????PUSING???? [PUISI SINGKAT]

Lepaskan sj dia biarkan pergi

Jgn kamu mencegahnya

Nanti kamu dibuatnya menangis

Nanti kamu dibuatnya menderita

Jgn jd bodoh hny krn cinta

Waktu ga mgkn berulang

buatlah lbh berwarna dg tawa n sukacita...

Senin, 25 Sep' 2017

Ketika tidak ada lagi air mata yang keluar,

penolakan itu membebaskan kita dari derita yang bernama "Cinta"

Yang satu pamulang, yang satu bekasi

Sepakat bertemu dicikini semua demi jalinan kasih

Yang satu musisi, yang satu psikolog

Saat hati bertemu spontan bilang ya auloh

Sungguh semua seperti kebetulan

Semua bermula dari percakapan

Lima kata berlalu kini timbul godaan

Kini waktu pun tak berlaku

Saat meleleh seperti membeku

Dan perbincangan ini pun tak kan pernah berlalu

Ini tentang kisah dua mata hati

Mata yang menagih janji

Ini tentang janji ingin hati-hati

Kini mata menagih arti

Puisi Adalah Tempat Berteduh Yang Paling Indah....

Sebuah rasa yang membungkam kata

Jika dingin di malam hari menggiurkan kita di sini, untuk bisa bercinta

Masih banyak ruang dan waktu agar kita bisa menyatu, gunakan logika

Lihatlah isi hatiku, telusuri apa mauku

Sadarlah kau, bila aku minta apa yang tak bisa kau berikan maka aku akan terus memaksa

Hingga kau sadar apa yang memang aku mau

Beribu kata indah telah aku ramu agar kita bisa singkirkan nafsu demi dosa

Sirkumstansial ke-2

Kadang saya bingung,

tetapi karena bingung,

saya bingung...

Apa telah yang membuat saya bingung.

Aku disini

Engkau disana

Aku pergi kesana

Engkau datang kesini

Kita tak pernah jumpa

Jua tak bertatap muka

Kita sama

Melakukan hal yang berberda

Aku melihat dan pergi

Engkau datang memandang dan hilang

Terkadang mampir sebentar

Bercengkrama dunia cerita

Ahh.. Begitu lah jumpa fans di dunia kita

Jk

Semburat sinar mentari memanggil dari balik celah jendela.

Mengantarkan kehangatan kepada hati yang telah membeku.

Sang bayu mulai berhembus pelan,

membisikkan sebuah puisi.

Sebuah puisi cinta yang pernah diukir indah.

Pada dinding dua hati..

Sebuah puisi cinta yang perlahan menjadi samar dan mulai terlupakan.

Ketika sang surya menampakkan sinarnya

Kulepaskan genggaman kelamnya malam  

Bergegas bangkit menyambut sang fajar,

dan melangkah bersama pagi...        

Ketika hati yang hampa mulai bercahaya  

Semburat cinta menghangatkan sukma

Menatap riak lembayung mewarnai asa,

Mengharap rasa ini tak 'kan pernah sirna...

Jika ini tentang sebuah rasa

Kau mungkin akan bertanya

Adakah itu antara aku dan kau

Atau mungkin antara kau dan dia

Lalu kau akan.merasa lelah

Muak mengulang pertanyaan yg sama

Sampai suatu hari nanti

Di dinding kosong itu

Kau tuliskan aksaramu

Bisu.....

Tak bermakna

Di taman mawar kita Nda

Masih kulihat kau

Menggunting rapi ranting-ranting mawar kita

Dan selalu...selalu kau akan bertanya...

Apakah mawar yg layu ini kugunting juga??

Agar kelak cepat berganti dg mawar yg baru

Dan aku....seperti biasa menjawab

Jangan,biarkan saja mawar itu gugur sendiri

Dan kau..seperti biasa

Akan menurutinya

Nda,kau tahu...

Sampai hari ini aku masih disini

Di taman mawar kita...

Berharap melihatmu lagi

Menggunting rapi mawar-mawar kita

Bertanya seperti biasa

Dan aku akan memberi jawaban yg sama

Ratusan hari....ribuan hari

Ah...Nda

Mengapa kau biarkan

Aku menunggu begitu lama

Sendiri....

Di antara mawar-mawar kita

Waktu berjalan begitu cepat.

Hingga saya tak lagi mampu menghitungnya.

Banyak kisah yang sudah tertulis,

menghiasi lembar demi lembar kehidupan kita.

Namun...

Terkadang terbersit harap..akan ada satu titik.

Titik dimana garis waktu kita sama-sama terhenti dan bertemu.

Satu titik waktu dimana kita sama-sama bisa berhenti,

Meninggalkan semua yang ada.

Bravo.....bagus juga yaaaa ...

Episode 1

Ini sesapan terakhir....

Aku takkan meminumnya lagi

Meski mungkin nikmat

Aku memilih membuangnya

Dinding ini sudah kosong...

Tak lagi ada goresan tentangmu

Aku hapus semua

Semudah menghapus tulisan di papan tulis

Episode 2

Bekas sendokmu masih utuh

Tinggalah bibir di rona gelasmu

Haruskah aku terus mengeluh....

Sedangkan sukmaku memberontak untuk lepas

Goretan pagar beratap tembikar

Dulu...bayang2mu masih mewayang

Tiada lagi...berkat waktu nan kekar

Tinggalah awang2...

Jika hari ini adalah hari itu

Akankah kutembus cakrawala

Diantara lembayung ufuk senja

Dan ku-ubah cerita

Laksana mimpi2 malam durjana

Berselimut hasrat dan rindu

Jika kata telah habis bicara

Kukumpulkan dalam aksara

Semoga kata yg tak bersuara

Berubah makna dalam kumpulan aksara

Jika pikirmu ini tentang kebencian dan amarah

Kau sungguh salah melihat hatiku

Padahal aku sudah telanjang dihadapanmu

Kau saja yg enggan mengulitiku

Melumat rajutanku

Celaka......

Kau buat perahuku benar2 patah

Setelah lelah mengembara

Tak punya singgahan dermaga

Sudahlah.....

Kubawa saja mengitari lautan

Menantang gelombang

Mengabadikan aku tenggelam...

Maafkan aku...

Karena sesungguhnya aku mendengarmu

Hanya saja bibirku begitu kelu

Tak mampu memberimu satu jawabanpun

Kumohon....

Jangan lagi bertanya

Bukan salahmu...

Bukan karenamu...

Bukan juga tentangmu....

CHRISTIAN983 tulis:

Semakin keras ku memanggilmu

Semakin rapat kau tutupi telingamu

Bicaralah sekalipun dg setengah hati

Setidaknya supaya aku tau dimana salahku

Tentang sebuah batas,

yang sebenarnya tetap selalu ada,

meskipun tampak samar..

Hingga engkau sulit untuk melihatnya.

Karena butuh hati untuk melihat...

Bukan mata.

Semoga engkau tak terluka,

karena batas itu dapat memberi jejas.

jejas yang dalam.

Saat engkau melewatinya.

Sang senja telah berubah..

Digantikan malam menjadi gelap gulita

Tetiba, rasa sepi mulai terasa

Trulang memori yang dulu “katanya” cinta

Akh.. ingatan ini bukan tentang luka

Bukan juga tentang rasa yang kini telah tiada

ingatan ini tentang aku, yang tak lagi berusaha

Ingatan ini tentang hatiku yg telah mati rasa..

Senja memang selalu berubah

Berganti temaram...kelam

Tapi haruskah hatimupun berubah

Membeku...dingin

Tak berasa....

Tak lagi tahu

Apa itu luka....

Apa itu cinta

Sementara malam selalu berjanji padamu

Esok mentari hangat membalut hatimu

Agar kau selalu ingat

Tentang luka

Dan juga tentang cinta....

Terlalu samar jejakmu...

Diantara tapak2 kakimu

Hampir tak kulihat ada batas

Yang katamu selalu "ada"

Padahal sepert katamu...

Aku melihatnya dengan "hati"

Tapi tetap saja

Samar-samar

Kau benar

Aku.....sungguh terluka

Ijinkan saya memiliki ingatan itu,

meski hanya sejenak.

Dan...

Biarkanlah berlalu

Melewati jejak berpeluh kakimu

Bukankah kau sudah begitu lelah

Berlari terus menggapai asamu

Ridakkah kau merasa lelah

Dengan permainan ini

Usailah...

Waktumu bukanlah disini lagi....