Wanita karir
-
21 Juni 2015
Menurut teman-teman pria yang ada di JK, jika nanti pasangan kalian (istri) memiliki karir yang lebih baik dari Anda, apakah pendapat Anda? Baik disini dalam segi posisi, pangkat, jabatan, dan wage.
Apakah Anda merasa tersaingi? Atau malah mendukung istri Anda kelak untuk sama-sama membangun "empire" rumah tangga kalian.
Dan bagi para wanita yg nantinya karir Anda jauh melesat dibandingkan suami Anda, apakah Anda tetap mengasihi pria yg menjadi suami Anda dan Anda tetap mengimani kodrat Anda sebagai wanita yg tetap hormat terhadap suami Anda.
Salam.
21 Juni 2015 diubah oleh SAURIA580
-
21 Juni 2015
boleh....tidak dilarang...tidak berdosa...tidak menyalahi norma...ASAL...
tidak sekedar mengejar pretise semata
tidak mengejar hal hal yg duniawi semata
tidak meninggalkan kodratnya sebagai wanita...KECULAI mau sendiri....menjomblo terus
tidak meninggalkan imannya
tidak menghalalkan segala cara
tidak melupakan anak dan suaminya
karir yang bernilai kebaikan bagi diri dan orang lain...
-
21 Juni 2015
Tentunya tidak melupakan keluarga (mengurus suami dan anak). Ini menurut pendapat saya. Antara keluarga dan karir seimbang.
Thanks buat tanggapannya bung Simon.
Any ideas Gents and Ladies?
21 Juni 2015 diubah oleh SAURIA580
-
21 Juni 2015
Klo tersaingi pasti tp positif aja,,jadi pemacu semangat,,di jaman ini yg penting kesejateran dan kebahagian. keluarga,pasti sy dukung istri,,
Aq mau tanya ke sauria,,kodrat wanita itu apa?
Biar sy tau jg pandangan dr sisi perempuan.
Ty
-
21 Juni 2015
Kodrat wanita menurut pendapat saya ya menghormati suami yang menjadi teman dan pendamping hidupnya dalam suka dan duka. Bukan hanya menghormati saja namun melayani kebutuhan nya. Serta menjadi seorang Ibu yang baik dan bijaksana bagi anak-anaknya.
Demikian pendapat saya. Salam
-
21 Juni 2015
Buat sy si gpp,cuman harapan nya si kalau uda anak berhenti.
,namun di liat aja saat mengalami posisi itu,
-
21 Juni 2015
BOMBOM258 tulis:
Buat sy si gpp,cuman harapan nya si kalau uda anak berhenti.
,namun di liat aja saat mengalami posisi itu,
Setuju,,tp ada jg yg bisa ttp ada yg harus di korbankan
21 Juni 2015 diubah oleh ANTHON825
-
21 Juni 2015
Kalau sy sih keduanya... menjadi wanita karir dan menjadi ibu yg baik bagi anak2 dan suami... hrhehe
-
21 Juni 2015
SAURIA580 tulis:
Kodrat wanita menurut pendapat saya ya menghormati suami yang menjadi teman dan pendamping hidupnya dalam suka dan duka. Bukan hanya menghormati saja namun melayani kebutuhan nya. Serta menjadi seorang Ibu yang baik dan bijaksana bagi anak-anaknya.
Demikian pendapat saya. Salam
Cita2 km indah,,semoga km bisa mengapai cita2 dan di beri kekuatan dalam menjalani'a
-
21 Juni 2015
Amen.
-
21 Juni 2015
Untuk saya tidak masalah asalkan wanitanya masih tetap menghormati kodratnya sebagai wanita. Tapi biasanya yg sering jadi masalah istrinya jadi sering merendahkan suaminya yg dianggapnya kurang memiliki kemampuan menafkahi rumah tangga.
21 Juni 2015 diubah oleh TJAHJADIA118
-
21 Juni 2015
Kadang realita tak sesuai teori...kebanyakan sih jd memandang rendah suaminya...tp kl wanita yg bener2 bijak sih bakal tau memposisikan dirinya. Di luar bs jd atasan, di rumah tetep tunduk sm suami. Seperti di alkitab: istri tunduk pada suami, suami sayang kepada istri dan anak-anak taat pada orang tua. GBU
-
21 Juni 2015
Terima kasih Karlina atas masukannya.. Salam kenal ya sist. :)
-
21 Juni 2015
Dear Sauria,
Yes, for sure i will respect him.
As i told you before buat ku pangkat, jabatan and others things hanya posisi ku di kantor.
Kalaupun sekantor sama suami dan pangkat saya lebih tinggi, tetap harus profesional ya.
Buat ku setinggi apapun pangkat ku, sebesar apapun gaji ku, tetap saya seorang wanita penolong yang sepadan untuk suami.
perempuan sebagai penolong harus tunduk kepada suaminya dan menurut perintah suami tetapi dengan syarat tidak bertentangan dengan Firman Tuhan dengan memperhatikan Kolose 3:18-19.
Gbu
-
21 Juni 2015
Hahahaha....kayak nulis email officially saja.
Bener itu say, topik ini juga aku angkat melihat keluarga dari bapakku dimana posisi wanita lebih tinggi atau setara dengan posisi suami mereka. Namun mereka tetap respect terhadap suami mereka dan menjadi Ibu yang baik dan bijaksana bagi anak-anaknya.
Semoga aku juga bisa menjadi seperti mereka, yang tetap dapat menomorsatukan keluarga meskipun aku tetap menjadi wanita karir (dan mungkin kondisi karir ku lebih atau setara dengan suami aku kelak). Amen.
21 Juni 2015 diubah oleh SAURIA580
-
21 Juni 2015
Amen, mari saling berdoa satu sama lain nya bahwa kita ini akan menjadi godly woman for our godly man.
If this is an official email, it should be ended
Best regards,
Debora.
Tapi ga perlu dibikin lah ya signature address nya, sotung gabe tarboto didia parkarejoan ta.
-
21 Juni 2015
Bagiku tidak masalah.. semua bisa dibicarakan, dlm keluarga yg penting kerjasama, saling menghormati, saling melayani, bisa menempatkan diri sesuai dgn tanggung jawabnya.. mau jd sprti apapun asal memprioritaskan keluarga adlh yg utama dlm hidupnya, semua akn baik2 sj..
-
21 Juni 2015
Botul. Sotung Gabe hancit muse ate2 niba.
Maaf yang bukan batak, kalau sesama Batak berjumpa baik dlm online media atau langsung, susah untuk melupakan kodratnya sebagai orang Batak.
Salam buat kita2 semua. Semoga keluarga yang akan kita bina masing2 dengan pasangan menjadi keluarga yang takut akan Tuhan yah. Amen.
-
21 Juni 2015
Wuih... topiknya keren banget! Hehehe...kalo aku sih pasti akan mendukung, dan tidak merasa tersaingi... tidak dipungkiri, di era saat ini udah banyak kok "model" rumah tangga yang seperti ini(karir istri lebih cemerlang daripada suami),, yg penting disini, baik suami maupun istri harus tetap melakukan tugas dan tanggungjawabnya masing2 sbg seorang suami dan istri yang berpedoman pada firman Tuhan di dalam alkitab. Ingat! Pada waktu pemberkatan perkawinan kan kedua mempelai mengucapkan janji2 di hadapan Tuhan yang disaksikan oleh pendeta dan warga jemaat,, nah, asal komitmen untuk memegang teguh dan mewujudnyatakan janji2 itu "tidak pudar" pasti harapan untuk terciptanya rumah tangga yang ideal, rukun dan harmonis bakal tercapai! Amin
-
21 Juni 2015
Terima kasih Mas Thomas buat tanggapannya.
-
21 Juni 2015
Iya mbak, sama-sama...
-
21 Juni 2015
Karlina273:"Kadang realita tak sesuai teori...kebanyakan sih jd memandang rendah suaminya.."
Mgkn Lebih tepatnya "Teori tak semudah yang dikira utk dilakukan" :)
kayaknya gampang jika istri tinggal tunduk dan melayani suami di rumah, tapi kenyataan bisa sulit apalagi jika suami istri sama-sama sibuk dan jarang komunikasi. Kuncinya adalah takut akan Tuhan, komitment bersama dan komunikasi.
Apalagi jika istri lebih sering pulang malam dan suami yg lebih banyak di rumah, di sini perlu komunikasi, keterbukaan seandai suami keberatan atau malah setuju bila perlu pergi pagi pulang pagi hehe becanda....
-
21 Juni 2015
Yups, bener pendapat donnysam.
Easy to talk than to act.
Mgkn ini agak oot ya, saya baru-baru ini ditolak oleh 2 pria di jk yang mereka blg bahwa mereka minder punya pasangan yang secara pekerjaan dan gaji jauh d atas mereka. Padahal saya sendiri tidak mempermasalahkan masalah ini. Jujur saya sempat bingung ini kenapa laki-laki kabur ya cm karna kita beda penghasilan, apa salah kalau gaji saya lebih besar? Dulu saya ditolak (lagi-lagi cowo di jk) karna saya blg saya hanya karyawan biasa, dy blg akh saya malu punya pasangan cm karyawan biasa, jadi harus kek mana?
Kl saya sendiri lebih senang kerja di ngo, karna ada flexsible office hour, jadi kalau masalah pulang malam, saya sudah mempersiapkan diri dari sekarang, yang mudah2an masalah pulang malam ini tidak akan kami alami.
-
21 Juni 2015
kalo istri dominan dalam soal keuangan...itu memang pengaruh besar bagi laki2...KECUALI si wanitanya (istri) terus berlaku hormat...tidak sombong...kalo marah tidak menyinggung ego laki2... tapi ini rasanya ini sulit...ZAMAN SEKARANG...wanita tersinggung dikit minta cerai ..apa lagi dia berhasil dalam karir
-
21 Juni 2015
sekedar pendapat saja
kayaknya bukan untuk wanita karir juga,pria nya juga perlu,intinya sih semua harus balance aja dan bersyukur.
dalam hidup memang tujuan semua orang gak bohong yg di kejar materi,sukses dan bahagia.
bahagia itu penuh sukacita menurut saya ini lahir dari buah kebersyukuran kita saja,
1. wanita mengejar karir akhirnya pria lebih segan/minder mendekatinya mereka karena kedudukan dan karir wanita tersebut. ini fakta loh
2 . laki laki lebih mengejar karir karena ingin terlihat siap berumah tangga dimata para wanita,ini fakta juga loh, laki laki selalu berfikir klo aku sukses toh nanti juga banyak wanita yang suka.eh pas suksesnya udah ketuaan, trus pas udah sukses cari yang tulus mencintai susah,,,wkwowko karena banyak wanita kenal dia karena kesuksesan dia.
3. laki-laki karir dan wanita karir. kata anaknya papa sibuk mami sibuk kasihan anaknya kurang kasih sayang,kasih sayang mereka didapat dari baby sitter.ada juga yang saking sibuknya sampai mereka lupa tujuan utama berumah tangga yaitu berkeluarga dan mempunyai buah hati.
so pada akhirnya jangan sampai ketika anda meraih mimpi-mimpi anda malah melahirkan pertanyaan bukan mendapatkan jawaban.
menurut buku Besar kehidupan yang pernah saya baca sih. jangan pernah menciptakan kebahagian karena kebahagian lahir dari sukacita hati yang selalu bersyukur.