buat kita2 yg sedang berdoa untuk "future wife" (calon istri)nya
-
17 Februari 2016
Berangkat dari ide Saudara Liong 519 untuk membuat dari thread tandingan :
www.jodohkristen.com/topic/1583/
buat kita2 yang sedang berdoa untuk "future husband" nya:
apakah kalian pernah berdoa secara spesifik kriteria pasangan kalian? misalnya: dia seorang yang takut Tuhan, jadi imam yang kudus dst dst...
menurut kalian apakah itu cukup ?saat kita minta kerinduan kita kepada Bapa, pernahkan kita tersadar saat yang sama Tuhan juga mau kita sepadan dengan yang kita minta?
jika kita meminta sesuatu, saat yang sama kitapun dipersiapkan (Ams 31) untuk menerima sesuatu itu
.
LIONG519 tulis:
Kyknya bro Zega, kita kaum Adam jg perlu buat thread berdoa utk : Future Wife"nih hahah silahkan bro buatkan..wkwkwkwkwkwk
Mari kita para laki-laki JK bersatu dalam doa untuk "future wife" (calon istri)nya !
BerDOA dipersilahkan,,,
[Dari admin: Shalom... Melihat perkembangan forum - dengan adanya beberapa topik 'tandingan', bersama ini kami mengajak agar rekan-rekan semua membuat topik dengan pemikiran awal bahwa topik tersebut memang perlu untuk disharingkan atau dibahas.
Tidak ada salahnya membuat topik 'berdoa untuk future wife'. Namun janganlah membuat suatu topik dengan niat awal sebagai tandingan saja, karena forum bukan untuk pertandingan.
Kami akan melihat perkembangan topik, apakah memang para anggota memerlukan dan menggunakan topik ini. Namun apabila tidak, maka kami akan menutupnya. Demikian informasi dari kami. Tuhan memberkati.]
17 Februari 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
17 Februari 2016
yuhuuu 1 per..t maxx
-
17 Februari 2016
Yak yang pertamax komen wajib berdoa duluan!
-
17 Februari 2016
iye ini kan berdoa..
-
17 Februari 2016
Sebaiknya jawabannya jangannvuma ya saya berdoa atau ya saya lupa berdoa
Jawabanya yang spesifik dong .... Isi yang didoain itu apa aja ...kalo perlu siapanya juga ... Hahaha *kepo
-
17 Februari 2016
Marii.....eh ini utk cowok ya? sori blunder..
Masa komennya cuma aba-aba nyuruh berdoa sih.
Isi doanya apa sih klo cowok berdoa utk future wife?
-
17 Februari 2016
Nah entu die,,, kan maksudnye pada kepo doa nye kayak mane,,, kl berdoa dalam hati ga perlu komen kan juga bisa hehehe... ntu cewek2 favorit pada kepo pengen spesifik dan isi doanya...
-
17 Februari 2016
Ya dan Amin....
heheh sip bro Zega...
17 Februari 2016 diubah oleh LIONG519
-
17 Februari 2016
Ini tujuannya mau doa in siapa ya lae zega??
-
17 Februari 2016
Hehehehehhehe makasih mimin
ZEGA376 tulis:
Berangkat dari ide Saudara Liong 519 untuk membuat dari thread tandingan :
www.jodohkristen.com/topic/1583/
.
Mari kita para laki-laki JK bersatu dalam doa untuk "future wife" (calon istri)nya !
BerDOA dipersilahkan,,,
[Dari admin: Shalom... Melihat perkembangan forum - dengan adanya beberapa topik 'tandingan', bersama ini kami mengajak agar rekan-rekan semua membuat topik dengan pemikiran awal bahwa topik tersebut memang perlu untuk disharingkan atau dibahas.
Tidak ada salahnya membuat topik 'berdoa untuk future wife'. Namun janganlah membuat suatu topik dengan niat awal sebagai tandingan saja, karena forum bukan untuk pertandingan.
Kami akan melihat perkembangan topik, apakah memang para anggota memerlukan dan menggunakan topik ini. Namun apabila tidak, maka kami akan menutupnya. Demikian informasi dari kami. Tuhan memberkati.]
-
17 Februari 2016
Dah berapa jam dibuat kok masih ga ada doanya ya... apa para pria disini ga punya doa yg spesifik buat future wife.. haha.. peace..
-
17 Februari 2016
bener sekali kk...
EDELWISE266 tulis:
Dah berapa jam dibuat kok masih ga ada doanya ya... apa para pria disini ga punya doa yg spesifik buat future wife.. haha.. peace..
-
17 Februari 2016
enaknya nulis di sini gak yah? tar juga ditutup admin ..sayang udah kluar energi buat nulis . Tar aja dah, nunggu komen ke 50..
-
17 Februari 2016
Cuma bs ttawa aja hahhahahahhahaha
NUGIEE368 tulis:
enaknya nulis di sini gak yah? tar juga ditutup admin ..sayang udah kluar energi buat nulis . Tar aja dah, nunggu komen ke 50..
-
17 Februari 2016
EDELWISE266 tulis:
Dah berapa jam dibuat kok masih ga ada doanya ya... apa para pria disini ga punya doa yg spesifik buat future wife.. haha.. peace..
udah tadi edel, dalam hati..
-
17 Februari 2016
kl sy sih berdoa minta di dekatkan sj dulu jodohnya,, ntar kl sdh dekat baru berdoa lagi minta di jadiin pasangan hidup... biar ada proses nya gitu,, kan gak mungkin donk.. tiba2 langsung ktemu orang trus di jadiin istri...hehehe
-
17 Februari 2016
Yaelaah mas bro Zega..semua org juga tau, doa itu dlm hati. Tapi trus tujuan dibuat thread ini apa dong?
Tuh, setuju sm admin. Jangan cuma bikin tandingan, tpi ga jelas point/tujuannya apa...
Gitu sih.
ZEGA376 tulis:
Nah entu die,,, kan maksudnye pada kepo doa nye kayak mane,,, kl berdoa dalam hati ga perlu komen kan juga bisa hehehe... ntu cewek2 favorit pada kepo pengen spesifik dan isi doanya...
-
17 Februari 2016
Ga ada yg memulai Doa toh...??? ok, aq mulai tulis duluan ya isi doa ku dan nanti tolong tmn2 amin kan ya...(dlm hati aja)
Kalo Aq pribadi berdoa utk pasangan hidup : biarlah Tuhan Yesus yg menuntunku dlm pimpinan Roh Kudus agar aq bisa menemukan wanita yg sepadan dgn ku utk saling mencintai dengan setia dlm Kasih Tuhan, saling menguatkan, saling menegur, saling melengkapi(kelebihan dan kekurangan masing2) utk hidup dlm mengikuti perintah Firman-Nya setiap hari, baik dalam beraktivitas spt kerja,usaha/berkarya utk kemuliaan Allah Bapa Surgawi sampai selama2nya..,Amin..
-
17 Februari 2016
IMEL885 tulis:
Yaelaah mas bro Zega..semua org juga tau, doa itu dlm hati. Tapi trus tujuan dibuat thread ini apa dong?
Tuh, setuju sm admin. Jangan cuma bikin tandingan, tpi ga jelas point/tujuannya apa...
Gitu sih.
Iya.. Terus terang saya sendiri juga masih meraba-raba, apa maksud dibuatnya thread ini.
Mungkin, yaa... secara umum, diminta untuk menuliskan doa cowok2 nih, yang di JK ini.. Sebuah doa yang seperti apa jika kami (para cowok JK) berdoa untuk (bagi) "future wife" (seseorang, -- wanita tentunya, -- yang kami harapkan akan dipertemukan oleh Tuhan sebagai pasangan hidup alias isteri). Ini pun jika cowok2 di JK ini pernah berdoa secara demikian.
Cumaa, ini ada sedikit ganjalan. Sebab, kalau saya perhatikan, ada beberapa (tidak semuanya) yang menuliskan doa-nya di thread sebelah (ttg. doa untuk "future husband") ... itu sepertinya, atau "rasanya", atau seolah-olah (maaf, minta dikoreksi jika saya salah) .. doa yang disampaikan (yang ditulis di sana) itu bukan kepada Tuhan.. Ada beberapa yang dalam doanya, justru menuliskan sapaan (subyek yang dituju) malah kepada sang "future husband"-nya...
Lhah, yang namanya "doa", itu kita "ngomong" kepada Tuhan loh.. Kalu beberapa yang terjadi di sana, bukan "doa kepada Tuhan untuk future husband" .... melainkan "doa kepada future husband" entah untuk siapa ... hehehe ...
Di situ kadang saya merasa sedih..
(Mohon maaf sebelumnya jika ada kesalahan dalam pemahaman saya.) Demikian, terima kasih.
-
18 Februari 2016
LISTON872 tulis:
udah tadi edel, dalam hati..
Haha..
-
18 Februari 2016
FAJAR882 tulis:
Iya.. Terus terang saya sendiri juga masih meraba-raba, apa maksud dibuatnya thread ini.
Mungkin, yaa... secara umum, diminta untuk menuliskan doa cowok2 nih, yang di JK ini.. Sebuah doa yang seperti apa jika kami (para cowok JK) berdoa untuk (bagi) "future wife" (seseorang, -- wanita tentunya, -- yang kami harapkan akan dipertemukan oleh Tuhan sebagai pasangan hidup alias isteri). Ini pun jika cowok2 di JK ini pernah berdoa secara demikian.
Cumaa, ini ada sedikit ganjalan. Sebab, kalau saya perhatikan, ada beberapa (tidak semuanya) yang menuliskan doa-nya di thread sebelah (ttg. doa untuk "future husband") ... itu sepertinya, atau "rasanya", atau seolah-olah (maaf, minta dikoreksi jika saya salah) .. doa yang disampaikan (yang ditulis di sana) itu bukan kepada Tuhan.. Ada beberapa yang dalam doanya, justru menuliskan sapaan (subyek yang dituju) malah kepada sang "future husband"-nya...
Lhah, yang namanya "doa", itu kita "ngomong" kepada Tuhan loh.. Kalu beberapa yang terjadi di sana, bukan "doa kepada Tuhan untuk future husband" .... melainkan "doa kepada future husband" entah untuk siapa ... hehehe ...
Di situ kadang saya merasa sedih..
(Mohon maaf sebelumnya jika ada kesalahan dalam pemahaman saya.) Demikian, terima kasih.
Mas kalo mo curhat ttg thread sebelah kok disini ya.. ntar dimarahin mimin lho..
-
18 Februari 2016
ZEGA376 tulis:
Mari kita para laki-laki JK bersatu dalam doa untuk "future wife" (calon istri)nya !
Kayaknya harus ada yang mimpin doanya, kayaknya bang fajar selaku guru agama ni yang cocok mimpin doa ... silahkan bang FAJAR882
-
18 Februari 2016
EDELWISE266 tulis:
Mas kalo mo curhat ttg thread sebelah kok disini ya.. ntar dimarahin mimin lho..
Hahaha .. oke, oke .. Siyap, laksanakan.. (Soalnya lahirnya Thread ini juga karena dari Thread yang sebelah itu ... Tuh, lihat aja penjelasan TS. hehehe ..) (*jadi rada bingun gituu, mo ngisi doanya musti kyk gimana ... #alasan buat ngeles aja nih agaknya .. hahaha .. )
@Liston : Nih, Pak Guru menugaskan kamu untuk pimpin doa nih, malam ini Ton.. Awas, kalo gak mau.., tak kasih merah nilai agama kau nanti.. Hahaha.. Horas bah.
18 Februari 2016 diubah oleh FAJAR882
-
18 Februari 2016
Penulis: Shawn Quah, Singapura
Artikel asli dalam Bahasa Inggris: A Letter To My Future Wife
Yang terkasih Istriku (kelak),
Rasanya seperti mimpi, sudah sehari kita menjadi suami-istri. Memandangmu selangkah demi selangkah mendekati altar dalam balutan gaun pengantin nan anggun kemarin, membuatku tidak henti-hentinya bersyukur kepada Tuhan yang telah membawa dirimu ke dalam hidupku.
Saat aku masih sendiri dan merasa kesepian, aku memohon kepada Tuhan untuk memberiku pasangan yang dapat mengisi hidupku dengan arti. Betapa salahnya berdoa seperti itu. Melalui seorang sahabatku, Tuhan mengajarkan apa yang seharusnya aku doakan. Aku seharusnya memohon Tuhan membentuk karakterku agar aku dapat menjadi pasangan yang tepat bagi istriku kelak.
Kita sudah saling mengenal cukup lama sebelum aku benar-benar memperhatikanmu. Kita bersahabat, masing-masing melayani Tuhan dalam bidang kita masing-masing. Aku sangat senang ketika kita mulai dekat dan aku tidak bisa berhenti tersenyum sendiri (apakah rasa sukaku saat itu terlalu kentara?)
Tuhan tahu betapa aku membutuhkan pasangan sepertimu, seseorang yang tidak hanya dapat menyemangatiku, tetapi juga yang bisa menjadi tempat aku membagikan pikiran dan perasaanku yang terdalam. Kamu juga sangat cocok dengan ibuku (sejak awal aku sudah yakin bahwa ibuku akan menyukaimu!), dan perhatianmu kepada adikku yang punya kebutuhan khusus sangat menyentuhku. Masakanmu yang enak jelas menjadi nilai tambah yang merebut hati keluarga besarku.
Harus kuakui, kamu tidak sama seperti sosok istri yang dulu aku bayangkan dalam puisi-puisiku-kamu jauh lebih baik. Tuhan tahu bahwa kamu adalah orang yang akan dapat menantangku untuk bertumbuh menjadi pribadi yang Dia inginkan.
Bulan-bulan menjelang pernikahan kita, aku sempat ragu apakah kita akan menjadi pasangan yang serasi-kita berdua tahu betapa berbedanya tipe kepribadian kita. Namun, kamu selalu mengingatkanku bahwa ini adalah perjalanan yang kita sepakati bersama, dan Yesus akan memelihara kita melaluinya. Dengan komitmen itu, kita bisa mengatasi setiap perbedaan pendapat yang muncul di antara kita. Proses yang kita lalui bersama juga menolongku lebih memahami kebiasaan-kebiasaanmu yang unik, hal-hal yang kamu anggap penting, juga besarnya cintamu kepadaku. Jelas kita juga telah melewati masa-masa yang sulit, namun ada banyak pelajaran berharga yang kudapatkan melaluinya, dan aku tidak akan pernah mau menukarkannya dengan apa pun juga.
Suaraku agak gemetar saat mengucapkan janji nikah kita kemarin, kamu tentu memperhatikannya (aku bahkan melihatmu menahan tawa). Belum pernah aku sebahagia itu dalam hidupku. Aku ingin bersamamu hingga tua dan keriput nanti. Bersama-sama kita akan saling berbagi rumah yang berantakan (kalau kita nanti punya anak, semoga), saling berbagi tawa, keluhan, air mata, dan juga kata-kata penuh cinta.
Aku berdoa agar Tuhan menuntunku untuk makin mengenal Dia setiap hari, supaya aku akan menjadi suami yang dapat memimpin, mengasihi, dan menghargaimu sebagaimana yang Dia kehendaki.
Suamimu (kelak)
Februari 2016
Rasaku luruh seperti daun yang jatuh
ditiup angin yang menemani dalam sepi
jauh dari keramaian, berpayung senyap
kukatup mata dan merajut harap
ingin berjumpa dia yang ‘kan buatku lengkap
Hingga hangat menyapa meski sekejap
mengembalikan rasaku yang hampir saja lenyap
perlahan kubuka mata, tersenyum pada cahaya
sambut Pribadi yang menghujaniku dengan cinta
lega menemukan, di dalam Dia sajalah aku lengkap
-
18 Februari 2016
Penulis: Jeffrey Siauw
Tidak ada yang salah dengan menjadi seorang pemuda lajang. Ya, kamu tidak salah baca: Tidak ada yang salah bila kamu tidak menikah, belum punya pacar, atau bahkan bila kamu belum pernah berpacaran sama sekali.
Benar bahwa Allah menciptakan kita dengan kebutuhan akan relasi dan kemampuan untuk tertarik pada lawan jenis. Sebab itu, sangatlah wajar kalau di samping relasi keluarga dan pertemanan, kita juga menginginkan relasi pernikahan (dan pacaran yang menuju ke pernikahan). Tetapi, nilai hidup kita sama sekali tidak berkurang atau bertambah dengan status hubungan yang kita miliki!
Salah satu pergumulan terbesar yang dihadapi para lajang adalah masalah kesepian (ini juga pergumulan saya saat masih lajang). Sebagian orang mencoba menghadapi kesepian dengan menenggelamkan diri dalam kesibukan-berpikir bahwa dengan begitu ia bisa melupakan kesepiannya. Sebagian lainnya menghadapi kesepian dengan berbelanja banyak barang dan mencari banyak hiburan-berpikir bahwa ia bisa menemukan kepuasan hidup di dalamnya. Sebagian lagi membiarkan diri jatuh dalam dosa seksual, dari pornografi sampai pelacuran, dan berpikir bahwa keintiman palsu itu akan mengobati kesepiannya.
Banyak pemuda yang masih lajang memilih hidup dengan pola pikir “kalau saja”. Kalau saja saya punya pacar … Kalau saja saya menikah … pasti saya tidak akan kesepian! Atau, pola pikir “sudah seharusnya”. Sudah seharusnya setiap orang (paling tidak saya) punya pacar, menikah, punya anak, dan seterusnya. Sungguh tidak adil bila saya tidak mendapatkan semua itu!
Memelihara pola pikir yang demikian hanya akan menghasilkan kepahitan. Mengapa? Karena ketika kita hanya berfokus pada apa yang tidak kita miliki, kita tidak lagi bisa melihat kebaikan Tuhan di dalam hidup kita. Yang kita lihat hanyalah apa yang kurang dalam hidup kita, bukan apa yang menjadi tujuan Tuhan di dalam hidup kita. Kita menutup mata pada pekerjaan Tuhan yang justru bisa dilakukan karena status lajang kita. Padahal, Rasul Paulus sendiri menuliskan tentang sisi positif tidak menikah, mengingatkan jemaat bahwa orang-orang yang tidak menikah dapat dengan bebas memberi diri sepenuhnya untuk Tuhan dan pekerjaan-pekerjaan-Nya (1 Korintus 7:32-35). Kita menunda untuk bahagia karena merasa bahwa kita hanya bisa bahagia kalau punya pacar dan menikah. Yang paling celaka adalah jika kita membiarkan dosa akhirnya menguasai hidup kita. Dosa bukan saja akan menghancurkan hidup kita sekarang, tetapi juga akan ikut menghancurkan relasi dengan pasangan kita kelak, jikalau suatu saat Tuhan memberikannya.
Saya ingin berseru kepada semua pemuda Kristen yang masih lajang: mari isi masa lajangmu dengan cara yang berbeda. Jangan biarkan kesepian menguasai hidupmu dan kepahitan mengakar di dalam hatimu. Ingatlah bahwa kesepian itu bukan akibat kamu tidak punya pacar atau istri. Kesepian adalah masalah yang dihadapi semua orang, baik menikah atau tidak. Bahkan Yesus pun mengalami kesepian ketika murid-murid-Nya tidak berjaga-jaga dengan Dia di saat paling genting (Matius 26:36-40). Tetapi, kesepian adalah pencobaan, bukan dosa. Kesepian hanya akan menjadi dosa ketika kita membiarkan hidup kita dikuasai olehnya.
Ketika kesepian datang kembali, jadikanlah perasaan itu sebagai “pengingat” untuk membangun relasi dengan keluarga dan teman-teman. Pergunakanlah masa lajangmu untuk mengejar kekudusan. Kekudusan bukan sekadar menjauhi dosa (itu pasti salah satunya), tetapi juga membangun kehidupan yang diinginkan Tuhan. Belajarlah untuk percaya bahwa anugerah Tuhan itu selalu cukup bagimu dengan atau tanpa pasangan. Mintalah Tuhan mengubahmu menjadi seorang pria yang sepenuh hati mengasihi Dia dan mengasihi sesama.
Bila kelak kamu punya pasangan, kamu akan melihat dengan jelas bahwa belajar mengasihi Tuhan dan sesama semasa lajang akan menolongmu untuk mengasihi pasanganmu setelah kamu menikah. Saya sendiri menemukan bahwa ketika saya belajar mengasihi sesama sebagaimana yang dikehendaki Tuhan, saya bisa lebih mengasihi istri saya apa adanya, sebagaimana Kristus mengasihi jemaat-Nya.
Bila kamu tidak punya pasangan pun, ingatlah bahwa hidupmu dapat tetap indah dan berarti di mata Tuhan dan semua orang yang melihatmu.