MENGHIBUR YANG SEDANG BERDUKA
-
13 Februari 2016
Jika ada saudara seiman kita yang mengalami dukacita yang sangat dalam, akibat dari meninggalnya Kepala keluarga secara mendadak, bisa karena kecelakaan, serangan jantung atau sebab lainnya.
Menurut teman-teman Penghiburan dan atau Pertolongan terbaik apakah yang sebaiknya diberikan kepada istri dan anak-anak almarhum.
Semoga pendapat teman-teman dapat MENGHIBUR YANG SEDANG BERDUKA
ALLAH dimuliakan dan kita semua diberkati
-
13 Februari 2016
dipeluk, usap punggungnya, lalu ucapin turut berduka.. :)
13 Februari 2016 diubah oleh GREY695
-
13 Februari 2016
Kalau saya diam, dalam duka, dan membicarakan pengalaman saya... tapi untuk mencairkan suasana, ajak bicara yg ringan2 dulu, tanya kabar (atau apa yg mendekati tergantung suasana, sikon, iklim dll), ...
Masuk ke intinya.. Cerita gimana pandangan pribadi tentang kematian, pengalaman pribadi (yg berhubungan dengan kematian) [misalnya, gw tahu banget bro ape yg udah lo rasain, bokap gw jg meninggal gara2 kecelakaan, gua ngerti banget, malah gua dah duluan ngalamin, tapi sori ya bro, menurut gua sih itu bukan kecelakaan tapi ...bla...bla..bla...] masuk ke pandangan Alkitab/Firman Tuhan mengenai kematian itu...
Tapi pendekatan di atas fleksibel sih... pendekatan ke orang usia indah, usia matang, usia dewasa, anak-anak dan lain-lain beda semua.. tergantung bagaimana menyingkapinya..
-
13 Februari 2016
kalau mengenai penghiburan saya belajar banyak dari kisah Ayub, tidak tertutup kemungkinan untuk belajar dari kisah2 lainny, yang paling berkesan bagi pribadi saya adalah kisah Ayub:
"...
38:1 Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
38:2 "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?
38:3 Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku....
40:1 (39-34) Maka jawab TUHAN kepada Ayub:
40:2 (39-35) "Apakah si pengecam hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa? Hendaklah yang mencela Allah menjawab!"
40:3 (39-36) Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
40:4 (39-37) "Sesungguhnya, aku ini terlalu hina; jawab apakah yang dapat kuberikan kepada-Mu? Mulutku kututup dengan tangan.
40:5 (39-38) Satu kali aku berbicara, tetapi tidak akan kuulangi; bahkan dua kali, tetapi tidak akan kulanjutkan."
40:6 (40-1) Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
40:7 (40-2) "Bersiaplah engkau sebagai laki-laki; Aku akan menanyai engkau, dan engkau memberitahu Aku.
40:8 (40-3) Apakah engkau hendak meniadakan pengadilan-Ku, mempersalahkan Aku supaya engkau dapat membenarkan dirimu?...
42:1 Maka jawab Ayub kepada TUHAN:
42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
42:3 Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.
42:4 Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku.
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
42:7 Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada Elifas, orang Teman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub...."
Lebih baik dibaca full version, saya hanya memberikan kisi-kisi yg paling makjleb bagi pribadi saya.
13 Februari 2016 diubah oleh ZEGA376
-
13 Februari 2016
Menurut saya bang, tidak ada satu pun yang namanya kecelakaan atau apapun istilahnya. yang saya percayai dan saya imani adalah 1. Rancangan.
Apakah kita mau menerima yang baik saja dari Allah dan tidak menerima yg "kurang" baik versi kita?
Apakah kalau versi yg "tidak", "kurang", ataupun "agak" baik versi kita maka kita menyalahkan Allah? menyalahkan orang lain? menyalahkan iblis atau setan? menyalahkan dosa? atau malah menyalahkan diri-sendiri?
-
13 Februari 2016
Kalau pendekatan ke anak, bicaralah dengan dunia dan bahasanya. Bicara yg ringan. Anak bisa diberi pengertian dan diajak berpikir/berdiskusi secara dewasa (tetap dalam koridor dan bahasa anak-anak). Jangan dibohongi. bisa menggunakan bahasa yg halus, sedikit demi sedikit.. Jangan frontal. Nada harus lembut. Muka harus lembut, ramah, tersenyum (tergantung sikon), tegas. jangan menjelaskan terlalu lama, kosentrasi anak kecil paling hanya sekitar 15menitan, maksimal sekitar 30menit (normal). Jangan gunakan bahasa yg singkat, padat, dan "yg penting selesai". Bicara lambat2 dengan intonasi yg jelas. ada nada dan ekspresi. jangan menggunakan istilah atau pilihan kata yang "tinggi" dan di "awang-awang". besedia menjelaskan lebih lanjut dan sabar jikalau ada pertanyaan lanjutan. Bersiaplah untuk pertanyaan dan tak terduga. Jangan malu untuk bertanya balik atau mengakui bahwa saya belum bisa menjawab, perlu mencari jawabannya atau memang tidak/belum ada jawabannya.
-
13 Februari 2016
Tetapi yang paling mendasar dari kesemuanya, paling penting, paling "kena", menurut saya cuma 1 :
Roma 12:15 TB (1974) ©
SABDAweb Rm 12:15
Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
-
13 Februari 2016
ketika orang sedang berduka dr yang udah2 sy lihat, jangan langsung dihibur, ada kalanya lebih baik biarkan mereka menangis smpe puas, paling yg bs sy lakukan duduuk di mana keluarga / teman sy itu bs melihat sy, dan bilang ke mereka, kalau ada yg bs dbantu bilang aja..
-
13 Februari 2016
sebelum nya sorry ni. yg dimaksud definisi kecelakaan oleh TS sy rasa adalah penyebab kematian secara medis. ga mungkin jg dokter tulis surat kematian penyebab nya rancangan Tuhan.
ZEGA376 tulis:
Menurut saya bang, tidak ada satu pun yang namanya kecelakaan atau apapun istilahnya. yang saya percayai dan saya imani adalah 1. Rancangan.
Apakah kita mau menerima yang baik saja dari Allah dan tidak menerima yg "kurang" baik versi kita?
Apakah kalau versi yg "tidak", "kurang", ataupun "agak" baik versi kita maka kita menyalahkan Allah? menyalahkan orang lain? menyalahkan iblis atau setan? menyalahkan dosa? atau malah menyalahkan diri-sendiri?
-
13 Februari 2016
What is this ??? klo ga dapat jodoh / miskin / membunuh / mencuri bisa nyalahin Tuhan gitu ?
ZEGA376 tulis:
Menurut saya bang, tidak ada satu pun yang namanya kecelakaan atau apapun istilahnya. yang saya percayai dan saya imani adalah 1. Rancangan.
Apakah kita mau menerima yang baik saja dari Allah dan tidak menerima yg "kurang" baik versi kita?
Apakah kalau versi yg "tidak", "kurang", ataupun "agak" baik versi kita maka kita menyalahkan Allah? menyalahkan orang lain? menyalahkan iblis atau setan? menyalahkan dosa? atau malah menyalahkan diri-sendiri?
-
13 Februari 2016
Klu saya diusahakan se sering mungkin mengunjungi keluarga tersebut, krn waktu kehilangan seperti itu yg sy butuhkan adl. dikunjungi oleh teman" jg sodara" dng kunjungan mereka merupakan penghiburan bagi saya
Stay blessed
-
13 Februari 2016
SUHANTHA938 tulis:
sebelum nya sorry ni. yg dimaksud definisi kecelakaan oleh TS sy rasa adalah penyebab kematian secara medis. ga mungkin jg dokter tulis surat kematian penyebab nya rancangan Tuhan.
Iya bener sekali om. jadi penghiburan yang dilakukan salah satu nya adalah :
"...walaupun mungkin di mata manusia ini adalah kecelakaan, tetapi tidak di mata Tuhan..."salah dua ayat penghiburannya adalah :
Matius. 10:29 Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. 10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
Yeremia 29:11 TB (1974) ©
SABDAweb Yer 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
-
13 Februari 2016
JOSHUA603 tulis:
What is this ??? klo ga dapat jodoh / miskin / membunuh / mencuri bisa nyalahin Tuhan gitu ?
ZEGA376 tulis:
Menurut saya bang, tidak ada satu pun yang namanya kecelakaan atau apapun istilahnya. yang saya percayai dan saya imani adalah 1. Rancangan.
Apakah kita mau menerima yang baik saja dari Allah dan tidak menerima yg "kurang" baik versi kita?
Apakah kalau versi yg "tidak", "kurang", ataupun "agak" baik versi kita maka kita menyalahkan Allah? menyalahkan orang lain? menyalahkan iblis atau setan? menyalahkan dosa? atau malah menyalahkan diri-sendiri?
Yang nyuruh nyalahin Tuhan siapa? Mohon pertegas kata2 saya yg menyuruh saudara untuk menyalahkan Tuhan dalam kondisi yg saudara sebutkan di atas.
Itu adalah pertanyaan retorika dan butuh perenungan, mohon istirahat yg cukup, makan dan minum air putih terlebih dahulu, doa-puasa dan baca Alkitab sebelum menjawab pertanyaan yang sudah saya sebutkan. Terima kasih. Tuhan memberkati.
-
13 Februari 2016
INNE351 tulis:
Klu saya diusahakan se sering mungkin mengunjungi keluarga tersebut, krn waktu kehilangan seperti itu yg sy butuhkan adl. dikunjungi oleh teman" jg sodara" dng kunjungan mereka merupakan penghiburan bagi saya
Stay blessed
Amsal 17:17 TB (1974) ©
SABDAweb Ams 17:17
Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.
Amsal 27:10 TB (1974) ©
SABDAweb Ams 27:10
Jangan kautinggalkan temanmu dan teman ayahmu. Jangan datang di rumah saudaramu pada waktu engkau malang. Lebih baik tetangga yang dekat dari pada saudara yang jauh.
-
13 Februari 2016
Terima kasih bro Zega atas referensi ayat alkitabnya
Stay blessed
-
13 Februari 2016
kehadiran dan waktu menurutku itu yg paling menghibur
DAMAS641 tulis:
Jika ada saudara seiman kita yang mengalami dukacita yang sangat dalam, akibat dari meninggalnya Kepala keluarga secara mendadak, bisa karena kecelakaan, serangan jantung atau sebab lainnya.
Menurut teman-teman Penghiburan dan atau Pertolongan terbaik apakah yang sebaiknya diberikan kepada istri dan anak-anak almarhum.
Semoga pendapat teman-teman dapat MENGHIBUR YANG SEDANG BERDUKA
ALLAH dimuliakan dan kita semua diberkati
-
13 Februari 2016
Terima kasih saudara-saudari ke kasih dalam Tuhan, untuk semua komentar, saran, pendapat yang sudah disampaikan dalam Forum JK. khususnya pada topik yang saya tulis ini. Apapun yang sudah "ANDA" tuliskan telah dibaca dan dimengerti akan maksud dan tujuannya oleh seorang Hamba Tuhan yang sedang mendampingi adiknya dan keponakkannya yang sedang berdukacita sangat mendalam. karena suami dan ayah tercinta mereka telah meninggalkan mereka untuk selama-lamanya, akibat serangan jantung mendadak dan tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya.
Persoalan pokoknya yang dihadapi oleh hamba Tuhan yang saya maksudkan adalah :
1. Bagaimana memulihkan kembali keyakinan iman adek dan para keponakannya yang masih belum bisa menerima kenyataan atas kematian suami dan ayah mereka?
2. Bagaimana mencarikan solusi untuk perekonomian (biaya hidup) mereka di kemudian hari?
3. Keterbatasan waktu dan tenaga dari hamba Tuhan tsb, untuk terus mendampingi mereka, karena orang tua sudah tidak ada lagi.
Bagi saudara-saudari yang masih digerakkan oleh Roh Allah untuk, menanggapi topik ini silahkan mengacu pada persoalan pokok tersebut, tidak perlu ada perdebatan dan adu argumen antar sesama saudara seiman di dalam Kristus Yesus.
Doa saya kiranya tanggapan "ANDA" diberkati Tuhan, nama Tuhan semakin dipuji dan dimuliakan dan semua orang yang membaca tanggapan "ANDA" turut diberkati.
Segala puji, hormat dan syukur hanya layak bagi Tuhan.
-
13 Februari 2016
ketika saya mengalami dukacita (ibu dipanggil Tuhan), yang saya rasakan dukungan moril dari teman2 dan keluarga yang datang itu menjadi penghiburan yang luar biasa. Sahabat saya bahkan membiarkan saya menangis sepuasnya...katanya biar hatimu lega, nangis aja gpp. Baru setelah hati saya tenang dia memberi kata2 yang menguatkan. Itu juga yang saya lakukan jika datang ke teman yang sedang mengalami dukacita....
-
13 Februari 2016
kalo untuk persoalan pokok seperti tersebut di atas, apa pendapat ibu YOKHE?
YOKHE902 tulis:
ketika saya mengalami dukacita (ibu dipanggil Tuhan), yang saya rasakan dukungan moril dari teman2 dan keluarga yang datang itu menjadi penghiburan yang luar biasa. Sahabat saya bahkan membiarkan saya menangis sepuasnya...katanya biar hatimu lega, nangis aja gpp. Baru setelah hati saya tenang dia memberi kata2 yang menguatkan. Itu juga yang saya lakukan jika datang ke teman yang sedang mengalami dukacita....
-
13 Februari 2016
hmm kejadian nya mirip dengan yg sy alami.
papa sy pun pergi mendadak. pas kejadian pun keadaan ekonomi sy dlm titik terendah dlm hidup sy. wkt itu sy ingat betul hanya pny uang 4 rb. hanya ckup utk parkir rmh sakit.
ok back to topic bagaimana membantu yg berduka dlm masa2 seperti itu. kalau sy merasa bantuan terbesar dr komunitas gereja. sudara. dan teman deket(when this happen u will know who ur true friend).
keterbatasan membantu? itu ga usa tll di pikirkan. bawa saja dalam doa. ituu sudah dalam rancangan nya. ga akan di ksh coba an yg melebihi kemampuan. cukup beri yg km bs beri.
hanya beri perhatian lebih dan di pantau saja
DAMAS641 tulis:
Terima kasih saudara-saudari ke kasih dalam Tuhan, untuk semua komentar, saran, pendapat yang sudah disampaikan dalam Forum JK. khususnya pada topik yang saya tulis ini. Apapun yang sudah "ANDA" tuliskan telah dibaca dan dimengerti akan maksud dan tujuannya oleh seorang Hamba Tuhan yang sedang mendampingi adiknya dan keponakkannya yang sedang berdukacita sangat mendalam. karena suami dan ayah tercinta mereka telah meninggalkan mereka untuk selama-lamanya, akibat serangan jantung mendadak dan tidak ada tanda-tanda sakit sebelumnya.
Persoalan pokoknya yang dihadapi oleh hamba Tuhan yang saya maksudkan adalah :
1. Bagaimana memulihkan kembali keyakinan iman adek dan para keponakannya yang masih belum bisa menerima kenyataan atas kematian suami dan ayah mereka?
2. Bagaimana mencarikan solusi untuk perekonomian (biaya hidup) mereka di kemudian hari?
3. Keterbatasan waktu dan tenaga dari hamba Tuhan tsb, untuk terus mendampingi mereka, karena orang tua sudah tidak ada lagi.
Bagi saudara-saudari yang masih digerakkan oleh Roh Allah untuk, menanggapi topik ini silahkan mengacu pada persoalan pokok tersebut, tidak perlu ada perdebatan dan adu argumen antar sesama saudara seiman di dalam Kristus Yesus.
Doa saya kiranya tanggapan "ANDA" diberkati Tuhan, nama Tuhan semakin dipuji dan dimuliakan dan semua orang yang membaca tanggapan "ANDA" turut diberkati.
Segala puji, hormat dan syukur hanya layak bagi Tuhan.
-
13 Februari 2016
DAMAS641 tulis:
Persoalan pokoknya yang dihadapi oleh hamba Tuhan yang saya maksudkan adalah :
2. Bagaimana mencarikan solusi untuk perekonomian (biaya hidup) mereka di kemudian hari?
Bagi saudara-saudari yang masih digerakkan oleh Roh Allah untuk, menanggapi topik ini silahkan mengacu pada persoalan pokok tersebut, tidak perlu ada perdebatan dan adu argumen antar sesama saudara seiman di dalam Kristus Yesus.
Doa saya kiranya tanggapan "ANDA" diberkati Tuhan, nama Tuhan semakin dipuji dan dimuliakan dan semua orang yang membaca tanggapan "ANDA" turut diberkati.
Segala puji, hormat dan syukur hanya layak bagi Tuhan.
Persoalan pokok no 2.
ada istilah turun pekerjaan, kalau almarhum sebelumnya bekerja dan meninggalkan anak2 yg masih sekolah, biasanya perusahaan itu memperkerjakan istri yg ditinggalkan.
atau sekiranya ada anak yg sudah lulus SMA dan masih ada anak yg masih sekolah maka anak yg lulus SMA itu yg kerja di perusahaan itu.
-
13 Februari 2016
maaf, komennya doble..
13 Februari 2016 diubah oleh GREY695
-
13 Februari 2016
Persoalan pokoknya yang dihadapi oleh hamba Tuhan yang saya maksudkan adalah :
1. Bagaimana memulihkan kembali keyakinan iman adek dan para keponakannya yang masih belum bisa menerima kenyataan atas kematian suami dan ayah mereka?..... Sekedar share yg dialami abang dan kakak ipar saya yg paling sulung, kehilangan anak laki2 yg usianya 20 tahun krna kecelakaan. Yg paling down dan terpukul adalah ibu saya dan kakak ipar saya. Nangis terus smpe berbulan-bulan. Ga mau ke gereja. Dikasih nasehat ga mempan. Yang kami lakukan hanya intens komunikasi, mendengar semua keluh kesahnya tentang mendiang. Dan saya selalu suruh kakak ipar saya baca 1 korintus 10 : 13 tiap hari. Dan dengar lagu batak "Nang gumalunsang angka laut" ini lagu luar biasa dasyat menurut saya (yg ga ngerti bisa googling lagu dan artinya )
2. Bagaimana mencarikan solusi untuk perekonomian (biaya hidup) mereka di kemudian hari?
Wahhh.. Klo yg ini agak bingung yah. Berusaha cari2 dan tanya2 lowongan pekerjaan kali yah buat si istri yang ditinggal.
3. Keterbatasan waktu dan tenaga dari hamba Tuhan tsb, untuk terus mendampingi mereka, karena orang tua sudah tidak ada lagi.
Masih bisa komunikasi via telp, sms, dll untuk memberi support.
-
13 Februari 2016
Debu kembali menjadi debu dan roh kembali pada yg empunya yaitu Tuhan. Pasti sulit menghadapi kenyataan di tinggal meninggal orang yg di kasihi. Kita sayang mereka tapi itulah rahasia Tuhan soal waktu...mungkin Tuhan lebih cinta mereka dan panggil untuk segera tinggal di Surga yg damai. Kehadiran kita di saat masa duka itu sangat menghibur mereka. Terkadang tanpa perlu banyak bicara tapi kehadiran kita saja itu sudah kasih kekuatan buat mereka. Semua pada akhirnya juga akan meninggal. Kuatkan saja iman keluarga yg di tinggal dgn Firman Tuhan. Tuhan punya rencana yg indah untuk keluarga yg di tinggalkan, kekuatan dari surga dan penyertaan Tuhan selalu ada untuk mereka. Hanya percaya saja pada Tuhan sekalipun itu sulit suatu saat kita akan melihat gambar besar rencana Allah yg indah. Kejadian saat ini adalah puzzle/potongan*. Be strong.
-
13 Februari 2016
INNE351 tulis:
Klu saya diusahakan se sering mungkin mengunjungi keluarga tersebut, krn waktu kehilangan seperti itu yg sy butuhkan adl. dikunjungi oleh teman" jg sodara" dng kunjungan mereka merupakan penghiburan bagi saya
Stay blessed
Saya akan melakukan hal sama dengan sis Inne. Karena kehadiran kita sangat dibutuhkan, apalagi kalau kita masih ada hubungan darah (adik atau kakak kita). Selain banyak didoakan di jam-jam doa kita pribadi, kita harus sering mengunjunginya. Siip dan God bless