Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

KANTORAN VS BURUH PABRIK

ForumPersahabatan dan hubungan

1 – 25 dari 80    Ke halaman:  1  2  3  4  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • IWANCHRS938

    16 Maret 2016

    Mana yg lbh difavoritkan/dipilih krja dikantoran yg ruangan ber AC, duduk diblik PC seharian Vs buruh pabrik yg panas,berdebu,bising,slalu berkomunikasi dgn operator dan menjadi tameng operator jika terjadi produk rijek....(ini pengalaman pribadi)

    Share aja yaaa sahabat JK

    JBU.......

  • RICKY532

    16 Maret 2016

    "Orang pinter jdi karyawan, orang gobl#k jdi pengusaha". Bob Sadino

  • SHABDY842

    16 Maret 2016

    Wah pertanyaan unik ya...

    Bapak saya pernah suatu kali bercerita yang menarik dan akan terus saya ingat. Saat itu dia melakukan perjalanan cuti ke Bandung (kerja di Belitung) untuk menghabiskan waktu liburnya dan menemui teman dekatnya yang tinggal dan bekerja di Bandung. Saat mereka berjalan berdua melewati sebuah bengkel sang wanita pun berujar, "jasihan betul orang itu, walau sarjana kerjanya sangat kotor karena pakaiannya penuh oli. Saya ga akan mau punya suami yang kerja seperti itu !". Bapakpun terkejut mendengar hal itu karena dia sendiri bekerja di lapangan yang penuh oli pakaiannya. Sambil diam dia memutuskan untuk segera kembali ke Belitung di hari berikutnya dan memutuskan tidak akan menemui wanita ini dan menjadikannya partner untuk hidupnya di kemudian hari.

    Di sisi lain, saya sendiri karena berkat kerja keras orang tua dan ijin Tuhan, bisa bekerja di kantoran yang mixed dengan lapangan. Profesi saya ini membuat saya bisa bekerja keliling Nusantara dan menjelajahi daerah pedalaman yang betul-betul pedalaman (tidk ada listrik, signal hp, penginapan dll). Ketika saya ada dalam pendidikan kelanjutan setelah sarjana, teman-teman kampus pun kaget dengan pekerjaan saya. Mereka heran bagaimana orang seperti saya bersedia bekerja dengan resiko tinggi (menghadapi demo, ancaman dll) dan berada di daerah terpencil.

    Menurut saya, rekan Iwan CHR938, hakikat terpenting dari sebuah hubungan adalah mencari kekurangan dari pasangan dan dapat menerimanya. JIka kita atau pasangan kita bisa menerima/toleran terhadap kekurangannya, maka dialah pasanganmu. Kenapa bukan kelebihan yang dilihat? Kelebihan seseorang tidak perlu dicari, kenapa? Setiap orang akan gemar dan senang terhadap kelebihan tapi belum tentu bersedia menerima kekurangan.

    Demikian pendapat saya rekan Iwan CHR938.

    16 Maret 2016 diubah oleh SHABDY842

  • NELLYRG056

    16 Maret 2016

    Dulu menurut aku krj d kntoran plg nyaman...

    Stlh dpt kok ya aneh rasanya,krj di gdung,duduk di ruang ber ac sampe larut mlm,dari jam 8 ke 8 lagi..mkn y pesan ke OB,istirht y bnyk yg tidur,kita cuma dlm aja...bgitu trus berulang"...hehe

    Ya tp seh krja kntoran bgus sebenernya buat org yg alergi debu,ga bisa kepanasan dn pny penyakit akut lain sprti asma,kaki mudah gemetar,

    Trus kalo Tuhan ksh jenjang karir bgus d kntoran knp ga seh yaa..??

    Kalo buruh pabrik aku jg udh prnh rasain,bising bgt suara mesinnya,ngomng keras",tgn belepotan,trlalu bnyk debu,apalgi kalo brg sparenya yg dkardus dibuka",y untung dsuruh pake masker..haha

    Sampe skrg saya beralih ke olshop,haha..

    Yg pentingkn menjadi berkat dimana kita dtempatkn seh mnurut aku...dn slalu bersyukur..

    Tapi seh kalo memang ada jln rejeki Tuhan ksh mana lbh baik lagi ya gpp berpindah kerjaan,kita kn gtau pintu mana yg dbuka Tuhan untuk berkat kita selanjutnya...

  • MEY072

    16 Maret 2016

    idem dgn pemikiran ini:up:

    SHABDY842 tulis:

    hakikat terpenting dari sebuah hubungan adalah mencari kekurangan dari pasangan dan dapat menerimanya. JIka kita atau pasangan kita bisa menerima/toleran terhadap kekurangannya, maka dialah pasanganmu. Kenapa bukan kelebihan yang dilihat? Kelebihan seseorang tidak perlu dicari, kenapa? Setiap orang akan gemar dan senang terhadap kelebihan tapi belum tentu bersedia menerima kekurangan.
  • LISBETH921

    16 Maret 2016

    Weits abang gw bijak euiy hehehhehe

    Setuju bang :-):up:

    SHABDY842 tulis:

    Wah pertanyaan unik ya...

    Bapak saya pernah suatu kali bercerita yang menarik dan akan terus saya ingat. Saat itu dia melakukan perjalanan cuti ke Bandung (kerja di Belitung) untuk menghabiskan waktu liburnya dan menemui teman dekatnya yang tinggal dan bekerja di Bandung. Saat mereka berjalan berdua melewati sebuah bengkel sang wanita pun berujar, "jasihan betul orang itu, walau sarjana kerjanya sangat kotor karena pakaiannya penuh oli. Saya ga akan mau punya suami yang kerja seperti itu !". Bapakpun terkejut mendengar hal itu karena dia sendiri bekerja di lapangan yang penuh oli pakaiannya. Sambil diam dia memutuskan untuk segera kembali ke Belitung di hari berikutnya dan memutuskan tidak akan menemui wanita ini dan menjadikannya partner untuk hidupnya di kemudian hari.

    Di sisi lain, saya sendiri karena berkat kerja keras orang tua dan ijin Tuhan, bisa bekerja di kantoran yang mixed dengan lapangan. Profesi saya ini membuat saya bisa bekerja keliling Nusantara dan menjelajahi daerah pedalaman yang betul-betul pedalaman (tidk ada listrik, signal hp, penginapan dll). Ketika saya ada dalam pendidikan kelanjutan setelah sarjana, teman-teman kampus pun kaget dengan pekerjaan saya. Mereka heran bagaimana orang seperti saya bersedia bekerja dengan resiko tinggi (menghadapi demo, ancaman dll) dan berada di daerah terpencil.

    Menurut saya, rekan Iwan CHR938, hakikat terpenting dari sebuah hubungan adalah mencari kekurangan dari pasangan dan dapat menerimanya. JIka kita atau pasangan kita bisa menerima/toleran terhadap kekurangannya, maka dialah pasanganmu. Kenapa bukan kelebihan yang dilihat? Kelebihan seseorang tidak perlu dicari, kenapa? Setiap orang akan gemar dan senang terhadap kelebihan tapi belum tentu bersedia menerima kekurangan.

    Demikian pendapat saya rekan Iwan CHR938.

  • 16 Maret 2016

    Waduh petanyaan nya  :-Z

    Bang Iwan, hampir semua bisa menebak jawabannya. Tapi begini bang, lama di lingkungan kerja para engineer dan scientist yang kadang pakaian kerja kesehariannya memang tidak kelihatan bersih. Tapi saya sangat mengahargai mereka krn mereka biasanya sangat pragmatis, ulet dan sangat menikmati pekerjaannya. Pendapat saya pribadi, terlalu naif jika kita mendikotomi kan dari jenis pakaian kerja, tapi mungkin lebih elok jika bicara 'job title'.   Pakaian seperti apa.. it does not make any difference..What really does is 'the yearly income" ;-)            

    IWANCHRS938 tulis:

    Mana yg lbh difavoritkan/dipilih krja dikantoran yg ruangan ber AC, duduk diblik PC seharian Vs buruh pabrik yg panas,berdebu,bising,slalu berkomunikasi dgn operator dan menjadi tameng operator jika terjadi produk rijek....(ini pengalaman pribadi)

    Share aja yaaa sahabat JK

    JBU.......

  • MEY072

    16 Maret 2016

    gpp kotor2 asal gajinya gedhe gitu yaakk:-D

    CRISTIANO501 tulis:

    Waduh petanyaan nya  :-Z

    Bang Iwan, hampir semua bisa menebak jawabannya. Tapi begini bang, lama di lingkungan kerja para engineer dan scientist yang kadang pakaian kerja kesehariannya memang tidak kelihatan bersih. Tapi saya sangat mengahargai mereka krn mereka biasanya sangat pragmatis, ulet dan sangat menikmati pekerjaannya. Pendapat saya pribadi, terlalu naif jika kita mendikotomi kan dari jenis pakaian kerja, tapi mungkin lebih elok jika bicara 'job title'.   Pakaian seperti apa.. it does not make any difference..What really does is 'the yearly income" ;-)            

  • ARYO052

    16 Maret 2016

    Bang, boleh opsi lain ga?? Kebetulan saya org lapangan tp bukan d pabrik

    Bagi saya, apapun jenis pekerjaan, ketika kita melakukan nya dengan kesadaran bahwa Kerja adalah ladang yang Allah berikan untuk kita garap, maka kita akan menjalani dengan penuh sukacita, karna menyadari bahwa Allah senantiasa memberikan kekuatan Dan penyertaan

  • 16 Maret 2016

    iya lah mey.. yang penting payslip nya.. toh kalo cuti pulang rumah pasti dia bersih2 hehe  

    MEY072 tulis:

    gpp kotor2 asal gajinya gedhe gitu yaakk:-D

  • 16 Maret 2016

    yes sangat setuju bang aryo, substansi saya itu, cm di buat agak pragmatis spy empuk & 'user friendly' :-)    bhsa pndta & pengerja biasanya agak kenyal di telan hehe.. Gbu

    ARYO052 tulis:

    Bang, boleh opsi lain ga?? Kebetulan saya org lapangan tp bukan d pabrik

    Bagi saya, apapun jenis pekerjaan, ketika kita melakukan nya dengan kesadaran bahwa Kerja adalah ladang yang Allah berikan untuk kita garap, maka kita akan menjalani dengan penuh sukacita, karna menyadari bahwa Allah senantiasa memberikan kekuatan Dan penyertaan

  • ELS562

    16 Maret 2016

    like your comment, tapi tidak smua bisa seperti itu, dan seringkali kita hanya bisa berkata2 dan faktanya BLM TENTU bisa dijalanin

    SHABDY842 tulis:

    Wah pertanyaan unik ya...

    Bapak saya pernah suatu kali bercerita yang menarik dan akan terus saya ingat. Saat itu dia melakukan perjalanan cuti ke Bandung (kerja di Belitung) untuk menghabiskan waktu liburnya dan menemui teman dekatnya yang tinggal dan bekerja di Bandung. Saat mereka berjalan berdua melewati sebuah bengkel sang wanita pun berujar, "jasihan betul orang itu, walau sarjana kerjanya sangat kotor karena pakaiannya penuh oli. Saya ga akan mau punya suami yang kerja seperti itu !". Bapakpun terkejut mendengar hal itu karena dia sendiri bekerja di lapangan yang penuh oli pakaiannya. Sambil diam dia memutuskan untuk segera kembali ke Belitung di hari berikutnya dan memutuskan tidak akan menemui wanita ini dan menjadikannya partner untuk hidupnya di kemudian hari.

    Di sisi lain, saya sendiri karena berkat kerja keras orang tua dan ijin Tuhan, bisa bekerja di kantoran yang mixed dengan lapangan. Profesi saya ini membuat saya bisa bekerja keliling Nusantara dan menjelajahi daerah pedalaman yang betul-betul pedalaman (tidk ada listrik, signal hp, penginapan dll). Ketika saya ada dalam pendidikan kelanjutan setelah sarjana, teman-teman kampus pun kaget dengan pekerjaan saya. Mereka heran bagaimana orang seperti saya bersedia bekerja dengan resiko tinggi (menghadapi demo, ancaman dll) dan berada di daerah terpencil.

    Menurut saya, rekan Iwan CHR938, hakikat terpenting dari sebuah hubungan adalah mencari kekurangan dari pasangan dan dapat menerimanya. JIka kita atau pasangan kita bisa menerima/toleran terhadap kekurangannya, maka dialah pasanganmu. Kenapa bukan kelebihan yang dilihat? Kelebihan seseorang tidak perlu dicari, kenapa? Setiap orang akan gemar dan senang terhadap kelebihan tapi belum tentu bersedia menerima kekurangan.

    Demikian pendapat saya rekan Iwan CHR938.

  • YOKHE902

    16 Maret 2016

    Saya cuma belajar mengucap syukur atas semua yang Tuhan berikan. Dulu juga pernah mengalami jadi buruh pabrik. Dari jaman masih sekolah saya pengin ngrasain punya uang sendiri, jadi tiap ada liburan saya jadi buruh pabrik lepas gitu. Walau hasilnya tidak seberapa tapi senang rasanya dapat uang hasil keringat sendiri. Begitu lulus sekolah juga tidak serta merta dapat kerjaan yang enak, secara saya cuma lulusan SMK. Bersyukur kalau sekarang bisa kerja di depan pc, ruangan ber AC, semua butuh proses untuk mencapai semua itu.

    Jadi prinsip saya, disyukuri, dijalani dan dinikmati.....gitu saja bro.....

  • IWANCHRS938

    16 Maret 2016

    Thank u bro n sistza...atas smua pendapat n commentnya....smua keren abis...jdi masukan yg bagus bwt sy JBU all

  • ARYO052

    16 Maret 2016

    hahaha, bang Cris, mungkin bukan agak kenyal, tapi beda jenis kali ya... salam kenal bang, makasih buat dukungannya...

    @Bang Iwan: Bang, aq ga berani bilang tiap pekerjaan punya tantangan sendiri, karena aq ga tau bagaimana jenis tantangan di pabrik. nah kalo d tempatku, tantangannya jelas kalo ga di tolak client, barang riject dan harus d ganti (dan ga mungkin minta uang ganti ke pendana), sama telat kirim hasil barang, hahaha

    tapi percayalah ada kekuatan yang juga BOSS kasi buat kita jalanin nya, dan kembali ke kitanya, apakah mau di bentuk oleh BOSS atau tidak..

    GOD Bless All

    CRISTIANO501 tulis:

    yes sangat setuju bang aryo, substansi saya itu, cm di buat agak pragmatis spy empuk & 'user friendly' :-)    bhsa pndta & pengerja biasanya agak kenyal di telan hehe.. Gbu

  • IWANXS553

    16 Maret 2016

    Paling enak kerjaan kantoran tapi bisa mobile alias bisa dikerjakan di rumah atau tempat lain ( cukup modal laptop dan akses internet )

  • ZEGA376

    16 Maret 2016

    ARYO052 tulis:

    Bang, boleh opsi lain ga?? Kebetulan saya org lapangan tp bukan d pabrik

    Bagi saya, apapun jenis pekerjaan, ketika kita melakukan nya dengan kesadaran bahwa Kerja adalah ladang yang Allah berikan untuk kita garap, maka kita akan menjalani dengan penuh sukacita, karna menyadari bahwa Allah senantiasa memberikan kekuatan Dan penyertaan

    s7, co-pas :

    Bang, boleh opsi lain ga??

    Kebetulan saya org pabrik tp bukan d lapangan panas (bukan jg kantor), berdebu (mejanya karena saya jarang bersih2...), bising (sama orang ngakak..), emg agak ambigu, saya jg susah buat jelasinnya :)

  • MEY072

    17 Maret 2016

    Sy yg baca jg ambigu mas.. Situ mo kerja apa?

    ZEGA376 tulis:

    s7, co-pas :

    Bang, boleh opsi lain ga??

    Kebetulan saya org pabrik tp bukan d lapangan panas (bukan jg kantor), berdebu (mejanya karena saya jarang bersih2...), bising (sama orang ngakak..), emg agak ambigu, saya jg susah buat jelasinnya :)

  • ANTO423

    17 Maret 2016

    RICKY532 tulis:

    "Orang pinter jdi karyawan, orang gobl#k jdi pengusaha". Bob Sadino

    kren juga lo bro:up:,keberuntungan/nasib orang sapa yg tau kedepan.sekarang cuma butuh ketekunan dan kejujuran...selebihnya biar Tuhan yg kasih. selayaknya bersyukur agar tidak tersungkur.

    Mana yg lbh difavoritkan/dipilih krja dikantoran yg ruangan ber AC, duduk diblik PC seharian Vs buruh pabrik yg panas,berdebu,bising,slalu berkomunikasi dgn operator dan menjadi tameng operator jika terjadi produk rijek....(ini pengalaman pribadi)
    Share aja yaaa sahabat JK
    JBU.......

    sama2 kuli sih bos:-D,gayanya aja beda.

    tetep favorit org kantoran kayaknya bro,secara penampilan gituloh...kemeja licin,celana licin,sepatu kilap.tetep aje kuli bro.

    kerja juga klo dipabrik gak selalu panas bro,pabrik es batu gitu. sama juga kerja kantoran kan juga beban juga klo gaji masih umr, misal ketemu temen. wah enak kerjaan lo sekarang traktir lah....kan biasa gitu.

    seimbang lah. tinggal gimana kita ngelakonin dan bersyukurnya.

    semoga celoteh saya berkenan.gbu

  • MERMAN459

    17 Maret 2016

    Maaf, nih bang sebelumnya..jgn baper dulu yah..hahahaha..#jangan marah yah..

    Gw sih setuju.. Untuk bs menerima kekurangan seseorang. Krn memang manusia itu pd hakikatnya gk sempurna..

    Begitu juga dgn teman dekat si Tulang itu, wanita yg punya kekurangan..Tp kenapa Si tulang malah kabur??Hahaha..#gk usah dibahas..

    Nah, pertanyaan untuk bang shabdy. Apakah bang shabdy sdh siap untuk menerima kekurangan pasangan??

    Klo gw pribadi, dgn pekerjaan dilapangan udh biasa dengan debu, asap rokok, suara bising, panas, alat berat, gerah, kotor dekil, jd hitam..dengar kata2 binatang, kata2 kotor, diancam, bahkan gaji kecil..

    Dihadapkan dgn seorang wanita.. Wanita yg bs menerima kita dgn pekerjaan kita dan kita pun bs menerima dia.

    Klo gw sih cm mikir, dbawa santai aja lah..mslh penerimaan dbalikin ke si cwe, intinya  trbuka dan jujur sama dirinya dan sama gw terutama.

    Klo dia bs menerima gw, gw pun akan menerima dia. Tp selama dia masih ragu, dan gk jujur atau pun gk trbuka. Gw gk bs ngejalaninn hidup kyk gtu. Penuh kepura2an.

    Untuk mslh kerjaan sih, gw cm bs bersyukur dapat kerjaan. Mau kerjaan apa pun, selama msh bs dikerjain ya dikerjain ja. Bersyukur msh bs kerja drpd nganggur.  

    Klo pun krn kerjaan gw susah dpt PH, gk jd mslh buat gw..hidup terus berjalan kok, krn gw yakin masih byk wanita2 diluar sana yg bener2 tulus..

    #efek ngantuk..lanjut gawe lg akh

    Semangat.. Salam Rockhani!!

    SHABDY842 tulis:

    Wah pertanyaan unik ya...

    Bapak saya pernah suatu kali bercerita yang menarik dan akan terus saya ingat. Saat itu dia melakukan perjalanan cuti ke Bandung (kerja di Belitung) untuk menghabiskan waktu liburnya dan menemui teman dekatnya yang tinggal dan bekerja di Bandung. Saat mereka berjalan berdua melewati sebuah bengkel sang wanita pun berujar, "jasihan betul orang itu, walau sarjana kerjanya sangat kotor karena pakaiannya penuh oli. Saya ga akan mau punya suami yang kerja seperti itu !". Bapakpun terkejut mendengar hal itu karena dia sendiri bekerja di lapangan yang penuh oli pakaiannya. Sambil diam dia memutuskan untuk segera kembali ke Belitung di hari berikutnya dan memutuskan tidak akan menemui wanita ini dan menjadikannya partner untuk hidupnya di kemudian hari.

    Di sisi lain, saya sendiri karena berkat kerja keras orang tua dan ijin Tuhan, bisa bekerja di kantoran yang mixed dengan lapangan. Profesi saya ini membuat saya bisa bekerja keliling Nusantara dan menjelajahi daerah pedalaman yang betul-betul pedalaman (tidk ada listrik, signal hp, penginapan dll). Ketika saya ada dalam pendidikan kelanjutan setelah sarjana, teman-teman kampus pun kaget dengan pekerjaan saya. Mereka heran bagaimana orang seperti saya bersedia bekerja dengan resiko tinggi (menghadapi demo, ancaman dll) dan berada di daerah terpencil.

    Menurut saya, rekan Iwan CHR938, hakikat terpenting dari sebuah hubungan adalah mencari kekurangan dari pasangan dan dapat menerimanya. JIka kita atau pasangan kita bisa menerima/toleran terhadap kekurangannya, maka dialah pasanganmu. Kenapa bukan kelebihan yang dilihat? Kelebihan seseorang tidak perlu dicari, kenapa? Setiap orang akan gemar dan senang terhadap kelebihan tapi belum tentu bersedia menerima kekurangan.

    Demikian pendapat saya rekan Iwan CHR938.

  • ZEGA376

    17 Maret 2016

    MEY072 tulis:

    Sy yg baca jg ambigu mas.. Situ mo kerja apa?

    Saya sedang bekerja jadi kacung di studio :)
    jadi semua kriteria kantoran termasuk,,, dan semua kriteria pabrikan juga termasuk hehe

    17 Maret 2016 diubah oleh ZEGA376

  • BORUMADUM905

    17 Maret 2016

    Wuah pekerjaan apa nehhhh....

    IWANXS553 tulis:

    Paling enak kerjaan kantoran tapi bisa mobile alias bisa dikerjakan di rumah atau tempat lain ( cukup modal laptop dan akses internet )

  • MARIA148

    17 Maret 2016

    kata pepatah rumput tetangga selalu lebih hijau daripada rumput dihalaman sendiri..... klw kita berpakaian kantoran sebagian teman2 kita yg jadi petani, buruh kasar atau org2 yg kerjanya bersentuhan langsung dgn oli dan debu akan berkata .... wah enaknya..... tapi apa mereka tau apa tanggapan saya ttg pekerjaan mereka? sungguh mulia para petani yg menyiapkan kebutuhan sandang pangan kita dan ikut menghijaukan bumi. terima kasih buat pekerja pabrik yg telah menciptakan produk instant buat masyarakat. demikian juga pekerja yg lainnya, apa yg mereka kerjakan pasti bermanfaat bagi org lain. saya adalah pekerja kantoran pd sebuah instansi pemerintah dimana pekerjaan saya terikat dgn etika birokrasi, loyalitas yg kadang merembes ke area yg lebih luas dan aturan aturan lain yg terkadang mengingkari hati nurani. maka bersyukurlah atas peran yg diberikan Tuhan pd masing masing kita krn setiap peran itu  saling mengisi dgn peran lainnya dan pasti bermanfaat bagi sesama bila peran itu kita kerjakan dgn iklas dan dgn cara yg baik

  • VITA884

    17 Maret 2016

    Paling enak jd bos utk diri sendiri , saat ini jd buruh pabrik kedepannya ya punya pabrik sendiri donk, skrg kerja dikantor jd karyawan tetap aja sljtnya punya kantor sendiri , krn Tuhan mau kt makin diberkati, tentu ada harga yg hrs dibayar ketekunan kejujuran mau belajar dan selalu bersyukur smp semua jd kenyataan, bersama Tuhan Yesus kt pasti bisa !!, bless u all

  • SHABDY842

    17 Maret 2016

    dear rekan ELS562,

    tanggapannya sederhana saja sih, pasangan hidup yg dicari kan cuma 1, jadi kira ga memerlukan semua orang untuk bisa memakluminya kan. yg maklum cukup 1 aja ELS562 :-D

    ELS562 tulis:

    like your comment, tapi tidak smua bisa seperti itu, dan seringkali kita hanya bisa berkata2 dan faktanya BLM TENTU bisa dijalanin

    17 Maret 2016 diubah oleh SHABDY842

1 – 25 dari 80    Ke halaman:  1  2  3  4  Selanjutnya Kirim tanggapan