Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

JK Batakers

ForumCampur-campur

14651 – 14675 dari 18040    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 586  587  588 ... 722  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • INDRI503

    6 Mei 2020

    Slmt malam

  • BUINGPRINC296

    7 Mei 2020

    Horas..

    Kenalan dong boru apa aja kalian yg wanita nya....nt aq suka

    Ternyata  ito awak pula ya kan...yuk martarombo :)

    Marga ku Hasugian ..

  • 7 Mei 2020

    horas akka dongan...

    aku boru 766hi

    😁

  • 7 Mei 2020

    BATAKERS.. mantap.
    HORAS

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    Pariban lah klo gitu ..pariban tetangga maksd ku..hehhe karena mama nya ttga ku itu boru silalahi.

    JUNITA694 tulis:

    horas akka dongan...

    aku boru 766hi

    😁

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    Horas jg lae ivan.marga lae aha btw

    IVAN135 tulis:

    BATAKERS.. mantap.

    HORAS

  • YOHANA095

    8 Mei 2020

    Margattungan.... hehehe

  • 8 Mei 2020

    salamlah sama namboru yang tetanggamu bui

    ahaha

    😆

    BUINGPRINC296 tulis:

    Pariban lah klo gitu ..pariban tetangga maksd ku..hehhe karena mama nya ttga ku itu boru silalahi.

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    Tau lah org batak klo hanya salam aja ga di gubrish ,harus ada salam tempel nya kata nya gkgkkgk

    JUNITA694 tulis:

    salamlah sama namboru yang tetanggamu bui

    ahaha

    😆

  • SONYA717

    8 Mei 2020

    ikut nimbrung :-D

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    Boleh..perkenal kan dulu ito boru apa biar enak panggil marga/boru apa gitu hehe.

    SONYA717 tulis:

    ikut nimbrung :-D

  • ECHA124

    8 Mei 2020

    Perkenalkan saya boru siagian..mama saya boru siahaan..adakah ito ato pariban ku di sini?

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    Kampung kalian to di balige ya.

    Ada teman ku marga siagian dimedan,yg cowk jelek sih tp kakak yg cewek dan adek nya yg cewk cakep cakep lho to.salam knal ya

    ECHA124 tulis:

    Perkenalkan saya boru siagian..mama saya boru siahaan..adakah ito ato pariban ku di sini?

  • ECHA124

    8 Mei 2020

    Kampung di sigumpar arah yg ke silaen..kalo mama sy di balige namanya tarabunga..salam kenal juga ito...ito marga hasugian yaa? Dimana kampung ito?

    BUINGPRINC296 tulis:

    Kampung kalian to di balige ya.

    Ada teman ku marga siagian dimedan,yg cowk jelek sih tp kakak yg cewek dan adek nya yg cewk cakep cakep lho to.salam knal ya

  • BINTANG698

    8 Mei 2020

    Halo bere.. Aq juga siahaan dr tarabunga balige..

    ECHA124 tulis:

    Kampung di sigumpar arah yg ke silaen..kalo mama sy di balige namanya tarabunga..salam kenal juga ito...ito marga hasugian yaa? Dimana kampung ito?

    BUINGPRINC296 tulis:

    Kampung kalian to di balige ya.

    Ada teman ku marga siagian dimedan,yg cowk jelek sih tp kakak yg cewek dan adek nya yg cewk cakep cakep lho to.salam knal ya

  • ECHA124

    8 Mei 2020

    Halo tulang Bintang..sdh tau , saya marga ito , ito sdh bilang kan..

    BINTANG698 tulis:

    Halo bere.. Aq juga siahaan dr tarabunga balige..

  • BINTANG698

    8 Mei 2020

    ECHA124 tulis:

    Halo tulang Bintang..sdh tau , saya marga ito , ito sdh bilang kan..

    BINTANG698 tulis:

    Halo bere.. Aq juga siahaan dr tarabunga balige..

    Ohh.. Iya bere,saya sudah lupa.. 😊😊

  • BINTANG698

    8 Mei 2020

    SONYA717 tulis:

    ikut nimbrung :-D

    kasih tau dong ito boru apa??

  • 8 Mei 2020

    HUTAURUK do au.
    mamak boru NAIBAHO

    BUINGPRINC296 tulis:

    Horas jg lae ivan.marga lae aha btw

  • KARTIKA063

    8 Mei 2020

    ILUSTRASI: GARAM DAN TELAGA

    Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

    Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya ...", ujar Pak tua itu.

    "Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

    Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah." Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?".

    "Segar", sahut tamunya.

    "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi.

    "Tidak", jawab si anak muda.

    Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

    "Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

    Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

    Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa. (Anonim)

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    Aq marga Hasugian kampung Di parlilitan aq to...tp lahir di medan semua.iya to salam kenal jg..ito stay nya di mn

    ECHA124 tulis:

    Kampung di sigumpar arah yg ke silaen..kalo mama sy di balige namanya tarabunga..salam kenal juga ito...ito marga hasugian yaa? Dimana kampung ito?

    BUINGPRINC296 tulis:

    Kampung kalian to di balige ya.

    Ada teman ku marga siagian dimedan,yg cowk jelek sih tp kakak yg cewek dan adek nya yg cewk cakep cakep lho to.salam knal ya

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    marlae do hita da  bah, alana Namborui Naibaho termasuk Sihotang Hasugian.tinggal didia do hita lae

    IVAN135 tulis:

    HUTAURUK do au.

    mamak boru NAIBAHO

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    Cerita nya panjang bgt ya to.kirain td mau bahas silsilah marga apa gitu hehe .

    KARTIKA063 tulis:

    ILUSTRASI: GARAM DAN TELAGA

    Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

    Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya ...", ujar Pak tua itu.

    "Pahit. Pahit sekali", jawab sang tamu, sambil meludah ke samping. Pak Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

    Pak Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. "Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah." Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, "Bagaimana rasanya?".

    "Segar", sahut tamunya.

    "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?", tanya Pak Tua lagi.

    "Tidak", jawab si anak muda.

    Dengan bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.

    "Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."

    Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. "Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan."

    Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan "segenggam garam", untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan jiwa. (Anonim)

  • BUINGPRINC296

    8 Mei 2020

    Horas lae stay di balige ya lae.baru kemaren aq dr situ jalan jalan ke pantai bul bul..

    BINTANG698 tulis:

    Halo bere.. Aq juga siahaan dr tarabunga balige..

  • ABIGAIL393

    8 Mei 2020

    Marpaung..  :)

14651 – 14675 dari 18040    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 586  587  588 ... 722  Selanjutnya Kirim tanggapan