masalah pendidikan
-
30 Januari 2016
Apakah menurut teman2 JK dalam mencari jodoh pendidikan itu penting ya???
Karena di form esai JK yang ada maukah kamu menerima pasangan dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi??
Bagaimana jika calon pasanganmu berpendidikan lebih rendah??
Apakah bisa diterima???
Thanks untuk respect nya..
-
30 Januari 2016
Yang saya tahu sih penting kl melamar pekerjaan, kl buat melamar pasangan tidak masuk dlm kriteria hal yg penting buat saya. Ada hal2 lain yg lebih penting. Masing2 org bs berbeda.
-
30 Januari 2016
KATHARINA781 tulis:
Yang saya tahu sih penting kl melamar pekerjaan, kl buat melamar pasangan tidak masuk dlm kriteria hal yg penting buat saya. Ada hal2 lain yg lebih penting. Masing2 org bs berbeda.
Senang baca komentarnya sis, thanks 4 u'r respect..
-
30 Januari 2016
klo menurut sy pribadi sih ga penting jg,,,coz jenjang pendidikan seseorang tuh ga menjamin tuk mendapatkan jodoh yg sesuai,,yg lebih penting saling menghargai satu sm lain,,
-
30 Januari 2016
LISTON872 tulis:
Apakah menurut teman2 JK dalam mencari jodoh pendidikan itu penting ya???
Karena di form esai JK yang ada maukah kamu menerima pasangan dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi??
Bagaimana jika calon pasanganmu berpendidikan lebih rendah??
Apakah bisa diterima???
Thanks untuk respect nya..
Pendidikan sangat penting agar tidak mudah ditipu
-
30 Januari 2016
LASTRIE609 tulis:
klo menurut sy pribadi sih ga penting jg,,,coz jenjang pendidikan seseorang tuh ga menjamin tuk mendapatkan jodoh yg sesuai,,yg lebih penting saling menghargai satu sm lain,,
Bijaksana...
Aku like this.
-
30 Januari 2016
GAMBA501 tulis:
Pendidikan sangat penting agar tidak mudah ditipu
Maksudnya bukan mau belajar bro..
Mau cari pendamping hidup...
-
30 Januari 2016
thanks,,,krn jaman skrg ini orang bisa aja beli ijazah,,tidak semua orang melalui proses belajar di bangku sekolah/kuliah,,yg sy temui beberapa orang justru ada orang yg tingkat pendidikan'y lebih rendah tp berwawasan luas,,dan ada jg yg berpendidikan tinggi ( setara sarjana ) justru wawasan atau pengetahuan'y minim,,,dan ini sudah nyata sy temui sendiri...mk'y sy blg jenjang pendidikan bukan suatu jaminan tuk mendapatkan yg terbaik baik dr segi jodoh atau di segi yg lain. thanks
-
30 Januari 2016
LASTRIE609 tulis:
thanks,,,krn jaman skrg ini orang bisa aja beli ijazah,,tidak semua orang melalui proses belajar di bangku sekolah/kuliah,,yg sy temui beberapa orang justru ada orang yg tingkat pendidikan'y lebih rendah tp berwawasan luas,,dan ada jg yg berpendidikan tinggi ( setara sarjana ) justru wawasan atau pengetahuan'y minim,,,dan ini sudah nyata sy temui sendiri...mk'y sy blg jenjang pendidikan bukan suatu jaminan tuk mendapatkan yg terbaik baik dr segi jodoh atau di segi yg lain. thanks
Bisa jadi benar karna pendidikan ada 2 jenis. Formal dan informal. Formal itu melalui jenjang sekolah.
Tapi aku banyak lihat temen aku juga yang banyak belajar dari luar sekolah, akhirnya dia bisa wirausaha sesuai bakat yang dipelajarinya, dan walau ada yang gagal banyak juga yang berhasil.
Tapi kadang2 pendidikan formal tetap jadi acuan, mungkin bagi kita gak masalah tapi bagi keluarga jadi masalah. Aku pernah lihat bahkan sering kalo orang tua gak setuju anaknya (wanita) gak setuju menikah dengan pria yang jenjang pendidikannya lebih rendah. Padahal klo dipikir pikir apa salahnya..
-
30 Januari 2016
bisa jd sih,,,bny org tua menginginkan anak'y ( cewek ) menikah dgn yg berpendidikan setara dgn anak'y,,,tp klo tuk dikeluarga'ku sendiri sih ga jd patokan klo tuk pendidikan,,menurut ortu sy asal anak'y mendapatkan yg terbaik aja buat anak'y tanpa hrs melihat dr segi pendidikan pilihan anak'y,,terkadang mank ortu trll egois tuk anak'y,,krn menurut mereka semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang maka semakin bangus jg masa depan'y kelak,,,tanpa mereka sadari ga semua'y bisa berhasil dlm hal mendapatkan pekerjaan walau pendidikan tinggi.disini kita perlu banyak komunikasi ke ortu supaya mereka tidak terlalu berpatok trhadap pendidikan..
-
30 Januari 2016
LASTRIE609 tulis:
bisa jd sih,,,bny org tua menginginkan anak'y ( cewek ) menikah dgn yg berpendidikan setara dgn anak'y,,,tp klo tuk dikeluarga'ku sendiri sih ga jd patokan klo tuk pendidikan,,menurut ortu sy asal anak'y mendapatkan yg terbaik aja buat anak'y tanpa hrs melihat dr segi pendidikan pilihan anak'y,,terkadang mank ortu trll egois tuk anak'y,,krn menurut mereka semakin tinggi jenjang pendidikan seseorang maka semakin bangus jg masa depan'y kelak,,,tanpa mereka sadari ga semua'y bisa berhasil dlm hal mendapatkan pekerjaan walau pendidikan tinggi.disini kita perlu banyak komunikasi ke ortu supaya mereka tidak terlalu berpatok trhadap pendidikan..
Bukan egois, kalo egois kan mikirin diri sendiri, ini kan mikirin kebahagiaan anaknya, jadi wajarlah.
Lagian dia juga da banyak biaya besarin anaknya dari orok sampe gedek gitu.
Eh tiba tiba anaknya susah, apa gak sedih ortunya.. lagian cita cita semua orang tua pingin lihat anaknya bahagia..
-
30 Januari 2016
Penting bro, biar gelar nya di taruh di undangan brooooo, hahahahahaha (most people do that, but not for me lah)
Saya pernah ditolak pria (baru kenalan 2 hari aja, Puji Tuhan ga berlanjut) karna pendidikan saya yang kurang tinggi, dengan lantang dy bilang di telephone "apa kata orang-orang diluar sana kalau saya yang S2 menikah dengan gadis berpendidikan rendah seperti kamu, malu nanti kalau di undangan kan gelar master ku bersanding dengan gelar mu yang tak seberapa itu, walaupun kau kerja di tempat keren dengan jabatan tinggi, kan yg ditulis d undangan gelar bukan jabatan spv atau manager.
Ya kesimpulan nya perlu lah tingkat pendidikan itu buat di undangan (khusus u abang itu ya)
-
30 Januari 2016
DEBORA588 tulis:
Penting bro, biar gelar nya di taruh di undangan brooooo, hahahahahaha (most people do that, but not for me lah)
Saya pernah ditolak pria (baru kenalan 2 hari aja, Puji Tuhan ga berlanjut) karna pendidikan saya yang kurang tinggi, dengan lantang dy bilang di telephone "apa kata orang-orang diluar sana kalau saya yang S2 menikah dengan gadis berpendidikan rendah seperti kamu, malu nanti kalau di undangan kan gelar master ku bersanding dengan gelar mu yang tak seberapa itu, walaupun kau kerja di tempat keren dengan jabatan tinggi, kan yg ditulis d undangan gelar bukan jabatan spv atau manager.
Ya kesimpulan nya perlu lah tingkat pendidikan itu buat di undangan (khusus u abang itu ya)
Hahaha...cape2 sekolah hanya utk naro gelar diundangan....cita2 yg aneh..
-
30 Januari 2016
Relatif, Tiap orang beda-beda, Tapi klo uda yang namanya DOI uda CINTA MATI ama kita, semua bisa diatur
30 Januari 2016 diubah oleh JOSHUA603
-
30 Januari 2016
DEBORA588 tulis:
Penting bro, biar gelar nya di taruh di undangan brooooo, hahahahahaha (most people do that, but not for me lah)
Saya pernah ditolak pria (baru kenalan 2 hari aja, Puji Tuhan ga berlanjut) karna pendidikan saya yang kurang tinggi, dengan lantang dy bilang di telephone "apa kata orang-orang diluar sana kalau saya yang S2 menikah dengan gadis berpendidikan rendah seperti kamu, malu nanti kalau di undangan kan gelar master ku bersanding dengan gelar mu yang tak seberapa itu, walaupun kau kerja di tempat keren dengan jabatan tinggi, kan yg ditulis d undangan gelar bukan jabatan spv atau manager.
Ya kesimpulan nya perlu lah tingkat pendidikan itu buat di undangan (khusus u abang itu ya)
Ya olooo kasihan banget .....
Tp pernah teman saya cerita ... Dia meninggalkan cewenya karena malu pada anak buahnya. Si cewe ini hanya lulusan (maaf) sma ... Sementara anak2 buahnya istrinya ada yg dosen ... S2 dan sebagainya ... Teman saya ini juga ngomong ..." lagian dia cuma bisa beli mobil tua , apa dong pencapaiannya""
Sedih saya mendengarnya
-
30 Januari 2016
DEBORA588 tulis:
Penting bro, biar gelar nya di taruh di undangan brooooo, hahahahahaha (most people do that, but not for me lah)
Saya pernah ditolak pria (baru kenalan 2 hari aja, Puji Tuhan ga berlanjut) karna pendidikan saya yang kurang tinggi, dengan lantang dy bilang di telephone "apa kata orang-orang diluar sana kalau saya yang S2 menikah dengan gadis berpendidikan rendah seperti kamu, malu nanti kalau di undangan kan gelar master ku bersanding dengan gelar mu yang tak seberapa itu, walaupun kau kerja di tempat keren dengan jabatan tinggi, kan yg ditulis d undangan gelar bukan jabatan spv atau manager.
Ya kesimpulan nya perlu lah tingkat pendidikan itu buat di undangan (khusus u abang itu ya)
Sampe segitunya ya ito, kalo di undangan kan bisa aja di buat sendiri gelarnya misalnya SH, MHum, lagian kan di undangan gak dilampirkan ijasah S1 dan S2 nya
Rencana ni ito, kalo memang nantinya itu penting pasti aku tulis di undangan itu, Liston bla bla bla, ST, M.Eng. Dohot oroanna Dr. Bla bla bla, Phd. biar undangannya pada kagum.
Trus aku tempahin papan bunga yang isinya memberi selamat dant pengirimnya Ir. Jokowi ditambahin embel embel nya Presiden Republik Indonesia.
Biar orang orang makin penasaran to.
-
30 Januari 2016
I
NARANA543 tulis:
Hahaha...cape2 sekolah hanya utk naro gelar diundangan....cita2 yg aneh..
Bener sis, sangat penting sekarang ini gelar, makanya uang kuliah sekarang mahal mahal, gak kayak dulu, masih murah, kadang karna murahnya kami di kampus sering demon biar uang kuliah dinaikkan.
-
30 Januari 2016
ada tuh orang tua yang ingin membanggakan ke teman & saudara2nya bahwa anak2 yang dibesarkan mendapat pendidikan tinggi dengan gelar-gelarnya yang wow.
bangga vs sombong beda-beda tipis ya :
-
30 Januari 2016
Trs klo tamatan smu, dan pengelola perkebunan yg kedepannya menjanjikan, bagaimana? S1 kerja pun digaji, bkn menggaji.
Tp tetap ditolak karena hanya smu tanpa diketahui latar blkng.
30 Januari 2016 diubah oleh TRYPUTRA658
-
30 Januari 2016
hmm yg sy temui sampe saat ini sekolah hingga gelar s3 itu sombongnya luarr biasaa,,,,,,bagi aqu yg ptg attitude ,,, etika,,sopan santun,,,,
-
30 Januari 2016
JOSHUA603 tulis:
ada tuh orang tua yang ingin membanggakan ke teman & saudara2nya bahwa anak2 yang dibesarkan mendapat pendidikan tinggi dengan gelar-gelarnya yang wow.
bangga vs sombong beda-beda tipis ya :
Memang beda beda tipis lae, lihat aja proud (english) di indonesiakan artinya bangga atau sombong.
Tapi kan wajar, sebuah kebanggan bagi ortu bisa nyekolahin anaknya sampek ke langit, berarti ortunya mapan
-
30 Januari 2016
TRYPUTRA658 tulis:
Trs klo tamatan smu, dan pengelola perkebunan yg kedepannya menjanjikan, bagaimana? S1 kerja pun digaji, bkn menggaji.
Tp tetap ditolak karena hanya smu tanpa diketahui latar blkng.
Tergantung luas lahannya juga lae, makin luas makin bagus
-
30 Januari 2016
RITA010 tulis:
hmm yg sy temui sampe saat ini sekolah hingga gelar s3 itu sombongnya luarr biasaa,,,,,,bagi aqu yg ptg attitude ,,, etika,,sopan santun,,,,
Masalah attitude yah da pasti lebih tinggi yang sekolahan ito, di sekolah kan kita da dididik masalah kesopan santunan, sikap dan etika dalam berintraksi dgn org lain
-
30 Januari 2016
tidak ada maslah dengan pendidikan
selama saya hidup sudah berkenalan dengan siapa saja dari yang buta huruf sampai profesor (biasanya dosen di universitas), saya lebih melihat di kehidupan nyata "seseorang seperti apa?
(sifat, sikap, dan ucapan) -
30 Januari 2016
LISTON872 tulis:
Apakah menurut teman2 JK dalam mencari jodoh pendidikan itu penting ya???
Karena di form esai JK yang ada maukah kamu menerima pasangan dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi??
Bagaimana jika calon pasanganmu berpendidikan lebih rendah??
Apakah bisa diterima???
Thanks untuk respect nya..
Tergantung yg di gantung bro.. mo pake tali jemuran plastik , tali kolor, tali tambang apa tali kawat , maksudku , i mean : tergantung kepada hubungan pasangan masing 2 ke dua belah pihak .. ada yg cw nya S3/S4 egk tahu2 nya tapi dapet jodohnya lulusan cwo nya SMA dan sebaliknya , kalau dah nyaman dan nyambung so what gitu lo ? no problem ...
# kaya benar aja gw ...hihiihi