M E N G A M P U N I ????
-
21 Maret 2016
Dunia maya penuh tipu daya dan cewa mengecewakan. Sakit menyakiti. Tipu menipu. Bohong membohongi. Topeng menopengi. Gombal mengompal. Sona mempesona. Menampilkan diri yg terbaik aja foto terbaik aja yg tidak baik masih ada jgn dilupa. Walau semua sakit menyakiti tipu menipu janji gombal janji yg tak di tepati. Janji yg di ingkari bisa saja karena alasan ketidak sengajaan dan alasan yg lain. Mungkin juga faktor dari kesengajaan. Mari berhikmat untuk tidak sampai melukai sesama jk. Andai ada yg terluka mari saling memaafkan. Orang orang hebat dan pintar pintar lo di jk ini. Tidk dikit jua yg punya posisi bagus di tempat kerjanya... mari mari tunjukkan jati diri Kristiani yg katanya penuh kasih itu.. kasih u mengampuni ...... sori sori mengacaukan rubik tanapa tau topik sblmnya wkwkkwkwkkw
-
22 Maret 2016
Thanks utk sarannya
AJI169 tulis:
Dunia maya penuh tipu daya dan cewa mengecewakan. Sakit menyakiti. Tipu menipu. Bohong membohongi. Topeng menopengi. Gombal mengompal. Sona mempesona. Menampilkan diri yg terbaik aja foto terbaik aja yg tidak baik masih ada jgn dilupa. Walau semua sakit menyakiti tipu menipu janji gombal janji yg tak di tepati. Janji yg di ingkari bisa saja karena alasan ketidak sengajaan dan alasan yg lain. Mungkin juga faktor dari kesengajaan. Mari berhikmat untuk tidak sampai melukai sesama jk. Andai ada yg terluka mari saling memaafkan. Orang orang hebat dan pintar pintar lo di jk ini. Tidk dikit jua yg punya posisi bagus di tempat kerjanya... mari mari tunjukkan jati diri Kristiani yg katanya penuh kasih itu.. kasih u mengampuni ...... sori sori mengacaukan rubik tanapa tau topik sblmnya wkwkkwkwkkw
-
23 Maret 2016
Kalau saya pernah membunuh, apa saya bisa diampuni?
-
23 Maret 2016
Mengampuni tergantung dr pribadi masing2,,smua org beda2 memang,,ada yg gampang utk mengampuni ada yg tdk, tergantung dr casenya jg. Tp, klopun susah, minta Rohul Kudus yg memampukan,,Klo
bukan karna Tuhan, dgn pekerjaan Rohul KudusNya tdk mungkin kita bs melakukannya,,tiada yg mustahil bg Dia smua bs dilakukanNya,,asal kita mau dibentukNya,,
23 Maret 2016 diubah oleh LIZEGUD713
-
23 Maret 2016
bunuh apa nih?????nyamuk ya???? jangan yg serem serem dehhh saya lagi membayangkan mba yg cantik lagi pegang golok
-
23 Maret 2016
Yahh bisalah mbaa,,asal mbanya mengaku dosa kpd Tuhan & mau bertobat sungguh, tdk mengulanginya lg,,
PURBA178 tulis:
Kalau saya pernah membunuh, apa saya bisa diampuni?
-
23 Maret 2016
PURBA178 tulis:
Kalau saya pernah membunuh, apa saya bisa diampuni?
Memang bener pernah membunuh y
-
23 Maret 2016
Ehmmm membunuh nyamuk yaaa
PURBA178 tulis:
Kalau saya pernah membunuh, apa saya bisa diampuni?
-
23 Maret 2016
PURBA178 tulis:
Kalau saya pernah membunuh, apa saya bisa diampuni?
Kalo membunuh ni personal org yg brmasalah dgn Tuhan,dgn klrg korban...ga ada hub dgn orang dluar itu,org lain mah cuma bisa menghakimi mau dliat sisi manapun..tny sama mereka dong,skaligus ikhlaskn apa yg trjadi udh skenario yg Diatas...alias mengampuni diri/bertobat..
23 Maret 2016 diubah oleh NELLYRG056
-
23 Maret 2016
SHINTYA177 tulis:
Ehmmm membunuh nyamuk yaaa
Nyamuk ya, hati hati, ntar kena undang undang perlindungan hewan..
-
23 Maret 2016
Saya dilahirkan dari garis keturunan raja. Mama saya adalah cucu raja. Saya dibesarkan dengan didikan yang keras. Mama selalu bilang bahwa saya istimewa, karena itu saya tidak boleh marah, apa pun kondisinya. Mama selalu bilang "sabar", saat saya mulai kesal. Mama bilang kepada saya untuk selalu mengasihi, jangan menyakiti. Kalau saya disakiti, biarkan saja. Itu selalu pesan mama.
Awalnya saya kira itu nasihat yg wajar. Awalnya saya kira saya sama seperti teman2 saya yg lain. Sampai pada akhirnya saya sadar, bahwa kemarahan saya menyelakai orang lain. Menyadari hal itu, saya jadi lebih memilih teman, lebih memilih pergaulan, lebih tertutup & menyendiri.
Setiap orang yang mendekati saya, selalu saya beritahu siapa saya, sifat saya, keanehan saya. Mereka pun orang-orang yang memang diperbolehkan orang tua saya untuk bergaul ke saya. Hingga saya mengenal seorang laki2, yang kemudian menjadi pacar saya hingga hampir 5 tahun. Awalnya mama saya melarang saya untuk bersamanya, tapi kegigihannya dan keseriusan yang ditunjukkannya meluluhkan hati orang tua saya. Orang tua saya sangat mempercayainya dan menyayanginya.
Sama seperti yang lainnya, saya selalu beritahu siapa saya, siapa keluarga saya, dan dia menerima itu semua. Lama kami berpacaran, ternyata dia bukan orang yang baik, dia kasar, dia suka mencaci maki, dan suka memukul. Setiap saya terpancing emosi, saya ingat pesan mama, diam saja dan jangan marah. Tapi tetap hati saya sakit, hanya saya minta Tuhan beri kekuatan ke saya.
Saya tidak berani bilang ke orang tua saya, karena orang tua saya pasti marah dan membenci. Akhirnya saya membuat cerita indah tentang dia dan keluarganya. Padahal pada kenyataannya saya tidak diterima oleh orang tuanya, karena saya dari keluarga sederhana, tidak bermateri, dan lain ras.
Singkat cerita, hubungan ini berlangsung begitu terus dan sudah terlalu jauh melangkah. Kami masuk dalam lingkup dosa. Saya semakin tidak berdaya. Setiap saya minta untuk dinikahi, saya selalu dikatakan menekan. Saya ternyata hanya dipermainkan. Sekarang saya dibuang begitu saja tanpa pertanggungjawaban. Dia pergi dengan wanita yang lebih cantik, muda, dan kaya. Mereka pun mendapat restu dari orang tuanya.
Saya akhirnya memberanikan diri untuk memohon kepada orang tuanya, mengemis. Begitu juga kepadanya. Tapi tetap saja saya ditolak. Saya kembali mengingatkan mereka siapa saya, tapi saya malah dibilang melakukan pengancaman. Saya tetap coba sabar.
Saya tahu, kesalahan itu seperti bangkai. Mau disembunyikan seperti apa pun, pasti busuknya tercium. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang ke mama. Seketika itu mama saya menangis dan jatuh sakit. Melihat itu, saya memohon kepada laki2 itu, tapi tetap dia tidak mau bertanggung jawab. Disitu saya mulai marah, tapi saya tahan.
Saya lihat mama saya lemas tidak berdaya, disitu saya merasa hancur. Hati saya hancur, saya marah sejadi jadinya. Saya mengutuki laki2 itu dan keluarganya. Sekarang, 1 keluarga itu hancur perlahan. Laki2 itu jatuh sakit dan mati. Keluarganya jatuh bangkrut dan hancur.
Saya tidak tahu, apakah Tuhan mau mengampuni saya??? Sampai sekarang saya trauma untuk memulai hubungan baru, dan saya masih membenci etnis tertentu. Apakah Tuhan bisa memulihkan saya???
-
23 Maret 2016
Thanks for sharing the story of your life.
Semoga Tuhan memberikan apa yang anda butuhkan.
PURBA178 tulis:
Saya dilahirkan dari garis keturunan raja. Mama saya adalah cucu raja. Saya dibesarkan dengan didikan yang keras. Mama selalu bilang bahwa saya istimewa, karena itu saya tidak boleh marah, apa pun kondisinya. Mama selalu bilang "sabar", saat saya mulai kesal. Mama bilang kepada saya untuk selalu mengasihi, jangan menyakiti. Kalau saya disakiti, biarkan saja. Itu selalu pesan mama.
Awalnya saya kira itu nasihat yg wajar. Awalnya saya kira saya sama seperti teman2 saya yg lain. Sampai pada akhirnya saya sadar, bahwa kemarahan saya menyelakai orang lain. Menyadari hal itu, saya jadi lebih memilih teman, lebih memilih pergaulan, lebih tertutup & menyendiri.
Setiap orang yang mendekati saya, selalu saya beritahu siapa saya, sifat saya, keanehan saya. Mereka pun orang-orang yang memang diperbolehkan orang tua saya untuk bergaul ke saya. Hingga saya mengenal seorang laki2, yang kemudian menjadi pacar saya hingga hampir 5 tahun. Awalnya mama saya melarang saya untuk bersamanya, tapi kegigihannya dan keseriusan yang ditunjukkannya meluluhkan hati orang tua saya. Orang tua saya sangat mempercayainya dan menyayanginya.
Sama seperti yang lainnya, saya selalu beritahu siapa saya, siapa keluarga saya, dan dia menerima itu semua. Lama kami berpacaran, ternyata dia bukan orang yang baik, dia kasar, dia suka mencaci maki, dan suka memukul. Setiap saya terpancing emosi, saya ingat pesan mama, diam saja dan jangan marah. Tapi tetap hati saya sakit, hanya saya minta Tuhan beri kekuatan ke saya.
Saya tidak berani bilang ke orang tua saya, karena orang tua saya pasti marah dan membenci. Akhirnya saya membuat cerita indah tentang dia dan keluarganya. Padahal pada kenyataannya saya tidak diterima oleh orang tuanya, karena saya dari keluarga sederhana, tidak bermateri, dan lain ras.
Singkat cerita, hubungan ini berlangsung begitu terus dan sudah terlalu jauh melangkah. Kami masuk dalam lingkup dosa. Saya semakin tidak berdaya. Setiap saya minta untuk dinikahi, saya selalu dikatakan menekan. Saya ternyata hanya dipermainkan. Sekarang saya dibuang begitu saja tanpa pertanggungjawaban. Dia pergi dengan wanita yang lebih cantik, muda, dan kaya. Mereka pun mendapat restu dari orang tuanya.
Saya akhirnya memberanikan diri untuk memohon kepada orang tuanya, mengemis. Begitu juga kepadanya. Tapi tetap saja saya ditolak. Saya kembali mengingatkan mereka siapa saya, tapi saya malah dibilang melakukan pengancaman. Saya tetap coba sabar.
Saya tahu, kesalahan itu seperti bangkai. Mau disembunyikan seperti apa pun, pasti busuknya tercium. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang ke mama. Seketika itu mama saya menangis dan jatuh sakit. Melihat itu, saya memohon kepada laki2 itu, tapi tetap dia tidak mau bertanggung jawab. Disitu saya mulai marah, tapi saya tahan.
Saya lihat mama saya lemas tidak berdaya, disitu saya merasa hancur. Hati saya hancur, saya marah sejadi jadinya. Saya mengutuki laki2 itu dan keluarganya. Sekarang, 1 keluarga itu hancur perlahan. Laki2 itu jatuh sakit dan mati. Keluarganya jatuh bangkrut dan hancur.
Saya tidak tahu, apakah Tuhan mau mengampuni saya??? Sampai sekarang saya trauma untuk memulai hubungan baru, dan saya masih membenci etnis tertentu. Apakah Tuhan bisa memulihkan saya???
-
23 Maret 2016
PURBA178 tulis:
Saya dilahirkan dari garis keturunan raja. Mama saya adalah cucu raja. Saya dibesarkan dengan didikan yang keras. Mama selalu bilang bahwa saya istimewa, karena itu saya tidak boleh marah, apa pun kondisinya. Mama selalu bilang "sabar", saat saya mulai kesal. Mama bilang kepada saya untuk selalu mengasihi, jangan menyakiti. Kalau saya disakiti, biarkan saja. Itu selalu pesan mama.
Awalnya saya kira itu nasihat yg wajar. Awalnya saya kira saya sama seperti teman2 saya yg lain. Sampai pada akhirnya saya sadar, bahwa kemarahan saya menyelakai orang lain. Menyadari hal itu, saya jadi lebih memilih teman, lebih memilih pergaulan, lebih tertutup & menyendiri.
Setiap orang yang mendekati saya, selalu saya beritahu siapa saya, sifat saya, keanehan saya. Mereka pun orang-orang yang memang diperbolehkan orang tua saya untuk bergaul ke saya. Hingga saya mengenal seorang laki2, yang kemudian menjadi pacar saya hingga hampir 5 tahun. Awalnya mama saya melarang saya untuk bersamanya, tapi kegigihannya dan keseriusan yang ditunjukkannya meluluhkan hati orang tua saya. Orang tua saya sangat mempercayainya dan menyayanginya.
Sama seperti yang lainnya, saya selalu beritahu siapa saya, siapa keluarga saya, dan dia menerima itu semua. Lama kami berpacaran, ternyata dia bukan orang yang baik, dia kasar, dia suka mencaci maki, dan suka memukul. Setiap saya terpancing emosi, saya ingat pesan mama, diam saja dan jangan marah. Tapi tetap hati saya sakit, hanya saya minta Tuhan beri kekuatan ke saya.
Saya tidak berani bilang ke orang tua saya, karena orang tua saya pasti marah dan membenci. Akhirnya saya membuat cerita indah tentang dia dan keluarganya. Padahal pada kenyataannya saya tidak diterima oleh orang tuanya, karena saya dari keluarga sederhana, tidak bermateri, dan lain ras.
Singkat cerita, hubungan ini berlangsung begitu terus dan sudah terlalu jauh melangkah. Kami masuk dalam lingkup dosa. Saya semakin tidak berdaya. Setiap saya minta untuk dinikahi, saya selalu dikatakan menekan. Saya ternyata hanya dipermainkan. Sekarang saya dibuang begitu saja tanpa pertanggungjawaban. Dia pergi dengan wanita yang lebih cantik, muda, dan kaya. Mereka pun mendapat restu dari orang tuanya.
Saya akhirnya memberanikan diri untuk memohon kepada orang tuanya, mengemis. Begitu juga kepadanya. Tapi tetap saja saya ditolak. Saya kembali mengingatkan mereka siapa saya, tapi saya malah dibilang melakukan pengancaman. Saya tetap coba sabar.
Saya tahu, kesalahan itu seperti bangkai. Mau disembunyikan seperti apa pun, pasti busuknya tercium. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang ke mama. Seketika itu mama saya menangis dan jatuh sakit. Melihat itu, saya memohon kepada laki2 itu, tapi tetap dia tidak mau bertanggung jawab. Disitu saya mulai marah, tapi saya tahan.
Saya lihat mama saya lemas tidak berdaya, disitu saya merasa hancur. Hati saya hancur, saya marah sejadi jadinya. Saya mengutuki laki2 itu dan keluarganya. Sekarang, 1 keluarga itu hancur perlahan. Laki2 itu jatuh sakit dan mati. Keluarganya jatuh bangkrut dan hancur.
Saya tidak tahu, apakah Tuhan mau mengampuni saya??? Sampai sekarang saya trauma untuk memulai hubungan baru, dan saya masih membenci etnis tertentu. Apakah Tuhan bisa memulihkan saya???
Dosa memiLiki kuasa, kadang orang tidak mampu menoLak dosa tersebut, apapun bentuk dosa itu. (PembeLajaran katekisasi 2 minggu LaLu). Harusnya kamu bisa Lebih menerima dan sabar dan SADAR !!! Tanpa mengemis dan Lainnya.
Ingat, kamu punya segi sensitif, manusia punya sensitif dan nurani dan otak. Saya tidak biLang anda tidak berotak, karena saya tidak mengaLaminya dan saya hanya bisa membayangkan saja dari ceritanya, bagus juga mempertahankan apa yg kamu cintai dan berusaha segenap hati mencoba buat si cowok jadi baik. Cuman amat disayangkan soaL mengutuknya.
KendaLikan amarahmu. Point disini menurut saya (cowok yg akan ke umur 29 dengan sedikit pengaLaman) si setan menang dengan berbagai cara membuat mu membenci dia "aLm" .. maka dari itu seLaLu berpikir positif banyak2 buat baik tanpa tahu kaLo kamu kristen, dan Lakukan itu dengan hatimu. (Heart Head Hand 3H = dipikir -dirasakan - peLayanan "gk harus digereja")
Kamu boLeh tidak percaya sama setan, tapi setan percaya kamu.
Maaf kaLo ada saLah. SAYA ETNIS JAWA
Oh iya 1 Lagi, kamu kaLo mencintai seseorang biasa aja, gk usah nyembah2, cuman TUHAN yg patut disembah, itu juga dosa
SaLah satu hukum taurat adaLah jangan membunuh.
Membunuh impian seseorang, membunuh karakter, kita gk tahu bobot dosanya.
Kamu doa minta pengampunan TUHAN, dan jangan bangga karena kamu meLakukan dosa itu.
23 Maret 2016 diubah oleh ARFIAN017
-
23 Maret 2016
PURBA178 tulis:
Saya dilahirkan dari garis keturunan raja.... (dst.)
... dst. (Maaf, saya kutip sebagian saja, agar gak kepanjangan.. )
Saya lihat mama saya lemas tidak berdaya, disitu saya merasa hancur. Hati saya hancur, saya marah sejadi jadinya. Saya mengutuki laki2 itu dan keluarganya. Sekarang, 1 keluarga itu hancur perlahan. Laki2 itu jatuh sakit dan mati. Keluarganya jatuh bangkrut dan hancur.
Saya tidak tahu, apakah Tuhan mau mengampuni saya??? Sampai sekarang saya trauma untuk memulai hubungan baru, dan saya masih membenci etnis tertentu. Apakah Tuhan bisa memulihkan saya???
Shallom, Sdri. Purba178. Thanks a lot for sharing, we appreciate it.
Memang, terus terang saja, masalah yang Saudari hadapi terlihat sangat kompleks. Tetapi saya salut bahwa Saudari sudah berani men-sharing-kannya kepada kami. Sebagai saudara seiman, untuk saat ini kami hanya bisa bersimpati kepada Saudari, untuk selebihnya: mendoakan, agar Tuhan membuka jalan bagi pencerahan yang Saudari butuhkan.
Bagaimanapun, selalu diperlukan 'keberanian' yang lebih untuk mengakui berbagai kelemahan diri, juga atas berbagai masalah yang ('terpaksa') harus dihadapi. Jika Saudari benar-benar percaya dan berharap kepada Tuhan, tidak ada yang mustahil bagi Dia. Dan, Saudari sudah memulainya dengan benar, yakni membuat 'pengakuan'. Saya tidak bohong, ini yang Tuhan katakan melalui kitab Yakobus.
"Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yak.5:16)
Secara pribadi, saya sangat percaya bahwa Tuhan sedang bekerja dalam hidup Saudari; semuanya untuk membentuk Saudari menjadi pribadi yang lebih dan makin indah, bagi kemuliaan-Nya.
Kalau membaca kisah yang Saudari ceritakan di atas, saya pun mungkin akan menjadi sangat marah, (siapa pun jika berada di posisi Saudari, juga kayaknya akan merasa sangat marah sekali). -- Tapi saya rasa, jika pria itu mati (dan keluarganya hancur lebur), itu bukan semata-mata karena Saudari sudah mengeluarkan kata-kata kutuk, tetapi karena Tuhan sendirilah yang sudah menimpakan yang setimpal dengan perbuatannya.
Jika Saudari merasa menyesal, inilah saatnya untuk lebih mendekat kepada Tuhan. Cari kehendak-Nya, cari Kerajaan-Nya, maka segala yang lain akan ditambahkan kepadamu. Hanya Tuhan sendirilah yang bisa menyembuhkan dan memulihkan luka-luka bathinmu. Alkitab mengatakan, bahwa Tuhan Maha Pengampun, asalkan setiap kita mau bertobat, memohon ampunan-Nya, dan berserah sepenuhnya kepada tangan pengasihan-Nya, kepada welas-asih-Nya.., to His mercy..
Alkitab mencatat bahwa satu-satunya hal yang tidak bisa diampuni oleh Tuhan adalah mendustai Roh Kudus. Ini seperti kisah Ananias dan Safira dalam Kisah Para Rasul pasal 5, yaitu ketika seseorang tahu bahwa ia berdosa, (dan tahu bahwa Tuhan berkuasa untuk mengampuni dan membentuk kembali pribadi yang memohon ampun kepada-Nya), tetapi orang tersebut menolak untuk mengakuinya, dan menolak anugerah kasih pengampunan dari Allah.
Jangan putus asa, Saudari Purba. Tuhan Yesus sangat mengasihimu. Teruslah berdoa, di dalam Nama Yesus! Supaya Tuhan mengangkat segala kepahitan, dan luka hati. Singkirkan segala bentuk kebencian. Mintalah pembaharuan dari Allah, untuk hati yang mengasihi, yang penuh kasih, seperti Yesus.
Tuhan memberkati. Amin.
-
23 Maret 2016
Arfian, saya tidak bangga dengan dosa. Makanya saya bertanya apakah org spt saya layak diampuni & dapat dipulihkan?
Terkadang dunia ini lucu, orang jahat yg bertobat akan sangat diharhai. Tapi jika orang baik menjadi jahat, dihina dan dibenci. Padahal penderitaannya lebih besar. Proses yg dilaluinya pasti lebih menyakitkan sehingga membuat dia keluar dari jati dirinya. Dan saat dia jatuh ke dalam dosa, penghakiman oleh diri sendiri pun besar, ditambah penghakiman dr orang lain. Kadang banyak orang hanya bisa berucap, tnpa memikirkan prosesnya.
-
23 Maret 2016
menurut saya cara plg mudah utk bisa melepas pengampunan adalah dgn cara menatap diri di cermin,sudah bersihkah diri kita hinga tidak mau mengampuni org lain,jika kita masih mengharap kan pengampunan dr Tuhan seyogya kita jg bs mengampuni org lain
-
23 Maret 2016
Thx buat sharingnya mba,,Sy jg salut buat keberanian mba mensharingkan kekita2 disini,,Sy turut prihatin membacanya,,yg sabar yaa mbaa,,Tentu Tuhan mau mengampuni segala dosa kitaa,,asal mba mau mengaku dosa & bertobat sungguh & tdk melakukannya lagi. Minta Tuhan yg menguatkan spy Rohul Kudus bekerja & mba kuat menghadapinya terlebih spy mba mampu utk mengampuni mrk yg sdh menyakiti mba. Smua kita jg adlh pendosa tdk ada yg tdk pernah buat dosa, tdk ada dosa kecil ato dosa besar smua sama di mata Tuhan. Benar kata Mas Fajar, setahuku dosa yg tdk bs diampuni itu adlh menghujat Roh Kudus. Saran sy mba jg bs minta Pdt spy mendoakan mba, doa pelepasan pengampunan & keterikatan dr dosa. Semangat ya mbaa,,!!! Tiada yg mustahil bg Dia, smua dpt dilakukanNya, termasuk memulihkan hdpmu. Dtg kpdNya & Percayalah kpdNya,,Tuhan jg mengasihimu koq mba,,Jbu,,!!
PURBA178 tulis:
Saya dilahirkan dari garis keturunan raja. Mama saya adalah cucu raja. Saya dibesarkan dengan didikan yang keras. Mama selalu bilang bahwa saya istimewa, karena itu saya tidak boleh marah, apa pun kondisinya. Mama selalu bilang "sabar", saat saya mulai kesal. Mama bilang kepada saya untuk selalu mengasihi, jangan menyakiti. Kalau saya disakiti, biarkan saja. Itu selalu pesan mama.
Awalnya saya kira itu nasihat yg wajar. Awalnya saya kira saya sama seperti teman2 saya yg lain. Sampai pada akhirnya saya sadar, bahwa kemarahan saya menyelakai orang lain. Menyadari hal itu, saya jadi lebih memilih teman, lebih memilih pergaulan, lebih tertutup & menyendiri.
Setiap orang yang mendekati saya, selalu saya beritahu siapa saya, sifat saya, keanehan saya. Mereka pun orang-orang yang memang diperbolehkan orang tua saya untuk bergaul ke saya. Hingga saya mengenal seorang laki2, yang kemudian menjadi pacar saya hingga hampir 5 tahun. Awalnya mama saya melarang saya untuk bersamanya, tapi kegigihannya dan keseriusan yang ditunjukkannya meluluhkan hati orang tua saya. Orang tua saya sangat mempercayainya dan menyayanginya.
Sama seperti yang lainnya, saya selalu beritahu siapa saya, siapa keluarga saya, dan dia menerima itu semua. Lama kami berpacaran, ternyata dia bukan orang yang baik, dia kasar, dia suka mencaci maki, dan suka memukul. Setiap saya terpancing emosi, saya ingat pesan mama, diam saja dan jangan marah. Tapi tetap hati saya sakit, hanya saya minta Tuhan beri kekuatan ke saya.
Saya tidak berani bilang ke orang tua saya, karena orang tua saya pasti marah dan membenci. Akhirnya saya membuat cerita indah tentang dia dan keluarganya. Padahal pada kenyataannya saya tidak diterima oleh orang tuanya, karena saya dari keluarga sederhana, tidak bermateri, dan lain ras.
Singkat cerita, hubungan ini berlangsung begitu terus dan sudah terlalu jauh melangkah. Kami masuk dalam lingkup dosa. Saya semakin tidak berdaya. Setiap saya minta untuk dinikahi, saya selalu dikatakan menekan. Saya ternyata hanya dipermainkan. Sekarang saya dibuang begitu saja tanpa pertanggungjawaban. Dia pergi dengan wanita yang lebih cantik, muda, dan kaya. Mereka pun mendapat restu dari orang tuanya.
Saya akhirnya memberanikan diri untuk memohon kepada orang tuanya, mengemis. Begitu juga kepadanya. Tapi tetap saja saya ditolak. Saya kembali mengingatkan mereka siapa saya, tapi saya malah dibilang melakukan pengancaman. Saya tetap coba sabar.
Saya tahu, kesalahan itu seperti bangkai. Mau disembunyikan seperti apa pun, pasti busuknya tercium. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang ke mama. Seketika itu mama saya menangis dan jatuh sakit. Melihat itu, saya memohon kepada laki2 itu, tapi tetap dia tidak mau bertanggung jawab. Disitu saya mulai marah, tapi saya tahan.
Saya lihat mama saya lemas tidak berdaya, disitu saya merasa hancur. Hati saya hancur, saya marah sejadi jadinya. Saya mengutuki laki2 itu dan keluarganya. Sekarang, 1 keluarga itu hancur perlahan. Laki2 itu jatuh sakit dan mati. Keluarganya jatuh bangkrut dan hancur.
Saya tidak tahu, apakah Tuhan mau mengampuni saya??? Sampai sekarang saya trauma untuk memulai hubungan baru, dan saya masih membenci etnis tertentu. Apakah Tuhan bisa memulihkan saya???
24 Maret 2016 diubah oleh LIZEGUD713
-
24 Maret 2016
PURBA178 tulis:
Kalau saya pernah membunuh, apa saya bisa diampuni?
Bisa.(Mohon baca Lukas 23)
43 Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
-
24 Maret 2016
PURBA178 tulis:
Arfian, saya tidak bangga dengan dosa. Makanya saya bertanya apakah org spt saya layak diampuni & dapat dipulihkan?
Terkadang dunia ini lucu, orang jahat yg bertobat akan sangat diharhai. Tapi jika orang baik menjadi jahat, dihina dan dibenci. Padahal penderitaannya lebih besar. Proses yg dilaluinya pasti lebih menyakitkan sehingga membuat dia keluar dari jati dirinya. Dan saat dia jatuh ke dalam dosa, penghakiman oleh diri sendiri pun besar, ditambah penghakiman dr orang lain. Kadang banyak orang hanya bisa berucap, tnpa memikirkan prosesnya.
<< 1 Yohanes 1 : 9 >>
TB: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
-
24 Maret 2016
PURBA178 tulis:
Arfian, saya tidak bangga dengan dosa. Makanya saya bertanya apakah org spt saya layak diampuni & dapat dipulihkan?
Terkadang dunia ini lucu, orang jahat yg bertobat akan sangat diharhai. Tapi jika orang baik menjadi jahat, dihina dan dibenci. Padahal penderitaannya lebih besar. Proses yg dilaluinya pasti lebih menyakitkan sehingga membuat dia keluar dari jati dirinya. Dan saat dia jatuh ke dalam dosa, penghakiman oleh diri sendiri pun besar, ditambah penghakiman dr orang lain. Kadang banyak orang hanya bisa berucap, tnpa memikirkan prosesnya.
Jawabanya YA, kamu diampuni kamu serahkan hidup kamu untuk TUHAN, tidak ada jaLan Lain.
-
28 Maret 2016
Thanks Ito Purba,
Sudah mau Sharing. GBU
PURBA178 tulis:
Saya dilahirkan dari garis keturunan raja. Mama saya adalah cucu raja. Saya dibesarkan dengan didikan yang keras. Mama selalu bilang bahwa saya istimewa, karena itu saya tidak boleh marah, apa pun kondisinya. Mama selalu bilang "sabar", saat saya mulai kesal. Mama bilang kepada saya untuk selalu mengasihi, jangan menyakiti. Kalau saya disakiti, biarkan saja. Itu selalu pesan mama.
Awalnya saya kira itu nasihat yg wajar. Awalnya saya kira saya sama seperti teman2 saya yg lain. Sampai pada akhirnya saya sadar, bahwa kemarahan saya menyelakai orang lain. Menyadari hal itu, saya jadi lebih memilih teman, lebih memilih pergaulan, lebih tertutup & menyendiri.
Setiap orang yang mendekati saya, selalu saya beritahu siapa saya, sifat saya, keanehan saya. Mereka pun orang-orang yang memang diperbolehkan orang tua saya untuk bergaul ke saya. Hingga saya mengenal seorang laki2, yang kemudian menjadi pacar saya hingga hampir 5 tahun. Awalnya mama saya melarang saya untuk bersamanya, tapi kegigihannya dan keseriusan yang ditunjukkannya meluluhkan hati orang tua saya. Orang tua saya sangat mempercayainya dan menyayanginya.
Sama seperti yang lainnya, saya selalu beritahu siapa saya, siapa keluarga saya, dan dia menerima itu semua. Lama kami berpacaran, ternyata dia bukan orang yang baik, dia kasar, dia suka mencaci maki, dan suka memukul. Setiap saya terpancing emosi, saya ingat pesan mama, diam saja dan jangan marah. Tapi tetap hati saya sakit, hanya saya minta Tuhan beri kekuatan ke saya.
Saya tidak berani bilang ke orang tua saya, karena orang tua saya pasti marah dan membenci. Akhirnya saya membuat cerita indah tentang dia dan keluarganya. Padahal pada kenyataannya saya tidak diterima oleh orang tuanya, karena saya dari keluarga sederhana, tidak bermateri, dan lain ras.
Singkat cerita, hubungan ini berlangsung begitu terus dan sudah terlalu jauh melangkah. Kami masuk dalam lingkup dosa. Saya semakin tidak berdaya. Setiap saya minta untuk dinikahi, saya selalu dikatakan menekan. Saya ternyata hanya dipermainkan. Sekarang saya dibuang begitu saja tanpa pertanggungjawaban. Dia pergi dengan wanita yang lebih cantik, muda, dan kaya. Mereka pun mendapat restu dari orang tuanya.
Saya akhirnya memberanikan diri untuk memohon kepada orang tuanya, mengemis. Begitu juga kepadanya. Tapi tetap saja saya ditolak. Saya kembali mengingatkan mereka siapa saya, tapi saya malah dibilang melakukan pengancaman. Saya tetap coba sabar.
Saya tahu, kesalahan itu seperti bangkai. Mau disembunyikan seperti apa pun, pasti busuknya tercium. Akhirnya saya memberanikan diri untuk bilang ke mama. Seketika itu mama saya menangis dan jatuh sakit. Melihat itu, saya memohon kepada laki2 itu, tapi tetap dia tidak mau bertanggung jawab. Disitu saya mulai marah, tapi saya tahan.
Saya lihat mama saya lemas tidak berdaya, disitu saya merasa hancur. Hati saya hancur, saya marah sejadi jadinya. Saya mengutuki laki2 itu dan keluarganya. Sekarang, 1 keluarga itu hancur perlahan. Laki2 itu jatuh sakit dan mati. Keluarganya jatuh bangkrut dan hancur.
Saya tidak tahu, apakah Tuhan mau mengampuni saya??? Sampai sekarang saya trauma untuk memulai hubungan baru, dan saya masih membenci etnis tertentu. Apakah Tuhan bisa memulihkan saya???
-
28 Maret 2016
mengampuni itu pilihan.
-
28 Maret 2016
Maria,
Punya pengalaman mengampuni? yuk Share
MARIA796 tulis:
mengampuni itu pilihan.
-
28 Maret 2016
banyak mba, tapi yasudalh cukup Tuhan Yesus saja yang tahu.
manusia itu kan tidak ada yang sempurna, itu kenapa Tuhan ajarkan yang namanya KASIH dan Mengampuni :)
cheers ya !
-
28 Maret 2016
Utk Purba, Tuhan tidak menutup mata bagi siapapun yg tersakiti....
Sampai detik ini,,, sy sll ingat pernah dibilang utk ampuni dirimu sendiri supaya bebas melangkah kedepannya,,, kdg kalau saya ingat ingat lagi rasa marah itu pasti meluap,,,tp seketika itu juga sy bilang pada diri saya sendiri maafkan saya dan saya telah memaafkannya....oleh karena hal hal yg tdk baik dibelakang trkdg mjd sulit utk q melihat mana yang baik mana yang bukan,,,mana yg gombal mana yg bukan,,,mana penipu mana yg bukan,,dan q selalu berdoa,,, kl dia bukan lah jodohku tolong sesegera mungkin jauhkan org itu drpadaku.... Sampai sekarang org yg kenalan sm saya cuman sebentar sebentar,,, jadinya sy mikir apakah banyakan org tidak baik kah....hehehe....