Faktor Ekonomi VS LOVE
-
9 Juli 2015
FAKTOR EKONOMI Vs LOVE
rumusnya begini :
1.) Kalau si dia CINTA, maka : Tak perduli sekecil - kecilnya usaha yang kamu berikan ke dia, nilainya akan dikalikan dengan tak terhingga, sehingga nilainya menjadi tak ternilai di matanya.
2.) Kalau si dia NGGAK CINTA, maka : Tak perduli sebesar - besarnya usaha yang kamu berikan ke dia, nilainya akan dikalikan dengan "0", sehingga nilainya menjadi tak berarti di matanya.
Jadi :
1.) Kalau si Dia sudah Cinta sama kamu, ia akan memiliki 1001 alasan untuk dapat terus bersama dengan kamu.
2.) Tapi kalo dari awal Dia sudah gak suka sama kamu, ia akan mencari 1001 alasan untuk dapatpergi menghindar dari dirimu.
Jadi gak ada alasan FAKTOR EKONOMI dan lain lain lagi.
Makanya kalo ada yang nolak kamu karena alasan ekonomi atau alasan apapun itu tandanya dia bukan untuk kamu --> JANGAN MAKSA, Itu Sign dari Tuhan bahwa si dia gak baik untukmu, karena apa yang baik menurut pemandangan manusia belum tentu baik bagi Tuhan.
Maka anda tinggal mencari saja orang yang MENCINTAI ANDA,Kalo kata Gus Dur : Gitu aja kok repot.
BTW : Dari semula Tuhan hanya menciptakan 1 Wanita untuk 1 Pria, mencari 1 dari milyaran penduduk Bumi ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami, bagi yang beruntung bisa langsung menemukannya dan bagi yang tidak, maka anda perlu lebih lagi dalam berusaha dan berdoa. Keep Going Man .
Note : Lebih baik menghabiskan waktu menunggu orang yang tepat, daripada menghabiskan waktu dengan orang yang salah. Daripada kawin muda tapi hidup bagaikan neraka atau kawin - cerai, kawin - cerai.Jadi Tak ada salahnya kan menunggu sebentar.
-
9 Juli 2015
Menurutku sih kalau bener2 cinta & bertanggung jawab, pasti pria akan berusaha mapan demi keluarganya kelak
-
9 Juli 2015
Yups saia satuju dengan rumusan Mas Bro kali ini...
intinya " jangan Pernah Memaksakan Apa yang Terlihat Dari Awal sudah tidak Baik "
-
9 Juli 2015
setuju
-
9 Juli 2015
Setujuuu bangeeet...
YONATHAN978 tulis:
FAKTOR EKONOMI Vs LOVE
rumusnya begini :
1.) Kalau si dia CINTA, maka : Tak perduli sekecil - kecilnya usaha yang kamu berikan ke dia, nilainya akan dikalikan dengan tak terhingga, sehingga nilainya menjadi tak ternilai di matanya.
2.) Kalau si dia NGGAK CINTA, maka : Tak perduli sebesar - besarnya usaha yang kamu berikan ke dia, nilainya akan dikalikan dengan "0", sehingga nilainya menjadi tak berarti di matanya.
Jadi :
1.) Kalau si Dia sudah Cinta sama kamu, ia akan memiliki 1001 alasan untuk dapat terus bersama dengan kamu.
2.) Tapi kalo dari awal Dia sudah gak suka sama kamu, ia akan mencari 1001 alasan untuk dapatpergi menghindar dari dirimu.
Jadi gak ada alasan FAKTOR EKONOMI dan lain lain lagi.
Makanya kalo ada yang nolak kamu karena alasan ekonomi atau alasan apapun itu tandanya dia bukan untuk kamu --> JANGAN MAKSA, Itu Sign dari Tuhan bahwa si dia gak baik untukmu, karena apa yang baik menurut pemandangan manusia belum tentu baik bagi Tuhan.
Maka anda tinggal mencari saja orang yang MENCINTAI ANDA,Kalo kata Gus Dur : Gitu aja kok repot.
BTW : Dari semula Tuhan hanya menciptakan 1 Wanita untuk 1 Pria, mencari 1 dari milyaran penduduk Bumi ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami, bagi yang beruntung bisa langsung menemukannya dan bagi yang tidak, maka anda perlu lebih lagi dalam berusaha dan berdoa. Keep Going Man .
Note : Lebih baik menghabiskan waktu menunggu orang yang tepat, daripada menghabiskan waktu dengan orang yang salah. Daripada kawin muda tapi hidup bagaikan neraka atau kawin - cerai, kawin - cerai.Jadi Tak ada salahnya kan menunggu sebentar.
-
12 Agustus 2015
Lia
kalau ternyata selama membangun rumah tangga ternyata tidak mapan juga...aku BERHARAP anda akan tetap setia dengan cinta Anda.
-
15 Agustus 2015
ONESE717 tulis:
setuju tidak brow and sis..
menjadikan Faktor ekonomi bagian dari syarat menjalin Hubungan Cinta..?
sering kali penolakan terjadi dan kesepakatan selesai karena faktor Ekonomi:
misalnya
"maaf "perekonomian kamu di bawah aku.. kita akan jadi pasangan yang sulit
jadi maafkan saya....
"maaf "saya: mencari pria yang mapan.. jadi kamu bukan krietria aku..
"Maaf" kehidupan ku.. di atas kamu.. jd kamu akan sulit mengikuti kehidupanku..
"maaf" aku: tiap hari.. shoping di mall.., kmn2 pakai mobil.., dan kamu hanya punya..nya speda motor..
"Maafkan" saya:.. kita bukan pasangan yang Sepadan.. dari perekonomian kita sudah bisa menilainya..
DLL..
Hi Onese,
Good topic, this essential one for whom want to bounded.
Menuru aku prinsip pasangan hidup adalah dua hidup menjadi 1 hidup, artinya kehiduoan ekonomi ya satu, tidak ada penghasilan suami atau penghasilan istri, namun bukan berarti yang satu banting tulang dan yg satu lg males2an, karna sekali lg tidak ada dia dan saya yang ada adalah satu hidup, jadi jika mencintai masa tega memberikan tidaksatupun distribusi kebaikan dalam hidup istrinya yg notabene adalah hidupnya sendiri? artinya jika ia tidak bersungguh melalukan yg terbaik untuk istrinya itu artinya juga terhadap dirinya, demikian pun istri terhadap suaminya. silakan renungkan firman Tuhan mengenai anggota tubuh di injil (maaf aku lupa di kitab apa klo gak salah yakobus.. hehehe maklum udah tuir) inilah yg kini mulai dilupakan oleh pasangan sehingga banyak perceraian sana sini, jadi untuk hal ini memang harus dibicarakan serius dengan calon pasangan kamu,klo gak salah ini jadi bagian pelajaran konseling pra nikah deh, coba tanya member jk yg udah pernah merried yah. How to commit this one? menurut aku setiap pasangan senantiasa mengingatkan prinsip ini ketika perdebatan hal ini terjadi dalam rumah tangganya.
I know it's not easy but first step is you and your beloved should agree with the understanding, and practise :)
-
16 Agustus 2015
prinsip adalah teori atau falsafah hidup....dunia nyata....berbicara beda....
contoh kurang apa hebatnya pancasila sebagai falsafah bangsa...faktanya negara terus terpuruk dalam ketidamanusiawiaan...
kita harus berani Ya dan Tidak kalau benar berprinsip. Ya untuk pasngan seiman dan yang berkarakter Kristus walau sedikit kurang memenuhi kreteria dalam segala halnya...dari pada mapan tapi dangkal rohani dan cenderung tidak setia
-
17 Agustus 2015
SIMON132 tulis:
Saya yakin seyakin yakinnya...semua wanita lebih memilih pria yg mapan soal materi dari pada yg lainnya...itu sebabnya banyak perceraian terjadi dalam kalangan umat nasrani... karena kebanyakan orang yg memuja materi....dangkal rohani....laki2 yg dangkal rohani tetapi melimpah materi .... kemungkinan besar tidak setia sama pasangannya
Ah, pak Simon jangan terlalu seolah menyudutkan wanita seolah hanya melihat pria itu dari kemapanan aja, saya yakin banget sebenarnya wanita tidak seperti itu.
Yang saya tahu sih niat awal wanita itu pinginnya cowo yang mapan juga, baik juga, setia juga dan penyayang juga bahkan kalau bisa ganteng juga, apalagi kalau ada nilai2 plus lainnya (ini saya juga yakin seyakin yakinnya lho bro). Ibarat kita mau beli rujak komplit tapi kata abang rujaknya mangga sama nanas, sama ketimun, sama jambu, sama kedondongnya abis, tinggal bangkuang aja. Terus daripada ngga makan rujaknya kita memilih makan rujak bangkuang aja. Wanita itu mungkin juga seperti itu, dia terima apa adanya walaupun cuman mapannya doang, (doang itu istilah jakarte, tapi orang intelektual seperti anda, walaupun di Jogja, pasti mengerti kan??)
Kalau anda melihat banyak wanita memilih yang mapan saja, itu pasti hanya karena sulit mendapat semua aspek kriteria yang memenuhi seperti apa yang sebut di atas.
Maaf yang pak Simon kalau saya seperti mengroreksi anda, btw salam kenal dari saya untuk anda di Jogja.
-
17 Agustus 2015
Mungkin pak simon berbicara berdasarkan pengalaman sendiri atau ketemu teman2 yang mengalami ditolak/ ditinggalkan wanita karna masalah kemapanan.
Tapi saya percaya masih ada wanita2 baik yang mau berjuang dengan pasangannya biarpun ekonomi belum sesuai harapan yang penting pria-pria terus berusaha dan bekerja rajin.
-
17 Agustus 2015
Setuju sama kak Donny.....
terima kasih .... baru kali ini ada pembelaan utk wanita....
JBU..
DONNYSAM914 tulis:
Mungkin pak simon berbicara berdasarkan pengalaman sendiri atau ketemu teman2 yang mengalami ditolak/ ditinggalkan wanita karna masalah kemapanan.
Tapi saya percaya masih ada wanita2 baik yang mau berjuang dengan pasangannya biarpun ekonomi belum sesuai harapan yang penting pria-pria terus berusaha dan bekerja rajin.
-
17 Agustus 2015
to: Ones
Tidak ada manusia yang menginnginkan yang buruk...apa lagi mengimani yang salah (ini paradigma aneh)
memahami dunia nyata itu penting. tidak ada rumusan baku dan pasti..kalau apa yg kita imani pasti tergenapi. manusia hanya bisa berdalih...apa lagi pendeta yang kurang wawasannya...selalu "menyalahkan" orang yang sedang terhimpit masalah....karena dosa karena dosa sampai mulut berbusa bicara dosa...itu pendeta (pendeta-pendetaan)...
Mari kikta landasankan pada kisah kisah nyata...surat ibrani pun menyatakan mereka mereka yg beriman...tidak selalu mendapatkan apa yang mereka impikan....dan tidak bebas dari himpitan masalah...Nah ketika mereka ada di tengah2 himpitan masalah...apa berarti mereka sedang mengimani yang salah?
kata "iman" tidak bisa dilepaskan dari hidup orang percaya yang bervisi....anak tuhan yg bervisi tidak ada istilah gagal dalam hidup....karena ia tahu kepada siapa ia percaya dan kemana ia akan pergi...
manusia yg bervisi inilah yg membedakan manusia dengan manusia lainnya yang digambarkan dalam injil 5 gadis bijak dan 5 gadis bodoh....
visi yang ilahi akan lahir dari karakter anak tuhan yg sudah dilahirkan baru...tandanya bukan kemapanan materi tetapi kemapanan mental, emosi dan intelektual...mengedepankan nilai nilai kemulian sampai ke garis akhir memelihara imannya. manusia model yg demikian inilah manusia yg tidak mengejar materi tetapi terus akan berkarya bagi kemajuan2 kemanusiaan...orang model inilah juga tidak akan miskin dan kekurangan....inilah yg dinamakan mencari dan atau mendahulukan kerajaan Allah dan kebenarannya
salam damai untuk semuanya
17 Agustus 2015 diubah oleh SIMON132
-
17 Agustus 2015
Mantap ni bro,,, Saya suka.. hehe
YONATHAN978 tulis:
FAKTOR EKONOMI Vs LOVE
rumusnya begini :
1.) Kalau si dia CINTA, maka : Tak perduli sekecil - kecilnya usaha yang kamu berikan ke dia, nilainya akan dikalikan dengan tak terhingga, sehingga nilainya menjadi tak ternilai di matanya.
2.) Kalau si dia NGGAK CINTA, maka : Tak perduli sebesar - besarnya usaha yang kamu berikan ke dia, nilainya akan dikalikan dengan "0", sehingga nilainya menjadi tak berarti di matanya.
Jadi :
1.) Kalau si Dia sudah Cinta sama kamu, ia akan memiliki 1001 alasan untuk dapat terus bersama dengan kamu.
2.) Tapi kalo dari awal Dia sudah gak suka sama kamu, ia akan mencari 1001 alasan untuk dapatpergi menghindar dari dirimu.
Jadi gak ada alasan FAKTOR EKONOMI dan lain lain lagi.
Makanya kalo ada yang nolak kamu karena alasan ekonomi atau alasan apapun itu tandanya dia bukan untuk kamu --> JANGAN MAKSA, Itu Sign dari Tuhan bahwa si dia gak baik untukmu, karena apa yang baik menurut pemandangan manusia belum tentu baik bagi Tuhan.
Maka anda tinggal mencari saja orang yang MENCINTAI ANDA,Kalo kata Gus Dur : Gitu aja kok repot.
BTW : Dari semula Tuhan hanya menciptakan 1 Wanita untuk 1 Pria, mencari 1 dari milyaran penduduk Bumi ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami, bagi yang beruntung bisa langsung menemukannya dan bagi yang tidak, maka anda perlu lebih lagi dalam berusaha dan berdoa. Keep Going Man .
Note : Lebih baik menghabiskan waktu menunggu orang yang tepat, daripada menghabiskan waktu dengan orang yang salah. Daripada kawin muda tapi hidup bagaikan neraka atau kawin - cerai, kawin - cerai.Jadi Tak ada salahnya kan menunggu sebentar.
-
17 Agustus 2015
rata2 sepertinya wanita mencari yg mapan ,ga salah sih.. tapi apakah itu hal yg utama?apakah mapan akan membuatmu bahagia? apakah kalian wanita tau masa depan si pria dg menilai keadaannya sekarang?
saya ragu dg kebanyakan wanita , apakah mrk benar2 berdoa mencari petunjuk dari Tuhan dulu atau langsung menilai keadaan si pria saat sekarang yg tdk mapan dan lgsg menolaknya.
sy setuju dg bro YONATHAN978 bahwa itu bs tanda dr Tuhan kalau wanita itu tdk baik buat si pria, tp bs jg si wanita tdk memiliki hikmat, berdiri dg pengertiannya sendiri..
-
18 Agustus 2015
Orang gila saja butuh uang. apa lagi wanita.. tp kalau ikut kriteria yang bnyak pria ingin dapat (wanita bijak) jenis kelamin saja sudah beda apa lagi gaya pikir dan lainnya pasti beda. laki-laki pasti maunya semua yang dikerjakan harus Logis (masuk akal) kolo Perempuan (harus dgan perasaan) jadi menurut saya Resiko kalo dpt cew yang tolak ukurnya Faktor ekonomi jd ukuran utama setidaknya menghargai sj krn masing2 orang punya tujuan kedepan. kalo sekedar cari Pria/wanita baik saya pikir tidak perlu cari di JK. di tempat kita masing-masing juga ada. saran saya bagi teman2 cow yang tdk menyanggupi/kriteria permintaan seperti itu..carilah yang sepdan. msh bnyak wanita yang Tulus dan bersedia hidup sesuai berkat Tuhan tanpa banyak menunutut. Pizzz.. salam Merdeka 70 Thn RI.
-
18 Agustus 2015
Hmmm gmn y....
Wanita nyari yg mapan bkn berarti matre lho y....
Itu wajar kok. Skr gini deh nanti klu ada anak gmn?
Semua org tua ingin yg terbaik untuk anaknya.
Memang ada beberapa kasus wanita dr kluarga yg cukup and menikah dgn pria dr kluarga biasa aja. Tp brp byk?
Pria dasarnya punya jiwa fighter kok. Mapan bkn keharusan tp hrs ada usahanya dunk....
Wanita gk smua matre tp byk yg realistis....
Bukan hanya buat diri sendiri tp untuk anaknya kelak....
Ortu mana yg gk pengen anak nya skul di Spring Field?
Or kul di Trisakti/Binus/UPH? Yah se apes2nya Penabur deh.
Nah si cewe dah d besarkan dgn keringat,darah&air mata ortunya(hiperbola) nyekolahin anak di skul terbaik sampe rela cuman makan tahu tempe doang, tau2 d deketin cowo yg pengacara(pengangguran byk acara) and gk ada usahanya.... gw gk bilang hrs tajir tp minimal ada usaha lha....and punya tanggung jawab.
ortu mana yg rela?
-
18 Agustus 2015
Setuju Octa. Untuk masa2 sekarang dan masa depan kudu realistic. Wanita memikirkan or memilih pria mapan bukan hanya memikirkan diri sendiri tapi untuk masa depan anak. Anak harus selangkah, dua, tiga atau berlangkah- langkah lebih maju dari orang tua nya.
Kudu milih yang bertanggungjawab juga. Meskipun mapan tp jika pria tersebut tidak bertanggungjawab menafkahi istri dan anak2nya sama aja boong.
Oh iya mapan disini bagi tiap2 kami para wanita berbeda-beda yah.
Salam :)
OKTA018 tulis:
Hmmm gmn y....
Wanita nyari yg mapan bkn berarti matre lho y....
Itu wajar kok. Skr gini deh nanti klu ada anak gmn?
Semua org tua ingin yg terbaik untuk anaknya.
Memang ada beberapa kasus wanita dr kluarga yg cukup and menikah dgn pria dr kluarga biasa aja. Tp brp byk?
Pria dasarnya punya jiwa fighter kok. Mapan bkn keharusan tp hrs ada usahanya dunk....
Wanita gk smua matre tp byk yg realistis....
Bukan hanya buat diri sendiri tp untuk anaknya kelak....
Ortu mana yg gk pengen anak nya skul di Spring Field?
Or kul di Trisakti/Binus/UPH? Yah se apes2nya Penabur deh.
Nah si cewe dah d besarkan dgn keringat,darah&air mata ortunya(hiperbola) nyekolahin anak di skul terbaik sampe rela cuman makan tahu tempe doang, tau2 d deketin cowo yg pengacara(pengangguran byk acara) and gk ada usahanya.... gw gk bilang hrs tajir tp minimal ada usaha lha....and punya tanggung jawab.
ortu mana yg rela?
-
18 Agustus 2015
ya begitulah mungkin terjadi bnyk ketidak harmonisan ,perceraian, kalau kriteria mapan ini dijadikan hal tolak ukur tanpa berdoa dahulu. Yg ada kalau cerai maunya kawin lagi, kawin lagi kawin lagi gara2 si komo lewat..hehe
ANDRE848 tulis:
apakah kalian wanita tau masa depan si pria dg menilai keadaannya sekarang?
saya ragu dg kebanyakan wanita , apakah mrk benar2 berdoa mencari petunjuk dari Tuhan dulu atau langsung menilai keadaan si pria saat sekarang yg tdk mapan dan lgsg menolaknya.
-
18 Agustus 2015
ya begitulah mungkin terjadi bnyk ketidak harmonisan ,perceraian, kalau kriteria mapan ini dijadikan hal tolak ukur tanpa berdoa dahulu. Yg ada kalau cerai maunya kawin lagi, kawin lagi kawin lagi gara2 si komo lewat..hehe
ANDRE848 tulis:
apakah kalian wanita tau masa depan si pria dg menilai keadaannya sekarang?
saya ragu dg kebanyakan wanita , apakah mrk benar2 berdoa mencari petunjuk dari Tuhan dulu atau langsung menilai keadaan si pria saat sekarang yg tdk mapan dan lgsg menolaknya.
-
18 Agustus 2015
walaupun.. bahasan om simon 132.. agak berat..
tapi saya suka..
menikah adalah tentang Visi dan Misi dari Tuhan..
bukan karena:
rupa..
Harta..
kemapanan..
pangkat dan lain2 -
18 Agustus 2015
Saran saya sih lebih baik di profil masing2 wanita yang cari jodoh langsung saja jabarkan kriteria kemapanan yang kalian harapkan itu seperti apa, biar pria yang melihat tidak perlu menebak2 lagi maunya wanita itu. Apakah cukup mapan, mapan atau sangat mapan !?
Contoh mapan itu :
1. Cukup mapan : Punya pekerjaan (jelaskan minimal minta gaji brapa)
2. Mapan : Rumah (besar / kecil sekalian luas minimal brp meter) atau kendaraan pribadi (Mobil / motor merek & keluaran tahun brapa)
3. Sangat mapan : Rumah besar, mobil (merek terkenal & keluaran terbaru), apartemen (Mau yang berapa milyar), tanah (luas ratusan / ribuan / hektar), perusahaan (minta omzet brapa trilyun)Saya yakin kalo wanita bilang kriteria mapan seperti yang saya definisikan di atas dijamin 100% pria2nya akan bisa menilai kemampuannya untuk mau mendekati wanita itu atau tidak.
-
18 Agustus 2015
Tdk masalah sih ttg kriteria yg dimiliki kita semua, ttp yg terpenting kalau ada yg menyukai kt dan kt jg suka dgnya berdoa dululah.
Jangan krn setelah kt tau ttg orang tersebut tdk memiliki salah satu kriteria yg kita inginkan lgsg kt mundur/tolak, bisa jd kriteria yg blm ada diberikan Tuhan setelah kt berpacaran /menikah dg nya.
Wanita bijak itu dikit, dikit jg yg benar2 dipimpin Tuhan dan peka suaraNya
Pria yg punya visi dan dipimpin Tuhan sih hanya tersenyum dan tertawa kalau ada wanita menolaknya krn kriteria mapan ini
Hey pria ,jgn jg kt sinis dan menghakimi kalau anda di tolak wanita krn suatu kriteria tertentu. Jika kt memiliki iman dan Tuhan mau , Raline Shah jg bs dijadikan istri kt...ahay!! Raline Shah boo..wkwkwkw
-
18 Agustus 2015
memilih pasangan hidup hendaknya tidak semata mata dibutakan karna cinta.karna didunia ini kita hidup bukan hanya makan cinta( sok tau ya saya :) ) kalau saya pribadi kalau memilih pasangan hidup ya memilih pribadi yang baik dari segi cinta dan setidaknya perekonomian juga paling nggak standar ( bisa tercukupi dlm keseharian). soal masa depan anak kita cari bersama sama .sebagai wujud tanggung jawab kita ke anak.
-
18 Agustus 2015
TJAHJADIA118 tulis:
Saran saya sih lebih baik di profil masing2 wanita yang cari jodoh langsung saja jabarkan kriteria kemapanan yang kalian harapkan itu seperti apa, biar pria yang melihat tidak perlu menebak2 lagi maunya wanita itu. Apakah cukup mapan, mapan atau sangat mapan !?
Contoh mapan itu :
1. Cukup mapan : Punya pekerjaan (jelaskan minimal minta gaji brapa)
2. Mapan : Rumah (besar / kecil sekalian luas minimal brp meter) atau kendaraan pribadi (Mobil / motor merek & keluaran tahun brapa)
3. Sangat mapan : Rumah besar, mobil (merek terkenal & keluaran terbaru), apartemen (Mau yang berapa milyar), tanah (luas ratusan / ribuan / hektar), perusahaan (minta omzet brapa trilyun)
Saya yakin kalo wanita bilang kriteria mapan seperti yang saya definisikan di atas dijamin 100% pria2nya akan bisa menilai kemampuannya untuk mau mendekati wanita itu atau tidak.
Hahaha.. kocak amat komentarnya Kak.. kalau ditulis sedetail itu, udah kayak spesifikasi smartphone :)
Kadang kriteria itu tinggal kriteria doang kok, kalau ada faktor lain yg bs membuat perempuan memilih seseorang laki2 menjadi pasangannya.. Kalau aku sih paling sering menyoroti attitude seseorang itu. Aku ajak komunikasi sesering mgkn. Kalau seseorang itu attitudenya baik ( minimal sopan dan tangannya gak terlalu "kreatif dan aktif" ketika bertemu ), wawasannya luas, arif dan laki-laki yang selalu mengandalkan Tuhan ( bukan yg pinter ngomong Firman Tuhan, tp gak dipraktekkan, hehe.. minimal ketika makan, dia yg nawarin utk memimpin doa ).. Semua itu bisa mengalahkan/mematahkan kriteria2 yg diberikan/ditentukan.
Dan seharusnya jangan ada laki-laki yang menjadikan kriteria2 perempuan ttg ekonomi itu menjadi masalah, tapi dijadikan "cambuk" untuk lebih baik lagi.. Minimal punya pekerjaan dan punya rencana ke depan seperti apa, bukan yang gampang menyerah apalagi putus asa.. Orang yang mencintai kita pasti akan membantu kita mewujudkan impian kita. Itu pasti.. Jangan menyerah sebelum berjuang, hehehe..
Semangka.. Semangat Kakak :)
-
18 Agustus 2015
Siapa kah yg tau masa depan? manusia kah?
Ortu mana yg gk pengen anak nya skul di Spring Field? Or kul di Trisakti/Binus/UPH?
KEPENGEN LAH, tp mengapa sy inginkan anak sy bersekolah di tempat itu? agar berhasil?pintar? Kalau di BSI yg lbh murah bgt ga bs berhasil kah?ga bs pintar?
Siapa kah yg membuat berhasil, mengapa ? jika seorang berkata : krn aku pintar! krn aku mendapat beasiswa ke luar negri! / krn aku bersekolah di UPH yg metode pengajarannya baik aku bs berhasil sprt saat ini
Tuhan yg sedang duduk di tahtaNya pun hanya tersenyum mengamati manusia dimuka bumi ini
SAURIA580 tulis:
Setuju Octa. Untuk masa2 sekarang dan masa depan kudu realistic. Wanita memikirkan or memilih pria mapan bukan hanya memikirkan diri sendiri tapi untuk masa depan anak. Anak harus selangkah, dua, tiga atau berlangkah- langkah lebih maju dari orang tua nya.
Kudu milih yang bertanggungjawab juga. Meskipun mapan tp jika pria tersebut tidak bertanggungjawab menafkahi istri dan anak2nya sama aja boong.
Oh iya mapan disini bagi tiap2 kami para wanita berbeda-beda yah.
Salam :)
18 Agustus 2015 diubah oleh ANU914