Living happily without children, thought?
-
3 Mei 2016
DONY531 tulis:
Ya makanya td saya berandai2, coba kalo bro yudi & semua org di bumi itu memilih childfree (yg cowo2 pada vasektomi semua ke dokter muwardy, antri panjang bgt), pasti ga akan ada yg punya anak (lha wong dibabat habis sampai ke akar2nya sm dokter muwardy, harap pembaca jangan teriak histeris), dan akhirnya ga ada orang lg di bumi utk kira2 100tahun kedepan krn ga ada yg beranak (kecuali dokter muwardy tidak memvasektomi dirinya sendiri).
Childfree kan ga ada keturunan. Habislah manusia di bumi dimakan usia. Kecuali nanti teknologi kloning sudah diperbolehkan scr global. Wah ini bahasan baru lagi, haduh inilah enaknya berandai-andai.... lanjut bro..
Karna dr awal saya lihat bro yudi begitu memfokuskan ide "childfree" sekaligus merendahkan ide "yg penting beranak, soal rejeki liat nanti". Jd imajinasi saya menggunakan nilai positif ide childfree tsb utk dipraktekkan seluruh org di dunia, dan menerka-nerka hasilnya.
Dr awal jg bro yudi sering mengkhawatirkan kondisi ekonomi orang2 tua yg mempunyai anak di masa depan.. Saya jd mau tanya, bagaimana kondisi ekonomi org tua bro yudi skrg? Berkelebihankah atau kekurangankah?
Saya tinggal sendiri, ortu tinggal sendiri. Hidup berkecukupanlah, sederhana saya orangnya, saya sangat menikmati kehidupan seperti ini. Nyaman tidak bergantung orang lain, makan masak sendiri, cuci baju sendiri, ada mesin cuci, ada dry clean tools, tidur ya oke ada kasur, saya tipe orang merawat rumah, jadi ada desain2 hotel gitu dibuat untuk kamar sendiri hehehe. Tinggal cari istri saja.
Childfree kalau dipraktekkan ke orang itu pemaksaan namanya, harus kesadaran sendiri.
3 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
3 Mei 2016
Itulah yg saya maksud.. cobalah bro bayangkan, bro pny anak lelaki, nanti dia hidup sendiri berpisah dari bro, dia akan berkecukupan dan menikmati hidupnya tinggal sendiri (seperti yg bro lakukan sekarang). Indah gak hidupnya? (Kalo jawabnya "ga indah", ya berarti hidup bro saat ini jg ga indah, kan ini teori analogi secara berulang)
Juga tentang org tua bro yudi, yg skrg entah lg kekurangan or kecukupan scr finansial (pdhl td saya nanya begitu, tp mgkn bro yudi gak ngeh). Klo orgtua bro skrg berkecukupan, coba gabungkan dgn pengandaian yg pertama tadi, siapa tau meskipun bro nanti sudah pny anak, tp bro tetep bs berkecukupan layaknya org tua bro skrg (amiin).
Saya bukan mempraktekkan ke semua orang, tapi cm mengandaikan kok bro. Gmn seandainya semua org di dunia itu setuju childfree, dan gmn hasil dr pengandaian tsb. Mirip ky bro yudi, kan bro blm menikah n blm vasektomi, jd blm mempraktekkan, hanya mengandaikan, baru cm sekedar ide dlm pikiran bro. Tp bedanya bro yudi itu yg pro childfree, saya yg kontra. Ya gitu2 aj sih dari tadi.
-
3 Mei 2016
DONY531 tulis:
Itulah yg saya maksud.. cobalah bro bayangkan, bro pny anak lelaki, nanti dia hidup sendiri berpisah dari bro, dia akan berkecukupan dan menikmati hidupnya tinggal sendiri (seperti yg bro lakukan sekarang). Indah gak hidupnya? (Kalo jawabnya "ga indah", ya berarti hidup bro saat ini jg ga indah, kan ini teori analogi secara berulang)
Juga tentang org tua bro yudi, yg skrg entah lg kekurangan or kecukupan scr finansial (pdhl td saya nanya begitu, tp mgkn bro yudi gak ngeh). Klo orgtua bro skrg berkecukupan, coba gabungkan dgn pengandaian yg pertama tadi, siapa tau meskipun bro nanti sudah pny anak, tp bro tetep bs berkecukupan layaknya org tua bro skrg (amiin).
Saya bukan mempraktekkan ke semua orang, tapi cm mengandaikan kok bro. Gmn seandainya semua org di dunia itu setuju childfree, dan gmn hasil dr pengandaian tsb. Mirip ky bro yudi, kan bro blm menikah n blm vasektomi, jd blm mempraktekkan, hanya mengandaikan, baru cm sekedar ide dlm pikiran bro. Tp bedanya bro yudi itu yg pro childfree, saya yg kontra. Ya gitu2 aj sih dari tadi.
Sekarang kan berusaha lebih lagi ya, jadi resourcesnya dipakai untuk kembangkan usaha, jadi orang tua hidup lebih enak, saya juga lebih enak, bukan buat duplikat masa sekarang bro itu namanya stagnasi.
Iya anda kontra childfree, kenapa? Coba ceritakan menurut anda anak itu apa sih baiknya?
3 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
3 Mei 2016
Tentu saja bukan stagnasi (siapa juga yg mau?) Makanya mungkin banget masa depan finansial bro bs lebih baik drpd org tua (lebih drpd pengandaian saya tadi). Amin. Goodluck & God bless bro.
Kok masih tanya kenapa kontra childfree. Coba deh liat lg contoh2 pengandaian saya. Tentang yg seluruh dunia. Dan jg yg tentang bro & ortu bro. Itu udh jelas kali bro...
Anak itu sebaik dirimu bro. Ya! Anda adlh anak dr org tua anda. Anda bergerak utk masa depan yg lebih baik drpd org tua anda. Ga stagnan. Pertanyaannya skrg, kenapa gak kontra childfree?
3 Mei 2016 diubah oleh DONY531
-
3 Mei 2016
karena sesuai konsensus publik, punya anak justru jd indikator kebahagian manusia.
sementara judul berkata bahwa tdk ada anak utk mengejar kebahagiaan. Namun bila kita drill down ke komen2 dan argumen Yudi justru karena ada faktor lain.
YUDI139 tulis:
Judulnya saya rasa sudah tepat, karena topik adalah childfree, yaitu keinginan hidup bahagia tanpa anak.
-
3 Mei 2016
DONY531 tulis:
Tentu saja bukan stagnasi (siapa juga yg mau?) Makanya mungkin banget masa depan finansial bro bs lebih baik drpd org tua (lebih drpd pengandaian saya tadi). Amin. Goodluck & God bless bro.
Kok masih tanya kenapa kontra childfree. Coba deh liat lg contoh2 pengandaian saya. Tentang yg seluruh dunia. Dan jg yg tentang bro & ortu bro. Itu udh jelas kali bro...
Anak itu sebaik dirimu bro. Ya! Anda adlh anak dr org tua anda. Anda bergerak utk masa depan yg lebih baik drpd org tua anda. Ga stagnan. Pertanyaannya skrg, kenapa gak kontra childfree?
Maksud saya ini kita bicara scope paling kecil. Anak sisi positifnya buat anda apa? Nanti baru saya jelaskan juga kenapa says pro childfree.
SISKA774 tulis:
karena sesuai konsensus publik, punya anak justru jd indikator kebahagian manusia.
sementara judul berkata bahwa tdk ada anak utk mengejar kebahagiaan. Namun bila kita drill down ke komen2 dan argumen Yudi justru karena ada faktor lain.
Faktor lain apa yang anda tangkap sis? Ceritakan dong.
3 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
3 Mei 2016
Itu malah scope kecil mnrt saya.. scope dengan contoh pribadi (bro yudi sendiri).
Sisi positifnya, ya coba deh tanya org tua bro sndiri, apa positifnya mempunyai bro yudi sbg anak mereka (saya sndiri bersyukur menjadi anak dr org tua saya..) Wah kalo kenapa bro yudi pro childfree, saya bs baca dr komen2 bro yudi (sudah cukup jelas kok bro..)
-
3 Mei 2016
hepeng bah.. Lol
dan freedom
YUDI139 tulis:
Maksud saya ini kita bicara scope paling kecil. Anak sisi positifnya buat anda apa? Nanti baru saya jelaskan juga kenapa says pro childfree.
Faktor lain apa yang anda tangkap sis? Ceritakan dong.
3 Mei 2016 diubah oleh SISKA774
-
3 Mei 2016
Konsep kebahagiaan Yudy klo menurut saya keliru dan tidak sesuai konsensus
-
3 Mei 2016
Kejadian 1:27-28 (TB) Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.
Kecuali....maw Depopulasi..ya jgn beranak.itu lah rencana si jahat..pengurangan jumlah penduduk di bumi. Sori klo mnurut kalian ini ga nyambung..
-
3 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Saya tinggal sendiri, ortu tinggal sendiri. Hidup berkecukupanlah, sederhana saya orangnya, saya sangat menikmati kehidupan seperti ini. Nyaman tidak bergantung orang lain, makan masak sendiri, cuci baju sendiri, ada mesin cuci, ada dry clean tools, tidur ya oke ada kasur, saya tipe orang merawat rumah, jadi ada desain2 hotel gitu dibuat untuk kamar sendiri hehehe. Tinggal cari istri saja.
Childfree kalau dipraktekkan ke orang itu pemaksaan namanya, harus kesadaran sendiri.
Saran saya mending ga usah nikah sekalian bro. Punya istri itu boros lo, beli make-up, beli baju, beli kado, kasih makan 3 kali sehari, maintainnya mahal, jalan-jalan, ngajak makan di luar, salon, belanja online. Secara hitungan engga masuk akal dah, cowo rugiiiiiiiiiiii dah dijamin.
Belum lagi kalo sampai selingkuh, marah-marah ga jelas, sensitif waktu pms. Ribet dah. Kecuali kalo istrinya ikutan kerja, atau anak orang kaya yang bisa kasih tambahan modal. Kalo kaya gitu nanti kalo nikah butuh perjanjian pra-nikah yang jelas itungan harta gono-gini, duit suami - duit istri harus juga jelas. Mendingan gaji pembantu aja lebih murah jatuhnya. Duitnya bisa buat kembangin usaha lebih gede lagi, foya-foya atau keliling dunia.
Sekedar saran aja bro
-
3 Mei 2016
Eehhmm kykna bakal ada philosophy baru ntr lg di JK..
STRALDIN447 tulis:
Saran saya mending ga usah nikah sekalian bro. Punya istri itu boros lo, beli make-up, beli baju, beli kado, kasih makan 3 kali sehari, maintainnya mahal, jalan-jalan, ngajak makan di luar, salon, belanja online. Secara hitungan engga masuk akal dah, cowo rugiiiiiiiiiiii dah dijamin.
Belum lagi kalo sampai selingkuh, marah-marah ga jelas, sensitif waktu pms. Ribet dah. Kecuali kalo istrinya ikutan kerja, atau anak orang kaya yang bisa kasih tambahan modal. Kalo kaya gitu nanti kalo nikah butuh perjanjian pra-nikah yang jelas itungan harta gono-gini, duit suami - duit istri harus juga jelas. Mendingan gaji pembantu aja lebih murah jatuhnya. Duitnya bisa buat kembangin usaha lebih gede lagi, foya-foya atau keliling dunia.
Sekedar saran aja bro
-
3 Mei 2016
nahloh ini bukan "childfree" lagi.. saran utk bro straldin, dinamain "wifefree" aja nih idenya, kyknya cocok bro...
STRALDIN447 tulis:
Saran saya mending ga usah nikah sekalian bro. Punya istri itu boros lo, beli make-up, beli baju, beli kado, kasih makan 3 kali sehari, maintainnya mahal, jalan-jalan, ngajak makan di luar, salon, belanja online. Secara hitungan engga masuk akal dah, cowo rugiiiiiiiiiiii dah dijamin.
Belum lagi kalo sampai selingkuh, marah-marah ga jelas, sensitif waktu pms. Ribet dah. Kecuali kalo istrinya ikutan kerja, atau anak orang kaya yang bisa kasih tambahan modal. Kalo kaya gitu nanti kalo nikah butuh perjanjian pra-nikah yang jelas itungan harta gono-gini, duit suami - duit istri harus juga jelas. Mendingan gaji pembantu aja lebih murah jatuhnya. Duitnya bisa buat kembangin usaha lebih gede lagi, foya-foya atau keliling dunia.
Sekedar saran aja bro
-
3 Mei 2016
DONY531 tulis:
nahloh ini bukan "childfree" lagi.. saran utk bro straldin, dinamain "wifefree" aja nih idenya, kyknya cocok bro...
No wife = no woman = no cry = no child. Oh berarti maksud om bob marley itu ya, no woman, no kids, no cry. Ah embuhlah
-
3 Mei 2016
Hidup sendiri..nikmati sendiri,makan minum sendiri,jgn punya istri,jgn punya anak.. jangan lirik2 anak cwek org yg cantik2 buat rawat nanti tua(suster2 cantik).. duit buat sendiri..
Kesepian...keles
-
3 Mei 2016
Yudi anak tunggal sih ya..
Biasa nya anak tunggal lebih egois, karena sering sendiri dan lebih emosian bila ndak dituruti kemauannya. Mungkin efek kena curahan yg berlebihan dr kedua ortu semasa kecil dulu. gitu bukan?
-
3 Mei 2016
Hahaha.... jawaban spektakuler...
Like this bro (Peace...)STRALDIN447 tulis:
Saran saya mending ga usah nikah sekalian bro. Punya istri itu boros lo, beli make-up, beli baju, beli kado, kasih makan 3 kali sehari, maintainnya mahal, jalan-jalan, ngajak makan di luar, salon, belanja online. Secara hitungan engga masuk akal dah, cowo rugiiiiiiiiiiii dah dijamin.
Belum lagi kalo sampai selingkuh, marah-marah ga jelas, sensitif waktu pms. Ribet dah. Kecuali kalo istrinya ikutan kerja, atau anak orang kaya yang bisa kasih tambahan modal. Kalo kaya gitu nanti kalo nikah butuh perjanjian pra-nikah yang jelas itungan harta gono-gini, duit suami - duit istri harus juga jelas. Mendingan gaji pembantu aja lebih murah jatuhnya. Duitnya bisa buat kembangin usaha lebih gede lagi, foya-foya atau keliling dunia.
Sekedar saran aja bro
-
3 Mei 2016
Saya yakin Yudi masih normal. Masih butuh pasangan lawan jenis utk kbutuhan biologis (sex) dlm konteks yg halal. Eniwe, klo Yudi punya niat tdk mau punya anak dgn alasan2 yg sdh diutarakan, itu hak dia. Dan dia tidak serta merta melawan Firman Tuhan. Cuma konsep kebahagiaan menurut Yudi kurang tepat dgn mengatakan jika tdk punya anak bisa hidup bahagia. Karna konsensus berkata anak adalah sumber kebahagiaan. Yang Yudi paparkan adalah karena faktor kebebasan finansial dan kebebasan ruang gerak pribadi.
Itu sih menurut hemat saya.
-
3 Mei 2016
ho oh. biarin aja lah si bro yudi, emang gitu dia dari dulu (loh kok saya jd sok kenal dengan beliau). maksud beliau pasti baik, setidaknya untuk dirinya sendiri (dan pasangannya nanti).
saya tetep menghargai bro yudi sebagai TS, nambah wawasan juga nih topik, tapi ya tetep kontra dengan pendapat beliau.
etapi bisa jg tuh idenya bro straldine, mirip2 selibat ya. no woman no baby ya no cry (secara harfiah= ga bakal ada tangisan bayi minta mimi cucu n minta ganti popok)
-
4 Mei 2016
Ga mo selibat bro dony.. Khn diawal aku sempet bilank gitu jg..
TS jawab msh perlu kebutuhan biologis..katanya
4 Mei 2016 diubah oleh MEY072
-
4 Mei 2016
MEY072 tulis:
Ga mo selibat bro dony.. Khn diawal aku sempet bilank gitu jg..
TS jawab msh perlu kebutuhan biologis..katanya
ohgitu ya katanya.. thanks sis mey sudah mengingatkan
-
4 Mei 2016
SISKA774 tulis:
Konsep kebahagiaan Yudy klo menurut saya keliru dan tidak sesuai konsensus
Salahnya di mana menurutmu? Saya tahu saya bukan good parents, saya ingin self improvements, lalu hidup bahagia dengan pasangan secara psikologis, sex, relationship, dll.
-
4 Mei 2016
STRALDIN447 tulis:
Saran saya mending ga usah nikah sekalian bro. Punya istri itu boros lo, beli make-up, beli baju, beli kado, kasih makan 3 kali sehari, maintainnya mahal, jalan-jalan, ngajak makan di luar, salon, belanja online. Secara hitungan engga masuk akal dah, cowo rugiiiiiiiiiiii dah dijamin.
Belum lagi kalo sampai selingkuh, marah-marah ga jelas, sensitif waktu pms. Ribet dah. Kecuali kalo istrinya ikutan kerja, atau anak orang kaya yang bisa kasih tambahan modal. Kalo kaya gitu nanti kalo nikah butuh perjanjian pra-nikah yang jelas itungan harta gono-gini, duit suami - duit istri harus juga jelas. Mendingan gaji pembantu aja lebih murah jatuhnya. Duitnya bisa buat kembangin usaha lebih gede lagi, foya-foya atau keliling dunia.
Sekedar saran aja bro
Itu namanya ilegal sex, dosa. Saya bukan laki ayam yang asal lihat cewek hot langsung on, terus bayar. Itu sih tidak bisa kontrol libido bro, masa cari wanita model sex toys gitu. Paradigma dan brain penting juga.
-
4 Mei 2016
SISKA774 tulis:
Yudi anak tunggal sih ya..
Biasa nya anak tunggal lebih egois, karena sering sendiri dan lebih emosian bila ndak dituruti kemauannya. Mungkin efek kena curahan yg berlebihan dr kedua ortu semasa kecil dulu. gitu bukan?
Sayangnya bukan. Anda ada buat thread soal itu saya sudah ceritakan di sana. Hehe.
4 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
4 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Itu namanya ilegal sex, dosa. Saya bukan laki ayam yang asal lihat cewek hot langsung on, terus bayar. Itu sih tidak bisa kontrol libido bro, masa cari wanita model sex toys gitu. Paradigma dan brain penting juga.
Dari sisi mana saya menganjurkan anda untuk melakukan ilegal sex. Saya hanya menggunakan logika transaksional (dan cost/work/obligation oriented) yang ada di tulisan anda di halaman pertama untuk diterapkan pada sebuah pernikahan. Simple as that. If my logical thought seems irrasional, well, maybe you should check your logical thought too.
Anda di trit lain dengan gagah perkasa membawa humanisme, bagaimana kita harus kasih terhadap orang lain walau beda agama. Tetapi dengan (calon) buah hati dan darah daging anda sendiri anda sudah melakukan perhitungan untung rugi yang luar biasa. Di situ saya merasa sedih.
Saya punya ponakan bro, tidak ada hubungan darah karena dia anak sahabat saya. Dan saya sayang dia, ~yg kenal saya pribadi pasti tahu~. Banyak yang saya korbankan untuk dia, karena mama papanya sering keluar kota, bangun pagi antar sekolah siangnya jemput, malam nemeni kerjakan pr (saya benci bangun pagi). Dan dia membayar lunas semua pengorbanan saya dengan senyuman dan ucapan aku sayang om. Lunas.
So, saya mendoakan bro (dan saya sendiri karena saya belum menikah dan punya anak) untuk merasakan kasih dan kebahagiaan yang sama ketika memeluk dan melihat senyuman darah daging anda (dan saya juga) nanti.
Trust me, there will be some time when you wish you could sell all your world just to see your love one happy (or healthy ~ saya orang asuransi jadi sering lihat hal ini). Maaf kalo baper dikit.
Maaf kalo ada salah kata. Nites and God Bless. Straldin out.
4 Mei 2016 diubah oleh STRALDIN447