just say it ... what you feel, what you think
-
19 Desember 2017
Happy setelah masak dan rasanya manteb pedesnya...ulala :)
-
19 Desember 2017
TEREHALOHO803 tulis:
Happy setelah masak dan rasanya manteb pedesnya...ulala :)
knapa ikutan biru Tere?
-
19 Desember 2017
Biar g ada pngunjung, snyuman n inbox kk...lagi mau fokus :)
IRA805 tulis:
knapa ikutan biru Tere?
-
19 Desember 2017
Sekedar mengingatkan saja Hahaa..
Novita itu Boru Hutagalung dan Tuls Ridho bermarga Hasibuan.
Opat Pusoran (Hutagalung, Panggabean, Tobing, Hutabarat) diharuskan memanggil Opung biasanya ke marga Hasibuan.
Jadi De Novita panggilnya Opung Ridho.
Aku menulis ini atas dasar fakta dilapangan melihat marga2 itu, agar tdk lupa kita nya Hehee.. :v
NOVITA213 tulis:
Is it the right time to post my research? :(
RIDHO359 tulis:
research my heart aja sis :)
-
19 Desember 2017
FERNANDO207 tulis:
Sekedar mengingatkan saja Hahaa..
Novita itu Boru Hutagalung dan Tuls Ridho bermarga Hasibuan.
Opat Pusoran (Hutagalung, Panggabean, Tobing, Hutabarat) diharuskan memanggil Opung biasanya ke marga Hasibuan.
Jadi De Novita panggilnya Opung Ridho.
Aku menulis ini atas dasar fakta dilapangan melihat marga2 itu, agar tdk lupa kita nya Hehee.. :v
tapi kalau ke siregar manggil pariban? gitu? hhahahhak
-
19 Desember 2017
Jangan terlalu banyak mengkonsumsi Bayam, nnti kalau kamu terbayam-bayam kpd ku terus, aku gk mau tanggung jawab ah :v
-
19 Desember 2017
Ternyata tanggung jawab itu tidak mudah karena bertanggung jawab bukan ke manusia tapi pada Tuhan. Hanya Tuhan yang bisa memampukanku tanpa Tuhan aku bukan siapa siapa dan bukan apa apa...
-
19 Desember 2017
Failed attempt at sarcasm
-
19 Desember 2017
Mungkin hanya Tuhan yang tahu sgalanya
-
19 Desember 2017
Sarcasm killed someone.
BAS047 tulis:
Failed attempt at sarcasm
-
19 Desember 2017
GABIELA341 tulis:
Mungkin hanya Tuhan yang tahu sgalanya
Apa yg kuinginkan... di saat saat ini.
-
19 Desember 2017
sirkumstansial
-
19 Desember 2017
Kenapa badan sudah capek, tp belum ngantuk dan tidak bisa tidur juga.
-
19 Desember 2017
Rindu kasur tp masih kekenyangan -.-
-
19 Desember 2017
Entah knapa kejujuran itu mnjdi smakin langka....ya sudahlah, aku bisa apa
-
20 Desember 2017
Tapi bukan Ane Gan ﹋o﹋
20 Desember 2017 diubah oleh FERNANDO207
-
20 Desember 2017
Malam ini pulang larut, malah sudah lewat tengah malam. Hampir jam 2 subuh baru beres, bersih2 dan santai di kamar. Lalu keluar lagi ke warung sebelah, ngopi.
Ternyata ada acara MMA (Mix Martial Art) di TV. Ah, coba ah, skali2 nonton TV, asik juga. Apalagi nonton bareng dengan beberapa orang lain yg masih melek, begadang, WIFI-an, main game, atau apa.
Pertandingan utama dimulai. Seru, kedua petarung kelihatan amat berkompeten, dan hampir sama kuat.
Petarung di sudut merah, nampaknya memiliki lebih banyak pendukung. Gaya bertarung, plus strateginya memang luar biasa. Walau sempat mendapat pengurangan angka di awal2 babak I, akhirnya ia memenangkan pertandingan, melalui kuncian. (Nampaknya yg spt ini, sebuah kemenangan yg tak bisa disangkal lagi.)
Riuh rendah, gemuruh sorak penonton di TV. Di warung ini, pun tak kalah ramai membicarakan pertarungan barusan.
Lalu diikuti upacara protokoler seperti biasa, tradisi di acara serupa itu. Penyerahan sabuk juara, sambutan, bla-bla-bla, dst. (Rupanya ada pejabat juga yg datang di sana, bahkan Menpora juga hadir, dan turut memberi sambutan.)
Tiba-tiba Sang MC (biasanya disebut "Ring Anouncer" ya, kalau gak salah..) meminta Sang Juara malam ini, untuk memberikan sambutan juga, mungkin sekedar ucapan terima kasih, atau apa saja.. lalu menyodorkan mic kepada Petarung itu.
Tak disangka, kalimat pertama yg keluar adalah: "Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus." Entah kenapa, suara ramai penonton jadi surut. Tak lagi seramai tadi. Meskipun sambutan terbata-bata dari Si Juara yg kelihatan lugu dan tak pandai bicara itu masih berlanjut dengan ucapan terima kasih kepada ortu, pendukung, juga Bapak2 yang ada di sana; seolah penonton tak lagi antusias.
Entah cuma perasaan saya, atau memang demikian adanya.
Dan, entah kenapa..
20 Desember 2017 diubah oleh FAJAR882
-
20 Desember 2017
FAJAR882 tulis:
Malam ini pulang larut, malah sudah lewat tengah malam. Hampir jam 2 subuh baru beres, bersih2 dan santai di kamar. Lalu keluar lagi ke warung sebelah, ngopi.
Ternyata ada acara MMA (Mix Martial Art) di TV. Ah, coba ah, skali2 nonton TV, asik juga. Apalagi nonton bareng dengan beberapa orang lain yg masih melek, begadang, WIFI-an, main game, atau apa.
Pertandingan utama dimulai. Seru, kedua petarung kelihatan amat berkompeten, dan hampir sama kuat.
Petarung di sudut merah, nampaknya memiliki lebih banyak pendukung. Gaya bertarung, plus strateginya memang luar biasa. Walau sempat mendapat pengurangan angka di awal2 babak I, akhirnya ia memenangkan pertandingan, melalui kuncian. (Nampaknya yg spt ini, sebuah kemenangan yg tak bisa disangkal lagi.)
Riuh rendah, gemuruh sorak penonton di TV. Di warung ini, pun tak kalah ramai membicarakan pertarungan barusan.
Lalu diikuti upacara protokoler seperti biasa, tradisi di acara serupa itu. Penyerahan sabuk juara, sambutan, bla-bla-bla, dst. (Rupanya ada pejabat juga yg datang di sana, bahkan Menpora juga hadir, dan turut memberi sambutan.)
Tiba-tiba Sang MC (biasanya disebut "Ring Anouncer" ya, kalau gak salah..) meminta Sang Juara malam ini, untuk memberikan sambutan juga, mungkin sekedar ucapan terima kasih, atau apa saja.. lalu menyodorkan mic kepada Petarung itu.
Tak disangka, kalimat pertama yg keluar adalah: "Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus." Entah kenapa, suara ramai penonton jadi surut. Tak lagi seramai tadi. Meskipun sambutan terbata-bata dari Si Juara yg kelihatan lugu dan tak pandai bicara itu masih berlanjut dengan ucapan terima kasih kepada ortu, pendukung, juga Bapak2 yang ada di sana; seolah penonton tak lagi antusias.
Entah cuma perasaan saya, atau memang demikian adanya.
Dan, entah kenapa..
-
20 Desember 2017
Kakak harus stop kopi
Mungkin
SAURIA580 tulis:
Kenapa badan sudah capek, tp belum ngantuk dan tidak bisa tidur juga.
-
20 Desember 2017
FAJAR882 tulis:
Malam ini pulang larut, malah sudah lewat tengah malam. Hampir jam 2 subuh baru beres, bersih2 dan santai di kamar. Lalu keluar lagi ke warung sebelah, ngopi.
Ternyata ada acara MMA (Mix Martial Art) di TV. Ah, coba ah, skali2 nonton TV, asik juga. Apalagi nonton bareng dengan beberapa orang lain yg masih melek, begadang, WIFI-an, main game, atau apa.
Pertandingan utama dimulai. Seru, kedua petarung kelihatan amat berkompeten, dan hampir sama kuat.
Petarung di sudut merah, nampaknya memiliki lebih banyak pendukung. Gaya bertarung, plus strateginya memang luar biasa. Walau sempat mendapat pengurangan angka di awal2 babak I, akhirnya ia memenangkan pertandingan, melalui kuncian. (Nampaknya yg spt ini, sebuah kemenangan yg tak bisa disangkal lagi.)
Riuh rendah, gemuruh sorak penonton di TV. Di warung ini, pun tak kalah ramai membicarakan pertarungan barusan.
Lalu diikuti upacara protokoler seperti biasa, tradisi di acara serupa itu. Penyerahan sabuk juara, sambutan, bla-bla-bla, dst. (Rupanya ada pejabat juga yg datang di sana, bahkan Menpora juga hadir, dan turut memberi sambutan.)
Tiba-tiba Sang MC (biasanya disebut "Ring Anouncer" ya, kalau gak salah..) meminta Sang Juara malam ini, untuk memberikan sambutan juga, mungkin sekedar ucapan terima kasih, atau apa saja.. lalu menyodorkan mic kepada Petarung itu.
Tak disangka, kalimat pertama yg keluar adalah: "Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus." Entah kenapa, suara ramai penonton jadi surut. Tak lagi seramai tadi. Meskipun sambutan terbata-bata dari Si Juara yg kelihatan lugu dan tak pandai bicara itu masih berlanjut dengan ucapan terima kasih kepada ortu, pendukung, juga Bapak2 yang ada di sana; seolah penonton tak lagi antusias.
Entah cuma perasaan saya, atau memang demikian adanya.
Dan, entah kenapa..
Sekali sekali ikut aja mas...
-
20 Desember 2017
Simcard Simpatiku tak sengaja terbuang yg terselip dibungkus rokok -.-
Simcard dicopot karna tmn minta bantuan agar Simcard dia diaktifkan krn ada tlp dr Bank yg harus dijwb krn sdg verifikasi data.
Sbnrnya mls bantu, cm gk tega. Jd harus ke Grapari besok2 untuk mengurus -.-
-
20 Desember 2017
Semoga ada mujizat
-
20 Desember 2017
Tetap memohon kepada Tuhan masih bisa kok..
TEREHALOHO803 tulis:
Entah knapa kejujuran itu mnjdi smakin langka....ya sudahlah, aku bisa apa
-
20 Desember 2017
Amin..
BORUMADUM905 tulis:
Semoga ada mujizat
-
20 Desember 2017
Sepertinya berkaitan dengan selera.. Haha..
FAJAR882 tulis:
Malam ini pulang larut, malah sudah lewat tengah malam. Hampir jam 2 subuh baru beres, bersih2 dan santai di kamar. Lalu keluar lagi ke warung sebelah, ngopi.
Ternyata ada acara MMA (Mix Martial Art) di TV. Ah, coba ah, skali2 nonton TV, asik juga. Apalagi nonton bareng dengan beberapa orang lain yg masih melek, begadang, WIFI-an, main game, atau apa.
Pertandingan utama dimulai. Seru, kedua petarung kelihatan amat berkompeten, dan hampir sama kuat.
Petarung di sudut merah, nampaknya memiliki lebih banyak pendukung. Gaya bertarung, plus strateginya memang luar biasa. Walau sempat mendapat pengurangan angka di awal2 babak I, akhirnya ia memenangkan pertandingan, melalui kuncian. (Nampaknya yg spt ini, sebuah kemenangan yg tak bisa disangkal lagi.)
Riuh rendah, gemuruh sorak penonton di TV. Di warung ini, pun tak kalah ramai membicarakan pertarungan barusan.
Lalu diikuti upacara protokoler seperti biasa, tradisi di acara serupa itu. Penyerahan sabuk juara, sambutan, bla-bla-bla, dst. (Rupanya ada pejabat juga yg datang di sana, bahkan Menpora juga hadir, dan turut memberi sambutan.)
Tiba-tiba Sang MC (biasanya disebut "Ring Anouncer" ya, kalau gak salah..) meminta Sang Juara malam ini, untuk memberikan sambutan juga, mungkin sekedar ucapan terima kasih, atau apa saja.. lalu menyodorkan mic kepada Petarung itu.
Tak disangka, kalimat pertama yg keluar adalah: "Saya mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yesus." Entah kenapa, suara ramai penonton jadi surut. Tak lagi seramai tadi. Meskipun sambutan terbata-bata dari Si Juara yg kelihatan lugu dan tak pandai bicara itu masih berlanjut dengan ucapan terima kasih kepada ortu, pendukung, juga Bapak2 yang ada di sana; seolah penonton tak lagi antusias.
Entah cuma perasaan saya, atau memang demikian adanya.
Dan, entah kenapa..