Living happily without children, thought?
-
6 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Kalau saya tanya, andaikan disuruh membandingkan, dulu waktu masih belum punya anak, dibandingkan sekarang waktu sudah ada anak 2, enak mana hidup anda menurutmu?
Saya mengharapkan jawaban obyektif ya.
Contoh : wah kalau dulu mau ke salon oke2 aja mau seharian atau tidak, dll.
waahhh gak bisa disamakan Bro....hehe, jadinya bro aja ya
sekarang ngopi sama teman2 dikit aja, padahal belum juga 2 jam, pikiran udah ga tenang, bawaannya pengen pulang mulu (mikirin anak2 and my dad), dulu waktu belum punya anak gak ada pikiran gak tenang kalau lagi sama teman2 yang ga tenang malahan ortu....kok ini anak belum pulang2... (dan sekarang kalau ke salon pasti ajak anak2, saya punya anak gadis yang suka juga nyalon...hahhahahha...)
pastinya bawaannya beda, gak sama seperti dulu belum punya anak.... banyak perubahan
-
6 Mei 2016
VIOPALACE634 tulis:
waahhh gak bisa disamakan Bro....hehe, jadinya bro aja ya
sekarang ngopi sama teman2 dikit aja, padahal belum juga 2 jam, pikiran udah ga tenang, bawaannya pengen pulang mulu (mikirin anak2 and my dad), dulu waktu belum punya anak gak ada pikiran gak tenang kalau lagi sama teman2 yang ga tenang malahan ortu....kok ini anak belum pulang2... (dan sekarang kalau ke salon pasti ajak anak2, saya punya anak gadis yang suka juga nyalon...hahhahahha...)
pastinya bawaannya beda, gak sama seperti dulu belum punya anak.... banyak perubahan
Hmm begitu ya, jadi kalau misalkan nih saya simpulkan, hidup anda sekarang ter rantai oleh anak2 dan keluarga, tetapi anda karena sudah terbiasa jadinya mengikuti arus saja. Inilah hebatnya kemampuan adaptasi manusia.
Lalu perkembangan karir anda apakah ada peningkatan taraf hidup dibandingkan beberapa tahun yang lalu? Saya di sini berpikir obyektif loh.
Lalu bagaimana dengan mantan suami? Tetap memberi nafkah rutin? Atau hal lain? Meninggal mungkin?
Oh iya satu hal lagi, pernahkah terpikir oleh anda, ketika anda bekerja, anak di sekolah dan pulang ke rumah, dijaga oleh kakek dan neneknya. Apakah anda pernah berpikir wah kok saya malah beri mereka beban tanggung jawab ekstra di hari tuanya? Bagaimana dengan ini?
Lalu soal perubahan, sepertinya hidup anda jadi penuh chores, bangun tidur, bekerja untuk pemenuhan kebutuhan anak, lalu belum anda ke sekolah, membimbing pendidikan dan perkembangan si anak, ini sungguh hal yang berat loh. Bisa anda tanyakan ke diri sendiri, kapan me time anda? Bagaimana dengan hiburan anda? Bagaimana dengan visi hidup anda yang lain dan aspek lain yang tidak sempat anda kembangkan karena "saya harus membesarkan anak"?
Maaf jika ada pertanyaan yang kurang berkenan mungkin, saya memang begini orangnya kritis, kalau berpikir dalam 1 detik bisa banyak sekali dari segala perspektif. Jadi no hurt feeling ok di sini saya hanya bertanya, bukan judging ya.
6 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
6 Mei 2016
LIZEGUD713 tulis:
Wkwkwk,,klippingnya disimpan yg bener yak yg rapihh,, ntr ada quiznya klo sy beneran jd artezz,, wkwkwk kabor lg dahh,,cyuuss gk pake balik lg,, mbahahahaha ah elah..
Oke siap kk. Nanti klipingnya dikasih pigura yg bagus. Dipasang di dinding kamar. Tapi kok...... jadi OOT banget nih sis. Udah ah. Ah elah.
-
6 Mei 2016
Pls back topic.. Control emosi dan berdiskusi secara dewasa dan berakal.. Ga usa childish deh.. Yg baca seindonesia raya, seiman lg (lom lg klo dr sebelah ada yg nyusup)
Ga sepaham gpp ksh reasonnya dgn jelas, jika ngerasa tdk bgus bt pribadi ya sdh simpan dlm ati.. Tp jgn merembet kyk petasan bahas SARA sgala..
-
6 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Oh iya satu hal lagi, pernahkah terpikir oleh anda, ketika anda bekerja, anak di sekolah dan pulang ke rumah, dijaga oleh kakek dan neneknya. Apakah anda pernah berpikir wah kok saya malah beri mereka beban tanggung jawab ekstra di hari tuanya? Bagaimana dengan ini?
Lalu soal perubahan, sepertinya hidup anda jadi penuh chores, bangun tidur, bekerja untuk pemenuhan kebutuhan anak, lalu belum anda ke sekolah, membimbing pendidikan dan perkembangan si anak, ini sungguh hal yang berat loh. Bisa anda tanyakan ke diri sendiri, kapan me time anda? Bagaimana dengan hiburan anda? Bagaimana dengan visi hidup anda yang lain dan aspek lain yang tidak sempat anda kembangkan karena "saya harus membesarkan anak"?
Maaf jika ada pertanyaan yang kurang berkenan mungkin, saya memang begini orangnya kritis, kalau berpikir dalam 1 detik bisa banyak sekali dari segala perspektif. Jadi no hurt feeling ok di sini saya hanya bertanya, bukan judging ya.
Gak merasa membebankan mereka kok Bro Yudhi, karena ada mba nya anak2 yang ngurusin, jadi papa saya (my mom has passed away) hanya memperhatikan mereka dan bermain dengan anak2 (opa nya sayang sekali dengan cucunya, bahkan dipisahkan aja sulit banget)
kalau soal hiburan ya balik lagi, anak2 itu menghibur sekali, saya dekat dengan mereka, kalau liburan ya pasti happy2nya sama mereka.....diajak ke mall, nonton...dll...yaa begitu saja ya cerita dari Vi....
-
6 Mei 2016
VIOPALACE634 tulis:
Gak merasa membebankan mereka kok Bro Yudhi, karena ada mba nya anak2 yang ngurusin, jadi papa saya (my mom has passed away) hanya memperhatikan mereka dan bermain dengan anak2 (opa nya sayang sekali dengan cucunya, bahkan dipisahkan aja sulit banget)
kalau soal hiburan ya balik lagi, anak2 itu menghibur sekali, saya dekat dengan mereka, kalau liburan ya pasti happy2nya sama mereka.....diajak ke mall, nonton...dll...yaa begitu saja ya cerita dari Vi....
Ok, semoga bahagia, dari penjelasan anda dan pola hidup anda memang personality anda suited for raising children ya. Jadi jawaban anda memuaskan, karena sering saya jumpai orang ditanya apa arti dan fungsi anak tidak bisa menjawab. Jika seperti itu jawaban anda. Ya anda memang tipe orang bahagia jika punya anak. Hehehe. Semoga dapat jodoh yang sesuai harapan di sini.
Banyak doa saya doakan juga. GBU.
-
6 Mei 2016
GBU too Bro Yudhi
-
6 Mei 2016
Shalom,
Kami sudah menghapus postingan yang rasis dan memblokir yang bersangkutan.
Beberapa posting yang meneduhkan suasana (terima kasih ) juga mungkin ikut dihapus karena menjadi tidak relevan lagi, bukan karena tidak diperbolehkan.
Kami tidak mentolerir SARA dan ancaman-ancaman yang tidak mencerminkan sebagai pengikut Kristus. Kami sangat memprihatinkan terjadinya hal ini.
Mari lanjutkan diskusi dengan saling menghormati, apapun pendapat anda. Hindari kalimat yang mengejek dan menyinggung perasaan orang lain. Janganlah berusaha memancing emosi orang lain.
Apabila anda (sayang sekali) sudah tidak suka dengan seseorang, lebih baik hindari dulu komunikasi yang bisa memancing emosi. Abaikanlah postingnya.
Sudah cukup banyak kebencian di dunia ini, mari kita tebarkan kasih Mari kita mulai dari lingkaran yang kecil, yaitu saudara seiman - di Forum.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. I Korintus 13: 4-8
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. (I Korintus 13:13)
Mari kita, yang berdosa ini, berusaha menyenangkan hati Tuhan
6 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
6 Mei 2016
Yesus Kristus memberitakan satu konsep keselamatan. Dan Yesus sendiri komit dengan konsep keselamatan yang dijelaskan Nya hingga benar2 mati di Kayu Salib.
Yudi, di forum ini berusaha memaparkan satu konsep yaitu childfree, namun sampai saat ini belum tampak aksi nyata untuk mewujudnyatakannya. Malah yudi mengaku punya niat (sebatas niat), tapi batal karena mantan anda tidak setuju (cmiiw).
-
6 Mei 2016
Setuju dengan admin, yang terkait dengan SARA, silahkan dihapus.
Mengenai konsep childfree menurut admin sendiri seperti apa (yang sesuai Alkitabiah)?
Apakah admin punya literature yang bisa dibagikan.
JODOHKRISTEN tulis:
Shalom,
Kami sudah menghapus postingan yang rasis dan memblokir yang bersangkutan.
Beberapa posting yang meneduhkan suasana (terima kasih ) juga mungkin ikut dihapus karena menjadi tidak relevan lagi, bukan karena tidak diperbolehkan.
Kami tidak mentolerir SARA dan ancaman-ancaman yang tidak mencerminkan sebagai pengikut Kristus. Kami sangat memprihatinkan terjadinya hal ini.
Mari lanjutkan diskusi dengan saling menghormati, apapun pendapat anda. Hindari kalimat yang mengejek dan menyinggung perasaan orang lain. Janganlah berusaha memancing emosi orang lain.
Apabila anda (sayang sekali) sudah tidak suka dengan seseorang, lebih baik hindari dulu komunikasi yang bisa memancing emosi. Abaikanlah postingnya.
Sudah cukup banyak kebencian di dunia ini, mari kita tebarkan kasih Mari kita mulai dari lingkaran yang kecil, yaitu saudara seiman - di Forum.
Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. I Korintus 13: 4-8
Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih. (I Korintus 13:13)
Mari kita, yang berdosa ini, berusaha menyenangkan hati Tuhan
6 Mei 2016 diubah oleh SISKA774
-
6 Mei 2016
SISKA774 tulis:
Yesus Kristus memberitakan satu konsep keselamatan. Dan Yesus sendiri komit dengan konsep keselamatan yang dijelaskan Nya hingga benar2 mati di Kayu Salib.
Yudi, di forum ini berusaha memaparkan satu konsep yaitu childfree, namun sampai saat ini belum tampak aksi nyata untuk mewujudnyatakannya. Malah yudi mengaku punya niat (sebatas niat), tapi batal karena mantan anda tidak setuju (cmiiw).
Bukan mantan tidak setuju lalu batal, tapi syarat vasektomi itu orang sudah menikah, anak minimal 1.
Setelah ini saya tidak akan menjawab anda di thread ini.
[Edit admin: Sebagian kalimat dihapus oleh admin. Adalah hak kita untuk tidak merespon posting orang lain, daripada terjadi pertengkaran, akan tetapi tidaklah perlu menuliskan kalimat yang menyinggung. Mari belajar membatasi diri dengan hanya menuliskan apa yang perlu saja. Penguasaan diri lebih penting daripada melakukan pembalasan. Tuhan memberkati ]
6 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
6 Mei 2016
SISKA774 tulis:
?
Ya wajar anda tidak menemukan lagi, lha postingnya dihapus. Ada pembicaraan saya dengan bro Muwardy tentang syarat vasektomi kenapa kok vasektomi saya ditolak oleh dokter.
Bahkan saya mau vasektomi saja tidak boleh. Katanya tunggu nanti kalau sudah married bakal ingin punya anak.
Kata2 ini adalah kata2 si dokter urologi di mana saya request untuk vasektomi. Ada penjelasan selanjutnya sampai si Bro Muwardy bercanda sini langsung pakai cutter saya bantu vasektomi.
[Edit admin: Sebagian kalimat dihapus oleh admin. Tidaklah perlu menuliskan kalimat yang menyinggung. Mari belajar membatasi diri dengan hanya menuliskan apa yang perlu saja. Penguasaan diri lebih penting daripada melakukan pembalasan. Tuhan memberkati ]
6 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
6 Mei 2016
Shalom saudara Yudi dan saudari Siska yang dikasihi Tuhan,
Mari kita lakukan gencatan senjata. Di Jodoh Kristen kita tidak menggunakan "senjata" untuk saling menyerang dan membela diri tapi kita berusaha mengerti dan mengasihi.
Kami sudah mengedit dan menegur saudara Yudi agar menuliskan kalimat yang perlu dan ramah saja. Karena itu, pertikaian tidak perlu diteruskan
Apabila ketidaksukaan personal ini terus berlanjut sehingga menganggu diskusi dan juga kenyamanan bersama, mohon maaf dengan sangat menyesal kami akan memblokir pihak terkait.
Mohon kerendahanhati kita semua. Tuhan memberkati.
6 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
6 Mei 2016
Oke, let's back to the topic. Please do a discuss humanely and logically. Hehehe.
-
6 Mei 2016
Setuju mimin JK..
Daripada jadi ribut ribut dikasitau baik baik tetap saja ngeyel..mbok ya di blokir ide yang bagus mimin
-
6 Mei 2016
Mohon utk tidak saling menyerang...... sangat disayangkan jika ada yg tersakiti rasanya kita semua sdh dewasa........... kita tidak perlu memaksakan yg kita pahami utk diterima oleh org lain.......
paham yg dianut oleh bung yudi tidak salah walaupun mungkin tidak banyak yg sependapat dgn beliau mungkin krn faktor budaya atw mungkin krn faktor lainnya
...... yg ngak pengen punya anak.... silahkan .... yg niat punya banyak anak monggo asal mampu.......
-
6 Mei 2016
MARIA148 tulis:
Mohon utk tidak saling menyerang...... sangat disayangkan jika ada yg tersakiti rasanya kita semua sdh dewasa........... kita tidak perlu memaksakan yg kita pahami utk diterima oleh org lain.......
paham yg dianut oleh bung yudi tidak salah walaupun mungkin tidak banyak yg sependapat dgn beliau mungkin krn faktor budaya atw mungkin krn faktor lainnya
...... yg ngak pengen punya anak.... silahkan .... yg niat punya banyak anak monggo asal mampu.......
Luar biasa sis Maria.
Gimana sis revenge listsnya sudah jadi? Siap have fun? Btw hajar jepang dulu sis. Mumpung seger musimnya.
-
6 Mei 2016
lagi hepi banget nihhh bung..... pengen tau nih siapa yg susun tanggal thn 2016 ini.... ayo acungkan tangan..... pasti dia org yg cerdas banget.... semoga penanggalan 2017 dia lagi tuh yg susun ..... biar lebih banyak tanggal merahnya..... klw ada yg jumpa dia..... aku titip peluk hangat..... hahahahaha
-
6 Mei 2016
Bro Yudi sekedar mo nanya, "Klo misalnya ortunya bro jg berfikiran yg sama dgn km,, & melakukan yg sama, artinya hari ini, km sendiri tdk terlahir dong kedunia ini,,?! Nah,,itu gmn bro,,menurut anda. Tentunya km sgt mensyukuri & bahagia buat kehidupan yg sdh km terima skrg ini,,ya kan,,?! Gmn bro,,?
6 Mei 2016 diubah oleh LIZEGUD713
-
6 Mei 2016
LIZEGUD713 tulis:
Bro Yudi sekedar mo nanya, "Klo misalnya ortunya bro jg berfikiran yg sama dgn km,, & melakukan yg sama, artinya hari ini, km sendiri tdk terlahir dong kedunia ini,,?! Nah,,itu gmn bro,,menurut anda. Tentunya km sgt mensyukuri & bahagia buat kehidupan yg sdh km terima skrg ini,,ya kan,,?! Gmn bro,,?
Berarti saya akan lahir di belahan bumi lain sebagai anak dari orang lain, atau mungkin tetap sebagai roh, atau ada kemungkinan lain (Tergantung believenya bagaimana kondisi sebelum kehidupan itu). Soalnya kita semua belum tahu after life dan previous life itu seperti apa kondisinya.
Saya tentu mensyukuri segala nikmat dan kasih karunia Tuhan di dalam hidup ini, justru karena saya itu tahu dan kenal pribadi saya, makanya saya tidak mau punya anak sis.
Jika di tempat lain ada orang yang siap dan merasa mampu untuk merawat anak, ya dialah yang akan memiliki anak, kemudian jiwa baru terlahir. Se simple itu sis.
-
6 Mei 2016
MARIA148 tulis:
lagi hepi banget nihhh bung..... pengen tau nih siapa yg susun tanggal thn 2016 ini.... ayo acungkan tangan..... pasti dia org yg cerdas banget.... semoga penanggalan 2017 dia lagi tuh yg susun ..... biar lebih banyak tanggal merahnya..... klw ada yg jumpa dia..... aku titip peluk hangat..... hahahahaha
Makan banyak, jaga kesehatan dan tetap bersemangat. Hohoho. Ditemukan untuk dipaksa memerahkan semua tanggal sis.
-
7 Mei 2016
Salam kenal bro. Alot juga diskusi nya ya. Eniwe, saya mau kasih pandangan dari saya boleh ya.
Begini, di Alkitab dijelaskan beberapa hal tentang unit keluarga yang terdiri dari orang tua (ayah, ibu dan anak). Cukup sering pembahasan tentang anak ini dikupas di Alkitab dimulai dari anak nya Adam dan Hawa yaitu Kain dan Habil, anak Abraham Ishak dan Ismael bahkan sampai kepada lahirnya Juruselamat juga dalam wujud anak bayi dari pasangan orangtua bernama Yusuf dan Maria.
Karena nya, menurut saya sih, memiliki anak itu merupakan satu bentuk anugerah dari Sang Pencipta. Namun apabila bro Yudi punya keinginan untuk tidak punya anak, maka itu menjadi hak yudi untuk menolak anugerah dari Sang Pencipta. Boro boro perihal anak, perihal anugerah keselamatan yang gratis Yesus berikan saja masih banyak orang yang menolak nya.
Mengenai kekuatiran entar si anak bakal merepotkan lah, membuat susah orangtua lah, butuh biaya lah untuk pendidikan, nikah dan seterusnya, bukankah TUHAN mengajarkan kita untuk tidak kuatir sedikit pun. Kita pasti pernah mendengar ayat Alkitab berikut ini:
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
atau ayat Alkitab ini
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta pada jalan hidupnya?
Nah, jika benar benar kita sudah merenungkan Firman TUHAN dan benar-benar menjadi ranting ranting dari Pokok Anggur yang benar, niscaya kita tidak akan pernah takut atau kuatir akan kehadiran anak di dalam hidup kita.
Hal yang perlu kita lakukan adalah:
Jika wanita (bakal jadi Ibu)
Wanita diperlengkapi dengan kemampuan untuk mengasuh dan memberi dukungan yang lebih baik dibandingkan pria. Dengan kehadirannya dalam sangat penting dalam pembentukan kepribadian, karakter, dan kebiasaan anak, ibu dapat melatih anak dengan lebih baik dalam jalan yang harus ditempuhnya. Ketika istri menunaikan peran ini, maka suami dapat memenuhi perannya sebagai pemimpin rohani dan pemberi nafkah dengan lebih baik. Allah tidak ingin wanita bersaing dengan pria dalam hal ini, meskipun wanita tentu saja dapat dan harus memberikan bimbingan rohani bagi anak-anak mereka, serta memelihara keluarga dengan berbagai cara lainnya. Amsal 31 memberikan deskripsi yang indah tentang karakteristik seorang istri dan ibu yang sempurna. Wanita yang digambarkan dalam pasal ini, meski kemungkinan besar adalah suatu karakter gabungan, dengan indah melukiskan segala yang dapat dilakukan seorang wanita untuk kebaikan keluarganya.
Jika pria (bakal jadi bapak):
Peran ayah adalah sebagai pendukung istri (ibu) dalam perannya sebagai pengasuh. Ia harus memberikan dukungan kepada istrinya yang mengemban tanggung jawab dalam membesarkan anak-anak dan menjaga kerapian rumahnya. Hanya dengan jalan inilah ia dapat membantu istrinya dalam menjalankan tugas-tugasnya, sehingga istrinya juga dapat tetap hidup berdamai dengan Allah, dirinya sendiri, anak-anaknya, dan yang terlebih penting, dengan suaminya sendiri. Sebagai kepala rumah tangga dan pemimpin rohani bagi keluarga, ayah harus tetap terus mengajarkan pentingnya dan berharganya doa yang efektif dan membaca Alkitab kepada anak-anak.
Firman TUHAN di kitab Mazmur berkata: Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka daripada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu upah. Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu... (Mzm. 127:3-5)
Kemudian yang tidak kalah penting adalah, nasihat kepada bapa bapa, "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan". (Ef. 6:4).
Begitu banyak orangtua hari ini terlalu berlebihan menerapkan prinsip "tidak membuat marah" anak-anak mereka sehingga mereka membiarkan anak-anak melakukan apa pun yang mereka inginkan. Mereka sudah melumpuhkan peran mereka sebagai orangtua dengan mempercayai bahwa membiarkan anak-anak menetapkan sendiri pilihan mereka yang tidak bijaksana adalah lebih baik daripada membuat mereka "menderita" dengan mengatakan "tidak".
Jauh di kemudian hari, perlakuan memanjakan anak ini dapat merusak anak lebih dalam lagi. Bagaimana anak dapat mempelajari nilai-nilai orangtua mereka jika mereka tidak diajarkan dalam menilai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh mereka lakukan? Memberitahukan kepada anak apa yang "harus" ia lakukan adalah satu hal, tetapi proses belajar yang sesungguhnya terjadi ketika hal itu nampak dalam tingkah laku orangtua dan juga dilakukan oleh anak itu sendiri.
Sebagai orangtua Kristen, kita perlu memohon hikmat Allah dalam segala hal yang berhubungan dengan pilihan bagi anak-anak kita. Kita juga perlu menyadari bahwa pilihan yang Allah kehendaki agar kita ambil atas nama anak-anak kita tidak selalu akan menyenangkan hati mereka dan terkadang juga membuat kita dikritik oleh orang-orang yang belum percaya. Namun, jangan sampai hal ini mempengaruhi keputusan kita untuk mengikuti pimpinan Tuhan, sebaliknya kita harus semakin bersemangat karena sesungguhnya kita sedang menanggung suatu kesaksian yang penuh kuasa kepada dunia.
Sampai di sini dulu pandangan saya.
YUDI139 tulis:
Ya sesuai judul, hidup tanpa anak itu bagaimana menurut member jk di sini?
Anak itu forbidden fruits dari taman eden loh. Kita liat realita dulu.
Anak bukan tanggung jawab, bukan buah cinta, anak itu trapped soul in human flesh, born without knowledges, and annoying. Children are made from men foolishness, a prison chain ball to your feet, ankle biter. Hehe.
Anak sifatnya permanen, punya anak atau tidak itu pilihan hidup. Sekali punya anak harus tanggung jawab seumur hidup.
Kita sederhanain aja deh bakal panjang soalnya. Member JK status janda dengan anak vs member JK status janda tanpa anak. Yang lebih susah cari pasangan yang mana? Hehe. Itu 1 contoh saja.
Sedikit cerita, orang menikah happy waktu honeymoon, tapi begitu istri hamil, suami botak, anak lahir jadi kurang tidur, tiap hari teriak2, stressful, kerjaan morat marit, 1 sumber penghasilan dimakan ber 3 atau ber 4 atau lebih, laki dulu lajang keren naik mobil sedan, tambah tua naik wagon type. Atau medieval type (Baca : Motor bebek, jaket poncol, pelana kuda -- kotak bagasi kanan kiri, tambah tameng -- tas kerja). Edian, hehehe.
Belum kebutuhan biologisnya, mau having sex sama istri, nanti dulu anak belum tidue, mau wisata? Mikir anak masih butuh biaya. 10 jt orang single makan di rooftop bintang 5 min 2x sebulan sama calon pacar, 10 jt orang berkeluarga, makan tahu tempe, kadang puasa melek merem. Hidup itu pilihan sekali lagi ini realita hidup.
Istri dulu kurus sekarang gembrot. Melar sana sini, jangankan ke salon, biaya perawatan salon berubah jadi susu, sekolah, makanan, dll. Akhirnya suami selingkuh. (Salah 1 penyebab selingkuh).
Anak, masih kecil merepotkan, balita tidak lancar komunikasi, tiap hari berisik, panggil ortu tunjukkan gambar coret2an ancur, nyanyi ora jelas, makan? Rewel. Ada keinginan harus dituruti, kemampuan cari uang? Nol.
Masuk smp kenakalan remaja, SMA? Kenakalan cinta. Kuliah? Habiskan biaya, no return value. Mana ada orang mau investasi ratusan juta hasilnya individu kerja sorry gaji UMR. Bukti anak fragile investments. Belum makan, belum baju, belum hiburannya, belum hasil kenakalannya merusak barang.
Lalu anak minta kawin, ortu gimana? Bayari kalau gak? Ya diumbar suruh ke KUA atau ala katholik, murah meriah hemat. Setelah itu? Tinggal berdua sama istri. Ortu? Dirawat babu. Naik kursi roda? Kredit aja, yang dorong? Pembantu, kalau pembantu cuti? Dorong sendiri.
Anak ngeluh susu si cucu, biaya sekolah cucu, bla bla bla cucu, dll.
Lingkaran setan, yang didapat apa? Menurunkan keturunan, jadi kalau kakek namanya Joni suparto, anak jono suparto, cucu joko suparto. Orang bilang itu suparto family, sudah puluhan tahun tinggal di kampung sini (stagnasi, duit abis biayai anak). Bangga? Ya silahken. Hehehe.
Nah berdasarkan realita, bukankah lebih baik kerja, menabung dan investasi buat sewa jasa suster2 cantik buat kita di hari tua? Hehehe.
7 Mei 2016 diubah oleh FLEMMING786
-
7 Mei 2016
Mmm.. mata udah berat...
Menjelang tidur malam ini, bukan good night yg cocok...
tapi "Sabar yaaa".... :p
-
7 Mei 2016
Wiii.. aga beda dr harapan pria2 yg saya kenal.
Mau ikut beropini duluuu...
Bbrp temen sy yg udh nikah bilang bosen tanpa anak ditahun kedua keatas. Meski dulunya kisah cintanya ala india.
Keadaan yg monoton malah bkin gak fun menurut saya.
Jomblo terus.. bosen
Kerja terus... bosen
Pacaran terus.. bosen
Tamasya terussss.. bosen.
Having sex a whole life tanpa "pengganggu" (anak) ngga seru juga sepertinya. Menikah 50th misalnya, masa iya cm mau cari variasi posisi.
Anak "bukan investasi" tp tambahan tanggung jawab aja, Tuhan mempercayai kt melestarikan manusia. Sebatas itu aja.
Buat saya, punya anak salah satu variasi hidup.
Kalo anak jd bagus, pasti sempurna sy jd orgtua.Anggap saja spt bekerja, bagus tdknya kita, materi yg dihasilkan jawabannya.
Jadi gembrot krn beranak itu pilihan individu, sy yakin kl mau usaha tidak gembrot semua org pasti bisa.
Tidak elastis setelah melahirkan, seharusnya ada jg solusinya, cm sy belom tau, belom pernah melahirkan. Hehehhe.. Nanti sy cari tau caranya. Intinya semua pasti ada solusinya lah..
Kegembiraan lain kl punya anak itu bisa lihat wajah kita dan pasangan yg kt cintai dlm wujud anak, kan lucu sekali.
Masalah hari tua tidak diurus anak ngga masalah, memang tidak seharusnya berharap kesana, toh tanpa anak artinya kita akan survive sendiri, dengan anak pun sebaiknya jg berfikir survive sendiri nantinya.
Anggap aja kita hidup dengan sesama, punya anak brarti ada sesama lainnya, lbh bagus drpd hanya berdua.
Anak bukan milik kita, cuma titipan, bisa bikin anak yg "bagus" kehidupannya akan jd satu kesenangan diantara kesenangan lainnya.
Sekian,
Topic yg bagus btw..
-
7 Mei 2016
Ok sipp,, thx buat tanggapannya,, Gbu dehh yaak bray,,
YUDI139 tulis:
Berarti saya akan lahir di belahan bumi lain sebagai anak dari orang lain, atau mungkin tetap sebagai roh, atau ada kemungkinan lain (Tergantung believenya bagaimana kondisi sebelum kehidupan itu). Soalnya kita semua belum tahu after life dan previous life itu seperti apa kondisinya.
Saya tentu mensyukuri segala nikmat dan kasih karunia Tuhan di dalam hidup ini, justru karena saya itu tahu dan kenal pribadi saya, makanya saya tidak mau punya anak sis.
Jika di tempat lain ada orang yang siap dan merasa mampu untuk merawat anak, ya dialah yang akan memiliki anak, kemudian jiwa baru terlahir. Se simple itu sis.