menghadapi orang munafik
-
5 Juni 2016
Orang memilih jadi Munafik ya karena mungkin itu adalah pilihannya, banyak yang seperti itu, menghadapinya? tentu kalau kita sudah bisa bilang orang itu munafik, berarti kita sudah sering mendengarkan omongannya yang sering menjelekan orang lain, bermuka dua dsb, lebih baik gak usah diambil pusing, gak usah dianggap omongannya, toh kita udah tahu memang dia selalu berbuat hal seperti itu, kalau sampai sudah mencoba untuk menegurnya dengan cara halus tapi tidak mempan ya kalau bisa jauhin saja, jangan sampai kita terbawa hal yang negatif juga dari omongannya dan akhirnya terpengaruh.
-
5 Juni 2016
Kl sy menghadapi org munafik, cukup 'ksh catatan' aja dlm hati sy... Utk berhati2 interaksi dng org tsb dan berbicara seperlunya saja.
-
5 Juni 2016
Kalau menurutku dimana pun itu selalu ada orang yang seperti itu. Tp paling baik adalah jaga jarak. Itu lebih aman. Tp bukan memusuhinya. He...he... susah seh...
-
5 Juni 2016
Smua org pasti pernah jumpa org spt itu,ga plu di balas,ingat aj pd firman Tuhan yg mengatakan bahwa syapa yg menabur di tanah yg baik maka hasilnya akn baik jg,sdgkn org yg menabur di tanah yg buruk mk hslnya akn buruk..klo qt memberikan kebaikan bagi org lain bkn org itu yg balaskan kebaikan qt melainkan Tuhan melalui org lain,dan kalau dy membalaskan dengan kejahatan dy sendiri yg mendapat ganjarannya..saat ini pun ak sdg menghadapi org munafik,tp buat ku ga masalah..Tuhan akn membiarkan ak melihat ganjaran apa yg akn dy dapatkan.
ak biarkan dy spt ini,dan ak gkn mw mengatakan spt apa dy,biarlah org tw spt apa tabiatnya tnp hrs tw dr ak..kan dy sendiri yg menanggung doaanya#keep praying intinya,good luck
-
5 Juni 2016
Dosanya mksd ku
-
5 Juni 2016
orang2 munafik pasti ada bisa karna iri hati atau karena suka menggosip.
Jika karna iri hati, dia cenderung menjatuhkan kita atau setidaknya image kita dibuat buruk didepan orang2 lain. orang seperti ini ditegur saja atau biarkan saja dgn tetap kita bersikap baik kepadanya. sehingga akhirnya dia sadar atas sikapnya yg salah. Saya setujuh dgn Narana dan Amor, lebih baik kita lbh hati2 interaksi dgnnya dan bicara seperlunyaada juga orang suka cerita buruk tentang orang lain...karena memang suka menggosip dan cerita apa saja.... saya pernah dengar cerita2 tentang orang lain yg tdk ada gunanya saya ketahui...gosiplah.
-
5 Juni 2016
Tapi seharusnya bersyukur lah kalau TUHAN ijinkan kita bertemu dengan orang dengan berbagai macem karakter dan habit. Dari mereka kita bisa belajar apa positif dan negatifnya jika diperlakukan demikian oleh orang lain. Dan kita juga jadi belajar dan bertindak berhati-hati untuk berbuat demikian kepada orang lain.
Untuk menghadapinya, kalau saya pribadi sih tergantung siapa orangnya.
1. Kalau sebaya atau lebih muda, langsung aku tegur pada saat itu juga dan diingetkan berulang-ulang sepanjang doi masih seperti itu dan yang pasti kita juga harus menjadi orang yg bisa diteladani, bukan hanya bisa menegur dan menasihati..
2. Kalau lebih tua, ya paling doain aja alah.. Mau diapain lg? Mau dimarahin? Ya gak pantes :)
Berhubung saya sudah terbiasa bertemu dengan orang dan dengan segala macem karakter (apapun itu labelnya ), ya jadinya sudah terbiasa dan tetap bersyukur.
Tetap semangat aja.
Lakukanlah segala sesuatu dengan melibatkan TUHAN agar kita dimampukan dan dikuatkan serta mampu tersenyum walau tersakiti..
5 Juni 2016 diubah oleh DENI824
-
5 Juni 2016
salam damai bagi kita semua.. saya sangat senang membaca dan semua tanggapan dan jawaban saudara-saudari sekalian.. mengapa saya katakan jijik? karena saya merasa sangat aneh bagaimana seseorang mampu berbicara tentang keburukan seseorang sementara yang dia terima adalah kebaikan selama ini...
jika hanya teman atau sahabat akan sangat mudah bagi kita menjaga jarak, tapi jika mereka adalah keluarga yang terikat dengan hubungan darah, maka bagi saya seperti memakan buah simalakama.. kita jauhi, kita berdosa, tapi jika kita terus bertahan, sekuat apa kita dengan semua omongannya yang bahkan bisa membuat anggota keluarga lain menjadi berpikran negatif pula dengan kita...jika kita marah padanya, akan semakin meyakinkan tentang kebenaran buruknya kita yang da bicarakan..jika hanya diam, juga akan semakin meyakinkan omongannya adalah sebuah kebenaran...
sabar adalah sebuah kunci melewati sebuah ujian, tapi jika kesabaran tidak disertai solusi, mampukah kita bertahan? masalah datang untuk kita hadapi bukan untuk dihindari, tetapi jika setiap solusi memberikan kita rasa bersalah,, apakah yang harus kita perbuat?
-
6 Juni 2016
Wah setuju sekali dgn komen mba Natalia ini
NATALIA442 tulis:
Kalau saya sendiri juga pernah menghadapi orang2 seperti itu, bahkan sangat sering karena lingkup pekerjaan saya banyak berhubungan / berkomunikasi dgn orang banyak. Tapi saya tidak peduli krna bagi saya org munafik itu sama spt org yg punya sifat iri hati, orang yg iri dgn kelebihan org lain, orang jenis ini termasuk pribadi yg blm mengalami pemulihan dan dia tidak melihat kelebihan2 dalam dirinya sendiri krna dia terlalu berfokus pada kekurangannya sendiri.
Jika org tersebut cukup menganggu hidup kita apalagi sampai kehidupan pribadi kita pun juga dia ganggu ada baiknya kita menegur. Karena dengan cara menegur itu cukup membuktikan bahwa kita tidak semunafik yg mereka pikirkan.
-
6 Juni 2016
saudara saya pernah mengalami dan sering curhat ke saya, karna saudara saya umur cukup muda, saya terpaksa ikut campur, saya sudah berikan penjelasan sebisa mungkin, sekarang tergangtung mereka (keluarga) apa percaya atau tidak.
Saudara saya tsb saya tetap berdoa dan berusaha bersikap baik dan selalu memaafkan omongan buruk tsb. Kondisi sekarang sudah tdk omongan buruk lagi karna orangnya (yg suka cerita buruk) sudah pindah kota.
Setiap kasus bisa berbeda2 proses, solusi dan hasil akhir. menurut saya yg terbaik bicarakan baik2 dengan orang tsb, bisa juga diajak orang lain utk bantu bicara. jika tidak ada solusi yg memuaskan, kita hanya bisa tetap bersikap baik dan berdoa, berharap waktu dan pertolongan Tuhan akan menunjukkan kebenaran yg sesungguhnya.
-
6 Juni 2016
Berpikiran positif itu lebih baik daripada menerka menerka sisi dari kejelekan seseorang ,jangan membalas seseorang yg telah berpikiran jelek pada kita ,yg kita lakukan tetap berbaik hati pada semua orang trutama hati kita selalu baik dimata Tuhan .
God bless .
-
16 Agustus 2016
Kalo aku sih berusaha santai aja. Biasanya sih kalo yg ngomong itu teman, aku isengin aja:"Dari mana kamu tau? Gimana ceritanya?" Terus ya aku siap2 aja, krn takutnya tau2 aku diomongin jg.
-
16 Agustus 2016
Setuju, ini yg saya lakukan
THOMAS373 tulis:
jaga jarak aja, tidak perlu jadi teman dekat, teman biasa aja, interaksi secara profesional klo dalam dunia kerja
-
17 Agustus 2016
Setuju, LEBIH BAIK TEGURAN YANG NYATA - NYATA DARI PADA KASIH YANG TERSEMBUNYI
salam hormat
NATALIA442 tulis:
Kalau saya sendiri juga pernah menghadapi orang2 seperti itu, bahkan sangat sering karena lingkup pekerjaan saya banyak berhubungan / berkomunikasi dgn orang banyak. Tapi saya tidak peduli krna bagi saya org munafik itu sama spt org yg punya sifat iri hati, orang yg iri dgn kelebihan org lain, orang jenis ini termasuk pribadi yg blm mengalami pemulihan dan dia tidak melihat kelebihan2 dalam dirinya sendiri krna dia terlalu berfokus pada kekurangannya sendiri.
Jika org tersebut cukup menganggu hidup kita apalagi sampai kehidupan pribadi kita pun juga dia ganggu ada baiknya kita menegur. Karena dengan cara menegur itu cukup membuktikan bahwa kita tidak semunafik yg mereka pikirkan.
-
17 Agustus 2016
Kalo aku sih,selalu berpikir positif,jika di depanku baik ya aku anggap dia baik,namun jika di belakangku ngomongin aku ya terserah itu urusannya dia dgn Tuhan,
Ada juga temanku luar gereja dia punya teman akrab,kemana - mana berdua,tetapi saat dia sendiri bersamaku dia ngomongin yg jelek2,dia mengiyakan segala yg temannya lakukan,agar temannya itu tetap baik,
Ya temanku itu aku nasehati loh,dan dari situ aku tau karakternya dia,jadi kalo ngobrol sebatas obrolan biasa,Karna aku tidak suka ngomongin org di belakang,jika aku melihat sendiri pada yg di lakukan temanku g benar ya aku tegur 4 mata dgn sopan,selalu aku dahului kata maaf,
17 Agustus 2016 diubah oleh ELISA859
-
17 Agustus 2016
Setuju sekali :D
ARDI898 tulis:
Kenapa juga memikirkan orang yang munafik ? menurut saya sih sebaiknya berbasa basi sebentar untuk bisa menutup pembicaraan , setelah itu lupakan. saya kira orang yang senang membicarakan orang lain (apalagi keburukannya) kepada kita ; dia juga akan membicarakan kita didepan orang lain.
-
17 Agustus 2016
Ada pepatah Spanyol yang pernah saya baca walaupun hanya sekilas saja, kira kira intinya begini:
"Ketika seseorang membicarakan keburukan orang lain kepada anda suatu saat akan membicarakan keburukan anda kepada orang lain"
Kalau saya pribadi menanggapinya dengan senyum saja , atau berkata masak sih apa kamu tahu sendiri, karena sifatnya subyektif saya tidak langsung mempercayainya, dan mengalihkan pembicaraan ke topik lain.