Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Wanita / istri yang dominan

ForumPersahabatan dan hubungan

126 – 150 dari 179    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 5  6  7  8  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • VIC671

    14 November 2016

    gak takutlah,,

    saya lebih takut kalo smpe gak punya istri, ketimbang punya istri yg dominan... hehehehe,..

    ELISA859 tulis:

    Iya bro jgn takut ya,

    VIC671 tulis:

    Istri yang dominan di sini maksudnya bukan istri yang suka maen domino kan??

  • 14 November 2016

    ELISA859 tulis:

    Begini sist Anita,

    Jika suamiku melakukan kesalahan,seblom aku tegur,aku buat dia nyaman,contohnya pulang kerja aku masak yg dia suka,aku siapin peralatan mandi,setelah mandi dan makan malam,dan duduk nyantai ato menjelang tidur,baru aku tegur dgn nada rendah,dan aku jelaskan akibatnya dari perbuatannya itu.

    Laki-laki itu tidak mau jika di gurui,ato di atur2,jadi sebagai istri harus bisa mempengaruhi suami untuk melakukan yg baik tanpa merasa di gurui,hehehe,,

    ANITA089 tulis:

    :up: Aku saluuuut sama Sis Elisa. BAgaimana SIs, cara utk menjadi wanita dominan tanpe menakutkan? Bisa tolong kasih contoh? thanks ya...

    O, OK. Thanks sis. Mantap. Patut dicoba tuh tips dari Sis Elisa oleh cewek2 yg masih cari suami.

  • OCTO252

    14 November 2016

    "Behind every great man is a great woman"...

    Wanita yang dimaksud biasanya adalah seorang istri/kekasih atau ibu. Pada umumnya pengalaman lelaki2 yg berhasil menjadi besar dalam karya maupun keberhasilan jg pencapaian dlm kehidupan, tidaklah berjalan sendirian. Ada satu dan atau beberapa pribadi wanita, khususnya istri; disuatu tempat dan waktu yang memiliki peran, kontribusi dan andil dalam keberhasilannya.

    Kesungguhan dominasi yg positive dari seorang istri tdk ditunjukkan pada interaksi sosial, dihadapan public. Tidak bisa dipingkiri dominasi wanita tsbt mampu dan cenderung mendukung lelaki utk tetap "Stay focused, stay on track & keep driving toward for a goal".

    Vice versa... In fact "Women can also be behind men's failure".... ,")

    *Begitulah kura-kura.

  • ARFIAN017

    14 November 2016

    SAURIA580 tulis:

    Hi folks,

    Buat para pria (silahkan berandai-andai).

    Jika suatu saat Anda nanti memiliki istri yang punya sifat dominan, apa sikap yang Anda lakukan?

    Kalau dari diri pribadi, seyogyanya istri tidak berbuat demikian.Karena jika ia melakukannya tentulah nantinya ia menjadi angkuh, sombong, menganggap suami rendah (bahkan mungkin menganggap rendah keluarga dari pasangan) padahal sang suami lah nantinya yang akan menjadi pemimpin dalam keluarga sementara si istri menjadi penolong baginya. Penolong memiliki sifat yang rendah hati bukan?

    pada intinya saya tidak banyak menuntut, tapi kaLo jadi istri berLakuLah sebagai istri, teman hidup si suami..

  • ANDRE032

    15 November 2016

    Mmm... manusia pada dasarnya terbagi atas DISC (Dominan, Intim, Stabil, Cermat). Nah... sebelum lanjut ke hubungan yang lebih serius, dalam hal ini pernikahan. Tentu pasangan yang terlibat asmara dana (cielah...) sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog dan/atau pastor/pendeta.

    Tentu setelah mendapatkan hasil tersebut, kita dapat mengetahui karakter pasangan. Andai nih ya ('kan tadi disuruh berandai-andai) si perempuan misal D C/I (sisi Dominan lebih menguasai) tentunya hal tersebut dapat dikurangi demi mempersatukan kedua hati. Akan tetapi hal tersebut juga dapat dikomunikasikan apakah si calon istri mau mengurangi "kadar" Dominan nya.

    Nah kalau gak mau? Maulah... kan namanya mengarungi bahtera rumah tangga harus saling mengalah dan tidak egosentris.

    Bagi lelaki yang tidak dominan sebenarnya kadar dominan bisa dikombinasikan dengan sifat lainnya seperti Intim Dominan..

    Itu hanya tanggapan saya, saudara-saudari. Koreksi ya jika salah. Salam

    SAURIA580 tulis:

    Hi folks,

    Buat para pria (silahkan berandai-andai).

    Jika suatu saat Anda nanti memiliki istri yang punya sifat dominan, apa sikap yang Anda lakukan?

    Kalau dari diri pribadi, seyogyanya istri tidak berbuat demikian.Karena jika ia melakukannya tentulah nantinya ia menjadi angkuh, sombong, menganggap suami rendah (bahkan mungkin menganggap rendah keluarga dari pasangan) padahal sang suami lah nantinya yang akan menjadi pemimpin dalam keluarga sementara si istri menjadi penolong baginya. Penolong memiliki sifat yang rendah hati bukan?

  • JOHANNES459

    15 November 2016

    Saya blm pernah menikah tp hampir rata-rata semua pasangan pasti menginginkan pasangan yg takut akan Tuhan oleh sebab itu utk wanita yg akan menjadi istri tahu dan bagaimana menempat porsinya sebagai seorang istri kepada suami yaitu Taat,menghargai,penolong,serta menjaga wibawa suami dan sebagai seorang suami bagaimana menempatkan porsinya sebagai seorang suami yaitu menghargai istrinya,bertanggung jawab serta moral yg baik. Mohon maaf kalau ada kekurangan dan kesalahan krn sy belum menikah...

  • ILONA825

    15 November 2016

    Menikah itu sama dng sekolah hidup, dimana suami dan istri akan selalu belajar utk menyesuaikan diri dan karakter masing2 dlm perbedaan. Dari dua menjadi satu mentaati aturan Firman Tuhan tdklah gampang, mengingat karakter sdh terbentuk dr keluarga dan lingkungan msg2. Msg2 hrs slg mengingatkan jk sdh keluar dr batas, jg hrs slg rendah hati utk mau mengampuni. Tdk ada manusia yg sempurna, jika sdh memilih belajarlah utk bertanggungjawab ;-)

  • 15 November 2016

    ANDRE032 tulis:

    Mmm... manusia pada dasarnya terbagi atas DISC (Dominan, Intim, Stabil, Cermat). Nah... sebelum lanjut ke hubungan yang lebih serius, dalam hal ini pernikahan. Tentu pasangan yang terlibat asmara dana (cielah...) sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog dan/atau pastor/pendeta.

    Tentu setelah mendapatkan hasil tersebut, kita dapat mengetahui karakter pasangan. Andai nih ya ('kan tadi disuruh berandai-andai) si perempuan misal D C/I (sisi Dominan lebih menguasai) tentunya hal tersebut dapat dikurangi demi mempersatukan kedua hati. Akan tetapi hal tersebut juga dapat dikomunikasikan apakah si calon istri mau mengurangi "kadar" Dominan nya.

    Nah kalau gak mau? Maulah... kan namanya mengarungi bahtera rumah tangga harus saling mengalah dan tidak egosentris.

    Bagi lelaki yang tidak dominan sebenarnya kadar dominan bisa dikombinasikan dengan sifat lainnya seperti Intim Dominan..

    Itu hanya tanggapan saya, saudara-saudari. Koreksi ya jika salah. Salam

    :up: Wow, keren bgt nih teorinya. Jadi sifat dominan wanita bisa dikurangi ya? Kok teorinya mirip teori ttg 4 kepribadian; sanguinis, koleris, melanklois dan plegmatis ya? sanguin itu  mirip intim,  koleris itu dominan, melankolis itu cermat, plegmatis itu stabil.

    Tapi anehnya berdasarkan pengamatanku justru wanita dominan lbh disukai pasangannya (banyak sekali kuamati istri galak berani bentak suami tetap dipertahankan, diantar jemput suami. Ada beberapa wanita bersikap mengonrol calon suami dng cara menelpon tuk ngecek keberadaan si calon, ya tetap dinikahi jg. Office boy aja lg kerja ditelponin ceweknya. Tukang lg benerin pipa jg. Malah, foto berdua si cewek trus dijadiin profil foto di wa nya.

  • LINA058

    15 November 2016

    Saya belum pernah menikah tapi sedikit banyak saya belajar dari pengalaman orang2 yg sudah mendahului naik bahtera pada dasarnya Yg penting jangan sampai suami2 takut istri lah yaa...wanita boleh dominan..tapi klo dia sadar posisi untuk apa dia diciptakan Tuhan pasti ngak akan sampai menginjak2 martabat suami...jadilah pasangan sepadan...sama sama mengimbangi...klo suami cenderung kurang tegas istri boleh lebih tegas...klo suami kurang sabar istri harus lebih sabar...krn suami istri itu penyatuan dua pemikiran Logika dan perasaan...jadi alangkah indahnya bila dapat seimbang jangan berat sebelah.

    Jangan sampai di hp foto berdua di luar hp ada bertiga berempat dan seterusnya...hahahaha...

    15 November 2016 diubah oleh LINA058

  • LINA058

    15 November 2016

    VIC671 tulis:

    gak takutlah,,

    saya lebih takut kalo smpe gak punya istri, ketimbang punya istri yg dominan... hehehehe,..

    Hahahaha...setuju...

  • ELISA859

    15 November 2016

    Betul banget mas,wibawa suami terletak bagaimana istri memperlakukan suami,sebab istri adalah teman yang paling dekat untuk suami,jika istri tidak menaruh hormat,tentu anak2 juga kurang menaruh hormat,secara  otomatis sang suami jadi minder,kalo tidak minder suami akan berlaku kasar,dan ini tidak mendidik sama sekali,sebab anak2 akan mencontoh prilaku ortunya.

    Itulah sebabnya jika suami melakukan kesalahan,harus di tegur tetapi tidak merendahkan,seperti yang aku contohkan di atas.

    Dan ini terbukti,anak2ku menaruh hormat,bahkan ibu kandungku pun segan terhadap suamiku..

    JOHANNES459 tulis:

    Saya blm pernah menikah tp hampir rata-rata semua pasangan pasti menginginkan pasangan yg takut akan Tuhan oleh sebab itu utk wanita yg akan menjadi istri tahu dan bagaimana menempat porsinya sebagai seorang istri kepada suami yaitu Taat,menghargai,penolong,serta menjaga wibawa suami dan sebagai seorang suami bagaimana menempatkan porsinya sebagai seorang suami yaitu menghargai istrinya,bertanggung jawab serta moral yg baik. Mohon maaf kalau ada kekurangan dan kesalahan krn sy belum menikah...

  • OKIOADORA327

    15 November 2016

    Istri dominan bagus asal tdk menjatuhkan mental pasangan saja.

    biasa yg dominan lebih punya cara pikir panjang kedepan, cermat dan bisa diandalkan.

  • ANDRE032

    16 November 2016

    Bisa sih, dan bukan hanya pada perempuan saja. Justru jatuhnya jadi rancu ketika pria sangat dominan di sebuah keluarga inti. Dominasi yang berlebihan cenderung menyebabkan machismo dalam sebuah keluarga.

    Pola pikir masyarakat patriarkis ditimbulkan adanya sistem kekerabatan patrilineal dalam masyarakat modern. Efek pemikiran ini melahirkan pola pikir lelaki lebih dari perempuan dan harus menjadi pemimpin. Hal ini sangat wajar sampai saat ini.

    Nah kembali ke pernyataan berdasarkan pengalaman yang saudariku Anita089 sebutkan bahwa ada beberapa lelaki yang membiarkan (calon) pasangannya menelepon hanya untuk mengetahui di mana si lelaki berada, sebenarnya (menurut saya) adalah bentuk penghormatan akan perhatian si perempuan. Itu juga yang menjadi sebuah alasan. Jadi si lelaki, bisa jadi, membiarkan si perempuan untuk memutuskan bertindak menghubunginya.

    Tentu hal tersebut sebaiknya dibicarakan sesering mungkin. Komunikasi dan keterbukaan mungkin menjadi kata kunci sebuah hubungan sehat dalam mencapai "rumah yang ada tangga-nya."

    Salam

    ANITA089 tulis:

    :up: Wow, keren bgt nih teorinya. Jadi sifat dominan wanita bisa dikurangi ya? Kok teorinya mirip teori ttg 4 kepribadian; sanguinis, koleris, melanklois dan plegmatis ya? sanguin itu  mirip intim,  koleris itu dominan, melankolis itu cermat, plegmatis itu stabil.

    Tapi anehnya berdasarkan pengamatanku justru wanita dominan lbh disukai pasangannya (banyak sekali kuamati istri galak berani bentak suami tetap dipertahankan, diantar jemput suami. Ada beberapa wanita bersikap mengonrol calon suami dng cara menelpon tuk ngecek keberadaan si calon, ya tetap dinikahi jg. Office boy aja lg kerja ditelponin ceweknya. Tukang lg benerin pipa jg. Malah, foto berdua si cewek trus dijadiin profil foto di wa nya.

  • 16 November 2016

    ANDRE032 tulis:

    Bisa sih, dan bukan hanya pada perempuan saja. Justru jatuhnya jadi rancu ketika pria sangat dominan di sebuah keluarga inti. Dominasi yang berlebihan cenderung menyebabkan machismo dalam sebuah keluarga.

    Pola pikir masyarakat patriarkis ditimbulkan adanya sistem kekerabatan patrilineal dalam masyarakat modern. Efek pemikiran ini melahirkan pola pikir lelaki lebih dari perempuan dan harus menjadi pemimpin. Hal ini sangat wajar sampai saat ini.

    Nah kembali ke pernyataan berdasarkan pengalaman yang saudariku Anita089 sebutkan bahwa ada beberapa lelaki yang membiarkan (calon) pasangannya menelepon hanya untuk mengetahui di mana si lelaki berada, sebenarnya (menurut saya) adalah bentuk penghormatan akan perhatian si perempuan. Itu juga yang menjadi sebuah alasan. Jadi si lelaki, bisa jadi, membiarkan si perempuan untuk memutuskan bertindak menghubunginya.

    Tentu hal tersebut sebaiknya dibicarakan sesering mungkin. Komunikasi dan keterbukaan mungkin menjadi kata kunci sebuah hubungan sehat dalam mencapai "rumah yang ada tangga-nya."

    Salam

    :up::up: Makasih, Andre. Boleh tau dulu kamu ambil jurusan apa S1 nya? hebat banget penjelasannya. Aku cuma belajar ttg patrialisme dan matrialisme waktu SMU/SMA di kelas 2, di pelajaran sosiologi antropologi (aku dulu SMUnya jurusan IPS/ilmu sosial). Yg aku cuma tau tuh patrialisme itu disangkutpautkan dng marga ayah. Misalnya, sbg org Ambon jika margaku Latuharhari aku menjadi Anita Latuharhari.

    Terus, laki2 menganggap pengontrolan via hp itu sbg penghormatan ya? Takutnya kan laki2 malah merasa diintimidasi (dicurigai, dikekang) kalo ceweknya nanya/nelpon nanyain dia lg di mana, sama siapa.

    16 November 2016 diubah oleh ANITA089

  • ANDRE032

    16 November 2016

    Bukan pengontrolan, saudariku. Namun lebih kepada pengizinan kepada perempuan. Itu pula jika si lelaki yang terlalu dominan. Jadi si lelaki yang terlalu dominan mengisyarakatkan kepada perempuan mengenai efek dominasinya. Atau bisa diejawantahkan seperti: "Wahai perempuanku, apabila aku kelebihan dalam bertingkah laku, bertindak, atau bertutur kata maka tegurlah aku. Karena engkau adalah yang sepadan bagiku. Tentu aku juga akan mengingatkan dikau."

    Saya merasa tidak ada yang perlu ditakutkan ketika kita sedang menjalin hubungan dengan seseorang (bdk. 1 Yohanes 4:18).

    Kembali... ini cuma opini pribadi ya. Terima kasih

    ANITA089 tulis:

    :up::up: Makasih, Andre. Boleh tau dulu kamu ambil jurusan apa S1 nya? hebat banget penjelasannya. Aku cuma belajar ttg patrialisme dan matrialisme waktu SMU/SMA di kelas 2, di pelajaran sosiologi antropologi (aku dulu SMUnya jurusan IPS/ilmu sosial). Yg aku cuma tau tuh patrialisme itu disangkutpautkan dng marga ayah. Misalnya, sbg org Ambon jika margaku Latuharhari aku menjadi Anita Latuharhari.

    Terus, laki2 menganggap pengontrolan via hp itu sbg penghormatan ya? Takutnya kan laki2 malah merasa diintimidasi (dicurigai, dikekang) kalo ceweknya nanya/nelpon nanyain dia lg di mana, sama siapa.

  • 17 November 2016

    ANDRE032 tulis:

    Bukan pengontrolan, saudariku. Namun lebih kepada pengizinan kepada perempuan. Itu pula jika si lelaki yang terlalu dominan. Jadi si lelaki yang terlalu dominan mengisyarakatkan kepada perempuan mengenai efek dominasinya. Atau bisa diejawantahkan seperti: "Wahai perempuanku, apabila aku kelebihan dalam bertingkah laku, bertindak, atau bertutur kata maka tegurlah aku. Karena engkau adalah yang sepadan bagiku. Tentu aku juga akan mengingatkan dikau."

    Saya merasa tidak ada yang perlu ditakutkan ketika kita sedang menjalin hubungan dengan seseorang (bdk. 1 Yohanes 4:18).

    Kembali... ini cuma opini pribadi ya. Terima kasih

    Opini pribadi kamu bagus. Sip. Makasih loh.

    5 Februari 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 5 Februari 2018

    Nyambung dari thread sebelah... Ga masalah sih, selama si cew dominan tapi jgn sampe nginjak2 juga... Jadilah cew dominan yg bisa membawa diri..

  • 5 Februari 2018

    Bisa dijelaskan cewek dominan tapi bisa membawa diri?

    WIRANATA681 tulis:

    Nyambung dari thread sebelah... Ga masalah sih, selama si cew dominan tapi jgn sampe nginjak2 juga... Jadilah cew dominan yg bisa membawa diri..

  • RONNY542

    5 Februari 2018

    Berani amat sist ini...Tapi sist masih kalah jauh kok dibanding "Tukang Cukur" Presiden...wkwkwkw

    LADYWEN496 tulis:

    Suami adalah kepala RT/Imam tapi kitakan lehernya bisa menggerakkan kepala itu ke kanan, ke kiri:-):-):-). GBU

  • RONNY542

    5 Februari 2018

    :up:

    ELS562 tulis:

    numpang comment ya sis Sauria : Dalam karir mnrt saya doanya bukan minta suami lbh tinggi drpd saya, klo mnrt saya brdoa u ttp pnya hati yang mau merendahkan diri, setinggi apapun karirnya atau segede apapun gajinya yang melebihi suami klo dia pnya atau belajar merendahkandiri tidak akan menjadi dominan kok...

    Intinya pasangan itu mengrti Firman Allah, laki2 (khususnya suami) apapun keadaannya hrs tetap KEPALA kita hormati, hargai sekalipun dia bnyak kekurangan drpd istrinya.

  • MERRY914

    5 Februari 2018

    Kbnykn  cwok yg dominan jg slh thdp psgn ny... Klo sy sbg istri hrs seimbang  sm suami hrs saling sejalan jgn terlalu bnyk nuntut n bnyk ngatur.. Klo mo kritik y hrs dgn ksih syg. Krn cwok jg tdk suka diatur klo dimrhi trs kabur deh.. Bgtu jg cwe... Kdg kt hrs ksih  tau  psgn kt dgn lembut n penuh ksih.. Mrh mrh bkn selesaikan mslh.. Lbh baik diem dl itu lbh bijak. Bagi suami istri itu pnopang n tiang doa... Jgn jg jdikn istri itu budak tp sbg pelengkap utk menutupi kkrgn ya n ttp dkt Tuhan  yesus  bsma spy rmhtngga itu damai. Klo sy yg kdg jauh dr karakter org yg slalu bnyk nuntut n ngatur n ky jdikn wanita itu budak. Sy maunya dsygi tulus n diperhtiin n jgn suka mrh mrh ga jls itu cwok yg egois bgt mnrt sy.

  • 5 Februari 2018

    SAURIA580 tulis:

    Bisa dijelaskan cewek dominan tapi bisa membawa diri?

    ya bawa diri mbak... Nek udah tahu dia lebih greng dri lakinya mbok ya jgn diumbar2 ngatain suami ga becus di tempat umum/ke orang ramai... Soalnya laki2 itu se letoy apapun ttp ada egonya... Ya yg gt2 dah... Jgn ngelunjak lah intinya..

  • 5 Februari 2018

    Untuk itulah para pria harus menjadi pemimpin yang berhikmat, bertanggung jawab terhadap keluarga nya dan penuh kasih. IMHO

    ALEXYOHAN710 tulis:

    Istri dominan, salah satu penyebab suami selingkuh?

    Suami yang merasa tidak dibutuhkan di dalam rumah tangga karena isteri mampu membereskan segala sesuatu dan juga secara keuangan mampu mencukupi kebutuhan tanpa bantuan suami, bisa membuat suami menjadi rentan untuk

    ....

    Tuhan sudah menetapkan suami menjadi kepala keluarga dan isteri adalah penolong. Jika isteri bersikap seperti di atas maka suami tidak dapat menjadi kepala keluarga dengan baik. Kalau keadaanya sudah seperti itu, maka akan banyak masalah yang timbul.

    Sumber : Esther Gunawan, M.K. ( Konselor GRI )

    5 Februari 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • LEO964

    5 Februari 2018

    SAURIA580 tulis:

    Hi folks,

    Buat para pria (silahkan berandai-andai).

    Jika suatu saat Anda nanti memiliki istri yang punya sifat dominan, apa sikap yang Anda lakukan?

    Kalau dari diri pribadi, seyogyanya istri tidak berbuat demikian.Karena jika ia melakukannya tentulah nantinya ia menjadi angkuh, sombong, menganggap suami rendah (bahkan mungkin menganggap rendah keluarga dari pasangan) padahal sang suami lah nantinya yang akan menjadi pemimpin dalam keluarga sementara si istri menjadi penolong baginya. Penolong memiliki sifat yang rendah hati bukan?

    bangun bangun jangan tidur mulu mblo,,,,,jadi sukanya berandai andaikan........

    tapi saya akan coba untuk berandai andai

    pertama tama saya akan berandai andai semoga ini tidak kejadian jika saya mempunyai istri lagi

    sekalipun itu kejadian mempunyai istri yg sifatnya dominan diberbagai hal kehidupan rumah tangga,,,,maka sesegera mungkin saya akan menyadarkan diri saya bahwa ini hanya berandai andai........

    wkwkwkwkwk

  • 5 Februari 2018

    Hahahaha....ditunggu ya kabar baiknya. :-)

    VIC671 tulis:

    gak takutlah,,

    saya lebih takut kalo smpe gak punya istri, ketimbang punya istri yg dominan... hehehehe,..

126 – 150 dari 179    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 5  6  7  8  Selanjutnya Kirim tanggapan