Mencintai Orang Tua dan Menemani hingga akhir usia
-
24 Mei 2016
LADYWEN496 tulis:
jwbannya rmh kita tinggal dkt ortu, teman sy cowo plg kerja selalu menemani mamanya mkn mlm, ngobrol, memijat mama jam 9 baru dia plg. Istri dan anak2nya ngak keberatan berbagi wkt dg oma.
masalah nya anak2 nya tingal di lain kota semua ini gmn donk(rumah ortu di kampung)
-
24 Mei 2016
Klo aq siyy,, punya konsep klo mertua kelak itu ortuku jg,, mungkin krn aq blm sempat membahagiakan emakku dulu, jd bawaanku emg suka bgt melayani ortu mo siapa aja yg aq temui, perasaan smua jd ortuku,,hehe,, keknya pengen menebus hal2 yg blm sempat kulakukan dulu. Di samping itu aq selalu ingat jg ama pesan bpkku & yg slalu mengingatkan kami klo seorg anak yg sdh menikah apalagi wanita kami itu udah msk dlm keluarga marganya suami, jd ortunya udah ortunya suami. Beliau jg blg klo kalian bs mjd menantu yg baik, disyg keluarga suamimu,, disitu bpk bangga sama kalian & bpk merasa sdh berhsl mendidik kalian. Jd klo kalian mau buat bpk bangga, buatlah mertuamu syg sama kalian.
24 Mei 2016 diubah oleh LIZEGUD713
-
24 Mei 2016
Masalahnya sekarang....
Adilkah?
Ikut org tua sendiri, lantas bagaimana dengan org tua pasangan kita. Jika ikut mertua lantas bagaimana dengan org tua kita sendiri?
Bukankah mmg dikatakan dlm alkitab? Bahwa setiap dari kita akan meninggalkan org tua kita utk menjadi bersatu dengan pasangan kita.
Kalau menurut pendapatku adalah, kita dlm membina rmh tangga mmg butuh ruang dan waktu sendiri tanpa ada siapapun terlibat dlm urusan rmh tangga.
Mungkin alangkah lebih baiknya dibicarakan lebih dahulu bagaimana setelah berumah tangga nanti. Tapi kalau sy pribadi, lbh senang bertempat tinggal ada di antara org tua sendiri dan org tua pasangan sy untuk lokasinya. Sehingga setiap minggu bs berkunjung, dan kalaupun org tua ingin berkunjung tidak terlalu jauh.
Untuk awal2 menikah lbh baik tinggal sendiri dengan pasangan. Saat2 pertama adalah saat2 menata. Jalan 3-5thn barulah berpikir mungkin bs tgl dengan org tua, tp hrs matang2 pemikirannya dan saling menghargai, artinya jgn memikirkan situasi sendiri. Dan bs tegas dlm membela pasangan di saat yg tepat. Karena peran org tua saat sudah berumahtangga adalah sebagai pemberi saran. Dan pasti ada sedikit ataupun banyak campur tangan akan terjadi, disengaja maupun tidak.
Dan bila pasangan merasa tdk nyaman, jgn memaksakan. Karena setiap orang, punya cara sendiri dalam mengelola rumah tangganya. Terutama wanita. Jangan sampai karena tdk sama dengan cara yg dulu lantas rumah tangga jd berantakan dan jadi saling menyalahkan.
-
24 Mei 2016
Salam
Menurut pandangan saya orang tua adalah surga nyata
Kalau berkeluarga tingal dengan orang tua ataupun bersama mertua
Saya pikir itu hal yang wajar
Kelak saya berkeluarga tinggal dengan mertua itu tidak jadi masalah
Karna orang tua pasangan saya juga ibu ayah saya yg bukan melahirkan saya
Seatap di dua keluarga tidak masalah yang penting tau posisi dan kedudukan masing2 sebagai anak mertua dan menantu
Itu juga bagian dari 1Titah dari 10 Torah yang ada
Hormati ayah ibumu agar lanjut umurmu
(Cuma yang jadi masalah dalam keluarga bersama mertua adalah memihak akan anaknya meyakinkan benar seolah selalu menantunya yg salah)
Ini yang saya lihat dan saya saksikan sendiri berhubung saya belum pernah kawin menikah dan berkeluarga
-
24 Mei 2016
Nanda : Maaf bngt... memahami Firman jgn dgn cara yg di pake Dr. Zakir Naik.. Terlalu baku dan tdm mendewasakan...
Jadi gini, Firman bilang, ntr kita bakal ninggalin orng tua dan bersatu dgn pasangan...
Nah Firman itu sbnrnya membahas tentang kedewasaan dan pertanggung jaeaban kita stlh nikahmm alias kita harus mandiri dlm segala hal alias tdk meminta lg kepada orng tua dan sebagainya...
tp disisi lain, orng yg dewasa dlm hal kebenaran akan memiliki ketulusan untuk menjaga orng tuanya yg memang membutuhkan anak2nya...
Meninggalkan orng tua bkn berarti meninggalkan secara fisik tp meninggalkan kebiasaan yg kanak2, kebiasaan masih bergantung pada orng tua dan sebagainya...
Orng yg dewasa dlm kebenaran tdk akan melihat sesuatu dari sudut ketakutan terhadap petmasalahan...
orng yg dewasa dlm kebenaran akan melihat sesuatu dgn ketulusan dan kasih..
Memang ga slh tiap orng punya cara masing2... tp coba selidiki cara2 itu.. apakah sdh sesuai kebenaran yg sbnrnya? tks :)
24 Mei 2016 diubah oleh JOSHUA628
-
24 Mei 2016
JOSHUA628 tulis:
Bnyk bngt orng2 mencari pendampin dan paling ogah jika ada orng tua dari pendampingnya tinggal bersama mereka..
Kondisi seperti ini memang dilema bngt..
Disatu sisi, ada orng tua yg resek bngt terlalu ikut campur dan menggurui hubungan padahal mreka sama skali tdk tau kondisi terdalam dr hubungan dan kehidupan kita..
tapi ada satu kondisi saat orng tua kita berusia lanjut dan mreka membutuhkan kita.. bnyk bngt yg aku liat mreka tdk ada di spanjang masa tua orng tua mreka..
Jujur aq bingung ngejelasinnya..
Tp menurut aq, yg kita alami dan kita dapatkan di masa tua kita nanti itu semua tergantung dari persentase rasa cinta dan kepedulian kita terhadap orng tua kita saat ini..
Saat ini papaku udh ga ada.. Mama hdp seorang diri.. dan dgn tulus aku terus menjaga mamaku.. beliau sosok yg sangat polos dan berpengertian tinggi terhadap anak2nya..
Aq juga bakal menjaga dan siap mengajak mertuaku untuk tinggal bareng.. siap membangun kehidupan saling menjaga dan penuh cinta..
untuk permasalahan, itu bs aja terjadi di berbagai kondisi dmnpun...
Aq yakin apa yg kita lakukan saat ini akan kita dptkan dimasa tua kita.. (Tabur Tuai).
Untuk tmn2, silahkan tulis pendapat dan pengalaman kalian... tks...
Bisa dimaklumi JIKA ada banyak pasangan-pasangan yang tidak menginginkan mertua mereka tidak ikut tinggal bersama dengan mereka.
Ada banyak hal penyebabnya.
1. Kebanyakan mertua (terutama ibu dari suami), sangat suka mencampuri urusan keluarga anaknya. Urusan keuangan, urusan mendidik anak dan urusan remeh-temeh lainnya..
2. Mertua suka mendikte menantunya, bukan mendidik dan mengajari menantunya.
3. Menantu merasa tidak berkembang karena segala-sesuatunya memakai aturan dan peraturan mertua.
4. Mungkin juga karena dari awal kenalan, pacaran dan sampai akhirnya menikah, gak saling dekat/akrab. Hanya sekedar mengenal tapi tidak mengenal lebih banyak/lebih dekat karakter masing2 antara pasangan dengan orangtua (calon) pasangannya. Kelihatan galak, ternyata baik. Kelihatan baik, tp ternyata licik, dll..
5. Mungkin karena Karena mengacu kepada Firman TUHAN, Kejadian 2 : 24
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Untuk kasus tertentu ( orangtua sakit dan sepuh/ lanjut usia), ada baiknya dibicarakan dari awal sebelum pernikahan dan tetap dibicarakan terlebih dahulu kepada pasangan jika orangtua harus tinggal bersama ketika sakit/sepuh ketika anaknya sudah menjalani pernikahan beberapa tahun kemudian.
Tapi intinya, dari awal perkenalan dengan seseorang, ajaklah mengenal keluarga masing2 agar ada keakraban dan kedekatan secara personal. KOMUNIKASI 2 ARAH ITU PENTING untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.
Dan JIKA AKHIRNYA mertua (orangtua) akhirnya tinggal se-rumah dengan anak/menantunya karena kasus tertentu (sakit/sepuh), suami/istri punya tanggung-jawab baru. Jika terjadi masalah atau kesalah-pahaman (yang namanya orang sakit, pasti rewel. Yang namanya udah sepuh, kebanyakan pikun, sehingga byk sikap2 yg tidak biasanya muncul). Suami/istri (pasangan) harus bisa :
1. Bersikap netral / tidak berat sebelah..
Tidak menyakiti perasaan orangtua dan juga tidak mendikte pasangan.
2. Bisa menjadi penyemangat dan memberikan energi positif kpd pasangan utk selalu bersabar dan tetap mengasihi mertuanya.
3. Dll..
-
24 Mei 2016
MIRACLE138 tulis:
Kebetulan bgd ada topik ini .... maaf teman2 sedikit curcol tentang orang tua...saya hanya ingin melihat bagaimana tanggapan teman2...
Saat ini saya sedang dilema antara org tua atw karir...sy ank plg bungsu dan satu2nya yg blm menikah...sejak bapak ngak ada Ibu sy tinggal sendiri dirumah, kondisi kesehatanya sering ngdrop sejak pernah operasi batu ginjal....
singkat cerita Ibu saya meminta saya utk meninggal kan pekerjaan saya agar dpt menjaga Dan merawat beliau.
satu sisi sy ngk tega menolak tp disisi lain saya tdk ingin jobless...benar2 dilema....
Hobi sista apa?? bekerja di rmh smbil merawat ibu kan bisa, cth menjahit, atau menulis buku...
-
24 Mei 2016
Lisnarina: Iya sering terjadi orng tua memihak anaknya dan sering menyalahkan mebantu...
Sebenernya jika suami anda sdh bnr2 dewasa dlm kebenaran, itu tdk akan terjadi secara terus menerus...
inti dari semua adlh bkn krn kita tinggal dgn orng tua.. di tmpat lainpun akan ada pernadalahan yg buat kita hancur...
inti dan fokus kita sbnrnya aslh kita hrs nenahami kebebaran yg sbnarnya... dewasa dlm Firman yg sebenarnya... naka masalah dari luar diri kita ga bakal bs menembus....
-
24 Mei 2016
Kak Jo kayaknya ada beberapa kandidat yg bs di follow up nih heeee. Sama2 kasusnya heeee
-
24 Mei 2016
Haha.. lu bs aja ning... Mana pengalaman lue?
-
24 Mei 2016
MIRACLE138 tulis:
Kebetulan bgd ada topik ini .... maaf teman2 sedikit curcol tentang orang tua...saya hanya ingin melihat bagaimana tanggapan teman2...
Saat ini saya sedang dilema antara org tua atw karir...sy ank plg bungsu dan satu2nya yg blm menikah...sejak bapak ngak ada Ibu sy tinggal sendiri dirumah, kondisi kesehatanya sering ngdrop sejak pernah operasi batu ginjal....
singkat cerita Ibu saya meminta saya utk meninggal kan pekerjaan saya agar dpt menjaga Dan merawat beliau.
satu sisi sy ngk tega menolak tp disisi lain saya tdk ingin jobless...benar2 dilema....
Menanggapi sis miracle:
1. Apakah sis sering harus bekerja di luar kota?
2. Apakah sis sering harus bekerja lembur?
3. Berapa jam normalnya sis keluar dari rumah utk berangkat kerja? (mulai dari keluar rumah sampai pulang tiba di rumah lagi).
4. Apakah ibu gaptek? Minimal mengoperasikan telpon untuk menghubungi-dihubungi bisa bukan?
5. Kata drop di sini tidak berarti harus rutin cuci darah, pengobatan rutin lainnya, dsb bukan?
6. Berapa waktu untuk dari rumah ke rumah sakit terdekat?
7. Apakah ibu terbiasa bergaul dengan tetangga? Apakah tidak ada orang lain lagi di rumah selain sis, yg menemani ibu?
8. Apakah saudara2 lain tidak ada yg bersedia menerima ibu di rumahnya?
9. Jika anda tidak bekerja, apakah bisa mendapat biaya sehari2 dari saudara2 secara rutin?
Kiranya sis miracle pertimbangkan dahulu. Tentu tahu maksud dari pertanyaan2 saya toh? Anda bisa pertimbangkan perlu tidak sampai melepas pekerjaan.
Menanggapi trit ini:
1. Memelihara orang tua dimasa tua adalah bakti anak, bukan kewajiban..
2. Istri/pasangan adalah orang pilihan saya. Saya tahu kepribadiannya. Tapi orang tuanya? Belum tentu :)
3. Banyak orang tua yg cukup berbahaya mendidik anak. Tidak ada jaminan mereka sudah bertobat dan tidak berbahaya lagi mendidik/ dekat2 dengan cucunya.
4. Jika saya menilai mereka cukup berbahaya, namun kondisinya butuh perawatan, saya akan usahakan mereka tinggal di dekat saya sehingga bisa dirawat dalam jarak yg aman.
5. Kepala rumah tangga adalah yg memiliki sertifikat/ surat kontrak rumah. Jika yg memilikinya orang tua, maka anak dan pasangannya bukanlah kepala rumah tangga. Jika yg memiliki anak, maka orang tua yg jangan sok ngatur peraturan2 di rumah.
-
24 Mei 2016
MIRACLE138 tulis:
Kebetulan bgd ada topik ini .... maaf teman2 sedikit curcol tentang orang tua...saya hanya ingin melihat bagaimana tanggapan teman2...
Saat ini saya sedang dilema antara org tua atw karir...sy ank plg bungsu dan satu2nya yg blm menikah...sejak bapak ngak ada Ibu sy tinggal sendiri dirumah, kondisi kesehatanya sering ngdrop sejak pernah operasi batu ginjal....
singkat cerita Ibu saya meminta saya utk meninggal kan pekerjaan saya agar dpt menjaga Dan merawat beliau.
satu sisi sy ngk tega menolak tp disisi lain saya tdk ingin jobless...benar2 dilema....
Kehilangan pekerjaan, bisa cari kerjaan baru lagi,
Kalau sudah kehilangan orang tua, mau cari dimana ???
-
24 Mei 2016
sakitnya kehilangan bapak di usia 23, cukup tercambuk krn saya tipikal yang selalu dekat dgn orangtua. Sekarang tinggal Mama. Kelak jika Tuhan berkehendak, semoga Tuhan kasih saya pasangan yang mencintai keluarga apalagi orangtua, jadi dia bisa mengerti.
-
25 Mei 2016
Buat cowok cowok....kan udah baca tuh komen dari cewek cewek nah yg komennya pas dgn kalian langsung aja kirimin surat sapa tau cocok dan jadianlah.
-
25 Mei 2016
orangtua kita adalah Limited Edition pemberian Tuhan,kita tidak sembarangan di berikan untuk di besarkan orangtua,,soo hal yg terbaik yg bisa kita berikan pada orangtua adalah selagi mereka masih hidup bukan sesudah pergi,,,selagi masih bisa koordinasikan dan baik bersama pasangan agar tidak terjadi salah paham...krn semakin tua orangtua kita mereka akan mengalami pola pikir kembali ketika anak2 yg ingin mendapatkan perhatian khusus,,perlakuan kita dimasa muda akan mejadi perlakuan anak kita juga dimasa kita menjadi orangtua...so cintailah orangtua karena mereka adalah Tuhan kedua dalam hidup kita,,Orangtua atau mertua sama kedudukannya...GBU
-
25 Mei 2016
Sippppp
-
25 Mei 2016
Shalom, permisi ya Joshua..meskipun aku engga bisa melihat profilmu dari profilku, aku tergerak tuk menjawab krn kondisiku mirip dng permasalahan yg kamu sampaikan.
Yg sempurna adalah tinggal berdua pasangan. Namun memang ada kondisi di mana orgtua/mertua, atau anggota keluarga lain yg cacat tak bisa mandiri, harus tinggal bersama kita.
Sebaiknya sih, kalo bisa kita dan org lain (orgtua/mertua dll) yg harus ikut bersama kita tetap bisa punya privasi sendiri2. Jika keuangan memungkinkan, mungkin bijak tuk membangun ruang santai yg dilengkapi dng TV bagi org2 tsb. Tapi klo ga bisa, ya memang org itu jadi hrs membaur dng kita dan pasangan. Ga papa sih, krn kita masih bisa memanfaatkan taman, teras tuk privasi kita. Di akhir pekan, usahakan bisa berduaan dng pasanganlah barang 2 atau 3 jam di luar rumah misal di mal. Jadi, kita tetap bisa hidup berdampingan scr damai dng org2 yg kita/pasagan kita bawa tsb.
25 Mei 2016 diubah oleh ANITA089
-
25 Mei 2016
Iya tks Anita