Living happily without children, thought?
-
2 Mei 2016
HANDY252 tulis:
Mungkin dia lelah..atau mungkin dia butuh aqua...wkwkwkwkk
Jadi orang itu ya saling menghargai jika anda tidak setuju ya utarakan pendapat, ini diskusi, kalau ngomong meracau itu namanya tidak tahu malu. Hehe. Omonganmu ya itu isi pikiranmu, ya itu kualitasmu. Yang tenang bro, aquanya diminum sendiri dulu.
2 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
2 Mei 2016
MEY072 tulis:
sekilas dari cerita mas yudi kayaknya jg tdk kekurangan utk financial..jd yg paling mendasari mas Yudi utk mengambil keputusan tdk menginginkan anak apa??adakah yg lbh spesifik selain yg masbilank mungkin kerepotan dan benefit yg tdk ada..
gpp mas sharing karena mungkin ada pemahaman laen yg bs mey pelajari juga..karena mey jg anak tunggal..dan dulu ortu beserta kluarga menginginkan anak saja sampe berjuang tetapi mas Yudi lgsng memutuskan sampe ingin vasektomi
Semakin banyak pengalaman hidup, semakin banyak hal yang dimengerti, buku yang dibaca, dan pola pikir yang logis sesuai realita saya jadi tahu kalau saya itu kecil, hanya sebutir pasir di antara lautan manusia, banyak hal baru yang belum pernah saya coba, banyak tempat baru yang saya belum kunjungi, banyak ilmu dan pemahaman baru yang belum saya ketahui.
Jika saya punya anak, maka saya berarti harus meluangkan waktu bertanggung jawab untuk penghidupan yang layak. Ini adalah burden, burdennya di mana? Di waktu hidup, hidup singkat, janganlah disia2kan untuk membesarkan anak, ini adalah hidup kita masing2, pilihan hidup selalu ada, dan setiap pilihan ada ilmu dan pengalaman spektakuler yang menanti, jadi jangan tunggu anak dewasa, mandiri, baru anda keliling dunia saat anda dan istri sudah tua. Berpetualanglah selagi muda, timbalah pengetahuan, hiduplah dengan ceria, tidak melanggar hak orang lain, tidak melanggar larangan Tuhan. Dan nikmatilah kebesaran Tuhan akan ciptaanNya yaitu dunia yang indah tempat kita tinggal dan hidup sekarang ini.
Untuk vasektomi, itu salah satu metode KB ya, sifatnya permanen, melakukannya bersama istri. Having sex oke, kehidupan sex very great and fun, quality of life sama istri juga naik, lalu tidak ada beban hidup, kita masing2 bertanggung jawab dan care dengan pasangan, kemudian ya pekerjaan ditata sistematis, semakin terberkati jangan lupa berderma, jadi philantropist yang good, karena masing2 fokus ke self improvements tentu semakin hari semakin bijaksana, orang bijaksana hidup ga gampang goyah, jalan datar karena orang hati, sikap, kelakuan lurus, maka jalannya tenang bersama Tuhan. Itu adalah kehidupan impian manusia waras tentunya, di mana kita hidup penuh kedamaian tanpa masalah yang timbul dari internal, dan tidak ada gangguan eksternal, our time for us, our life for us, living happily without regret.
Masalah materi, materi tidak dibawa mati, sumbangkan saja ke yayasan sosial. Nah dapat 1 point lagi hidup berguna bagi sesama, good will, good deeds, tabur baik tuai baik. Itu sangat luar biasa.
2 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
2 Mei 2016
Sy ibu dari satu orang anak selama suami msh kerja ga pernah tu kekurangan malah berkat semakin bertambah meskipun skrg sy jd single parent msh sll ada aja tu berkat buat anak sy. Entah gmn rasanya bla ga punya anak tua siapa yg mengurus kita ujung2nya hanya akan byk dpt belas kasihan dr orang or Panti jompo. Kl msh bs diberi anak knp hrs takut toh byk bgt yg mau memiliki anak. Anak bukan lah beban sy dan suami hobinya jalan n msh bs jd tu dinikmati hobi itu
2 Mei 2016 diubah oleh ROSIANA028
-
2 Mei 2016
Hai bro Yudi .. saya menghargai pemikiran anda tentang mempunyai anak adalah suatu burden, kan yang menjalani hidup ini kan anda sendiri.
Jalani hidupmu dengan riang gembira dan bertanggung jawab sesuai dengan pilihanmu dan semoga pilihan hidupmu itu membawa dalam kehidupan yang Happily ever after
2 Mei 2016 diubah oleh INNE351
-
2 Mei 2016
ROSIANA028 tulis:
Sy ibu dari satu orang anak selama suami msh kerja ga pernah tu kekurangan malah berkat semakin bertambah meskipun skrg sy jd single parent msh sll ada aja tu berkat buat anak sy. Entah gmn rasanya bla ga punya anak tua siapa yg mengurus kita ujung2nya hanya akan byk dpt belas kasihan dr orang or Panti jompo. Kl msh bs diberi anak knp hrs takut toh byk bgt yg mau memiliki anak. Anak bukan lah beban sy dan suami hobinya jalan n msh bs jd tu dinikmati hobi itu
Kalau boleh tau apa penyebab anda bercerai mbak rosiana? Apakah materi? Apakah perselingkuhan? Atau hal lain?
-
2 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Kalau boleh tau apa penyebab anda bercerai mbak rosiana? Apakah materi? Apakah perselingkuhan? Atau hal lain?
Sy bercerai karna takdir
Sy ditinggal meninggal
Anak sy adalah tabungan dimasa tua sy nanti
2 Mei 2016 diubah oleh ROSIANA028
-
2 Mei 2016
INNE351 tulis:
Hai bro Yudi .. saya menghargai pemikiran anda tentang mempunyai anak adalah suatu burden, kan yang menjalani hidup ini kan anda sendiri.
Jalani hidupmu dengan riang gembira dan bertanggung jawab sesuai dengan pilihanmu dan semoga pilihan hidupmu itu membawa dalam kehidupan yang Happily ever after youtu.be/TVjDM81RD4s
Anda memberikan sebuah video yang sangat menyentuh, pesan seorang tua ketika tua nanti kepada anaknya. Realitanya bagaimana sis? Orang tua dirawat pembantu, didiamkan anak karena beda pola pikir. Jika ada anak yang care dengan orang tuanya, itu bagus. Tapi kembali lagi ke realita, pembantu itu yang merawat ortu, sementara anak pergi mencari nafkah untuk cucu dan istrinya. Sebuah lingkaran setan bernama tanggung jawab yang memprihatinkan.
Tanyalah kepada orang tua masing2 apa mau ikut saya? Paling jawabannya klise, selama mama or papa masih kuat kerja, pantang minta anak cucu. Itu contoh orang tua yang mindsetnya anak bukan investasi, walau mereka ada missed 1 point di sini, mereka hidup, bekerja, tapi tidak menikmati hasil kerjanya lain kalau memang anak bagi mereka adalah hasil kerjanya ya itu kembali ke pilihan hidup ingin punya anak atau tidak, kan interest orang berbeda. Ini seperti ayat orang menanggung hutang menjadi budak yang menghutangi, padahal orang tua sebaik dan setulus ini bukanlah seorang penghutang.
2 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
2 Mei 2016
Lah.. gimana nih katanya bercerai karena takdir kok bilang juga klu ditinggal meninggal?
Jadi karena Si Takdir atau meninggal Takdirnya ? bingung sayah
ROSIANA028 tulis:
Sy bercerai karna takdir
Sy ditinggal meninggal
Anak sy adalah tabungan dimasa tua sy nanti
-
2 Mei 2016
ROSIANA028 tulis:
Sy bercerai karna takdir
Sy ditinggal meninggal
Anak sy adalah tabungan dimasa tua sy nanti
Sorry to hear that, tetap semangat ya. Jika mindset anda anak adalah jaminan hari tua, maka didiklah dengan baik sehingga ketika anda tua nanti anda tidak kecewa. Saya hargai pendapat anda. Tetapi buatlah rencana cadangan dengan investasi lain selain anak. Kadang harapan dan realita berbeda.
-
2 Mei 2016
hehehhehe boleh nanya ngga bro
apakah anda bangga n sayang ngga sama orangtua anda hehehehehe
YUDI139 tulis:
Anda memberikan sebuah video yang sangat menyentuh, pesan seorang tua ketika tua nanti kepada anaknya. Realitanya bagaimana sis?
....
bukanlah seorang penghutang.
2 Mei 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
2 Mei 2016
Betul bro Yudi kl jd ortu hrs mendidik anak dg baik sesuai FT (ini yg dilakukan papa sy), skrg papa sangat bahagia saat main dg cucu. Papa bilang kepada anak2 laki2 kl menikah hrs meneladani nabi Nuh. GBU
-
2 Mei 2016
INNE351 tulis:
Lah.. gimana nih katanya bercerai karena takdir kok bilang juga klu ditinggal meninggal?
Jadi karena Si Takdir atau meninggal Takdirnya ? bingung sayah
Nah bingung ya kan di tanya ya ak jawab aj begitu wkkkk
Kira2 bgt dah
-
2 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Sorry to hear that, tetap semangat ya. Jika mindset anda anak adalah jaminan hari tua, maka didiklah dengan baik sehingga ketika anda tua nanti anda tidak kecewa. Saya hargai pendapat anda. Tetapi buatlah rencana cadangan dengan investasi lain selain anak. Kadang harapan dan realita berbeda.
So pasti lah bro dalam toh hidup adalah belajar berjuang jgn pernah mengandalkan manusia siapa tau sebelum anak sy besar sy ud meninggal dl. Tp Tangan Tuhan tdk pernah terlambat asal mau berjuang
-
2 Mei 2016
LISBETH921 tulis:
hehehhehe boleh nanya ngga bro
apakah anda bangga n sayang ngga sama orangtua anda hehehehehe
Mau tau bgt apa ngga beth eh mabur ah
-
2 Mei 2016
HANDY252 tulis:
Bukannya orang nikah emang mau punya keturunan yah?kan buat penerus keluarga...kalo ortu punya usaha ya bearti generasi berikut penerus usaha kluarga....lah ini koq ga mau punya anak?piye toh?
Baca jehediah, salomo's stories.
Segala hasil jerih payahku di bawah matahari, tidak tahu akan kuwariskan kepada siapa, apakah dia seorang pemalas, atau seorang rajin, bla bla bla, dst.
Lihat realita penerus keluarga belum tentu lebih cakap dari pendahulunya, sampai ada istilah kekayaan tidak bertahan hingga 3 generasi.
Kalo ga punya anak dan punya usaha siapa penerusnya? Ya angkat orang lain jadi manajer sesuai kompetensi. Kan hak milik tetap jelas. Nah sekarang kemungkinan lain nih, bapak tukang sapu, anak 3, mau meneruskan apa? Apalagi yang sampe booming baru2 ini, bapak dan putrinya tinggal di kandang kambing. Sekarang kita pikir dari sudut pandang lebih luas lagi, siapa sih putri bapak itu sebelumnya? Ya jiwa tanpa tubuh, lha bapak itu egois, tidak memikirkan, asal having sex, jadilah anak, ga ada rencana mau diapakan si anak. Hasilnya seperti itu.
Sekarang ditanyakan ke diri sendiri, kalau manajer anda di perusahaan, tidak ada visi, tidak ada planning, istilah jawanya dipikir karo mlaku wae bero. Yo bubar usahanya. Hehehe.
3 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
2 Mei 2016
LISBETH921 tulis:
hehehhehe boleh nanya ngga bro
apakah anda bangga n sayang ngga sama orangtua anda hehehehehe
Sayang sekali dong, justru karena sayang itulah saya selalu ada untuk ortu saya, saya bantu segala kesusahannya, saya preventif berpikir proaktif, sebelum masalah terjadi. Misal deh ortu mau pergi naik mobil, saya selalu cek ban, air radiator, kondisi oli, test drive dulu, jika ok semua, lihat sopirnya malam cukup tidur gak? Lalu gaya berkendaranya bagaimana apakah safety n defensive driving? Lalu didoakan supaya sampai tempat tujuan dengan selamat.
Lalu saya tentu ingin dong menikmati hidup saya juga sebagai childfree, saya ingin baca buku santai malam hari, telpon romantis, atau sayang2an sama pasangan, lalu bekerja esok harinya. Tanpa beban pikiran anak rewel, susah tidur, dll.
2 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
2 Mei 2016
jika Tuhan berkendak lain dan setelah mas Yudi menikah istrinya hamil #istilahkasarnyakebobolan-vasektominyagagal..
apa yg mas Yudi lakukan, sedang dr awal tdk pernah plan utk itu..
btw knp ga seklian saja mas Yudi hidup selibat, jd hidup utk panggilan Tuhan..itu jg tabur tuai yg bagus bukan?
hidup yg senang trus,tanpa ada lika liku apa ga flat mas..wlo jln2 ke eropa, baca buku dipinggir resort mgkin hanya refresh sesaat..kapan sedihnya hehehhehhe, dari burden itu khn bs membentuk karakter org jg mas dalam mencari solusi..
klo aku bilank masalah bisa sama tp mencari solusi itu yg jd pembeda gmn kualitas diri km nantinya
2 Mei 2016 diubah oleh MEY072
-
2 Mei 2016
unique mindset, gak semua orang bisa berpikir seperti ini. Saya sendiri bukan type mindset seperti ini, terlalu beresiko tinggi juga. So pilihan ada di tangan masing2 mau menentukan jalan hidup yang seperti apa. Masing2 pilihan memiliki resikonya sendiri yang berbeda2.
-
2 Mei 2016
MEY072 tulis:
jika Tuhan berkendak lain dan setelah mas Yudi menikah istrinya hamil #istilahkasarnyakebobolan-vasektominyagagal..
apa yg mas Yudi lakukan, sedang dr awal tdk pernah plan utk itu..
btw knp ga seklian saja mas Yudi hidup selibat, jd hidup utk panggilan Tuhan..itu jg tabur tuai yg bagus bukan?
hidup yg senang trus,tanpa ada lika liku apa ga flat mas..wlo jln2 ke eropa, baca buku dipinggir resort mgkin hanya refresh sesaat..kapan sedihnya hehehhehhe, dari burden itu khn bs membentuk karakter org jg mas dalam mencari solusi..
klo aku bilank masalah bisa sama tp mencari solusi itu yg jd pembeda gmn kualitas diri km nantinya
Ya janganlah sampe bobol, tapi kalau terjadinya berarti saya harus relakan impian saya, urus tanggung jawab anak. Hidup selibat, wah saya normal masih ingin menikmati hubungan pernikahan dan romantisme secara sexual.
Percayalah monoton dalam hal baik, itu jauh lebih susah daripada kehidupan dinamis.
Orang bermasalah pasti lah itu, cuma lihat dulu sumber masalahnya dari mana?
Dalam atau luar? Kalau dari dalam ya salah kita sendiri, kalau dari luar ya harus secepatnya fokus ke solusi.
Contoh : Naik motor ban kempes kena ranjau paku, bukan salah kita. Tapi kalau naik motor mogok karena motor tidak dijaga kondisi dan perawatan diabaikan ya salah kita.
Mari kita lihat orang yang sudah kenyang asam garam kehidupan, hidup mereka cenderung monoton, why? Karena mereka tertempa oleh pengalaman jadinya sebelum masalah timbul sudah di prevent terlebih dahulu.
2 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
2 Mei 2016
waahh sy telat reedit isian sy..tolong mas baca lagi yg atas..dan ap cm itu yg mas cari ato memank ga ingin burden alias enjoy everytime selama hdp..kapan nemuin pembelajarannya..
belajar dari buku?bs..tapi teori lbh nyata huahahha..#maap klo sy byk nanya hbz br nemu yg kyk gini
2 Mei 2016 diubah oleh MEY072
-
2 Mei 2016
TJAHJADIA118 tulis:
unique mindset, gak semua orang bisa berpikir seperti ini. Saya sendiri bukan type mindset seperti ini, terlalu beresiko tinggi juga. So pilihan ada di tangan masing2 mau menentukan jalan hidup yang seperti apa. Masing2 pilihan memiliki resikonya sendiri yang berbeda2.
Terima kasih, resiko tentu ada Pak Tjahjadia, saya harus jadi tipe konservatif, bertindak cermat, teliti, dan tidak boleh ngawur dalam bertindak yang akhirnya merusak reputasi saya.
Contoh : Dugem, main sama PSK lalu jadi gosip, nyebar, repot ke depan di usaha saya.
Minum, mabuk, lalu meracau menceritakan rahasia.
Intinya harus hubungan profesional dengan orang sesuai kepentingan dan tidak campur adukkan urusan pribadi dengan pekerjaan.
2 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
2 Mei 2016
Gimana bs kenyang mkn asam garam dunia klo ga mo burden mas..
Preventif bgmn jika menjalani sdh mo yg easy saja..gmn tau cara pencegahan jika masalah saja tdk mengalami.. Khn enjoy trus hehehe
Nyari jodoh aja ampe ikut JK apa itu jg bkn salah satu burden hdp.. Dmn kluarga dan mgkin mas Yudi mengalami jg
2 Mei 2016 diubah oleh MEY072
-
2 Mei 2016
Yudi139@
Sblmnya saya minta maaf atas komen saya yg hin n run tdi.
To the point jg nih.
1.seandainya aq bertemu pria dan kami ada komitmen berumahtangga,ttpi dia mengungkapkan bahwa dia menginginkan kami berumah ta gga tanpa anak krn dia tdk bs memberikan anak(mandul) itu tdk akan menjadi masalah buat saya krn bs saja sebaliknya.
2.jika pasangan saya kelak meminta agar pernikahan kami tanpa anak krn usia kami yg sudah cukup tua dan berfikir tdk akan sanggup membsarkan anak mengingat kami menikah diusia tua itu jg tdk akan menjadi masalah.
3.saya single parent tpi tdk pernah menawarkan seks sebagai upah dari suami yg akan menikahi saya.saya mencari suami yg justru bisa menerima saya dgn segala beban saya dan saya juga bisa menerima dia dgn segala bebannya ingat!!pria jg manusia bukan Tuhan !masalah begitu byknya tawaran wanita muda diluar sana bukan urusan saya.urusan saya berusaha dan berdoa Dan jodoh itu anugrah Tuhan buat saya klo dijinkan menikah lagi.saya jg tidak sedang menunggu pria2 yg sedang mengejar wanita muda.yg saya tunggu adalah pria sejati yg dri Tuhan degn segala kekurangan dan kelebihannya.
Ntar dilanjut lagi....
-
2 Mei 2016
MEY072 tulis:
Gimana bs kenyang mkn asam garam dunia klo ga mo burden mas..
Preventif bgmn jika menjalani sdh mo yg easy saja..gmn tau cara pencegahan jika masalah saja tdk mengalami.. Khn enjoy trus hehehe
Nyari jodoh aja ampe ikut JK apa itu jg bkn salah satu burden hdp.. Dmn kluarga dan mgkin mas Yudi mengalami jg
Pakai JK kan melalui internet, seperti saya kalau ke gereja streaming saja. Itu bentuk pemanfaatan internet saja.
Oh untuk asam garam dunia, ada 2 cara orang mendapatkan itu.
1. Belajar dari pengalaman sendiri.
2, Belajar dari pengalaman orang lain.
Belajar paling enak itu ya belajar lewat point ke 2, orang sharing banyak, orang mengajarkan banyak juga kan tidak harus mengalami, tergantung anda suka informasi dan bisa filter atau tidak.
Ini ada cerita agak kocak saya bagi untuk anda.
Tahu ga sih kenapa setiap kali kita tanya seorang pemilik usaha berpengalaman, mereka selalu berbicara kalau usaha elektronik misalnya, tidak enak banyak rugi, susah, dll. Tapi si engkoh pemilik usaha ini usaha puluhan tahun elektronik? Hehehe.
Kita : Koh enak usaha elektro n lighting?
Engkoh 1 : Ora enak. Bla bla bla.
Kita : Koh usahanya maju banget ya, tokonya ramai.
Engkoh 2 : Kelihatan aja ramai, tapi cuma orang lewat. Bla bla bla.
Hehehe.
Jawabannya karena si engkoh ini tahu kalau dia bilang jualan usaha elektronik manis seperti madu maka kompetitor banyak bermunculan, lalu menurunkan pangsa pasarnya.
Dari cerita ini bisa dilihat kalau si engkoh pengalaman bisnis kuat, dan salah 1 cara menghilangkan calon kompetitor adalah make other ppl losing interests.
1 pengalaman anda dapatkan dari cerita ini, bisa dipraktekkan hehehe. Kalau orang masih hijau di bisnis dia akan cerita apa adanya, hasilnya ya masalah seperti itu tuh si pintar maha guru ticketing online. Setelah cerita bagaimana manisnya bisnis ticketing online, disikat indomaret. Habis dah pangsa pasarnya, entah sekarang bagaimana. Lalu seperti go jek, keluar deh grab bike, dll. Coba dia belajar dari pengalaman orang lain dan mau memperluas wawasan, kan ga bakalan dia sharing success story nya dan how to do it nya.
Jadi mey jgn ya jadi orang konyol, konyol di sini seperti ini, jangan pegang api nanti kamu terbakar sakit, lalu mey pegang apinya, terbakar baru berkata oh, iya ya api itu membakar. Hehehe.
Ngicip pengalaman itu ga enak loh, lebih baik lihat yang mengalami saja.
2 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
2 Mei 2016
Skrg ada 2 org ya pendapatnya sama yg senior bos jamu, yg junior bro Yudi.