RENUNGAN POSITIF
-
24 Juli 2016
Allah Rajaku (2)
Mazmur 74:18-23
Dalam renungan sebelumnya, kita telah mempelajari bahwa bagian ini adalah nyanyian umat karena Bait Allah dirusak oleh musuh (74:1-17). Pada bagian pertama, Asaf mengingat siapa Allah yang ia sembah. Kini pada bagian kedua, Asaf memohon agar Allah mengingat dua hal.
Pertama, agar Allah mengingat para musuh yang telah mencela dan menista Tuhan (18, 19a, 22b, 23). Terhadap kejahatan yang telah mereka perbuat, Asaf memohon agar Allah bertindak (22) dan tidak melupakan perbuatan cela mereka terhadap Allah (22, 23). Kedua, Asaf meminta agar Allah mengingat dan memperhatikan kesengsaraan umat-Nya yang tertindas (19, 20, 21) sehingga umat dapat melihat kesetiaan Allah terhadap perjanjian yang telah dibuat-Nya dengan umat dan mereka dapat kembali memuji kebesaran Allah.
Asaf mengenal Allah secara personal. Karena itu, ia tidak berhenti berharap, meski di tengah kehancuran sekalipun. Asaf tetap percaya bahwa Allah yang disembah umat Israel adalah Allah yang memperhatikan dan tidak akan tinggal diam. Asaf tetap memercayai kesetiaan dan kemahakuasaan Allah di dalam kehidupan umat-Nya. Penghancuran Bait Allah tidak hanya mengenai Israel, tetapi mengenai TUHAN. Penghancuran ini telah mencemari kehormatan dan kemuliaan nama TUHAN. Meskipun di dalam murka-Nya Allah membiarkan Bait Allah secara fisik dihancurkan oleh para musuh, namun Allah tetap setia pada perjanjian-Nya. Allah akan menjaga kehidupan umat-Nya.
Keberadaan gereja Tuhan di Indonesia juga menghadapi banyak tantangan. Namun, apa pun yang terjadi, mari kita belajar seperti Asaf yang tidak kehilangan iman dan pengharapan kepada Tuhan di tengah penganiayaan dan kehancuran sekalipun. Doakan mereka yang telah berbuat jahat terhadap gereja Tuhan agar mereka mengalami kuasa dan kedaulatan Allah. Doakan saudara-saudara seiman yang telah teraniaya agar mereka mengalami kuasa dan kasih setia Tuhan. Percayalah, Allah akan bertindak karena Dialah Raja kita!
-
24 Juli 2016
*HIDUP TAK SELAMANYA BERJALAN MULUS!!!*
Θ *BUTUH* _batu kerikil_ supaya kita *BERHATI-HATI*..
Θ *BUTUH* _se mak berduri_ supaya kita *WASPADA*..
Θ *BUTUH* _Pesimpangan_ supaya kita *BIJAKSANA* dalam *MEMILIH*..
Θ *BUTUH* _Petunjuk jalan_ supaya kita punya *HARAPAN* tentang arah _masa depan_..
•• Hidup Butuh *MASALAH* supaya kita _tahu_ kita punya *KEKUATAN*..
•• *BUTUH* _Pengorbanan_ supaya kita tahu cara *BEKERJA KERAS*..
•• *BUTUH* _airmata_ supaya kita tahu *MERENDAHKAN HATI*
•• *BUTUH* _dicela_ supaya kita tahu bagaimana cara *MENGHARGAI*..
•• *BUTUH* _tertawa n senyum_ supaya kita tahu *MENGUCAPKAN SYUKUR*..
•• *BUTUH* _Orang lain_ supaya kita tahu kita *TAK SENDIRI*..
Jangan~ selesaikan *MASALAH* dgn _mengeluh, berkeluh kesah, dan marah"_, Selesaikan saja dgn *sabar, bersyukur*, dan jangan lupa *TERSENYUM*.
Teruslah *MELANGKAH* walau mendpt *RINTANGAN*, Jangan~ _takut_..
Saat tidak ada lg *tembok* utk _bersandar_, masih ada *lantai* utk _bersujud_.
Perbuatan baik yg paling *sempurna* adalh perbuatan baik yg tidak~ _terlihat_, Namun.. Dpt dirasakan hingga jauh kedlm *relung hati*.
Jangan~ menghitung apa yg *hilang*, namun hitunglah apa yg *tersisa*.
Sekecil apapun *penghasilan* kita, pasti akan cukup bila digunakan utk _Kebutuhan_ Hidup.
Sebesar apapun *penghasilan* kita, pasti akan kurang bila digunakan utk *Gaya Hidup*.
Tidak selamanya kata-kata yg *indah* itu _benar_, juga *tidak*selamanya kata-kata yg *menyakitkan* itu _salah_. Hidup ini terlalu *singkat*, lepaskan mereka yg menyakitimu, *sayangi* mereka yg _peduli_ padamu. Dan *berjuanglah* utk mereka yg _berarti_ bagimu.
*Bertemanlah* dg semua org, tapi *bergaulah* dg org yg _berintegritas_ dan mempunyai _nilai hidup_ yg benar, krn pergaulan akan *mempengaruhi* cara kita hidup dan *masa depan* kita
-
25 Juli 2016
Selaras Tingkah Lakumu!
Yehezkiel 7:1-27
Hari TUHAN pasti datang dan penghukuman atas segala yang hidup di muka bumi ini pasti akan berlangsung (Am 5: 18-20; 1Pet 4:7, 17).
Pasal 7 menjadi klimaks dari pasal 4-6 yang menyatakan bencana pasti datang melanda Israel. Hal itu tampak dari kata "kesudahannya telah tiba" (1-4), "bencana telah tiba" (5-9), "harinya telah tiba" (10, 11), "waktunya telah tiba" (12, 13)". Israel harus menerima semua hukuman yang telah TUHAN tetapkan "selaras dengan tingkah lakunya, bahkan perbuatan-perbuatannya yang keji" (3-4, 8-9, 27). Hukuman yang tidak dapat dielakkan ini akan menimpa seluruh umat, tanpa ada pengecualian. Bahkan mereka yang kaya dan berlimpah harta bendanya tidak akan dapat melindungi diri dengan segala harta bendanya. Harta benda itu akan dianggap cemar karena telah digunakan untuk menyembah berhala. Segala kekayaan akan menjadi sia-sia dan hanya menjadi jarahan musuh (11, 19-24). Pembiaran dan penolakan TUHAN membuat tidak ada seorang pun dapat mempertahankan diri, bahkan berjuang melawan musuh (14-24). Tidak ada pengharapan bagi mereka karena dalam ketakutan tidak ada lagi kabar keselamatan.
Firman TUHAN yang telah ditolak oleh umat Israel tidak mereka dengarkan lagi melalui para nabi, imam, dan tua-tua. Penghukuman TUHAN menimpa seluruh lapisan penduduk, dari raja, pemimpin bahkan seluruh penduduk. Inilah pembalasan bagi Israel yang TUHAN berikan selaras dengan tingkah laku mereka yang jahat, perbuatan mereka yang keji, dan cara mereka menghakimi. Semua ini TUHAN lakukan agar mereka mengetahui dan sungguh-sungguh mengenal bahwa Dia yang mereka tolak dan lawan adalah TUHAN (25-27).
Jangan andalkan segala kekuatan dan harta duniawi karena semuanya akan hancur tak bernilai di hadapan-Nya. Jangan andalkan siapapun karena penguasa terkuat sekali pun dihancurkan oleh kuasa-Nya. Selama masih ada kesempatan, terimalah tawaran keselamatan dan pengajaran-pengajaran kebenaran dari TUHAN!
-
26 Juli 2016
Lihat Perbuatan Mereka!
Yehezkiel 8:1-18
Yehezkiel dibawa oleh Roh melihat Bait Allah di Yerusalem, khususnya pintu gerbang pelataran dalam, melihat apa yang ada dan dilakukan orang Israel bersama para imam di sana.
Yehezkiel melihat patung berhala yang membangkitkan murka Allah (1-5). Di sana 70 orang tua-tua kaum Israel melakukan penyembahan di setiap kamar yang dipenuhi oleh gambar-gambar berhala berupa binatang-binatang haram, yang oleh Musa disebut najis. Karena raja Yoyakhim dan penduduk Israel telah diangkut ke dalam pembungan, maka Allah dianggap telah meninggalkan mereka serta tidak melihat mereka dan sudah meninggalkan tanah Israel (bdk. 9:9; Maz 94:7). Israel menganggap berhala-berhala itu lebih berkuasa dan dapat melindungi mereka (6-12). Perempuan-perempuan Israel juga melakukan pemujaan terhadap dewa Tamus, yaitu dewa kesuburan dan dewa dunia orang mati asal Asyur yaitu Babel (bdk. Ul 28:11-12, 17-24; Mzm 104: 10-30; Yo. 2: 18-27; dll.). Israel percaya bahwa tumbuh-tumbuhan diatur oleh Sang Dewa (13-14). Sementara itu laki-laki Israel memuja dewa matahari (bdk. Ul 4:19; 2Raj 21:5; 23:5, 11; dll.). Mereka adalah 24 orang imam dan 1 orang imam besar atau pemimpin imam (15-16; bdk. Yl 2:17; 1Taw 24:5, dst; Yeh 9:6). Ada juga orang-orang Israel yang melakukan upacara dengan mengunjukkan ranting kepada hidung mereka (17; bdk. penganut Zoroastrianisme atau orang Parsi saat berdoa atau dengan menggunakan lambang-lambang kejantanan pria).
TUHAN murka atas semua kejahatan Israel ini yang tidak saja menentang-Nya, bahkan menggantikan ibadah terhadap-Nya di Bait Suci dengan penyembahan berhala. Ia memutuskan tidak akan merasa sayang dengan Israel lagi, bahkan tidak akan mendengarkan mereka lagi (18).
Umat TUHAN, jangan bangkitkan murka-Nya! Baik laki-laki atau perempuan, dari kalangan umat bahkan pemimpin umat, para hamba TUHAN. Sesulit apa pun situasi yang kita hadapi, ingatlah bahwa TUHAN tidak pernah meninggalkan kita. Ia selalu memperhatikan kita.
-
26 Juli 2016
Renungan pagi
"HADIAH TERBAIK UNTUK DIRI SENDIRI"
"Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13)
Apa yang kita lakukan ketika kita sudah begitu di lukai oleh seseorang dan kini kita memiliki kesempatan untuk balas dendam?
Mampukah kita mengampuni?
Seberapa luas dan lapang ukuran hati kita?
Jika kita menyebut diri kita sebagai pengikut Tuhan dan ingin menjadi orang yang berkenan di mata Tuhan, kita harus memiliki hati dan jiwa yang besar. Ini ditunjukkan melalui sikap kita yang mau mengampuni orang-orang yang telah menyakiti kita.
Memaafkan memang tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi di masa lalu, namun akan melapangkan jalan kita ke masa depan.
Kebencian dan sikap tidak mau mengampuni sebenarnya sedang menutup jalan untuk masa depan kita sendiri, dan menutup pintu berkat kita.
Meskipun tidak segampang teori..tapi Ketika kita mengampuni, kita sedang membuka jalan yang lapang untuk masa depan kita dan terutama sedang membuka keran pengampunan dari Tuhan atas segala dosa dan kesalahan kita sendiri.
Markus 11:25
"Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan -kesalahanmu."
Orang yang paling di untungkan ketika kita mengampuni adalah diri kita sendiri, bukan orang yang kita ampuni tersebut, karena itu akan membuat hati kita penuh dengan Sukacita dan Damai Sejahtera.
Pengampunan adalah salah satu hadiah terbaik yang bisa kita berikan kepada diri kita sendiri, karena dengan mengampuni, tubuh, jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) juga roh kita terbebas dari siksaan rasa benci dan dendam.
Selamat menerima hadiah terbaik dengan menjadi seorang pengampun para sahabat..
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
28 Juli 2016
TUHAN Tidak Di Sana
Yehezkiel 10:1-22
Apa jadinya bila ada gereja atau persekutuan menyebut nama Tuhan dalam ibadahnya, tetapi tidak ada Tuhan di sana?
TUHAN telah berpaling dari umat-Nya, bahkan dari tempat yang dikhususkan untuk menyembah-Nya. Ia memperlihatkan kepada Yehezkiel bagaimana Ia pergi meninggalkan Bait Suci di Yerusalem. Yehezkiel melihat takhta, tetapi takhta itu kosong dan kerub tidak lagi berada dalam Bait Suci, melainkan di sebelah selatan Bait Suci. Karena TUHAN telah meninggalkan Bait-Nya, Kerub itu menunggu kepergian kemuliaan TUHAN (1, 3). Allah juga menyebutkan rancangan-Nya untuk menghancurkan kota Yerusalem kepada orang yang berpakaian lenan sebagai pelaksana penghukumannya. Dalam pelaksanaannya, ada kerub dan roda-rodanya yang menjadi senjata, roda-roda atau angin puting beliung. Dengan bara api kota itu akan dihanguskan (2, 6-17; bdk. Sodom dan Gomora). Prosesi "kepergian" kemuliaan Allah ini pertama-tama meninggalkan ruang Maha Kudus, kemudian meninggalkan ambang pintu Bait Suci (4, 18). Dengan hinggap di atas kerub-kerub, kemuliaan TUHAN pergi meninggalkan ambang pintu Bait Suci dan berhenti di dekat pintu gerbang Bait Suci yang di sebelah Timur, yaitu bukit Zaitun, dan kemudian pergi (18-19). Kerub-kerub ini merupakan makhluk yang sama yang sebelumnya telah dilihat oleh Yehezkiel di tepi sungai Kebar (20-22; bdk. 1:15-28).
Mengapa TUHAN meninggalkan Bait-Nya, rumah yang dikhususkan untuk menyembah-Nya? Karena umat telah menyakiti hati-Nya, mencemari Bait-Nya dengan beribadah kepada allah-allah lain, bahkan melakukan penyembahan terhadap berhala di Bait-Nya. Para pemimpin melakukan kejahatan di rumah TUHAN. TUHAN membiarkan, bahkan meninggalkan tempat kudus-Nya yang telah dicemari segala dosa dan kenajisan.
Ingatlah akan kekudusan Allah yang tidak dapat disandingkan dengan segala dosa dan kejahatan umat. Allah tidak ada di tempat persekutuan umat yang tidak menjaga kekudusan-Nya dan tidak memuliakan-Nya.
-
28 Juli 2016
Renungan pagi
Kepura puraan
Suatu hari di dalam mobil, putri saya mencoba sepasang kacamata hitam yang baru saya beli. Kemudian ia menaruhnya kembali dan berkata, “Ini bukan kacamata hitam, Bu. Ini cuma kacamata untuk bergaya,” godanya, “Ibu membelinya karena Ibu merasa cantik saat memakainya, ya kan?”
Harus saya akui—putri saya benar-benar mengenal saya. Saya tidak pernah berpikir tentang sinar UV atau apakah kacamata itu benar-benar dapat menahan sinar matahari. Saya membelinya hanya karena kacamata itu kelihatan keren saat saya memakainya.
Kebanyakan dari kita senang terlihat keren dan baik. Kita ingin terlihat “baik-baik saja” di hadapan orang—menjalani hidup tanpa mengalami pergumulan atau ketakutan atau godaan atau sakit hati.
Berusaha mempertahankan suatu tampilan yang sempurna dalam perjalanan iman kita tidak akan dapat menolong kita maupun saudara-saudari seiman kita. Sebaliknya, ketika kita membagikan hidup kita kepada sesama di dalam tubuh Kristus maka secara tidak langsung kita juga akan membuka pintu berkat bagi kita maupun orang lain.
Ketika mulai membuka diri, kita mungkin akan bertemu dengan orang-orang yang sedang bergumul dalam situasi yang serupa. Dan ketika kita semakin bertumbuh dalam persekutuan yang indah bersama Tuhan dan semakin menyadari kerapuhan dan ketidaksanggupan kita sendiri, Tuhan akan semakin leluasa memakai diri kita untuk menolong sesama.
So, Marilah kita mengizinkan Tuhan untuk menanggalkan segala kepura-puraan pada diri kita dan “marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam perbuatan baik” (Ibr. 10:24).
Memakai topeng untuk menunjukkan semua baik-baik saja sama juga dengan menolak pergumulan hidup sebagai Rancangan Tuhan ;
Akan tetapi ketika kita terbuka, transparan, dan jujur,
maka orang lain akan bisa belajar mempercayai Tuhan dalam hidupnya.
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
28 Juli 2016
Renungan pagi
Bersukacitalah
FILIPI 4:4 “ Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah!
Rasul Paulus mengingatkan kita agar senantiasa Bersukacita dalam Tuhan,
bahkan diulang dua kali
Mengapa kata bersukacita ini diulang dua kali ? Jawabnya karena manusia sering lupa, makanya di ingatkan lagi agar manusia tidak lupa untuk Bersukacita senantiasa .
Sukacita harus dimiliki setiap orang percaya karena sukacita itu sangat penting.
Hidup dalam sukacita berarti sesuatu kondisi yang harus kita raih, dan sukacita harus menjadi gaya hidup kita sehari-hari.
Dalam keadaan susah maupun senang, baik ataupun buruk kita harus tetap Bersukacita dalam Tuhan.
Apa bedanya sukacita didalam Tuhan dan sukacita yang dunia berikan?
Kalau Sukacita dunia hanya sementara, tetapi sukacita yang dari Tuhan itu bersifat Kekal .
Sukacita kita bukan di dasari uang, pangkat, harta kemewahan karena kalau kita bersukacita karena hal-hal yang bersifat materi, kita akan sangat kecewa.
Sukacita merupakan hal yang penting untuk membangun karakter yang kuat dan tangguh.
Sukacita juga adalah salah satu cara pola hidup sehat karena” Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.” ( Amsal 17:22)
Orang yang mempunyai hati yang gembira pasti ada sukacita dan orang yang bersukacita pasti mempunyai semangat hidup.
So, Tebarkanlah senyum Anda agar suasana menjadi tentram dan nyaman.
Senyum dapat membangkitkan semangat yang terpuruk.
Sebaliknya orang yang tidak punya sukacita akan kehilangan semangat dan mudah terserang penyakit karena loyo, sedih, susah,sengsara, tidak punya pengharapan dan akhirnya membusukkan tulang.
“Semuanya itu kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” Yohanes 15:11
So, Bersukacitalah senantiasa sebab itu yang Tuhan inginkan di dalammu.
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
29 Juli 2016
Nubuat Melawan Pemimpin
Yehezkiel 11:1-13
Tidak sedikit persekutuan dan gereja-gereja TUHAN hancur karena sikap dan tindakan para pemimpinnya.
TUHAN memperlihatkan kepada Yehezkiel dua puluh lima orang pemimpin bangsa Israel di antaranya Yaazanya bin Azur dan Pelaca bin Benaya, yang sedang berada di pintu gerbang Timur dari rumah TUHAN (1). TUHAN menyebutkan mereka sebagai orang-orang yang merancang kedurjanaan dan menaburkan nasihat jahat di kota Yerusalem. Mereka merasa percaya diri karena masih ada di Yerusalem setelah penyerbuan Babel tahun 597 sM. Mereka merasa aman dan diperkenan Allah, bahkan menganggap diri mereka sebagai daging pilihan dalam periuk "Yerusalem, sedang orang-orang buangan adalah tulang." Mereka bertahan dalam kejahatan dan tidak mau mendengarkan perkataan nabi bahwa mereka juga akan dibinasakan TUHAN (2-3). Mereka membunuh banyak orang di Yerusalem (6). Mereka melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak dan peraturan TUHAN; justru melakukan peraturan-peraturan bangsa di sekitar mereka (12).
TUHAN memerintahkan Yehezkiel untuk bernubuat melawan mereka karena Ia tahu apa yang timbul di dalam hati mereka (4-5). TUHAN menegaskan bahwa orang-orang yang mereka bunuh adalah orang-orang pilihan-Nya (7). Para pemimpin yang tidak benar digiring keluar dari Yerusalem untuk dibunuh oleh pedang, diserahkan kepada orang asing, dan dijatuhi hukuman (7-11). TUHAN menghukum agar mereka menyadari bahwa Dialah TUHAN yang berkuasa atas mereka (10, 12). Sesudah mengucapkan nubuat itu, penghukuman pertama menimpa Pelaca bin Benaya yang langsung mati saat itu juga. Yehezkiel takut dan bertanya akan kasih TUHAN terhadap sisa Israel (13).
Setiap orang percaya harus memperingatkan para pemimpin yang masih berkubang dalam segala kejahatannya. Di atas semua pemimpin ada TUHAN yang berkuasa mencabut nyawa orang yang paling berkuasa sekalipun. Bagi para pemimpin, janganlah terus hidup dalam dosa, TUHAN akan menghukummu!
-
30 Juli 2016
Hati yang Lain dan Roh yang Baru
Yehezkiel 11:14-25
TUHAN menjawab Yehezkiel tentang sisa Israel (11:13). Penduduk Yerusalem benar dalam anggapan bahwa orang-orang Israel telah jauh dari TUHAN. Tetapi, TUHAN tidak mengalihkan tanah itu kepada mereka.
Orang Israel telah diserakkan ke negeri-negeri di mana TUHAN tidak lagi menjadi tempat kudus bagi mereka. TUHAN akan menghimpun dan mengembalikan mereka ke tanah Israel (14-17). Pengembalian posisi bukan hanya secara geografis di tanah Israel, tetapi juga kepada penyembahan yang benar akan TUHAN. Mereka akan menjauhkan segala dewa yang menjijikkan dan segala perbuatan keji dari mereka (18). TUHAN akan melakukan pembaruan spiritual, membarui hati mereka, dan memberi roh yang baru (bdk. 1Sam 10:9; Yeh 37:15-22; Yer 32:37-39), melembutkan hati mereka untuk menjadi taat melakukan segala ketetapan dan peraturan-Nya dengan setia (19-20; bdk. Yer 31:31-33). Tetapi, hukuman tetap ditimpakan atas keberpautan hati mereka kepada dewa-dewa dan perbuatan-perbuatannya yang keji (21). Sesudah memberitahukan semua ini, kemuliaan TUHAN bersama kerub-kerub itu meninggalkan kota Yerusalem dan hinggap di atas gunung yang di sebelah timur kota (22-25).
TUHAN sangat mengasihi umat-Nya. Ketika Israel harus dibuang akibat kejahatannya, mereka tetap dalam pemeliharaan-Nya. Allah dalam kekudusan-Nya tetap memelihara mereka dan memberi mereka kesempatan untuk kembali ke Tanah Perjanjian. Ia telah memilih mereka sebagai umat-Nya dan tidak mengalihkan status itu kepada bangsa lain. Allah juga memampukan mereka untuk melakukan pembaruan dari diri sendiri. Pusat kehendak dan semangat mereka untuk menyembah dan memuliakan TUHAN akan dikembalikan-Nya.
Dalam kasih-Nya, TUHAN memperbarui keinginan kita yang terdalam untuk mendekat kepada-Nya dan meninggalkan segala kejahatan. Sekotor apa pun masa lalu dan keinginan hati kita, TUHAN sanggup mengubah kita!
-
30 Juli 2016
Amin...
LADYRULY248 tulis:
Hati yang Lain dan Roh yang Baru
Yehezkiel 11:14-25
....Dalam kasih-Nya, TUHAN memperbarui keinginan kita yang terdalam untuk mendekat kepada-Nya dan meninggalkan segala kejahatan. Sekotor apa pun masa lalu dan keinginan hati kita, TUHAN sanggup mengubah kita!
31 Juli 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
30 Juli 2016
Renungan pagi
APAKAH DOA MENGUBAH SESUATU ?"
Mereka mengatakan bahwa doa mengubah sesuatu, tetapi apakah doa SUNGGUH dapat mengubah segala sesuatu ?
Ya! DOA SUNGGUH DAPAT MENGUBAH SEGALA SESUATU!
Apakah doa dapat mengubah suatu keadaan secara tiba-tiba ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah caramu memandang situasi tersebut!
Apakah doa mengubah kondisi keuanganmu dimasa depan?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kepada siapa engkau berharap untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari!
Apakah doa mengubah hati yang hancur atau tubuh yang rusak ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah sumber kekuatan dan sumber penghiburanmu!
Apakah doa mengubah apa yang kau butuhkan dan inginkan ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah kebutuhanmu menjadi sesuai dengan keinginan Tuhan!
Apakah doa mengubah caramu melihat dunia?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah dengan mata siapa kau akan melihat dunia!
Apakah doa mengubah penyesalanmu di masa lalu?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubah harapanmu di masa depan!
Apakah doa mengubah orang-orang disekitarmu ?
Tidak, tidak selalu, tetapi doa akan mengubahmu, masalah tidak selalu terletak dalam diri orang-orang disekitarmu!
Apakah doa mengubah hidupmu dengan cara yang tidak dapat kau jelaskan?
Oh, ya, selalu! dan Doa akan benar- benar mengubah seluruh dirimu!
Apakah doa sungguh mengubah segala sesuatu ?
YA, doa sungguh mengubah segala sesuatu
So..mari kita berdoa... Tuhan tidak jauh... Dia hanya sejauh doamu...
Tetap berdoa dan bersyukur saat segala sesuatu berjalan lancar maupun tidak lancar, saat dalam pergumulan maupun tidak dalam pergumulan..
Tetap Berdoa ..Dia rindu bersekutu denganmu..
PUSH ; Pray Until Something Happy
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
31 Juli 2016
Allah, Hakim yang Adil
Mazmur 75
Lembaga peradilan sering mendapat sorotan publik. Ironisnya, sorotan itu bukan karena lembaga ini telah bertindak adil, melainkan karena mempermainkan keadilan dan kebenaran hanya karena uang.
Allah kita tidak demikian ketika bertindak sebagai Hakim. Bacaan hari ini adalah nyanyian pujian tentang keyakinan dan penantian akan keselamatan dan keadilan dari Tuhan atas umat-Nya. Kemungkinan mazmur ini dilatarbelakangi oleh adanya serangan dari Sanherib atau musuh lain yang berbahaya. Dalam situasi yang mencemaskan karena serangan musuh, Asaf mengajak umat bersyukur dan bersorak-sorak kepada Allah (2, 11). Bukan tanpa alasan Asaf melakukan hal itu. Keyakinan Asaf yang menjadi dasar ajakannya kepada umat untuk bersyukur dan bermazmur bagi Allah. Asaf percaya, apapun yang akan terjadi, Tuhan yang mereka sembah adalah adalah Allah dan Hakim yang adil (3, 8).
Pertama, karena Allah adalah Hakim yang adil, maka Allah pasti menghakimi dengan kebenaran (3-4). Kebenaran dan keadilan Allah itu tidak akan terbantahkan oleh siapa pun, bahkan oleh pembual dan orang fasik sekalipun (5-6). Kedua, karena Allah adalah Hakim yang adil, maka Allah pasti menghakimi dengan keadilan (7-9). Meski manusia dapat memutarbalikkan fakta dan berusaha menjatuhkan serta merendahkan sesamanya, namun Allah sanggup merendahkan orang fasik dan meninggikan orang benar (7-8, 11). Allah pun sanggup memberikan penghukuman yang sesuai dengan keadilan dan kebenaran-Nya (9).
Hari ini kehidupan kita dikelilingi dengan ketidakadilan. Bahkan, ketidakadilan itu mungkin dilakukan oleh orang-orang yang seharusnya menjunjung tinggi dan menjadi teladan dalam menjalankan keadilan dan kebenaran. Namun, jangan berhenti berharap dan beriman kepada Tuhan karena Dia adalah Allah, Hakim yang adil. Percayalah, akan tiba waktunya Allah akan memperlihatkan keadilan-Nya, baik kepada orang fasik maupun umat kesayangan-Nya.
-
1 Agustus 2016
Firman-Nya akan Terjadi
Yehezkiel 12:1-28
TUHAN menyampaikan firman-Nya dengan tegas kepada Yehezkiel dengan menggunakan pengulangan "firman TUHAN" berkali-kali (1, 8, 10, 17, 21, 23, 25, 26, 28).
Dalam kesadaran akan otoritas firman yang harus disampaikannya, Yehezkiel hanya menyampaikan firman TUHAN saja dan dengan ketaatan ia melakukan "seperti yang diperintahkan" kepadanya (7). Tetapi orang Israel keras kepala dan tidak mau menggunakan indranya sesuai fungsi yang ada. Mereka menolak untuk mendengarkan dan melihat kehendak atau peringatan TUHAN atas mereka (2; bdk. Yes 6:9; 42:20; Yer 5:21; Mat 13:13; Kis 28:27). Karena pemberontakan yang ada dalam hati mereka, Yehezkiel harus memberi peragaan langsung terhadap firman yang harus mereka dengarkan. Ia harus berperan sebagai seorang buangan pada siang dan malam hari di hadapan mereka (3-7). Tindakannya melambangkan kepergian Israel ke tempat pembuangan, bahkan raja yang berusaha melarikan diri akan ditawan dan mati dalam pembuangan. Para pembantu dan tentaranya akan diserakkan oleh TUHAN (8-14). Keterserakan ini membuat Israel sadar dan mengetahui akan TUHAN dan sisa dari mereka yang terluput akan menceritakan perbuatan mereka yang keji sehingga bangsa lain pun mengetahui TUHAN (15-16). Kota yang mereka diami akan menjadi reruntuhan akibat kekerasan yang dilakukan di dalamnya. Untuk ketiga kalinya TUHAN menekankan tujuan-Nya agar mereka mengetahui bahwa Dialah TUHAN (17-20).
TUHAN menyatakan kesanggupan-Nya untuk menggenapi firman-Nya. Ia memperlihatkan hal itu dalam penglihatan kepada hamba-Nya. TUHAN menyatakan bahwa penggenapannya akan segera terjadi. TUHAN tidak akan menunda-nunda lagi. Ia segera menggenapinya dan menjadikan apa yang telah difirmankan-Nya (21-28).
TUHAN masih berbelas kasihan memberi waktu bagi orang berdosa untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Jangan sepelekan firman TUHAN!
-
1 Agustus 2016
Renungan pagi
Hidup optimis
"Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada Rencana-Mu yang gagal."(AYUB 42 : 2)
Sahabatku yang terkasih di dalam Kristus, ada sebuah cerita tentang seorang anak kecil yang sedang di buatkan baju oleh neneknya.
Karena sang nenek adalah seorang penjahit yang cukup ternama di daerahnya dengan hasil dari setiap jahitannya yang memuaskan hati para pelanggan, maka si anak inipun bersukacita dan berpikir bahwa baju yang sedang di buat neneknya tersebut pasti hasilnya akan sangatlah bagus.
"Ini nak.., bajumu sudah jadi", panggil sang nenek kepada cucunya seraya menunjukkan baju yang telah selesai di jahitnya. "
Loh.. Kok hanya seperti ini nek..?? Kenapa jahitannya tidak rapi seperti nenek menjahit pakaian para pelanggan nenek..?, tanya si anak terlihat kecewa melihat hasil jahitan baju yang ditunjukkan neneknya tersebut.
"Oh.. Itu terbalik nak, jahitan yang terlihat kurang rapi tersebut untuk di pakai bagian dalam dan jahitan yang rapi inilah bagian luarnya ", jawab nenek sambil membenarkan bagian baju cucunya itu.
"Wow..Bagus sekali bajunya nek. Sy tidak menyangka bisa sebagus ini. Terimakasih ya nek ", kata sang cucu penuh sukacita sambil memeluk neneknya, sebagai tanda terimakasih kepadanya.
Tanpa kita sadari sering kali kita bersikap seperti anak kecil dalam ilustrasi di atas.
Di mana kita mudah sekali untuk mengeluh, menggerutu, maupun kecewa, dalam menjalani setiap proses kehidupan.
Kita terlalu fokus dengan pergumulan masalah yang kita hadapi sehari hari dan hanya melihat dari satu sisi buruk yang menimpa kita saja, hingga kita melupakan Tuhan yang telah merancang sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan kita.
"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."(PENGK 3 : 11)
Melalui renungan ini, kita di ingatkan kembali untuk tidak mudah menyerah & putus asa.Tetaplah jalani hidup dengan optimis, penuh sukacita dan melimpah dengan ucapan syukur.
Jangan hanya memandang dan melihat bahwa masalah yang sedang kita hadapi sekarang sangatlah berat, namun pandang dan lihatlah Tuhan yang lebih besar dari permasalahanmu.
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
2 Agustus 2016
Nubuat Melawan Nabi Palsu
Yehezkiel 13:1-23
Nabi-nabi Israel telah bernubuat sesuka hatinya. Mereka tidak menyampaikan firman TUHAN.
Nabi-nabi Israel tidak memperoleh penglihatan sehingga nubuatan mereka adalah tipuan dan tenungan mereka adalah kebohongan (1-3). TUHAN tidak mengutus mereka dan tidak berbicara kepada mereka. Mereka menipu umat dengan menjanjikan damai sejahtera palsu. Mereka menyatakan bahwa umat tetap aman walau hidup dalam dosa dan penyembahan berhala dan mereka tidak akan diangkut ke dalam pembuangan (bdk. Yer 6:14; 23:11). Mereka disebut anjing hutan yang membuat umat tersesat dan melemahkan hati orang-orang benar dengan dusta (4-5, 6-10, 16, 22). Kebohongan mereka membuat TUHAN menjadi lawan mereka. Mereka akan tewas karena Ia mengacungkan tangan terhadap mereka. Mereka akan dihapuskan dari daftar kaum Israel dan dibuang untuk selamanya dari tanah Israel. TUHAN sendiri yang melepaskan umat-Nya dari para nabi palsu (8-9, 11-15, 23). Hukuman terhadap nabi-nabi palsu bertujuan agar mereka mengetahui bahwa Ia adalah Allah. Di antara nabi-nabi ada kaum perempuan yang bernubuat sesuka hatinya untuk memperoleh kebutuhan jasmani. Mereka mengusahakan cara-cara perdukunan untuk menangkap jiwa orang, memakai kuasa setan untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah (17-19; bdk. Mi 3:5). TUHAN menghukum dan menghilangkan semua nubuatan palsu dari antara umat-Nya (20-23).
TUHAN memanggil, mengutus, dan memperlengkapi hamba-Nya dengan firman-Nya. Hamba TUHAN dan umat harus menerima berita yang TUHAN sampaikan baik atau buruk. Tidak perlu melakukan penipuan untuk memperoleh kebutuhan duniawi. TUHAN melihat dan menghukum setiap hamba-Nya yang tidak setia kepada firman-Nya!
Setialah kepada firman-Nya! Jangan terbuai oleh berita-berita menyenangkan, tetapi yang bukan berasal dari TUHAN!
-
2 Agustus 2016
Im just keep smile,,, thank you
LADYRULY248 tulis:
Renungan pagi
Hidup optimis
....
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
3 Agustus 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
2 Agustus 2016
Renungan pagi
Banyak manusia sering merasa kuat dan tegar,bahkan kalau di tanya pernahkah menangis?di jawabnya tidak,Namun kadangkala hidup mengharuskan kita menangis tanpa sebab.
Kita merasa sudah berbuat baik dan benar,ttpi masih byk kritikan yg dialamatkan kepada kita.
Kita mengira keputusan yg kita ambil sudah tepat,ternyata perkiraan itu keliru.
Jangan putus asa !!
BANGKITLAH !!
Matahari tanpa sinar tdk layak disebut matahari.demikian juga diri kita.
Kita adalah matahari yg seharusnya memancarkan sinar,sekalipun mendung kelabu menutupi pandangan orang untuk melihat keindahan cahaya kita.Tuhan sering melihat kita marah,kesal&iri ketika kita melihat org lain berhasil. Untuk apa kita menginginkan keberhasilan org lain?
Bukankah Tuhan udah menyediakan sukses kita?Kita yg tdk pernah mengejarnya,jadi kita tdk pernah bisa memilikinya.
Mata kita tdk terfokus kepada Rancangan Tuhan yg dahsyat atas hidup kita,melainkan tertuju kepada karya Tuhan yg luar biasa atas hidup org lain.
Jadilah seperti air, Selalu mengalir, melewati semua benda, menembus semua sisi&tanpa batas.
Sahabat, kita jgn mau dikalahkan oleh keadaan ttpi kalahkan keadaaan !!
Sahabat yg terkasih,,,jgn sakit hati ketika kita ditegur,pdhl kita merasa sdh mengerjakan yg terbaik.
Sakit hati itu hanya akan membuat tidur tdk nyenyak&perasaan tdk nyaman.
Buanglah itu dari hati&pikiran kita!
Kuasailah diri kita sedemikian rupa hingga kita bisa mengatasi perasaan diperlakukan tdk adil,dilecehkan,diremehkan ataupun dikhianati oleh org.
Bukankah untuk itu kita hidup? untuk melihat kenyataan bahwa di dunia ini yg paling mengerti perasaan dan menerima diri kita apa adanya hanya Tuhan?
Jauhilah sgala bentuk kemarahan,ttpi jangn pernah jauhi Tuhan.
Sahabat,ingatlah hal ini baik2.
Tuhan sllu membuka tangan-Nya lebar2 untuk memberi kita rasa aman, kapanpun kita membutuhkannya.
Tuhan senantiasa menyiapkan bahu-Nya untuk tempat kita bersadar
Selamat pagi
Selamat beraktivitas
Tuhan Yesus Memberkati
-
2 Agustus 2016
Amin....
LADYRULY248 tulis:
Renungan pagi
.....Tuhan Yesus Memberkati
2 Agustus 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
3 Agustus 2016
Berhala di dalam Hati
Yehezkiel 14:1-11
Bagaimana mungkin orang berharap kepada seseorang bila dalam hatinya sudah memiliki orang lain sebagai pegangannya?
Demikianlah tua-tua Israel datang meminta petunjuk TUHAN kepada Yehezkiel (1; bdk. 8:1). TUHAN menunjukkan bahwa mereka ini menjunjung berhala dalam hati mereka. Inilah yang membuat mereka tersandung dan melakukan kesalahan di hadapan TUHAN (2-3). Terhadap orang-orang seperti ini, TUHAN memerintahkan agar seorang nabi tidak menjawab mereka. TUHAN sendiri yang menjawabnya dengan menentang dan melenyapkannya (4, 7-8). Nabi yang tergoda untuk memberikan jawab akan mendapatkan hukuman dan dipunahkan dari tengah umat Israel (9). Hukuman akan diberikan kepada umat maupun nabi yang menjawab (10). TUHAN ingin agar umat-Nya kembali terpikat kepada-Nya, bertobat dan berpaling dari segala perbuatan mereka yang keji, dan mengetahui bahwa Dialah TUHAN. Dia ingin agar Israel tidak tersesat lagi, tidak menajiskan diri, kembali menjadi umat-Nya dan Dia menjadi Allah mereka (5-8, 11).
TUHAN ingin agar umat yang tersesat terlebih dahulu bertobat dan meninggalkan semua kejahatannya. Umat seperti itulah yang akan mendapat pengasihan, penerimaan kembali oleh-Nya. Umat yang memilih untuk mempertahankan berhalanya tidak mendapat bagian di dalam TUHAN sehingga tidak layak untuk dijawab apalagi dihibur oleh hamba-Nya. Mereka hanya layak dihukum dan dibuang. TUHAN ingin agar hamba-Nya hanya berbicara pada saat dan pada orang yang TUHAN kehendaki.
Tidak ada gunanya berdebat tentang TUHAN dan kehendak-Nya terhadap mereka yang menolak-Nya dalam hatinya. Jawaban kita terhadap mereka tidak berguna, bahkan dapat membuat kita jatuh ke dalam murka-Nya, kecuali kita diperintahkan untuk berbicara. Jangan miliki berhala dalam hati! Jangan mengandalkan apa pun selain TUHAN! Jangan tunggu sampai TUHAN menjatuhkan hukuman-Nya!
-
3 Agustus 2016
Renungan pagi
DRAMA MEMILUKAN
2 Samuel 15:13-37
Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut. (2 Samuel 15:30)
Drama memilukan sering terjadi di banyak keluarga. Dalam keluarga yang tampaknya bahagia, harmonis, dan baik-baik saja, tiba-tiba terbongkar bahwa anak kebanggaan mereka terlibat narkoba.
Tidak berhenti di situ, anak keduanya pun diburu polisi karena melakukan kejahatan. Hati orang tua mana yang tidak berduka karenanya?
Daud pun mengalami drama keluarga yang tak kalah memilukan. Tuhan berjanji bahwa tahtanya akan kokoh selama-lamanya, namun nyatanya kini ia harus mengalami masalah pelik.
Absalom, anak kandungnya, berencana melakukan kudeta atas tahta sang ayah. Daud pun mengungsi ke Bukit Zaitun sambil menangis dan tanpa alas kaki (ay. 30)!
Dalam perjalanan menuju tempat pengungsiannya, ia dikutuki oleh Simei bin Gera, keturunan Raja Saul (16:68).
Menghadapi semua kepiluan ini, Daud berkata, "Mungkin Tuhan akan memperhatikan kesengsaraanku ini, dan Tuhan membalaskanku dengan sesuatu yang baik sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini" (ay.12).
Persoalan pelik dalam rumah tangga, dalam hal hubungan dengan sesama, atau pekerjaan terkadang mungkin sedang membelit kita.
Bagaimana reaksi kita ? Untuk menghadapinya, kita dapat mengingat kembali perkataan Yesus: "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" (Matius 5:44).
Alih-alih menyalahkan atau mengutuk orang lain, marilah kita menunjukkan kesabaran dan kebesaran hati untuk tetap mengasihi walaupun dibenci dan tetap memberkati walaupun dikutuki meski tidak segampang teori (minta kekuatan Tuhan agar di mampukan).
SO, MARI KITA BELAJAR DI TENGAH PERSOALAN HIDUP YANG PELIK, MAUKAH KITA TETAP BERSABAR,
MENGASIHI DAN MEMBERKATI?
Selamat Pagi
Selamat beraktivitas
TUHAN YESUS Memberkati
-
4 Agustus 2016
Nuh, Daniel, dan Ayub
Yehezkiel 14:12-23
Abraham pernah tawar-menawar dengan TUHAN agar tempat di mana Lot tinggal tidak dihukum atau diselamatkan karena hitungan orang benar yang ada di dalamnya (Kej.18:22-33). Akhirnya hanya Lot dan keluarganya yang diselamatkan, tetapi tempat itu dimusnahkan.
Yehezkiel belum mengajukan tawar-menawar dengan TUHAN tentang Israel. Tetapi, TUHAN memberitahukan bahwa Ia akan menjatuhkan hukuman karena negeri itu telah tidak setia lagi kepada-Nya. Ia akan memusnahkan persediaan makanan dan mendatangkan kelaparan atas mereka, binatang buas atau pedang, atau sampar. Penghukuman ini tidak akan berubah meskipun ada Nuh, Daniel, dan Ayub di antara mereka. Hanya ketiga orang ini yang akan selamat, sedangkan seisi negeri itu akan binasa. Ketiga orang ini bahkan tidak dapat menyelamatkan orang-orang terdekat atau siapa pun juga. (12-20) Penghukuman yang berat dari TUHAN akan tetap dijatuhkan atas seluruh Yerusalem, atas manusia dan binatang. Keempat hukuman itu, yaitu pedang, kelaparan, binatang buas dan sampar akan dijatuhkan atas mereka yang hidup dalam kejahatan (21). Tetapi, kasih TUHAN tidak berkesudahan. Ia tetap meninggalkan sisa orang yang terluput bersama anak-anak lelaki dan perempuannya. Mereka ini akan menjadi penghiburan bagi Yehezkiel dan orang-orang di dalam pembuangan sehingga dapat menerima malapetaka yang telah TUHAN jatuhkan atas Yerusalem. Tingkah laku mereka yang berbeda akan menunjukkan alasan TUHAN menghukum Yerusalem (22-23).
TUHAN tidak main-main dalam penghukuman-Nya. Setiap orang yang bersalah akan menerima penghukuman yang berat. Orang benar tidak dapat melepaskan orang-orang jahat dari penghukuman, hanya orang-orang benar itulah yang akan diselamatkan. TUHAN yang adil tetap menunjukkan kasih-Nya. Tidak semua orang dihukum.Masih ada sisa umat yang mendapatkan kelepasan.
Bimbinglah orang lain untuk menerima kebenaran-Nya! Dengan demikian, kita dapat memperoleh keselamatan bersama-sama.
-
4 Agustus 2016
Renungan pagi
Yang Terbaik
Terkadang apa yang kita anggap salah justru memang telah benar.
"Seorang bapak yang sudah memiliki banyak kebun merasa heran dengan tanamannya, menurutnya seluruh tanamannya itu sangat aneh. Ia berusaha memahami seluruh pohon yang ada di kebunnya dengan pola pikirnya.
Dalam keanehannya bapak tersebut berkata: "Memang Tuhan ini tidak tahu yang indah, masa buah semangka pohonnya kecil buahnya begitu besar, mana kuat batangnya menahan buahnya sendiri!
Padahal pohon kemiri sebegitu besarnya, sedangkan buahnya hanya sebesar bola kasti, khan bisa di tukar!" Ia memprotes hasil ciptaan Tuhan yang menurutnya tidak adil...
Pada suatu siang, ia berteduh di bawah pohon kemiri miliknya di ladang, ketika ia termenung dengan asiknya, ia sangat terkejut ketika buah kemiri jatuh menimpa kepalanya.
Dengan terpaksa ia beralih mencari tempat perteduhan yang lain sambil marah-marah.
Sahabat, mari kita bayangkan seandainya protesnya yang pertama dikabulkan Tuhan.
Jika pohon kemiri yang begitu besar berbuah sebesar semangka, apa yang terjadi dengan bapak tadi yang berteduh dibawah pohon kemiri itu, tentu saja ia akan pingsan karena tertimpa buah semangka yang begitu besarnya.
So, Terkadang apa yang kita anggap salah justru memang telah benar, karena Tuhan tau apa yang terbaik buat kita anak anakNya.
Jalanilah dulu hidupmu baru lontarkan pendapat!
Don't be "No Action Talk Only".
Selamat pagi.
Selamat beraktivitas.
Tuhan Yesus Memberkati
-
5 Agustus 2016
Pohon Anggur yang Tidak Berguna
Yehezkiel 15:1-8
Israel digambarkan sebagai pohon anggur TUHAN (bdk. Kej 49:22; Mzm 80:9; Hos 10:1; Yes 5:1-30; Ul 32:32; Yer 2:21). Israel bukan bangsa yang hebat atau besar dan kuat dari bangsa lainnya. Tetapi, TUHAN telah memilih mereka dan menjadikan mereka sebagai umat-Nya.
Pohon anggur yang baik seharusnya menghasilkan buah pada musimnya. Tetapi, Israel telah menjadi pohon anggur yang tidak menghasilkan buah. Mereka bukan saja tidak subur, tetapi tidak berguna (bdk. Yoh 15:2-6). Israel bagaikan kayu anggur yang tidak dapat digunakan untuk sesuatu keperluan pada saat masih berbentuk kayu utuh, apalagi ketika telah dibakar (1-3, 5). Adapun kayu anggur tidak dapat dibentuk atau difungsikan seperti kayu pada umumnya karena sifatnya yang rapuh. Biasanya orang hanya akan membakarnya untuk menghangatkan tubuh sehingga hancur seluruhnya dan tidak dapat digunakan untuk apa pun. Betapa kecewanya TUHAN melihat umat kesayangan-Nya itu tidak menyukakan hati-Nya. Sebagai balasan atas segala kebaikan TUHAN yang telah mereka terima, kesuburan tanah perjanjian dan segala berkat perlindungan-Nya; mereka menyembah berhala-berhala dan segala dewa sembahan bangsa sekitar. TUHAN membiarkan Israel bagian Utara dan Selatan dihancurkan musuh, bahkan Yerusalem yang menjadi kota tempat Bait Allah berada diserang dan dihancurkan. Raja Yoyakhin dan para pembesar diangkut ke pembuangan (4). Mereka tidak akan dapat meloloskan diri dari berbagai penghukuman karena Ia sendiri yang menentang mereka (bdk. Mzm 34:17). TUHAN menjadikan Israel sunyi sepi, menghancurkan negerinya, dan menghalau penduduknya. Dengan demikian, mereka akan menyadari kesalahan mereka terhadap-Nya dan mengetahui bahwa Dialah TUHAN Allah (6-8).
Balasan apa yang kita berikan atas segala kasih setia TUHAN yang telah menjadikan kita sebagai umat-Nya? Hiduplah dalam kesetiaan di hadapan-Nya, tinggallah di dekat-Nya, dan hasilkanlah buah-buah pertobatan yang memuliakan-Nya.
-
5 Agustus 2016
Renungan pagi
~ Inspirasi ~
° JANGAN bermimpi menciptakan KEBAHAGIAAN,
jika TDK mampu memupuk KESABARAN melalui KEKECEWAAN
° JANGAN terlalu berharap akan KESEMPURNAAN,
jika TDK mau berusaha MEMPERBAIKI DIRI melalui KESALAHAN
° JANGAN mendambakan dan meminta BERLEBIH-LEBIHAN,
jika TDK tahu untuk BERSYUKUR & BERTERIMA KASIH di atas PEMBERIAN-NYA.
° Manusia tdk bisa menilai dirinya sendiri, hanya org lain yg bisa menilai kekurangan/kelemahan kita..
° Belajarlah meng-instrospeksi diri, saat org lain memberikan masukan atau teguran,krn itu yg akan memajukan kita..
SEMUA MEMBAWA PESAN
Tidak perlu menyalahkan siapa pun dlm hidup ini..
Orang² baik memberikan kebahagiaan..
Orang-orang buruk memberikan pengalaman.
Orang-orang terburuk memberikan pelajaran.
Orang-orang terbaik memberikan kenangan.
► Org cantik blm tentu menarik,
tapi orang menarik tdk perlu memusingkan kecantikan,
krn Daya tariknya terletak pada kecantikan hati.
° Di dlm kehidupan ini kita dpt mengambil pelajaran dari setiap pribadi yg menyapa kehidupan kita baik pertemuan itu membawa tawa ataupun airmata, semuanya membuat kita semakin dewasa dlm jalan kehidupan.
Kita diberikan kehidupan yg sangat berharga.
Namun bukankah kita seringkali kurang menghargai masa hidup ini justru di saat kita msh bisa hidup lama?
° Hidup ini begitu bernilai.Jauh lbh bernilai drpd batu² Permata.
Itulah sebabnya agar kita tdk menyesal di kemudian hari,mk kita hrs menjalani hidup dgn maksimal
+ Bekerja dgn maksimal,
+ Mengasihi Tuhan & keluarga dgn maksimal,
+ Berkarya bagi sesama dgn maksimal.
Intinya ketika kita sdh mengusahakan yg terbaik selama hidup ini,mk kita tdk perlu lg menyesal di kemudian hari.
Usahakan yg terbaik selama kesempatan itu masih ada.
Jgan sesali apa yg sdh berlalu biarlah dia pergi.
Jgan tangisi apa yg sdh tiada biarlah yg ada kita rawat dgn baik.
Ttpi bangkitlah&bina kembali apa yg tlh hilang & pergi.
Teruslah Belajar.
Teruslah Berjuang.
Met pagi & beraktifitas
Tuhan Yesus Memberkati