Living happily without children, thought?
-
4 Mei 2016
(maaf terpotong) proses ini terjadi bukan dlm waktu yg cepat namun cukup memakan waktu lama. saya rela mengganti mobil dgn mobil yg lebih kecil agar dia bisa leluasa naik dan turun sendiri....... perubahan itu mulai saya rasakan saat usia saya 36 thn n rasanya terus berproses sampai saat ini n menyentuh semua lini hidup saya. dulu staf saya sangat takut katanya saya kejam... telat sedikit .. alpa... semua hrs prosedural.... pinjam uang utk bayar sekolah anak saya akan bilang itu resiko punya anak... nggak masuk krn anak/suami sakit saya bingung ... yg sakit lain yg nggak masuk koq kamu n sanksinya ALPA... semoga sekarang nggak lagi saya berusaha lebih bijak ... saya bukan manager... saya adalah pemimpin walaupun tingkat menengah
saya adalah tipe pekerja..... senin sd kamis kerja dikantor pemerintahan sabtu n minggu menjadi bigboss pd sebuah pabrik kayu. pd suatu malam minggu saya pulang dari pabrik sdh sangat malam krn suara mesin mobil dia bangun n menjemput saya .... memeluk kaki saya dgn kuat saya berusaha melepaskan krn banyak serpihan kayu gergajian yg melekat dgn mengatakan lepas... lepas... kotor.... bau mama blm mandi...... dia mengeratkan pelukan dan dengan polosnya mengatakan..... biar kotor biar bau tetap disayang.......
saya sadar dgn usia saya .... logika saya juga sdh menghitung resiko itu ..... tapi mempunyai harapan adalah semangat yg memberi kekuatan... saya tau punya anak tidak mesti mengandung n melahirkan.... banyak cara yg bisa ditempuh salah satunya adopsi
seorang bayi kecil memberi pelajaran pd saya ttg banyak hal..... pengorbanan.... cinta kasih.... berbagi..... dsb...... berada diantara org2 yg saya kasihi adalah prioritas saya saat ini n anak2 memberi warna tersendiri bagi saya........
-
4 Mei 2016
sebagai pegawai pemerintah tugas saya cukup menguras energi...penuh tekanan malah ancaman... dibantingkan badik .... ditodongkan pistol.... ancaman penculikan sdh pernah saya rasakan.... terkadang saya hrs meninggalkan rumah n tidur dihotel agar keberadaan saya tidak terlacak sampai pengambilan keputusan terjadi n pihak2 tertentu tidak dpt mempengaruhi pengambilan keputusanku.... banyaknya konflik kepentingan mengharuskan saya tidak tinggal bersamanya saya takut dia menjadi korban ....... saat ini saya rindu hidup tenang ....... tapi sendiri ????????
-
4 Mei 2016
MARIA148 tulis:
(maaf terpotong) proses ini terjadi bukan dlm waktu yg cepat namun cukup memakan waktu lama. saya rela mengganti mobil dgn mobil yg lebih kecil agar dia bisa leluasa naik dan turun sendiri....... perubahan itu mulai saya rasakan saat usia saya 36 thn n rasanya terus berproses sampai saat ini n menyentuh semua lini hidup saya. dulu staf saya sangat takut katanya saya kejam... telat sedikit .. alpa... semua hrs prosedural.... pinjam uang utk bayar sekolah anak saya akan bilang itu resiko punya anak... nggak masuk krn anak/suami sakit saya bingung ... yg sakit lain yg nggak masuk koq kamu n sanksinya ALPA... semoga sekarang nggak lagi saya berusaha lebih bijak ... saya bukan manager... saya adalah pemimpin walaupun tingkat menengah
saya adalah tipe pekerja..... senin sd kamis kerja dikantor pemerintahan sabtu n minggu menjadi bigboss pd sebuah pabrik kayu. pd suatu malam minggu saya pulang dari pabrik sdh sangat malam krn suara mesin mobil dia bangun n menjemput saya .... memeluk kaki saya dgn kuat saya berusaha melepaskan krn banyak serpihan kayu gergajian yg melekat dgn mengatakan lepas... lepas... kotor.... bau mama blm mandi...... dia mengeratkan pelukan dan dengan polosnya mengatakan..... biar kotor biar bau tetap disayang.......
saya sadar dgn usia saya .... logika saya juga sdh menghitung resiko itu ..... tapi mempunyai harapan adalah semangat yg memberi kekuatan... saya tau punya anak tidak mesti mengandung n melahirkan.... banyak cara yg bisa ditempuh salah satunya adopsi
seorang bayi kecil memberi pelajaran pd saya ttg banyak hal..... pengorbanan.... cinta kasih.... berbagi..... dsb...... berada diantara org2 yg saya kasihi adalah prioritas saya saat ini n anak2 memberi warna tersendiri bagi saya........
Itu namanya pola pikir bos, anda terlalu strict, memberikan tekanan yang tidak perlu terhadap psikologi karyawan karyawati anda. Tapi kita tidak bahas itu, karena topik kita childfree ya.
Pertanyaan saya simple saja :
1. Anda dengan kesibukan seperti itu, bisakah mengasuh anak?
2. Cerita anda sangat menyeramkan bagi saya, kaki banyak serpihan kayu, anak tetap memeluk, alasan sayang, kalau anak kena mata, atau sisa gergajian menusuk kulit dalam, bukankah tambah jadi masalah ya? Sudah capek pulang kerja, terjadi drama kasih sayang seorang anak, melakukan hal tak perlu, terluka dan menggemparkan anda di saat malam dan sudah capek untuk mengantarkan ke rumah sakit.
Belum menunggui di rumah sakit. Tapi untunglah kejadian di cerita itu tidak ada masalah apapun.
3. Return value dari pelukan tersebut apa? Ya mungkin anak itu menyenangkan hati anda pada hari itu, jika ternyata anda pulang capek kerja rumah berantakan karena tingkah anak?
Jangan lupakan habit anda akan segala sesuatu haruslah prosedural. Anak kecil tidak akan mengerti soal itu dan anda pada suatu ketika akan meledak juga karena ritme hidup anda terganggu.
4 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
4 Mei 2016
MARIA148 tulis:
sebagai pegawai pemerintah tugas saya cukup menguras energi...penuh tekanan malah ancaman... dibantingkan badik .... ditodongkan pistol.... ancaman penculikan sdh pernah saya rasakan.... terkadang saya hrs meninggalkan rumah n tidur dihotel agar keberadaan saya tidak terlacak sampai pengambilan keputusan terjadi n pihak2 tertentu tidak dpt mempengaruhi pengambilan keputusanku.... banyaknya konflik kepentingan mengharuskan saya tidak tinggal bersamanya saya takut dia menjadi korban ....... saat ini saya rindu hidup tenang ....... tapi sendiri ????????
Saya rasa dengan resiko yang luar biasa itu pendapatan anda juga luar biasa ya. Anda takut hidup sendiri? Tapi terpaksa hidup sendiri supaya tidak membahayakan keluarga. Cobalah anda gali lagi tentang how to enjoy the life, maka anda tidak akan merasa kesepian seperti saya, walau single.
There are ton of entertainments, stress diancam, kerja high risk, tetap berjuang, uang kumpul investasi, nanti juga pensiun bisa santai. Skrg waktu libur? Ya bersantailah.
Pernah ke disneyland? Pernah ke new york? Boston mancing ikan rainbow trout, ramah tamah sosialisasi sama bule, ke swiss, mandi air panas di puncak gunung dingin? Sepi? Tenang ada teman traveller lain, hobi nulis? Sahabat pena, belajar bahasa jepang, makan sushi, pergi ke tsukiji market, ke onsen mandi campur2, guyonan. Atau kaya mark wiens itu, sudah makan, bawaan tongkat selfie, dibayar pula. Ga ada kritikan dari orang secara fisik, saya kalau gendut karena suka makan, ya sekalian makan apapun yang disuka. Ini hidup anda loh anda berhak bahagia.
Kangen kehadiran anak kecil? Jadi guru, sampe puas didik anak2. Gak suka? Ya resign, cari apa yang jadi kesukaan anda, tanya diri sendiri. Mungkin anda sangat kaya raya, buat rumah tingkat 4, di atas kolam renang dan taman buatan, renang sendiri. Hobi apa? Hobi otomotif misal, suka mobil, ya ulang tahun nyanyi sendiri happy birthday sambil kasih kado diri sendiri lewat pos kunci bentley terbaru misal.
Keep optimis sista. Hidup itu indah di dalam Tuhan, dan terlalu berharga waktu hidup anda jika anda habiskan untuk hal yang tidak anda sukai.
Anda suka bioskop? Beli tiket sendirian 1 orang? Malu? Salah beli semua tiket 1 cinema. Sekalian iseng ga tanggung2 hehehe. Ini just kidding ya, tapi pernah saya lakukan waktu ironman3 keluar. Hehehe.Saya jadi tergelitik untuk memberikan gambar buzz and woody, saya sebagai buzz, anda sebagai woody. Hehehe.
Atau
Was2 tiap hari anak balita, kerjaan kok resiko besar, stress ganti popok, stress ditanya perkalian dan penjumlahan dasar, bantu anak hapalkan pancasila, beri ipad bingung block konten porno? Atau menangis penuh haru lihat anak lomba nyanyi, menunjukkan gambar coret2an ini papa (bentuk orang sawah), ini mama (orang sawah juga), ini saya (gambar orang2an sawah). Menangis karena anak tak tahu kamera, atau menangis karena melihat gambar seni abstrak? Itu tidak ada bedanya dengan kita di pameran akik melihat orang pola pikir terbelakang melakukan tawar menawar harga tanpa standar jelas. Saya biasanya kalau iseng dulu waktu booming akik ya, ikut dengar gitu, tanya ini harganya berapa pak? 1 Milyar. Oh ya ya, manggut2 juga. (Dia senyum bangga, saya juga senyum bangga lihat kekonyolannya). Hehehe.
Ini belum proses anda melahirkan, orang patah tulang saja teriak2, ini patah tulang pinggang, tulang belakang. Belum proses menyusui, belum proses suami minta jatah, tapi anak minta ASI.
Ya itu kembali ke pilihan masing2 ya. Saya lihat anda sangat memiliki potensi bahagia, hanya kurang tahu caranya.
4 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
4 Mei 2016
masa muda saya habiskan utk bekerja....
mewujudkan semua mimpi yg tidak sempat terwujud semasa kecil.... saat teman2 kesekolah dgn sepatu mahal n uang jajan saya pakai sepatu yg sederhana n terkadang sobek... saat teman2 main lirik2an dgn lawan jenis saya hrs belajar dgn mimpi dapat beasiswa tapi hanya tinggal mimpi krn beasiswa hanya utk anak pejabat.... saya hrs bekerja utk bisa sekolah n membiayai kuliah saya krn saya sangat percaya bahwa pendidikan adalah cara utk bisa keluar dari kemiskinan dan sepertinya itu benar adanya. hidup yg begitu keras membentuk saya menjadi terbiasa dgn keadaan itu diawal2 karir saya atasan saya membebani tugas yg cukup menantang adrenalin.... semua saya jalani awalnya krn tanggung jawab n integritas..... karir mulai naik tapi tentu tantangannya juga naik kelas parahnya saya terima semuaya tapi menyita semua waktu saya... krn dunia kerja saya cukup keras saya dikelilingi rekan2 pria termasuk bawahan saya semua pria.... mereka tidak lagi istimewa n saya nyaman dgn mereka. namun ada titik dimana saya jenuh..... apakah hidup saya hrs begini terus?????? sampai kapan?????? saya mulai mencari yang lain n saya rindu yang lain itu saat semua ambisa saya tlh saya peroleh......
dulu saya tidak nggehhh sama anak2..... sekarang suka sekali........ dulu saya tidak berpikir ttg keluarga ...... sekarang saya sering berpikir kalau saja ada seseorang disampingku utk saya menyandarkan beban yg ada dikepala saya dan menjadi benar2 menjadi wanita yg lembut n penuh kasih........
-
4 Mei 2016
MARIA148 tulis:
masa muda saya habiskan utk bekerja....
mewujudkan semua mimpi yg tidak sempat terwujud semasa kecil.... saat teman2 kesekolah dgn sepatu mahal n uang jajan saya pakai sepatu yg sederhana n terkadang sobek... saat teman2 main lirik2an dgn lawan jenis saya hrs belajar dgn mimpi dapat beasiswa tapi hanya tinggal mimpi krn beasiswa hanya utk anak pejabat.... saya hrs bekerja utk bisa sekolah n membiayai kuliah saya krn saya sangat percaya bahwa pendidikan adalah cara utk bisa keluar dari kemiskinan dan sepertinya itu benar adanya. hidup yg begitu keras membentuk saya menjadi terbiasa dgn keadaan itu diawal2 karir saya atasan saya membebani tugas yg cukup menantang adrenalin.... semua saya jalani awalnya krn tanggung jawab n integritas..... karir mulai naik tapi tentu tantangannya juga naik kelas parahnya saya terima semuaya tapi menyita semua waktu saya... krn dunia kerja saya cukup keras saya dikelilingi rekan2 pria termasuk bawahan saya semua pria.... mereka tidak lagi istimewa n saya nyaman dgn mereka. namun ada titik dimana saya jenuh..... apakah hidup saya hrs begini terus?????? sampai kapan?????? saya mulai mencari yang lain n saya rindu yang lain itu saat semua ambisa saya tlh saya peroleh......
dulu saya tidak nggehhh sama anak2..... sekarang suka sekali........ dulu saya tidak berpikir ttg keluarga ...... sekarang saya sering berpikir kalau saja ada seseorang disampingku utk saya menyandarkan beban yg ada dikepala saya dan menjadi benar2 menjadi wanita yg lembut n penuh kasih........
Mulai buat list sis, kasih judul besar MY REVENGE LISTS (Joking ya tapi coba anda pikirkan esensinya) :
1. Dulu jaman kecil liat orang pake sepatu bagus2, kita ga mampu beli. Sekarang? Beli semua. Biar kaki 2 juga no problem sepatu 20, 200, 1 gudang. Happy? Happy.
2. Dulu jaman kecil teman lirik2an sama lawan jenis. Anda bingung untuk belajar demi beasiswa.
Sekarang? Ke warung kopi terdekat, expresso, ada berondong seger, panggil pelayan bilang, itu meja semua bill saya tanggung, terus dia kan kaget tuh ya. Ini dia saatnya anda lirik. Gitu sis.
3. Dst. Jika jenuh, berpikirlah hal lain dan lakukan dengan gaya yang berbeda.
Saya beri contoh lagi ya ini keisengan saya karena dulu juga susah dan sama saya berpikir seperti anda, kehidupan, kerja keras, Tuhan, dan dedikasi adalah jalan keluar dari kemiskinan.
Saya dulu itu jaman kecil kalau lihat tetangga nonton satria baja hitam atau main nintendo, saya cuma pegang mainan gasing murahan 50 rupiah, diam di sekitarnya supaya kalau ada yang bosan saya juga bisa pijet2 itu nintendo.
Sekarang? Kamar saya isi aneka gadget, aneka gaming station. Jadi tanya diri sis apa yang jadi keinginan sista yang belum tercapai. Selama itu tidak menyakiti orang, tidak melanggar hak asasi orang lain ya lakukan. Tidak ada salahnya, semua orang berhak untuk bahagia. Hidup terlalu eman sis diisi dengan ratapan kesedihan, depresi, dan kesia2an berharap hal yang hilang.Dekat sama cowok, cowoknya tidak ada kontak, tidak ada respon lagi, ya sudah cari cowok baru lagi. Keep struggling, kalau anda lihat tembok, temboknya penuh lubang, lalu anda berharap tembok itu tidak roboh, ya semen lagi sis, nanti orang lain lubangi lagi, ya dibuang orangnya, temboknya disemen lagi dan ta da anda punya tembok mulus tak berlubang. Namanya hidup pasti ada cobaan, ada masalah, ada badai, jangan patah semangat, tetap jalan terus. Hari ini nangis, besok harus ketawa ceria.
4 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
4 Mei 2016
yappp ......
saya hanya coba berbagi ..... bahwa dulu saya tidak suka anak2 ...lengkap dgn latar belakangnya........ sekarang saya suka sama anak2 termasuk dampak lainnya.....
proses hidup.... ternyata mengubah saya..........
mungkin saja suatu saat kamu mengalami itu..... kamu anak tunggal...... tidak pernah merasakan berbagi dgn saudara... bagaimana dgn mama kamu tidakkah kamu bertanya dlm hati bahwa dia pengen punya cucu dari anak tunggal tersayangnya?????? n masih banyak faktor yg mungkin saja bisa merubahmu kelak.......
-
4 Mei 2016
MARIA148 tulis:
yappp ......
saya hanya coba berbagi ..... bahwa dulu saya tidak suka anak2 ...lengkap dgn latar belakangnya........ sekarang saya suka sama anak2 termasuk dampak lainnya.....
proses hidup.... ternyata mengubah saya..........
mungkin saja suatu saat kamu mengalami itu..... kamu anak tunggal...... tidak pernah merasakan berbagi dgn saudara... bagaimana dgn mama kamu tidakkah kamu bertanya dlm hati bahwa dia pengen punya cucu dari anak tunggal tersayangnya?????? n masih banyak faktor yg mungkin saja bisa merubahmu kelak.......
Saya rasa anda dan saya ada kemiripan, tapi ada perbedaan mendasar.
Perbedaannya ekstrem begini sista, anda rindu anak2 karena anda tidak mengenal sisi anak2 yang sedang tertidur di dalam diri anda.
Sedangkan saya ini sadar betul dan menemukan sisi anak2 di dalam diri saya,
sehingga I'd rather feed my childish side, than raising a real child. Ini juga salah satu dari banyaknya alasan saya memilih childfree.Sista cobalah bertanya ke diri sendiri, betulkah ingin anak? Bukan anda ingin menikmati apa yang anda belum pernah nikmati ketika anak2?
Saya orang dewasa minum susu anak kecil kalau penasaran coba rasanya dan tidak akan merasa malu jika ternyata rasanya enak, saya beli itu terus hehehe contoh product nestle tuh enak2, makan ice cream juga enjoy kalau penasaran ikutan antri bareng bocah2 gitu. No problem. Ini hidup dan harus dinikmati. Hehehe.Untuk masalah mama, dia sekarang happy, anaknya sering berkunjung, ada anjing beagle lucu pemberianku, hari senin - jumat melakukan hobi les piano, sambil jaga toko, ada interaksi dengan pembeli beliau bisa ngobrol ngalor ngidul, hari minggu pijat tradisional, dipanggilkan. Loh kan enak to. Mau nonton acara TV ya nonton, mau belanja ya belanja. Tempo hari nonton captain america civil war bertiga. Saya, mama dan nenek saya. Makan romantis bertiga. Hehehe disyukuri saja. Saya lihat pengorbanan beliau sungguh luar biasa besar di hidup saya. Saya juga mengerti dan tidak bakal mau lah urus anak. (alasan lain saya memilih childfree).
Jika mereka meninggal, meninggal sudah puas hidupnya. Kalau saya? Simple ya langsung diurus suster, atau ke panti jompo di luar negeri ya bisa. Nanti kalau mati ya sudah disumbangkan semua, anggota badan kalau masih lengkap kalau ada yang butuh ya disumbangkan. Toh hidup itu loh hanya sementara. Tuhan itu luar biasa mengasihi kita. Janganlah dirusak kebahagiaan ini dengan kehadiran sesuatu yang belum tentu baik. (Mengapa dikatakan belum tentu baik?Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Aku membenci segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari, sebab aku harus meninggalkannya kepada orang yang datang sesudah aku.
Dan siapakah yang mengetahui apakah orang itu berhikmat atau bodoh?
Meskipun demikian ia akan berkuasa atas segala usaha yang kulakukan di bawah matahari dengan jerih payah dan dengan mempergunakan hikmat.
Inipun sia-sia.
Dengan demikian aku mulai putus asa terhadap segala usaha yang kulakukan dengan jerih payah di bawah matahari.
Sebab, kalau ada orang berlelah-lelah dengan hikmat, pengetahuan dan kecakapan, maka ia harus meninggalkan bahagiannya kepada orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu.
Inipun kesia-siaan dan kemalangan yang besar.
{Pengk 2:17-21}Ada yang bisa jamin saya bakal punya anak seperti einstein pintarnya?
Ada yang bisa jamin saya bakal punya anak seperti tokoh besar lainnya?Yang ada sekarang siapa? Mama dan nenek ya diurus dulu sambil urus diri sendiri. Hehehe.
4 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
4 Mei 2016
Bro… gw mau nanya… ini diluar pemikiran bro soal background ketidak inginan memiliki anak, anggaplah ini murni igauan cara berpikir gw karena mempertanyakan hal ini…
Satu pertanyaan aja… Menurut bro, dengan alasan menghindari dosa baru lalu enggan memiliki anak apakah ini bisa dikatakan benar bahwa… Ada seseorang yg tidak menginginkan kehadiran anak dalam rumah tangganya yg sah karna ia tidak ingin ‘menciptakan’ bibit dosa baru di dunia ? Mengapa ? Karena begini… menurut orang tsb, si bayi yg lahir akan tumbuh besar dan sebagai manusia biasa maka ada kemungkinan suatu saat nanti si anak tsb akan berbuat dosa... Bagaimana tanggapan bro tentang pandangan orang tsb…?
-
4 Mei 2016
YOSEPHERE279 tulis:
Bro… gw mau nanya… ini diluar pemikiran bro soal background ketidak inginan memiliki anak, anggaplah ini murni igauan cara berpikir gw karena mempertanyakan hal ini…
Satu pertanyaan aja… Menurut bro, dengan alasan menghindari dosa baru lalu enggan memiliki anak apakah ini bisa dikatakan benar bahwa… Ada seseorang yg tidak menginginkan kehadiran anak dalam rumah tangganya yg sah karna ia tidak ingin ‘menciptakan’ bibit dosa baru di dunia ? Mengapa ? Karena begini… menurut orang tsb, si bayi yg lahir akan tumbuh besar dan sebagai manusia biasa maka ada kemungkinan suatu saat nanti si anak tsb akan berbuat dosa... Bagaimana tanggapan bro tentang pandangan orang tsb…?
Kalau itu alasan orang tersebut, menurut saya itu hanyalah alasan yang dibuat2 saja karena dia bingung menjawab pertanyaan orang kenapa kok sudah menikah belum juga punya anak atau tidak mau punya anak. Inti alasannya tetap sama di sini (Dia tidak ingin punya anak).
Mungkin karena yang tanya seorang yang terkenal religius di lingkungannya ya dia jawab menurut sudut pandang religius yang terkesan mengada2 (mengapa dikatakan mengada2 baca selanjutnya di bawah, "tidak ada manusia luput dari perbuatan dosa"). Sebetulnya di sini kalau kita mau berpikir lebih luas lagi ya, ini masalah kan sebenarnya privasi orang tersebut dengan pasangannya, bukan urusan yang tanya, tapi yah namanya orang sini masih close minded ya jadi ya ditanyakan, mungkin waktu arisan, lama ga ketemu bro anak sekarang berapa? Loh kok belum punya anak? Lalu dipandang negatif, ini prejudice yang sangat menyedihkan. Mungkin juga ada yang bisik2 bro apa kamu impoten? Aku ada obat kuat tok cer neh, padahal masalahnya bukan itu sebetulnya. Tapi kesadaran diri yang ditanya bahwa "children are not for me".
Dia memberikan alasan ambigu seperti itu karena menghargai lawan bicara, dan berusaha menjawab dengan sopan. Kalau di luar negeri, cukup 1 sentence, It's none of ur business. My life, my rule. Ini berlaku untuk pertanyaan sejenis soal privasi orang.
Contoh :
Ada tetangga baru pulang, ditanya "Baru pulang? Dari mana? Mau pergi? Pergi ke mana?"Lol ini adalah pertanyaan dengan jawab kategori "Ngertipun percuma, kan urusan privasi masing2 ya." Andaikan saya ditanya gitu, saya jawab dengan senyum, mau ke planet mars. Lalu si penanya reaksinya bagaimana? Oh mau ke sana to. Terus? end sampai di sana. Lha terus ngapain tanya hal yang ngertipun percuma? hehehe. Tapi yah itu cuma perbedaan antara close minded and open minded saja.
Cuma yah dia hanya kebingungan menjabarkan, jadinya diciptakan alasan pokoknya intine ya begitu itu, tidak mau punya anak.
Anak itu bukan hak milik orang tua ya, anak jelas akan tumbuh dewasa, kemudian akan menjalani kehidupan, dengan segala realitanya, secara mandiri, sebagai individu, sebagai manusia yang utuh. Jadi masalah si anak ini nanti buat dosa atau tidak itu ya sudah jadi tanggung jawab anak tersebut dengan Tuhan. Memangnya bakalan ada manusia yang tidak pernah berdosa? Hehehe. Kecuali Yesus ya.
Tugas orang tua hanya merawat, dan mendidik anak, jika tidak ingin jadi orang tua ya sah2 saja karena itu pilihan hidupnya.
4 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
4 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Kalau itu alasan orang tersebut, menurut saya itu hanyalah alasan yang dibuat2 saja karena dia bingung menjawab pertanyaan orang kenapa kok sudah menikah belum juga punya anak atau tidak mau punya anak. Inti alasannya tetap sama di sini (Dia tidak ingin punya anak).
Anak itu bukan hak milik orang tua ya, anak jelas akan tumbuh dewasa, kemudian akan menjalani kehidupan, dengan segala realitanya, secara mandiri, sebagai individu, sebagai manusia yang utuh. Jadi masalah si anak ini nanti buat dosa atau tidak itu ya sudah jadi tanggung jawab anak tersebut dengan Tuhan. Memangnya bakalan ada manusia yang tidak pernah berdosa? Hehehe. Kecuali Yesus ya.Tugas orang tua hanya merawat, dan mendidik anak, jika tidak ingin jadi orang tua ya sah2 saja karena itu pilihan hidupnya.
Wah ada tambahan lagi, baru di baca… yah, memang beginilah kalo hidup dinegara yg menganut budaya family oriented bro… hehee…Okeh… Thank’s bwat pencerahannya ya bro !
4 Mei 2016 diubah oleh YOSEPHERE279
-
4 Mei 2016
Kata Yesus biarkan anak anak itu datang kepada ku.
Kata Yudi, aku tidak mau anak anak itu ada di dekat ku karena faktor dan alasan ini dan itu.
Dari kedua pernyataan di atas mana yang lebih adem didengar?
Kalau menurut saya pribadi yang pertama memiliki kelemahlembutan dan tidak kuatir akan apa pun juga. Pribadi kedua kemungkinan memiliki kekuatiran yang lebih besar dr betapa besar nya Sang Pencipta.
-
4 Mei 2016
SISKA774 tulis:
Kata Yesus biarkan anak anak itu datang kepada ku.
Kata Yudi, aku tidak mau anak anak itu ada di dekat ku karena faktor dan alasan ini dan itu.
Dari kedua pernyataan di atas mana yang lebih adem didengar?
Kalau menurut saya pribadi yang pertama memiliki kelemahlembutan dan tidak kuatir akan apa pun juga. Pribadi kedua kemungkinan memiliki kekuatiran yang lebih besar dr betapa besar nya Sang Pencipta.
Masukkan bagus, sekarang coba anda bandingkan diri anda dengan Yesus.
Bandingkan apple to apple sis. Masa saya dibandingkan dengan yang Maha Sempurna. Ya jelas kalah lah. Hehehe. -
4 Mei 2016
Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Sang Pencipta kok.
Yakin lah, bahwa manusia juga mewarisi sifat-sifat Pencipta nya.
YUDI139 tulis:
Masukkan bagus, sekarang coba anda bandingkan diri anda dengan Yesus.
Bandingkan apple to apple sis. Masa saya dibandingkan dengan yang Maha Sempurna. Ya jelas kalah lah. Hehehe. -
4 Mei 2016
SISKA774 tulis:
Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Sang Pencipta kok.
Yakin lah, bahwa manusia juga mewarisi sifat-sifat Pencipta nya.
Oh, tapi saya rasanya tidak bahas soal ini di post sebelunya. Saya cuma mau tahu kalau sis dibandingkan dengan Yesus sis bisa menang? Hehehe.
Sista saya menganut childfree karena punya anak adalah pilihan hidup yah. Jadi bukan menolak kehadiran anak, apalagi membenci anak2. Tidak suka, dan membenci itu berbeda. Selain itu saya tidak mengusir atau meminta anak2 menjauh dari saya seperti saya menghalau nyamuk atau lalat. Hehehe. Saya hanya bilang, jika kondisi anak kecil di sekitar saya menjadi liar saya tinggalkan saja daripada saya terpancing mengeluarkan energi negatif.Sis, hidup kalau terpancing hal negatif terus bereaksi negatif, seperti amarah, dengki, dendam, makian, umpatan, hardikan, cubitan, tamparan. Itu namanya bukan hidup menurut saya.
Saya lebih suka bersantai melepas penat kerja dengan hiburan yang saya suka, dan menikmati makan malam saya dengan sang istri dengan romantis. Tanpa teriakan, hanya ada adult session, adult chat, dan romance. Apakah itu salah? Hehehe.
Orang anak 2 terus KB, stop punya anak saja tidak dianggap salah, saya anak 0, stop punya anak kok dianggap salah. Hehehe.
4 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
4 Mei 2016
pertanyaan nya, Yudi mewarisi sifat siapa? ^_^
YUDI139 tulis:
Oh, tapi saya rasanya tidak bahas soal ini di post sebelunya. Saya cuma mau tahu kalau sis dibandingkan dengan Yesus sis bisa menang? Hehehe.
Sista saya menganut childfree karena punya anak adalah pilihan hidup yah. Jadi bukan menolak kehadiran anak, apalagi membenci anak2. Tidak suka, dan membenci itu berbeda. Selain itu saya tidak mengusir atau meminta anak2 menjauh dari saya seperti saya menghalau nyamuk atau lalat. Hehehe. Saya hanya bilang, jika kondisi anak kecil di sekitar saya menjadi liar saya tinggalkan saja daripada saya terpancing mengeluarkan energi negatif.Sis, hidup kalau terpancing hal negatif terus bereaksi negatif, seperti amarah, dengki, dendam, makian, umpatan, hardikan, cubitan, tamparan. Itu namanya bukan hidup menurut saya.
Saya lebih suka bersantai melepas penat kerja dengan hiburan yang saya suka, dan menikmati makan malam saya dengan sang istri dengan romantis. Tanpa teriakan, hanya ada adult session, adult chat, dan romance. Apakah itu salah? Hehehe.
Orang anak 2 terus KB, stop punya anak saja tidak dianggap salah, saya anak 0, stop punya anak kok dianggap salah. Hehehe.
-
4 Mei 2016
Yang mengatakan Yudi membenci anak2 siapa?
YUDI139 tulis:
Sista saya menganut childfree karena punya anak adalah pilihan hidup yah. Jadi bukan menolak kehadiran anak, apalagi membenci anak2. Tidak suka, dan membenci itu berbeda.
-
4 Mei 2016
SISKA774 tulis:
Yang mengatakan Yudi membenci anak2 siapa?
Kekuatiran lebih besar terhadap anak2 kan. Intinya afraid, fear, fear ada reaksi lanjutannya yaitu denying or hating.
Contoh :
Aku kuatir sama kecoak, aku takut kecoak, ada kecoak kabur langsung.
Aku kuatir sama cowok itu, aku takut diajak keluar, ada cowok itu langsung menghindar.
Penolakan identik dengan membenci.
Saya tanya nih, anda suka anak kecil kenapa? Coba deh gantian anda listing apa nilai positif anak di dalam hidup anda.
-
4 Mei 2016
seberapa yakin dengan statement ini?
Bisa kasih contoh riil?
YUDI139 tulis:
Penolakan identik dengan membenci.
-
5 Mei 2016
Kayaknya cocok nih, bro Yudi ama Siska...
di kopdar in ajahh...
hihihihiii...
-
5 Mei 2016
setuju 100%, ada chemistry tampaknya
MUWARDY036 tulis:
Kayaknya cocok nih, bro Yudi ama Siska...
di kopdar in ajahh...
hihihihiii...
5 Mei 2016 diubah oleh THOMAS373
-
5 Mei 2016
Ayo.....kopdar kk dan abang....
-
5 Mei 2016
apa yg membuat harus kopdar? segampang itu kah langsung kopdar? sudah kah berpikir secara matang sebelum kopdar, apalagi masih 'know nothing' dgn si anu. Tidak kah bahaya dan risiko ditanggung masing2 bila sampai hal negatif terjadi. Hati2 sekarang ini byk yg suka terlalu cepat langsung ajak kopdar namun punya maksud jahat.
-
5 Mei 2016
saran aja buat AADC2 (ada apa dengan cowok cowok di JK): ngasih masukan nya yg lebih masuk diakal dan lebih dewasa next time tanpa kesan nya nafsuyg ditonjolkan.
-
5 Mei 2016
Jgn kopdar berdua, ka....rame-rame biar ga canggung