah akan memberikan hidup kepada yang melakukan dosa.

    Logika saya, jikalau dosa yang dilakukan tidak mendatangkan maut, kenapa mesti berdoa supaya yang bersangkutan diberikan hidup?

    waduuh bro saya ga berani ngikutin logika nya bro..lebih baik saya sandarkan pda ayat firman tuhan..

    bro pahami kata "hidup" itu tidk slalu bermakna nyawa, tetapi di ayat lbh mengacu kepda iman atau hidup rohani nya..

    sekarng yg berdoa si pembuat dosa atau sodara nya bro.? jgn rancu ! salah arti salah pengertian

    Siapa yang menyangka Rasul Yudas Iskariot mengkhianati dan menjual Yesus Kristus. Siapa yang menyangka Rasul Petrus menyangkal Yesus Kristus sampai tiga kali. Siapa yang menyangka Ananias dan Safira, yang menurut hemat saya, TIDAK MELAKUKAN DOSA YANG MENDATANGKAN MAUT, justru harus meregang nyawa di hadapan Rasul Petrus.

    ya ga ad yg menyangka saya aja kaget si yudas khianati yesus dah gtu murah lagi ngejual nya cuma 30 keping perak, mahalan dikit kek wkwkwkwkwk...sama bro si petrus juga padahal dah deket bgt sehari2 nya sama yesus

    tapi yg jelas perbedaan mrk adalah yudas tidak kembali percaya...berbeda dengan petrus walaupun dia berkhianat 3 kli dia tetap percaya yesus..

    Kalo begitu, jika ada orang Kristen berbuat dosa, apakah pada state tersebut orang Kristen tersebut "masih" percaya kepada Yesus Kristus ataukah untuk "sesaat" tidak percaya?
    Misalnya, baru-baru ini seorang Kristen yang bernama Antonius Tonny Budiono, yang adalah Direktur Jendral Perhubungan Laut, tertangkap tangan oleh KPK dengan sangkaan tindak pindana korupsi.
    Logisnya, jika "senantiasa" percaya kepada Yesus Kristus maka tentu beliau tidak akan mengalami hal tersebut. Jadi, saya menyimpulkan "untuk beberapa saat', beliau "mungkin" tidak percaya kepada Yesus Kristus.
    Bagaimana pendapat Anda?

    sekali lagi saya jelaskan pahami 2 jenis dosa..ada dosa yg membwa maut ada dosa yg tidak membawa maut..ketika seseorang melakukan dosa yg tidak membawa maut silahkan baca roma 13:1-6 ketika kita berbuat kesalahan atau dosa yg tidak membawa maut hidup kita tetap kudus tetapi akibat dari perbuatn kita tetap ada, murka allah tetap turun atas kita melalui tngan pemerintah..cth si anton yg korupsi, mengenai kekudusan nya yg sudah ia terima ia tetap kudus tetapi efek dosa nya langsung dia terima di dunia ini ya dipenjar ny akibatny..

    jadi saya yg beriman bahwa saya tetap dan selalu kudus juga ga mau berbuat dosa krn efek nya lsng kita alami di dunia..

  • ROBINSON417

    7 Oktober 2017

    Wah diskusi seru nih..

    Salam kenal semuanya, saya baru bergabung di jk.

    Kalo menurut saya sih definisi 'percaya' harus disamakan dulu. Karena para pengikut Iblis jg percaya Yesus adalah Tuhan, hanya mereka tdk mau tunduk.

    Btw ada seminar ttg doktrin hyper grace tuh di bdg, senin (9/10) dan  selasa (10/10). Buat para member jk yg di bdg bisa ikut tuh.

  • VIRUSKASIH805

    7 Oktober 2017

    JOSEPH794 tulis:

    betul bro konsep keselamatan di ibrani 10 itu diawali bdasarkan hukum taurat dan di akhiri oleh persembahan tubuh kristus di kayu salib..bagi saya jelas saya mengimani yg akhir bahwa saya sudah dikuduskan 1x untuk selama nya..

    Ya. Saya pun mengimani hal yang sama.

    Tetapi saya juga mengimani bawah kekudusan tersebut dapat digerogoti oleh dosa-dosa yang saya perbuat kemudian. Tetapi ketika sadar, mengaku salah dan bertobat, saya tidak perlu lagi mempersembahkan korban bakaran dan korban penghapus dosa, karena :

    (18) Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.

    Selain itu, saya juga mengimani bahwa jika tidak berhati-hati dan waspada, saya yang sudah dikuduskan satu kali untuk selamanya pun MAMPU melakukan apa yang tertulis di Ibr  10:26-27. Meskipun sama seperti Anda, saat ini (dan semoga sampai selamanya), niatan itu tidak pernah terlintas sekalipun.

    maka nya pahami dlo kata dosa di ayat itu, apakah dosa itu dosa membawa maut atau tidak..nah sedang kan dossa yg ada di ayat 26 itu berbicara tentaang dosa yg membawa maut, berbicara tentang orang yg sudah percaya yesus yg sudah menrima kasih karunia..tetapi berbalik tdak percaya maka berlaku ayat 26 itu bro..hadeeehhhhhh

    Kelihatannya Anda sedang mencoba membenangmerahkan Ibr 10:26-27 dengan 1Yoh 5:16-17.

    Sah-sah saja menurut saya tetapi jika berpatokan kepada apa yang tertulis di perikop Ibr 10:19-39 saja, Sang penulis, setelah mencatat betapa pentingnya pengorbanan Kristus dalam Ibrani 10:1-18, lantas mendesak para pembacanya untuk mendekat kepada Allah dengan keyakinan (ayat 19-22).

    Hal ini diungkapkan dengan:
    (1) berpegang pada keyakinan yang dimiliki dalam Kristus,
    (2) saling mendorong untuk mempraktlkkan hidup yang beriman dan
    (3) bersekutu (ayat 23-25).

    Lawan dari tindakan di atas adalah menarik diri dari persekutuan Kristen, tidak lagi menunjukkan iman di depan umum, dan tidak lagi berserah kepada Kristus dan berharap kepada-Nya. Dengan kata lain, lawannya adalah (prosesi) kemurtadan.

    Sekarang coba deh, seorang Kristen, dia sudah tidak (3) tetapi masih (1) dan (2). Apakah menurut Anda, dia sudah melakukan dosa yang mendatangkan maut? Apakah dia sudah bisa dianggap murtad?

    Kalo menurut saya, belum sih.

    waduuh bro saya ga berani ngikutin logika nya bro..lebih baik saya sandarkan pda ayat firman tuhan..

    Hmm... padahal logika itu, ya saya sandarkan pada apa yang tertulis di 1Yoh 15:16, lho.

    Tapi ya Anda bebas merdeka untuk memberi atau tidak memberi argumen atas opini saya.

    bro pahami kata "hidup" itu tidk slalu bermakna nyawa, tetapi di ayat lbh mengacu kepda iman atau hidup rohani nya..

    Hmm.. sudah saya cek ke naskah aslinya kok. Atau sila Anda cek langsung deh ke situs-situs Alkitab Online, untuk memastikannya. Supaya lebih afdol aza.

    Tetapi yang sangat menarik adalah judul perikop untuk 1Yoh 5:13-21, yaitu "PENGETAHUAN AKAN HIDUP YANG KEKAL". Dan yang tertulis pada ayat 13 adalah sebagai berikut :

    (13) Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

    Ini sungguh menarik sekali bagi saya.

    sekarng yg berdoa si pembuat dosa atau sodara nya bro.? jgn rancu ! salah arti salah pengertian

    Poin yang saya mau ajukan berdasarkan argumen Anda di atas adalah jika Anda melihat saya berbuat dosa (yang tidak mendatangkan maut), lantas Anda (berdasarkan 1Yoh 5:16) berdoa kepada Allah agar berkenan memberikan hidup kepada saya, terlebih pun saya, juga harus berdoa untuk diri saya sendiri kan?

    Oh ya, dalam 1 Yoh 5:16, "yang melihat" dan "yang dilihat", seiman (sama-sama Kristen) lho.

    Anda bilang sebelumnya, bahwa menurut Anda, ketika Anda melakukan dosa (yang tidak mendatangkan maut), Anda bilang TETAP KUDUS.

    Lantas kenapa jika saat Anda melihat saya berbuat dosa (yang tidak mendatangkan maut), Anda (diminta oleh Rasul Yohanes) berdoa kiranya Allah berkenan memberikan hidup kepada saya? Bukankah saya (menurut Anda) TETAP KUDUS 1000% atau dengan kata lain kekudusan saya tidak tercemari atau ternodai oleh dosa yang saya lakukan?

    Ini loh poin yang saya bidik. Tetapi sebagaimana yang Anda bilang, Anda tidak berkenan memberikan argumen atas opini saya tersebut. Ya. Anda bebas merdeka untuk itu.


    cth si anton yg korupsi, mengenai kekudusan nya yg sudah ia terima ia tetap kudus tetapi efek dosa nya langsung dia terima di dunia ini ya dipenjar ny akibatny..

    Saya copas lagi ya quote Anda sebelumnya :

    dosa yang membawa maut adalah dosa krn ketidakpercayaan kita kepada yesus akan karya ny d kayu salib..

    Nah, seperti yang saya tanyakan sebelumya.

    Jika Antonius Tonny Budiono (ATB) ini saya asumsikan (sungguh-sungguh) percaya kepada Yesus Kristus dan karya-Nya di kayu salib, logisnya adalah beliau memiliki pengetahuan akan kebenaran dan tahu bahwa apa yang akan dan sudah dilakukannya adalah dosa.

    Dengan kata lain, beliau SENGAJA melakukan hal-hal tersebut.

    Jika "dibenangmerahkan" ke Ibr 10:26, kok masuk banget yah :

    (26) Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.

    Bagaimana pendapat Anda tentang opini saya di atas?


    sekali lagi saya jelaskan pahami 2 jenis dosa..ada dosa yg membwa maut ada dosa yg tidak membawa maut..ketika seseorang melakukan dosa yg tidak membawa maut silahkan baca roma 13:1-6 ketika kita berbuat kesalahan atau dosa yg tidak membawa maut hidup kita tetap kudus tetapi akibat dari perbuatn kita tetap ada, murka allah tetap turun atas kita melalui tngan pemerintah..cth si anton yg korupsi, mengenai kekudusan nya yg sudah ia terima ia tetap kudus tetapi efek dosa nya langsung dia terima di dunia ini ya dipenjar ny akibatny..

    Ini sangat menarik. Tetapi bagaimana pendapat Anda tentang ayat-ayat berikut :

    (9) Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,

    (10) pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

    Menurut Anda,  apakah "perbuatan-perbuatan" yang Rasul Paulus tegaskan dalam kedua ayat tersebut dikategorikan sebagai dosa "yang mendatangkan maut" atau  "yang tidak mendatangkan maut"?

    7 Oktober 2017 diubah oleh VIRUSKASIH805

  • MICHO684

    7 Oktober 2017

    Kasih karunia itu real dan memang itu yang telah dilakukan oleh Yesus Kristus untuk kita..namun tidak ada jalan yang begitu mudah karena sejauh saya tau beberapa kali saya membaca tentang untuk hidup Kudus dalam perjanjian lama dan perjanjian baru.dan panutan kita cara hidup kita yang benar dan sesuai adalah dengan mencontoh cara hidup Kristus..Dia hidup Kudus walau itu adalah derita yang dia tanggung..dan pengorbanan akan meminum cawan murka ALLAH yang Dia terima

  • DEDDYJOHN312

    7 Oktober 2017

    seru ini debat nya ,saya baca2 aja nambah pengetahuan ,mau ikut ga pandai ,hahaha ntap

176 – 200 dari 220    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 7  8  9  Selanjutnya Kirim tanggapan