Jika Restu Orang Tua dan Suku bukanlah halangan
-
28 Januari 2016
La bingungin warisan jatuh ke siapa,
Logika sy si sudah wajar kok warisan jatuh ke istri dan anak,
Nah kl ternyata saat sdh meninggal ortu masih hidup maka adalah kewajiban istri utk membagi warisan dgn mertuanya krn scara tdk lgsung itu jg ortunya
La kl pertanyaan anda gmn kl istri g mo ngasi kan tdk ada hukumnnya
Jawaban sy gmpang si, itu berarti dr awal anda sudah salah pilih istri.
Apalagi kl istri marah gara2 ngasi warisan ke ortu. Itu kl istri sy paling sy cm jwab gini, brarti g slah jg kl sy keberatan ada uang yg smp ngalir ke ortu u
Ambil jawabanny sis hana si, drpd ributin suku dan adat cm krn warisan sy lbh milih cr istri yg baik dan menghargai ortu , krn tanpa hukum or adat istri sdh tau bagaimana bertindak yg benar sesuai FT dan takut akan Tuhan
-
28 Januari 2016
jika ibunya masih hidup, klau adat Toba maka ibu yg melahirkan tetep dapat hak pembagian harta dari anaknya yg meninggal, sebab adat batak menyatakan harta yg ditinggalkan anaknya bukan harta dari istri/boru, melainkan harta marga dari yg meninggal, maka harta itu adalah harta MARGA yg Meninggal, dan pembagiannya ditentukan oleh MARGA yg meninggal, tentu tetep ada bagian untuk istri dan anak yg ditinggalkan oleh yg meninggal namun tetep untuk ibu yg melahirkan tetep ada hak mendapatkan harta itu juga BILA IBU KANDUNGNYA MASIH HIDUP.. jika ibunya sudah meninggal maka harta itu akan diserahkan ke istri dan anak, dengan catatan ada putra..
-
28 Januari 2016
JOHANES801 tulis:
Nah kl ternyata saat sdh meninggal ortu masih hidup maka adalah kewajiban istri utk membagi warisan dgn mertuanya krn scara tdk lgsung itu jg ortunya
dibagi cuma 1 jatu atau 10 juta mau ?, pdhl harta yg ditinggalkan milyaran misalnya.. dasarnya ada gak untuk pemberian hak ke ibu kandung ? gak ada kalau pakai KUHPer.. kalau adat batak toba udah jelas ada..
-
28 Januari 2016
ahh saudara ikut saran ortu ga bener tuh, suaminya jadi benalu trus kawin lagi *tepok jidat
gw sendiri lebih tertarik sm wanita chinese drpd batak
YOGA944 tulis:
pasti banyak yg udah menikah dari dulu, dan yg menikah tanpa restu ortu dan tak ikut saran ortu itu pasti banyak yg menyesel trutama org batak, saran ortu itu sangat penting, buktinya aku baru sadar ternyata aku beruntung mengikuti saran ortuku, coba kalau dulu org tua ku membolehkan aku merid sm org jawa, chinese, simalungun, karo, udah pasti aku pasti nyesel.. maaf bukan mau menyombongkan suku, menurutku adat batak toba itu sangat istimewa, adatnya dibuat untuk kelanggengan sampai kakek nenek, disusun secara ketat.. kalau adat lain aku belum percaya..
-
28 Januari 2016
YOGA944 tulis:
dibagi cuma 1 jatu atau 10 juta mau ?, pdhl harta yg ditinggalkan milyaran misalnya.. dasarnya ada gak untuk pemberian hak ke ibu kandung ? gak ada kalau pakai KUHPer.. kalau adat batak toba udah jelas ada..
hahahahahahahahaha.. 7777777777x
kalo anak punya harta milyaran, masa iya orangtuanya kandung merana sich lae.. hadehhh
gk masuk logika lae pemaparan lae.. kecuali itu anak, anak durhaka.. hahahaa
-
28 Januari 2016
ya katakanlah ibunya orang mampu, sekalipun ibunya orang mampu apakah ibukandungnya tetep senyum jika diberi cuma 1 juta.? padahal peninggalan putranya milyaran..
-
28 Januari 2016
Nah balik la, itu berarti anda sudah salah pilih istri dr awal, anda pilih istri serakah dan durhaka itu namanya nelantarin mertua yg jg ortunya sendiri.he3
-
28 Januari 2016
hahahah ada ada saja,, peninggalan putranya milyaran,, nikah cuma 3 tahun,, ibu yg melahirnkan cuma dapat 1 juta.. walau ibu kandungnya kaya raya tetep aja asem rasanya kalau dapet 1 juta hahaha
-
28 Januari 2016
JOHANES801 tulis:
Nah balik la, itu berarti anda sudah salah pilih istri dr awal, anda pilih istri serakah dan durhaka itu namanya nelantarin mertua yg jg ortunya sendiri.he3
tak bisa dibilang salah pilih istri,, banyak org berubah dari baik menjadi jahat ketika soal harta.. hubungan suadara kandung aja bisa bunuh bunuhan kalau soal harta,, apalagi cuma hubungan mertua,, apalagi jika usia istri masih muda.. hahahha
-
28 Januari 2016
YOGA944 tulis:
ya katakanlah ibunya orang mampu, sekalipun ibunya orang mampu apakah ibukandungnya tetep senyum jika diberi cuma 1 juta.? padahal peninggalan putranya milyaran..
kalo ORANG TUA yg benar ya lae, apalagi ORANG TUA BATAK dan KRISTEN.. enggak peduli sama harta anaknya.. harusnya lebih perduli sm menantu dan cucunya yang udah enggak ada suami dan bapaknya lagi.. itu kalo ORANG TUA BATAK yg bener..
-
28 Januari 2016
@sis anita : itulah kenapa sy selalu katakan pd anak Tuhan cewek. Jgn jadikan materi patokan u pilih pasangan. Krn u tdk tau rencana Tuhan di masa dpn
Org yg u hina krn skrg dia tdk punya apa2, u tdk akan tau kl ternyata Tuhan punya rencana 5 th lg dia jd org kaya
Tp org yg u pilih krn saat ini kaya, u tdk akan tau kl Tuhan punya rencana 5th lg Tuhan ijinkan dia utk di bawah
Tuhan memberkati
-
28 Januari 2016
YOGA944 tulis:
Hukum pembagian harta warisan di indonesia ada 3 yg di syahkan,
1.Hukum waris berdasarkan adat
2.Hukum waris berdasarkan alquran dan hadist
3.Hukum waris berdasarkan KUHPer.nah setelah aku pelajari untuk orang batak toba akan rugi besar jika terpaksa masuk ke no 3.
tapi bisa adil bila pakai hukum no 1 dan 2, tp apa kita org islam ? udah jelas tdk, maka sebaiknya pakai hukum no 1. trus gimana supaya masuk ke no 1 ? yaa nikahlah dengan satu suku yg satu adat, note, walau satu suku belum tentu satu adat, contoh batak toba dangan batak karo, belum tentu adatnya sama maka biasanya akan masuk ke no 3..Benar, ketiga sistem hukum ini diakui di Indonesia, berdasarkan pembagian golongan oleh Hukum kolonial pada masa penjajahan yang diwariskan hingga kini untuk mengisi kekosongan hukum, karena belum ada Hukum Perdata asli Indonesia yang mengatur selengkap apa yang kita sebut sekarang sebagai Hukum Perdata.
Walaupun yang nomor 2 sebenarnya disebut Hukum Harta Kekayaan, Pernikahan dan Waris Islam yang notabene tentu saja bersumber kepada Al-quran, Hadist dan lain-lain.
Dan memang untuk Golongan Bumiputra (Warga Negara Indonesia) berlaku Hukum Adat secara keseluruhan. Tetapi disini ada yang namanya Pilihan Hukum. Dan karena Kristen, diperbolehkan bahkan dianggap tunduk kepada Hukum Perdata Barat (terutama jika terjadi perselisihan hukum; atau hukum mana yang dinyatakan berlaku, akan dinyatakan oleh Hakim di pengadilan). Catatan: bahkan sebelumnya dipaksa untuk tunduk kepada Hukum Perdata Barat ini agar melindungi kepentingan penguasa pada masa itu.
Di dalam praktik, pilihan hukum ini menimbulkan berbagai masalah, karena ahli waris bisa saling gugat di berbagai pengadilan. Bilamana Pilihan Hukum ini menjadi permasalahan diantara para Ahli Waris, maka akan diputuskan oleh pengadilan. Apakah Hukum Adat ataukah Hukum Perdata Barat yang berlaku, tentunya setelah pihak yang bersengketa / konflik melakukan Upaya Hukum ke Pengadilan agar mendapat Putusan Hakim.
Hukum waris yang berlaku adalah hukum adat (dalam hal ini Hukum Adat Batak) atau hukum waris Barat yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (”KUH Perdata”).
Berbicara mengenai permasalah keadilan:
Di dalam hukum adat Batak, kedudukan perempuan tidak seimbang dengan kedudukan laki-laki dalam hal mewaris. Karena sistem pewarisan yang digunakan dalam masyarakat hukum Batak adalah sistem patrilineal. Patrilineal, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti:
mengenai hubungan keturunan melalui garis kerabat pria saja, bapak: sistem kekerabatan pd masyarakat Batak bersifat -- murni
Dalam sistem hukum adat Batak, Istri dari pewaris tidak berhak untuk menguasai harta bawaan peninggalan dari pewaris. Tapi, istri hanya berhak untuk memelihara dan menikmati harta bawaan tersebut sepanjang dia masih dalam ikatan perkawinan yang sama atau sampai dia menikah lagi. Apabila di kemudian hari dia menikah lagi, maka penguasaan terhadap rumah tersebut menjadi milik saudara kandung pewaris (dengan catatan, saudara kandung yang dapat memiliki rumah tersebut hanyalah saudara laki-laki dari pewaris). Demikian kurang lebih penjelasan yang kami kutip dari buku “Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba” yang ditulis J.C. Vergouwen.
Sedangkan menurut Pasal 852a KUH Perdata, seorang istri berhak mewaris dengan kedudukan yang sama dengan kedudukan seorang anak dalam mewaris. Kedudukan seorang istri yang hidup lebih lama menutup kemungkinan saudara dari pewaris untuk mendapatkan bagian waris karena kedudukan istri sebagai golongan pertama menutup saudara sebagai golongan kedua. Sehingga apabila yang dipergunakan KUH Perdata, maka istri tersebut dapat mewarisi rumah tersebut secara utuh.
Mengenai pilihan hukum atas pembagian warisan kembali kepada keputusan keluarga pewaris, apakah hendak menggunakan hukum adat atau KUH Perdata. Jadi adil menurut siapa dulu: Istrikah, Anakah, Keluarga mendiang Suamikah, Mertuakah, Orang Tuakah, Saudara keluarga mendiang suamikah atau siapa? Ini sifatnya subjektif.
28 Januari 2016 diubah oleh ZEGA376
-
28 Januari 2016
YOGA944 tulis:
jika ibunya masih hidup, klau adat Toba maka ibu yg melahirkan tetep dapat hak pembagian harta dari anaknya yg meninggal, sebab adat batak menyatakan harta yg ditinggalkan anaknya bukan harta dari istri/boru, melainkan harta marga dari yg meninggal, maka harta itu adalah harta MARGA yg Meninggal, dan pembagiannya ditentukan oleh MARGA yg meninggal, tentu tetep ada bagian untuk istri dan anak yg ditinggalkan oleh yg meninggal namun tetep untuk ibu yg melahirkan tetep ada hak mendapatkan harta itu juga BILA IBU KANDUNGNYA MASIH HIDUP.. jika ibunya sudah meninggal maka harta itu akan diserahkan ke istri dan anak, dengan catatan ada putra..
nah ini hati2 lae, ini berlaku kalo pernikahan di kampung yah lae, yg enggak pake catatan sipil.. kalo sudah pake catatan sipil maka hukum negara yang di pakai..
-
28 Januari 2016
@Bro Yoga : Hidup atau mati itu misteri Tuhan, ga usa kotak2 in masalah warisan dgn adat bro..,yg penting selama hidup berusahalah cari Istri yg baik dan mengasihi Tuhan , krn ortu kita juga itu akan menjadi ortu istri kita kelak( Istri yg mengasihi Tuhan jg pasti akan mengasihi ortumu) ,klo bro hny fokus dan mikirin hal2 duniawi(apalg warisan) ga akan dibawah juga kelak saat kita menghadap Tuhan..
-
28 Januari 2016
Maaf ini ngomongin restu orang tua karena perbedaan suku apa mau membahas Hukum Waris ya?
~Saya bingung~
Kalau Hukum Waris, mohon dibuka thread baru, biar agak lega ngomongnya,,, nanti malah jadi ngalor-ngidul obrolan warung kopi antara supir angkot sama tukang ojek. Saya cuman pengen numpang nyruput kopi doang, om2 sekalian.
28 Januari 2016 diubah oleh ZEGA376
-
28 Januari 2016
Trimakasih slamat malam,, aku rasa penjelan dari ZEGA 376 sudah sangat jelas..
berarti back to topik..
-
28 Januari 2016
Setuju si am bro chonchon. Fokusnya dr sisi anak sebelumny, kl dr sisi ortu setau sy ortu yg bner yg dipikiran jstru ninggalin warisan buat anak am cucunya dah.bkn jstru dapat warisan dr anak ama cucunya.
Benernya si ini cm masalah cara pandang yg beda g usa diterusin la, tiap org punya standar dan aturan yg dipilih sendiri2, jika yg mau ikut hukum silakan, yg punya pandangan laen silakan. Bro zega sendiri jg sdh menjelaskan sifatnya subyektif, adil menurut siapa dulu?
28 Januari 2016 diubah oleh JOHANES801
-
28 Januari 2016
Dan memang untuk Golongan Bumiputra (Warga Negara Indonesia) berlaku Hukum Adat secara keseluruhan. Tetapi disini ada yang namanya Pilihan Hukum. Dan karena Kristen, diperbolehkan bahkan dianggap tunduk kepada Hukum Perdata Barat (terutama jika terjadi perselisihan hukum; atau hukum mana yang dinyatakan berlaku, akan dinyatakan oleh Hakim di pengadilan). Catatan: bahkan sebelumnya dipaksa untuk tunduk kepada Hukum Perdata Barat ini agar melindungi kepentingan penguasa pada masa itu.
Di dalam praktik, pilihan hukum ini menimbulkan berbagai masalah, karena ahli waris bisa saling gugat di berbagai pengadilan. Bilamana Pilihan Hukum ini menjadi permasalahan diantara para Ahli Waris, maka akan diputuskan oleh pengadilan. Apakah Hukum Adat ataukah Hukum Perdata Barat yang berlaku, tentunya setelah pihak yang bersengketa / konflik melakukan Upaya Hukum ke Pengadilan agar mendapat Putusan Hakim.
Hukum waris yang berlaku adalah hukum adat (dalam hal ini Hukum Adat Batak) atau hukum waris Barat yaitu Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (”KUH Perdata”).
Liat yg di BOLD.. hahaha. bersiaplah hartamu untuk Istri dan anakmu aja lae kelak.. haha
-
28 Januari 2016
Jika Restu Orang Tua dan Suku bukanlah halangan = tidak ada halangan untuk lanjut ke tahap bertunangan atau menikah.
Tidak perlu membicarakan hal yang belum terjadi, jika sudah menikah tahu sendiri. -
28 Januari 2016
klo liat/denger sodara2 batak lagi adu argumen itu selalu ingat jaman aku masa kuliah. Udah kek ada tawuran gitu di kost hahaha. Blom lagi klo ada temen yg suku madura sama makasar. Aku yg orang jawa cuman senyum2 aja. KArena juga tahu endingnya tuh bareng2 jalan kluar dan makan di lapo airos makan B2 hahaha. KAgak ada baku hantam.
28 Januari 2016 diubah oleh NUGIEE368
-
28 Januari 2016
Pastikan kopinya ga ada sianidanya bro. Klo pake sianida, ntar pening lagi dimari warisan masbro jatuh ke tangan siapa
ZEGA376 tulis:
Maaf ini ngomongin restu orang tua karena perbedaan suku apa mau membahas Hukum Waris ya?
~Saya bingung~
Kalau Hukum Waris, mohon dibuka thread baru, biar agak lega ngomongnya,,, nanti malah jadi ngalor-ngidul obrolan warung kopi antara supir angkot sama tukang ojek. Saya cuman pengen numpang nyruput kopi doang, om2 sekalian.
-
29 Januari 2016
iya hahahahha seru-seru gimana gitu yahh
NUGIEE368 tulis:
klo liat/denger sodara2 batak lagi adu argumen itu selalu ingat jaman aku masa kuliah. Udah kek ada tawuran gitu di kost hahaha. Blom lagi klo ada temen yg suku madura sama makasar. Aku yg orang jawa cuman senyum2 aja. KArena juga tahu endingnya tuh bareng2 jalan kluar dan makan di lapo airos makan B2 hahaha. KAgak ada baku hantam.
-
29 Januari 2016
Ok. Back to lap*t0p.
Siapa diantara kalian yg mau memberikan saya warisan mengingat kita beda suku dan orang tua kandung?
-
29 Januari 2016
NUGIEE368 tulis:
klo liat/denger sodara2 batak lagi adu argumen itu selalu ingat jam aku masa kuliah. Udah kek ada tawuran gitu di kost hahaha. Blom lagi klo ada temen yg suku madura sama makasar. Aku yg orang jawa cuman senyum2 aja. KArena juga tahu endingnya tuh bareng2 jalan kluar dan makan di lapo airos makan B2 hahaha. KAgak ada baku hantam.
hahahaha iya mang gitu kami mas bro orang batak ini, saling menyayangi koq kami ini.. cm cara kami dalam menyelesaikan masalah mang beda dgn suku lain.. adu bacot tepatnya.. hahahaha, enggak ada yg kalah, semua menang soalnya, makanya hbs adu bacot kami ke lapo, mkn b2 atau b1, minum tuak trus nyanyi bareng.. bsk pagi udah saling sapa lagi.. horas lae apa kbr, kya gk ad mslah aja.. haha
-
29 Januari 2016
iiye..padahal yg aku tunggu tuh baku hantamnya wkwkwkwkwk..pisss..
CHONCON409 tulis:
hahahaha iya mang gitu kami mas bro orang batak ini, saling menyayangi koq kami ini.. cm cara kami dalam menyelesaikan masalah mang beda dgn suku lain.. adu bacot tepatnya.. hahahaha, enggak ada yg kalah, semua menang soalnya, makanya hbs adu bacot kami ke lapo, mkn b2 atau b1, minum tuak trus nyanyi bareng.. bsk pagi udah saling sapa lagi.. horas lae apa kbr, kya gk ad mslah aja.. haha