RENUNGAN POSITIF
-
26 Juni 2016
Doa bagi Pemimpin
Mazmur 72
Mazmur ini disebut sebagai doa Salomo untuk raja. Hal ini dapat disebabkan oleh kemiripan dengan doa yang pernah ia panjatkan dalam masa pemerintahannya sebagai raja Israel (1Raj 3:9). Dalam doanya, pemazmur memohon agar Tuhan mengaruniakan kebenaran dan keadilan kepada raja dalam memerintah (1-4, 12-14). Dengan keadilan yang dari Allah, ia akan dimampukan untuk menyatakan kebenaran dengan meremukkan para pemeras tetapi menegakkan keadilan dengan menolong orang-orang miskin. Kedua, pemazmur berdoa agar Tuhan mengaruniakan pemerintahan yang kekal kepada raja (5-7). Adapun perwujudan dari kekekalan itu adalah dengan umur panjang dan kebijaksanaan, serta adanya damai sejahtera dalam masa pemerintahannya. Ketiga, pemazmur berdoa agar raja memperoleh pemerintahan yang tiada terbatas (band. Kel 23:31). Ia memohon agar raja memiliki belas kasihan kepada rakyatnya yang miskin dan tertindas (12-14), serta dikenal dan memperoleh berkat yang tidak berkesudahan, yaitu hikmat dan kemakmuran (15-17). Seorang pemimpin yang baik, memimpin dengan penuh hikmat. Oleh karena itu, pemazmur mendoakan agar raja diberkati dengan hikmat dan berkat kemakmuran yang dari Allah saja. Pada bagian akhir, pemazmur menaikkan pujian kepada TUHAN, Allah Israel (18-20).
Penggenapan seorang raja seperti yang didoakan pemazmur tidak dapat ditemukan di antara umat manusia. Bagian ini justru sangat dekat dengan nubuatan Mesias yang terdapat dalam Yes 11:1-5; 60-62. Hanya di dalam diri Mesias, karakter dan kepemimpinan raja yang sempurna, benar, adil dan kekal serta tidak terbatas dapat ditemukan.
Bersyukur atas anugerah TUHAN. Doakanlah agar Tuhan mengaruniakan kepada para pemimpin kita, baik di pemerintahan maupun kerohanian: keadilan, kehormatan, dan hikmat yang dari Tuhan sehingga mereka dapat memimpin dengan bijaksana dan takut akan Tuhan.
-
26 Juni 2016
Renungan pagi
Membuang Batu
Ada seorang lelaki muda yang sedang menaiki sebuah perahu kecil. Wajahnya sangat muram dan terlihat sekali bahwa lelaki itu dalam keadaan tertekan.
Pemilik perahu itu tetap mendayung sambil mengarahkan perahunya sesuai permintaan lelaki muda tersebut.
“Hentikan perahunya jika sudah sampai di tengah lautan.”
“Apa kau akan bunuh diri anak muda?”
“Bukan urusanmu.
Kau tidak pernah mengerti bahwa hidupku ini sangatlah berat. Sama seperti perahumu yang akan tenggelam ini.”
“Oh, saya baru ingat sesuatu. Pantas saja perahu ini hampir tenggelam.”
Pemilik perahu mulai mengambil sesuatu dari perahunya. Tidak lama kemudian mulai dibuangnya satu-persatu. Setelah itu perahunya mulai mengapung dengan sempurna.
“Apa yang kau lakukan pak tua?”
“Aku hanya membuang batu yang tidak berguna. Batu inilah yang membuat perahuku hampir tenggelam.
Dan setelah aku membuangnya, batu-batu itu tidak akan muncul lagi. Mungkin kau juga harus membuang segala bebanmu.”
Kehidupan kita sama seperti sebuah perahu.
Jika perahu-perahu itu berlayar dengan mengangkut banyak batu, maka perahu itu akan kehilangan keseimbangan dan tenggelam.
Buat apa kita menyimpan segala beban dan memikulnya?
Apakah beban-beban itu dapat membawa kehidupan kita menjadi lebih baik?
Buanglah segala beban itu. Kemana beban itu harus kita buang? Datanglah kepada Tuhan dan Dia akan mengangkat segala beban itu.
Tuhan akan membuangnya sehingga beban itu tidak akan pernah mengganggu kehidupan kita lagi.
Lebih baik memfokuskan tujuan hidup kita kepada Rencana Tuhan daripada kita menghabiskan waktu hanya untuk meratapai segala beban hidup.
Mazmur 81 : 7
Aku telah mengangkat beban dari bahunya, tangannya telah bebas dari keranjang pikulan.
So, ketika kita berbeban berat, mari kita datang padaNya dan belajar mengandalkan Tuhan, bukan dengan mengandalkan kekuatan sendiri, Percayalah bersama Dia, kita akan mampu melewati semuanya.
Selamat pagi
Selamat beribadah
Tuhan Yesus Memberkati
-
27 Juni 2016
Mengenal Tuhan yang Kita Percayai
2 Timotius 1:11-18
Mengenal TUHAN yang kita percayai adalah hal terutama bagi setiap orang percaya, terlebih hamba TUHAN.
Paulus bukan hanya meminta Timotius untuk bertekun dan kuat dalam penderitaan serta tidak malu bersaksi bagi Tuhan. Paulus sendiri menunjukkan bahwa ia tidak malu bersaksi dan menderita demi Kristus, meski ia mengalami berbagai penderitaan dalam pelayanan dan penolakan dari orang-orang tertentu, seperti Figelus dan Hermogenes (12, 15). Ia menyadari tujuan penetapannya sebagai pemberita Injil yang dijalaninya sebagai rasul dan guru adalah untuk Injil itu sendiri (11-12).
Paulus mengenal siapa Tuhan yang dipercayainya, yang telah memanggilnya ke dalam keselamatan. Ia juga meyakini akan kuasa pemeliharaan TUHAN yang mampu menguatkan dia dalam pelayanan (12). Penderitaan maupun penolakan yang ia alami tidak membuatnya mundur dari pelayanan dan meragukan Tuhan. Sebaliknya, hal itu membuat Paulus semakin bertekun dan bersemangat melayani dan menguatkan pelayan-pelayan Tuhan lainnya, salah satunya Timotius. Berdasarkan apa yang ia alami, sampaikan, dan contohkan dalam ajarannya, Paulus meminta Timotius untuk memegang pengajaran itu dengan cara melakukannya dan memeliharanya sebagai harta yang dipercayakan Allah melalui Roh Kudus-Nya (12-14). Paulus menguatkan Timotius dengan menunjukkan bahwa TUHAN masih menyediakan orang yang mendukung pelayanannya, seperti keluarga Onesiforus yang tidak malu menjumpainya di penjara, menemuinya di Roma, dan melayani di Efesus. Hal ini menyegarkan hati Paulus dan seharusnya menyegarkan bagi Timotius (16-18).
Tidak ada jaminan pelayanan yang bebas dari penderitaan. Pengenalan yang mendalam akan TUHAN dan keyakinan akan kuasa-Nya memberi keberanian dan kekuatan untuk memberitakan Injil-Nya bahkan menjadi teladan bagi siapapun. Bersyukur atas setiap orang yang TUHAN pakai untuk mendukung para hamba TUHAN dalam pemberitaan Injil.
-
28 Juni 2016
Panggilan Menderita
2 Timotius 2:1-13
Penderitaan merupakan sesuatu hal yang sebisa mungkin dihindari oleh banyak orang. Ini manusiawi karena manusia tidak suka hidup menderita. Akan tetapi, Paulus justru mendorong Timotius untuk menjadi kuat (1) dan ikut menderita (3) dalam pelayanan pemberitaan Injil. Paulus bukan tanpa alasan mendorong Timotius untuk menderita. Dasar alasan Paulus adalah kasih karunia Allah di dalam Yesus Kristus (1; lih. 2Tim 1:9).
Paulus memberikan tiga gambaran kepada Timotius tentang bagaimana menjadi kuat dalam penderitaan, yakni: Pertama, seperti seorang prajurit yang baik, yang berjuang dengan komitmen penuh kepada Kristus Yesus yang memilikinya (3-4). Kedua, seperti seorang olahragawan yang bertanding sesuai aturan untuk memperoleh mahkota (5, band. 1 Kor 9:24-25). Ketiga, seperti seorang petani yang bekerja keras dan menikmati hasilnya (6). Berjuang, bertanding, dan bekerja keras merupakan tiga hal yang dinasihatkan Paulus kepada Timotius untuk dilakukan agar ia menjadi pelayan Tuhan yang kuat dan tangguh menghadapi penderitaan.
Selain itu, Paulus menegaskan bahwa dalam segala sesuatu yang dialami Timotius, Tuhan akan memberikan hikmat dan pengertian yang dibutuhkannya (7). Yesus Kristus pernah menderita, tetapi kemudian menerima kemuliaan yang kekal (8). Paulus adalah bukti nyata dari anugerah dan kekuatan Allah itu (8-10). Karena pemberitaan Injil yang diberitakan, Paulus telah mengalami banyak penderitaan. Namun dengan anugerah dan kekuatan Allah, ia sabar menanggung semua penderitaan itu. Pada bagian akhir dari perikop ini, Paulus menguatkan Timotius dengan janji kesetiaan Tuhan yang tidak pernah berubah (11-13).
Jangan takut menghadapi penderitaan karena Kristus. Jadilah kuat dan ikutlah berbagian dalam penderitaan karena pemberitaan Injil-Nya. Penderitaan yang kita alami karena nama-Nya tidak akan sia-sia. Tuhan menjamin dengan kesetiaan-Nya, Ia akan menyertai kita.
-
28 Juni 2016
Renungan pagi
Pelajaran tentang Anugrah dalam hidup
Dalam lubang kecil dalam tanah di sebuah gubug, hiduplah sekeluarga tikus. Ada bapak tikus, ibu tikus dan dua bersaudara, Tini dan Tika. Saat ini mereka sibuk untuk mengumpulkan makanan sebelum saat panen para manusia habis.
Setiap malam, mereka berkumpul. Lalu mendengarkan sang bapak tikus atau ibu tikus bercerita tentang kehidupan manusia yang diluar sana. Dan malam itu, sang ibu tikus bercerita akan kehidupan bapak tua penjual kerupuk singkong.
“Hidup adalah sebuah anugerah Tuhan yang nilainya tak sebanding dengan uang, perhiasan dan emas. Didalamnya muncul sebuah tanda tanya besar, apakah hidup kita saat ini dapat menjadi anugerah, menjadi berkat bagi lainnya” Demikian kata ibu tikus.
“Saat aku masih ada ditengah kota, aku melihat hal tak pernah ku alami sampai hari ini. Seorang bapak tua, dengan membawa dua buah plastik besar, dikaitkan dalam sebuah pikulan, di kanan dan kirinya, berisi kerupuk singkong. Ia tersenyum sambil duduk di pojok sebuah plaza. Waktu itu hujan turun, sebentar berlalu, meninggalkan dingin yang cukup mengigit.”
“Aku melihat dan mendengar, ia tersenyum serta menawarkan kerupuknya itu pada tiap orang yang lewat didepannya. Ia mengacungkan tangannya sambil membawa seplastik krupuk dan berkata, ‘Mas, Mbak, ini kerupuk enak. Bisa dicoba. Murah kok…..’. Suaranya mulai pelan tak terdengar seiring riuhnya suasana. Dan aku heran, setiap orang yang ditawarinya hanya diam. Menoleh pun tidak. Tak ada juga yang membalas senyum. Aku berpikir, apakah manusia itu seperti patung batu, yang tak punya mulut, mata ataupun telinga”.
“Anak-anakku, Tini dan Tika, inilah kehidupan manusia yang sampai hari ini mereka perankan bersama. Tapi biarlah manusia itu melakukan. Walau setiap dari mereka tentunya tak inginkan dipandang rendah oleh manusia lain. Kenyataannya, tak lebih semua manusia bisa melakukannya, merendahkan orang lain, walau itu tak disadari sebelumnya. Kita pun, para tikus juga bisa melakukan yang seperti dilakukan manusia itu”.
“Anak-anakku, secara sadar atau tidak, tiap dari diri kita memiliki sebuah keikeinginanhnginan. Dan berharap keinginan itu bisa terwujud. Banyak hal yang menjadi keinginan kita. Keinginan untuk mendapatkan kesenangan semata akan hobinya, tubuhnya yang molek, atau membeli sesuatu barang yang dianggap berharga.”
“Semua itu adalah hal yang bersifat pribadi, atau setidaknya keinginan yang bisa membuat dirinya bisa ‘wah’ atau menjadi lebih baik dari sebelumnya.”
“Namun dari inilah, kita melupakan sesuatu, makna dari anugerah kehidupan. Menerima, membagikan dan mengucap syukur.”
“Menerima diartikan mendapatkan sesuatu yang tak pernah didapatkan sebelumnya, dengan tangan terbuka dan senyum sebagai bagian dari rasa berterimakasih pada pemberinya.”
“Membagikan diartikan sebagai memberikan sebagian atau pantas menurut pemberi sebagai ungkapan kegembiraan dan ucapan syukur pada Tuhan dalam menerima suatu berkat. Itupun disertai dengan ketulusan dan senyum.”
“Mengucap syukur diartikan sebagai ungkapan rasa berterima kasih pada Tuhan sebagai sang Pemberi Kehidupan atas anugerah yang tak ternilai. Itu bisa diwujudkan dalam ungkapan membagi berkat.”
“Tini dan Tika, ibu dan bapak mengharapkan kalian berdua selalu ingat akan ketiga hal ini. Apalagi saat ini kita bersama-sama bekerja keras mengumpulkan makanan untuk disimpan dan dipergunakan disaat musim hujan tiba. Kalian tak boleh berpikir, bagaimana bisa menikmatinya, dalam kesendirian, sampai apa yang kita kumpulkan habis tak tersisa. Lalu melupakan teman, saudara dan orang lain yang tak semujur kita.”
“Anak-anak, mari kita berdoa bersama-sama: ‘Tuhan, saat ini bekerja keras untuk mengumpulkan makanan. Terimakasih Tuhan, untuk semua makanan yang kami dapatkan samapai hari ini. Tuhan, kami adalah para tikus kecil yang tak adalahcsepandai atau tak sebaik manusia yang hidup diatas kami. Namun, kami ingin bisa mengerti dan melakukan akan Anugrah hidup yang telah Tuhan berikan pada kami. Kami tikus kecil, yang berbadan kecil, namun hati kami tak kecil. Tuhan, kami ingin bisa selalu membagi dan mengucap syukur atas apa yang Tuhan beri. Semoga dalam hidup kami, tak memandang rendah para tikus yang lain atau manusia. Ajarkan kami akan kebaikan kasihMu. Ajarkan kami pula untuk membalas senyum pada teman yang memberikan senyum ketulusannya pada kami. Amin'”
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
29 Juni 2016
Pekerja Kristus
2 Timotius 2:14-26
Timotius menghadapi persoalan yang tidak mudah dalam pelayanannya. Ia berhadapan dengan para pengajar sesat yang suka bersilat lidah dan mengacaukan (14), suka omongan kosong, dan hidup penuh kefasikan (16-18). Paulus menasihatkan Timotius agar berusaha menjadi pekerja Kristus yang pantas sehingga para pengajar sesat itu tidak menemukan celah untuk menjatuhkan Timotius dan mencemarkan nama Tuhan.
Dalam rangka menjadi pekerja Kristus yang layak, Paulus menasihatkan dua hal kepada Timotius, yaitu: Pertama, bijak dalam perkataan (14-19, 23-26). Artinya, tidak malu memberitakan kebenaran (15), tidak mempertengkarkan hal-hal yang tidak layak (23-24), dan melayani dengan kelemahlembutan (25). Kedua, menjaga kesucian (20-22) dengan menjauhi nafsu, mengejar keadilan, kesetiaan, kasih, dan kedamaian (22). Perhatikan bahwa di tengah peliknya persoalan yang ditimbulkan oleh para pengajar sesat di Efesus, Timotius didorong untuk menghadapi mereka dengan bijaksana dan tidak dengan kekerasan (25). Meski ada beberapa orang yang dengan jelas telah menyimpang dari kebenaran (17-18), namun Paulus menasihatkan Timotius untuk menghadapinya dengan lemah lembut (25). Dengan demikian, mungkin saja Tuhan memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan mengenal kebenaran yang sejati. Orang-orang itu dapat tersesat akibat jerat Iblis yang menjerumuskan mereka (26).
Tidak jarang sebagai pemimpin rohani, kita tidak sabar dalam membimbing seseorang yang telah melenceng dari kebenaran dan dengan mudah mengucilkannya dari komunitas umat Allah. Sebelum kita mengkonfrontir orang yang tersesat, hendaklah terlebih dahulu kita belajar untuk menjadi bijak dalam perkataan dan menjaga kesucian hidup sehingga orang lain atau iblis tidak menemukan celah untuk menjatuhkan kita dan mempermalukan Kristus. Dengan kelemahlembutan, kita akan dimampukan Allah dalam anugerah-Nya untuk membimbing dan mengarahkan orang tersebut ke jalan yang benar. [MFS]
-
29 Juni 2016
29 Juni 2016 diubah oleh LADYRULY248
-
29 Juni 2016
Renungan pagi
Jujur Kepada Tuhan
Anda dan saya tentu mempunyai sebuah rahasia yg tdk seorang pun mengetahuinya.
Mungkin kita menyimpannya karena sebuah alasan. Asalkan rahasia yg kita tutupi bknlah ttg kebohongan, namun ttg sebuah ketidakberdayaan.
Apa saja yg menyangkut ketidakberdayaan itu? Faktor terbesar adalah masalah finansial. Kita tdk mungkin memberitahukan kepada org byk ttg ketidak mampuan kita dlm bidang finansial.
Bisa juga kekuatan dan kemampuan kita dlm bidang akademik kurang bagus.
Atau juga ketika kita bekerja, kita mendapat tekanan yg hebat namun kita malu untuk memberitahukan keluarga dan sahabat.
Jujurlah kepada Tuhan tentang segala sesuatu yg membuat diri kita tidak nyaman.
Katakan kepada Tuhan bahwa kita tidak mampu untuk melakukannya. Berdoalah dan mintalah hikmat serta jalan keluar untuk melalui semua itu.
Percayalah bahwa saat kita meminta dengan segala kerendahan hati, maka Tuhan itu mendengar dan Dia akan mengulurkan tangan-Nya untuk kita.
Tuhan tdk akan pernah membiarkan kita untuk menghadapi segala sesuatu secara sendirian.
Tuhan akan berjalan bersama dgn kita dan memerdekakan dari segala ketidakmampuan yang kita miliki.
Tuhan akan mencukupkan dan menjadikan kita berhasil.
Keinginan orang-orang yg tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati mereka, Engkau memasang telinga-Mu.Mazmur 10:17
Yesus berkata kepada murid2Nya:"Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yg hendak kamu pakai".
"Sebab hidup itu lebih penting daripada makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian".Lukas 12:22-23
Dan,
"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dlm segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dgn ucapan syukur." Filipi 4:6
So, mari kita serahkan semuanya kepada Tuhan dalam doa dan permohonan ucapan syukur.
Selamat pagi
Selamat beraktifitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
29 Juni 2016
Kisah nyata dari :
Kesaksian Pdt. DR. Stephen Tong Tentang Mamanya
Saya ceritakan tentang ibu saya yang tidak memiliki pendidikan tinggi namun mempunyai kebijaksanaan yang besar.
Pada usia 33 tahun mempunyai 10 anak, 1 diberikan ke orang lain, 1 meninggal dan 8 orang hidup bersama dia.
7 anak laki-laki dan 1 anak perempuan.
Pada umur 33 tahun, papa saya tiba-tiba meninggal
Mama saya pada waktu itu berpikir:
Bagaimana saya hidup sekarang?
Ini ada 8 anak- 7 anak laki-laki yang nakal, bagaimana saya bisa memberi mereka makan?
Mama saya berlutut di hadapan Tuhan. Tuhan, saya menguhkan hati untuk tidak menikah lagi, sampai saya meninggal saya akan tetap menjanda. Saya bergantung kepada Engkau saja, karena Alkitab berkata: "Dia yang akan memberi perlindungan anak yatim piatu dan para Janda" (Maz 68:5)
Dan untuk anak-anak saya yang yatim, Tuhan Engkaulah yang akan menjadi ayah bagi anak-anak saya. Saya mohon dua hal kepada Engkau Tuhan:
1. Janganlah membuat saya menjadi terlalu miskin sehingga saya mempermalukan namaMu.
2. Janganlah membuat saya menjadi terlau kaya sehingga saya melupakan namaMu.
Saya beritahukan kepada Anda, saat Mama saya berdoa itu merupakan masa yang paling sulit di Tiongkok, janda yang masih muda ini berdoa. Saya waktu itu berumur 3 tahun ketika ayah saya meninggal. Kemudian, setelah 2-3 tahun kemudian ketika saya berumur 5-6 tahun, ketika saya bangun pagi-pagi saya melihat mama saya berlutut berdoa selama 1 jam: "Tuhanku, Allahku, Mohon agar Engkau bisa pelihara saya dan anak-anak saya, Engkau sudah berikan anak-anak kepada saya, jadikanlah sebagai perjanjian supaya mereka berguna bagiMu. Mereka miskin, dan mereka tidak punya papa lagi. Beri mereka iman. Beri mereka kebijaksanaan. Berikan mereka semangat untuk berjuang"
Ibu saya pernah berkata kepada saya: Jika dompetmu kosong, itu bukan berarti kamu miskin, namun jika hatimu tidak punya kebaikan maka itulah kemiskinan yag sebenarnya. Kamu bisa miskin materi tetapi tidak boleh miskin hati/moral. Dan tidak ada orang yang bisa dipercaya selain Tuhan.
Maka doa mama saya, pengajaran dia tertanam di hati saya. Saya mempergunakan kata-kata dari Tuhan untuk mendirikan iman saya.
Mama saya tetap menjanda sampai dia meninggal dan ketika dia meninggal saya sedang berada di Paris, Perancis dan saya mendapatkan telegram berita meninggalnya mama saya.
Saya ingin pulang, saya sedih, tetapi tidak punya tiket pesawat terbang. Saya harus menunggu sampai 2 minggu dan perasaan saya sangat kacau.
Kakak saya kemudian membuka kotak dan berkata "adik, kamu sebagai pendeta sangat miskin,
Saya punya USD 10.000 untuk kepentingan yang tidak terduga". Kami membeli 3 tiket pesawat yang sangat mahal dan pulang.
Dalam pesawat saya berpikir: Mama saya yang berdoa untuk saya setiap hari, sekarang meninggal.
Saya akan menjadi pengkhotbah di kemudian hari. " Mama, Mama.. mengapa engkau meninggalkan saya cepat sekali. Mama, engkau tidak mempersembahkan uang kepada Tuhan melainkan anak-anak mu.
Mama saya membesarkan kami , dan ketika dia tua dia berkata kepada kami: "Jika saya meninggal, saya tidak punya tabungan 1 sen pun, tabungan saya habis untuk membelikan kamu makanan. Tabungan saya, saya gunakan untuk menyekolahkan kalian. Sekarang saya sudah tua, saya akan pergi bertemu Tuhan saya. Saya tidak merasa bersalah. Karena saya sudah membesarkan kamu dengan darah dan air mata. Kalian harus menghormati Tuhan. Kalian harus hidup kudus. Hidup jujur berdasarkan iman. Memuliakan nama Tuhan. "
Dia miskin karena tidak mempersembahkan uang kepada Tuhan - namun dia mempersembahkan anak-anakNya sebagai ganti.
Saya percaya dalam sejarah Tiongkok, janda yang membesarkan 8 anak dalam kemiskinan , dan 5 diantaranya menjadi pendeta hanya satu, yaitu mama saya.
Saking miskinnya, suatu ketika mama saya pernah berkata kepada saya: "saya kadang ingin makan semangkok mie yang enak. Namun kalau saya makan, anak2 saya tidak makan, sehingga saya tidak jadi makan. Namun kalau semua diajak makan mie itu, maka besok tidak ada lagi uang untuk beli makanan".
Mama saya hanya bergantung pada Tuhan saja -
Puji Tuhan.
-
29 Juni 2016
Sharenya menyejukkan hati sis,,,,,luar biasa kesaksiannya,,,,,tx buat renungannya sis sangat memberkati,,,,
-
29 Juni 2016
LADYRULY248 tulis:
Renungan pagi
Membuang Batu
...Selamat pagi
Selamat beribadah
Tuhan Yesus Memberkati
Thank's ya sist buat renungannya, tetap lh berkarya buat Tuhan, biar melalui renungan yg dishare bisa membangkitkan iman org2 yg membaca.
29 Juni 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
29 Juni 2016
Aku pernah membaca isi doa ini dan srg q ucapkan dlm hati saat aku merasa kuatir dan merasa sok sanggup klo brg yg q inginkan bs kudpt
1. Janganlah membuat saya menjadi terlalu miskin sehingga saya mempermalukan namaMu.
2. Janganlah membuat saya menjadi terlau kaya sehingga saya melupakan namaMu.
-
29 Juni 2016
@trisuko
@sita
Amin sis
Selama masih ada nafas kehidupan dari TUHAN YESUS KRISTUS , aku akan tetap copas hehe
Diberkati pula teman2 yg sdh share ke fb,bb atau wa shg bisa ku copas di forum ini
Terpujilah namaNya di tempat yg maha tinggi
Halleluyah Amin
-
30 Juni 2016
Manusia Akhir Zaman
2 Timotius 3:1-9
Topik mengenai akhir zaman merupakan salah satu topik yang menarik dan masih menjadi misteri bagi banyak orang Kristen. Pembicaraan dan bahasan mengenai akhir zaman umumnya lebih menyoroti mengenai fenomena-fenomena alam yang akan terjadi nanti (band. kitab Wahyu).
Pada bacaan nas hari ini, Paulus membahas mengenai keadaan manusia pada akhir zaman. Paulus memperingatkan Timotius bahwa pada akhir zaman nanti, dalam hal karakter, manusia akan menjadi sangat egois, sombong, cuek, saling bertengkar, menyukai kejahatan, suka berkhianat, memberontak kepada orang tua dan Allah. Manusia hanya akan cinta kepada dirinya sendiri dan kesenangan (2-4, band. Rm 1:28-32). Semua hal yang mereka lakukan hanya demi kepentingan diri sendiri dan tidak peduli tentang orang lain atau Allah. Dalam hal spiritualitas, ibadah yang dilakukan oleh mereka hanya merupakan ibadah yang palsu (5). Mereka beribadah hanya demi memenuhi kewajiban-kewajiban agama secara lahiriah saja, padahal hatinya tidak sungguh-sungguh mau menyembah Tuhan. Bagi Paulus, ibadah tanpa kekuatan Allah yang mentransformasi kehidupan seseorang adalah sia-sia. Kemudian dalam hal pengetahuan akan iman kepada Kristus, mereka menentang kebenaran sejati (6-9). Pemberontakan terhadap kebenaran itu mereka lakukan karena kebodohan dan kebebalan diri mereka sendiri, seperti Yanes dan Yambres memberontak kepada Musa (7).
Semua hal yang disampaikan itu sudah terjadi di sekitar kehidupan kita. Hidup kita sudah begitu dekat dengan akhir zaman, meski kita tidak tahu kapan tepatnya. Paulus menegaskan bahwa itu adalah masa yang sukar (1) bagi umat Allah. Sebagai orang percaya, tidak selayaknya kita ikut-ikutan terjerumus dengan segala nafsu dan jeratan para penyesat. Persiapkan diri dengan baik menghadapi keadaan di akhir zaman dengan memiliki pengajaran dan kehidupan yang benar! Pagari diri kita dengan kebenaran firman Tuhan. Jalani hidup kita dengan bersandar penuh pada kasih dan kebenaran Tuhan.
-
30 Juni 2016
Renungan pagi
Menjalani Hari Depan dengan Baik
Setiap orang pasti ingin memiliki masa depan yang baik.Tak heran jika dari sekarang mereka mulai merencanakan segala hal untuk menunjang kehidupan mereka di masa depan.
Mereka mulai mencari jalan keluar untuk kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Secara tidak sadar mereka menjadi terlalu fokus pada apa yang tidak mereka inginkan.
Pikiran mereka mulai berfokus pada kekuatiran dan ketakutan akan hal-hal buruk pada masa depan mereka.
Kita tidak perlu terlalu kuatir akan masa depan. Oleh sebab itu mulailah setiap hari-hari kita dengan iman di dalam Tuhan.
Karena ketika kita menyerahkan seluruh kehidupan kita dan berharap kepada-Nya, maka Dia akan membawa kita ke dalam kemuliaan-Nya.
So, Jangan pernah memandang masalah itu sebagai sesuatu yang buruk karena Tuhan tidak pernah memberikan hal buruk kepada kita.
Yeremia 29:11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Masalah itu bukanlah sebuah karma namun itu adalah sebuah ujian agar kita bisa naik ke level yang lebih tinggi dan saat kita berhasil menyelesaikan ujian itu maka kita akan mendapatkan Berkat.
Masalah ada, bukan bertujuan membuat kita jatuh tapi membuat kita semakin dewasa dan bijak secara iman dalam mengambil sebuah keputusan.
So, mari percayakan sepenuhnya diri kita kepada Tuhan karna Ia tidak akan pernah meninggalkanmu sendirian.
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Mazmur 37:5
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
30 Juni 2016
PERANG DUNIA DI ALAM ROH MELAWAN IBLIS TELAH DIMULAI
Sharing dari Asterina WJ.
Ditulis pada tanggal 8 Juni 2016, Oleh : Joshua Von Ignatius
Pesan dari Tuhan:
Pagi hari ini saya digerakkan oleh Roh Kudus untuk mengabarkan pesan ini,dan ini adalah pesan yang sangat serius dan saya sendiri pun tidak berani bermain-main dengan pesan yang saya sampaikan ini.Ini pesan yang nyata bagi seluruh dunia dan saya akan mencoba untuk mentranslatenya nanti ke dalam bahasa inggris sebisa saya bagi orang-orang di luar sana.
Inilah pesannya:
"Aku,Yesus Kristus,hari ini akan memberikan kalian sebuah pesan.Aku tidak akan memberikan terlebih dahulu pesan yang membahagiakan hati kalian, tidak,karena Aku mau kalian tidak menganggap remeh tentang hal ini.
Mulai hari ini dan sekarang juga, perang dunia di Alam Roh sudah dimulai. Ya, perang dunia melawan para Iblis.
Jika kalian bertanya, "bukankah setiap hari memang adalah suatu peperangan rohani?"
Maka Aku berkata kepada kalian, "Ya,benar.Itu memang benar.Tapi yang ini bersifat kolosal. Sangat kolosal. Ini akan menjadi peperangan Alam Roh yang terbesar di muka bumi, Antara anak-anak Tuhan dengan roh-roh jahat. Antara terang dengan kegelapan. Antara yang baik dengan yang buruk"
Aku mau pesan ini disebarkan.Aku tidak peduli jikalau Aku dianggap sesat oleh anak-anak dunia,yang penting peringatan ini telah disebarkan kepada banyak orang, karena Aku begitu mengasihi mereka semua.
Hari kedatanganKu sebentar lagi tiba,dan 3 hari kegelapan itu pun juga akan tiba, sangat segera. Waktu bagi anak-anakKu untuk menetap di dunia sudah hampir habis. Aku telah membuka pintu gerbang sorga lebar-lebar bagi para mempelaiKu.
Tapi inilah yang Kuinginkan:
Bersatu padulah kalian,hai anak anakKu! Sebarkan pesan ini,lakukanlah doa peperangan lebih lagi, sebarkanlah injil lebih lagi, dan bangkitlah berdiri sebagai seorang prajurit! TujuanKu mengatakan hal ini adalah supaya kalian,anak anakKu mau bersatu padu untuk berperang dan menahan kekuatan musuh sebelum hari pengangkatan tiba!
Aku tahu beberapa dari kalian berpikir bahwa Aku dapat menahan kekuatan musuh,sehingga kalian pikir kalian tidak perlu cemas, dan itu memang benar. Tapi Aku juga mau prajurit-prajuritKu untuk bekerja dan berjuang! Janganlah bermain main lagi! Aku ingin menyatukan banyak umatKu yang mau bertempur bersama denganKu!
Amerika, Eropa, Afrika, Asia dan disini, Indonesia, sebarkanlah pesan ini! Aku juga akan membantu kalian untuk menyebarkan pesan ini,hai kalian yang mau berusaha! Aku akan membantu kalian semua yang mau menyebarkannya! Semua ini Kulakukan supaya banyak jiwa terselamatkan dan supaya kekuatan si Iblis dapat ditahan, sehingga kekuatannya untuk menarik korban-korbannya ke neraka lebih berkurang sebelum hari pengangkatan tiba!
Hai orang-orang tua, bersatu padulah dan bersemangatlah untuk menyebarkan injil dan kebenaran FirmanKu lebih lagi! Hai anak-anak muda, janganlah kalian bermain-main lagi! Mari dan datanglah dan jadilah prajuritKu! Hai kalian yang memiliki karunia daripadaKu tetapi tertekan oleh kegelapan dunia ini, keluarlah dan jangan takut! Sebab Aku akan menyatukan kalian semua dengan mereka yang sama-sama memiliki karunia juga!
Aku ingin menyatukan banyak PrajuritKu di muka bumi ini. Aku ingin meng-konek mereka satu per satu. Aku ingin membuat sebuah gerakan besar, gerakan para pasukan prajuritKu. Jika dunia bisa mempersatukan hal hal yang buruk, mengapa anak-anakKu tidak mempersatukan diri mereka untuk sesuatu yang benar?
Bersatulah! Bersatulah! Dan bersatulah! Perang Dunia di Alam Roh sudah dimulai! Ini adalah sebuah peringatan! Aku mau kalian melakukan doa peperangan untuk menahan kekuatan musuh lebih lagi! Semuanya itu tidak akan sia-sia! Kalian tidak akan melakukan hal yang sia-sia!
Berperanglah sebelum semuanya terlambat, karena akan terjadi pertumpahan darah yang luar biasa, Perang Dunia yang nyata akan segera terjadi! Jika kalian tidak ikut melakukan doa peperangan dan tidak memberitakan injil, maka akan terjadi sangat banyak pertumpahan darah! Bahkan bencana-bencana kedepan akan terjadi dengan sangat luar biasa! Kalau kalian mengasihi sesama kalian di luar sana, sebarkanlah injil kepada mereka! Dan berdoalah untuk peperangan bagi keselamatan mereka!
Aku mau anak anakKu bersatu, Aku sangat menginginkanNya, untuk yang terakhir kali ini saja sebelum kedatanganKu di awan-awan untuk menjemput para mempelaiKu!
Revolusi! Revolusi! Dan Revolusi!
Aku akan membangkitkan sebuah Revolusi di akhir zaman ini bersama dengan umat-umatKu yang bersedia untuk berperang bersamaKu!
Aku akan memberikan kalian kuasa, untuk mendirikan Pilar Pilar pertahanan terakhir di dunia ini! Biarlah supaya semua anak-anakKu menjadi pilar pilar emas yang berdiri dengan gagah perkasa!
Hai kalian yang di Amerika, berdoa peperanganlah bagi negara mu! Sebarkan injil lebih lagi sebelum Aku datang untuk menghancurkan tanah Amerika! Hai kalian yang di Eropa, Aku mau kalian bangkit dan bersatu secara masal untuk berdoa peperangan dan menyebarkan kebenaran, bukan kenajisan! Hai kalian yang di Afrika, perangilah musuh-musuh kalian, yaitu roh-roh sihir dan kuasa kegelapan yang menyelimuti tanah kalian, sebarkanlah injil sebelum hari penghakiman itu tiba! Hai kalian yang di Asia, enyahkanlah keinginan daging kalian yang selalu terhibur dengan hiburan yang penuh keduniawian, tetapi bangkit dan berperanglah, dan sebarkanlah injil kebenaran kerajaan surgawi, supaya kalian dan keluarga kalian dan sanak saudara kalian diselamatkan sebelum hari kesusahan itu tiba!
Ini adalah peringatan terakhir-Ku! Apa yang Kukatakan disini, tentang perang dunia di dunia nyata dan bencana alam yang hebat akan benar-benar terjadi sebentar lagi!
Dan mari,supaya setiap dari kalian yang bersedia untuk berperang bersama denganKu, mari, kita adakan Revolusi Rohani di akhir zaman ini.Mari, kita bangkitkan REVIVAL terakhir di dunia ini!"
Dan inilah pesan terakhir yang Tuhan tinggalkan kepada saya, melalui ayat sebuah firman: "Yoel 3:9-16"
Sekian pesan dari Tuhan. Hormat dan Shalom.
Tuhan Yesus memberkati..
-
1 Juli 2016
Resep Kepemimpinan Rohani
2 Timotius 3:10-17
John Maxwell pernah menulis: "Pemimpin adalah seorang yang mengetahui caranya, menjalani caranya, dan menunjukkan caranya." Seorang pemimpin yang baik tidak hanya bisa memberi perintah, melainkan ia terlebih dahulu perlu menjalani dan menjadi teladan, sehingga bisa menunjukkan kepada para pengikutnya bagaimana cara menjalaninya.
Timotius menghadapi situasi pelayanan yang tidak mudah di jemaat Efesus. Ia menghadapi banyak tantangan para pengajar sesat, pelayanan jemaat yang kompleks, dan usianya pun tergolong muda. Sebagai bapak rohani, Paulus menasihati Timotius agar dapat memimpin dengan baik di tengah jemaat di Efesus.
Pertama, ia perlu menerapkan keteladanan yang telah disaksikannya dalam kehidupan Paulus (10-12) dalam hal ajaran, cara hidup, pendirian, iman (2Kor 4:6-10), kesabaran, kasih dan ketekunan. Timotius sangat mengetahui beratnya tantangan kehidupan dan pelayanan Paulus dan menyaksikan perjuangannya. Adapun Timotius sehati sepikir dengan Paulus, teruji setia, bahkan menolong Paulus dalam pelayanannya seperti anak kepada bapaknya (Fil 2:20-22).
Kedua, Timotius harus berhati-hati terhadap para pengajar sesat (12-13). Jemaat Efesus diperhadapkan pada pengajar-pengajar palsu. Timotius harus menjaga jemaat dari pengajaran-pengajaran yang tidak sesuai dengan firman Tuhan.
Ketiga, Timotius harus tetap berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan (14-17). Kebenaran firman itulah yang dapat memperlengkapi dan memandunya untuk melangkah dan melayani dengan benar dan seturut kehendak Tuhan. Dengan kebenaran firman, Timotius akan dimampukan untuk mengajar, menegur, dan mendidik karakter jemaat sehingga mereka diperlengkapi untuk mengerjakan perbuatan baik demi kemuliaan Tuhan.
Ketiga resep kepemimpinan rohani itu penting bagi setiap orang yang rindu melayani Tuhan. Jadilah pemimpin yang bisa diteladani: mengawasi ajaran dan memimpin sesuai dengan kebenaran firman Tuhan!
-
1 Juli 2016
Renungan pagi
INDAHNYA KERELAAN HATI
2 Korintus 9:1-5
Aku tlah tahu kerelaan hatimu ttg mana aku megahkan kamu kpd org2 Mekadonia (ay-2a).
Suatu hari seorang petani Kristen berkata kpd isterinya bahwa ia ingin memberikan suatu persembahan untuk pekerjaan Tuhan. Saat itu slh satu sapi betinanya sdg hamil & beberapa hari lg akan melahirkan. Karena itu ia berkata bahwa nanti ia akan mempersembahkan anak sapi itu kpd Tuhan. Beberapa hari pun berlalu & tibalah waktu bagi induk sapi itu untuk melahirkan. Ternyata, induk sapi itu melahirkan dua ekor anak sapi. Petani itupun menjadi bingung. Dia mulai berpikir2 anak sapi yg manakah yg akan dipersembahkannya kpd Tuhan. Ketika isterinya menanyakan hal itu, ia pun menjawab : “Biarkanlah anak2 sapi itu bertumbuh lbh besar terlebih dahulu. Stlh mereka cukup besar, barulah akan kuputuskan anak sapi mana yg akan kupersembahkan kpd Tuhan.” Seminggu kemudian daerah itu diserang wabah penyakit ternak.
Salah satu dr kedua anak sapi milik petani Kristen itupun terjangkit penyakit tersebut & tdk dpt diselamatkan alias mati. Ketika petani itu mendapati bahwa anak sapinya itu mati, ia segera keluar kandang & lari menuju rumahnya serta berkata kpd isterinya : “Bu, aku baru saja dr kandang & ku dpti bahwa sapinya Tuhan mati.” isterinya pun keheranan & bertanya: “Apa? Sapinya Tuhan? Bknkah engkau blm memutuskan sapi mana yg hendak kau persembahkan?” Petani itupun menjawab : “Ya, kemarin mmg blm kuputuskan, ttpi tadi ketika aku berada di kandang tlah kuputuskan bahwa yg mati itu adalah sapinya Tuhan.”
Kisah ini hanya sebuah ilustrasi, tp jika kita mau jujur merenungkan, mmg rasanya semakin hari kerelaan hati menjadi semkin mahal harganya. Sgala sesuatu dilakukan dgn orientasi pd kepentingan diri sendiri & tak jarang itu dilakukan tanpa memikirkan perasaan org lain, termasuk Tuhan. Sgala sesuatu rasanya tdk lengkap jika tanpa pamrih & imbalan.Firman Tuhan hari ini berisi petunjuk bagi pengumpulan persembahan bagi jemaat yang miskin di Yerusalem. Tanpa kerelaan hati, tindakan apapun yang kita lakukan menjadi sia-sia (ay. 2 & 5). Di tengah mahalnya kerelaan hati, marilah kita tetap setia mewujudkannya dalam seluruh bagian kehidupan kita.
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
1 Juli 2016
BPJS GRATIS DARI SURGA #Sharing dari Lydia Christie Lee
Apakah Anda butuh BPJS gratis?
(Bersama Pencipta dan Juru Selamat).
KLINIK SURGAWI : Di buka 24 jam
Hati² dengan :
- KUMAN (kurang iman) &
- KUTU (kurang bersekutu)
Karena akan menyebabkan timbulnya :
- KUDIS (kurang disiplin) &
- GATAL (gagal total)
dalam hidup kita.
Obati segera & hubungi :
Prof. Dr. Ir. YESUS KRISTUS, SpPD
(Spesialis Pengampun Dosa)
Telpon di no 333 (Yeremia 33:3) :
“Berserulah kepada-KU, maka ?KU akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.”
Atau fax di no 5015 (Mazmur 50:15) :
“Berserulah kepada-KU pada waktu kesesakan, AKU akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan AKU.”
Kalo udah sembuh jangan lupa hub 1032 (Mazmur103:2) :
“Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan NYA".
Klinik SURGAWI di buka 24 jam, melayani pengobatan:
* Sembuhkan luka batin
* Hilangkan dendam, benci & kepahitan hati.
- Buat hati nyaman & penuh cinta kasih.
- Mampu buat kita berkarya bagi TUHAN & sesama.
Buktikan sekarang juga dengan DOA (Duduk Omong² Ama TUHAN)
Alamat Praktek:
Jl. SUMATERA (SUkacita-daMAi sejahTERA), di SURGA.
Handphone Pribadi YESUS KRISTUS di no 119 (Lukas 11:9) :
"Karena itu AKU berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”
Sebarkan kabar gembira ini buat teman² lain, pasti banyak membantu...
Siapa menabur kesehatan, mereka pasti menuai kesehatan juga...!!!
Selamat menikmati BPJS gratis.
-
2 Juli 2016
Panggilan Pelayanan
2 Timotius 4:1-8
Paulus menasihati Timotius untuk memenuhi panggilan pelayanan yang telah Allah percayakan kepadanya (1, 5). Adapun panggilan pelayanan yang ditekankan Paulus: Pertama, panggilan dalam pemberitaan firman Tuhan (2). Paulus menegaskan, kapan pun waktunya dan bagaimanapun keadaannya, Timotius senantiasa perlu siap sedia untuk memberitakan firman, menegor, dan menasihati berdasarkan firman dan kasih (2). Kedua, panggilan dalam pelayanan Kristen. Paulus mengingatkan Timotius agar menguasai diri dan sabar menderita ketika ia melakukan pelayanannya (5). Kedua nasihat itu sangat ditegaskan Paulus (1) dan hal itu terlihat pada penekanan kata "diamarturomai" dalam bahasa Yunaninya. Arti katanya bisa bermakna pesan yang sungguh-sungguh, kesaksian yang sepenuh hati, perintah yang ditegaskan, dorongan yang sangat kuat.
Paulus memang sangat mendesak Timotius untuk melakukan kedua panggilan pelayanan itu. Ini bukan tanpa alasan karena memang situasi pada saat itu sungguh kritis. Pertama, karena makin berkembangnya ajaran-ajaran palsu (3-4). Kedua, karena Paulus sadar waktu hidupnya tidak lama lagi. Ia telah menyelesaikan pertandingan dengan baik dan akan menerima mahkota kebenaran dari Allah (6-8). Tidak heran jika Paulus mendesak Timotius agar sungguh-sungguh melaksanakan panggilan pelayanannya dengan segera.
Bagi kita yang melayani sebagai pemimpin, mari kita bangun kesadaran yang sungguh untuk memenuhi panggilan pelayanan dengan setia. Setia dalam pemberitaan firman dan setia dalam pelayanan yang telah Tuhan percayakan. Dengan demikian, kita dapat mengarahkan jemaat di dalam kebenaran Tuhan sehingga mereka tidak mudah terseret dalam kesesatan. Bagi kita semua, marilah kita mencintai firman Tuhan dengan lebih sungguh lagi. Pelajari dengan lebih rajin dan tekun sehingga kita dapat membedakan ajaran yang benar dan palsu, serta dapat melayani Tuhan di dalam kehendak-Nya.
-
2 Juli 2016
Renungan pagi
Reformasi Sejati
Berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan sempurna (Roma 12:2)
Proses metamorfosa yang mengubah ulat menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu, sungguh suatu perubahan yang mengagumkan. Dari arti katanya, metamorfosa berarti bentuk yang berubah.
Namun, yang terjadi pada kupu-kupu bukan hanya perubahan bentuk, tetapi juga gaya hidup. Ulat merangkak, kupu terbang. Ulat makan daun, kupu mengisap madu. Ulat tampak rakus, kupu tampak anggun. Ulat bergerak lambat, kupu terbang cepat. Sungguh berubah total!
Kata "metamorfosa" itu pulalah yang dipakai Paulus ketika menulis: "Berubahlah oleh pembaruan budimu ...". Paulus ingin jemaat di Roma benar-benar berubah, seperti perubahan yang dialami ulat hingga menjadi kupu-kupu. Gaya hidup, cara pandang, dan cara jemaat menjalani hidup mesti berubah, sehingga mereka "dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada-Nya dan yang sempurna". Ya, reformasi sejati tidak hanya mengubah forma (bentuk), tetapi juga mengubah apa yang ada di dalam hidup seseorang.
Hidup kita perlu terus mengalami reformasi. Harus terus bergerak dari ulat ke kepompong. Jadi tidak hanya diam, tetapi seperti pesan Paulus, kita perlu terus mempersembahkan diri sebagai persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan kepada Allah (ayat 1). Artinya, kita selalu menyadari-dan kemudian membuktikannya pada dunia-bahwa atas kemurahan Allah dan kasih karunia-Nya, hidup kita ini adalah milik Allah.
So, Mari terus berubah agar semakin matang di dalam Tuhan. Hingga pada saatnya kelak, kita sungguh berubah menjadi indah dan memberkati setiap orang yang melihatnya.
BILA HIDUP INI ADALAH MILIK TUHAN
IZINKAN DIA MENGUBAH KITA MENJADI SEPERTI YANG DIA MAU
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
3 Juli 2016
Grafik Kehidupan
Mazmur 73:1-20
Seperti apakah grafik perjalanan kehidupan kita selama ini?
Mazmur 73 ini memaparkan satu grafik kehidupan yang sangat dinamis. Ada 3 titik simpul kecil di sepanjang mazmur ini, yang ditandai dengan kata "sesungguhnya". Titik simpul ke-1 (2-12) adalah puncak pergumulan pemazmur (12). Kata Ibrani yang dipakai "hinneh" (behold) artinya "lihatlah, sesungguhnya". Hidup orang fasik penuh kemujuran, sedangkan aku yang berusaha hidup tulus dan bersih hati justru kena tulah sepanjang hari. Pemazmur merasa cemburu dan sakit hati melihat kehidupan para pembual dan orang fasik yang nyaman, sehat, mapan sehingga dapat menyombongkan diri, bahkan melawan TUHAN. Simpul ke-2 (13-15) kata"hinneh" (sesungguhnya 15b) kembali muncul diawali dengan kata sia-sia (13). Perhatikan, grafik kehidupan pemazmur pada simpul ke-2 ini mencapai titik nadir, ia amat menderita dalam pergumulan batin ini.
Pada simpul ke-3 (16-20) pemazmur mengalami pencerahan ketika ia masuk dalam hadirat Tuhan. Terjadi perubahan kata "sesungguhnya" yang digunakan bukan lagi "hinneh" tetapi "ak", surely yang berarti "pasti, tentu, sesungguhnya". Inilah titik balik iman pemazmur. Ia sampai pada satu pengertian bahwa cara pandang Allah terhadap kekinian hidup didasarkan pada perspektif kekekalan. Ia menyadari bahwa Allah tidak membiarkan orang fasik dan para pembual bersenang-senang dalam kejahatannya. Akhirnya, Allah menjatuhkan hukuman dan membinasakan mereka dalam sekejap. Itu sebabnya pemazmur memproklamasi imannya secara gamblang: "sesungguhnya ALLAH itu baik bagi mereka yang tulus dan bersih hati (1)".
Sekalipun situasi hidup kita tidak seperti yang kita harapkan, kita berduka dan kecewa melihat keberhasilan orang-orang yang hidup dalam kejahatan, percayalah bahwa Allah tidak tinggal diam. Lihatlah kebaikan dan keadilan TUHAN dalam perspektif kekekalan. DIA tetap baik bagi kita! [SC]
-
3 Juli 2016
Renungan pagi
TERIMALAH SATU AKAN YANG LAIN DALAM SATU TIM KERJA UNTUK MELAKUKAN YANG TERBAIK!
Membangun relasi yang baik dengan semua orang memang bukanlah hal yang mudah mengingat setiap orang memiliki karakter yang ber-beda beda.
Konflik bisa saja terjadi sewaktu waktu karena perbedaan pikiran dan cara pandang. Namun bagaimana pun juga, kita harus mampu menjalin hubungan yang baik antara kita semua agar kita bisa hidup berdampingan secara damai.
Tidak ada manusia yang benar benar sempurna. Oleh sebab itu, kita harus memiliki kebesaran hati untuk mau memaafkan dan menerima kekurangan orang lain.
Biasanya, kita akan mudah terlibat konflik dengan orang yang memiliki karakter yang berlawanan dengan kita. Namun jangan jadikan hal itu sebagai alasan bagi kita untuk memperlebar jarak, apalagi memutuskan tali persahabatan.
Kita harus belajar untuk mau memaafkan kesalahan kesalahan orang lain yang mungkin telah menyakiti hati kita.
Caranya:
~ Selesaikanlah setiap konflik dengan baik.
~ Beranikan diri untuk minta maaf kalau bersalah.
~ Milikilah komitmen untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.
~ Biasakan diri dengan kata kata yang membagun
~ Mempererat hubungan dan menjalin komunikasi yang baik dan sehat
~ Melakukan pertemuan yang formal dan informal
Sebuah tim tidak akan bisa bekerja dengan maksimal jika masing masing saling mempertahankan egonya.
Bukalah hati untuk selalu bekerja sama dan saling memberi semangat untuk melakukan yang terbaik demi kemuliaan Allah.
Roma 15:5~7
Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk KemuliaanNya.
Selamat pagi
Selamat beribadah
Tuhan Yesus Memberkati
-
4 Juli 2016
Sendiri namun tidak Sendirian
2 Timotius 4:9-22
Ditinggalkan seseorang saat kondisi lancar, biasanya tidak terlalu berpengaruh dalam hidup kita. Tetapi, ketika dalam pergumulan berat dan sendirian karena ditinggalkan orang terdekat, kita menjadi sangat sensitif. Ibaratnya "langit runtuh" dalam kehidupan.
Firman Tuhan hari ini mengisahkan pergumulan, Paulus. Panggilannya dalam penginjilan tidak diragukan. Kepemimpinannya disegani dan pengikutnya tidak sedikit. Meski demikian, Paulus masih merasakan "ditinggalkan seorang diri". Kata "meninggalkan aku" diulang 2 kali dan keduanya terjadi pada saat Paulus sedang membutuhkan "mereka" (9, 16). Secara logika, Paulus telah siap sejak ia berkata: "...., sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus" (1Kor.11:1). Seorang pengikut tidak lebih besar dari yang diikuti. Apa yang menimpanya mungkin sekali akan dialami oleh pengikutnya. Ketika Kristus ditangkap, disiksa, diadili, dan akhirnya disalibkan, semua murid "meninggalkan-Nya" (Mat 26:56). Bahkan, Petrus menyangkal-Nya tiga kali. Ini menunjukkan tidaklah berlebihan kalau akhirnya Paulus pun ditinggalkan sahabat-sahabatnya. Hal ditinggalkan oleh Demas (10) dan semuanya (16) menjadi pergumulan tersendiri dalam diri Paulus. Ini terlihat jelas dari perkataan Paulus: 1. Ia meminta dengan sangat agar Timotius berusaha segera datang (9, 10, 21). 2. Ia membutuhkan pendampingan dan penguatan dari luar dirinya (17).
Sebagai manusia, Paulus juga membutuhkan dukungan moril. Pendampingan dan kehadiran sahabat-sahabatnya menjadi bagian yang sangat berarti bagi Paulus dalam situasi itu. Tetapi, yang ia dapatkan adalah kekosongan. Syukurlah, kisah Paulus tidak berakhir sampai di sini. Sekalipun sendiri, namun ia tidak merasa sendirian karena Tuhan sendiri mendampingi dan menguatkannya (17).
Manusia bisa saja meninggalkan kita, tetapi Tuhan tidak. Jangan bersedih hati dan kecewa! TUHAN sendiri yang mendampingi dan memberi kita kekuatan. Sebab Ia adalah TUHAN yang setia. [SC]
Pengantar Kitab Yunus
Kitab Yunus merupakan kitab ke-5 dalam kumpulan kitab nabi-nabi kecil. Kitab ini tidak berisi kata-kata Yunus putra Amitai (1:1) kepada umat Israel sebagaimana kitab nabi-nabi lainnya, tetapi merupakan kisah tentang insiden yang terjadi dalam kehidupan Sang Nabi. Pesan yang sebenarnya pendek sekali (Yun 3:4).
Selain dalam kitab ini, catatan tentang Yunus hanyalah bahwa ia berkhotbah di Kerajaan Israel Utara pada waktu pemerintahan Yerobeam II (2Raj 14:25), sekitar 780 SM. Kitab ini kemungkinan ditulis lama sesudahnya, yaitu ketika bangsa Israel memerlukan pelajaran yang harus dipelajari Yunus dengan susah payah.
Yunus bukanlah nabi yang terus berbuat baik di hadapan TUHAN. Yunus digambarkan sebagai nabi yang melarikan diri dari penugasannya untuk memberitakan Injil kepada orang Niniwe, bangsa yang telah menyusahkan bangsa Israel (1:1-17). Bagaimanapun ia akhirnya bersyukur atas kesempatan hidup yang TUHAN berikan untuknya (2:1-10). Hal ini mendorongnya untuk menaati perintah TUHAN untuk pergi ke Niniwe (3:1-10). Tetapi ketika misinya berhasil, ia justru marah kepada TUHAN dan mengeraskan hati Yunus (4:1-11).
Dalam kitab Yunus, kita dapat belajar tentang keadilan dan kedaulatan Allah, kemurahhatian dan belas kasihan-Nya. Yunus sendiri mewakili umat Allah yang membanggakan keistimewaan hubungannya dengan Allah. Sayangnya, dia lebih memikirkan dirinya daripada pertobatan orang-orang kafir. Dia marah menyaksikan kemurahhatian Allah.
Allah itu murah hati dan berbelas kasihan. Ia tidak tertarik untuk membinasakan orang berdosa, tetapi memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk bertobat dan datang kepada-Nya. Kisah Yunus terutama dalam pasal 1 dan 3, digunakan oleh TUHAN Yesus untuk menggambarkan kematian dan kebangkitan-Nya (lih. Mat 12:39-41; 16:4; Luk 11:29-32).
-
5 Juli 2016
Ketidaktaatan dan Penghukuman
Yunus 1:1-16
Yunus diminta untuk menyampaikan seruan kepada orang-orang Niniwe untuk menentang kejahatan mereka. Tetapi ia menolak dan berusaha melarikan diri dengan naik kapal ke Tarsis.
Tarsis merupakan tempat terjauh yang berlawanan dengan arah ke Niniwe yang dapat ditempuh Yunus pada masa itu (1-3). Niniwe adalah ibu kota Asyur yang kejam, fasik dan dursila (Nah 1:11; 2:12-13; 3:1, 4, 16, 19). Orang Israel seperti Yunus menganggap mereka sebagai ancaman yang tidak layak untuk diselamatkan. Yunus mengenal TUHAN yang kasih dan bersedia mengampuni apabila Niniwe bertobat, maka TUHAN tidak jadi menjatuhkan hukuman ke atasnya (4:2). Yunus berusaha menjauh, melarikan diri dari hadapan TUHAN pemilik langit, bumi dan daratan. Perjalanan Yunus hampir mengorbankan kapal dan orang lain karena TUHAN menurunkan angin ribut dan badai besar ke laut (4, 8-10). Semua orang yang ada di kapal itu ketakutan dan berteriak memanggil allahnya, sementara Yunus tertidur nyenyak, tidak memikirkan ketidaktaatannya (5-7). Setelah menyadari bahwa bencana itu akibat tindakannya, ia meminta mereka membuangnya ke dalam laut dan laut itu menjadi reda (11-15). Menanggapi hal itu, orang-orang yang ada disana menjadi takut kepada TUHAN, mempersembahkan korban dan bernazar kepada-Nya (16).
TUHAN mengutus Yunus untuk memperingatkan orang-orang di Niniwe dan mempertobatkan mereka. Tetapi dalam kekerasan hati Yunus, dia hampir saja mengorbankan orang-orang beserta kapal yang ditumpanginya. Dalam belas kasihan TUHAN, orang-orang di kapal itu dapat menyaksikan kuasa TUHAN dan menyembah-Nya. Dalam kasih TUHAN, Yunus tidak mati tenggelam, tetapi diberi kesempatan untuk hidup dan kembali melakukan tugasnya.
Tidak ada tempat bagi kita untuk melarikan diri dari TUHAN pemilik langit, lautan dan daratan. Keselamatan yang kita terima hanyalah anugerah. Oleh karena itu, beritakan Injil kepada semua orang, bersukacitalah atas pertobatan setiap orang, termasuk musuhmu!