Tuhan peduli
-
28 April 2016
yeeee ... aku ini yang ngeri belajar sama masternya ...
FAJAR882 tulis:
...
Ane lagi les privat sama Bu Guru Dian ini loh. Mata kuliah Sastra, Bab merangkai, eh menyusun kata-kata.. Hehehe...
(*ayolah Ton, mbak Katharina... Sumbangkan puisi TOP kalian juga dong, di sini. Biar dinikmati banyak orang, khalayak pembaca yang budiman.. hehehe... )
-
28 April 2016
Hai Sis Dian.. Kita sdh kenalan via inbox tapi salam kenal kembali.. Sy baru berhasil satu kali bikin pantun ttg buah zaitun yg entah jatuh dimana tempo hari. Bro Fajar tampaknya yg mendalami seni. Mari kita belajar dr Bro Fajar. Menurut saya, puisi Sis Dian bagus2.
DIAN453 tulis:
mau dong kak belajar pantun ...
salam kenal kak ...
teman2 maaf ya ... ni pas banyak isi kepala minta dikeluarin supaya bisa isi yang baru ...
-
28 April 2016
huaaaaaa ... maaf kk, kita (kalau makassar, artinya saya. berbeda dengan b. indonesia) tidak memperhatikan untuk mengingatnya .... hiks hiks hiks ... pizzzzzzzz
terima kasih kk ...
ayo kk, buat pantun ... sampiran dan isi ...
ditungguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu ...
-
28 April 2016
DIAN453 tulis:
pertemuan ...
....
apakah ini nyata ?
Dalam pertemuan,
ada percakapan
yang mengalir rela, lugu tanpa perintah.Pintu itu,
haruskah berserah dulu untuk membuatnya nampak
lalu terbuka dengan leluasabiar yang mau tinggal, tinggallah dalam damai
tanpa dorongan atau paksaan
yang cuma bakal bikin kita, tersiksa oleh harapan.Akan halnya bayangan, memori dan kenangan
mereka adalah keniscayaan.Namun tunggal atau ganda,
seperti halnya kenyamanan
adalah suatu pilihan.Apakah ini nyata?
Ahh..., kawan... aku pun sedang bertanya hal yang samakepada diriku sendiri,
dan kepada hidup
yang menjanjikan cerita-cerita
dan lembaran-lembaran baru
ganti kenangan yang terus mengiring.9 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
28 April 2016
DIAN453 tulis:
huaaaaaa ... maaf kk, kita (kalau makassar, artinya saya. berbeda dengan b. indonesia) tidak memperhatikan untuk mengingatnya .... hiks hiks hiks ... pizzzzzzzz
terima kasih kk ...
ayo kk, buat pantun ... sampiran dan isi ...
ditungguuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu ...
Mbak Dian,
Mbak Katharina itu juga asli Jogja kok. Cuma sedang bertugas di Makasar. (*just a lil info.)
-
28 April 2016
inggih, maturnuwun mas Fajar ...
FAJAR882 tulis:
Mbak Dian,
Mbak Katharina itu juga asli Jogja kok. Cuma sedang bertugas di Makasar. (*just a lil info.)
29 April 2016 diubah oleh DIAN453
-
1 Mei 2016
Bila tak ada angin, bagaimana daun bergoyang ?
Kala tak ada suara, dimana temukan gema ?
Saat tak ada api, kemana mencari abu ?
Tak perlu kata tuk tahu isi hati
Tak perlu suara tuk dapat dengar pikiran
Tak perlu nyata tuk rasa ada
Karena raut muka tlah menjawab semuanya
Karena raut muka tlah nyatakan semuanya
Karena raut muka tlah simpulkan rasa
Tenang ... Bukan karena tak ada bahaya
Nyaman ... Bukan karena semua ada
Damai ... Bukan karena tak ada badai
Ku tahu pasti ... IA disisi bersama berjalan
Ku yakin benar ... IA beserta dalam perjalanan
-
1 Mei 2016
DIAN453 tulis:
Bila tak ada angin, bagaimana daun bergoyang ?
....
Ku yakin benar ... IA beserta dalam perjalanan
Amin.
(*kali ini singkat saja.. "Amin" itu puisi saya termagis.. )
4 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Mei 2016
Dekat belum tentu lekat.
Karena seringkali yg lekat justru tidak dekat.
Dan yg dekat belum tentu lekat.
-
1 Mei 2016
Trm kasih untuk puisi magisnya mas ... Hehehehehhe ...
FAJAR882 tulis:
Amin.
(*kali ini singkat saja.. "Amin" itu puisi saya termagis.. )
-
2 Mei 2016
Kesal datang, sedih melanda
Sesak memenuhi dada, mendesak hati
Cukuplah sakit, tuntaslah luka
Berhenti sekarang, melangkah kini
-
2 Mei 2016
Apalagi y jauh...
Hmm,,
DIAN453 tulis:
Dekat belum tentu lekat.
Karena seringkali yg lekat justru tidak dekat.
Dan yg dekat belum tentu lekat.
-
2 Mei 2016
Hahahahaha ... Bener banget k ...
Dah jauh tempat jarang ngomong pula ... Widiwwwww ... Seremmmm
BORUMADUM905 tulis:
Apalagi y jauh...
Hmm,,
DIAN453 tulis:
Dekat belum tentu lekat.
Karena seringkali yg lekat justru tidak dekat.
Dan yg dekat belum tentu lekat.
-
3 Mei 2016
-
3 Mei 2016
Hahahahaha...
Hadeuh.. Belum ada inspirasi baru nih ya..
-
4 Mei 2016
Sendiri termangu di penghujung malam
kau coba usir sepi yang memagut rindu
lelah hati tanpa sandaran
jiwa letih tak berkesudahanAku yang tak pernah fasih berbicara cinta
dalam diam saja mencoba memahami isyarat dan perkataan
diam yang naif, begitu katamu
sekali dua, kucoba bertutur, namun semuLelahmu, rapi kau sembunyikan
namun luka lama masih menganga
mata yang sembab tak kan bisa menipu
sesuatu membekas di bibirmuSiapalah aku untuk menawari perhentian
sedang langkahku pun pincang
dalam gugup, gagap dan serba tersendat
seorang pria kecil mencoba melawan GoliatMungkin akan ada suatu masa
kau lebih berani untuk terbuka
berdua mengarungi malam
menepikan sepi yang memagut rindumungkin, di saat itu pula aku bisa
lebih punya nyali untuk berkata, memintamu
memanduku menghayati asmara
mencumbui batas antara ada dan tiadalalu dalam segala pasrahku dan rela
penuh haru, dan lega, membiarkan mumenghapus bekas bibir nya
di bibir mu
dengan bibir ku
(for someone out there, “Mungkin akan Ada Suatu Masa”
JK - awal Mei 2016) -
9 Mei 2016
FAJAR882 tulis:
Sendiri termangu di penghujung malam
.....(for someone out there, “Mungkin akan Ada Suatu Masa”
JK - awal Mei 2016)puisinya
sepertinya pengalaman pribadi.
semoga harapannya terjawab dan didapat ya mas ...
9 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
10 Mei 2016
bara di dahi,
dingin di kenang
-aadc2-
-
19 Mei 2016
merah itu hanya kamuflase
dan putihnya hanya hiasan
kuulas lepas kutemukan oase
kubagi dalam penggal ejaan
bukan tentang abu-abu pelaku
pun tentang hitam mengaku dingin
hanya bungkusan ego mengebiri aku
dan celotehnya memenggal ingin
diperaduan dualisme aku bertamu
mengkoleksi dentingan diam terjamu debu
disini aku
bukan kamu
bersembunyi pada akar legit kemaluan
menghina semangat yang pindah haluan
bukan kamu si tuhan
atau cahaya para puan
selembar kertas maheratmu
terhidang usang mendakwa
pasal, tak sesempurna figur biru
tak serupa kirab jawa
mazhab tegas mengukur dosa
bukan kamu si tuhan
keindahan itu aksiomaNYA
tak perlu mengacum, NYA-TUHAN !
*puisi usang tahun kemarin.
19 Mei 2016 diubah oleh SWARRY836
-
19 Mei 2016
... mantap
SWARRY836 tulis:
merah itu hanya kamuflase
dan putihnya hanya hiasan
kuulas lepas kutemukan oase
-
19 Mei 2016
Mana puisinya kakak?
-
19 Mei 2016
puisi ku ada di atas ri ... hehehehehe .... bentar ya dibuat
SWARRY836 tulis:
Mana puisinya kakak?
-
19 Mei 2016
-
19 Mei 2016
Finally ada yg mengerti jg even gak 100%
-
19 Mei 2016
Salam kenal semua,
Puisinya bagus2, jadi haru saya,
Tuhan Berkati teman2 di forum ini,