Faktor Ekonomi VS LOVE
-
7 Maret 2016
Oooooo..... sori, sori. Maklum nih aku engga punya harta apa2 sih. jadi sempat ga ngerti.
JOKO569 tulis:
Harta suaminya dengan hartanya dong
Tapi lebih gk butuh lagi kalau membandingkan pacarnya dengan pria lain (diluar topik si bro ini)
-
7 Maret 2016
salam kenal yah....
wakakak topik ini yg mengena banget..saya dahulu takut nikah karna ngak ada penghasilan sedangkan sekarang sudah mapan tidak bisa menemukan pasangan yang cocok...menyesal sebenernya dahulu tidak percaya ama Tuhan Yesus klo faktor ekonomi tidak harus dijadikan sebagai penghambat pernikahan.untuk topik ini saya berpendapat cinta dan faktor ekonomi tidak harus dijadikan penghambat hubungan cinta, percayalah bahwa Tuhan Yesus tidak mau kita cuma memikirkan faktor ekonomi untuk merasakan cinta. Terimalah pasanganmu apa adanya dan jalanilah hubunganmu dengan kasih. Tuhan Yesus pasti akan memberikan yang terbaik untuk kamu dan pasangan kamu.
-
7 Maret 2016
Intinya, gak bisa beli beras pakaai cinta yang kita punya. Belinya pakai uang. Mapan itu gak harus sudah punya rumah dll, tapi tanggung jawab, percuma kalo punya rumah gedong tapi tanggung jawabnya gak mapan.
-
7 Maret 2016
Matius 6:31 (TB) Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
MARIAAGE004 tulis:
Intinya, gak bisa beli beras pakaai cinta yang kita punya. Belinya pakai uang. Mapan itu gak harus sudah punya rumah dll, tapi tanggung jawab, percuma kalo punya rumah gedong tapi tanggung jawabnya gak mapan.
-
7 Maret 2016
Memang gak boleh kuatir, tapi tetap harus cari yang tanggung jawabnya oke punya. Kan saya bilang percuma punya rumah gedong, jika tanggung jawabnya tdk ada. Anak tdk akan bertumbuh hanya dengan uang saja,harus ada tanggung jawabnya juga. Tanggung jawab itu dinilai dari sikapnya. Jadi sy tdk masalah utk masalah keuangan selama si pria tanggung jawabnya oke banget.
Tapi makasi buat ayatnya.
-
7 Maret 2016
Kasus bang toyib itu yah
Haha
MARIAAGE004 tulis:
Memang gak boleh kuatir, tapi tetap harus cari yang tanggung jawabnya oke punya. Kan saya bilang percuma punya rumah gedong, jika tanggung jawabnya tdk ada. Anak tdk akan bertumbuh hanya dengan uang saja,harus ada tanggung jawabnya juga. Tanggung jawab itu dinilai dari sikapnya. Jadi sy tdk masalah utk masalah keuangan selama si pria tanggung jawabnya oke banget.
Tapi makasi buat ayatnya.
-
23 Maret 2016
Dalam kehidupan wanita terdapat beberapa fase yang berbeda-beda termasuk bila berurusan dengan hubungan pria dan wanita.
Diusia belasan tahun dan 20an para cewek cenderung mencari cowok yang enak diliat secara fisik termasuk latar belakang orang tua (Anak siapa??) penampilannya keren termasuk pergaulannya seberapa jauh dia ikut trend pada saat itu
Ketika mulai memiliki pekerjaan kaum wanita akan lebih tertarik dengan pria yang punya karir cemerlang yang identik dengan cowok yg pake kemeja licin dan mapan secara finansial
Diusia 40an adalah masa yg cukup labil bagi wanita khususnya wanita karir. saat dia telah memiliki segalanya terkadang dia tidak lagi mencari pria yang memiliki materi yang berlimpah dan lebih fokus pada pria yang bisa membuat hidupnya menjadi tenang. Namun disisi lain manusia adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat. Wanita pastilah mendambakan pendamping hidup yang bisa dia banggakan, rumitnya sebagian masyarakat mengukur semua itu dari tingkat pendapatan atau posisi karir. Stabilitas hubungan keduanya harus dipertimbangkan saat terjadi perbedaan yang begitu besar dan itu bisa menjadi masalah yang dapat merusak harmonisasi hubungan keduanya. Menurut saya terkadang wanita matang lebih ingin mendapatkan jodoh seorang pria yang memiliki pemikiran yang matang, memiliki kemampuan mengendalikan keadaan, dewasa dan tahan banting (khususnya wanita yg memiliki pekerjaan tetap dan mapan secara finansial) namun pria dengan kriteria seperti diatas biasanya memiliki kemapanan finansial. Maka bingunglah wanitanya cari yang sesuai kriterianya dikatakan matre ..... dapat yang dibawah kemapanannya akan dicibiri sekitarnya dengan julukan yg penting nikah dehhh dan itu akan mengganggu hubungannya dengan pasangannya
-
23 Maret 2016
Setuju nich dengn sis Mariaage,
Memang ga munafik hampir smua perempuan pgn pnya pasangan yang uda mapan, apalg klo dirinya sndri uda mapan, tapi kembali lagi pada jodoh dan cinta, klo uda cinta semua bisa terjadi makanya ada pepatah "cinta itu buta"....klo uda cinta tnpa memandang pasangannya mapan apa ga mapan...
Sprt sis Mariaage blg mapan disini mnrt ku juga sama bukan hrs pnya semuanya (rumah besar, tabungan bnyak, mbl mewah, dll), yang pertama adalah dia pnya tanggung jawab dan pekerjaan yang tetap, jiwa krja keras...
MARIAAGE004 tulis:
Intinya, gak bisa beli beras pakaai cinta yang kita punya. Belinya pakai uang. Mapan itu gak harus sudah punya rumah dll, tapi tanggung jawab, percuma kalo punya rumah gedong tapi tanggung jawabnya gak mapan.
-
23 Maret 2016
Kalo saya seh pengennya cari pria mapan seh....tp kembali ke diri sendiri sy blm mapan mski udh punya 3 anak n umur hampir masuk 40thn....
Menurut sy,laki2 jg mikir cari yg sepadan n ga mau menyusahkan diri dgn mengambil seorang wanita yg ga sepadan secara ekonomi.
Menurut saya lho...
-
23 Maret 2016
Topiknya menarik nih Soal ekonomi VS cinta? kayak Sepak Bola Madrid Vs Barca/
Saya setuju dengan Topik di atas, Sering terjadi Penolakan karena Faktor itu?
dan itu sudah terjadi di lapangan.. Buat saya ekonomi tidak jadi Status menjalin hubungan, yg terutama adalah cinta dan keseriusan. Soal materi Bisa kita cari bersama.. di dunia ini tidak ada yang instan..
-
23 Maret 2016
Klw menurut sy life is never flat bro n sist.....hehehehe
-
23 Maret 2016
Di alkitab jg ditulis cari pasangan yg sepadan....sepadan itu bnyk faktor yg maksudnya supaya ga menimbulkan masalah dikemudian hari yg berakibat masalah dlm rumah tangga....
-
23 Maret 2016
Hmmm....judulnya ekonomi vs love
Stlah sya mbaca2 pndpat saudara2 smua, jd ingin berkomen juga.
Sya pribadi sbnrya tdak prnah memandang pria dari segi materi buat yg sprtma adalah cinta krna sya tdak trlalu khwatir dgan materi, tdak juga ingin hdup mewah, hdup ckup sja yg pnting bhagia mknya sya plih cinta. Tpi bkn brti tdak brusha.
Sya beri contoh pnglm sya sndri, sya prnah pnya pcar seiman n sesuku yg pkrjaanya sja msih blum jlas n kliah s1 trbgkalai. Tpi sya ttp mndampingi dia dan mbntu dia smpai slesai s1 smpai mndpat pkrjaan yg baik dan sepadan dgan sya. Tpi apa yg trjadu stlah smua itu? Org tuanya mnjodohkannya dgan wanita lain yg pkrjaannya lbih bagus n lbih kaya dari sya. Hahhahaa....susahnya brsma sya dan senangnya dgan org lain. Tpi tdak apa sya mlnjutkan kuliah sya n menata hdup lbih baik. Tdak smua cewk hnya mlihat materi dan cwok pun bnyak juga yg sprti itu.
Lbih baik berdoa sja supaya mndapat yg terbaik dari Tuhan, yg sepadan
-
23 Maret 2016
VIC671 tulis:
penuhilah kebutuhan dasar dahulu,, soal lebihnya dapat di cari bersama2 ketika berumah tangga nanti.yg terpenting bagaimana sebuah rumah tangga itu dapat menyenangkan hati Tuhan dulu, kalo sdh terpenuhi, sy kira pintu2 berkat akan di bukakan Tuhan untuk keluarga itu.
NEA510 tulis:
Dalam sebuah hubungan atau membina rumah tangga... cinta, tanggung jawab dan materi saling berkesinambungan tidak bisa dipisah2kan atau di pilih mana yg lebih penting.....
jika kita mengandalkan Tuhan YESUS dalam kehidupan kita yakin dan percaya tiada yang mustahil mukjizat disediakan utuk kita...amin.amin.amin.
TEREHALOHO803 tulis:
Lbih baik berdoa sja supaya mndapat yg terbaik dari Tuhan, yg sepadan
-
23 Maret 2016
Wow... Dramatis bangat yah?? hehehe
andaikan saya Sudtradara sudah saya buatkan tuh Film Box Office hehehe
. yah namanya perjalanan cinta yah begitu lah macam2 warna dan rasanya..Saya pernah menjalin cinta dengan wanita yang lebih tua dari saya dan dia termasuk yang berada di banding saya. beda usianya dengan sya 13 tahun, dia sering nasehatin dan ajarin saya ttg cara hidup yang baik dan cara mengatur keuangan yang baik. setelah setahun dia dapat laki2 yang seusianya dan merasa cocok, dia ninggalin say dan nikah sama laki2 itu. kejam kali kan dia? buat apa dia kasih harapan gitu tuh dia pilih yang lain? dia bilang aku sama dia gak cocok beda dari segala sisi...
hhhmmm... tapi mungkin itu lah yg namanya bukan jodoh x yah
TEREHALOHO803 tulis:
Hmmm....judulnya ekonomi vs love
Stlah sya mbaca2 pndpat saudara2 smua, jd ingin berkomen juga.
Sya pribadi sbnrya tdak prnah memandang pria dari segi materi buat yg sprtma adalah cinta krna sya tdak trlalu khwatir dgan materi, tdak juga ingin hdup mewah, hdup ckup sja yg pnting bhagia mknya sya plih cinta. Tpi bkn brti tdak brusha.
Sya beri contoh pnglm sya sndri, sya prnah pnya pcar seiman n sesuku yg pkrjaanya sja msih blum jlas n kliah s1 trbgkalai. Tpi sya ttp mndampingi dia dan mbntu dia smpai slesai s1 smpai mndpat pkrjaan yg baik dan sepadan dgan sya. Tpi apa yg trjadu stlah smua itu? Org tuanya mnjodohkannya dgan wanita lain yg pkrjaannya lbih bagus n lbih kaya dari sya. Hahhahaa....susahnya brsma sya dan senangnya dgan org lain. Tpi tdak apa sya mlnjutkan kuliah sya n menata hdup lbih baik. Tdak smua cewk hnya mlihat materi dan cwok pun bnyak juga yg sprti itu.
Lbih baik berdoa sja supaya mndapat yg terbaik dari Tuhan, yg sepadan
-
23 Maret 2016
TJAHJADIA118 tulis:
Coba buktikan saja kalo para wanita bisa terima hidup susah, jangan cuma teori omong doang gede, saya sudah pernah mengalami & hasilnya berantakan gak ada yg tahan banting. Bisa sih tahan kalo masih cukup gak susah, tapi kalo sampai susah berkepanjangan langsung minta cerai. Silvi yg menikah sama anak presiden Jokowi saja rela menggadaikan agamanya demi materi & kehormatan... apalagi sampai bisa terima hidup susah... diragukan... yg bisa 1:1000
no offense ...klo blum2 yg ditawarkan hidup susah ya semua pada takut pak..
apalagi buat wanita yg punya banyak pilihan
paling ga, kitanya harus punya komitmen kuat untuk mensejahterakan keluarga...,
akan lebih baik lagi kalau kedua pasangan saling mensupport, bahu membahu mensejahtarakan kehidupan bersama :)
-
26 Maret 2016
Numpang koment y broo...
Klo saya gk setuju... Pake bgttt... Terkadang wanita seperti ini agak sedikit membingungkan pemikirannya... Saya pernah kenal ama wanita inginnnya saya mapan tapi gk terima klo waktu saya byk habis dipekerjaan saya. Menurut saya untuk menjadi mapan byk harus yg dikorbankan??? Waktu, tenaga, pemikiran, dan perasaan, Termasuk waktu dgn pasangan... Bisa berkurang bgt... Tinggal milih... Sih...
He.he.he...
ONESE717 tulis:
setuju tidak brow and sis..
menjadikan Faktor ekonomi bagian dari syarat menjalin Hubungan Cinta..?
sering kali penolakan terjadi dan kesepakatan selesai karena faktor Ekonomi:
misalnya
"maaf "perekonomian kamu di bawah aku.. kita akan jadi pasangan yang sulit
jadi maafkan saya....
"maaf "saya: mencari pria yang mapan.. jadi kamu bukan krietria aku..
"Maaf" kehidupan ku.. di atas kamu.. jd kamu akan sulit mengikuti kehidupanku..
"maaf" aku: tiap hari.. shoping di mall.., kmn2 pakai mobil.., dan kamu hanya punya..nya speda motor..
"Maafkan" saya:.. kita bukan pasangan yang Sepadan.. dari perekonomian kita sudah bisa menilainya..
DLL..
-
26 Maret 2016
Bagi saya pribadi, tidak setuju. Bila saya menolak pastilah krn hal yg lain yg lebih mendasar. Tapi setiap orang punya pertimbangan masing2.
ONESE717 tulis:
setuju tidak brow and sis..
menjadikan Faktor ekonomi bagian dari syarat menjalin Hubungan Cinta..?
26 Maret 2016 diubah oleh KATHARINA781
-
26 Maret 2016
Kalau aku sih pinginnya yg sejajar aja....nggak kaya n nggak miskin...klo aku lebih tertarik sama yg pinter, yg nyambung, yg pny visi misi ke depan sama, fighter n yg suka backpackeran....hihihi
-
28 Maret 2016
Setuju aja sih, itu merupakan landasan yg mulus krn sebagian besar orang gw rasa berfikir bahwa penting untuk menjadi makmur secara finansial, begitu pula pandangan wanita soal kemapanan pria... Setidaknya itu akan membawa rasa secure bagi si wanita untuk menjalani kehidupan berumah tangga nantinya. Segala sesuatu yg menjadi keinginannya bahkan hal terkecil pun pasti ada maksudnya dan memiliki nilai guna. Tokh pada akhirnya nanti fasilitas yg ada akan dinikmati bersama-sama.
-
3 Mei 2016
ONESE717 tulis:
setuju tidak brow and sis..
menjadikan Faktor ekonomi bagian dari syarat menjalin Hubungan Cinta..?
sering kali penolakan terjadi dan kesepakatan selesai karena faktor Ekonomi:
misalnya
"maaf "perekonomian kamu di bawah aku.. kita akan jadi pasangan yang sulit
jadi maafkan saya....
"maaf "saya: mencari pria yang mapan.. jadi kamu bukan krietria aku..
"Maaf" kehidupan ku.. di atas kamu.. jd kamu akan sulit mengikuti kehidupanku..
"maaf" aku: tiap hari.. shoping di mall.., kmn2 pakai mobil.., dan kamu hanya punya..nya speda motor..
"Maafkan" saya:.. kita bukan pasangan yang Sepadan.. dari perekonomian kita sudah bisa menilainya..
DLL..
Kalau membaca penolakan yang anda alami, sepertinya anda bertemu wanita yang juga kebingungan dan tidak tahu tujuan hidupnya. Dia juga sepertinya kurang mengerti inti berkat. Hehe. Orang yang mengerti inti berkat hidupnya penuh kelimpahan dan sukacita sorgawi, sekalipun hari ini miskin menurut ukuran manusia, tapi feelnya berbeda, Hanya tinggal tunggu waktu untuk jadi sukses saja. Dan believe it or not, kepribadian orang yg saya ceritakan bagus sekali.
Kaya miskin di tangan Tuhan, tetapi milikilah tangan yang terampil dan sifat cekatan maka berkat itu akan mengalir. Percaya deh orang seperti itu biar hari ini miskin, dia tidak akan kekurangan materi untuk kebutuhan hidupnya.
Kalau itu cewek bener ngerti inti berkat, loh mas kok miskin kamu? Padahal pribadimu baik, jika cinta ayo kerja, gini mas caranya. Hehehe, kemudian kecukupan materi deh.
3 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
3 Mei 2016
Setuju...dg opini yudi
Knp sy selalu blg sepadan...mungkin org berpandangan spt onese blg...
Disisi lain sy blg pny kemampuan...
Dulu sy kuliah sambil kerja...sampai jam 10malam kdg kl ada tgs ya sampai larut malam...boro boro makan teratur...kdg sy bagi mana uang utk kuliah mana utk sy makan cape ya cape tp ini lah hidup utk diperjuangkan .....
di bbrp ts yg lain sy lihat kok bykn ngeluh pendidikan...ekonomi lemah dsb... itu yg buat sy gk habis pikir tanpa solusi hny comment dan mengeluh.... hadeuhhh jk hal itu saja utk hidup bgmn kedepan ...
Sy pny teman sygny saudara marga...kl tdk sy pgnny sm dia...ortuny telah tiada...sekolah sma ia dibiayai kakakny...krn dia tdk ingin merepotkan kakany dia pgn msk tentara...tp krn memang keinginan kuat dia liat ada beasiswa di unj...gk tauny dia lulus dan akhirnya kuliah lalu dia bergaul sm teman temanya yg mungkin kebetulan bengkel jalanan dia pelajari sambil mempraktekkan yg di kuliahny...akhirny buka usaha sendiri...dia pun lulus kuliah dg nilai yg baik br diberitaukan pd kakakny...kakakny kaget gk nyangka kok bisa kuliah...stlh kuliah dia melamar jd dosen dan skr dia sdh pny rumah hsl dr kumpulin uang ats usaha dr bengkel maupun jd dosen...kalian tau lah gaji dosen brapa sih.....pdhal umurny 28thn itu pure usaha dia sendiri...umur 28 dia sdh sukses....
Bgmn dg pengeluh semoga terinspirasi...
Andai saja ada pria spt itu lagi bkn krn latar blkg keluarga yg bla bla bla tp kemampuan seseorg menatap kedepan....
YUDI139 tulis:
Kalau membaca penolakan yang anda alami, sepertinya anda bertemu wanita yang juga kebingungan dan tidak tahu tujuan hidupnya. Dia juga sepertinya kurang mengerti inti berkat. Hehe. Orang yang mengerti inti berkat hidupnya penuh kelimpahan dan sukacita sorgawi, sekalipun hari ini miskin menurut ukuran manusia, tapi feelnya berbeda, Hanya tinggal tunggu waktu untuk jadi sukses saja. Dan believe it or not, kepribadian orang yg saya ceritakan bagus sekali.
Kaya miskin di tangan Tuhan, tetapi milikilah tangan yang terampil dan sifat cekatan maka berkat itu akan mengalir. Percaya deh orang seperti itu biar hari ini miskin, dia tidak akan kekurangan materi untuk kebutuhan hidupnya.
Kalau itu cewek bener ngerti inti berkat, loh mas kok miskin kamu? Padahal pribadimu baik, jika cinta ayo kerja, gini mas caranya. Hehehe, kemudian kecukupan materi deh.
-
3 Mei 2016
Keren bgt pendapatnya
ONESE717 tulis:
Tuhan memberikan orang tepat di saat yang tepat kawan..
saya percaya Kita anak2 Tuhan ( yang hidup benar) tidak hidup untuk permalukan..
kita tau dan merasakan bahwa Hidup itu tidak fear..
tapi kita tau kebenaran bahwa: Tuhan baik disetiap waktu..
terimaksih atas pendapatnya: untuk pak simon, tjahjadia,ayu,rael dan tea..
Gbu..
-
21 November 2016
SIMON132 tulis:
Saya yakin seyakin yakinnya...semua wanita lebih memilih pria yg mapan soal materi dari pada yg lainnya...itu sebabnya banyak perceraian terjadi dalam kalangan umat nasrani... karena kebanyakan orang yg memuja materi....dangkal rohani....laki2 yg dangkal rohani tetapi melimpah materi .... kemungkinan besar tidak setia sama pasangannya
Hai Simon,,, engga semua cewek tuh matre. Perceraian terjadi bisa krn perlakuan seseorang yg tdk baik kepada pasangannya, bukan krn faktor ekonomi. Namun, sayangnya di saat kedua masalah itu ada (ada masalah keuangan dan kelakuan yg buruk) lalu terjadi perceraian, orang biasanya menuduh bhw penyebabnya pasti cuma ekonomi. Padahal, seandainya pasangan kita penuh kasih sayang (dan yg berkewajiban menafkahi tetap berusaha menafkahi) kita pun akan tetap mau mempertahankan pernikahan.
-
21 November 2016
Faktor ekonomi menadi salah 1 faktor penentu juga dalam membina hubungan. Karena itu dibutuhkan dalam menjalani hidup. Tapi bukan berarti kita selalu mengandalkan faktor ekonomi tersebut.
Tentu seorang cewek yang sudah bekerja akan berpikir ulang jika dia diajak menikah dengan seorang cowok yang belum / tidak bekerja/ atau hanya mengandalkan kekayaan ortunya.
Bekerja bagi seorang cowok adalah bentuk eksistensi dan tanggung jawab sebagai calon kepala keluarga.
Soal mapan itu relatif ya, ada yang bilang mapan itu sudah bekerja (baca punya penghasilan tetap) walaupun belum memiliki rumah tetap dan kendaraan serta deposito yang jumlahnya besar.
Ada juga yang menilai mapan adalah punya segalanya: pekerjaan tetap, rumah, kendaraan, tabunga/deposito.
Bagi saya pribadi punya pekerjaan tetap saja sudah saya katakan sudah mapan.