Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Semakin tua semakin malas cari pasangan

ForumGaya hidup Kristen

76 – 100 dari 320    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 3  4  5 ... 13  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • 14 Mei 2016

    ada yang lagi batuk

    batukk di kom*k ajahhh hehehe

    NING353 tulis:

    ------------

    Uhukkk...uhukkkk

    Semogaaa

  • 14 Mei 2016

    YUDI139 tulis:

    Nah itulah dilema hidup, saya sudah lihat banyak orang cari pasangan karena takut dan tidak mampu hidup sendiri di masa tua. Saran saya mumpung masih muda go norway bro. Di sana good safety net for golden age retirement, coba cari green cardnya. Kerja entry level dulu masuk bagian packaging ikan.

    Kalau di sini Indo sih tanpa modal ya bakal susah hari tua.

    Anda harus semangat, bukankah tanpa pasangan anda jadi bebas ke mana saja? Impikan hal besar dari sekarang dan belajar bahasa Inggris n jerman.

    Makasih buat sarannya tapi menurut saya itu bukan ide yg baik karena dengan usia saya sekarang ini tidak memungkinkan lagi untuk kerja kasar angkat beban berat seperti buruh / kuli.

    Selain itu di sini saya juga punya tanggung jawab anak yg juga harus saya perhatikan. Lebih baik saya hidup di indo saja & mencari pasangan   yg bisa terima apa adanya (kalo memang ada), kalo tidak ya berharap saja pada anak.

    Bagaimana pun juga selama manusia bukan makhluk abadi maka ia pasti membutuhkan bantuan manusia lainnya, terlepas dari banyaknya modal materi. Juga selama hidup di dunia kita juga tdk akan terlepas dari yg namanya ujian & cobaan hidup, kita juga tidak akan tahu hari depan seperti apa yg akan kita jalani.

  • 14 Mei 2016

    MIKOYU815 tulis:

    dipilih dipilih bro and sis :

    Paket A : dapet istri /suami cantik atau ganteng ...tapi makan hati ..ah elah..tapi kita cinta

    Paket B : dapet istri /suami biasa ajah tapi ... dia ..bisa menerima apa adanya... tapi cinta kita egk maksimal...

    Paket C : dapet istri /suami cantik atau ganteng ...tapi dianya hidup sederhana ..standart..tapi kitanya  cinta..

    Adakah paket D ?: dapet istri atau suami cantik..ganteng.. udh gytu tajir..( hmmm utang 2 bisa dibayarin ( kalau punya utang) hihihi .....yach kita tentunya  cinta......8-)

    Bro Miko yang paket D plus kelainan jiwa masih mau gak, hehe....

  • 14 Mei 2016

    ah elah...situ aza deh bro....we ..ma ogah dah..hihihi

    TJAHJADIA118 tulis:

    Bro Miko yang paket D plus kelainan jiwa masih mau gak, hehe....

  • ROSIANA028

    14 Mei 2016

    TJAHJADIA118 tulis:

    Dulu sewaktu muda menikah saya memang berpikir perlu mencari pasangan untuk menjadi teman pendamping hidup, memiliki anak utk keturunan & hidup normal layaknya kebanyakan orang. Tapi dengan berjalannya waktu, hidup indah perkawinan seperti kata kebanyakan orang tidak pernah saya alami malahan banyak pertikaian & penderitaan yg saya alami. Masalah yg terutama diakibatkan karena beda agama & pasangan tidak mau menerima hidup materi apa adanya menjadi sumber pemicu. Pasangan ingin hidup berkecukupan & nggak mau hidup bersusah2. Tidak ada kata sama2 berkorban, sama2 berjuang atau sama2 lainnya. Hidup perkawinan yg jauh dari gambaran keindahan yg (lagi2) kata kebanyakan orang bilang itu indah.

    Sebenarnya saya memang sudah malas mencari pasangan hidup. Tidak ada jaminan hidup perkawinan akan berbahagia. Saya pikir hidup sendiri itu malah lebih enak, segala hal bisa dilakukan sesuka hati tanpa harus menjaga perasaan orang, memperhatikan orang, memberikan kebutuhan lahir batin & dll. Self oriented itu lebih menyenangkan.

    Tapi gambaran ideal kehidupan indah dengan hidup sendiri seperti yg saya pikirkan ternyata juga bukan solusi yang tepat. Seiring dengan berjalannya waktu dimana usia tua semakin bertambah, fisik yg semakin melemah dengan segala keterbatasan tubuh manusia, saya akhirnya berpikir tidak mungkin selamanya saya hidup sendiri. Saya perlu ada orang yg menjaga, merawat & menemani saya di saat2 menjelang ajal. Orang2 yg saya harapkan bisa menemani hari2 tua saya bukanlah dgn mempekerjakan seorang perawat, masuk ke panti jompo atau yg lainnya karena selain butuh keluar banyak biaya materi (dimana hal itu saya tidak miliki) juga tidak menjamin akan diurus dengan baik bila dibandingkan dgn orang2 dekat. Juga tidak bisa mengharapkan bantuan sepupu karena mereka juga punya kebutuhan sendiri. Juga tidak bisa mengadopsi anak karena anak butuh waktu lama supaya bisa mandiri.

    Hidup sendiri memang lebih indah & menyenangkan tapi terbatas hanya di saat usia muda saja, setelah tua maka keterbatasan tubuh menjadi hambatan utk bisa hidup bahagia. Jadi sebenarnya bukan karena semakin tua yang membuat saya semakin malas mencari pasangan tapi sebaliknya justru karena semakin bertambahnya usia-lah yang akhirnya membuat saya mengalah & mau tiki dak mau harus mencari pasangan hidup.

    :up: contohnya adalah akuh (kokonya mama) sy.  Sampe skrg blm nikah mungkin ud kelewat bgt pernah bgt jatuh sakit n ga ada yg ngurus lempar sana sini karna ada kesibukan masing2

    Sy pun sempat berfikir gt tdnya haha meskipun punya anak tp saat anak ud besar nanti dia pasti punya dunia sendiri menikah n ga selamanya sm sy.  Jd lbh baik berdua dr pd seorang diri.  Jgn pernah patah semangat mencari PH

    14 Mei 2016 diubah oleh ROSIANA028

  • MUWARDY036

    14 Mei 2016

    YUDI139 tulis:

    Semakin tua semakin malas cari pasangan

    Masuk akal sih... Menurut saya pribadi dan pengalaman orang2, banyak faktor yg membuat perasaan malas begini.

    TAPI TENANG, namanya hidup, pasti gga flat saja. Pernah menggebu, lalu bosan, nanti akan ada saatnya menggebu lagi, dst.

    Yang pasti, perlu MENJAGA cita-cita, idealisme, ingatan yg baik (bahwa pernah menggebu sesuatu sehingga tidak lupa dimakan waktu).

    Ada pepatah "Akhir hidup kita tidak akan terlalu menyesali apa yg telah kita capai... tapi apa yg belum kita lakukan"

    Saya pikir, itu kurang tepat.... karena belum sampai akhir pun saya sendiri sudah merasa mmmm.....

    "Di masa yg akan datang, kita akan menyesali cita-cita/ impian yg terpaksa kita pendam/ kubur".

    Oke kembali ke topik, pemicu perasaan malas cari jodoh:

    1. Umur 30 ke atas, sudah tidak seperti umur 20 an, dimana puncak matangnya fisik, sexualitas, semangat menantang dunia, saatnya mewujudkan cita2, dsb.

    Apalagi mulai umur 30 usaha2 sudah menampakkan titik cerah. Yang karyawan, sudah memasuki jabatan "senior" bahkan tidak sedikit yg sudah masuk jajaran managerial.

    Ditambah, jika sudah mulai mencicil rumah, kendaraan, orang tua yg butuh perhatian, dsb membuat focus mencari jodoh terbagi.

    2. Pengalaman gagal melulu. Ya, jika dimasukkan dalam hati, pengalaman mendekati calon tapi ditolak, demikian gagal terus akan membuat stress dan malas. Memang enak dijutekin/ dicampakkan?

    3. Punya selera ketinggian. Lawan jenis di sekitarnya tidak ada yg menarik, jadi malas. Apalagi memang bukan playboy/girl. Untuk apa habiskan tenaga, waktu, uang, mendekati seseorang yg kita sudah tahu hubungan ini "tidak ke mana-mana"?

    4. Tidak ada yg menyemangati. Menyemangati bukan dengan cara kekanak-kanakan b+d+h seperti "cieee... cieee". Biasanya yg cieee itu pasti pikirannya dangkal, dan bisa jadi ada iri hati.

    Menyemangati itu dengan cara bantu pikir, membuat acara, event, mengajak, menemani hang out, sehingga si teman jomblo ini bisa ada kesempatan bertemu dengan idamannya.

    5. Hanya belum ketemu orang yg tepat. Saya sendiri pernah, dan ketagihan, dan berharap Tuhan mempertemukan lagi dengan yg tepat.

    Untuk orang yg tepat, rasanya "Jika aku harus hidup selamanya dengannya, itu tidak cukup lama bagiku untuk memberikan seluruh cintaku untuknya"

    .......

    Untuk itu semua, tentu ada jurus equalizernya. Bersambung kalo sempet... hehehe....

    14 Mei 2016 diubah oleh MUWARDY036

  • 14 Mei 2016

    ROSIANA028 tulis:

    :up: contohnya adalah akuh (kokonya mama) sy.  Sampe skrg blm nikah mungkin ud kelewat bgt pernah bgt jatuh sakit n ga ada yg ngurus lempar sana sini karna ada kesibukan masing2

    Sy pun sempat berfikir gt tdnya haha meskipun punya anak tp saat anak ud besar nanti dia pasti punya dunia sendiri menikah n ga selamanya sm sy.  Jd lbh baik berdua dr pd seorang diri.  Jgn pernah patah semangat mencari PH

    Iya inilah hidup, saya hanya bisa berharap & memohon pada Tuhan saja agar diberikan akhir hayat yang tidak mengalami derita berkepanjangan (jangan sampai menderita sakit yg tahunan, penginnya langsung game over saja)

  • MUWARDY036

    14 Mei 2016

    @thahjadia

    Saya tentu tidak pantas bilang ke bro "Semangat ya" atau "Sabar yaa"....

    Menurut saya bro cuma "Belum beruntung", untuk itu:

    KEBAHAGIAAN ITU DICARI/ DIUSAHAKAN...

    BUKAN DIPIKIRKAN!

    Lihat, banyak sekali salah kaprah. Bahagia itu bukan dari hati, bukan pula dari manipulasi pikiran yg membohongi diri sendiri. SEMAKIN SERING MEMBOHONGI DIRI SENDIRI, AKIBATNYA JADI TIDAK PERCAYA DIRI!

    Realistis! Setiap pribadi ada target/ impian untuk bahagia. Kalau kita tidak bahagia, cari penyebabnya apa. Lalu musnahkan! heheeee....

    Ngomong emang enak. Tapi kalau saya pribadi, kalau tidak bisa seperti pejabat/ boss yg punya banyak body guard yg mengawal, maka saya akan bangga menjadi seorang FIGHTER!

  • 14 Mei 2016

    kmuh dech yg pilihan buat akuh ...hehehe...;-) kmuh kan team promoku...

    VERONIKA622 tulis:

    mas miko berada diposisi paket mana ? hehehe

  • ROSIANA028

    14 Mei 2016

    TJAHJADIA118 tulis:

    Iya inilah hidup, saya hanya bisa berharap & memohon pada Tuhan saja agar diberikan akhir hayat yang tidak mengalami derita berkepanjangan (jangan sampai menderita sakit yg tahunan, penginnya langsung game over saja)

    Amin perbanyak teman aj rubah pola fikir haha kl ga di respon bkn minta di blokir haha pantes sy ga bs liat foto dirimu haha ternyata sy pernah diblokir ya haha

    14 Mei 2016 diubah oleh ROSIANA028

  • LADYRULY248

    14 Mei 2016

    MEY072 tulis:

    sy ngerasain skrg2 ini befikir mencari pasangan seperti tdk terlalu bgt, saking nyaman sendiri dari lulus sekolah dan terlalu mandiri selama msh bs maka sy lakuin sendiri bahkan disaat genting selalu befikir sendiri cari solusinya..ya minta pendapat tmn2 sekitar itu hanya penambah semangat dan suggestion sj..

    dikenalin dgn byk tmn hny berakhir jd tmn bhkan ada yg ngilank gitu aja kyk org asing..krn mrk merasa ga dibutuhkan..padahal bkn ga dibutuhkan tp sy ngerasa mash mampu mengerjakan sendiri dan tdk mau jd manja

    ketika org laen merasa jenuh sendiri ga da pasangan ngerasa ga asik malahan sy srg nonton tiba2 ngeloyor sendiri, mkn pergi sendiri..susah mengubah kebiasaan befikir "saya msh bs"..

    S7 sis

    Malah adikku sempat bertanya kok mau pergi sih sendirian ntn?kujawab ya lbh enak aja drpd janjian dg tmn trus kdg bisa batal ya enjoy aja ntn sndri . Toh  tdk ada larangan utk ntn sendri hehe

    Di ktr ada tmnku yg mls mkn sendrian kl ke kantin yah elah perut tdk bisa dibohongin kali hehe kl aku mah nyelonong aja sendri mkn ke kantin hehe kdg malah bete kuajak mkn sama2 tp jwbannya ntar dulu trus ya kutinggal eh pas di kantin aku sdh selesai mkn dia br nongol trus suruh tungguin ihhh keki kan mmgnya enak apa lihatin org mkn n tungguin spt itu. Sampai akhirnya aku tdk lagi ajak mkn brg lg krn cm buang2 wktku aja deh. Lgpl pas mkn sama2 jg dia sibuk tlp ihhh males bgt kan. Cuma kelihatan aja mkn brg tp sibuk sendri2 :(

    Sampai akhirnya malas jg utk pergi ke mall trus lht yg pada berpasangan jd lbh baik kl libur n tdk ada keperluan ya beres2 ato boci aja di rumah :)

    14 Mei 2016 diubah oleh LADYRULY248

  • YUDI139

    14 Mei 2016

    ROSIANA028 tulis:

    :up: contohnya adalah akuh (kokonya mama) sy.  Sampe skrg blm nikah mungkin ud kelewat bgt pernah bgt jatuh sakit n ga ada yg ngurus lempar sana sini karna ada kesibukan masing2

    Sy pun sempat berfikir gt tdnya haha meskipun punya anak tp saat anak ud besar nanti dia pasti punya dunia sendiri menikah n ga selamanya sm sy.  Jd lbh baik berdua dr pd seorang diri.  Jgn pernah patah semangat mencari PH

    Akhirnya ada juga sista yang tahu dan berpikiran kalau anak itu beban.

    Idiom yang cocok untuk anak adalah kecil merepotkan, besar meninggalkan.

  • ROSIANA028

    14 Mei 2016

    YUDI139 tulis:

    Akhirnya ada juga sista yang tahu dan berpikiran kalau anak itu beban.

    Idiom yang cocok untuk anak adalah kecil merepotkan, besar meninggalkan.

    Loh ko beban haha sy tdk pernah bilang anak sy beban bro dia mah berkat buat sy.  Tp kehidupan ya seperti itu anak sy adalah tabungan dimasa depan haha.  Berkat anak sll ada ko haha n yg pasti anak adalah segalanya buat sy.  Picik sekali yah kl dibilang beban masa mau Bikin nya aja ngurus ya kaga haha. Itu cm penilaian sy kl ud dewasa ya ngurus diri sendiri haha

  • CARLASA741

    14 Mei 2016

    Spertix udh pasrah yah bro...

    Sini aq tunjukkan bgmn mencari cinta sejati.. Wkwkwkwk..

    #hahahaha..

    YUDI139 tulis:

    Ada yang ngalami seperti yang saya pikirkan?

    Kayanya lebih baik nikah sama kerjaan deh, pulang santai makan kepiting, denger musik enak. Nyanyi2 di l jalan pulang, baca buku bagus, bertemu orang hebat, sharing pikiran, planning kerjaan, membesarkan usaha, nyoba game n teknologi baru yang unik2, urus pegawai, ortu, progressing up, dll.

    Pergi kerja happy, nanti liburan menikmati hasil kerja, lihat dunia.

    Sex bukan hal pentinglah. Saya merasa semua orang mid 30-40 semua kayanya gitu ya. Kehidupannya bener, cinta Tuhan, kerja, tidur, bangun kerja lagi, nanti liburan, etika sama semua. Hidup menuju ke arah lebih baik. (Ini pujian loh).

    Belum masalah anak nanti, kok ngerasa eman ya. Ngurus diri sendiri kok lebih worth rasanya.

    But not interesting at all. Kenal lawan jenis, speak2, cinta, gitu2 saja. Kaya hambar. Saya normal, kenalan sama lawan jenis, tapi kok ujung2nya ya gitu2 saja, mereka baik, mereka cinta Yesus, mereka hidup normal bukan kriminal, berbudi baik. Tapi kok sepertinya itu not authentic. Seolah sudah pakem gitu. Sorry to say, semua cewek kan ya pasti sexy or cantik, tapi kok kurang menarik ya untuk hidup bersama. Padahal mereka sudah sangat siap, matang, dan berbuah hidupnya.

    Why? %-/ Mungkin saya terlalu egois or berharap sesuatu yang perfect? But not that, saya seperti tidak merasakan passion untuk hidup bersama. Seolah semua yang saya kenal mencari pasangan hanya untuk pemenuhan kebutuhan sexual, ego, dan perlindungan di masa tua. Ah mungkin hanya pikiran saya saja.

    Jadinya saya kok ngerasa enak hidup sendiri n menikmati hidup ya bersama Tuhan. Hahaha.

    Kalau anda?

  • CARLASA741

    14 Mei 2016

    Hahaha..

    Klu KPR jangka panjang, biasax suku bungax flat. Apalagi klu sampai 20 thn.

    q]

    KATHARINA781 tulis:

    Makin tua makin malas cari pasangan ?  Rasanya iya. Saya mulai mengalaminya bbelakangan ini. Membayangkan baru mulai mengenal seseorang saat nyaris berusia 45 thn, belajar beradaptasi.  Kalo ada pasangan pasti ada perubahan kebiasaan2 u/ diri sendiri. Sdh terbiasa sendiri.  Saya baru mulai memahami mengapa dulu pasangan saya tidak siap2 menikah padahal usia sdh 'menua' dan kami sdh pacaran seusia kpr jangka sedang.

  • KHRISNA943

    14 Mei 2016

    Mulai mencari dengan seriusss nihhj.

  • YUDI139

    14 Mei 2016

    ROSIANA028 tulis:

    Loh ko beban haha sy tdk pernah bilang anak sy beban bro dia mah berkat buat sy.  Tp kehidupan ya seperti itu anak sy adalah tabungan dimasa depan haha.  Berkat anak sll ada ko haha n yg pasti anak adalah segalanya buat sy.  Picik sekali yah kl dibilang beban masa mau Bikin nya aja ngurus ya kaga haha. Itu cm penilaian sy kl ud dewasa ya ngurus diri sendiri haha

    Making love is not equal making baby sis. Hehehe no offense ya.

    Coba dipikirkan orang yang menelantarkan anak dan saya yang berpandangan bahwa anak adalah beban, dijamin tidak akan mau membuat sis.

    Saya rasa yang lebih picik adalah... ;-)

  • YUDI139

    14 Mei 2016

    CARLASA741 tulis:

    Spertix udh pasrah yah bro...

    Sini aq tunjukkan bgmn mencari cinta sejati.. Wkwkwkwk..

    #hahahaha..

    Hahaha. Bukan pasrah tepatnya males sis. Rata2 wanita maunya anak. Jadi ibu yang baik bukan jadi istri yang baik.

    Saya butuhnya pasangan yang 100% untuk saya bukan untuk anak. Hehehe.

  • ROSIANA028

    14 Mei 2016

    YUDI139 tulis:

    Making love is not equal making baby sis. Hehehe no offense ya.

    Coba dipikirkan orang yang menelantarkan anak dan saya yang berpandangan bahwa anak adalah beban, dijamin tidak akan mau membuat sis.

    Saya rasa yang lebih picik adalah... ;-)

    Haha maaf bro pemahaman anda salah haha

    Yaitu  anda bkn sy haha

  • CARLASA741

    14 Mei 2016

    Harus balance lah, Yud.

    100% utk pasangan dan 100% utk anak. Tujuan menikah bukan hax utk mencari pasangan hidup (berdua) semata tp juga utk generasi kita.

    YUDI139 tulis:

    Hahaha. Bukan pasrah tepatnya males sis. Rata2 wanita maunya anak. Jadi ibu yang baik bukan jadi istri yang baik.

    Saya butuhnya pasangan yang 100% untuk saya bukan untuk anak. Hehehe.

  • CARLASA741

    14 Mei 2016

    Jd terharu.

    #Ayosemangat cr pasangan hidup.

    TJAHJADIA118 tulis:

    Dulu sewaktu muda menikah saya memang berpikir perlu mencari pasangan untuk menjadi teman pendamping hidup, memiliki anak utk keturunan & hidup normal layaknya kebanyakan orang. Tapi dengan berjalannya waktu, hidup indah perkawinan seperti kata kebanyakan orang tidak pernah saya alami malahan banyak pertikaian & penderitaan yg saya alami. Masalah yg terutama diakibatkan karena beda agama & pasangan tidak mau menerima hidup materi apa adanya menjadi sumber pemicu. Pasangan ingin hidup berkecukupan & nggak mau hidup bersusah2. Tidak ada kata sama2 berkorban, sama2 berjuang atau sama2 lainnya. Hidup perkawinan yg jauh dari gambaran keindahan yg (lagi2) kata kebanyakan orang bilang itu indah.

    Sebenarnya saya memang sudah malas mencari pasangan hidup. Tidak ada jaminan hidup perkawinan akan berbahagia. Saya pikir hidup sendiri itu malah lebih enak, segala hal bisa dilakukan sesuka hati tanpa harus menjaga perasaan orang, memperhatikan orang, memberikan kebutuhan lahir batin & dll. Self oriented itu lebih menyenangkan.

    Tapi gambaran ideal kehidupan indah dengan hidup sendiri seperti yg saya pikirkan ternyata juga bukan solusi yang tepat. Seiring dengan berjalannya waktu dimana usia tua semakin bertambah, fisik yg semakin melemah dengan segala keterbatasan tubuh manusia, saya akhirnya berpikir tidak mungkin selamanya saya hidup sendiri. Saya perlu ada orang yg menjaga, merawat & menemani saya di saat2 menjelang ajal. Orang2 yg saya harapkan bisa menemani hari2 tua saya bukanlah dgn mempekerjakan seorang perawat, masuk ke panti jompo atau yg lainnya karena selain butuh keluar banyak biaya materi (dimana hal itu saya tidak miliki) juga tidak menjamin akan diurus dengan baik bila dibandingkan dgn orang2 dekat. Juga tidak bisa mengharapkan bantuan sepupu karena mereka juga punya kebutuhan sendiri. Juga tidak bisa mengadopsi anak karena anak butuh waktu lama supaya bisa mandiri.

    Hidup sendiri memang lebih indah & menyenangkan tapi terbatas hanya di saat usia muda saja, setelah tua maka keterbatasan tubuh menjadi hambatan utk bisa hidup bahagia. Jadi sebenarnya bukan karena semakin tua yang membuat saya semakin malas mencari pasangan tapi sebaliknya justru karena semakin bertambahnya usia-lah yang akhirnya membuat saya mengalah & mau tidak mau harus mencari pasangan hidup.

  • YUDI139

    14 Mei 2016

    CARLASA741 tulis:

    Harus balance lah, Yud.

    100% utk pasangan dan 100% utk anak. Tujuan menikah bukan hax utk mencari pasangan hidup (berdua) semata tp juga utk generasi kita.

    Hahaha janganlah sis, masa kerja sudah setengah mati kejar impian kok malah dibuat bocah ga berguna.

    Bicara soal generasi, ketika kita meninggal kita berangkat dan mempertanggung jawabkan kelakuan selama hidup kita kepada Tuhan.

    Anak (Generasi kata orang) tidak urus kok.

  • JOAN905

    14 Mei 2016

    Hahaha ada2 aja dek Carla ini. Kpr sya 15 thn bunganya jga flat dek :)

    CARLASA741 tulis:

    Hahaha..

    Klu KPR jangka panjang, biasax suku bungax flat. Apalagi klu sampai 20 thn.

    q]

    KATHARINA781 tulis:

    Makin tua makin malas cari pasangan ?  Rasanya iya. Saya mulai mengalaminya bbelakangan ini. Membayangkan baru mulai mengenal seseorang saat nyaris berusia 45 thn, belajar beradaptasi.  Kalo ada pasangan pasti ada perubahan kebiasaan2 u/ diri sendiri. Sdh terbiasa sendiri.  Saya baru mulai memahami mengapa dulu pasangan saya tidak siap2 menikah padahal usia sdh 'menua' dan kami sdh pacaran seusia kpr jangka sedang.

  • MEY072

    14 Mei 2016

    Kdg memank butuh waktu utk diri sendiri tp jg ada waktu utk kumpul dgn tmn utk sosialisasi dan tmbh relasi.. Balance ya mbk:)

    Cm mgkin ketergantungan dgn org laen ga ada.. Selama vs pergi ato lakuin sendiri ywda go aja..

    Klo soal pasangan msh sama2 kita mencari ya mbk:)..sapa tau bs finish bareng

    #jd ingat dulu pas sma dgn sahabat plan ntr merid barengan, hari sama t4 sama krn ortuq ga ada jd plan mo dibarengin ehh skrg sdh berubah tmn duluan, q msh sendiri ampe dia nikah huahaha

    LADYRULY248 tulis:

    S7 sis

    Malah adikku sempat bertanya kok mau pergi sih sendirian ntn?kujawab ya lbh enak aja drpd janjian dg tmn trus kdg bisa batal ya enjoy aja ntn sndri . Toh  tdk ada larangan utk ntn sendri hehe

    Di ktr ada tmnku yg mls mkn sendrian kl ke kantin yah elah perut tdk bisa dibohongin kali hehe kl aku mah nyelonong aja sendri mkn ke kantin hehe kdg malah bete kuajak mkn sama2 tp jwbannya ntar dulu trus ya kutinggal eh pas di kantin aku sdh selesai mkn dia br nongol trus suruh tungguin ihhh keki kan mmgnya enak apa lihatin org mkn n tungguin spt itu. Sampai akhirnya aku tdk lagi ajak mkn brg lg krn cm buang2 wktku aja deh. Lgpl pas mkn sama2 jg dia sibuk tlp ihhh males bgt kan. Cuma kelihatan aja mkn brg tp sibuk sendri2 :(

    Sampai akhirnya malas jg utk pergi ke mall trus lht yg pada berpasangan jd lbh baik kl libur n tdk ada keperluan ya beres2 ato boci aja di rumah :)

  • YUDI139

    14 Mei 2016

    ROSIANA028 tulis:

    Loh ko beban haha sy tdk pernah bilang anak sy beban bro dia mah berkat buat sy.  Tp kehidupan ya seperti itu anak sy adalah tabungan dimasa depan haha.  Berkat anak sll ada ko haha n yg pasti anak adalah segalanya buat sy.  Picik sekali yah kl dibilang beban masa mau Bikin nya aja ngurus ya kaga haha. Itu cm penilaian sy kl ud dewasa ya ngurus diri sendiri haha

    Hmm sepertinya anda ber investasi dan berharap banyak kepada anak.

    Ada juga yang bilang anak itu titipan Tuhan, harus ikhlas tanpa mengharapkan apapun.

    Kasih ibu sepanjang beta, kasih anak sepanjang galah.

    Membuat saya teringat lagu xhi xhang xi yo mama hao, di mana semua orang menangis penuh keharuan melihat seorang anak kecil bernyanyi ketika menghadiri sebuah acara arisan tahunan.

    Dan saya terbengong2 melihat mereka menangis.

    14 Mei 2016 diubah oleh YUDI139

76 – 100 dari 320    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 3  4  5 ... 13  Selanjutnya Kirim tanggapan