Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

PRIA KAYA DI JK

ForumPersahabatan dan hubungan

276 – 300 dari 755    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 11  12  13 ... 31  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ALBERT987

    25 Februari 2016

    Pagi mba anita..sy menghormati standard kaya dlm pandangan mba..memang idealnya Tanggung jawab Pria utk bekerja dan istri di rumah utk mengatur urusan rumah tangga..tapi ijinkan sy memberikan pandangan yg sedikit berbeda di jaman skrg ini..ada banyak jg wanita bekerja krn kemauannya sendiri dgn tulus utk membantu rumah tangga..jd selama kedua belah pihak sdh sepakat sy rasa sebenarnya Ok saja..yg kedua apabila wanita mendapatkan pria yg sdh punya rumah itu bonus..kalo KPR jaman skrg saja min 4 jt sebln...misal gaji 8jt kan sisa 4 juta...trs perpuluhan 1 jt sdh sisa 3 jt utk hidup...kembali lagi selagi kedua belah pihak sepakat ya ga masalah...tp kalau itu dijadikan Standard rasanya tdk relevan di jaman skrg ini...sy sendiri hanya pria biasa dgn tingkat pendidikan biasa...bkn berarti sy tdk berusaha utk masa depan..Tugas pria bekerja memenuhi segala kebutuhan rumah tangga sesuai dgn koridor firman Tuhan...tugas wanita mendoakan pria spy di berkati dan mengatur berkat Tuhan sesuai dgn koridor firman Tuhan...mohon maaf apabila sy berbeda pandangan...hehhe...

    ANITA089 tulis:

    Mengapa jarang ada pria kaya masuk JK? Kaya ini dlm arti mapan (mapan: minimum sdh mulai KPR dan berani bilang,"Sayang kamu jgn kerja nanti. Biar Abang sendiri aja yg kerja"). Tentunya ada, tetapi  sedikit (kurang dari 40%).

    Dari mana aku tau?  Maaf, aku ga bisa critakan, krn ini agak sensitif.

    Namun jika kalian engga setuju dng pendapatku silakan saja. Bukankah pengalamanku bisa beda dng kalian? Justru dng perbedaan pendapat kita bisa saling mengisi dan mengingatkan. :up:

  • 25 Februari 2016

    Kalo jaman dulu sebelum masehi sih enak yah wanita mau punya apa pun langsung bisa dipenuhi, mau kaya atau miskin tinggal tergantung niat & kemauan saja. Orang2 tinggal milih mau hidup di lokasi mana pun juga bisa gak perlu pake beli tanah. Mau tinggal di gunung, daratan atau kepulauan semua tinggal cap cip cup sim salabim maka jadilah miliknya gak perlu pake tanya surat2 hak milik tanah & gak perlu pake terjadi sengketa tanah segala, Itu semua adalah kemurahan Tuhan yang manusia bisa dapatkan tanpa membayar uang sepeser pun.

    Setelah jaman masehi barulah di beberapa tempat mulai diberlakukan hak milik tanah. Dimana riwayat kepemilikan hanya dilihat berdasarkan turun-temurun lamanya tinggal & itu juga cuma berdasarkan omongan dari mulut ke mulut para tetua adat.

    Setelah diketemukannya kertas barulah hak milik tanah mulai dipatenkan, tapi itu juga sepertinya tidak merata ke seluruh penduduk. Di Indonesia sendiri mungkin sekitar tahun 1940 - 1980 pemerintah Indonesia menggalakkan untuk orang2 miskin yang tidak punya uang & rumah jika mau memiliki tanah & rumah gratis tinggal daftar saja ke pemerintah. Dengan program transmigrasi pemerintah mencanangkan agar setiap pulau di indonesia kepadatannya merata sehingga ketahanan nasional terjaga. Jadi jangan heran jika di setiap daerah tujuan transmigrasi seperti ke sumatera, kalimantan, sulawesi, irian jaya akan banyak ditemukan orang2 Jawa disana. Mereka akan mendapatkan tanah seluas 2 hektar.... Bisa dibayangkan tanah seluas 20,000 m2 yang sangat amat luas sekali itu bisa kita dapatkan cuma2 alias gratis lho, wow....

    Setelah tidak ada lagi program transmigrasi, pemerintah sekarang menargetkan untuk memberikan rumah subsidi bagi kalangan masyarakat tidak mampu dengan gaji setara UMR. Tentu saja banyak kekurangan dari rumah ini baik dari segi kualitas maupun efisiensi. Bandingkan jaman dahulu dengan jaman sekarang dimana tanah seluas 50m2 - 60m2 dengan bangunan type 27m2 dihargai Rp 130 juta saja, dengan cicilan KPR selama 15-20 tahun.

    Jika anda ingin rumah menengah yang lebih besar & luas lagi setara dengan real estate dengan luas tanah 60m2 - 100m2 dengan harga 250juta - 750 juta maka anda juga harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi dengan uang muka 10%-20% dari harga rumah sebesar 25-150 juta dengan lama cicilan KPR 15-20 tahun juga. Tentunya jumlah yang tidak sedikit untuk ukuran jaman sekarang yang semakin bertambah sulit ini. Itu baru rumah saja belum keinginan untuk memiliki sebuah mobil. Sekarang coba hitung2 dengan gaji anda sekarang ini di level manakah kemampuan anda ?

    Please untuk wanita, tolong jangan bebankan semua itu ke pundak pria dengan mengatas-namakan "Sudah tugasnya pria sebagai pencari nafkah" tanpa mau tahu & tanpa mau perduli  bagaimana susahnya mencari nafkah di jaman sekarang ini yang serba materialistis. Wanita sebagai penolong pria sudah sewajarnya juga membantu mencari rejeki untuk kebahagian bersama, bukannya lalu menggerutu dengan menikah malah merasa menjadi pembantu, tapi mari bersama saling tolong menolong untuk mewujudkan keluarga yang sesuai dengan nilai2 yang Tuhan sudah ajarkan.

  • MARIA148

    25 Februari 2016

    sepakat tu ma bung Albert987.........  

    Rasanya dijaman sekarang ini wanita bekerja bukan sekedar membantu/mencari nafkah......tapi merupakan bentuk aktualisasi diri, bahwa mereka punya nilai baik secara pribadi/personal maupun secara sosial. kalau wanita bekerja biasanya bisa membantu perekonomian keluarga, dihargai orang dengan kemampuan yang dia miliki.

    Sehubungan dengan relationship nyaman tidak kita dengan seseorang bukan hanya karena dia selevel (tingkat pendidikan atau kemapanan). Mungkin saja saya bisa nyaman dengan orang yang tidak punya pendidikan sama sekali tapi dia punya cara pandang yang luas atau sebaliknya saya tidak nyaman dengan orang yang punya duit buanyak-nyak-nyak tapi tidak membuat saya menjadi diri sendiri.  

    Enaknya sihh kalau kita pandai menyikapi yang kita miliki karena itu adalah anugerah dari Tuhan.... memanfaatkan berkat yang diberikan untuk memuliakan Tuhan dan senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki ( ngak usah cari yang ngak ada, apalagi ngelirik apa yang dimiliki orang) karena belum tentu orang yang berkelimpahan secara materi lebih bahagia dari kita yang apa adanya

  • MARIA148

    25 Februari 2016

    Buat bung Tjahjadia118..........

    Jangan menghakimi wanita dongggg..............

    Seperti yang bung bilang wanita adalaha penolong pria  :up: minimal menolong membereskan urusan rumah saat suami bekerja...... menjaga, membentuk dan mendidik anak-anak saat papanya anak-anak cari duit buat memenuhi tuntutan dunia yang materialistis dan masih banyak lagi pekerjaan wanita yang mungkin saja tidak bernilai ekonomis tapi merupakan investasi buat keluarganya......

  • 25 Februari 2016

    MARIA148 tulis:

    Buat bung Tjahjadia118..........

    Jangan menghakimi wanita dongggg..............

    Seperti yang bung bilang wanita adalaha penolong pria  :up: minimal menolong membereskan urusan rumah saat suami bekerja...... menjaga, membentuk dan mendidik anak-anak saat papanya anak-anak cari duit buat memenuhi tuntutan dunia yang materialistis dan masih banyak lagi pekerjaan wanita yang mungkin saja tidak bernilai ekonomis tapi merupakan investasi buat keluarganya......

    @Maria148 : Saya tidak merasa menghakimi wanita tapi meminta pengertian wanita untuk bisa memahami keadaan masing2, kenapa jadi baper ya :-(

  • 25 Februari 2016

    :-)  Ga papa dik Albert...justru seru kok kalo banyak yg ga setuju sm saya. kalo semua sependapat dng ku ya malah forumnya jadi kurang greget dong. hahaha...

    Iya, generasi muda yg sekarang memang berpikirnya berbeda. maklumlah saya ini generasi jaman  tipi masih hitam putih, cuma ada TVRI. Saya merasa fisik saya semakin tua (saya sadar saya sdh tua, sdh bisa pensiun. ehm....sorry di JK umurku ku mudain), dan sdh sngat letih kerja. Juga, jika saya nikah lg dan kerja upah saya juga hanya cukup buat makan tahu tempe sebulan. jadi... bgmn menurut adik apa ada faedahnya kerja banting tulang, pulang langsung keleyengan tidur dan duitnya jg habis buat saya makan sendiri...?

    Bagaimana rencana kamu sendiri? ingin istri kerja selama kamu membutuhkannya atau utk seterusnya?

    ALBERT987 tulis:

    Pagi mba anita..sy menghormati standard kaya dlm pandangan mba..memang idealnya Tanggung jawab Pria utk bekerja dan istri di rumah utk mengatur urusan rumah tangga..tapi ijinkan sy memberikan pandangan yg sedikit berbeda di jaman skrg ini..ada banyak jg wanita bekerja krn kemauannya sendiri dgn tulus utk membantu rumah tangga..jd selama kedua belah pihak sdh sepakat sy rasa sebenarnya Ok saja..yg kedua apabila wanita mendapatkan pria yg sdh punya rumah itu bonus..kalo KPR jaman skrg saja min 4 jt sebln...misal gaji 8jt kan sisa 4 juta...trs perpuluhan 1 jt sdh sisa 3 jt utk hidup...kembali lagi selagi kedua belah pihak sepakat ya ga masalah...tp kalau itu dijadikan Standard rasanya tdk relevan di jaman skrg ini...sy sendiri hanya pria biasa dgn tingkat pendidikan biasa...bkn berarti sy tdk berusaha utk masa depan..Tugas pria bekerja memenuhi segala kebutuhan rumah tangga sesuai dgn koridor firman Tuhan...tugas wanita mendoakan pria spy di berkati dan mengatur berkat Tuhan sesuai dgn koridor firman Tuhan...mohon maaf apabila sy berbeda pandangan...hehhe...

    ANITA089 tulis:

    Mengapa jarang ada pria kaya masuk JK? Kaya ini dlm arti mapan (mapan: minimum sdh mulai KPR dan berani bilang,"Sayang kamu jgn kerja nanti. Biar Abang sendiri aja yg kerja"). Tentunya ada, tetapi  sedikit (kurang dari 40%).

    Dari mana aku tau?  Maaf, aku ga bisa critakan, krn ini agak sensitif.

    Namun jika kalian engga setuju dng pendapatku silakan saja. Bukankah pengalamanku bisa beda dng kalian? Justru dng perbedaan pendapat kita bisa saling mengisi dan mengingatkan. :up:

    25 Februari 2016 diubah oleh ANITA089

  • 25 Februari 2016

    RINO812 tulis:

    Apa cuma gw disini yg ga ngerti isi topiknya apaan ya intinya?...isinya pada ngalor ngidul o_O?

    isi topiknya: kenapa jarang ada pria kaya/mapan di JK ini? jawabannya ada yg agak nyimpang krn sempat kami bercanda2 juga. biasalah... biar ada bumbunya. hot topik kan sebaiknya ga cuma pedas (isinya argumen semua) tetapi jg ada gurih2nya (bercandanya).

  • ALBERT987

    25 Februari 2016

    ini pendapat sy pribadi ya mba,sy siap dikoreksi apabila sy salah,ada fase dlm umur wanita,kita bs baca pada Titus 2:3-5 mengajar: "perempuan-perempuan yang tua hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang". interpretasi ayat tsb bisa dilakukan pd jaman skrg tergantung pribadi masing - masing..

    kalo sy di tanya apa sy setuju istri bekerja,ya sy kembalikan ke calon istri sy gimn...dia nyaman bekerja atau ga...bagi sy bukan masalah besar mau bekerja ato di rumah....

    Mungkin ada di antara kita yg langsung berkomentar bahwa sdh seharusnyalah perempuan ttdk berkarier sebab Tuhan menghendaki wanita menjadi ibu rumah tangga dan suami jd pencari nafkah,keyakinan ini terdengar rohani namun kenyataannya adalah  keyakinan ini tidaklah alkitabiah, dalam pengertian Alkitab sendiri tidak pernah menawarkan rumus ini.
    Sesungguhnya Alkitab sendiri menyediakan pelbagai contoh peran wanita. Amsal 31 yg sering kali diidentikkan dengan amsal wanita bijak, justru memperlihatkan peran wanita sebagai pekerja, bukan hanya sebagai ibu rumah tangga.
    Contoh lain dari wanita yang bekerja sebagai pengusaha adalah Lidia, seorang "penjual kain ungu dari kota Tiatira" (Kisah 16:14); Priskila, istri Akwila, yang kadang keduanya pergi bersama Paulus mengabarkan Injil (Kisah 18:19). Dari semua contoh ini terlihat jelas bahwa para wanita ini adalah orang-orang yang terlibat aktif dalam pelayanan atau bekerja di luar rumah...sekian mba anita terima kasih....

    ANITA089 tulis:

    :-)  Ga papa dik Albert...justru seru kok kalo banyak yg ga setuju sm saya. kalo semua sependapat dng ku ya malah forumnya jadi kurang greget dong. hahaha...

    Iya, generasi muda yg sekarang memang berpikirnya berbeda. maklumlah saya ini generasi jaman  tipi masih hitam putih, cuma ada TVRI. Saya merasa fisik saya semakin tua (saya sadar saya sdh tua, sdh bisa pensiun. ehm....sorry di JK umurku ku mudain), dan sdh sngat letih kerja. Juga, jika saya nikah lg dan kerja upah saya juga hanya cukup buat makan tahu tempe sebulan. jadi... bgmn menurut adik apa ada faedahnya kerja banting tulang, pulang langsung keleyengan tidur dan duitnya jg habis buat saya makan sendiri...?

    Bagaimana rencana kamu sendiri? ingin istri kerja selama kamu membutuhkannya atau utk seterusnya?

  • 25 Februari 2016

    @Albert: ok deh, tengkyu loh....

    Mungkin yg disampaikan albert cocok buat albert dan teman2 lain yg masih muda. kebetulan aku engga bisa menjalankan yg disarankan Albert krn pd usia sebentar lg 50 th ... setelah puluhan tahun bekerja kondisi medisku sdh MENURUN DRASTIS dan mengharuskan aku pensiun. saya sangat sangat lelah scr fisik dan mental.

  • ETI697

    25 Februari 2016

    Menjadi ibu rumah tangga itu pekerjaan baik dan mulia.  Bekerja di kantor/di luar rumah itu juga baik, ada yang karna mau membantu keuangan rumah tangga sekalipun suami tetap jadi pencari nafkah utama. Bekerja itu juga bentuk aktualisasi diri/berkarya asal jangan lupa peran dan fungsi sebagai istri. Suami istri saling mengerti saja dan sepakat apa yg terbaik untuk rumah tangga mereka dan membuat keluarga bahagia.

  • ETI697

    25 Februari 2016

    Untuk kak Anita tersayang, ayo kak katakan pada diri kakak sendiri kata* yg membangkitkan semangat kakak dan Tuhan itu dokter terbaik. Tuhan bilang "Marilah kepadaku semua yg letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberi kelegaan padamu. Dalam bhs English Rest artinya bersandar pada...lean on something...pada Tuhan. Hati yg gembira adalah obat yg manjur. Semangat kita adalah imun tubuh yg baik. Gbu kak

  • FEBRY759

    25 Februari 2016

    Saya org kaya tapi gak mau sombong ah.. saya punya tanah di berbagai negara, rumah dan sering bangun hotel hanya dengan waktu beberapa jam.. caranya? Karna saya jago maen monopoli internasional.. hahaha

  • 25 Februari 2016

    terimakasih nona manis.... :up::up:

    ETI697 tulis:

    Untuk kak Anita tersayang, ayo kak katakan pada diri kakak sendiri kata* yg membangkitkan semangat kakak dan Tuhan itu dokter terbaik. Tuhan bilang "Marilah kepadaku semua yg letih lesu dan berbeban berat Aku akan memberi kelegaan padamu. Dalam bhs English Rest artinya bersandar pada...lean on something...pada Tuhan. Hati yg gembira adalah obat yg manjur. Semangat kita adalah imun tubuh yg baik. Gbu kak

  • 26 Februari 2016

    Kalau menurut pribadi aku, ukuran cari pasangan itu adalah kualitasnya equal

    Sehingga disebut jodoh

    Banyak kesamaan daripada perbedaan

  • RIO731

    26 Februari 2016

    There’s something…no, there’s alot of things that money can’t buy…
    Teman ga bisa dibeli pake uang
    Istri yg baik ga bisa dibeli pake uang
    Anak buah yg jujur ga bisa dibeli pake uang
    dan kemapanan ga bisa diukur hanya dengan uang

  • 26 Februari 2016

    Sip sip Non Eti.... membaca tulisan2mu, wah kamu ini calon menantu ideal loh sepertinya bagi orgtua dari pria yg mencintaimu. Juga, pilihan kata2mu itu loh keren sekali (pencari nafkah utama, fungsi, aktualisasi).  :up:

    ETI697 tulis:

    Menjadi ibu rumah tangga itu pekerjaan baik dan mulia.  Bekerja di kantor/di luar rumah itu juga baik, ada yang karna mau membantu keuangan rumah tangga sekalipun suami tetap jadi pencari nafkah utama. Bekerja itu juga bentuk aktualisasi diri/berkarya asal jangan lupa peran dan fungsi sebagai istri. Suami istri saling mengerti saja dan sepakat apa yg terbaik untuk rumah tangga mereka dan membuat keluarga bahagia.

  • LISTON872

    26 Februari 2016

    Dah ketemu ya solusinya???

  • ZEGA376

    27 Februari 2016

    27 Februari 2016 diubah oleh ZEGA376

  • LISTON872

    27 Februari 2016

    Hahahahah, aku juga mau cari cewek kaya, ada gak ya lae Zega??

  • ZEGA376

    27 Februari 2016

    ada di Polsek, Polres/Polresta, Polwil/Polwiltabes, Polda, Polri..

    LISTON872 tulis:

    Dah ketemu ya solusinya???

  • ZEGA376

    27 Februari 2016

    LISTON872 tulis:

    Hahahahah, aku juga mau cari cewek kaya, ada gak ya lae Zega??

    Kaya-k apa lae?  

  • 27 Februari 2016

    TJAHJADIA118 tulis:

    Kalo jaman dulu sebelum masehi sih enak yah wanita mau punya apa pun langsung bisa dipenuhi, mau kaya atau miskin tinggal tergantung niat & kemauan saja. Orang2 tinggal milih mau hidup di lokasi mana pun juga bisa gak perlu pake beli tanah. Mau tinggal di gunung, daratan atau kepulauan semua tinggal cap cip cup sim salabim maka jadilah miliknya gak perlu pake tanya surat2 hak milik tanah & gak perlu pake terjadi sengketa tanah segala, Itu semua adalah kemurahan Tuhan yang manusia bisa dapatkan tanpa membayar uang sepeser pun.

    Setelah jaman masehi barulah di beberapa tempat mulai diberlakukan hak milik tanah. Dimana riwayat kepemilikan hanya dilihat berdasarkan turun-temurun lamanya tinggal & itu juga cuma berdasarkan omongan dari mulut ke mulut para tetua adat.

    Setelah diketemukannya kertas barulah hak milik tanah mulai dipatenkan, tapi itu juga sepertinya tidak merata ke seluruh penduduk. Di Indonesia sendiri mungkin sekitar tahun 1940 - 1980 pemerintah Indonesia menggalakkan untuk orang2 miskin yang tidak punya uang & rumah jika mau memiliki tanah & rumah gratis tinggal daftar saja ke pemerintah. Dengan program transmigrasi pemerintah mencanangkan agar setiap pulau di indonesia kepadatannya merata sehingga ketahanan nasional terjaga. Jadi jangan heran jika di setiap daerah tujuan transmigrasi seperti ke sumatera, kalimantan, sulawesi, irian jaya akan banyak ditemukan orang2 Jawa disana. Mereka akan mendapatkan tanah seluas 2 hektar.... Bisa dibayangkan tanah seluas 20,000 m2 yang sangat amat luas sekali itu bisa kita dapatkan cuma2 alias gratis lho, wow....

    Setelah tidak ada lagi program transmigrasi, pemerintah sekarang menargetkan untuk memberikan rumah subsidi bagi kalangan masyarakat tidak mampu dengan gaji setara UMR. Tentu saja banyak kekurangan dari rumah ini baik dari segi kualitas maupun efisiensi. Bandingkan jaman dahulu dengan jaman sekarang dimana tanah seluas 50m2 - 60m2 dengan bangunan type 27m2 dihargai Rp 130 juta saja, dengan cicilan KPR selama 15-20 tahun.

    Jika anda ingin rumah menengah yang lebih besar & luas lagi setara dengan real estate dengan luas tanah 60m2 - 100m2 dengan harga 250juta - 750 juta maka anda juga harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi dengan uang muka 10%-20% dari harga rumah sebesar 25-150 juta dengan lama cicilan KPR 15-20 tahun juga. Tentunya jumlah yang tidak sedikit untuk ukuran jaman sekarang yang semakin bertambah sulit ini. Itu baru rumah saja belum keinginan untuk memiliki sebuah mobil. Sekarang coba hitung2 dengan gaji anda sekarang ini di level manakah kemampuan anda ?

    Please untuk wanita, tolong jangan bebankan semua itu ke pundak pria dengan mengatas-namakan "Sudah tugasnya pria sebagai pencari nafkah" tanpa mau tahu & tanpa mau perduli  bagaimana susahnya mencari nafkah di jaman sekarang ini yang serba materialistis. Wanita sebagai penolong pria sudah sewajarnya juga membantu mencari rejeki untuk kebahagian bersama, bukannya lalu menggerutu dengan menikah malah merasa menjadi pembantu, tapi mari bersama saling tolong menolong untuk mewujudkan keluarga yang sesuai dengan nilai2 yang Tuhan sudah ajarkan.

    Sip bro comment nya..

    27 Februari 2016 diubah oleh MIKOYU815

  • LISTON872

    27 Februari 2016

    ZEGA376 tulis:

    Kaya-k apa lae?  

    Kalo bisa minta yang kaya, baik, cerdas, bijak, takut sama Tuhan, tapi kalo minta sama lae pasti gak ada kan lae..

  • 27 Februari 2016

    MIKOYU815 tulis:

    TJAHJADIA118 tulis:

    Kalo jaman dulu sebelum masehi sih enak yah wanita mau punya apa pun langsung bisa dipenuhi, mau kaya atau miskin tinggal tergantung niat & kemauan saja. Orang2 tinggal milih mau hidup di lokasi mana pun juga bisa gak perlu pake beli tanah. Mau tinggal di gunung, daratan atau kepulauan semua tinggal cap cip cup sim salabim maka jadilah miliknya gak perlu pake tanya surat2 hak milik tanah & gak perlu pake terjadi sengketa tanah segala, Itu semua adalah kemurahan Tuhan yang manusia bisa dapatkan tanpa membayar uang sepeser pun.

    Setelah jaman masehi barulah di beberapa tempat mulai diberlakukan hak milik tanah. Dimana riwayat kepemilikan hanya dilihat berdasarkan turun-temurun lamanya tinggal & itu juga cuma berdasarkan omongan dari mulut ke mulut para tetua adat.

    Setelah diketemukannya kertas barulah hak milik tanah mulai dipatenkan, tapi itu juga sepertinya tidak merata ke seluruh penduduk. Di Indonesia sendiri mungkin sekitar tahun 1940 - 1980 pemerintah Indonesia menggalakkan untuk orang2 miskin yang tidak punya uang & rumah jika mau memiliki tanah & rumah gratis tinggal daftar saja ke pemerintah. Dengan program transmigrasi pemerintah mencanangkan agar setiap pulau di indonesia kepadatannya merata sehingga ketahanan nasional terjaga. Jadi jangan heran jika di setiap daerah tujuan transmigrasi seperti ke sumatera, kalimantan, sulawesi, irian jaya akan banyak ditemukan orang2 Jawa disana. Mereka akan mendapatkan tanah seluas 2 hektar.... Bisa dibayangkan tanah seluas 20,000 m2 yang sangat amat luas sekali itu bisa kita dapatkan cuma2 alias gratis lho, wow....

    Setelah tidak ada lagi program transmigrasi, pemerintah sekarang menargetkan untuk memberikan rumah subsidi bagi kalangan masyarakat tidak mampu dengan gaji setara UMR. Tentu saja banyak kekurangan dari rumah ini baik dari segi kualitas maupun efisiensi. Bandingkan jaman dahulu dengan jaman sekarang dimana tanah seluas 50m2 - 60m2 dengan bangunan type 27m2 dihargai Rp 130 juta saja, dengan cicilan KPR selama 15-20 tahun.

    Jika anda ingin rumah menengah yang lebih besar & luas lagi setara dengan real estate dengan luas tanah 60m2 - 100m2 dengan harga 250juta - 750 juta maka anda juga harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi dengan uang muka 10%-20% dari harga rumah sebesar 25-150 juta dengan lama cicilan KPR 15-20 tahun juga. Tentunya jumlah yang tidak sedikit untuk ukuran jaman sekarang yang semakin bertambah sulit ini. Itu baru rumah saja belum keinginan untuk memiliki sebuah mobil. Sekarang coba hitung2 dengan gaji anda sekarang ini di level manakah kemampuan anda ?

    Please untuk wanita, tolong jangan bebankan semua itu ke pundak pria dengan mengatas-namakan "Sudah tugasnya pria sebagai pencari nafkah" tanpa mau tahu & tanpa mau perduli  bagaimana susahnya mencari nafkah di jaman sekarang ini yang serba materialistis. Wanita sebagai penolong pria sudah sewajarnya juga membantu mencari rejeki untuk kebahagian bersama, bukannya lalu menggerutu dengan menikah malah merasa menjadi pembantu, tapi mari bersama saling tolong menolong untuk mewujudkan keluarga yang sesuai dengan nilai2 yang Tuhan sudah ajarkan.

    Sip bro commentnya...coz aku pernah ktemu cwe / wanita type kyak gitu deh maunya nuntut serba ada...hihihi moga egk ada yg tersunging

    27 Februari 2016 diubah oleh MIKOYU815

  • 1 Maret 2016

    MIKOYU815 tulis:

    MIKOYU815 tulis:

    TJAHJADIA118 tulis:

    Kalo jaman dulu sebelum masehi sih enak yah wanita mau punya apa pun langsung bisa dipenuhi, mau kaya atau miskin tinggal tergantung niat & kemauan saja. Orang2 tinggal milih mau hidup di lokasi mana pun juga bisa gak perlu pake beli tanah. Mau tinggal di gunung, daratan atau kepulauan semua tinggal cap cip cup sim salabim maka jadilah miliknya gak perlu pake tanya surat2 hak milik tanah & gak perlu pake terjadi sengketa tanah segala, Itu semua adalah kemurahan Tuhan yang manusia bisa dapatkan tanpa membayar uang sepeser pun.

    Setelah jaman masehi barulah di beberapa tempat mulai diberlakukan hak milik tanah. Dimana riwayat kepemilikan hanya dilihat berdasarkan turun-temurun lamanya tinggal & itu juga cuma berdasarkan omongan dari mulut ke mulut para tetua adat.

    Setelah diketemukannya kertas barulah hak milik tanah mulai dipatenkan, tapi itu juga sepertinya tidak merata ke seluruh penduduk. Di Indonesia sendiri mungkin sekitar tahun 1940 - 1980 pemerintah Indonesia menggalakkan untuk orang2 miskin yang tidak punya uang & rumah jika mau memiliki tanah & rumah gratis tinggal daftar saja ke pemerintah. Dengan program transmigrasi pemerintah mencanangkan agar setiap pulau di indonesia kepadatannya merata sehingga ketahanan nasional terjaga. Jadi jangan heran jika di setiap daerah tujuan transmigrasi seperti ke sumatera, kalimantan, sulawesi, irian jaya akan banyak ditemukan orang2 Jawa disana. Mereka akan mendapatkan tanah seluas 2 hektar.... Bisa dibayangkan tanah seluas 20,000 m2 yang sangat amat luas sekali itu bisa kita dapatkan cuma2 alias gratis lho, wow....

    Setelah tidak ada lagi program transmigrasi, pemerintah sekarang menargetkan untuk memberikan rumah subsidi bagi kalangan masyarakat tidak mampu dengan gaji setara UMR. Tentu saja banyak kekurangan dari rumah ini baik dari segi kualitas maupun efisiensi. Bandingkan jaman dahulu dengan jaman sekarang dimana tanah seluas 50m2 - 60m2 dengan bangunan type 27m2 dihargai Rp 130 juta saja, dengan cicilan KPR selama 15-20 tahun.

    Jika anda ingin rumah menengah yang lebih besar & luas lagi setara dengan real estate dengan luas tanah 60m2 - 100m2 dengan harga 250juta - 750 juta maka anda juga harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi dengan uang muka 10%-20% dari harga rumah sebesar 25-150 juta dengan lama cicilan KPR 15-20 tahun juga. Tentunya jumlah yang tidak sedikit untuk ukuran jaman sekarang yang semakin bertambah sulit ini. Itu baru rumah saja belum keinginan untuk memiliki sebuah mobil. Sekarang coba hitung2 dengan gaji anda sekarang ini di level manakah kemampuan anda ?

    Please untuk wanita, tolong jangan bebankan semua itu ke pundak pria dengan mengatas-namakan "Sudah tugasnya pria sebagai pencari nafkah" tanpa mau tahu & tanpa mau perduli  bagaimana susahnya mencari nafkah di jaman sekarang ini yang serba materialistis. Wanita sebagai penolong pria sudah sewajarnya juga membantu mencari rejeki untuk kebahagian bersama, bukannya lalu menggerutu dengan menikah malah merasa menjadi pembantu, tapi mari bersama saling tolong menolong untuk mewujudkan keluarga yang sesuai dengan nilai2 yang Tuhan sudah ajarkan.

    Sip bro commentnya...coz aku pernah ktemu cwe / wanita type kyak gitu deh maunya nuntut serba ada...hihihi moga egk ada yg tersunging

    Mikoyu: hehehe. hayoooo ada apa dng mu?:-D

276 – 300 dari 755    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 11  12  13 ... 31  Selanjutnya Kirim tanggapan