gelora angin
-
6 Juni 2016
wahai rembulan yang elok bagaikan bidadari yang menyulam setiap doa dan harapan.
engkau adalah saksi bisu bagi setiap peristiwa yang terjadi disegala tempat.
setiap detik matamu tak pernah senyap, sekalipun awan gelap menyiksa pandangan mu,
lembut sinarmu yang jatuh tepat diatasku...
waktu yang tak lama kulalui untuk bercerita bersamamu.
sebab sekejap saja tubuh ini terkulai dan telelap bersama kekuatan malam...
tapi, yang tak dapat ku pahami hingga kini...
setiap malam engkau tiada lelah tuk menahan badai dan gemuruh yang mengamuk dilangit....
agar tempat ku berayun dan menatap tak di gonjang-ganjingkan awan yang terhuyung-huyung sana dan kemari...
sebab yang Maha Kuasa telah menetapkan mu,
ya, sebab kepadamu telah dibeerikan tempat untuk bertahta
sinarmu, ya hangatkan kesunyian ku,
sebab, sumbu pelita mu tak'an pernah padam,
dan... walaupun dibayangi hujan dan diselimuti badai...
Cahaya mu mampu menembus s'tiap ketakutan yang bersembunyi,
Apakah arti kehadiran pelita mu selalu,
Apakah kehangatan mu setiap waktu,
Bagaimanakah cara mu tersenyum,
di manakah letak persembunyian mu...
tanganku tak mampu membelai keindahan mu.
senduku melantunkan asmara kelabu..
ku menatapi kesetiaan mu di balik bayang-bayang semu,
ingin ku berlari sampai menguras seluruh kemampuan ku...
hingga bayangan kupun tak mampu...
aku hanya seorang penikmat,
Bila malam mengumpulkan kabut di sekitarmu,
kau berusaha berlari dibalik gulungan-gulungan itu,
sepertinya ada cerita yang ingin kau pamerkan...
aku menyaksikannya diatas butiran daun daun,
tangan mu melambai-lambai tanda isyarat..
kekuatan mu membelah ketakutan dan harapan,
ya, aku hanya penikmat yang terus bertanya...
mencari entah tiada henti,
bertanya hingga tak terpedulikan...
menuntut yang selalu tak perlu.
6 Juni 2016 diubah oleh MARPAUNG019
-
6 Juni 2016
wahai hujan yang sedang membasahi kota ku ..
tolong lanjutkan dong ito..
#pertamax
-
6 Juni 2016
VERONIKA622 tulis:
wahai hujan yang sedang membasahi kota ku ..
tolong lanjutkan dong ito..
#pertamaxhasrat mu tertumpah menyelimuti kekeringan suasana...
menjelajahi alamku, mengubur semua kegelisahan yang menyiksa..
dimanakah ku temukan kesejukan itu,
bila kau berlari, seluruhnya merunduk...
negeri ini bagaikan taman bagimu...
biarlah gerayangan mu mengisi hidupku...
sebab perkasa aliran mu deras mengucur ke dasar bumi...
oh hujan yang sedang menggenangi negeri...
bawalah kenimatan dari dasar bumi bersamaan dengan tujuan mu..
sebab ku menantikannya,
sebab ku menuliskannya,
dan ku menggambarkannya diatas awan.
6 Juni 2016 diubah oleh MARPAUNG019
-
6 Juni 2016
Puisinya bagus2. Kalo boleh kasih saran bgm kalo puisinya dibuat jd satu topik khusus karya Bro Marpaung jd puisi yg sdh dibuat sebelumnya tidak tenggelam oleh byknya topik baru. Saat ada puisi baru Bro Marpaung kita masih bs membaca kembali puisi2 yg dibuat sebelumnya.
-
8 Juni 2016
KATHARINA781 tulis:
Puisinya bagus2. Kalo boleh kasih saran bgm kalo puisinya dibuat jd satu topik khusus karya Bro Marpaung jd puisi yg sdh dibuat sebelumnya tidak tenggelam oleh byknya topik baru. Saat ada puisi baru Bro Marpaung kita masih bs membaca kembali puisi2 yg dibuat sebelumnya.
ide yang baik sekali.
terimakasih buat saran sis...