Living happily without children, thought?
-
22 April 2018
Bisaa jadi kak, doi mengalami child abuse .
MAYA509 tulis:
Iyah ajib! Thread kayak gini dipiara. 🙈
Orang luar pun ga separah ini pemikirannya, berlaku hanya untuk mereka yg waktu kecilnya ngalamin child abuse atau ga dpt perhatian dr ortu.
Women nya malah lebih prefer RAISE a baby boy daripada live with a man whom like a boy. 😒 Jadi bisa di ajarin jadi laki2 sejati seperti apa.
-
22 April 2018
Punya anak atau tidak itu sudah mulai dibicarakan sebelum pernikahan, maunya seperti apa atau bahkan menunda nya dulu.
Saya kasi contoh one of my colleagues from USA and AUS.
1. USA
Mereka menunda nya karena suami nya saat itu sedang mengambil program doktoral jarak jauh sementara temen saya itu bekerja di Indonesia. Suami ikut istri dan selama di Indonesia mereka tidak memiliki anak. Begitu balik home country mereka dianugrahi anak.
2. AUS
Temen saya yg wanita jelas2 mengungkapkan bahwa ia tidak ingin memiliki anak setelah menikah dengan alasan kalau anak kecil itu merepotkan, hanya bisa nangis, teriak. Tp itu sudah kesepakatan bersama dengan suaminya.
Ya kalau pengen punya anak silahkan komunikasikan dengan calon suami/istri anda. Anak itu makhluk hidup yg harus diperhatikan kebutuhannya mulai dr makanan, pakaian dan sekolahan. Jd jangan hanya bisa bikin nya saja. Begitu temen saya menasehati saya.
YUDI139 tulis:
Ya sesuai judul, hidup tanpa anak itu bagaimana menurut member jk di sini?
....Nah berdasarkan realita, bukankah lebih baik kerja, menabung dan investasi buat sewa jasa suster2 cantik buat kita di hari tua? Hehehe.
22 April 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
22 April 2018
Seperti biasanya; kalo boleh sekedar mengingatkan, mohon untuk mengomentari topik atau komentar-nya dan bukan mengomentari pribadi penulis topik atau penulis komentar. Terimakasih...
-
22 April 2018
Terlepas dari isi topiknya, justru ini salah satu thread smart menurutku. Keliatan jelas mana yg bisa diajak berdiskusi, mana yg hanya ingin 'menyerang', mana yg berpikiran tertutup, mana yg bisa menengahi, dll...
TSnya sendiri kelihatan smart (walaupun dengan caranya tersendiri). Dia mampu meng'counter komentar yg menyerangnya secara rasional, dia bisa mengapresiasi komentar cerdas (bahkan jika itu komentar yg kontra dirinya), perbendaharaan kosakatanya juga cukup bagus. Sayangnya dibagian akhir dia pun terpancing untuk menyerang secara personal.
Warning: Untuk yg belum cukup umur, diharapkan tidak membaca keseluruhan isi thread ini.
22 April 2018 diubah oleh FANDY756
-
23 April 2018
Saya yang termasuk suka dengan komentar ini.
FANDY756 tulis:
Terlepas dari isi topiknya, justru ini salah satu thread smart menurutku. Keliatan jelas mana yg bisa diajak berdiskusi, mana yg hanya ingin 'menyerang', mana yg berpikiran tertutup, mana yg bisa menengahi, dll...
TSnya sendiri kelihatan smart (walaupun dengan caranya tersendiri). Dia mampu meng'counter komentar yg menyerangnya secara rasional, dia bisa mengapresiasi komentar cerdas (bahkan jika itu komentar yg kontra dirinya), perbendaharaan kosakatanya juga cukup bagus. Sayangnya dibagian akhir dia pun terpancing untuk menyerang secara personal.
Warning: Untuk yg belum cukup umur, diharapkan tidak membaca keseluruhan isi thread ini.
-
23 April 2018
saya sependapat sama fandy756, ini thread bagus,ts nya keliatan bahwa dia org yg realistis,dia tahu apa yg dia mau di masa depan dengan mempertimbangkan masak2 sebelumnya,ya walau keputusannya agak nyeleneh untuk org indonesia pada umumnya.
saya sangat menghargai keputusan org mau punya anak or gak,kek contoh tsnya nih,khan better bilang di awal,jd ph si ts kelak sudah tau dgn jelas,ts maunya apa ke depan.
better jauh drpd satu komen yg saya temui di thread lain baru2 ini,yg ampe pas pertama bacanya saya ampe melongo,yg intinya dia org yg mikir pendek,jd dgn gampangnya bilang "kalau gak punya uang cukup ngontrak,ya dikolong jembatan,di phk ya transmigrasi,laki itu gak mabok,cari duit seadanya udah tanggung jawab jgn minta lebih"
kalau yg model begini punya anak kelak wkwkwk deh
23 April 2018 diubah oleh NOWRUZ363
-
23 April 2018
Klo anak dijadikan investasi maka itu adalah investasi yg sangat beresiko tinggi..
-
29 April 2018
Wah ini topik yang menarik banget dan walaupun pertama kali di post udah lama tapi kelihatannya komentar masih terus mengalir. Namun sebelumnya aku minta maaf karena nggak baca semua komentar sebelumnya, cuma baca 2 halaman pertama dan langsung ke halaman terakhir karena ga tahan pengen kasih pendapat.
Kalau menurutku, mau punya anak atau nggak itu tergantung dari sudut pandang mana seseorang mendefinisikan anak. Di awal aku lihat ada orang yang mendefinisikan anak sebagai aset; tapi juga ada yang menganggapnya sebagai beban. Wah, akuntansi banget ya. Haha.
Ini definisi pertamaku soal anak: sosok yang dipercayakan Tuhan. Betul banget, kita nggak mungkin punya anak kalau kita ngga melakukan hubungan seksual, vasektomi, steril atau mengangkat rahim dengan sengaja. Tapi jangan lupa kalau even mereka yang pengen punya anak pun belum tentu bisa punya anak, dan mereka yang uda ga mau punya anak tiba-tiba "kedapetan bonus" dari Tuhan... Well, what I can say is, berbahagialah mereka yang dipercayakan anak oleh Tuhan! I wish I could be like you guys, too.
Ini definisi keduaku soal anak: sosok yang Tuhan tempatkan untuk memberi arti bagi kehidupan dan mendidik kita untuk bisa mencintai dengan versi cinta yang paling menyerupai kasih agape. Ini penjelasannya panjang, nih. Bersabar, ya.
Jadi, dari kecil kita ga langsung jadi besar, jadi anak dulu. Waktu jadi anak; kita diajari kasih sama orang tua kita. Tapi kita waktu kecil belum bisa ngerti soal kasih, dan seperti ada orang yang mengatakan seorang ibu bisa merawat 8 anak tetapi 8 anak belum tentu bisa merawat seorang ibu, menurutku kasih kita sama orang tua kita itu hanya bisa dikategorikan sebagai kasih filia. Saat kita beranjak besar, kita mulai tertarik sama lawan jenis, mulai ada "cinta karena", yang disebut eros. "Aku mencintaimu karena kamu.......". Disinilah cinta eros juga pada kemajuannya setelah menikah nanti bisa dibina untuk berubah menjadi cinta "walaupun", yaitu cinta agape. "Aku mencintaimu walaupun kamu...". Nah, sosok yang akan mampu kucintai apapun keadaan mereka, apapun yang mereka lakukan, bagaimanapun perlakuan mereka terhadapku, dan yang bahkan aku rela mengorbankan nyawa buat mereka, kurasa saat ini... cuma suami dan anak-anakku sendiri deh. Kalau semuanya berjalan dengan normal, ya, orang tua pasti akan dijemput oleh Tuhan lebih dulu. Suami juga mungkin hanya di rentang usia yang tidak jauh; mungkin bisa suami duluan. Jadi, dalam kondisi normal nih, siapa yang bisa benar-benar kita cintai sampai akhir hidup kita tanpa memandang apakah mereka kurang ajar pada kita atau tidak, kaya atau tidak, membanggakan atau tidak? Anak. That's the truest, purest form of love that God want us to train in this life. I dont know about you guys ya, tapi setidaknya, bagiku begitu.
Jadi, in my opinion, anak bukan soal aset atau beban. Rick Warren dalam bukunya Purpose Driven Life pernah menulis bahwa hidup itu ada 3: A Trust (Kepercayaan dari Tuhan), A Test (Ujian) and A Temporary Assignment (Tugas sementara kita selama ada di bumi). Anak juga menjadi bagian dari ketiga hal itu. Dan, kalau Tuhan izinin, aku juga mau bisa latihan punya cinta agape itu selama masih hidup sampai akhir hidupku nanti.
Nah, jadi kalau kamu bagaimana? Mau punya anak atau tidak? Itu pilihan kamu. Tapi ingat, pilihan kamu pun, tetap nantinya Tuhan yang nentuin hasilnya. :) Coba deh, dipikirin dulu matang-matang.
-
29 April 2018
STEFFIE706 tulis:
Wah ini topik yang menarik banget dan walaupun pertama kali di post udah lama tapi kelihatannya komentar masih terus mengalir.
.....
Nah, jadi kalau kamu bagaimana? Mau punya anak atau tidak? Itu pilihan kamu. Tapi ingat, pilihan kamu pun, tetap nantinya Tuhan yang nentuin hasilnya. :) Coba deh, dipikirin dulu matang-matang.
AMEN, sista!! 🙏🏻🙏🏻
👏👏👏👍👍👍😇😇
29 April 2018 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
29 April 2018
Walaupun hak dia untuk menunjukkan idenya, tapi agak aneh" euy (Vasektomi, oplas, transgender,dll ??????)...Yang alamiah" aja Bro...Ga mau punya anak..ya ga usah Nikahlah...Karena disini Situs Kristen jadi kita kudu mengacu ke Alkitab (jika mau berpasang pasangan maka siap" beranak cuculah, atau kalimat di Alkitab udah direvisi/diralat ?). Terimalah segala konsekwensi dan akibat yang kita buat secara wajar dan alami. Mau mengumbar Nafsu tetapi tidak mau menanggung resikonya.
Saya lihat perencanaan hidupnya penuh egosentris/daya khayal impiannya sendiri, seperti mau menerobos rambu" ajaran Alkitab (Mungkin juga dia terkontaminasi dan sering mengadopsi pikiran ala" barat : Hari Minggu lebih enak Tamasya daripada ke Gereja).
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
-
29 April 2018
Hubungan suami istri dalam sebuah pernikahan rasa2nya bukan termasuk mengumbar nafsu khan, Mas?
RONNY542 tulis:
Walaupun hak dia untuk menunjukkan idenya, tapi agak aneh" euy (Vasektomi, oplas, transgender,dll ??????)...Yang alamiah" aja Bro...Ga mau punya anak..ya ga usah Nikahlah...Karena disini Situs Kristen jadi kita kudu mengacu ke Alkitab (jika mau berpasang pasangan maka siap" beranak cuculah, atau kalimat di Alkitab udah direvisi/diralat ?). Terimalah segala konsekwensi dan akibat yang kita buat secara wajar dan alami. Mau mengumbar Nafsu tetapi tidak mau menanggung resikonya.
Saya lihat perencanaan hidupnya penuh egosentris/daya khayal impiannya sendiri, seperti mau menerobos rambu" ajaran Alkitab (Mungkin juga dia terkontaminasi dan sering mengadopsi pikiran ala" barat : Hari Minggu lebih enak Tamasya daripada ke Gereja).
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
-
29 April 2018
jangan tanya sama saya sist...tanya saja sama yang bersangkutan aja...Atau sist bisa mengambil kesimpulan dari kalimat"nya...istri nanti jadi tua, punya waktu romantis...vasektomi, dll....Kurang jelas lagi baca Rasul Paulus...Bagi yang tidak bisa menahan, untuk menghindari perjinahan dll dan sudah keburu....maka...Jadi diperbolehkan menikah...tetapi tetap mengikuti dan konsekwensi sesuai aturan main di Alkitab (Bukan Kitab Dunia selera sendiri).
Saya agak alergi tuh kalau dengar istilah" Vasektomi, oplas,transgender, dll (Melawan kodrat alam/ga menghargai Pencipta/kurang bersyukur).
Saya ga tau sist mengaminkannya...atas dasar Alkitabiahkah atau atas dasar kesamaan persepsikah atau terpengaruh dengan bahasa" inteleknya (Yang berbau bau budaya barat/sekuler ?)...
Salam Damai Sist...
Tuhan memberkati...
-
29 April 2018
jangan tanya sama saya sist...tanya saja sama yang bersangkutan aja...Atau sist bisa mengambil kesimpulan dari kalimat"nya...istri nanti jadi tua, punya waktu romantis...vasektomi, dll....Kurang jelas lagi baca Rasul Paulus...Bagi yang tidak bisa menahan, untuk menghindari perjinahan dll dan sudah keburu....maka...Jadi diperbolehkan menikah...tetapi tetap mengikuti dan konsekwensi sesuai aturan main di Alkitab (Bukan Kitab Dunia selera sendiri).
Saya agak alergi tuh kalau dengar istilah" Vasektomi, oplas,transgender, dll (Melawan kodrat alam/ga menghargai Pencipta/kurang bersyukur).
Saya ga tau kenapa sist bisa mengaminkannya...atas dasar Alkitabiahkah atau atas dasar kesamaan persepsikah atau terpengaruh dengan bahasa" inteleknya (Yang terkesan berbau bau budaya barat/sekuler ?)...
Salam Damai Sist...
Tuhan memberkati...
-
29 April 2018
Tidak dilarang bagi kita untuk berpikiran sedikit Ekstrem (Tapi sebaiknya ada koridor" yang membatasi). Dalam hal" tertentu, contohnya dalam hal seni, Ekstrem masih bisa ditolerir...karena itu merupakan suatu ekspresi yang bersifat bebas/tidak terikat dan universal. Kalau sudah menyangkut suatu hubungan atau relasi, biasanya ada Pakem" tertentu. Pakem tertinggi buat kita pengikut Kristus ada di dalam Alkitab. Apakah kita mau mengikutinya atau tidak...terserah pilihan masing"...
Salam Damai...
Tuhan memberkati...
-
29 April 2018
NOWRUZ363 tulis:
saya sependapat sama fandy756, ini thread bagus,ts nya keliatan bahwa dia org yg realistis,dia tahu apa yg dia mau di masa depan dengan mempertimbangkan masak2 sebelumnya,ya walau keputusannya agak nyeleneh untuk org indonesia pada umumnya.
saya sangat menghargai keputusan org mau punya anak or gak,kek contoh tsnya nih,khan better bilang di awal,jd ph si ts kelak sudah tau dgn jelas,ts maunya apa ke depan.
better jauh drpd satu komen yg saya temui di thread lain baru2 ini,yg ampe pas pertama bacanya saya ampe melongo,yg intinya dia org yg mikir pendek,jd dgn gampangnya bilang "kalau gak punya uang cukup ngontrak,ya dikolong jembatan,di phk ya transmigrasi,laki itu gak mabok,cari duit seadanya udah tanggung jawab jgn minta lebih"
kalau yg model begini punya anak kelak wkwkwk deh
Sudah saya tanggapi di thread Adakah cinta yang murni tidak memandang harta.
29 April 2018 diubah oleh TORO617
-
29 April 2018
Tdk ada yg salah dan tdk ada yg sepenuhnya benar apakah dlm pernikahan nya menginginkan kehadiran seorang anak atapun tdk. Menurut ku itu hak setiap orang/keluarga. Lain ceritanya kalau si pembuat TS memaksakan pemikiran nya tsb ke orang lain. Toh kita di sini tdk ada yg dirugikan ataupun diuntungkan dg pemikiran si pembuat TS.
-
29 April 2018
Memang ga ada yang bisa ngelarang seseorang mau punya anak atau tidak Sist. Apakah Sist setuju dengan cara Vasektomi atau dengan cara" alami (Mengendalikan hawa nafsu) ? Mengenai hal kelahiran dan kematian itu sepenuhnya Hak Prerogatif Allah. Jadi terimalah hal itu sebagai suatu kewajaran, dan ga usah ditakuti berlebihan sampai berbuat yang nyleneh". Kalau memang ga perlu ditanggapi, alangkah lebih baik dan bijak jika topik ini disimpannya sendiri di dalam hatinya, ga usah dilempar lempar ke publik, karena jika dilempar ke forum seperti ini, maka bagi yang "kuat" ga akan terpengaruh, yang kasihan tuh..bagi mereka" yang bisa terpedaya karena bahasa"nya itu lho...(kelihatan Intelek tapi tidak alkitabiah).
Salam Damai Sist...
Tuhan memberkati...
HENNY421 tulis:
Tdk ada yg salah dan tdk ada yg sepenuhnya benar apakah dlm pernikahan nya menginginkan kehadiran seorang anak atapun tdk. Menurut ku itu hak setiap orang/keluarga. Lain ceritanya kalau si pembuat TS memaksakan pemikiran nya tsb ke orang lain. Toh kita di sini tdk ada yg dirugikan ataupun diuntungkan dg pemikiran si pembuat TS.
-
29 April 2018
Saya setuju dg vasektomi atapun tubektomi, ataupun cara lain dlm pembatasan kehamilan dlm sebuah pernikahan. Org tua saya dulu jg melakukannya. Lalu di mana salahnya??
Mungkin agak oot, saya malah tdk setuju dg paham banyak anak banyak rejeki, setiap anak bawa rejekinya sendiri2 dll.
RONNY542 tulis:
Memang ga ada yang bisa ngelarang seseorang mau punya anak atau tidak Sist. Apakah Sist setuju dengan cara Vasektomi atau dengan cara" alami (Mengendalikan hawa nafsu) ? Mengenai hal kelahiran dan kematian itu sepenuhnya Hak Prerogatif Allah. Jadi terimalah hal itu sebagai suatu kewajaran, dan ga usah ditakuti berlebihan sampai berbuat yang nyleneh". Kalau memang ga perlu ditanggapi, alangkah lebih baik dan bijak jika topik ini disimpannya sendiri di dalam hatinya, ga usah dilempar lempar ke publik, karena jika dilempar ke forum seperti ini, maka bagi yang "kuat" ga akan terpengaruh, yang kasihan tuh..bagi mereka" yang bisa terpedaya karena bahasa"nya itu lho...(kelihatan Intelek tapi tidak alkitabiah).
Salam Damai Sist...
Tuhan memberkati...
-
29 April 2018
Kalau mau bawa mobil jangan sering" pake setengah Kopling...ntar koplingnya cepat aus dan bau sangit lagi...Bagi yang paham alhamdulillah...bagi yang tidak...walahualam...
GBU ALL...
-
29 April 2018
OK Sist...karena sist lebih mengagungkan IPTEK (Pedomannya keduniawian/finansia, etc" yang tanpa sadar mengekspresikan ego), sedangkan saya mengacu ke Alkitab...saya rasa akan susah ada titik temunya...Saya ga mau debat kusir...cukup kita sharing sampai sini...Peace Sist...
GBU....
HENNY421 tulis:
Saya setuju dg vasektomi atapun tubektomi, ataupun cara lain dlm pembatasan kehamilan dlm sebuah pernikahan. Org tua saya dulu jg melakukannya. Lalu di mana salahnya??
Mungkin agak oot, saya malah tdk setuju dg paham banyak anak banyak rejeki, setiap anak bawa rejekinya sendiri2 dll.
-
29 April 2018
RONNY542 tulis:
jangan tanya sama saya sist...tanya saja sama yang bersangkutan aja...Atau sist bisa mengambil kesimpulan dari kalimat"nya...istri nanti jadi tua, punya waktu romantis...vasektomi, dll....Kurang jelas lagi baca Rasul Paulus...Bagi yang tidak bisa menahan, untuk menghindari perjinahan dll dan sudah keburu....maka...Jadi diperbolehkan menikah...tetapi tetap mengikuti dan konsekwensi sesuai aturan main di Alkitab (Bukan Kitab Dunia selera sendiri).
Saya agak alergi tuh kalau dengar istilah" Vasektomi, oplas,transgender, dll (Melawan kodrat alam/ga menghargai Pencipta/kurang bersyukur).
Saya ga tau sist mengaminkannya...atas dasar Alkitabiahkah atau atas dasar kesamaan persepsikah atau terpengaruh dengan bahasa" inteleknya (Yang berbau bau budaya barat/sekuler ?)...
Salam Damai Sist...
Tuhan memberkati...
👍👍
-
29 April 2018
TORO617 tulis:
Sudah saya tanggapi di thread Adakah cinta yang murni tidak memandang harta.
Wejangan papiku maasbroo, Wani Ngalah Luhur Wekasane. 🙏🏻
-
29 April 2018
Bah bah bah.... Anda langsung mutung, dan langsung nge judge saya hanya lewat bbrpa kalimat yg saya ketik sbg tanggapan. Setipis kulit bawang pun itu semua tdk menggambarkan pemikiran saya. Tapi..... ya sudahlah, masih banyak hal bermanfaat yg hrs saya lakukan di dunia nyata ini.
Selamat malam
RONNY542 tulis:
OK Sist...karena sist lebih mengagungkan IPTEK (Pedomannya keduniawian/finansia, etc" yang tanpa sadar mengekspresikan ego), sedangkan saya mengacu ke Alkitab...saya rasa akan susah ada titik temunya...Saya ga mau debat kusir...cukup kita sharing sampai sini...Peace Sist...
GBU....
-
29 April 2018
RONNY542 tulis:
Kalau mau bawa mobil jangan sering" pake setengah Kopling...ntar koplingnya cepat aus dan bau sangit lagi...Bagi yang paham alhamdulillah...bagi yang tidak...walahualam...
GBU ALL...
Itu bagi yang paham bro. Kalau yang gak paham malah tambah di kopling terus 😀
Coba aja TS di tunggu 10 tahun lagi. Ntar masih berpikiran seperti itu apa gak. Siapa tau setelah 10 tahun berlalu, berubah pikiran 😀
-
29 April 2018
MAYA509 tulis:
Wejangan papiku maasbroo, Wani Ngalah Luhur Wekasane. 🙏🏻
Yowes Maya, aku manut opo seng dadi wejangane papimu, meski harus belajar sedikit demi sedikit perlu waktu,