Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

RENUNGAN POSITIF

ForumInspirasi

76 – 100 dari 638    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 3  4  5 ... 26  Selanjutnya Topik ditutup

  • LADYRULY248

    7 Mei 2016

    Bertahan Sampai Akhir
    Markus 13:1-13

    Bait Allah di zaman Yesus merupakan bangunan yang didirikan oleh Zerubabel dan Ezra. Bangunan ini direnovasi dengan megah oleh Herodes pada tahun 20-19 sM. Kemegahan Bait Allah membuat setiap mata terkagum-kagum. Bukan karena luas Bait Allah, melainkan lapisan lempengan emas yang menghiasi seluruh bangunan tersebut. Saat cahaya matahari menyinari bangunan itu, Bait Allah memantulkan cahaya keemasan yang menyilaukan mata. Inilah yang menjadi kebanggaan orang-orang Yahudi.

    Ketika Yesus melihat kemegahan bangunan Bait Allah, Ia menubuatkan kehancuran Bait Allah (1-2). Ucapan Yesus ditafsir oleh para murid-Nya sebagai tanda akhir zaman (3-4). Yesus tidak melihat peristiwa itu sebagai akhir zaman, melainkan sebagai ciri-ciri zaman akhir. Pertama, munculnya banyak penyesat yang memakai namaNya dan mengaku dirinya sebagai juruselamat (6). Kedua, perang ada di mana-mana (7a, 8a). Ketiga, kelaparan dan gempa bumi akan menimpa umat manusia (8b). Keempat, Injil akan diberitakan dan didengar oleh semua bangsa (10). Jika semua ini terjadi, hal itu merupakan suatu permulaan kesengsaraan datangnya zaman baru, yaitu langit dan bumi baru (8c). Tetapi Yesus menghibur para murid untuk tidak kuatir karena cepat lambat momen itu akan datang (7b).

    Selain itu, Yesus juga memperingatkan para muridNya untuk mawas diri terhadap Ajaran sesat yang merajalela (5) dan penderitaan yang akan dialami oleh mereka karena nama-Nya (9). Walau mereka menderita, dibenci, dan dibunuh, Yesus memberi jaminan bahwa Roh Allah akan senantiasa menyertai hidup mereka. Bahkan Allah

    akan mengaruniakan hikmat-Nya pada mulut mereka untuk menyaksikan Kristus bagi orang banyak (11-13a; band. Kis 7). Lebih dari itu, Yesus berjanji bahwa setiap orang yang mempertahankan iman kepada Kristus dan rela mati demi keyakinan yang dipercayainya, maka hidup kekal menjadi upah mereka (13b).

    Renungkan: Pertahankanlah iman kepada Kristus berapa pun harganya, maka hidup kekal jadi milik kita.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Pengakuan Kekuasaan Allah

    Mazmur 68:20-36

    Kuasa Allah sangat nyata di dunia, tetapi tidak semua orang mau mengakuinya.

    Pemazmur menyampaikan alasan-alasan yang sangat mendasar dan penting untuk membuat kita bukan hanya layak, bahkan wajib mengakui kekuasaan Allah. Pengalaman hidup pemazmur bersama dengan umat telah mengajarkannya bahwa keselamatan secara fisik, rohani, dan keluputannya dari maut merupakan tindakan Allah semata (21, 23). Allah juga meremukkan musuh-musuh-Nya hingga darahnya dijilat oleh anjing-anjing (22, 24).

    Allah memimpin Israel keluar dari Mesir, dengan perarakan yang sangat besar. Israel melalui perjalanan itu dengan perarakan, nyanyian, permainan musik, dan rombongan-rombongan dari tiap suku. Israel yang menyadari kekuatan Allah yang telah bertindak bagi mereka menaikkan pujian kepada-Nya (25-29). Allah mengusir binatang-binatang liar, juga orang-orang raksasa yang membahayakan Israel, bahkan membuat orang-orang Mesir memberikan harta kekayaan kepada umat Israel (31-32). Ternyata, kebesaran Allah ini disadari oleh raja-raja dari negeri lain dengan membawa persembahan (30). Kemegahan dan kekuasaan Allah yang nyata atas Israel selayaknya dinyanyikan dan dipujikan oleh seluruh kerajaan-kerajaan di bumi. Allah kita dahsyat bukan hanya dalam tindakan-Nya terhadap Israel, bahkan dalam alam semesta dan di tempat kudus-Nya (33-36).

    Perjalanan hidup setiap orang, terlebih umat TUHAN tidak lepas dari campur tangan dan pelbagai perbuatan-Nya yang ajaib dan dahsyat. Apabila seseorang merasa bahwa kehidupannya biasa-biasa saja, maka keadaan di alam semesta pun tidak dapat dipakai sebagai alasan untuk memungkiri kemahakuasaan TUHAN. Ketika seseorang berada dalam hadirat TUHAN, beribadah di tempat kudus-Nya, kuasa dan kebesaran Allah akan sangat nyata baginya. Semua hal ini lebih dari cukup untuk menjadi landasan bagi setiap orang untuk mengakui kekuasaan Allah, memuji dan membesarkan Dia. Akui dan beritakanlah kekuasaan Allah kepada segala bangsa!

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    MENJADI LILIN

    Pernahkah kita menyalakan lilin? Lantas kapan kita menyalakan lilin tersebut? Pada saat siang hari kah? Tentu saja tidak. Lilin itu akan kita nyalakan pada saat gelap. Dimana lilin itu akan menerangi seluruh ruangan yang ada. Walau terletak di tempat tersembunyi, maka cahayanya masih akan tetap terlihat.

    Demikian juga kita telah diciptakan Tuhan sebagai anak-anak terang di tengah-tengah kegelapan dunia. Lilin itu menjadi terang setelah sumbunya dibakar dan membuat api itu tetap menyala. Sama seperti kita bila kita berkenan untuk dibakar dengan api Roh Kudus.

    Lilin pun tidak selamanya menyala karena lama-kelamaan meleleh dan habis terbakar. Sama seperti kita sebagai anak-anak terang dimana kita harus berkorban perasaan untuk melayani sesama. Diremehkan, dikucilkan, ditentang, atau mengalami penolakan dari saudara kita yang tidak percaya.

    Saat tugas kita selesai di dunia sebagai anak-anak terang, maka kita akan mendapat upah di sorga. Tuhan memberikan hadiah sesuai dengan apa yang sudah kita kerjakan di dunia bagi Dia.

    Matius 5:13-15

    Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

    Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

    Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

    So, mari kita belajar unyuk menjadi terang dan garam dunia.

    Tuhan Yesus Memberkati

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Renungan sore

    Menata Hidup untuk Hidup yang Bijaksana

    Apa yang akan Anda lakukan, kalau Anda tidak menata hidup Anda dengan baik? Satu hal yang akan Anda alami adalah hidup ini kurang punya makna. Anda hidup, tetapi Anda tidak punya tujuan yang jelas.

    Ada seorang gadis yang kurang bijaksana. Ia selalu membenci dirinya sendiri. Setiap kali ada sesuatu yang tidak baik terjadi dalam masyarakat, ia menyalahkan dirinya. Bahkan ia menuduh dirinya yang melakukan hal itu. Akibatnya, hidupnya menjadi tidak tenang. Ia selalu merasa dikejar-kejar oleh bayang-bayang kesalahan itu.

    Dalam keseharian hidupnya, gadis itu kemudian tumbuh menjadi gadis yang kurang normal. Secara fisik, ia sering mengalami sakit kepala yang menyeramkan. Ia juga sering merasa sakit pada bagian punggungnya. Secara psikis, ia tidak bisa bertumbuh menjadi orang yang punya pendirian yang kuat. Ia mudah dipengaruhi oleh orang-orang di sekitarnya. Hidupnya selalu terombang-ambing bagai hidup di atas air.

    Gadis itu sering merasa terpukul. Ia merasa bersalah. Ia merasa bahwa hidup ini tidak memiliki makna apa-apa. Ia hidup, tetapi seluruh eksistensinya seolah-olah tidak tampak apa-apa. Ia telah berusaha untuk menangkap kembali makna kehidupan ini. Namun ia merasa gagal. Tidak ada kekuatan untuk mengembalikan dirinya untuk hidup normal.

    Sahabat, kita hidup dalam dunia yang serba menantang. Kalau kita lengah sedikit saja, kita bisa kehilangan arah hidup. So, Jangan mengandalkan kekuatan sendiri. Tapi, kita mesti membangun hubungan dengan Tuhan agar kita mampu mengatasi segala pergumulan yang ada.

    Kisah di atas mau mengatakan kepada kita bahwa Tuhan mengasihi setiap orang yang menaruh harapannya kepada Tuhan , oleh sebab itu mari kita  belajar mengandalkan Tuhan sepenuhnya Karna hanya dengan mengandalkan Tuhan, kita  mengalami Sukacita dan ada Damai Sejahtera.

    Karena itu, orang tidak bisa hidup hanya dari rutinitas hariannya saja. Hal-hal yang rutin bisa membuat orang jenuh. Hal-hal yang rutin itu menutup orang untuk kreatif dalam hidupnya. Orang tidak bisa menciptakan suasana yang menyenangkan bagi dirinya dan sesamanya. Orang yang hidup dalam rutinitas akan mengalami suasana yang kurang menggairahkan.

    Untuk itu, orang tidak boleh berhenti belajar dalam hidupnya. Dengan belajar hal-hal yang baru, orang menyerap ilmu-ilmu baru. Dengan demikian, kejenuhan dalam rutinitas itu dapat diatasi. Hidup yang penuh kebijaksanaan menjadi bagian dari cara hidup kita sehari-hari. Artinya, kita mampu menjalani hidup ini dengan penuh kegembiraan dan bahagia.

    Sebagai orang beriman, kita tentu menyertakan Tuhan dalam hidup kita. Kita yakin bahwa Tuhan senantiasa membantu kita dengan memberikan semangat dalam menjalani hidup ini. Tuhan memacu kita dengan firman-firmanNya yang menyegarkan jiwa kita. Untuk itu, kita mesti tetap membuka hati kita kepada Tuhan. Kita membiarkan Tuhan masuk dan memberikan semangat bagi perjalanan hidup kita.

    Yeremia 17:7

    Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!

    Selamat sore

    Selamat beraktifitas

    Tuhan Yesus Memberkati.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Seorg pria bernama Samuel, tinggal di padang gurun Arizona bersama istri & anak2nya. Suatu malam sebuah badai gurun yg besar menghantam daerah tempat tinggal mereka, disertai hujan, hujan es & angin kencang.
    Pagi hari, setlh badai reda, seblm matahari terbit, Samuel dgn rasa sedih & kuatir ttg apa yg mgkin ditemukannya, ia ke luar rumah untuk melihat kerugian yg dialaminya.
    Hujan es tlah menghancurkan kebun, garasi truknya tlah rata dgn tanah. Sebagian rumah tdk beratap lagi, kandang ayam tlah hilang terbawa angin, serta ayam2 yg mati tersebar di mana2.
    Sementara ia berdiri dgn bingung melihat kekacauan yg ada, & berpikir ttg bagaimana ia & keluarganya hrs membangun kembali semua ini. Ia mendengar suara ribut dr tumpukan kayu, yg merupakan sisa kandang ayam. Seekor ayam jantan tua sdg memanjat ke atas melalui reruntuhan, & ayam itu tdk berhenti memanjat sampai mencapai puncak papan tertinggi di tumpukan reruntuhan itu.
    Ayam jantan tua itu basah kuyup & sebgian bulunya tlah tercabut terbawa angin. Ttpi saat matahari muncul di kaki langit seblah timur, ayam tua itu mengepakkan sayap & dgn bangga berkokok seperti biasanya. Stlh babak belur melalui badai, ayam jantan tua itu ttp melakukan tugasnya di peternakkan. Karna mmg sifat alaminya adalah berkokok.
    Sifat dasar kita sbg org benar adalah bangkit kembali setelah terjatuh. “apabila ia jatuh, tdklah sampai tergeletak, sbab TUHAN menopang tangannya,” (Maz 37:24).
    Tahukah kita bahwa petarung yg menang adalah yg bangkit kembali stlh terpukul jatuh? Mgkin dia menggelengkan kepalanya sejenak menghilangkan pening, tp kemudian melanjutkan pertarungan.
    “Siapakah yg akan memisahkan kita dr kasih Kristus? Penindasan ? kesesakan ? penganiayaan ? kelaparan ? ketelanjangan ? bahaya ? pedang ? Sbab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat2, maupun pemerintah2, baik yg ada sesuatu makhluk lain, tdk akan dpt memisahkan kita dr kasih Allah, yg ada dlm Kristus Yesus Tuhan kita (Roma 8:35,38-39)
    Gbu

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Pencobaan
    Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan," Yakobus 1:2
    Menjalani hidup sebagai anak Tuhan bukanlah berarti langkah kita menjadi mudah & tanpa masalah; sebaliknya kita justru menghadapi byk ujian/pencobaan. "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia," (Filipi 1:29). Namun, ujian & pencobaan yg kita alami itu semuanya mendatangkan kebaikan bagi kita; Tuhan ingin melihat sejauh mana kualitas iman anak-anakNya. Ada dua kemungkinan yg akan terjadi apabila seseorang mengalami ujian & pencobaan: ia kecewa & meninggalkan Tuhan, atau akan semakin tekun & melekat kepadaNya sehingga imannya semakin bertumbuh & dewasa.
    Adakalanya Tuhan memperingatkat kita dgn keras melalui keadaan atau situasi yg kita alami supaya kita belajar bergantung penuh kepadaNya & berdiri di atas dasar iman yg teruji. Iman yg teruji tdk terjadi dlm semalam, namun harus melewati proses yg panjang, yg di dlmnya terkandung unsur ketekunan & kesetiaan. Beberapa proses ujian yg harus kita alami adalah:
    1. Kelimpahan. Hal lain, selain masalah & penderitaan, yg terkadang diijinkan untuk menguji iman kita adalah kelimpahan. Banyak anak Tuhan yg jatuh alam dosa justru pada waktu ia diberkati & dalam kelimpahan. Ketika sedang susah atau dalam keadaan miskin biasanya seseorang lebih mengutamakan Tuhan & selalu berusaha untuk dekat dgn Dia, berdoa pun all out, tetapi pada waktu mengalami pemulihan, diberkati & menjadi kaya, ia mulai lebih dekat dgn hartanya dibanding dgn Tuhan; yg diutamakan & dicari bukan lagi Tuhan, melainkan dunia dgn segala kesenangannya.
    2. Peristiwa buruk. Hal ini pernah dialami Ayub, padahal ia seorang yang"...saleh & jujurl ia takut akan Allah & menjauhi kejahatan." (Ayub 1:!). Semua anaknya mati, hartanya ludes, istrinya mengutuk dia, bahkan tubuhnya penuh borok. Namun Ayub tetap kuat karena dia tahu bahwa Tuhan sedang memprosesnya. Karena lulus dalam ujian, kehiudpan Ayub dipuluhkan secara luar biasa (bacaAyub 42:10-17).
    So..Jangan pernah mundur dari Tuhan saat dalam pencobaan, karena selalu ada rencanaNya yg indah di balik itu!

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Batu dan Mutiara
    Pada suatu ketika, hiduplah seorang pedagang batu-batuan. Setiap hari dia berjalan dari kota ke kota untuk memperdagangkan barang-barangnya itu. Ketika dia sedang berjalan menuju ke suatu kota, ada suatu batu kecil di pinggir jalan yang menarik hatinya. Batu itu tidak bagus, kasar, dan tidak mungkin untuk dijual. Namun pedagang itu memungutnya dan menyimpannya dalam sebuah kantong, dan kemudian pedagang itu meneruskan perjalanannya. Setelah lama berjalan, lelahlah pedagang itu, kemudian dia beristirahat sejenak. Selama dia beristirahat, dia membuka kembali bungkusan yang berisi batu itu. Diperhatikannya batu itu dengan seksama, kemudian batu itu digosoknya dengan hati-hati. Karena kesabaran pedagang itu, batu yang semula buruk itu, sekarang terlihat indah dan mengkilap. Puaslah hati pedagang itu, kemudian dia meneruskan perjalanannya.
    Selama dia berjalan lagi, tiba-tiba dia melihat ada yang berkilau-kilauan di pinggir jalan. Setelah diperhatikan, ternyata itu adalah sebuah mutiara yang indah. Alangkah senangnya hati pedagang tersebut, mutiara itu diambil dan disimpannya tetapi dalam kantong yang berbeda dengan kantong tempat batu tadi. Kemudian dia meneruskan perjalanannya kembali.
    Adapun si batu kecil itu merasa bahwa pedagang itu begitu memperhatikan dirinya, dan dia merasa begitu bahagia. Namun pada suatu saat mengeluhlah batu kecil itu kepada dirinya sendiri.
    "Tuan begitu baik padaku, setiap hari aku digosoknya walaupun aku ini hanya sebuah batu yang jelek, namun aku merasa kesepian. Aku tidak mempunyai teman seorangpun, seandainya saja Tuan memberikan kepadaku seorang teman".
    Rupanya keluhan batu kecil yang malang ini didengar oleh pedagang itu. Dia merasa kasihan dan kemudian dia berkata kepada batu kecil itu.
    "Wahai batu kecil, aku mendengar keluh kesahmu, baiklah aku akan memberikan kepadamu sesuai dengan yang engkau minta.Setelah itu kemudian pedagang tersebut memindahkan mutiara indah yang ditemukannya di pinggir jalan itu ke dalam kantong tempat batu kecil itu berada.
    Dapat dibayangkan betapa senangnya hati batu kecil itu mendapat teman mutiara yang indah itu. Sungguh betapa tidak disangkanya, bahwa pedagang itu akan memberikan miliknya yang terbaik kepadanya. Waktu terus berjalan dan si batu dan mutiara pun berteman dengan akrab. Setiap kali pedagang itu beristirahat, dia selalu menggosok kembali batu dan mutiara itu.
    Namun pada suatu ketika, setelah selesai menggosok keduanya, tiba-tiba saja pedagang itu memisahkan batu kecil dan mutiara itu. Mutiara itu ditempatkannya kembali di dalam kantongnya semula, dan batu kecil itu tetap di dalam kantongnya sendiri. Maka sedihlah hati batu kecil itu. Tiap-tiap hari dia menangis, dan memohon kepada pedagang itu agar mengembalikan mutiara itu bersama dengan dia. Namun seolah-olah pedagang itu tidak mendengarkan dia.
    Maka putus asalah batu kecil itu, dan di tengah-tengah keputusasaannya itu, berteriaklah dia kepada pedagang itu, "Oh tuanku, mengapa engkau berbuat demikian ? Mengapa engkau mengecewakan aku ?"
    Rupanya keluh kesah ini didengar oleh pedagang batu tersebut. Kemudian dia berkata kepada batu kecil itu "Wahai batu kecil, kamu telah kupungut dari pinggir jalan. Engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Mengapa engkau mengeluh ? Mengapa engkau berkeluh kesah ? Mengapa hatimu berduka saat aku mengambil mutiara itu daripadamu ? Bukankah mutiara itu miliku, dan aku bebas mengambilnya setiap saat menurut kehendakku ? Engkau telah kupungut dari jalan, engkau yang semula buruk kini telah menjadi indah. Ketahuilah bahwa bagiku, engkau sama berharganya seperti mutiara itu, engkau telah kupungut dan engkau kini telah menjadi milikku juga. Biarlah aku bebas menggunakanmu sekehendak hatiku. Aku tidak akan pernah membuangmu kembali."Yang dimaksud dengan batu kecil itu adalah kita-kita semua, sedangkan pedagang itu adalah Tuhan sendiri. Kita semua ini buruk dan hina di hadapanNya, namun karena kasihnya itu Dia memoles kita, sehingga kita dijadikannya indah di hadapanNya. Sedangkan yang dimaksud dengan mutiara itu adalah berkat Tuhan bagi kita semua. Siapa yang tidak senang menerima berkat ? Berkat itu dapat berupa apa saja dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin berupa kegembiraan, kesehatan, orangtua, saudara dan sahabat, dan banyak lagi. Apakah kita pernah bersyukur, setiap kali kita mendapat berkat itu ? Dan apakah kita tetap bersyukur, jika seandainya Tuhan mengambil semuanya itu dari kita ? Bukankah semua itu milikNya dan Ia bebas mengambilnya kembali kapanpun Ia mau ? Bersyukurlah selalu kepadaNya, karena Dia tidak akan pernah mengecewakan kita semua.
    Yer 29:11-12
    Bukankah Aku ini mengetahui rencana-rencanaKu kepadamu ? Yaitu rencana keselamatan dan bukannya rencana kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari esok yang penuh harapan. Maka kamu akan berseru dan datang kepadaKu untuk berdoa dan Aku akan mendengarkan kamu

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Sekarang aku tahu, bahwa TUHAN memberi kemenangan kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawabnya dari sorga-Nya yang kudus dengan kemenangan yang gilang-gemilang oleh tangan kanan-Nya. (Mazmur 20:7)
    Pada suatu waktu dalam hidup ini, setiap kita bisa saja menghadapi badai dalam bentuk situasi, keadaan, hambatan, masalah dan kesulitan. Biasanya badai tersebut datang untuk menyimpangkan kita dari jalur yang sudah ditetapkan Allah bagi kita. Badai datang untuk menghambat kita dan menghalangi penggenapan kehendak Allah atas diri kita, mencegah terlaksananya kehendak Allah, dan menghalangi kita melakukan apa yang Allah inginkan.
    Kadang-kadang badai ditimbulkan oleh Iblis. Tetapi kadang-kadang badai itu berkaitan dengan orang-orang lain, yaitu masalah-masalah yang timbul yang mempengaruhi hubungan kita dengan mereka. Kadang-kadang, kita sendirilah yang menciptakan badai-badai kita sendiri melalui berbagai kesalahan yang kita lakukan.
    Yang paling penting disini adalah bagaimana cara mengatasi badai tersebut. Satu hal yang kita harus tahu, bahwa badai kehidupan tidak akan mampu mempengaruhi dan menghancurkan kita. Mengapa? karena di dalam Tuhan, Allah telah menyediakan segala yang kita perlukan untuk menang terhadap badai, asal kita mau melakukannya.
    Salah satu kunci kemenangan yang telah Allah berikan kepada kita adalah Firman Allah. Ketaatan kepada Firman Allah merupakan kunci kemenangan. Yang perlu diwujudkan dalam mentaati Firman Allah diantaranya :
    Mempercayai Firman Allah.
    Ketika kita mendengarkan Firman Allah, dan kita mempercayai Firman Allah tersebut, maka iman kita akan bangkit. Kalau iman kita sudah bangkit, maka kita akan melihat bahwa badai tersebut tidak lebih besar dari kuasa Allah yang sanggup menyelesaikan badai tersebut.
    Memperkatakan Firman Allah.
    Kita melatih iman kita dengan perkataan Firman yang kita ucapkan. 2 Korintus 4:13 menggambarkan tentang “roh iman”.Roh iman adalah percaya dan memperkatakan Firman sesuai dengan apa yang sudah Allah katakan. Untuk mengatasi badai kita perlu melatih lidah kita untuk berbicara tentang hal-hal yang benar pada waktu tidak ada badai.
    Bertindak berdasarkan Firman.
    Ada suatu tindakan yang selaras dengan segala sesuatu yang kita ucapkan. Kita harus bertindak sebagaimana kebenaran Firman tersebut.
    So...mari kita belajar menjadi pelaku pelaku Firman Tuhan

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Stress
    Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. (Yesaya 26:3)
    Menurut artikel dalam Wall Street Journal edisi Juni 2005, “Stres membunuh orang sama atau lebih banyak daripada kebiasaan buruk seperti merokok, minum minuman keras, atau tidak berolahraga. Stres juga merusak hippocampus, bagian otak yang berhubungan dengan ingatan dan belajar. Penelitian di University of London memperlihatkan bahwa stres mental kronis lebih banyak menyebabkan kanker dan penyakit jantung daripada merokok, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.”
    Stres erat hubungannya dengan masalah keuangan, hubungan sosial, pekerjaan, peristiwa traumatis serta hal-hal kecil, seperti lalu lintas, pelayanan yang buruk, tumpukan cucian kotor, mengantar anak ke kegiatan ektrakurikuler. Karenanya, selama masih hidup di dunia, kita akan terus bersinggungan dengan stres.
    Lalu apa yang harus kita lakukan? Nas hari ini menyebutkan bahwa kepercayaan kepada Tuhan mendatangkan damai sejahtera. Menurut Don Colbert, kata “damai sejahtera” dalam ayat ini dapat dibandingkan dengan kedamaian Kristus saat tertidur di atas perahu yang dihantam taufan dalam Lukas 8:23-25. Karena lelapnya, Dia tidak terusik oleh badai itu, dan terpaksa harus dibangunkan.
    Kristus adalah Raja Damai dan Dia menyediakan damai sejahtera yang sama bagi kita. Kita memperolehnya dengan memusatkan perhatian pada janji Allah dalam firman-Nya dan memercayai-Nya. Ketika menghadapi stres, kita dapat berseru kepada-Nya, menyerahkan segala kekhawatiran kita kepada-Nya, dan memercayai pemeliharaan-Nya.
    BAGI SIAPAPUN YANG MENGAKU MEMERCAYAI ALLAH
    TIDAK AKAN MEMBIARKAN DIRINYA DIKUASAI STRES DAN KEKHAWATIRAN

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    KASIH MENGUBAH SEGALA SESUATU
    Di dunia ini, banyak orang berlomba-lomba untuk mencapai sebuah kesuksesan. Segala macam cara mulai mereka gunakan dan menghalalkan banyak dosa. Di sinilah orang-orang mulai meninggalkan kasih. Setiap manusia akan cenderung memiliki kepribadian yang egois dan mementingan diri sendiri.
    Saat kegagalan menimpa, maka hanya ada keputus-asaan tanpa ada seorang pun yang peduli. Keserakahan, kekayaan, kehormatan dan keegoisan akan menjadi bumerang bagi orang yang telah menaburnya. Tanpa kasih, kita akan hidup seorang diri. Jiwa kita pun menjadi hampa.
    Di dalam kasih tidak ada kegagalan. Di dalam kasih tidak ada kesendirian. Kasih itu dapat mengubah segala sesuatu. Kasih dapat mengubah kutuk menjadi berkat. Kasih dapat mengubah duka menjadi suka. Kasih dapat mengubah air mata menjadi hidup penuh tawa.
    Saat kita mengasihi orang lain, maka secara tidak langsung kita telah mengubah kehidupan orang lain menjadi lebih baik. Dan pada saat itu juga, Tuhan juga telah mengulurkan tangannya untuk mengubah kehidupan kita dan memberkati kita. So, Jangan pernah berhenti untuk mengasihi orang lain bila kita tetap ingin mendapatkan kasih yang sempurna dari Tuhan.
    Kasih merupakan senjata yang paling ampuh untuk menguasai keadaan. Tidak ada seorang pun yang mampu melukai perasaan kita. Saat luka-luka itu datang menyerang kita, maka luka-luka itu akan berubah menjadi berkat dan bahkan berbalik untuk memberkati orang yang melukai kita. Maka dari itu mulailah berlomba untuk mengasihi dan bersiaplah untuk endapatkan berkat yang luar biasa dari Tuhan.
    Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap (1Kor 13:7-8).
    So, mari kita belajar mengasihi sesama kita...karna Tuhan terlebih dulu sudah mengasihi kita.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    STOP KOMPLAIN , BIL 14 :1-38
    Barangkali manusia bisa disebut sebagai makhluk tukang complain;
    · Yang diberi warna rambut hitam pengennya punya rambut pirang.
    · Yang keriting pengen lurus sedangkan yang lurus pengen keriting.
    · Yang gemuk pengen lebih kurus, yang kurus pengen lebih gemuk.
    · Yang miskin pengen kaya raya. Yang bergelimang harta pengen hidup sederhana asal bahagia.
    · Kalo hujan pengen cuaca cerah, kalo lama enggak turun hujan juga mengeluh.
    Persis seperti gambaran orang Israel yang terus menerus mengeluh selama perjalanannya menuju ke Kanaan.
    Kalo dipikir-pikir, bukankah seharusnya mereka menjadi bangsa yang paling berbahagia karena bisa melihat penyertaan Tuhan dengan cara yang ajaib setiap hari. Mereka melihat dengan mata kepala sendiri tiang awan dan tiang api memimpin barisan mereka.
    Mereka melihat laut Teberau terbelah, mencicipi roti dari Sorga, mendapatkan air saat kehausan, makan buah korma saat kelelahan, bahkan makan daging di tengah padang gurun! Tuhan membuat pakaian dan kasut mereka tidak pernah rusak selama perjalanan panjang itu. Berulang kali bahkan Tuhan Allah sendiri menemui mereka di tengah perkemahan atau di atas gunung yang ditunjuk Tuhan. Mereka memiliki Tuhan Sang empunya langit dan bumi, bukankah itu sudah lebih dari cukup.
    Tapi yang dilakukan mereka adalah persis seperti yang kita lakukan setiap hari. Mengomel, mengeluh, menggerutu ketika sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan kita. Secara mata mereka melihat penyertaan Tuhan, namun tidak mampu melihat kebaikan Tuhan.
    sadarkah kita bahwa complain adalah dosa ; Menggerutu, mengeluh, protes dan mengomel adalah bentuk pemberontakan kita atas kehendak Allah.
    So, mari kita belajar bersyukur dengan semua yang ada...mari belajar untuk tidak complein dan bersungut sungut

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Simon menjawab: "Guru,telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tdk menangkap apa2,ttpi karena Engkau menyuruhnya,aku akan menebarkan jala juga."(Lukas 5:5).
    Tak seorang pun ingin gagal dlm bidang apapun yg dikerjakannya.Akan ttpi ada suatu saat dimana 'kegagalan' itu memang hrs terjadi bukan karena kesalahan kita, ttpi memang diizinkan oleh Tuhan.
    Coba simak,mengapa Petrus gagal menangkap ikan? Bukankah sebagai nelayan profesional,ia telah mempersiapkan diri begitu rupa agar harapannya menangkap ikan dlm jumlah besar terpenuhi?
    Dan rasanya tdk ada yg salah dr cara kerja Petrus.Mengapa Petrus 'HARUS GAGAL'? Yg pasti,pertemuan Petrus dgn Tuhan Yesus bkn hal yg kebetulan.
    Ada sesuatu yg besar yg sedang Tuhan kerjakan dlm hidup Petrus pd saat itu.Mari kita perhatikan bahwa ada 2 prinsip dasar dlm cerita ini:
    Pertama, Tuhan akan menggunakan kegagalan utk mendapatkan perhatian kita.Petrus sgt lelah,tanpa hasil serta kecewa ketika Dia berbicara padanya.
    Dan Ia akan berbicara pd kita ketika kita berputus asa & merasa beban pergumulan kita alami terlalu berat. Dia tdk ingin kita lari dr masalah,Dia ingin kita belajar dr masalah tersebut yaitu utk mengetahui perbedaan apa yg dpt Ia perbuat dlm situasi ketika kita mengundangNya.
    Kedua, Tuhan dpt membawa kita kembali ke tempat di mana kita telah gagal & memberikan kesuksesan. Kita berasumsi jika kita tdk berhasil dlm sesuatu hal,krn itu bkn kehendak Tuhan.
    Tetapi sering kali kenyataannya adalah kita gagal krn kita mengandalkan kekuatan kita sendiri,bukan kekuatanNya.
    Ketika kita mematuhiNya,kita akan menemukan bahwa Tuhan memiliki banyak Berkat, Pemulihan yg akan melebihi semua harapan kita.
    Di tangan Tuhan,kegagalan adalah alat terbaik untuk menyatakan rencanaNya dlm hidup kita.
    So,mari kita belajar,sebelum kita melakukan segala sesuatu,berdoa terlebih dahulu, menyerahkan segala rencana kita pdNya & mengandalkan Tuhan dlm setiap hal

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Bobby pulang Sekolah Minggu dengan kesal. Ia tidak suka dengan khotbah pengajarnya yang mengambil tema neraka. “Khotbah macam apa itu? Cuma membuat orang takut saja,” gumamnya. Ayah mendengarnya tapi diam saja.
    Malamnya, ketika Bobby dan ayah menunggu ibu menyiapkan makan malam, ayah berkata, “Ayah punya alat yang bagus.”
    “Alat apa?” tanya Bobby penasaran.
    “Kau akan tahu setelah kita memasangnya,” kata ayah.
    Setelah semuanya siap, ayah menekan sebuah tombol dan terdengarlah suara yang keras sekali. Bobby spontan menutup telinganya. “Ini adalah alat untuk mendeteksi asap. Jadi, kalau ada kebakaran ia akan mengeluarkan suara,” kata ayah.
    “Tapi mengapa bunyinya begitu keras?” tanya Bobby.
    “Memang harus demikian, kalau tidak, tidak ada orang yang tahu kalau rumah kita sedang dipenuhi asap tebal,” jelas ayah.
    “Bunyi suara yang keras bukan untuk menakut-nakuti orang melainkan memberi peringatan agar orang tahu bahwa ada bahaya. Demikian juga khotbah yang kamu dengar tadi pagi. Khotbah yang menceritakan tentang neraka, nabi palsu, atau bahkan tentang kedatangan Tuhan yang kedua kali, tujuannya bukan untuk menakut-nakuti. Namun supaya kita berjaga-jaga, sebab dunia ini pasti akan berlalu.”
    So...tetap Percaya PadaNya .. segala sesuatu ada hikmahnya dan berjaga jagalah senantiasa.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    MENGELOLA KEUANGAN: Tidak Boros
    "Harta yang indah dan minyak ada di kediaman orang bijak, tetapi orang yang bebal memboroskannya." Amsal 21:20
    Ada banyak keluarga yang takut akan Tuhan mengalami masalah dalam hal keuangan: terus-menerus pas-pasan saja atau malah defisit, walaupun sebenarnya pendapatan mereka relatif besar dan mencukupi: Pertanyaan: ke mana saja uang itu raib?
    Ternyata masalahnya adalah ketidakmampuan kita dalam mengelola keuangan kita. Besar atau kecilnya pendapatan seseorang memerlukan kecermatan dalam mengelolanya, jika tidak, sewaktu-waktu kita akan mengalami kesulitan keuangan.
    Ingat! Kemampuan kita dalam mengelola uang akan menentukan kepercayaan Tuhan kepada kita atas kekayaanNya. "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21).
    Seringkali setelah mengembalikan persepuluhan kita berpikir bahwa urusan kita sudah beres dan sisa uang yang 90% menjadi milik kita sepenuhnya, lalu kita pun menghabiskannya tanpa perhitungan.
    Sesungguhnya, uang yang kita miliki itu sepenuhnya milik Tuhan, sedangkan kita ini hanyalah bendaharaNya saja, dipercaya untuk mengelola. Ketidakmengertian inilah yang akhirnya mendorong orang takut akan Tuhan menjalani hidup boros, tidak bisa mengatur keuangannya dengan baik.
    Firman Tuhan menyatakan, "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?" (Lukas 16:10-11).
    Yang penting bukan seberapa banyak uang yang kita miliki atau seberapa besar penghasilan kita, tetapi seberapa bijak kita mengendalikan pengeluaran. Inilah tandanya orang takut akan Tuhan tidak dapat mengelola uangnya dengan baik, yaitu bergaya hidup konsumtif. Ia selalu 'lapar' mata sehingga tidak dapat mengendalikan diri untuk membelanjakan uangnya; apalagi kalau sudah berada di mal, tanpa pertimbangan matang membeli apa saja yang diinginkan hanya untuk memberi kesan 'wah' atau agar dipandang orang lain hebat; inilah gaya hidup 'borju' (borjuis, berlagak kaya) sehingga berpikiran lebih tinggi daripada yang patut dipikirkannya.
    So...Jika tidak ingin disebut orang bebal? Atur keuangan dengan baik dan jangan boros!

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Menghadapi Pergumulan
    Apa yang menjadi jaminan kekuatan kita saat berbagai pergumulan membuat iman kita lemah? Tak bisa disangkal bahwa kadang-kadang berbagai pergumulan bisa membuat iman dan semangat kita menjadi lemah, lebih-lebih jika kita merasa bahwa Tuhan menjauh dari kita. Dalam keadaan seperti itu, kita dapat putus harapan untuk bisa tetap bertahan dan menang.
    Orang yang percaya dengan Tuhan, tidak bebas dari pergumulan yang bisa melemahkan iman. Sekalipun demikian, saat iman kita lemah, kita justru harus datang mencari Tuhan. Saat iman kita lemah, ingatlah betapa besar kasih dan kesetiaan Tuhan dalam menjaga dan memelihara kita sampai hari ini.
    Berikut ini ada Tips Menghadapi Pergumulan / Kesulitan =
    1. Tetap semangat
    Amsal 18:14, "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?"
    Amsal 17:22, "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."
    2. Tidak boleh menyerah
    Beberapa hambatan dalam meraih suatu keberhasilan
    * Sikap yang putus asa
    * Mudah menyerah
    * Keinginan untuk mundur
    * Patah semangat
    Mengapa kita tidak boleh menyerah? Karena:
    A. Pencobaan yang kita alami tidak melebihi kekuatan kita
    1 Korintus 10:13, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."
    B. Allah kita adalah Allah yang setia dan peduli kepada kita
    Mazmur 121:3, "Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap."
    Yosua 1: 5 B, "Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
    C. Tuhan tidak berkenan jika kita menyerah
    Ibrani 10:38, "Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."D. Tuhan pasti memberikan kemenangan-kemenangan kepada kita
    1 Korintus 15:57, "Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."
    Karena itu, jangan bimbang, jangan ragu, jangan putus asa, Tuhan senantiasa menyertai kita semua.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Malas
    Ada seorang pemuda yang malas. Setiap hari kerjaannya hanya mengurung diri di kamar. Dia merupakan anak orang kaya. Bahkan untuk makanan pun selalu di antarkan oleh asisten rumah tangga ke kamarnya.
    Suatu malam dia mendengar teriakan orang tuanya untuk segera turun dari kamar atasnya. Namun karena kemalasannya, ia pun hanya berteriak, “Nanti saja! 5 menit lagi!“. Kini tak hanya suara orang tuanya yang ia dengar, namun juga para asistenya yang turut memanggilnya untuk segera turun. Lagi-lagi dia hanya menjawab, “Sudah kubilang nanti saja! 5 menit lagi!“.
    Tidak lama kemudian dia merasa udara di dalam kamarnya menjadi panas. Dia pun mengambil remote AC dan segera mendinginkan kamarnya. Usahanya pun sia-sia. Tiba-tiba listrik padam dan dia pun kebingungan. Lidah-lidah api mulai menerobos kamarnya dan dia tidak mempunyai kesempatan untuk menyelamatkan diri.
    Seandainya saja dia mau mendengarkan saran orang lain dan tidak menunda waktu, pastilah kehidupan itu masih ada padanya. Dia telah menukar nyawanya dengan waktu yang ia buang dengan sia-sia.
    Bagaimana dengan diri kita? Masihkah kita menunda segala sesuatu untuk roh kemalasan yang ada pada hidup kita. Tuhan tidak pernah memberikan roh kemalasan. Roh Allah itu selalu membangkitkan dan memberikan ketertiban. Saat kita bermain-main dengan waktu hari ini, maka kita sama halnya dengan memain-mainkan masa depan kita.
    Kerjakan apa yang yang terbaik pada saat ini. Jangan “menunda” bila kita masih mampu untuk melakukannya. Kerjakan segala sesuatu dengan sukacita. Bila kita masih ingin makan esok hari, maka kita harus bekerja pada hari ini. Bila kita masih ingin diberkati oleh Tuhan esok hari, maka muliakanlah Tuhan pada hari ini dan hiduplah dengan kasih bagi sesamamu.
    Orang malas tidak akan menangkap buruannya, tetapi orang rajin akan memperoleh harta yang berharga. Amsal 12:27

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Suara Tuhan
    Suatu hari, seorang dari desa mengunjungi temannya di kota.
    Bunyi ribut mobil-mobil dan derap orang yang lalu-lalang sangat ramai.
    Tiba2 teman dari desa itu berkata "Ada seekor jangkrik di dekat sini
    dan saya bisa mendengar suara nyanyiannya."
    Teman dari kota itu mendengarkan dengan penuh perhatian, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dan berkata, "Saya pikir kamu hanya bergurau.
    Tidak ada jangkrik di sini. Dan seandainya ada, bagaimana orang bisa mendengar suaranya di tengah kebisingan jalan ini? Jadi kamu pikir kamu bisa mendengarkan suara seekor jangkrik?"
    Kata orang desa itu, "Ya! Ada satu ekor yang bernyanyi di sekitar sini sekarang." Orang desa itu berjalan ke depan beberapa langkah,
    lalu berdiri di samping tembok suatu rumah.
    Di situ ada tanaman yang tumbuh merambat. Orang Indian itu memetik beberapa daun, dan di atas daun itulah terdapat seekor jangkrik yang bernyanyi keras sekali.
    Teman dari kota berkata kepada teman desanya, "Kamu secara alami bisa mendengar lebih baik dari kami."
    Orang desa itu tersenyum dan kemudian menggeleng-gelengkan
    kepalanya sambil berkata, "Saya tidak setuju dengan pendapatmu.
    Orang desa tidak bisa mendengar lebih baik daripada orang kota. Sekarang lihat, saya akan memperlihatkannya kepadamu!
    Lalu, orang desa itu mengambil uang logam dan menjatuhkannya di trotoar. Bunyi uang logam itu membuat banyak orang menoleh ke arahnya.
    Kata teman desa ;suara logam ini tidak lebih keras daripada nyanyian jangkrik tadi. Meski demikian, banyak orang kota mendengarnya dan menoleh ke arahnya.
    Kita selalu dapat mendengar dengan lebih baik hal-hal yang biasanya kita perhatikan.
    So, begitu juga dengan kita, Jika kita memang anak Tuhan, maka kita akan tahu suara Tuhan, akan jelas ketika Tuhan berbicara. orang lain tidak akan mendengarkan suara Tuhan atau mengapa kita tidak bisa mendengar suara Tuhan, karena Tuhan tidaklah menjadi fokus perhatian kita.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Jagalah prioritas
    Seorang mantan eksekutif Coca-Cola, Brian Dyson, pernah menyampaikan pidato yang sangat menarik, "Hidup itu seperti pemain akrobat dengan lima bola di udara. Anda bisa menamai bola itu dengan sebutan PEKERJAAN, KELUARGA, KESEHATAN, SAHABAT, dan SEMANGAT.
    Anda biasanya harus menjaga semua bola itu tetap di udara dan jangan sampai ada yang terjatuh. Kalaupun situasi mengharuskan Anda melepaskan salah satu di antara lima bola tersebut, LEPASKANLAH PEKERJAAN karena pekerjaan adalah BOLA KARET.
    Pada saat Anda menjatuhkannya, suatu saat ia akan melambung kembali. Namun empat bola yang lain, seperti keluarga, sahabat, kesehatan, dan semangat adalah BOLA KACA. Jika Anda menjatuhkannya, akibatnya bisa fatal."
    Melalui penggambaran tersebut, Brian Dyson mencoba mengajak kita hidup secara seimbang. Pada kenyataannya, kita terlalu menjaga pekerjaan yang adalah bola karet, bahkan kita mengorbankan keluarga, sahabat, kesehatan, dan semangat demi menyelamatkan bola karet tersebut.
    Demi uang atau pekerjaan, kita mengabaikan keluarga. Demi meraih sukses dalam pekerjaan, kita jadi workaholik dan tidak memperhatikan kesehatan. Bahkan demi uang atau pekerjaan, kita rela menghancurkan hubungan dengan sahabat atau keluarga yang telah kita bangun bertahun-tahun lamanya.
    Bukan berarti pekerjaan tidak penting, tapi jangan sampai pekerjaan atau uang menjadi berhala dalam hidup kita. So, Jangan sampai segala sesuatu kita korbankan demi uang, karir, maupun bisnis kita. Ingatlah bahwa kalaupun hilang, uang masih bisa dicari lagi, tapi kalau keluarga sudah terjual, kemana ita akan membelinya lagi?
    Lihat kisah Yusuf yang meski pernah dibuat miskin, habis-habisan, dan sengsara oleh kakak-kakaknya tapi tetap tahu bahwa keluarga lebih penting dari penderitaannya itu. Uang hilang masih bisa dicari, tapi apa kita bisa membeli keluarga? Uang hilang masih bisa dicari, tapi apa kita bisa membeli sahabat?Uang hilang masih bisa dicari, tapi apakah kita bisa memulihkan kesehatan kita secara normal jika salah satu organ tubuh terkena penyakit kritis? Jangan keliru prioritas. So, Jagalah hidup Anda tetap seimbang. Tetap andalkan Tuhan dalam segala hal dan Jika ritme hidup kita mulai mengalami kekacauan, atur ulang prioritas hidup kita. JAGALAH PRIORITAS ANDA TETAP SEIMBANG.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    BUAH KESABARAN
    Ada dua orang pendaki gunung yang sudah mendaki sampai setengah tebing sebuah gunung. Pada awalnya mereka tampak sangat bersemangat dan memulai pendakian dengan penuh keyakinan. Namun pada pertengahan jalan, mereka mulai kelelahan.
    Pendaki yang pertama memutuskan untuk berhenti mendaki karena dirasa kekuatannya sudah tidak memungkinkan untuk menyelesaikan pendakian hingga ke puncak. Pendaki pertama merasa tidak mampu menakhlukkan sebuah gunung.
    Berbeda halnya dengan pendaki yang kedua. Meski pun lelah ia tetap berusaha untuk menyelesaikan pendakiannya. Ia tetap yakin bahwa gunung itu akan berada di bawah kakinya. Dengan penuh kesabaran, ia mulai memijakkan kaki pada batu-batu yang terjal dan tajam sampai pada akhirnya gunung pun ia takhlukkan.
    Dalam sebuah perjalan hidup, kita pasti akan menemui sebuah gunung-gunung yang menghadang langkah kita. Banyak orang yang menyerah terlebih dahulu tanpa sedikit pun mencoba untuk melewatinya.
    Orang yang sabar dengan setiap masalah yang terjadi dalam hidupnya dan selalu yakin bahwa ia dapat melaluinya adalah ciri-ciri seorang pemenang. Tidak ada gunung yang tidak dapat ditakhlukkan. Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Dalam setiap perlombaan pasti akan ada garis finisnya. Dan apabila kita hidup di dalam Tuhan, maka bersiaplah untuk menjadi pemenang dalam semua tantangan.
    Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati.
    Pengkhotbah 7:8
    Seorang pemenang tdk akn mudah menyerah meskipun halangan besar menghadang di depan dan siap ditendang.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Hidup sampai tua dengan cara Rajawali
    SEORANG pakar kesehatan olahraga bercerita, manusia harus meniru cara hidup rajawali. Tentu, kalau yang bersangkutan ingin bisa hidup sehat dan itu berlanjut terus hingga mencapai usia lanjut. Hidup sehat sampai tua cara rajawali adalah kiatnya agar semua organ tubuhnya tetap bisa berfungsi dengan baik.
    Konon, seekor burung rajawali mampu hidup mencapai umur 75 tahun. Tapi ketika umurnya mulai menginjak angka 40 tahun, bulu sayapnya akan tumbuh menusuk daging. Paruhnya juga akan menjadi semakin bengkok, sementara cakarnya semakin melengkung sehingga dia tidak lagi bisa terbang dan menangkap mangsanya untuk mendapatkan asupan makan.
    Dua pilihan
    Pilihan hidupnya hanya tinggal dua saja: diam saja sambil menunggu kematiannya atau berani menderita untuk selanjutnya bisa hidup 35 tahun lagi. Nah, burung rajawali punya ‘ilmu’ untuk opsi kedua.
    Caranya dia harus mencari tempat paling tinggi dan lalu mencabuti kukunya, mematahkan paruhnya dan cakarnya dengan jalan menghantamkannya pada batu cadas. Dia tentu saja akan kesakitan, menderita, berpuasa, dan tidak berdaya selama 1 bulan sampai bulu, paruh dan cakarnya tumbuh kembali.
    Untuk ‘mati raga’ seperti itu, sang burung rajawali harus rela hidup menyendiri di tempat tinggi agar tidak menjadi mangsa bagi predator lain. Juga, rajawali harus menatap matahari….
    Sejenak bijak
    Sama seperti kita –manusia–, manakala sakit harus tetap menatap Tuhan dan mohon kesembuhan. Kita harus bisa melakukan hal sama. Kita harus secara bertahap berolahraga sesuai tahapan usia dan berani mengubah pola makan.
    Semuanya ini bukan hal yang mudah, namun harus dilakukan untuk tujuan luhur: hidup sehat sampai usia lanjut. Mengapa harus demikian? Karena manusia pada umur 40-an umumnya akan terjadi perubahan metabolisme dalam tubuh. Itu biasanya diawali dengan kenaikan trigliserid, kolesterol, perlemakan hati dan kegemukan. Juga mulai terjadi gangguan lokomotor seperti sendi tangan yang kaku, sendi lutut yang sakit, spondilosis tulang belakang, otot yang mudah cidera, dan masih banyak lagi.
    Proses “penurunan daya tahan” ini bisa diperlambat dengan cara mengubah pola hidup, namun juga sering harus menyertakan ‘mati raga’ berupa pengorbanan. Ini karena semua kebiasaan dulu yang salah hingga akhirnya menimbulkan ketagihan tanpa sadar.
    Contohnya suka mengonsumsi makanan serba manis, makanan gurih dan berlemal, adiksi rokok, adiksi hidup sedentari, dan masih banyak lagi.
    Nah, mau sehat dan hidup sampai usia lanjut atau tidak? Kalau ya, mari kita tinggalkan gaya hidup makan pola lama dan mulai melangkah menjadi rajawali: berani melawan badai untuk tujuan bisa hidup sampai umur 70 tahun dan syukur-syukur bisa lebih ….
    Sebab kita ini Rajawali rajawaliNya Tuhan...
    Hidup lah terus dengan mengandalkan Tuhan, ubah pola makan, jangan lupa olahraga

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Seperti Aroma Durian
    Siapa suka makan durian? Selain rasanya enak, baunya menusuk hidung. Aroma durian sangat khas, sehingga dari kejauhan pun orang dapat menciumnya. Makanya tak aneh, jika sulit sekali menyembunyikan durian yang masak, he he he…dari baunya sudah ketahuan di mana tempatnya sih.
    Kerygmers, sama seperti durian, perbuatan jahat atau kesalahan seseorang yang disimpan rapat-rapat, pasti suatu saat akan ketahuan.
    Awalnya Rudi, tidak berniat mencuri. Tapi saat melakukan dan kemudian tidak ketahuan, hal itu yang membuatnya keterusan. Pencurian yang awalnya bernilai sedikit lama kelamaan makin besar.
    Rudi pun makin terampil mencuri, makin terampil menyembunyikan niat jahatnya. Tapi sepandai-pandai dan secerdik-cerdiknya seseorang, suatu saat jatuh juga. Suatu saat karena kecerobohannya, akhirnya ia tertangkap juga dan mendapatkan imbalannya.
    Seperti aroma buah durian….serapat-rapat apapun kita menyembunyikannya, akan tercium juga baunya. Demikian dengan perbuatan buruk ataupun baik. Walau kamu tidak memamerkan perbuatan baikmu kepada orang lain, tetapi perbuatan baik itu akan terpancar dari dalam hidupmu.
    Melalui tingkah laku kita orang-orang akan tahu kalau kamu orang yang baik, atau bukan. Jika kamu baik, tak perlu repot mempromosikannya, maka Tuhan sendiri yang akan mempromosikanmu, pada orang-orang di sekitarmu. Jika kamu terus melakukan perintah-Nya, kamu pun akan semakin diberkati-Nya.
    Demikian pun perbuatan baik itu segera nyata dan kalau tidak demikian, ia tidak dapat terus tinggal tersembunyi.
    (1 Tim. 5:25)

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Karya yang Indah
    " Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada Rencana-Mu yang gagal. "
    ( AYUB 42 : 2 )
    Sahabatku yang terkasih, ada sebuah cerita tentang seorang anak kecil yang sedang dibuatkan baju oleh neneknya.
    Karena sang nenek adalah seorang penjahit yang cukup ternama di daerahnya dengan hasil dari setiap jahitannya yang memuaskan hati para pelanggan, maka si anak inipun bersukacita dan berpikir bahwa baju yang sedang di buat neneknya tersebut pasti hasilnya akan sangatlah bagus.
    "Ini nak..,bajumu sudah jadi", panggil sang nenek kepada cucunya seraya menunjukkan baju yang telah selesai di jahitnya. "
    Loh..Kok hanya seperti ini nek..?? Kenapa jahitannya tidak rapi seperti nenek menjahit pakaian para pelanggan nenek..??, tanya si anak terlihat kecewa melihat hasil jahitan baju yang ditunjukkan neneknya tersebut.
    "Oh.. Itu terbalik nak, jahitan yang terlihat kurang rapi tersebut untuk dipakai bagian dalam & jahitan yang rapi inilah bagian luarnya ", jawab nenek sambil membenarkan bagian baju cucunya itu.
    " Wow..Bagus sekali bajunya nek. Saya tidak menyangka bisa sebagus ini. Terimakasih ya nek ", kata sang cucu penuh sukacita sambil memeluk neneknya, tanda terima kasih kepadanya.
    Tanpa kita sadari sering kali kita bersikap seperti anak kecil dalam ilustrasi di atas.
    Di mana kita mudah sekali untuk mengeluh, menggerutu, maupun kecewa, dalam menjalani setiap proses kehidupan.
    Kita terlalu fokus dengan pergumulan masalah yang kita hadapi sehari hari dan hanya melihat dari satu sisi buruk yang menimpa kita saja, sehingga kita banyak melupakan Tuhan yang telah merancang sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan kita.
    "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. "(PENGKHOTBAH 3 : 11)
    Melalui renungan ini, kita di ingatkan kembali untuk tidak mudah menyerah dan putus asa Tetaplah jalani hidup dengan optimis, penuh sukacita dan melimpah dengan ucapan syukur.
    Jangan hanya memandang dan melihat bahwa masalah yang sedang kita hadapi sekarang sangatlah berat, namun pandang dan lihatlah Tuhan yang lebih besar dari masalah kita.
    Sebab meskipun kita tidak mengetahui bagaimana cara Tuhan bekerja dalam kehidupan, namun kita percaya bahwa Tuhan akan menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-NYA.
    " Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. "(YOHANES 14 : 1)
    So Mulai saat ini, bersabarlah dalam kesesakan dan senantiasa bertekunlah di dalam doa, supaya kita dapat mengetahui apa yang menjadi Kehendak Tuhan atas pergumulan kehidupan yang kita alami.
    Kemenangan janji janji Tuhan di dalam Firman-NYA, selalu tersedia bagi setiap kita yang benar benar menaruh iman percaya kepada-NYA.
    Selamat menyelami Karya Tuhan yang indah di dalam setiap pergumulan kehidupan para sahabat.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Karya yang Indah
    " Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu dan tidak ada Rencana-Mu yang gagal. "
    ( AYUB 42 : 2 )
    Sahabatku yang terkasih, ada sebuah cerita tentang seorang anak kecil yang sedang dibuatkan baju oleh neneknya.
    Karena sang nenek adalah seorang penjahit yang cukup ternama di daerahnya dengan hasil dari setiap jahitannya yang memuaskan hati para pelanggan, maka si anak inipun bersukacita dan berpikir bahwa baju yang sedang di buat neneknya tersebut pasti hasilnya akan sangatlah bagus.
    "Ini nak..,bajumu sudah jadi", panggil sang nenek kepada cucunya seraya menunjukkan baju yang telah selesai di jahitnya. "
    Loh..Kok hanya seperti ini nek..?? Kenapa jahitannya tidak rapi seperti nenek menjahit pakaian para pelanggan nenek..??, tanya si anak terlihat kecewa melihat hasil jahitan baju yang ditunjukkan neneknya tersebut.
    "Oh.. Itu terbalik nak, jahitan yang terlihat kurang rapi tersebut untuk dipakai bagian dalam & jahitan yang rapi inilah bagian luarnya ", jawab nenek sambil membenarkan bagian baju cucunya itu.
    " Wow..Bagus sekali bajunya nek. Saya tidak menyangka bisa sebagus ini. Terimakasih ya nek ", kata sang cucu penuh sukacita sambil memeluk neneknya, tanda terima kasih kepadanya.
    Tanpa kita sadari sering kali kita bersikap seperti anak kecil dalam ilustrasi di atas.
    Di mana kita mudah sekali untuk mengeluh, menggerutu, maupun kecewa, dalam menjalani setiap proses kehidupan.
    Kita terlalu fokus dengan pergumulan masalah yang kita hadapi sehari hari dan hanya melihat dari satu sisi buruk yang menimpa kita saja, sehingga kita banyak melupakan Tuhan yang telah merancang sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan kita.
    "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. "(PENGKHOTBAH 3 : 11)
    Melalui renungan ini, kita di ingatkan kembali untuk tidak mudah menyerah dan putus asa Tetaplah jalani hidup dengan optimis, penuh sukacita dan melimpah dengan ucapan syukur.
    Jangan hanya memandang dan melihat bahwa masalah yang sedang kita hadapi sekarang sangatlah berat, namun pandang dan lihatlah Tuhan yang lebih besar dari masalah kita.
    Sebab meskipun kita tidak mengetahui bagaimana cara Tuhan bekerja dalam kehidupan, namun kita percaya bahwa Tuhan akan menjadikan segala sesuatu indah pada waktu-NYA.
    " Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. "(YOHANES 14 : 1)
    So Mulai saat ini, bersabarlah dalam kesesakan dan senantiasa bertekunlah di dalam doa, supaya kita dapat mengetahui apa yang menjadi Kehendak Tuhan atas pergumulan kehidupan yang kita alami.
    Kemenangan janji janji Tuhan di dalam Firman-NYA, selalu tersedia bagi setiap kita yang benar benar menaruh iman percaya kepada-NYA.
    Selamat menyelami Karya Tuhan yang indah di dalam setiap pergumulan kehidupan para sahabat.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Ada perbedaan yang nyata antara rusa dan domba. Domba terkenal sebagai binatang yang lemah, takut air dan tidak bisa berenang, karena bentuk tubuhnya yang tertutup oleh bulu. Lain halnya dengan seekor rusa. Ia memiliki bentuk tubuh yang cukup besar dan bau badan yang khas.
    Kalau sedang lari dikejar binatang yang memburunya, ia hampir dipastikan akan mudah ditangkap karena baunya khas. Lalu bagaimana ia dapat terhindar dari kejaran musuh musuhnya? Tidak ada cara lain selain ia harus menghilangkan bau badannya. Dan hanya ada satu tempat dimana rusa ini mendapatkan tempat perlindungan dan menghilangkan jejak dari bau badannya!
    Ia harus mencari sebuah sungai. Ya! Sungai yang berair baginya bukan saja untuk menghilangkan rasa haus, tetapi tempat yang tepat untuk berlindung. Saat menemukan sungai, ia akan langsung masuk dan menenggelamkan dirinya sehingga tidak lagi tercium bau badannya oleh musuh. Pada saat itulah musuhnya tidak bisa mengejar rusa itu lagi
    Begitu juga dengan kita, orang-orang percaya harus memiliki kerinduan yang sama. Ketika masa-masa sulit menghampiri kita dan musuh-musuh datang menyerang, kemana kita akan berlari? Secepat apapun kita berlari, kita tidak akan bisa lepas dari kejaran musuh yang membuat jiwa kita tertekan, kuatir dan gelisah.
    Namun seperti pemazmur, hanya ada satu tempat yang bisa memberikan perlindungan yang abadi. Larilah menuju sungai yang berair. Sungai Firman Tuhan! Bersekutu dan berdiam dalam sungai Firman Tuhan tidak hanya membuat kita terpuaskan dari rasa dahaga kita. Tetapi sungai itu memberikan jaminan keselamatan dan perlindungan jika kita hidup di dalam-Nya.
    Ketika kita mempercayakan diri untuk hidup sungguh-sungguh di dalam Firman-Nya, maka Allah sumber perlindungan itu akan memberikan kemenangan dan sukacita bagi kita.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Jangan Abaikan PerintahNYA ~
    2 org kakak beradik bermain “TUTUP MATA”di dlm rumah sambil DI AWASI oleh ayahnya.
    Sang adik dgn MATA TERTUTUP oleh sapu tangan berusaha mencari kakaknya dgn gaya seperti org buta.
    Beberapa saat kemudian ayah dari kedua anak itu MEMINTA sang adik untuk MEMBUKA MATANYA & mengakhiri permainan itu karna sang ayah “CEMAS” melihat sang adik berjalan menabrak sana sini dgn MATA TERTUTUP sapu tangan.
    Tapi sang adik “tetap”MENGABAIKAN PERINTAH AYAHNYA,sampe akhirnya ia benar² TERJATUH,akibat menabrak meja.
    Adik kecil MENANGIS bukan karna HUKUMAN dari ayahnya,tapi ia MENANGIS karna sakit terbentur,akibat PERBUATANNYA SENDIRI.
    Begitupun HIDUP kita,
    PENDERITAAN yg kita alami sesungguhnya BUKANLAH HUKUMAN DARI TUHAN,
    tapi akibat PERBUATAN KITA SENDIRI yg
    MENGABAIKAN PERINTAH TUHAN.
    Siapa di dunia ini yg tdk memiliki masalah?
    Siapa di dunia ini yg tdk memiliki beban?
    Semua pasti memilikinya,
    hanya saja tanggapan kita seringkali berbeda;
    -ada yg fokus melihat permasalahannya,
    -ada yg fokus melihat berbagai peluang penyelesaiannya.
    Mereka yg terfokus hanya melihat permasalahannya akan membentuk pribadi yg cepat putus asa,
    pribadi yg sangat stress hidupnya & tdk tertutup kemungkinan akan mengambil keputusan salah jalan.
    Tapi mereka yg lbh fokus pd peluang cara penyelesaian akan membentuk pribadi yg tegar,tetap bersyukur,kuat mental,percaya diri,bahkan semakin DEKAT dgn TUHAN.
    Semua masalah TUHAN ijinkan terjadi untuk satu tujuan,
    -agar kita selalu BERPALING & MENDEKAT padaNYA,
    -agar kita BERTOBAT.
    SO...
    STOP MENGUKUR masalah,
    START MENGUKIR langkah² PERTOBATAN,
    karena itu yg TUHAN inginkan.
    ”Apabila seorang di cobai,
    janganlah ia berkata:
    “Pencobaan ini datang dari Allah!”
    Sbab Allah tdk dpt dicobai oleh yg jahat,& IA sendiri tdk mencobai siapa pun.
    Tetapi tiap² org dicobai oleh keinginannya sendiri,
    karna ia diseret & dipikat olehnya.”(Yak 1:13-14)

76 – 100 dari 638    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 3  4  5 ... 26  Selanjutnya Topik ditutup