Living happily without children, thought?
-
6 Mei 2016
Wah, ini diskusi yg seru nih di hari libur ini. Kalah seru deh postinganku yg mendayu2 gara2 diblokir di JK oleh org yg disayang. Becanda loh.
Sejujurnya, pandangan Yudi ini lbh diterima di masyarakat barat (Amerika, Australia, Eropa) di mana banyak org tdk menginginkan anak. Soalnya memang seperti yg Yudi bilang, kebutuhan anak tuh buanyaaak (pendidikan, makanan bergizi, pakaian, dan kasihsayang).
Pandangan Indonesia berbeda. Org Indonesia percaya setiap anak membawa rejeki. Saya punya teman cewek yg kehidupannya dan kehidupan suaminya sangat sederhana. Mereka punya 1 anak balita yg membuat mrk kualahan menanggung biaya susu, cemilan buat anak tsb. Tapi mereka hepi.
Jadi, kita di sini bisa punya perbedaan pendapat. Ada yg setuju pandangan barat, ada yg setuju pandangan Indonesia. Marilah kita terapkan pandangan yg kita mau dan hargai perbedaan pendapat.
-
6 Mei 2016
ANITA089 tulis:
Wah, ini diskusi yg seru nih di hari libur ini. Kalah seru deh postinganku yg mendayu2 gara2 diblokir di JK oleh org yg disayang. Becanda loh.
Sejujurnya, pandangan Yudi ini lbh diterima di masyarakat barat (Amerika, Australia, Eropa) di mana banyak org tdk menginginkan anak. Soalnya memang seperti yg Yudi bilang, kebutuhan anak tuh buanyaaak (pendidikan, makanan bergizi, pakaian, dan kasihsayang).
Pandangan Indonesia berbeda. Org Indonesia percaya setiap anak membawa rejeki. Saya punya teman cewek yg kehidupannya dan kehidupan suaminya sangat sederhana. Mereka punya 1 anak balita yg membuat mrk kualahan menanggung biaya susu, cemilan buat anak tsb. Tapi mereka hepi.
Jadi, kita di sini bisa punya perbedaan pendapat. Ada yg setuju pandangan barat, ada yg setuju pandangan Indonesia. Marilah kita terapkan pandangan yg kita mau dan hargai perbedaan pendapat.
Benar2 masukan yang sangat kritis dan obyektif dari sis anita.
Memang betul tidak semua orang berpandangan dewasa dan luas.
Saya sangat paham sekali jika orang berdiskusi, pikiran jadi terbuka, jika pikiran terbuka dan berkembang maka akan mengancam entitas dan individu orang tertentu yang memiliki keterbatasan dalam hal berpikir.
Ketakutan seperti ini sangat bisa dimengerti, sebagaimana orang hidup dalam interaksi sosial pasti membutuhkan apa yang dinamakan supply n demand.
Jika penawaran tidak sesuai maka tidak akan terjadi transaksi (komunikasi dalam hal ini untuk membuka hati mendapatkan pasangan baru).
Jika semua orang berpikiran surpass these entitites, maka entitas tersebut akan terancam punah dan tidak akan mendapatkan hal yang sesuai dengan harapannya. (Harapan ini sangat sederhana, punya pasangan hidup dan menurunkan gen nya melalui proses pernikahan).
Pertanyaannya mengapa diskusi sebagus ini di "reject" dan ingin dihapus oleh entitas tersebut?
Simple karena dengan semakin terbukanya pola pikir lawan jenis, maka semakin kecil peluang mereka untuk mendapatkan hal yang mereka inginkan (Seorang wanita yang mau menerima mereka apa adanya tanpa melihat baik buruknya penawaran tersebut). Hal ini bisa dipahami menjadi sumber frustasi mereka. Sehingga mereka menjadi agresif karena merasa terancam.
Dalam hal ini serangan bisa berupa isu SARA, ancaman fisik, dan ancaman secara identitas pribadi. Ini adalah hal menyedihkan dari sisi manusia yang merasa terancam karena ketidak berdayaan dalam menyikapi fakta hidup yang ada. Orang seperti ini tidak akan move anywhere they want. Jangankan mengurus orang lain, mengurus diri sendiri pasti sudah berat sekali ditambah kemajuan yang semakin lama meninggalkan mereka.
So jika ini diteruskan sebenarnya kasihan jika kita melawan mereka, kita hanya akan hancur2an, jika kita biarkan juga kasihan mereka akan semakin tenggelam ke kasta terbawah dalam kehidupan bermasyarakat secara modern. So lebih baik didoakan saja, disenyumin dan janganlah dilawan.
6 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
6 Mei 2016
mau ikut komen tapi malas. (lah ini ngomen)
gelar tiker wae ah....
akua akua.. mijon mijon.. seprit panta..
-
6 Mei 2016
Back to topic..
Setiap orang bebas menentukan pilihannya. Bebas merencanakan apa saja yang ingin dilakukannya kedepan..
TS merasa yakin dengan pilihannya dengan segala penjelasannya yang panjang lebar, it's oke.. Saya mendapat info lagi, bahwa ternyata ada yang masih lajang/single/belum menikah yang berfikiran childfree di Indonesia. Karena ini seringnya di luar Indonesia. Yang di Indonesia yang sering saya dengar dan lihat akhir2 ini adalah, tidak mau menambah anak krn usia tua dan ada yang karena sudah punya anak 1 (gak mau byk anak).
#Setiap orang bebas berkomentar/memberikan pendapat atau tanggapan, tapi tidak ada "Keharusan" harus memberikan pendapat/komentar untuk setiap topik yang dibahas. Saya pribadi pun pilih2 topik kalau mau berkomentar/memberikan pendapat, gak semua topik/forum saya komentari. Yang menurut saya penting dan berguna aja..
#Kecerdasan emosi bisa diasah dan harus selalu diasah..
Happy long weekend..
6 Mei 2016 diubah oleh DENI824
-
6 Mei 2016
Diskusi yg menarik. Sekilas klo baca pendapat yudi, aq pengen bilang 'sontoloyo', tapi setelah baca koment kk anita jadi bisa diterima pandangan seperti itu.
But thanks ada orang yg pola pikirnya sangat berbeda dgn orang pd umumnya.
Klo menganggap anak sebagai investasi, yah mmg pasti mikir untung ruginya.
Tapi anak itu adalah titipan dan gift yang Tuhan berikan buat pasangan suami istri untuk dirawat, dijaga, diberi pendidikan akademik dan non akademik.
Masalah anak itu nakal, dan tidk sesuai dengan harapan orangtua itu dikarenakan bagaimana anak itu didik dalam keluarganya.
CMIIW
-
6 Mei 2016
DUMATAMB376 tulis:
Diskusi yg menarik. Sekilas klo baca pendapat yudi, aq pengen bilang 'sontoloyo', tapi setelah baca koment kk anita jadi bisa diterima pandangan seperti itu.
But thanks ada orang yg pola pikirnya sangat berbeda dgn orang pd umumnya.
Klo menganggap anak sebagai investasi, yah mmg pasti mikir untung ruginya.
Tapi anak itu adalah titipan dan gift yang Tuhan berikan buat pasangan suami istri untuk dirawat, dijaga, diberi pendidikan akademik dan non akademik.
Masalah anak itu nakal, dan tidk sesuai dengan harapan orangtua itu dikarenakan bagaimana anak itu didik dalam keluarganya.
CMIIW
Betul sekali, btw sekarang tidak mikir sontoloyo lagi kan? Hehehe.
-
6 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Betul sekali, btw sekarang tidak mikir sontoloyo lagi kan? Hehehe.
Yup.... Perbedaan itu indah jika kita bisa belajar berpikirn terbuka.
Lumayanlah latihan meningkatkan EQ. :)
-
6 Mei 2016
Weitss gus gk boleh gt,,debat gk boleh kmn2, pake Sara lg,,apalagi ktnya kenal Yesus, Anak Tuhan, masa begitu,,km argumen aja ksh pendapat km tp gk kmn2,,hadeuhhh,, uda klo gt mendingan usulku gk usah komen lg deh ato gk usa liat trit yg ini lg,,ntr emosi lg, jd gk terkontrol,,Kita kan bersodara dlm kasih Tuhan kita Yesus Kristus, jd ayo praktekkan kasih yg selalu kita dengung2kan,,manaa,,klo blm bs mendingan istirahat dulu aja gk usa ke forum ini dulu yaa,,usulku,,God bless u Agus,, Peace ya broo bray,,senyum dongg,, cb mengerti pendapat & pandangan org lain aja & menerima perbedaan yg ada,,ah elah bray klo jd pd berantem,,kaborr ahh
AGUS218 tulis:
Hadeuuhh...Etnis Cina minta di obrak-abrik lg kaya dlu thn 1998.
YUDI139 tulis:
Kok yakin nanti kalau sudah bangun bakal dengerin kamu Gus? Wakakaka.
AGUS218 tulis:
hadeuuuhhh...you itu orng pendatang di indonesia nie bung,,,mending loe balik lg ajja ke negeri Cina loe bung,,nanti loe bisa² kejadian kasus thn 1998
-
6 Mei 2016
DONY531 tulis:
Jgn gitu nulisnya om. Nanti di edit admin loh... (masih mending kalo cuma di edit, lha kalo ente di kick dari JK, ane yg rugi. Berkurang satu temen diskusi ane di JK ini. Saran ane, ente PM orangnya aja om.)
Okelah, sudah saya edit. Betul lebih rugi kalau tidak bisa diskusi dan tambah wawasan.
-
6 Mei 2016
Inilah cara pandang manusia beragam dan byk jg yg nga msk akal lagi, tp jgn dibuat menjadi perselisihan antar kita kok hidup ini adalah pilihan, sedangkan Tuhan Yesus aja mbiarin kita smua hidup dgn pilihan kita, tggal kita menerima apa yg menjadi pilihan kita klu kita salah pilih ya trima dong resikony tp jgn membuat suatu opini yg tdk baik menjadi dianggap baik oleh umum, ini yg buat dunia ini menjadi runyem, byk hal2 yg tdk benar menjadi dibenarkan, dan nga baik jg klu kita memberi saran main paksa yg penting kita udah ingatkan memberi saran dan pendapat baik klu tdk diterima ya itu pilihanny.
-
6 Mei 2016
Kecerdasan emosi salah satu kunci kebahagiaan.. Seseorang dengan kecerdasan emosi tinggi, tidak akan memperkeruh susana/memperuncing masalah..
#apalagi menambah topik bahasan :)
Back to topic..
6 Mei 2016 diubah oleh DENI824
-
6 Mei 2016
VIOPALACE634 tulis:
Miris ya lihat komennya, kok etnis sampai dibeda bedakan, padahal kita semua satu di dalam Tuhan Yesus, harusnya bisa belajar menerima pendapat yang berbeda beda, kenapa jadi menjurus ke SARA?? cuma bisa geleng2 aja deh.....
BTT:Anak buat Vi pribadi: Saya sampai sekarang tidak pernah menyesal akan kehadiran 2 buah hati saya, mereka benar2 menjadi penyemangat dalam kehidupan saya, membuat pikiran saya lebih tenang (apalagi kalau lagi cape pulang kerja dan dapat sambutan dari anak2....duhhh...rasa cape langsung pada hilang), Membuat saya lebih bertanggung jawab melakukan sesuatu hal (apa dan bagaimana efeknya nanti kenanak anak saya)
Urusan beli susu, makanan mereka dan kebutuhan lainnya buat mereka itu memang sudah kewajiban saya sebagai orang tua untuk memenuhi kebutuhan mereka, dengan kerja keras yang pasti dan berdoa kpd Tuhan Yesus itu bukanlah suatu beban (tapi lebih ke tanggung jawab kita sebagain orang tua)
Dengan adanya seorang anak saya bisa lebih menghargai orang tua saya, bagaimana mereka dulu membesarkan saya (karena pada akhirnya saya tahu rasanya menjadi orang tua).
Itu pendapat saya, pendapat orang kan berbeda beda, tapi saya sangat bersyukur mempunyai mereka dalam hidup saya. Terima kasih Tuhan
Luar biasa sis Vio, tetap semangat ya. Anak memang titipan Tuhan, kalau sudah keluar ya harus dirawat.
Saya sangat sependapat dengan adanya seorang anak saya bisa lebih menghargai orang tua saya. Tapi saya menemukan kontradiksi di sini. Dengan adanya anak anda jadi tidak bisa fokus urus orang tua anda. Tapi tentu hal ini wajar ya orang tua anda kan memiliki anda dari awal tidak berpikir bahwa sista adalah sebuah instrumen investasi. Harus sukses, harus begini begitu. Tidak. Mereka ikhlas membesarkan sista sebagai titipan Tuhan.
Jika boleh tahu, siapa yang merawat orang tua sista sekarang? Dan bagaimana kehidupan mereka kesehariannya? Saya harap mereka sehat2 saja dan tetap enjoying the life.
Lalu jika dikaitkan dengan pemahaman childfree saya ini, namanya orang hidup berpasangan itu ya saya dan pasangan. Anak adalah titipan Tuhan, suatu ketika mereka tumbuh dewasa, kemudian lepas dari asuhan kita. Akhirnya kita sebagai orang tua harus hidup sendiri, dan pasangan yang menemani hanyalah suami atau istri.
6 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
6 Mei 2016
Udaah Yud,, jgn diterusin,, ok,,?! Back to topicmu ajah,, jgn kmn2,, Lanjutt diskusi sehat klo ada yg melenceng jgn diladeni & tdk dibw kehati,, saling mengampuni & mengasihi,, oke brayy,,?! Kita smua sama koq dimata Tuhan. Saatnya kita menunjukkan & mempraktekkan klo benar kita yg anak Tuhan ini memang memiliki kasih seperti Tuhan yg kita sembah,, ok bray,,?! Ah elahh,, piss yoo,, God blees u Yudi, lanjut diskusinya,, ah elah kaborr lg daahh,, wkwkkwk
YUDI139 tulis:
Orang ini terganggu jiwanya, dan topik ini mentrigger sumber kepahitannya sepertinya.
Apa sering dimarahi ortu ya gus waktu kecil? Ortu sering bilang bantu ibu atau bapak kerja jangan main aja? Terus ortu ngarep tinggi banget ya? Jadinya baca diskusi ini kamu merasa emosi dan merasa kok aku begini?
Lalu masalah sepertinya benci etnis chinese, apa sebelumnya pernah jadi PKL diusir dari depan pertokoan milik chinese? Gus harus obyektif ya, mereka bayar pajak, mereka bangun pake uang hasil keringat mati2an, tentu saja kalau ada orang serobot tanah ya jadinya marah. Semua ada aturan main gus. Ga bisa sesuai maumu.
Mau pemilik pertokoan ras etnis lain juga kalau ada PKL di depan rukonya ya pasti mengusir. Kebetulan saja ras chinese memang banyak yang tinggal di pertokoan karena usahanya bisnis. Jangan terus dibenci semua ras chinese.
-
6 Mei 2016
LIZEGUD713 tulis:
Udaah Yud,, jgn diterusin,, ok,,?! Back to topicmu ajah,, jgn kmn2,, Lanjutt diskusi sehat klo ada yg melenceng jgn diladeni & tdk dibw kehati,, saling mengampuni & mengasihi,, oke brayy,,?! Kita smua sama koq dimata Tuhan. Saatnya kita menunjukkan & mempraktekkan klo benar kita yg anak Tuhan ini memang memiliki kasih seperti Tuhan yg kita sembah,, ok bray,,?! Ah elahh,, piss yoo,, God blees u Yudi, lanjut diskusinya,, ah elah kaborr lg daahh,, wkwkkwk
YUDI139 tulis:
Orang ini terganggu jiwanya, dan topik ini mentrigger sumber kepahitannya sepertinya.
Apa sering dimarahi ortu ya gus waktu kecil? Ortu sering bilang bantu ibu atau bapak kerja jangan main aja? Terus ortu ngarep tinggi banget ya? Jadinya baca diskusi ini kamu merasa emosi dan merasa kok aku begini?
Lalu masalah sepertinya benci etnis chinese, apa sebelumnya pernah jadi PKL diusir dari depan pertokoan milik chinese? Gus harus obyektif ya, mereka bayar pajak, mereka bangun pake uang hasil keringat mati2an, tentu saja kalau ada orang serobot tanah ya jadinya marah. Semua ada aturan main gus. Ga bisa sesuai maumu.
Mau pemilik pertokoan ras etnis lain juga kalau ada PKL di depan rukonya ya pasti mengusir. Kebetulan saja ras chinese memang banyak yang tinggal di pertokoan karena usahanya bisnis. Jangan terus dibenci semua ras chinese.
Saya mengampuni sis, saya tidak ada rasa marah sama sekali, bahkan setelah baca profil Agus saya merasa kasihan. Makanya saya tidak bahas. Saya di sini terbuka untuk diskusi topik apapun yang legal, sopan, dan saling buka pikiran dengan logis.
-
6 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Luar biasa sis Vio, tetap semangat ya. Anak memang titipan Tuhan, kalau sudah keluar ya harus dirawat.
Saya sangat sependapat dengan adanya seorang anak saya bisa lebih menghargai orang tua saya. Tapi saya menemukan kontradiksi di sini. Dengan adanya anak anda jadi tidak bisa fokus urus orang tua anda. Tapi tentu hal ini wajar ya orang tua anda kan memiliki anda dari awal tidak berpikir bahwa sista adalah sebuah instrumen investasi. Harus sukses, harus begini begitu. Tidak. Mereka ikhlas membesarkan sista sebagai titipan Tuhan.
Jika boleh tahu, siapa yang merawat orang tua sista sekarang? Dan bagaimana kehidupan mereka kesehariannya?
Terima kasih Bro Yudhi
Saya yang merawat orang tua dan anak2 saya, buat Vi orang tua telah membesarkan dan mengurus saya, saya menyayangi mereka sebagaimana mereka menyayagi saya, mereka sekarang butuh kita sebagai anak2nya untuk mengurus mereka....
-
6 Mei 2016
Kgk menang keknya bray ,, wkwkwk Yukk ahh kabor lg nuh Don krn walo gk jd ngartez tp uda sempat ttd kontak pemotretan sana sini bray,, jd kgk sempat buat poto2 ama lu Don, sorry ye bray,, ah elah,, kaborr ahh uda ditungguin ma crew nih,, wkwkwk*serasangartez.com
DONY531 tulis:
Wow... calon pemenang JK Award sampai komen disini. Keren memang kk yg satu ini. Layak menjadi paporit saya di ajang bergengsi.
Btw, kabor kemana kak? Kok nggak poto poto dulu kak? Hehehe. ^^v
-
6 Mei 2016
VIOPALACE634 tulis:
Terima kasih Bro Yudhi
Saya yang merawat orang tua dan anak2 saya, buat Vi orang tua telah membesarkan dan mengurus saya, saya menyayangi mereka sebagaimana mereka menyayagi saya, mereka sekarang butuh kita sebagai anak2nya untuk mengurus mereka....
Baca ini saya sampai speechless loh sis Vio.
Anda 1 orang, mengurus 4 orang (2 anak), 2 ortu. Itu sudah hebat sekali. Ya jika seperti ini, memang kehidupan dengan anak memang sangat cocok dan pas untuk anda.
-
6 Mei 2016
VIOPALACE634 tulis:
Terima kasih Bro Yudhi
Saya yang merawat orang tua dan anak2 saya, buat Vi orang tua telah membesarkan dan mengurus saya, saya menyayangi mereka sebagaimana mereka menyayagi saya, mereka sekarang butuh kita sebagai anak2nya untuk mengurus mereka....
Kalau mmg benar begitu, salut banget sm sis Vio. Smoga Tuhan berkati smp berkecukupan ya sis. Amin.
Mgkn ada org2 yg berpikir, merawat org tua adlh kondisi yg wajar atau kondisi yg seharusnya (karna dulu ortu yg merawat kita, jd ya skrg timbal balik). Padahal, ini adalah sebuah pilihan. Pilihan seorang anak yg bijak (dan "kasih" pasti ada disitu).
Sori kalau rada OOT.
-
6 Mei 2016
Terima kasih Bro Yudhi dan Dony, tapi saya yakin, itu semua bisa dilakukan karena bantuan dari Tuhan kita juga.....say Thanks to God.
-
6 Mei 2016
LIZEGUD713 tulis:
Kgk menang keknya bray ,, wkwkwk Yukk ahh kabor lg nuh Don krn walo gk jd ngartez tp uda sempat ttd kontak pemotretan sana sini bray,, jd kgk sempat buat poto2 ama lu Don, sorry ye bray,, ah elah,, kaborr ahh uda ditungguin ma crew nih,, wkwkwk*serasangartez.com
ebusetdah kk ini. yowislah kak gdluck ya. nanti aku kliping aja potopoto kk dari majalah dan media massa.
-
6 Mei 2016
VIOPALACE634 tulis:
Terima kasih Bro Yudhi dan Dony, tapi saya yakin, itu semua bisa dilakukan karena bantuan dari Tuhan kita juga.....say Thanks to God.
Kalau saya tanya, andaikan disuruh membandingkan, dulu waktu masih belum punya anak, dibandingkan sekarang waktu sudah ada anak 2, enak mana hidup anda menurutmu?
Saya mengharapkan jawaban obyektif ya.
Contoh : wah kalau dulu mau ke salon oke2 aja mau seharian atau tidak, dll.
-
6 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Terima kasih doanya, saya pasti childfree kok sampai akhir hidup saya. Hehehe. Tidak akan goyah soal ini. Saya sudah enjoying masa sekarang karena kemurahan Tuhan, saya ada tanggung jawab rawat ortu 2 (mama dan nenek). Ngurus orang dewasa saja susah apalagi ngurus anak kecil.
Anda berkata ingin punya anak kalau boleh tahu apa arti dan fungsi anak di dalam hidup anda? Jika kebahagiaan, kebahagiaan seperti apa?
Jika untuk pelengkap kebahagiaan, pelengkap bagaimana maksudnya?
Anda percaya Tuhan Yesus menjawab segala kekuatiran tentang raising the children. Tapi sudahkah anda pikirkan matang2 tentang mau anda didik, dan besarkan seperti apa anak anda?
Sudah anda siapkan biaya nanti kalau punya anak? Ini tidak semudah pola pikir kumaha engkeh (Dipikir nanti yang penting buat dulu).
Dan yang paling terakhir, jadi anda sudah siap nih punya istri, tinggal bersama istri, buat anak. Lalu ortu anda, akan anda bagaimanakan?
Lebih tepatnya engke kumaha, pasti aman di dalam Tuhan Yesus. Krn mengikuti Gembala yg benar, yg mengiring sya di rumput hijau dan sungai yg mengalir. Yes selalu siap, sya hanya mau mengandalkan Tuhan Yesus, menerobos segala kekuatiran yg iblis tongkrongin dlm pikiran sya. Sya percaya dlm setiap pekerjaan yg sya lakukan, Tuhan Yesus yg pimpin. Biar motor dan mobil yg digunakan Tuhan pakai, biar order barang Tuhan yg berikan, biar Tuhan Yesus aja yg menjadi accounting hebat dlm hidupku mengatur cashflow yg selalu Tuhan cukupkan. Sya hanya menekuni pekerjaan sya, biar Tuhan Yesus yg ambil bagiannya. Yuk mas yudi tetep semangat mengandalkan Tuhan Yesus.
-
6 Mei 2016
Ok deh gud klo begitu Yud,, lanjott deh diskusinya,, monggo silahkan,, bray,,
YUDI139 tulis:
Saya mengampuni sis, saya tidak ada rasa marah sama sekali, bahkan setelah baca profil Agus saya merasa kasihan. Makanya saya tidak bahas. Saya di sini terbuka untuk diskusi topik apapun yang legal, sopan, dan saling buka pikiran dengan logis.
-
6 Mei 2016
Wkwkwk,,klippingnya disimpan yg bener yak yg rapihh,, ntr ada quiznya klo sy beneran jd artezz,, wkwkwk kabor lg dahh,,cyuuss gk pake balik lg,, mbahahahaha ah elah
DONY531 tulis:
ebusetdah kk ini. yowislah kak gdluck ya. nanti aku kliping aja potopoto kk dari majalah dan media massa.
-
6 Mei 2016
SURANTA247 tulis:
Lebih tepatnya engke kumaha, pasti aman di dalam Tuhan Yesus. Krn mengikuti Gembala yg benar, yg mengiring sya di rumput hijau dan sungai yg mengalir. Yes selalu siap, sya hanya mau mengandalkan Tuhan Yesus, menerobos segala kekuatiran yg iblis tongkrongin dlm pikiran sya. Sya percaya dlm setiap pekerjaan yg sya lakukan, Tuhan Yesus yg pimpin. Biar motor dan mobil yg digunakan Tuhan pakai, biar order barang Tuhan yg berikan, biar Tuhan Yesus aja yg menjadi accounting hebat dlm hidupku mengatur cashflow yg selalu Tuhan cukupkan. Sya hanya menekuni pekerjaan sya, biar Tuhan Yesus yg ambil bagiannya. Yuk mas yudi tetep semangat mengandalkan Tuhan Yesus.
Hohoho anda juga semangat ya, Kalau mengandalkan Tuhan Yesus saya pasti dan selalu.
Dia memberkati, membimbing, dan melindungi kita secara luar biasa.