Bagaimana caranya tahu jodoh yang dari Allah
-
16 Mei 2016
HONEYFA083 tulis:
STARDLIN447
Cara menguji paling mudah adalah dg damai sejahtera. Segala yg dtg dr Tuhan akan mendatangkan damai sejahtera. Selain itu, Tuhan akan memberikan tanda2, peneguhan2 lain bisa melalui teman2 dekat, rema khusus, dll.. Dan yg terpenting, segala yg dtg Dr Tuhan tidak pernah bertentangan dg FirmanNya.
Nyambung dr pertanyaanmu untk Mb Beta487
Tuhan itu lebih dr sekedar dosen pembimbing, Ia adalah perancang seluruh dunia. Kmu percaya klu kehendak Tuhan yg terbaik bg qt kn?? Klu percaya, ikuti aja kehendakNya, krn rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera dn bukan rancangan kecelakaan.. Memang tdk mudah mengikuti mwnya Tuhan apa lg klu tdk seperti apa yg qt inginkan,, Minta Tuhan memberikan hati yg taat dn mw dibentuk. Orang benar hidup oleh iman, bukan oleh apa yg dilihat mata ato apa yg dikatakan orang, ato apa yg dipikirkan..
Hal ini jg saya terapkan saat memilih pekerjaan. Sangat sulit pada awalnya, tp sekarang sy mengerti rancanganNya sungguh tak terselami.
GB
Suka dengan jawaban anda. Masih ada beberapa yang ingin saya tanyakan sih, cuma mungkin lebih baik saya mencari jawabannya sendiri dengan berkomunikasi lebih intens ama Tuhan. Thanks ya, God Bless U too sista (and all of us)
-
16 Mei 2016
KIAMAT759 tulis:
@Muwardy "Sama lah dengan jodoh yg sebenernya dari Tuhan juga itu. Jodoh juga ada yg setelah dijalani merasa tidak cocok, yg tidak pinter cari uang, yang tidak bisa bikin nyaman, dsb. hahahaa...." ---> wohohhoho mesti pintar cari uang ya ? ;)
@Muwardy "atau membuat tahi kambing rasa coklat/ kismis sehingga kamu doyan" ---> yaiksss X(
Menurut saya.. jodoh yg dari Tuhan itu pasti bisa membuat kita menjadi orang yg bisa mengeluarkan potrensi2x dan sifat baik kita. Yang lain2xnya asal sesuai firman Tuhan punya kesempatan untuk jadi jodoh kita.
@Straldine "Ibaratnya pengen steak tapi Tuhan sediakan soup. In the end sih mungkin kita bakal lebih butuh soup dan lebih sehat, tetapi kan pengennya steak." ---> ya coba aja cari steak :) ada pengalaman teman yg sudah dapat steak, tapi ternyata steak tidak seenak yg dia kira, akhirnya dia balik ke soup.
Hmmm, terdengar oportunis teman anda itu. Tapi sepertinya dia perempuan baik2 yang sportif dalam menjalani hubungan dan tidak serakah.
Orang lain yang saya temui malah sudah dapat steak, nambah soup, sama es teh Wakakaka.
-
16 Mei 2016
HONEYFA083 tulis:
Menurut pengalaman kakak2 yg udah dapet jodoh, mereka setia mendoakan calon pasangan hidup dan mendengarkan isi hati Tuhan lewat persekutuan pribadi dg Tuhan & merenungkan Firman.. Ada banyak cara Tuhan untk menyatakan pada mereka bahwa si 'dia' adalah pasangan yg ditetapkan Tuhan. Ada yg tiba2 roh kudus bicara dihatinya, ada yg lwt mimpi, ada juga yg bertanya pada pemimpin di gereja, dll.. Ketika si 'dia' mmg dr Tuhan, Tuhan sendiri akan memberikan peneguhan2. Ketika mulai tertarik pd seseorang, Ujilah terlebih dahulu.
Sekian dr saya. GB
Nice answer sis, btw sudah dapat "petunjuk" melalui mimpi atau dari pemimpin di gereja?
Saya coba ikuti cara sista dengan menanyakan ke pemimpin gereja kenalan saya.
Metode yang akan saya gunakan adalah random sampling jadi nanti beberapa sista di sini di klik kanan, save picture as, kemudian saya bawa ke penatua di gereja untuk lebih menyelami dan memahami mana jodoh dari Tuhan atau dari petunjuk selera pemimpin gereja.Sista maaf saya to the point saja : Jika anda ngawur dan tidak tahu jawabannya, lebih baik tidak menjawab dan terkesan konyol seperti ini.
Pernikahan dan mencari pasangan hidup tidak sengawur itu sis. Segala aspek haruslah dipikirkan mulai dari finansial, personality, family, paradigma, cara menyelesaikan masalah, kecerdasan pasangan, cara berkomunikasi, dll.
Anda lihat kakak2 anda itu mungkin beberapa tahun lagi bakal ada yang bercerai kalau caranya sengawur itu dalam memilih pasangan hidup. Itu halusinasi, non sense.
Hari ini nonton AADC mimpi indah sama pujaan hati ketika tidur fase REM.
Besok nonton film sedih mimpi buruk sama pujaan hati ketika tidur fase REM.
Lalu anda katakan ke calon pasangan anda itu "penglihatan". OMG
Sekarang bayangkan anda seorang gadis ingin mencari pendamping hidup dan anda bertanya kepada seorang sudah tua / dituakan di gereja untuk memberi masukkan pasangan anda -- ini namanya konyol, tanya orang tua yang belum tentu waktu mudanya dulu berpengalaman dalam soal cinta, kecuali pendeta itu playboy tulen, gentleman, sekali senggol cewek / cowok langsung tau sampai dalam2nya. Lebih baik dari sekarang anda memperluas wawasan, wisdom, dan pola pikir kemudian kenali diri anda sesungguhnya supaya anda lebih ngerti ketika ketemu seorang lawan jenis anda bisa tahu apakah dia cocok untuk anda dalam menjalani hidup atau tidak.
Saya paham dan maklumi saja ketika kita bicara Tuhan pasti yang disangkut pautkan adalah pemimpin gereja atau pendeta. Ini sebenarnya pola pikir absurd, artinya anda tidak kenal kekristenan sampai ke akarnya. Orang percaya Tuhan sis, jangan percaya manusia. Banyak kecewanya.
Manusia waras cirinya kalau bicara selalu spesifik. Contoh :
Saya akan datang di tempat yang kita janjikan 5 menit lagi.
Saya sudah planning akan membangun ini dalam jangka waktu 5 tahun dari sekarang. (Ini ada master plan dan ada chart jadwal kegiatan dan proses).
Manusia gila kalau bicara selalu ambigu dan ngawur. Contoh :
Saya akan datang di tempat yang kita janjikan sebentar lagi. (Sebentarmu kapan? tidak ada acuan jelas).
Saya sudah planning akan membangun ini dalam tempo secepatnya, ya kita kejar, kerjakan secepatnya. (Percaya? Ya resikomu sudah dikasih akal budi dipakai dong).
Ujilah dengan cara apa? metode apa? Apa yang mau diuji? Apa dasar pengujiannya?
Emas dikatakan asli kalau ada pengujian air raksa, batu uji, timbangan air untuk mengetahui massa, dan karatnya.
Berlian pun juga ada istilah 4C.
Jangan seperti penjual batu akik gitu, ngomongnya ngasal, tidak ada kejelasan, dan acuan penjelasan.
Bukan dengan perkiraan dan omongan tanpa kejelasan seperti itu sis. Itu sangat2 ngawur dan berbahaya apalagi menyangkut kebutuhan pribadi anda.
16 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
16 Mei 2016
Cara Tuhan memang kadang gag masuk akal mas Yudi. Gag ada penjelasan yg masuk akal bgmn Yesus yg mati bisa bangkit dihari ke-3.. cara2Nya tak terselami.. Saat qt membangun komunikasi melalui hubungan pribadi dgNya lwt doa dn perenungan Firman,, Ia akan memberitahukan kita apa yg harus qt lakukan. Dan, Ia akan memberikan peneguhan2..
Jika mas atau saudara yg lain tidak setuju dg pendapat saya, silahkan diabaikan.
May Lord God touches us with His wisdom. GB
-
16 Mei 2016
Yang pasti saat memiliki pasangan jangan lantas tutup mata dan tutup pikiran... cuma pakai hati saja... karena pasti ditunjukkan dengan cara yg bisa dimengerti manusia koq..
-
16 Mei 2016
HONEYFA083 tulis:
Cara Tuhan memang kadang gag masuk akal mas Yudi. Gag ada penjelasan yg masuk akal bgmn Yesus yg mati bisa bangkit dihari ke-3.. cara2Nya tak terselami.. Saat qt membangun komunikasi melalui hubungan pribadi dgNya lwt doa dn perenungan Firman,, Ia akan memberitahukan kita apa yg harus qt lakukan. Dan, Ia akan memberikan peneguhan2..
Jika mas atau saudara yg lain tidak setuju dg pendapat saya, silahkan diabaikan.
May Lord God touches us with His wisdom. GB
Coba peneguhan seperti apa?
Anda ditanya ujian seperti apa juga tidak jawab. Cerita yang runut jika betul mengalami. Yang ditanya metode anda, yang dibawa malah Yesus. Ini sudah jelas sekali anda tidak tahu apa sebetulnya mau anda tentang jodoh sesuai harapan anda.
Ya cara Tuhan ga masuk akal manusia yang terbatas. Tapi kan ada penjelasannya berdasarkan pengalaman yang dialami manusia itu.
Cara jawab anda itu terkesan anda ini religius sebagai tameng ketidak mampuan berpikir secara logis, sistematis, dan bertanggung jawab atas jawaban anda.
Jadi manusia kenal Tuhan janganlah seperti itu, sebagaimana murid di sekolah, ketika dia ditanya guru kenapa kok kamu berpikiran seperti itu? Dia akan berusaha menjelaskan sebagai bentuk pertanggung jawaban kalau ini loh saya muridmu jawab begini karena saya punya dalil.
Bukan terus jawab si guru dengan "Yah kalau bapak atau ibu masih maksa tanya dan tidak setuju ya jawaban saya diabaikan saja."
Saya sudah recheck, sudahlah saya tidak bahas atau push anda untuk menjabarkan, anda status bercerai karena anda pilih jodoh tanya pendeta. Sekarang mau minta tanggung jawab ke siapa? Pendeta anda dulu? Masih hidup kah? Itu namanya anda menyesatkan yang mencari jodoh dengan sungguh2 di sini.
Saya tebak ya, sesuai analisa saya, anda itu bercerai karena sering bertengkar, berbeda paham yang berujung pada keliaran suami (KDRT). Mengapa begitu? Karena anda problem solver yang buruk dalam setiap permasalahan yang timbul di dalam hidup. Dan hingga sekarang anda tidak belajar dari pengalaman anda. Anda tidak berubah untuk menjadi pribadi lebih baik untuk menghindari hal seperti itu.
Out of topic sedikit :
Ada gereja tertentu yang menghapus kepahitan jemaatnya dengan cara1. Jemaat menuliskan daftar kepahitan di secarik kertas.
2. Kemudian jemaat menangis, berdoa, berteriak2 dengan bahasa roh.
3. Si gitaris genjreng2 dari pelan jadi kenceng, dari kenceng jadi pelan, semua chords dimainkan.
4. Si pemimpin komat kamit pimpin doa hapus kepahitan.
5. Setelah acara hapus kepahitan usai, kertas dikumpulkan untuk dirobek bersama.
6. Jemaat bersukaria, saatnya kolekte dan lanjut ke acara lain.
Pertanyaan saya simple :
Kepahitan karena pernah ditempeleng pasangan. Anda tulis di daftar, anda nangis, lalu anda robek itu kertas daftar kepahitan, lalu anda pulang. Eh dapat masalah lagi sama pasangan, ditempeleng lagi. Betul begitu cara menghapus kepahitan?
Cara yang betul itu anda dan pasangan melakukan mediasi, jadi si pasangan tahu itu menyakitkan, bertobat tidak mengulangi, anda memaafkan, jadilah kepahitan itu berakhir karena sumber kepahitan sudah hilang. Beragama dan taat firman itu boleh saja tapi bernalar itu wajib.
16 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
16 Mei 2016
Yes mba Nanda..
GB
NANDA395 tulis:
Yang pasti saat memiliki pasangan jangan lantas tutup mata dan tutup pikiran... cuma pakai hati saja... karena pasti ditunjukkan dengan cara yg bisa dimengerti manusia koq..
-
16 Mei 2016
KIAMAT759 tulis:
@Muwardy "Sama lah dengan jodoh yg sebenernya dari Tuhan juga itu. Jodoh juga ada yg setelah dijalani merasa tidak cocok, yg tidak pinter cari uang, yang tidak bisa bikin nyaman, dsb. hahahaa...." ---> wohohhoho mesti pintar cari uang ya ? ;)
@Muwardy "atau membuat tahi kambing rasa coklat/ kismis sehingga kamu doyan" ---> yaiksss X(
Menurut saya.. jodoh yg dari Tuhan itu pasti bisa membuat kita menjadi orang yg bisa mengeluarkan potrensi2x dan sifat baik kita. Yang lain2xnya asal sesuai firman Tuhan punya kesempatan untuk jadi jodoh kita.
Jodoh mesti pinter cari uang? Ngga lah sisss....
Saya kan lagi menganalogikan rejeki vs jodoh. Katanya kan rejeki dan jodoh itu Tuhan yg atur .)
Mau rejeki, org harus kerja -> Mau jodoh orang harus cari.
Org kerja kadang hasilnya dikit -> pasangan gga pinter cari duit.
Org kerja kadang gga nyaman -> pasangan blm tentu nyaman.
dsb.
Ya saya setuju kalo pasangan dari Tuhan akan terasa damai dan membuat kita akan berusaha menjadi orang yg lebih baik, orang yg doi idamkan, misalnya seperti yg pernah saya rasakan: Saya merasa semangat utk bekerja cari uang buat mengawini doi. Buat doi bahagia. Bikin doi merasa aman. Untuk beliin doi hadiah. Sediakan waktu untuk bersama, bukan asyik main game atau hang out mikirin diri sendiri, dsb.
Artinya seperti kata Bob Marley, saya rela berkorban untuk orang/pasangan yang tepat :) -> dari Tuhan.
Namun SEBENARNYA semua jodoh adalah dari Tuhan :)
Yang membedakannya adalah, untuk orang yg tepat, kita benar2 cinta. Dan cinta itu membuat kita iklas berkorban, bukan hitung-hitungan.
Kalau hitung2an, sebenernya tidak cinta. Jika faktor yg dihitung itu lenyap (misal doi bangkrut, doi sakit jadi lumph, muka doi kena bom gga cantik lagi) maka hilanglah perasaan cintanya.
16 Mei 2016 diubah oleh MUWARDY036
-
16 Mei 2016
nenurut aq, klo hdp kita bnr2 dlm kebenaran ato minimal mengarah ke pendewasaan rohani secara bnr dan tepat, secara otomatis kita bakal lbh peka terhadap bnyk hal termasuk peka dlm tindakan yg tdk tepat hingga kepekaan dlm hal pendamping yg sesuai kehendak Allah... Krn kehendak Allah itu sering kali bertentangan dgn perasaan yg manusiawi dan sngt bertentangan dgn ego ... sekian dan terima gaji...
16 Mei 2016 diubah oleh JOSHUA628
-
16 Mei 2016
SIAPAPUN yang kita temui adalah JODOH, masalahnya apakah SALING mencintai/ suka/ berkomitmen??
-
16 Mei 2016
Mmmhh termasuk waktu dan pekerjaan. Menurut pendapat gw sih..
MUWARDY036 tulis:
SIAPAPUN yang kita temui adalah JODOH, masalahnya apakah SALING mencintai/ suka/ berkomitmen??
-
16 Mei 2016
ini ditujukkan ke lawan jenis ya ?
jangan sampai salah arti hehehe
MUWARDY036 tulis:
SIAPAPUN yang kita temui adalah JODOH, masalahnya apakah SALING mencintai/ suka/ berkomitmen??
-
16 Mei 2016
SAURIA580 tulis:
Mmmhh termasuk waktu dan pekerjaan. Menurut pendapat gw sih..
Iya sis... karena pekerjaan (rejeki) dan pasangan (jodoh) kan memang sesuatu yg analog... keduanya sama2 "sudah diatur" oleh Tuhan :) seperti contoh di atas...
-
16 Mei 2016
VERONIKA622 tulis:
ini ditujukkan ke lawan jenis ya ?
jangan sampai salah arti hehehe
Ya rumus itu berlaku umum, untuk segala kondisi.
Bahkan, misalkan saja:
Sis jatuh cinta dengan suami orang .) Ternyata laki2 itu juga sama tertarik dengan sis. Akhirnya laki2 itu menceraikan istrinya dan kawin dengan sis :)
Apakah laki2 itu jodoh sis? Iya.
Apakah berdosa? Dosa bukan privilege saya, tapi yang pasti kesalahannya adalah sis sudah menyakiti perasaan istri orang lain, bahkan anak2nya.
Jadi apakah mencintai orang itu salah? Cinta tidak pernah salah. Bagaimana mungkin salah, kalau kita memberi perhatian, menyayangi orang lain, membuat hidup orang lain lebih bahagia, lebih mudah, dsb?
Yang salah adalah telah menyakiti pasangan orang lain dan anak2nya.
Sama seperti harta dari korupsi. Apakah uang itu haram? Tidak! Uang hanya benda. Yang haram adalah perbuatan korupsinya, bukan uangnya.
16 Mei 2016 diubah oleh MUWARDY036
-
16 Mei 2016
“When God knows you're ready for the responsibility of commitment, He'll reveal the right person under the right circumstances.”
“True love isn't expressed in passionately whispered words an intimate kiss or a embrace; before two people are married, love is expressed in self-control, patience, even words left unsaid.”
“Every relationship for a Christian is an opportunity to love another person like God has loved us.”
~Joshua Harris~
-
16 Mei 2016
@Noel352
kata lain dari "muanteepp broo" apa ya :)
-
16 Mei 2016
Nice quote :)
Thanks for sharing..
NOEL352 tulis:
“When God knows you're ready for the responsibility of commitment, He'll reveal the right person under the right circumstances.”
“True love isn't expressed in passionately whispered words an intimate kiss or a embrace; before two people are married, love is expressed in self-control, patience, even words left unsaid.”
“Every relationship for a Christian is an opportunity to love another person like God has loved us.”
~Joshua Harris~
-
17 Mei 2016
aku nemu link ini, pernah baca waktu dulu ada threadnya pak simon "JODOH SEKLI JODOH" klo ga slah
-
17 Mei 2016
STRALDIN447 tulis:
Apa berarti Tuhan adalah seperti dosen pembimbing kita ketika mau ujian skripsi. Kita bawa judul ini ga boleh. Bawa judul ini ga boleh. Atau sebagai hakim, yang hanya mengetok keputusan akhir. Jujur saya paling takut kalo Tuhan siapkan jodoh tetapi tidak sesuai yang diinginkan (oleh keinginan daging sih, terutama masalah kepribadian dan kecerdasan, kalo masalah fisik nomor kesekian bagi saya). Ibaratnya pengen steak tapi Tuhan sediakan soup. In the end sih mungkin kita bakal lebih butuh soup dan lebih sehat, tetapi kan pengennya steak.
Sepupu saya pernah bilang...Tuhan bukan memberikan jodoh atas Keinginan/Kemauan anak2Nya tapi yang memang Dibutuhkan bagi anak2Nya. Karena tugas pasangan adalah saling melengkapi dan mengisi...Eventough he/she isn't our type.
-
17 Mei 2016
Agree
NOEL352 tulis:
“When God knows you're ready for the responsibility of commitment, He'll reveal the right person under the right circumstances.”
“True love isn't expressed in passionately whispered words an intimate kiss or a embrace; before two people are married, love is expressed in self-control, patience, even words left unsaid.”
“Every relationship for a Christian is an opportunity to love another person like God has loved us.”
~Joshua Harris~
-
17 Mei 2016
MUWARDY036 tulis:
Ya rumus itu berlaku umum, untuk segala kondisi.
Bahkan, misalkan saja:
Sis jatuh cinta dengan suami orang .) Ternyata laki2 itu juga sama tertarik dengan sis. Akhirnya laki2 itu menceraikan istrinya dan kawin dengan sis :)
Apakah laki2 itu jodoh sis? Iya.
Apakah berdosa? Dosa bukan privilege saya, tapi yang pasti kesalahannya adalah sis sudah menyakiti perasaan istri orang lain, bahkan anak2nya.
Jadi apakah mencintai orang itu salah? Cinta tidak pernah salah. Bagaimana mungkin salah, kalau kita memberi perhatian, menyayangi orang lain, membuat hidup orang lain lebih bahagia, lebih mudah, dsb?
Yang salah adalah telah menyakiti pasangan orang lain dan anak2nya.
Sama seperti harta dari korupsi. Apakah uang itu haram? Tidak! Uang hanya benda. Yang haram adalah perbuatan korupsinya, bukan uangnya.
Itu namanya jodoh bung, atau cinta atau apalah tapi bukan yang dari Tuhan. Sebagai anak apalagi hamba, makanya saya buat trit ini. Agar tahu batasan kehendak Tuhan, kehendak daging, kehendak Roh dalam urusan jodoh. Agar tidak salah melangkah. Semoga menjadi berkat buat semua kaum jomblo yang ga jomblo2 banget hehehe
-
17 Mei 2016
YUDI139 tulis:
Coba peneguhan seperti apa?
Anda ditanya ujian seperti apa juga tidak jawab. Cerita yang runut jika betul mengalami. Yang ditanya metode anda, yang dibawa malah Yesus. Ini sudah jelas sekali anda tidak tahu apa sebetulnya mau anda tentang jodoh sesuai harapan anda.
Ya cara Tuhan ga masuk akal manusia yang terbatas. Tapi kan ada penjelasannya berdasarkan pengalaman yang dialami manusia itu.
Cara jawab anda itu terkesan anda ini religius sebagai tameng ketidak mampuan berpikir secara logis, sistematis, dan bertanggung jawab atas jawaban anda.
Jadi manusia kenal Tuhan janganlah seperti itu, sebagaimana murid di sekolah, ketika dia ditanya guru kenapa kok kamu berpikiran seperti itu? Dia akan berusaha menjelaskan sebagai bentuk pertanggung jawaban kalau ini loh saya muridmu jawab begini karena saya punya dalil.
Bukan terus jawab si guru dengan "Yah kalau bapak atau ibu masih maksa tanya dan tidak setuju ya jawaban saya diabaikan saja."
Saya sudah recheck, sudahlah saya tidak bahas atau push anda untuk menjabarkan, anda status bercerai karena anda pilih jodoh tanya pendeta. Sekarang mau minta tanggung jawab ke siapa? Pendeta anda dulu? Masih hidup kah? Itu namanya anda menyesatkan yang mencari jodoh dengan sungguh2 di sini.
Saya tebak ya, sesuai analisa saya, anda itu bercerai karena sering bertengkar, berbeda paham yang berujung pada keliaran suami (KDRT). Mengapa begitu? Karena anda problem solver yang buruk dalam setiap permasalahan yang timbul di dalam hidup. Dan hingga sekarang anda tidak belajar dari pengalaman anda. Anda tidak berubah untuk menjadi pribadi lebih baik untuk menghindari hal seperti itu.
Out of topic sedikit :
Ada gereja tertentu yang menghapus kepahitan jemaatnya dengan cara1. Jemaat menuliskan daftar kepahitan di secarik kertas.
2. Kemudian jemaat menangis, berdoa, berteriak2 dengan bahasa roh.
3. Si gitaris genjreng2 dari pelan jadi kenceng, dari kenceng jadi pelan, semua chords dimainkan.
4. Si pemimpin komat kamit pimpin doa hapus kepahitan.
5. Setelah acara hapus kepahitan usai, kertas dikumpulkan untuk dirobek bersama.
6. Jemaat bersukaria, saatnya kolekte dan lanjut ke acara lain.
Pertanyaan saya simple :
Kepahitan karena pernah ditempeleng pasangan. Anda tulis di daftar, anda nangis, lalu anda robek itu kertas daftar kepahitan, lalu anda pulang. Eh dapat masalah lagi sama pasangan, ditempeleng lagi. Betul begitu cara menghapus kepahitan?
Cara yang betul itu anda dan pasangan melakukan mediasi, jadi si pasangan tahu itu menyakitkan, bertobat tidak mengulangi, anda memaafkan, jadilah kepahitan itu berakhir karena sumber kepahitan sudah hilang. Beragama dan taat firman itu boleh saja tapi bernalar itu wajib.
Please dont abuse your logic here. 4+5 = 9, but so does 3x3, 1000-991 and so on.
So if you're right that doesn't automatically others are wrong. Thanks
-
17 Mei 2016
kepekaan tentang kebebaran, jodoh dan sebagainya bakal muncul srcara bnr dan tepat saat kita bnr2 hdp dlm kebenaran yg tepat dan kebenaran yg sesungguhnya...
kebenaran yg sesungguhnya berarti kebenaran mutlak sesuai kehensak Allah...
Kebenaran yg tepat itu kebenaran mutlak sesuai kehendak Allah yg di laksanakan dlm konteks yg tepat sesuai kehendak Allah....
kita ga bakal nemuin solusi jika kitapun hdp blm bnr dan hanya berdasarkan teori sana-sini tanpa pernah mengalami hal baik dari teori yg di ucapkan...
intinya, lakukan kebenaran secara mutlak, tulus, secara jujur terhadap diri sendiri walaupun kebenaran itu berat untuk di lakukan. stlh itu sy yakin kita bakal lbh peka tentang berbagai hal yg sesuai kehendak Allah... slh satunya kepekaan terhadap pendamping kita yg sesuai kehendak Allah...
-
17 Mei 2016
STRALDIN447 tulis:
Please dont abuse your logic here. 4+5 = 9, but so does 3x3, 1000-991 and so on.
So if you're right that doesn't automatically others are wrong. Thanks
Itu bukan abusing. Coba dipikir dari sudut lain, ngomong tanpa dasar acuan jelas, ditanya ngeles bawa Yesus. Ah whatever lah. Tidak usah diperpanjang, biar kenyataan yang berbicara. Toh hidup dia juga bukan urusan saya. Saya akui saya salah, lihat orang logika ga dipakai hidupnya ancur2an lalu sebagai sesama kristen saya peduli dan intervensi berlanjut ke konfrontasi. Itu sebetulnya bukan domain saya. Let her flow with her thoughts.
Btw 4+5 = x
4 + 5 = ab + (c / d) , dst4+ 5 = a x b
mau diputar bagaimanapun variablenya tetap sama hasil penjumlahan 2 konstanta itu.
Jadi logic is not an abuse. It's a reality.Btw thanks untuk bukunya yang dikirim ke email.
17 Mei 2016 diubah oleh YUDI139
-
17 Mei 2016
mungkin lin ini bisa membantu menjawab perrtanyaannya.
#cuma sekedar share .. bukan bermaksud mendoktrin
STRALDIN447 tulis:
Mohon ijin untuk membuka bahan bahasan di forum ya
Bagaimana anda tahu jodoh yang akan anda pilih adalah dari Allah, dan merupakan kehendak Allah saja.
Faktor-faktor apa saja yang menjadikan anda yakin bahwa dia adalah benar-benar jodoh anda dan benar-benar berasal dari Allah saja.
Mungkinkah sebuah jodoh yang "dipaksakan" oleh manusia, pada akhirnya menjadi sebuah kehendak Allah, walau harus melalui proses-proses tertentu.
Demikian kiranya. Semoga menjadi bahan diskusi yang baik, bukan ajang perdebatan, atau ajang mengaktualisasikan diri apalagi jadi ajang pamer dan pemaksaan logika saja. Yesus memberkati kita semua !