Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

RENUNGAN POSITIF

ForumInspirasi

101 – 125 dari 638    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6 ... 26  Selanjutnya Topik ditutup

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    TUHAN MAHA TAHU
    Satu kali, sebuah keluarga rohani makan malam bersama di sebuah rumah makan. Seperti biasa, sebelum makan sang ayah memimpin doa, “Tuhan, kami mengucap syukur atas setiap makanan & minuman yg Engkau sediakan bagi kami. Berkati semuanya, Amin.”
    Selesai berdoa, mereka pun mulai makan, “Bah, asin sekali sayurnya!” Kata sang ayah. Demikian ketika menuangkan teh yg tersedia, “Tehnya pait bener, gulanya habis ya?”, “Dagingnya nggak enak, alot! Rugi kita makan di sini!” Demikian sah ayah memprotes hidangan di rumah makan tersebut.
    Putrinya yg masih kecil melihat itu & bertanya kepada ibunya, “Ma, Tuhan dengar tidak sih doa kita sebelum makan tadi?” Sang ibu menjawab, “Tentu saja Tuhan dengar sayang.” Lalu, putrinya bertanya kepada ayahnya, “Pah, apa Tuhan dengar kalo papa marah-marah saat makan?” Sang ayah kemudian menjawab dgn sedikit pelan, “Ehm.. ya.. Sepertinya Tuhan juga mendengar, Sayang karena Tuhan Maha tahu.”
    “Jadi kira-kira mana yg lebih Tuhan percaya ya Pa? Doa atau ucapan papa barusan?”
    Semoga ilustrasi di atas juga bisa menjadi pelajaran bagi kita. kadang kala, sebagai anak Tuhan kita berdoa seperti seorang artis naik ke atas panggung. Atau kita berdoa seperti berbicara di telephone.
    Maksudnya, saat berdoa kita mungkin tampil dgn begitu manis, penuh ucapan syukur & penuh iman. Tapi begitu membuka mata & menghadapi kenyataan yg terjadi kadang sikap kita berubah, bisa berbalik 180 derajat.
    Seolah-olah Tuhan hanya mendengar saat kita menutup mata & berdoa saja. Padahal ada Firman Tuhan berkata, Tuhan melihat hati. (I Samuel 16 : 7). Artinya, Ia bkn saja sekadar tradisi dimana kita melapor pada sang Bos.
    Doa tentu bukan cara kita meyakinkan diri sendiri. Tapi doa adalah tanda penyerahan diri kita kepadaNya. Tuhan Maha tau tp kita tetap perlu berdoa sebab itulah bukti kita percaya padaNya
    Jadi janganlah kamu seperti mereka,karena BapaMu mengetahui apa yg kamu perlukan, sebelum kamu meminta kepadaNya (Mat 6:8)
    God bless

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Biarlah Tuhan Yang Mengemudikan Hidup Kita
    Kita tidak pernah mempertanyakan ke mana sopir bus kota yang kita tumpangi akan membawa busnya. Tetapi kita sering mempertanyakan Tuhan, kemana Dia akan membawa hidup kita ?
    Seorang ayah mengajak puterinya, Asa, 6 tahun, mengendarai mobil menuju ke sebuah museum. Sudah lama Asa menginginkannya. Si Ayah kebetulan hari itu mengambil cuti dan sengaja mengantar anaknya ke tempat yang sudah lama diimpikan Asa itu tanpa didampingi Bunda.
    Di perjalanan, tak hentinya Asa bertanya kepada si Ayah, "Ayah tahu tempatnya?", tanya Asa yang duduk di samping kemudi Ayah.
    "Tahu, jangan kuatir ..., " jawab Ayah sembari tersenyum.
    "Emang Ayah tahu jalan-jalannya ?"
    "Tahu, jangan kuatir ..."
    "Benar, tidak kesasar Ayah ?"
    "Benar, jangan kuatir ...," jawab Ayah tetap dengan sabar.
    "Nanti kalau Asa haus, bagaimana ?"
    "Tenang, nanti Ayah beli air mineral ..."
    "Terus kalau lapar?"
    "Tenang, Ayah ajak mampir Asa ke restoran ..."
    "Emang ayah tahu tempat restorannya ?"
    "Tahu, sayang ..."
    "Emang ayah bawa cukup uang ?"
    "Cukup, sayang ..."
    "Kalau Asa pengin ke kamar kecil ?"
    "Ayah antar sampai depan pintu toilet wanita ..."
    "Emang di musium ada toiletnya ?"
    " Ada , jangan kuatir ..."
    "Ayah bawa tissue juga ?"
    "Bawa, jangan kuatir ...," kata ayah sembari membelokkan mobilnya masuk jalan tikus, karena macet.
    "Kok Ayah belok ke jalan jelek dan sempit begini ?"
    "Ayah cari jalan yang lebih cepat ... supaya Asa bisa menikmati museum lebih lama nanti ..."
    Tidak berapa lama, Asa kemudian tidak bertanya-tanya lagi. Giliran sang Ayah yang bingung,
    "Kenapa Asa diam, sayang?"
    "Ya, Asa percaya Ayah deh! Ayah pasti tahu, akan antar dan bantu Asa nanti!"
    Kita ini seperti Asa si anak kecil ini. Kita bertanya banyak hal mengenai apa yang kita hadapi dan terjadi dalam hidup kita. Terlalu banyak khawatir apa yang akan kita hadapi. Padahal sesungguhnya Tuhan "sedang mengemudi" buat kita semua. Kadang Ia membawa ke "gang sempit" yang barangkali tidak enak, tetapi itu semua untuk menghindari "kemacetan" di jalan yang lain. Kadang Ia memperlambat "kendaraan-Nya", kadang mempercepat. Semuanya ada maksudnya.
    So, Ada baiknya kalau kita menyerahkan hal-hal yang di luar jangkauan kita kepada-Nya. Biarkan Dia berkarya atas hidup Anda, biarkan Dia mengemudikan hidup Anda, sebaliknya fokuskan hidup Anda kepada hal-hal yang Anda bisa kerjakan di depan mata, dengan berkat kemampuan yang Anda sudah miliki.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    TERUS MENGEJAR
    Mazmur 73:25-28
    Aku suka dekat pada Allah (Maz 73:28)
    Pemazmur menyikapi segala hal dengan sederhana: "Selain Engkau tidak ada yang kuingini di bumi" (Mazmur 73:25). Segala pertumbuhan dalam kehidupan rohani kita ditandai oleh gerak kita menuju suatu kesimpulan, yaitu keyakinan bahwa hanya satu hal yang kita perlukan: Allah sendiri.
    Semua perkembangan di dalam kehidupan rohani merupakan kemajuan dalam mengenal Allah dan mengasihi-Nya, yaitu bergerak menuju titik di mana kita dapat berkata seperti penyair Israel itu: "gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya" (ayat 26).
    Cara pandang ini mengubah cara kita dalam menyikapi segala sesuatu. Penderitaan dan kesengsaraan menjadi sarana yang membuat kita lapar dan haus akan Allah. Kekecewaan menjadi alat yang menghentikan kita dari pekerjaan-pekerjaan duniawi dan menggerakkan kita menuju Allah sendiri. Bahkan dosa, apabila disesali, dapat menjadi alat untuk mendorong kita agar menjadi lebih dekat kepada-Nya, sehingga kita dapat mengalami kasih dan pengampunan-Nya. Semua hal dapat berguna apabila kita memandangnya sebagai sarana menuju sasaran yang utama, yaitu mendekat kepada Allah.
    Seperti Paulus, kita dapat berkata, "Aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus" (Filipi 3:12). Bagaimana kita mengejarnya? Caranya dengan menjawab kasih-Nya dalam kerendahan hati dan penuh rasa syukur. Akan tetapi, semua itu dimulai dari diri Allah. Dialah yang lebih dulu mencari kita supaya kita dapat mencari Dia.
    ALLAH BEGITU MENGASIHI KITA
    -SEHINGGA KITA TAK BOLEH BERHENTI BERTUMBUH SECARA ROHANI

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Ikan Cod dan Catfish
    Bertahun-tahun yang lalu, menjala ikan cod di daerah timur laut menjadi sebuah bisnis komersial yang sangat besar. Industri perikanan mengakui bahwa ada sebuah pasar besar bagi ikan Cod di seluruh Amerika, tetapi mereka mempunyai masalah besar didalam pendistribusiannya.
    Awalnya mereka hanya membekukan ikan itu, seperti yang mereka lakukan pada semua produk mereka yang lain, dan mengapalkannya ke seluruh negeri. Tetapi untuk alasan-alasan tertentu, setelah ikan cod itu dibekukan, ikan tersebut kehilangan rasa khasnya.
    Jadi para pemilik memutuskan untuk mengapalkan ikan-ikan dalam tangki-tangki besar yang diisi dengan air laut segar. Mereka mengira bahwa pastilah itu akan menyelesaikan masalah tersebut dan menjaga kesegaran ikan.Tetapi mereka kecewa, karena proses ini hanya membuat masalah menjadi semakin buruk. Karena ikan itu tidak aktif dalam tangki, sehingga menjadi lunak dan seperti bubur, dan sekali lagi ikan-ikan itu kehilangan rasa khasnya.
    Suatu hari, seseorang memutuskan untuk menaruh beberapa catfish (ikan kucing) dalam tangki dengan ikan cod. Catfish adalah musuh alami ikan cod, jadi sementara tangki itu berjalan ke seluruh negeri, ikan cod tersebut harus tetap waspada dan aktif serta berjaga-jaga terhadap catfish tersebut. Luarbiasanya, saat tangki tersebut tiba ditujuan, ikan cod itu masih sesegar dan selezat saat mereka masih berada di daerah timur laut.
    Seperti catfish tersebut, mungkin kesukaran Anda ditaruh ke atas jalan kehidupan Anda untuk suatu maksud. Mungkin kesukaran itu ditaruh disana untuk menantang Anda, menajamkan Anda, membuat Anda tetap segar, menjaga Anda tetap hidup, aktif, serta bertumbuh. Memang, kadang-kadang rasanya seolah-olah Anda disertai seekor ikan hiu putih besar dalam tangki tersebut, bukannya seekor catfish, tetapi kesukaran yang sedang Anda hadapi bisa saja merupakan sesuatu yang Tuhan sedang pakai untuk mendorong dan menantang Anda supaya menjadi yang terbaik. Pencobaan itu adalah ujian bagi iman, karakter, dan kesabaran Anda.
    So, Jangan menyerah. Jangan berhenti. Jangan merengek dan mengeluh. Sebaliknya berdirilah teguh dan lakukanlah perjuangan iman yang baik

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Kesabaran
    Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota." Amsal 26:32
    Banyak orang berkata, "Aku cukup sabar menghadapi masalah ini.", namun ada juga yang berkata, "Kesabaranku ada batasnya." Sejauh mana kita dapat mengerti arti kata sabar itu? Saat dihadapkan pada situasi yang memancing emosi kita mejadi meledak, mampukah kita bersabar? Ataukah kita langsung naik pitam dan memaki, mengumbar amarah kita?
    Kesabaran adalah salah satu buah roh yang harus kita miliki. Memang tidak mudah bagi seseorang untuk menguasai dirinya dengan tetap bersabar, entah itu bersabar menghadapi suami yang kasar, atau anak-anak yang memberontak. Terlebih lagi sabar dalam menantikan janji Tuhan dalam hidup kita.
    Menanti sesuatu yang kita harapkan terkadang menjenuhkan dan membutuhkan kesabaran, oleh sebab itu kita perlu melatih diri bagaimana menjadi orang yang sabar di segala situasi. Problem yang kita hadapi adalah salah satu ujian untuk melatih kesabaran kita.
    Tidak jarang kita seringkali memakai logika dari pada memakai iman. Kita masih saja mereka-reka sesuatu dengan jalan pikiran kita sendiri, hingga akhirnya mencari jalan pintas.
    Bukankah tidak sedikit anak Tuhan yang demikian? Tidak sabar menunggu pertolongan dari Tuhan, kita pun lari mencari pertolongan lain. Padahal Alkitab menegaskan: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Tuhan untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9). Tuhan itu Maha sanggup untuk melakukan segala sesuatu di luar apa yang kita pikirkan. Dan satu hal yang harus kita ketahui adalah bahwa di dalam kesabaran juga dibutuhkan hati yang mengasihi.
    So, Jika kita tahu apa yang kita harapkan berharga bagi kita, tentulah kita mau bersabar menantikannya dan pastilah kita tidak akan mudah menyerah begitu saja.

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Banyak org tdk dpt menerima keadaan yg tdk menyenangkan dlm hidupnya. Mereka mulai marah-marah, memberontak & menyalahkan Tuhan atas apa yg dialami.
    Hal ini berlanjut pada tindakan & tekad keluar dari permasalahan yg ada, apa pun caranya, tdk peduli apakah jalan yg ditempuhnya nanti berujung pada kesia-siaan, seperti tertulis: "Ada jalan yg disangka org lurus, tetapi ujungnya menuju maut."(Amsal 14:12).
    Mereka mengira bahwa jalan yg aman ditempuhnya itu sdh benar & pasti akan memberikan jalan keluar. Ada tertulis jangan mengandalkan manusia atau mengandalkan kekuatannya sendiri(Yeremia 17:5).
    Sebab sekuat & sehebat apa pun manusia, kemampuan & kekuatannya ada batasnya.
    Tapi jika kita mau menyikapi setiap permasalahan yg ada dgn tetap berharap pada kuasa Tuhan, tdk ada yg perlu diragukan lagi seperti pengakuan Daud, "Pertolonganku ialah dari Tuhan, yg menjadikan langit & bumi." (Mazmur 121:2).
    Penderitaan & hal2 yg tdk mengenakkan diibaratkan org yg sdg sakit bersalin & menantikan bayinya segera lahir; hrs ada perjuangan & ketekunan dlm menanti sesuatu yg kita harapkan itu, sbb jika kita tekun iman kita akan kuat & tdk mudah diombang-ambingkan oleh keadaan apa pun, sehingga pengharapan kita di dlm Tuhan tdk mengecewakan.
    Seringkali ketika pergumulan terasa berat & sepertinya tdk ada jlan keluar kita mulai membuat perhitungan dgn Tuhan.
    Kita berkata, "Aku sdh mengikut Tuhan selama bertahun2; aku sdh terlibat dlm pelayanan & byk berkorban harta untuk membantu pekerjaan Tuhan, tp mengapa Tuhan seakan tdk adil padaku?"
    Setiap kita pasti sllu berharap bahwa perjalanan hidup kita baik2 saja tanpa hambatan yg merintangi.
    Demikian pun Tuhan sllu ingin kita menjadi kuat seperti rajawali, yg meskipun hrs melewati badai tetap mampu terbang tinggi.
    Percayalah, Tuhan tdk pernah membiarkan kita bergumul seorg diri, Dia sangat peduli & sanggup memberikan pengharapan yg pasti & tdk pernah mengecewakan!

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Siap tidak siap
    Teknologi tingkat tinggi, peralatan dokter supercanggih, obat-obatan atau ramuan yang berkhasiat dan secerdas apa pun manusia tak ada yang mampu menahan, membatasi dan menghentikan manusia untuk tidak mengalami proses yang namanya kematian, yang dialami semua manusia tanpa kecuali, tidak mengenal profesi, jenis kelamin dan usia.
    “Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,” (Ibrani 9:27).
    Jika pada saatnya Tuhan memanggil ‘pulang’ tak seorang pun dapat mengelak.
    Apa pun yang kita miliki saat itu (uang, deposito, perhiasan, mobil, rumah mewah, orang yang kita sayangi dan lainnya) akan kita tinggalkan.
    Ayub berkata, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil,...” (Ayub 1:21).
    Akibatnya banyak orang tidak siap dan mengalami ketakutan luar biasa saat harus menghadapi kematian.
    Tetapi bagi kita orang percaya, kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang baru.
    "Karena bagiku, hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan."
    Paulus berkata, “...jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.” (2 Korintus 5:1).
    Tuhan sendiri juga menegaskan, “Di rumah BapaKu banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.” (Yohanes 14:2).
    Jadi, yang paling penting bukan bagaimana caranya menghindari kematian itu, melainkan bagaimana agar ketika kematian itu menjemput kita, kita dalam kondisi sudah siap.
    Apa yang harus kita lakukan agar kita siap menghadapi kematian?
    Pertama, kita harus percaya di dalam hati dan mengaku dengan mulut bahwa Kristus adalah Tuhan (Roma 10:9-10). Kedua, kita harus hidup dalam pertobatan setiap hari, karena “Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.” (Galatia 5:24).
    So..siap ga siap jika udah dalam Tuhan..kita ga perlu takut lagi karna ada jaminan Keselamatan

  • LADYRULY248

    8 Mei 2016

    Mengandalkan Tuhan
    Yeremia 17:7 berkata: “Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!”
    Tentu saja firman ini tidak muncul begitu saja, namun punya latar belakang yang terkait erat dengannya. Manusia cenderung punya berbagai andalan dalam kehidupannya. Dan andalan-andalan tersebut tanpa disadari membuatnya kurang bergantung kepada Allah.
    Orang yang kuat biasanya mengandalkan kekuatannya, sehingga ia merasa ia lah yang terhebat di dunia ini,dan tidak ada yang dapat mengalahkannya. Orang yang cantik mengandalkan kecantikannya, orang yang gagah mengandalkan kegagahannya.
    Begitu pula orang kaya, mengandalkan kekayaannya dan merasa aman karena jumlah harta yang banyak. Orang pintar merasa hebat dan mengandalkan kepandaiannya. Orang yang berkuasa mengandalkan kekuasaannya, orang yang berpangkat mengandalkan pangkatnya. Orang yang terkenal mengandalkan popularitasnya.
    Ada juga orang yang tidak memiliki sesuatu di dirinya, tapi mengandalkan sesuatu yang ada pada orang lain. Ada orang miskin yang mengandalkan orang kaya, ada orang yang mencari pekerjaan mengandalkan pejabat yang berkuasa. Ada rakyat jelata yang begitu mengandalkan penguasa.
    Manusia memang tidak dapat hidup sendiri. Ia punya keterikatan dan “ketergantungan” dengan orang lain. Anak kecil bergantung pada orangtuanya, dan mereka mengandalkan orangtuanya dalam berbagai macam perkara.
    Mengandalkan sesuatu atau orang lain dalam batas yang wajar bukanlah sesuatu yang salah. Namun, yang salah adalah sikap yang selalu dan selalu mengandalkan sesuatu itu, karena melampaui ketergantungan dan pengharapan kita kepada Tuhan.
    Ketika menderita dan dalam kesusahan, siapakah yang kita andalkan? Apakah ada sesuatu yang lain yang menjadi andalan kita melebihi daripada Tuhan? Kalau kita berharap pada manusia, maka kita akan kecewa. Kalau kita berharap pada kekayaan atau kekuasaan, kita akan kecewa. Bukan hanya kecewa, namun kita juga akan terjebak dalam rasa putus asa, stres, dan kehilangan semangat dan harapan, bila kita mengandalkan yang lain selain dari Tuhan.
    Dalam segala pergumulan dan persoalan, marilah kita selalu mengandalkan Tuhan. Hanya Dialah tempat berlindung dan tempat untuk mengaduh. Hanya Tuhanlah sumber pertolongan dan pengharapan yang pastinya tidak mengecewakan.
    Kebergantungan penuh pada Tuhan, akan menghasilkan jiwa dan pikiran yang tenteram, hati yang damai meski di tengah “badai”, dan satu hal yang pasti, kita akan memperoleh jawaban dan pertolongan yang kita perlukan.
    So, Andalkanlah Tuhan maka hidupmu akan mengalami berkat-berkat-Nya

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Roti Penderitaan Sebagai Pengingat

    Ulangan 16:1-17

    Orang Israel telah keluar dari Mesir dalam kondisi perbudakan berat dengan tergesa-gesa. Dalam ketergesa-gesaan itu, mereka dapat menyaksikan pertolongan TUHAN yang ajaib ditengah ketidakberdayaan mereka. Sekarang kondisi mereka mulai aman dan nyaman. TUHAN memerintahkan mereka untuk merayakan peristiwa keluaran itu sebagai Paskah (1). Mereka harus menyembelih kambing domba sebagai lambang pengorbanan darah yang menebus mereka (2). Mereka harus makan roti penderitaan, yaitu roti yang tidak beragi selama tujuh hari untuk mengingatkan mereka akan peristiwa keluaran dari Mesir. Selama enam hari mereka tidak boleh bekerja, tetapi pada hari ketujuh mereka berkumpul bagi TUHAN (3, 8). Korban Paskah hanya boleh dipersembahkan, dimasak, di makan di tempat dan waktu yang TUHAN tentukan, dan harus dihabiskan hari itu juga (4-7). Mereka merayakan hari Raya Tujuh Minggu dengan bersukaria dengan semua orang di tempatnya. Tujuannya, untuk mengingat bahwa mereka dahulu budak di Mesir (9-12). Mereka merayakan hari raya Pondok Daun selama tujuh hari bersama semua orang di tempatnya. Perayaan itu bertujuan agar mereka dapat bersukaria dengan sungguh-sungguh (13-15). Dalam ketiga hari raya itu, setiap orang laki-laki tiga kali setahun menghadap hadirat TUHAN dengan membawa persembahan sesuai berkat yang diterimanya (16-17).

    TUHAN meminta Israel merayakan tiga Hari Raya dengan satu tujuan, mengingatkan mereka akan masa lalu. Mereka tidak boleh lupa akan keberadaan dahulu sebagai budak dan harus pergi tergesa-gesa. Perintah TUHAN ini menyenangkan karena diminta untuk bersukaria dengan sungguh-sungguh selama tujuh hari. Dalam sukacita tersebut, TUHAN ingin Israel menyadari keberadaan diri-Nya sehingga merendahkan hati di hadapan-Nya. TUHAN juga ingin umat-Nya menikmati sungguh-sungguh apa yang sudah diberikan-Nya.

    Ingat masa lalu, rendahkan diri, tetapi nikmati berkat TUHAN dengan sukacita bersama sesama yang menderita.

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Perkataan
    Sekelompok katak berjalan melewati hutan, dan dua di antaranya terperosok ke dalam sebuah sumur yang dalam. Katak yang lain berkumpul di sekitar sumur itu. Ketika mereka melihat betapa dalamnya sumur itu, mereka berkata pada kedua katak itu sebaiknya mereka mati saja.
    Kedua katak itu tidak menghiraukan komentar kawan-kawannya itu dan berusaha melompat keluar dari sumur dengan segenap kekuatan mereka. Katak-katak yang lain berteriak agar mereka menyerah, sebaiknya mereka mati saja. Akhirnya salah satu katak mengikuti yang diteriakkan teman-temannya dan menyerah. Ia jatuh dan mati.
    Katak yang lain terus meloncat sekuat ia bisa. Sekali lagi, kawan-kawannya berteriak agar katak itu menghentikan usahanya yang sia-sia dan mati saja. Tetapi katak itu berusaha makin kuat dan akhirnya berhasil keluar. Setelah berada di luar, katak-katak yang lain bertanya, “Apa kau mendengar teriakan kami?” Katak itu menjelaskan pada kawan-kawannya bahwa ia tuli. Ia mengira bahwa kawan-kawannya menyemangati dia terus menerus.
    Cerita ini mengajarkan kita dua hal:
    Lidah kita memiliki kekuatan mati dan hidup.
    Kata-kata yg membangkitkan semangat pada seseorang yang sedang dalam kesulitan dapat mengangkat dia dan menolong dia melewati hari-harinya
    Kata-kata yang meruntuhkan semangat dapat membunuh orang itu. Hati-hatilah pada apa yang Anda ucapkan. Berbicaralah positif pada orang2 yg Anda jumpai.
    Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita, dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang sama keluar berkat dan kutuk. Saudara-saudaraku, hal ini tidak boleh demikian terjadi.
    "Tanpa mengawal lidah, jangan bermimpi untuk melihat perdamaian secara luas"
    "Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran”
    (Amsal 21:23)
    “Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati”
    (Amsal 15:4)
    So, hati hati dengan perkataan anda

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Penjara pikiran
    Kita semua pasti mengenal sikat gigi. Ya, setiap hari kita menggunakan benda yang satu ini. Tapi tahukah Anda penemu sikat gigi modern ? Dia bernama William Addis, seorang berkebangsaan Inggris. Dia memakai tulang yang dilubanginya kecil-kecil, kemudian mengisinya dengan bulu binatang, serta mengelemnya menjadi satu.
    William pun menjadi jutawan setelah idenya dikembangkan menjadi sikat gigi berbulu nilon dan diproduksi oleh perusahaan Amerika bernama "Du Pont" pada tahun 1938.
    Tahukah Anda, bahwa saat William Addis menemukan konsep sikat gigi, ia sedang mendekam di dalam penjara? Tubuhnya di penjara, tapi pikirannya tidak terpenjara.
    Sementara banyak orang yang tidak di penjara, tetapi seringkali memenjarakan pikirannya sendiri. Penjara itu berupa kata-kata:
    “Tidak Mungkin”
    “Tidak Bisa”
    “Tidak Mau”
    “Tidak Berani”
    dan tidak-tidak lainnya, yang kerap menjadi penghalang kita untuk berkembang.
    Tuhan memberikan kita potensi untuk dikembangkan, secara positif dan semaksimal mungkin.
    Jadi, jangan mengizinkan keadaan apapun memenjarakan pikiran kita dan tentunya dengan mengandalkan Tuhan dalam setiap kehidupan kita.
    Mulailah memikirkan sebuah kemenangan daripada sebuah kekalahan.
    Amsal 1:7 Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Rajawali
    Seorang Indian satu hari dia menemukan sebutir telur rajawali dipuncak bukit yang tinggi diatas pohon yang besar . Lalu dia ingin tahu? apa yang akan terjadi kalau telur rajawali ini ditaruh ditengah2 ayam hutan.
    Kemudian pergi mencari sarang ayam hutan, dia taruh lalu dierami oleh induk ayam. Karena induk ayam tidak dapat membedakan telur ayam dan telur rajawali ; dierami juga. Setelah + 21 hari menetaslah : mula2 telur ayam ; keluar ayam yang kecil2 yang lucu2 sudah bisa jalan lari2 , induk ayam bingung kenapa telur yang satu ini belum menetas juga : di tunggu2 akhirnya menetas juga ;keluarlah anak rajawali ; rajawali berbeda ; anak ayam udah bisa lari2, rajawali masih bengong karena badannya lebih besar, sayapnya juga lebih panjang.
    Induk ayam bodoh ngak bisa bedain ini anak rajawali ; terus pelihara;rajawali mulai besar ; karena dipelihara ayam ; ia seperti ayam : terbangnya Cuma 2 m , makannya cacing, tidurnya ditanah ; yang seharusnya rajawali bisa terbang tinggi, makanan elit, tinggalnya dibukit yang tinggi.
    Suatu hari dia lihat diatas langit terbang seekor burung rajawali : terbang tinggi gagah perkasa membentangkan sayap. Ma…. Burung apa itu ma..? itu burung raja segala burung namanya burung rajawali ; bagus ya ma…bagus hati2 kamu kita keluarga ayam bisa mati ketemu burung ini. ma….hebat ya ma…., andai aku seperti itu betapa hebatnya aku…?
    Kamu jangan mimpi …kamu ini ayam tahu…, dan sampai akhir hidupnya. sampai mati burung rajawali itu tidak pernah terbang tinggi . sebetulnya dia rajawali tapi mentalnya mental ayam.
    Ada banyak anak Tuhan takkala lahir baru tidak menyadari pada dirinya “ADA BENIH RAJAWALI = BENIH KRISTUS ( kita suka nyanyi kukan terbang tinggi bagai rajawali…. ) “ lingkungan kita ayam semua ; kita mentalnya mental ayam : tidak bisa jadi anak rajawali ; karena pikiran kita di cekokin filsafat dunia ;kita sama dengan orang dunia ini “PADAHAL KITA ADALAH KETURUNAN RAJAWALI; PADA DIRI KITA ADA BENIH KRISTUS “
    Tapi banyak orang merasa dirinya SAMA seperti anak AYAM/ORANG DUNIA.
    TERBENTUKNYA GAMBAR DIRI YANG SALAH :
    penilaian dunia ; cara dunia menilai seseorang berbeda dengan cara Tuhan menilai ;
    Dunia menilai apa yang kelihatan dari luarnya , Tuhan menilai dari dalam hati. 1sam 16:7

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Seseorang menceritakan gosip mengenai tetangganya. Dalam beberapa hari, seluruh lingkungan mengetahui ceritanya. Tetangganya tentu saja sakit hati. Beberapa hari kemudian, gosip itu tidak benar. Dia menyesal, lalu ia datang kepada orang bijak untuk mencari tahu apa yang harus dilakukannya untuk memperbaiki kesalahannya.
    "Pergilah ke pasar", kata orang bijak itu. "Belilah kemoceng, kemudian dalam perjalanan pulang, cabuti bulu ayam di kemoceng dan buanglah satu persatu di sepanjang jalan pulang".
    Meski kaget mendengar saran itu, si penyebar gosip tetap melakukan apa yang disarankan orang bijak.
    Keesokan harinya orang tersebut melaporkan apa yang sudah dilakukannya. Orang bijak itu berkata lagi, "Sekarang pergilah dan kumpulkan kembali semua bulu ayam yang kau buang kemarin dan bawa kepadaku".
    Orang itu segera menyusuri jalan yang sama, namun angin telah menerbangkan bulu-bulu itu ke segala penjuru. Setelah mencari selama beberapa jam, ia kembali hanya dengan tiga tangkai bulu.
    "Lihat kan?", kata orang bijak itu. "Sangat mudah melemparkannya, namun tak mungkin mengumpulkannya kembali. Begitu pula dengan gosip, tak sulit menyebarluaskannya, namun sekali gosip terlempar, tujuh ekor kuda pun tak dapat menariknya kembali".
    Ingat, hidup dan mati seseorang dikuasai lidah.
    Siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.
    Lidah memang anggota tubuh yang kecil, tapi sangat besar kuasanya.
    Bila salah menggunakannya, hancur semua yang di sekitar kita.
    Lidah yang lembut adalah pohon kehidupan, tapi lidah yang jahat melukai hati.
    So, Jagalah Mulut dan Lidah Kita

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Aku Berharga di Mata-NYA
    Pada suatu hari, ada seorang anak SD yang sedang duduk melamun seorang diri. Anak SD ini seperti biasanya setelah jam istirahat tiba atau jam pulang tiba, dia langsung duduk membaca buku dan duduk jauh dari teman-temannya. Anak ini adalah anak dari keluarga Kristen. Dari semenjak kecil, anak ini sering sakit dan bahkan pernah demam tinggi yang menyebabkan kelumpuhan pada kakinya sehingga dia harus memakai kursi roda ke sekolahnya.
    Kemudian sang guru memperhatikannya, dan mulai menyapa anak itu, sementara anak-anak yang lain sudah pulang dan sekolah mulai sepi.
    Guru itu bertanya kepada anak itu "Nak, tidakkah kamu mau memiliki banyak teman yang bisa mengerti dan memahami dirimu?"
    Lalu sang anak ini terdiam cukup lama. Kemudian anak itu mengatakan, "Bu, siapa yang tidak mau mempunyai teman? Saya mau mempunyai teman tapi siapa yang mau berteman dengan saya sementara saya cacat, tanganpun cacat, saya malu bu. Dari semenjak saya lahir, tangan saya cacat, kemudian saat saya kecil, demam pada tubuh saya tinggi dan akibatnya saya cacat dan harus selamanya duduk di kursi roda ini. Tidak ada orang yang memperdulikan saya bu, tidak ada satupun bahkan mama sayapun membenci saya apalagi papa saya selalu memarahi saya setiap hari. Saya merasa diri saya tidak berguna Bu, saya tidak berarti.”
    Sang guru terdiam dan terharu melihat keadaan anak itu akan tetapi kemudian sang guru mulai berkata "Nak, walaupun kamu seperti itu, cacat, biarpun teman-teman tidak mengasihimu dan bahkan papa dan mama membencimu tapi ingatlah Tuhan tidak pernah membencimu. Tuhan menyayangimu sebagaimana adanya. Engkau sangat berharga di mataNya dan Engkau dijadikanNya sebagai biji mataNya (Yesaya 43:4; Ulangan 32:10). "
    Jadi mulai saat ini cobalah untuk maju dan cobalah mendekati teman-temanmu, pasti engkau akan mendapat banyak teman nantinya. Akhirnya anak itu bertumbuh besar dan memiliki banyak teman. Dalam kehidupan ini, setiap orang diciptakan Tuhan berbeda satu dengan yang lainnya ada yang hitam, putih, rambut keriting, lurus, pintar, bodoh, kaya maupun miskin, cantik maupun kurang cantik, sehat maupun cacat namun semua manusia kepunyaanNya adalah manusia yang mulia dan berharga di mataNya. Saat ini ketika kita merasa sepertinya kurang dalam hal ini dan itu, janganlah sedih sebab Engkau sangat berharga di mataNya dan Engkau adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mulia.

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Apa yg kita cari di dunia
    Ini adalah sebuah pertanyaan penting yg perlu setiap kita menjawabnya dgn jujur sebagai orang percaya.
    Bila ini di tanyakan kepada orang-orang dunia pada umumnya, maka dapat dipastikan jawaban yg akan muncul dari setiap orang yg menjawab bahwa, yg dicari adalah kesenangan hidup, dan kebahagiaan hidup.
    Lalu bagaimana dgn orang percaya?, apakah yg dicari juga adalah kesenangan hidup dan kebahagiaan hidup?.
    Kalau yang dicari adalah kesenangan hidup dan kebahagiaan hidup, maka semuanya itu hanyalah bermuara pada masalah kebutuhan jasmani, makanan, pakaian, kekayaan, kemewahan, dan semua hal yang berhubungan dengan harta dunia, padahal kehidupan kita di dunia ini hanya sementara. Mari kita lihat apa yg firman Tuhan katakan;
    Mazmur 90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.
    Jadi setelah mencapai umur delapan puluh tahun kalau kita hidup di dunia ini maka kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan. Oleh sebab itu kita harus sadar, hidup di dunia ini tidak akan berlangsung lama, bahkan sangat singkat sekali bila harus dibandingkan dengan kekekalan.
    Firman Tuhan menasehati kita sebagai orang percaya bahwa bukan persoalan makan, minum, dan pakai yang menjadi persoalan yang harus kita utamakan untuk di cari atau di kejar. Sebab kalau semuanya itu menjadi hal yang utama di dalam hidup kita maka kita tidak berbeda dengan orang-orang dunia atau orang-orang yang tidak mengenal Allah.
    Sebagai orang percaya, kalau kita selalu memandang hal ini sebagai persoalan penting dalam kehidupan ini, maka sesungguhnya itu merupakan gambaran bahwa kita sedang kuatir menghadapi hidup ini, dan orang yang kuatir tidak ada bedanya dengan orang yang tidak percaya kepada Allah.
    Matius 6:31 Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah 6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
    Bila demikian, lalu apa yang harus dicari? Yang harus kita cari dan kita kejar adalah terus belajar mengerti akan kehendak Allah Bapa dan hidup melakukan kehendakNya, supaya kita didapatkan layak dan berkenan dihadapanNya, supaya dapat menyenangkan hatiNya.

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Mencari Kesabaran
    Ada dua orang petani, sebut saja John dan Alex. Keduanya memilih lahan yang sama besar dan akan bersama-sama pula untuk bertanam. Pada hari pertama, keduanya mulai menanam benih. John begitu tekun menyirami benihnya tiap hari, begitu juga dengan Alex.
    Memasuki minggu pertama, Alex mulai naik darah. Benih yang ia tanam tidak menunjukkan adanya tunas. Alex mulai menggali benih itu, membuangnya dan mengganti dengan benih baru. Benih John juga tidak menunjukkan tunas, namun John tetap bersabar.
    Alex tetap sibuk dengan menggali dan mengganti benih-benih baru setiap minggunya namun tidak dengan John. John mulai melihat bahwa benihnya bertunas dan pada tahun berikutnya menghasilkan buah. Bagaimana dengan Alex? Karena ketidaksabarannya itulah Alex tidak menghasilkan apa-apa.
    Begitu juga dengan diri kita. Ketika kita mulai belajar untuk bersabar, maka kita akan mendapatkan kehidupan yang indah. Kesabaran bukan terletak pada apa yang telah/akan kita dapatkan, melainkan kesabaran terletak pada hati kita.
    Ketika kita ingin terjadi pemulihan dalam keluarga kita, maka kita harus bisa bersabar dalam menghadapi setiap pribadi dalam keluarga itu dan tetap mengasihi mereka. Jika bersabar itu dirasa sangat sulit, maka kamu harus belajar untuk bersyukur.
    Kesabaran itu bukan dipengaruhi dari keadaan, namun dipengaruhi dari hati. Oleh sebab itu milikilah hati yang mengasihi karena kasih itu sabar. Ketika kamu mulai gagal untuk bersabar, maka sesungguhnya kamu juga akan gagal menerima berkat.
    Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.
    Pengkhotbah 10:4

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Kenyataan yang Menyakitkan
    Ada seorang ibu yang sangat sedih dengan kehidupannya. Dia mengaku sangat menyesal dengan apa yang telah dia alami.
    Dia mengatakan bahwa dia telah mengambil keputusan yang salah di masa lalunya. Dia kehilangan banyak harta karena ternyata suaminya adalah seorang penjudi.
    Sang suami telah membohonginya selama masa pacaran.
    Tidak hanya itu,anaknya pun seringkali membuat ulah di sekolah & anaknya yang lain harus berurusan dengan polisi karena narkoba.
    Ibu ini merasa bahwa kehidupannya sudah hancur karena orang2 terdekatnya bukanlah orang2 yg baik.
    Dia mendapati kenyataan yg sangat menyakitkan,yaitu kenyataan yang tidak sesuai dengan apa yg ia harapkan sebelumnya.
    Barangkali saat ini kita menghadapi situasi yg sulit. Kita pun lebih cenderung untuk menyesali keputusan yg telah kita ambil pada masa lalu.
    Kita pun mulai berandai-andai jika saja waktu bisa di putar kembali maka kita akan mengambil keputusan yg lebih baik.
    Kita bahkan berseru kepada Tuhan, “Tuhan mengapa aku harus mengalaminya? Mengapa semua yang terjadi begitu jauh dari apa yang aku harapkan ?”
    Tuhan juga tidak berkenan pada kita apabila kita selalu menoleh/bercermin pada masa lalu.
    Keputusan masa lalu tidak perlu disesali. Begitu banyak hal2 yg terjadi jauh dari apa yg kita harapkan & bahkan begitu menyakitkan.
    Semakin kita mengeluhkan keadaan, maka semua itu akan terasa semakin menyakitkan. So, Lebih baik bersyukur & berserahlah sebab Tuhan akan mengangkat semua beban & memberi kita kelegaan.
    Segala sesuatu tidaklah menyakitkan bila kita bisa mengerti Rencana Tuhan dalam hidup kita.
    Tantangan yg berat akan dapat terselesaikan dengan baik jika kita mengerjakannya sesuai dengan apa yg Tuhan perintahkan & nantikan berkat di balik semua tantangan itu.
    So, mari kita belajar bersyukur dalam keadaan/situasi apapun karena Tuhan selalu punya Rencana yang indah buat orang2 yang mengasihiNya

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Pandai Membaca
    Hari itu Budi pulang dari sekolah dengan membawa sebuah piala. Ia mendapatkan piala itu setelah mengikuti lomba membaca dan ia dinyatakan sebagai pemenangnya. Pujian dan penghargaan yang diterimanya membuatnya sombong.
    Ayahnya merasa bahwa Budi tidak lagi bisa menjaga perasaan teman-temannya yang belum lancar membaca. Ayah mulai mengambil buku lalu menyuruh Budi untuk membacanya. Budi merasa malu bahwa ia sama sekali tak bisa membaca isi buku itu. Buku ayah ditulis dalam huruf mandarin dan ilmu Budi belum sampai untuk bisa mengartikannya.
    Pujian bisa menjadikan seseorang semakin sombong jika tidak bisa menempatkan pujian itu dengan baik. Pujian akan membentuk rasa puas sehingga lupa bahwa masih banyak lagi yang harus dipelajari. Pepatah mengatakan bahwa di atas langit masih ada langit.
    So, Milikilah kerendahan hati dan buatlah orang lain merasa nyaman berada di dekat kita. Kesombongan hanya akan menjadi dinding penghalang yang pada akhirnya dinding itu akan menghimpit diri kita sendiri.
    Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman. Amsal 16:5

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    TEGURAN TUHAN
    Setiap orang tentunya pernah mendapat suatu teguran ; baik teguran dari orang tua, teman, guru atau siapa saja, termasuk teguran dari TUHAN. Yang pasti bahwa setiap orang pernah mengalaminya, karena manusia tidak lepas dari kelemahan atau kesalahan maupun kesalahan.
    Tetapi yang menjadi sedikit persoalan adalah tidak semua orang mau di tegur, karena ia selalu merasa dirinya benar. Dan orang yang mau di tegur itu harus rendah hati, sebab apabila tidak bersikap rendah hati maka akan terjadi persoalan baru. Firman TUHAN menasehatkan:
    " Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi." ( Amsal 27:5 )
    Dan kali ini kita akan membahas mengenai teguran dari TUHAN yang terambil dari kisah anak yang terhilang.
    Amsal 10 :17 berkata : " Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan. tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat." Ungkapan inilah yang tepat bagi orang yang berusaha lari dari teguran, dan menganggap bahwa dirinya benar ( walaupun melakukan kesalahan ). Dan kisah anak yang terhilang ini memaparkan bahwa pada awalnya dia dalam kondisi ekonomi yang baik, tetapi dia mulai menjauh dari bapaknya, padahal bapaknya ingin senantiasa berkomunikasi dengan anaknya. Sebab jikalau ia melakukan kesalahan, maka bapaknya pasti memberikan teguran atau peringatan kepadanya supaya pada akhirnya anak tersebut tidak tersesat. Tetapi kenyataannya anak ini telah jauh dari bapaknya, sehingga ia tidak terjangkau oleh teguran bapaknya.
    Dan pada akhirnya keadaan yang telah memperingatkan dia ketika dia dalam kondisi kemiskinan ( untuk makan saja tidak ada ). Keadaan seperti ini sering dialami oleh anak-anak TUHAN.
    Untuk itu muncul peringatan: " untuk apa kita harus mengalami penderitaan terlebih dahulu supaya mengindahkan teguran TUHAN."
    TUHAN menegur kita dengan halus. Saudaraku apabila kita mendapat teguran, maka segeralah kita bertobat. Karena kita tahu bahwa rancangan TUHAN bukan rancangan kita, dan jalan kita bukan jalan TUHAN, demikianlah firman TUHAN ( Yesaya 55:8 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN ).
    Bahkan TUHAN telah berkata bahwa pada mulanya TUHAN merancangkan masa masa depan yang indah dalam kehidupan kita. Kenyataannya manusia cenderung untuk melakukan kehendaknya sendiri yaitu menurut keinginan dagingnya.
    Namun Firman ALLAH tidak pernah kembali dengan sia-sia , sebab : " Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan mengairi bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan, demikian firman Ku yang ke luar dari mulut Ku: ia tidak akan kembali kepada Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Ku kehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya." ( Yesaya 55:10,11 ).
    Tetapi jika manusia tetap tidak menghiraukan teguran TUHAN maka ia akan mengalami seperti yang tertulis dalam Amsal 29:1 " Siapa bersitegang leher, walaupun telah mendapat teguran, akan sekonyong-konyong di remukkan tanpa dapat dipulihkan lagi".
    So, saudaraku, dari gambaran diatas menjadi peringatan bagi kita untuk senantiasa bersikap rendah hati ( lapang dada ) saat mendapat teguran dari TUHAN, sebab semuanya akan mendatangkan kebaikan bagi kita

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Mengapa Kita Tidak Bahagia?
    Roma 14:17
    Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
    Ketika merayakan ulang tahunnya yang ke-75, majalah Forbes mengundang para ilmuwan dari berbagai bidang dan dari berbagai penjuru dunia untuk menjawab satu pertanyaan utama: "Mengapa kita begitu tidak bahagia?" Menarik sekali karena para ilmuwan ini semuanya setuju pada satu alasan utama: "Kita menjadi orang-orang yang bermasalah karena kita tidak punya pegangan dalam bidang moral dan spiritual."
    Dalam bukunya "Can Man Live Without God?" apologet Ravi Zacharia mengatakan bahwa isu tentang rasa sakit dan penderitan menjadi sangat populer dan menjadi hal besar karena orang-orang telah kehilangan pegangan moral dan spiritual. Rasa sakit kita diperkuat oleh harapan naif bahwa semuanya itu akan bisa dihilangkan atau dibereskan oleh kemajuan ilmu pengetahuan.
    Ahli matematika Blaise Pascal mengatakan di dalam hidup manusia ada satu lubang yang hanya bisa diisi oleh ukuran Tuhan saja. Tidak ada hal lain yang bisa mengisinya, termasuk ilmu pengetahuan, materi yang berlimpah, kesempatan karir, atau keluarga yang luar biasa. Manusia memang diciptakan untuk sebuah hubungan dengan Tuhan. Ketika relasi dengan Tuhan menjadi yang terutama dalam hidup kita, maka segala penderitaan akan menjadi tertanggungkan karena ada makna dan harapan di baliknya.
    Apakah beban dan penderitaan Anda hari-hari ini? Berfokuslah pada Tuhan, maka Anda akan mengalami kebahagiaan (sukacita) yang sejati dan seperti janjiNya, "...semuanya itu (yang Anda butuhkan) akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33)
    So, Bersediakah menjadikan Tuhan sebagai fokus utama kita pada hari ini?
    Jangan mengandalkan kekuatan sendiri tapi Andalkan Tuhan dalam setiap pergumulan hidup anda maka anda akan menemukan Kebahagiaan sejati.

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Menjaga Lidah
    Seorang guru tengah menjelaskan kepada para muridnya tentang kekuatan kata-kata terhadap reaksi seseorang. Seorang muridnya berdiri dan memprotes, “Saya tidak setuju, Guru. Mana mungkin kata-kata punya efek besar terhadap diri kita!” Sang Guru membentak, “Duduk! Dasar anak bodoh!” Muka murid itu merah padam, malu bercampur marah, “Saya tidak menyangka Guru bisa berkata sekasar itu.” Sang guru berkata dengan suara lembut, “Maafkan saya yang terbawa perasaan. Saya benar-benar menyesal.” Murid itu pun menjadi tenang. Kemudian sang guru berkata lagi, “Lihat, hanya diperlukan beberapa kata untuk membangkitkan amarahmu dan dibutuhkan beberapa kata juga untuk menenangkan dirimu. Itulah kekuatan kata-kata!”
    Tidak sedikit masalah yang terjadi dalam hidup kita bersumber dari ketidakmampuan kita memilih kata-kata yang keluar dari mulut. Firman Tuhan hari ini mengingatkan, betapa berbahayanya jika kita tidak mampu menguasai lidah kita; tidak bijak memilih dan memilah perkataan yang terucap. Yakobus membandingkan lidah dengan api, yang walaupun kecil, dapat membakar hutan yang besar. Api bisa bermanfaat, tetapi juga bisa menghanguskan. Seperti itulah lidah.
    Maka, betapa pentingnya kita mengendalikan lidah. So, Berkata-kata hanya kalau itu bermanfaat, membawa berkat—meneduhkan, menghibur, menguatkan, memotivasi. Sebaliknya, kalau kita tahu itu tidak ada faedahnya apa-apa, tidak jelas kebenarannya, bahkan mungkin menyakiti orang lain, mendemotivasi, membuat perpecahan dan memanaskan suasana, lebih baik kita tidak usah berbicara. Dalam situasi demikian, diam berarti emas.
    MENGGAPAI KETENANGAN DAN KEMATANGAN HIDUP BISA DIMULAI DENGAN MENGENDALIKAN LIDAH

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Bersukacitalah
    FILIPI 4:4 “ Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan:Bersukacitalah!
    Rasul Paulus mengingatkan kita agar senantiasa Bersukacita dalam Tuhan,
    bahkan diulang dua kali
    Mengapa kata bersukacita ini diulang dua kali ? Jawabnya karena manusia sering lupa, makanya diingatkan lagi agar manusia tidak lupa untuk Bersukacita senantiasa .
    Sukacita harus dimiliki setiap orang percaya karena sukacita itu sangat penting.
    Hidup dalam sukacita berarti sesuatu kondisi yang harus kita raih, dan sukacita harus menjadi gaya hidup kita sehari-hari.
    Dalam keadaan susah maupun senang, baik ataupun buruk kita harus tetap Bersukacita dalam Tuhan.
    Apa bedanya sukacita didalam Tuhan dan sukacita yang dunia berikan?
    Kalau Sukacita dunia hanya sementara, tetapi sukacita yang dari Tuhan itu bersifat Kekal .
    Sukacita kita bukan di dasari uang, pangkat, harta kemewahan karena kalau kita bersukacita karena hal-hal yang bersifat materi, kita akan sangat kecewa.
    Sukacita merupakan hal yang penting untuk membangun karakter yang kuat dan tangguh.
    Sukacita juga adalah salah satu cara pola hidup sehat karena” Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”( Amsal 17:22)
    Orang yang mempunyai hati yang gembira pasti ada sukacita dan orang yang bersukacita pasti mempunyai semangat hidup.
    So, Tebarkanlah senyum Anda agar suasana menjadi tentram dan nyaman.
    Senyum dapat membangkitkan semangat yang terpuruk.
    Sebaliknya orang yang tidak punya sukacita akan kehilangan semangat dan mudah terserang penyakit karena loyo, sedih, susah,sengsara, tidak punya pengharapan dan akhirnya membusukkan tulang.
    “Semuanya itu kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” Yohanes 15:11
    So, Bersukacitalah senantiasa sebab itu yang Tuhan inginkan di dalammu

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Jangan Terburu-buru
    Efesus 3:20
    "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita."
    Seorang ibu tiba-tiba memarahi anaknya yang baru saja pulang dari kantor. Sambil berteriak-teriak setengah histeris, ibu itu menanyakan pekerjaan di rumah yang belum sempat diselesaikan oleh si anak. Setelah lelah karena seharian beraktivitas, karuan saja si anak kemudian membalas teriakan ibunya dengan nada tinggi pula. Selidik punya selidik, ternyata si anak telah menyelesaikan tugasnya, namun adiknya mengacaukan semuanya. Ibu yang tadinya histeris itu menyadari kesalahannya, namun ia sudah sulit untuk minta maaf, karena anaknya sudah terlanjur sakit hati dimarahi ibunya seperti itu.
    Ketika kita terburu-buru melakukan sesuatu, seringkali yang kita hasilkan adalah sebuah persoalan baru. Memilih pekerjaan terburu-buru karena tergiur dengan iming-iming fasilitas, memilih teman hidup terburu-buru karena status dan harga diri, justru seringkali malah menjerumuskan kita ke dalam sebuah lubang persoalan baru. Hasil yang didapat, justru melenceng jauh dari yang diharapkan. Parahnya, kita sangat sulit keluar dari lubang itu, karena terlanjur terperosok semakin dalam.
    So, Jangan pernah terburu-buru membuat keputusan yang penting, jika tidak ingin terperosok ke dalam kesulitan lain. Ketahuilah bahwa Allah kita adalah Allah pemegang kedaulatan atas waktu. Ketika kita sabar menantikan Allah menjawab pergumulan kita, hasilnya pasti di luar perkiraan kita, dan pastinya kita malah bisa menyelesaikan persoalan yang ada, bukannya menambah masalah baru.
    Terburu-buru membuat kita tidak dapat berpikir dengan jernih. Bersikap tenang dapat membuat anda mempertimbangkan segala sesuatunya dengan lebih hati-hati.

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    SEBUAH PROSES KEHIDUPAN
    Sebuah Proses Kehidupan – Joni merasa sangat terkejut ketika melihat papan pengumuman dikampusnya. Di papan tersebut tertempel nilai hasil ujian akhir mata kuliah kalkulus. Dia sebenarnya tidak berharap banyak dengan nilainya ini, karena dari 4 soal ujian kemarin, hanya 1 soal saja yang dapat Dia kerjakan sampai jawaban akhir. Itupun dia tidak tahu jawabannya tersebut benar atau salah. Dia berpikir dia akan gagal dalam ujian kali ini. Tetapi ternyata sebaliknya, dia mendapatkan nilai yang cukup memuaskan. Dia mendapatkan nilai 80. Joni bingung, nilai siapakah itu? Dia takut jika nilainya tertukar dengan orang lain, maka Joni memberanikan diri untuk bertanya kepada dosen pengampu mata kuliah tersebut. Dia menceritakan apa yang dia kerjakan. Dengan tenang dosennya menjawab, “Saya tidak pernah melihat sebuah pekerjaan dari hasil akhirnya. Saya menghargai setiap proses yang mahasiswa kerjakan. Memang benar hanya 1 jawaban kamu yang benar, tapi 3 soal yang lainpun juga kamu kerjakan walaupun tidak sampai hasil akhir. Tetapi dari proses pengerjaanmu itu saya bisa melihat bahwa kamu sebenarnya paham meteri saya.”
    Sama seperti kehidupan kita, yang tepenting bukanlah hasil akhirnya melainkan proses yang ada di dalamnya. Memang benar hasil akhir itu penting, tetapi jauh lebih penting proses bagaimana kita dapatkan hasil akhir tersebut. Melalui proses tersebut kita dapat belajar banyak hal, melalui proses pula kita dapat menjadi pribadi yang semakin dewasa.
    Mudah bagi kita berkata saya siap melalui setiap proses untuk dibentuk seturut kehendak Tuhan. Satuhal yang perlu kita ketahui, sebuah proses itu tidaklah mudah. Untuk menjadi keramik yang cantik, tanah liat harus mengalami banyak proses. Tanah liat mulai di proses dengan dipisahkan dengan batu, kerikil, dan kotoran-kotoran, kemudian dibentuk di atas sebuah meja berputar, dipukul-pukul, ditekan, didorong, sampai bentuknya menjadi cantik. Tidak sampai disitu, setelah dibentuk sebuah tanah liat perlu dibakar dan dijemur beberapa kali untuk menghasilkan keramik yang begitu menawan. Proses yang sangat lama dan menyakitkan. Begitu juga dengan kita, perlu pengorbanan untuk menjadi seorang pribadi yang berkenan di hadapan Allah. Jatuh bangun menghadapi permasalahan hidup, rasa sakit ketika dibersihkan dari segala ego, kebiasaan buruk, kesombongan kita, dan proses-proses yang lain merupakan sesuatu yang harus kita jalani. Sekarang tinggal kitanya, mau tidak menjalani proses pendewasaan diri yang berat ini.
    Apa yang dirancangkan Tuhan bagi hidup kita adalah sebuah masterplan yang sempurna bagi setiap kita. Sesakit apapun proses itu, ingatlah bahwa semua itu bertujuan mendatangkan kebaikan bagi kita. Paulus mengingatkan demikian,
    Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?” (Roma 9 : 20)

  • LADYRULY248

    9 Mei 2016

    Allah yang Mendengar
    Setiap dari kita tentu berharap agar setiap doa-doa kita dijawab dan dikabulkan oleh Tuhan. Namun terkadang semuanya tak berjalan dengan harapan kita. Adakah yang salah dengan hidup kita? Ataukah cara berdoa kita yang tidak benar? Atau mungkin Allah sedang tidak mau mendengarkan?
    Sesungguhnya telinga Tuhan tidak kurang tajam untuk mendengarkan permohonan kita, bahkan tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menolong hidup kita. Tapi terkadang tanpa kita sadari seringkali kehidupan yang kita jalani tidak menyenangkan hati Bapa. Kita tetap berdoa namun di sisi lain kita juga masih hidup dalam dosa.
    Kita lebih sering supaya Tuhan mengikuti kehendak kita. Ingatlah Tuhan tidak akan mendengar doa kita karena terhalang oleh setiap dosa yang belum kita bereskan dengan Tuhan.
    So, mari kita jadikanlah hidup kita menjadi pribadi yang berkenan di hadapannya.
    Biarlah Tuhan yang senantiasa memberikan kemampuan pada kita agar bisa mengerti dan memahami setiap kehendak Allah dalam hidup kita. Percayalah Tuhan akan memberikannya pada kita tepat pada waktu-Nya sebab Ia adalah Allah yang mendengar.
    Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu , dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
    Yesaya 59 : 1-2

101 – 125 dari 638    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6 ... 26  Selanjutnya Topik ditutup