Mohon Dukungannya Tolak LGBT terkait Surat Pastoral PGI
-
28 Juni 2016
sist, aku kok gak bisa buka pernyataan PGI y?? aku pengen tau apa isinya Pernyataan PGI tersebut??
TATA332 tulis:
shalom teman-teman generasi muda maupun tua . kami generasi muda Kristen yang ada di dalam Breakthrough Generation dan Kamar Kreatif Indonesia akan melakukan survey berkaitan dengan Surat PGI No. 360/PGI-XVI/2016 tanggal 17 Juni 2016 yang didalamnya memuat Pernyataan Pastoral PGI tentang LGBT (Lesbi, Guy, Bisex dan Transgender)
kami meminta teman-teman semua untuk dapat bersama-sama mangambil sikap tentang surat tersebut dengan cara mengisi form :
docs.google.com/forms/d/1aPiuM ... =mail_form_linkklik linknya dan isi semua pertanyaan yang didalamnya, didalam Link tersebut di atas memuat link download surat PGI dan hasil dari survey yang berisi sikap kita , akan di kirimkan kepada Pimpinan yang ada di PGI agar dapat menjadi pertimbangan dan ditindaklanjuti oleh PGI.
kami menargetkan ada 2.000 orang lebih mengisi survey ini.
terima kasih partisipasinya .
Godbless -
28 Juni 2016
Sista MALIA
Ini Pernyataan Pastoral PGI tentang LGBT dari PGI
Menyikapi kontroversi yang muncul dan berkembang di kalangan gereja-gereja dan di tengah masyarakat menyangkut keberadaan LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual dan Transgender), Majelis Pekerja Harian PGI menyampaikan beberapa pertimbangan sebagaimana tertera di bawah. Disadari bahwa sikap dan ajaran gereja mengenai hal ini sangat beragam, dan pertimbangan-pertimbangan ini tidaklah dimaksudkan untuk menyeragamkannya. Pertimbangan-pertimbangan ini justru sebuah ajakan kepada gereja-gereja untuk mendalami masalah ini lebih lanjut. MPH-PGI akan sangat berterima kasih jika dari hasil pendalaman itu, gereja-gereja dapat memberikan pokok-pokok pikiran sebagai umpan balik kepada MPH-PGI untuk menyempurnakan Sikap dan Pandangan PGI mengenai masalah ini.
Pengantar
1. Manusia adalah gambar dan citra Allah yang sempurna. Sebagai citra Allah yang sempurna, manusia memiliki harkat dan martabat yang harus dihormati dan dijunjung tinggi.
2. Allah menciptakan manusia, makhluk dan segala ciptaan yang beranekaragam dan berbeda-beda satu sama lain. Kita hidup dalam keanekaragaman ras, etnik, gender, orientasi seksual dan agama. Keanekaragaman ini adalah sebuah realitas yang Allah berikan kepada kita, yang seharusnya bisa kita terima dengan sikap positif dan realistis.
3. Bersikap positif dan realistis dalam keanekaragaman berarti kita harus saling menerima, saling mengasihi, saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain. Bersikap positif dan realistis terhadap keanekaragaman yang Allah berikan berarti kita berupaya memahami dan menerima dalam kasih segala perbedaan yang ada. Bersikap positif dan realistis terhadap kenekaragaman berarti kita melawan segala bentuk kebencian, ketidakadilan, diskriminasi, eksploitasi dan penindasan terhadap sesama manusia, segala makhluk dan segenap ciptaan Allah. Sebaliknya kita berupaya mendialogkan segala perbedaan itu tanpa prasangka negatif. Bersikap positif dan realistis berarti kita menjaga dan memelihara persekutuan manusia yang beranekaragam ini agar mendatangkan kebaikan bagi umat manusia, bagi segala makhluk dan bagi bumi ini.
Titik Tolak
4. Membicarakan kaum LGBT adalah membicarakan manusia yang merupakan ciptaan Allah yang sangat dikasihi-Nya.
5. Keberadaan manusia dengan kecenderungan LGBT merupakan sebuah fenomena yang ada sejak masa lalu. LGBT bukan produk kebudayan modern; bukan juga produk kebudayaan Barat. Fenomena LGBT ini ada dalam masyarakat kita dan secara sosio-antropologis LGBT ini sudah sejak dulu diakomodasikan dalam budaya beberapa suku di dalam masyarakat kita.
6. Ketika kita menghadapi persoalan moral, salah satu masalah terbesar muncul dari cara kita melakukan interpretasi terhadap teks Kitab Suci. Penafsiran terhadap teks Kitab Suci yang tidak mempertimbangkan maksud dan tujuan dari teks yang ditulis oleh para penulis Kitab Suci berpotensi menghasilkan interpretasi yang sama sekali berbeda dari tujuan teks itu ditulis. Berkenaan dengan LGBT, Alkitab memang menyinggung fenomena LGBT, tetapi Alkitab tidak memberikan penilaian moral-etik terhadap keberadaan atau eksistensi mereka. Alkitab tidak mengeritisi orientasi seksual seseorang. Apa yang Alkitab kritisi adalah perilaku seksual yang jahat dan eksploitatif yang dilakukan oleh siapa pun, termasuk yang dilakukan kaum heteroseksual, atau yang selama ini dianggap ‘normal’. Pesan utama ceritera penciptaan Adam dan Hawa (Kejadian 1:26-28; 2:18, 21-24), misalnya, adalah tentang cikal bakal terjadinya institusi keluarga dan bahwa manusia diberi tanggungjawab untuk memenuhi dan memelihara bumi. Ceritera ini sama sekali tidak ditujukan untuk menolak keberadaan kaum LGBT.
7. Ada beberapa teks lain dalam Alkitab yang diinterpretasikan secara kurang tepat sehingga ayat-ayat itu seolah menghakimi kaum LGBT. Padahal melalui interpretasi yang lebih akurat, kritikan Alkitab dalam ayat-ayat tersebut justru ditujukan pada obyek lain. Contohnya: Alkitab mengeritisi dengan sangat keras ibadah agama kesuburan (menyembah Baal dan Asyera, Hakim-hakim 3:7; 2Raja-raja 23:4) oleh bangsa-bangsa tetangga Israel pada masa itu, yang mempraktekkan semburit bakti yaitu perilaku seksual sesama jenis sebagai bagian dari ibadah agama Baal itu (Ulangan 23:17-18); demikian juga terhadap penyembahan berhala Romawi di zaman Perjanjian Baru (Roma 1:23-32). Alkitab juga mengeritisi sikap xenofobia masyarakat Sodom terhadap orang asing dengan cara mempraktekkan eksploitasi seksual terhadap mereka yang sesama jenis. Tujuannya adalah mempermalukan mereka (Kejadian 19: 5-11 dan Hakim-hakim 19:1-30). Oleh karena itu bagian-bagian Alkitab ini tidak ditujukan untuk menyerang, menolak atau mendiskriminasi keberadaan kaum LGBT. Teks-teks Alkitab lainnya, yang sering dipakai menghakimi kaum LGBT adalah Imamat 18:22; 20:13; 1Kor 6:9-10; 1Tim 1:10). Apa yang ditolak dalam teks-teks Alkitab itu adalah segala jenis perilaku seksual yang jahat dan eksploitatif, yang dilakukan oleh siapa pun, atas dasar apa pun, termasuk atas dasar agama, dan ditujukan terhadap siapa pun, termasuk terhadap perempuan, laki-laki dan anak-anak.
Rekomendasi
8. PGI mengingatkan agar kita semua mempertimbangkan hasil-hasil penelitian mutakhir dalam bidang kedokteran dan psikiatri yang tidak lagi memasukkan orientasi seksual LGBT sebagai penyakit, sebagai penyimpangan mental (mental disorder) atau sebagai sebuah bentuk kejahatan. Pernyataan dari badan kesehatan dunia, WHO, Human Rights International yang berdasarkan kemajuan penelitian ilmu kedokteran mampu memahami keberadaan LGBT dan ikut berjuang dalam menegakkan hak-hak mereka sebagai sesama manusia. Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) mengacu pada Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia edisi II tahun 1983 (PPDGJ II) dan PPDGJ III (1993) bahwa LGBT bukanlah penyakit kejiwaan. LGBT juga bukan sebuah penyakit spiritual. Dalam banyak kasus, kecenderungan LGBT dialami sebagai sesuatu yang natural yang sudah diterima sejak seseorang dilahirkan; juga ada kasus-kasus kecenderungan LGBT terjadi sebagai akibat pengaruh sosial. Sulit membedakan mana yang natural dan mana yang nurture oleh karena pengaruh sosial. Meskipun demikian, bagi banyak pelaku, kecenderungan LGBT bukanlah merupakan pilihan, tetapi sesuatu yang terterima (given). Oleh karena itu, menjadi LGBT, apalagi yang sudah diterima sejak lahir, bukanlah suatu dosa, karena itu kita tidak boleh memaksa mereka bertobat. Kita juga tidak boleh memaksa mereka untuk berubah, melainkan sebaliknya, kita harus menolong agar mereka bisa menerima dirinya sendiri sebagai pemberian Allah.
9. Gereja, sebagai sebuah persekutuan yang inklusif dan sebagai keluarga Allah, harus belajar menerima kaum LGBT sebagai bagian yang utuh dari persekutuan kita sebagai “Tubuh Kristus”. Kita harus memberikan kesempatan agar mereka bisa bertumbuh sebagai manusia yang utuh secara fisik, mental, sosial dan secara spiritual.
10. PGI menghimbau gereja-gereja agar mempersiapkan dan melakukan bimbingan pastoral kepada keluarga agar mereka mampu menerima dan merangkul serta mencintai keluarga mereka yang berkecenderungan LGBT. Penolakan keluarga terhadap anggota keluarga mereka yang LGBT berpotensi menciptakan gangguan kejiwaan, menciptakan penolakan terhadap diri sendiri (self-rejection) yang berakibat pada makin meningkatnya potensi bunuh diri di kalangan LGBT.
11. Selama ini kaum LGBT mengalami penderitaan fisik, mental-psikologis, sosial, dan spiritual karena stigamatisasi agama dan perilaku kekerasan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat. Mereka menjadi kelompok yang direndahkan, dikucilkan dan didiskiriminasi bahkan juga oleh negara. Gereja harus mengambil sikap berbeda. Gereja bukan saja harus menerima mereka, tetapi bahkan harus berjuang agar kaum LGBT bisa diterima dan diakui hak-haknya oleh masyarakat dan negara, terutama hak-hak untuk tidak didiskriminasi atau dikucilkan, perlindungan terhadap kekerasan, hak-hak untuk memperoleh pekerjaan, dan sebagainya. Para pemangku negara ini harus menjamin agar hak-hak asasi dan martabat kaum LGBT dihormati! Kaum LGBT harus diberikan kesempatan hidup dalam keadilan dan perdamaian.
12. PGI menghimbau agar gereja-gereja, masyarakat dan negara menerima dan bahkan memperjuangkan hak-hak dan martabat kaum LGBT. Kebesaran kita sebagai sebuah bangsa yang beradab terlihat dari kemampuan kita menerima dan menolong mereka yang justru sedang mengalami diskriminasi dan ketidakadilan. Meskipun demikian, PGI sadar bahwa gereja dan masyarakat Indonesia belum bisa menerima pernikahan sesama jenis. PGI bersama dengan warga gereja dan segenap warga masyarakat masih memerlukan dialog dan percakapan teologis yang mendalam menyangkut soal ini.
Penutup
13. LGBT pada dirinya sendiri bukanlah sebuah persoalan. LGBT menjadi persoalan karena kitalah yang mempersoalkannya. Kitalah yang memberinya stigma negatif. Oleh karena itu dibutuhkan sikap yang matang, rendah hati, rasional serta kemampuan bersikap adil dalam menyikapi kasus ini. Kita harus menjauhkan diri dari kecenderungan menghakimi atau menyesatkan siapa pun. Sebaliknya, kita harus belajar membangun persekutuan bangsa dan persekutuan umat manusia yang didasarkan pada kesetaraan dan keadilan.
14. Demikianlah pernyataan pastoral ini kami sampaikan pertama-tama kepada gereja-gereja di Indonesia, dan juga kepada masyarakat Indonesia seluruhnya. Kiranya gereja-gereja terus mengarahkan diri pada tuntunan Roh Kudus untuk memperdalam pemahaman dan memperkuat komitmen iman menyangkut penerimaan kaum LGBT.
Jakarta, 28 Mei 2016
a.n Majelis Pekerja Harian PGI
-
28 Juni 2016
Dari dulu saya sudah menolak lgbt.
Teringat skitar 10 tahun yg lalu waktu sms teman saya:
Saya: Dmn broh?Lagi apa?
Tmn: rmh, lgbt nih.
Dari situ saya tidak ada sms2 lg tmn saya itu setelah tau dia lgbt :3
-
28 Juni 2016
Wow...sangat kaget Kalau PGI bisa mengeluarkan pernyataan spt ini ....ada apa dg PGI???
kenapa Alkitab bukan menjadi pedoman utama melainkan pemgetahuan. Kalo baca ayat firman Tuhan itu jelas bahwa prilaku yg mengacu spt LGBT itu adalah suatu kekejian dan dosa, bukan dipakai utk menghakimi Lgbt melainkan utk meluruskan jalan yg salah dan menegurnya dan membawa pertobatan.
Kenapa PGI bukan membahas dan mencari cara agar mereka bisa merangkul LGBT dan membawa pertobatan ? Membuat lembaga konseling buat Lgbt?
Melatih jemaat bagaimana harus bersikap yg benar ketika mengetahui ada orang dekat atau disekitarnya menunjukan tanda2 Lgbt?
28 Juni 2016 diubah oleh LINS711
-
28 Juni 2016
Tercengang...
Jangan2 anggota PGI nya banyak yg LGBT juga, tanda-tanda akhir jaman ini namanya X_X
-
28 Juni 2016
Ketika mendapat berita ini organisasi kami langsung ambil sikap tegas, meminta klarifikasi dari PGI, tapi menurut saya jawaban PGI blunder sehingga beberapa dari Pdt mengusulkan agar keluar dari PGI kalau PGI tidak tegas.
Nanti coba saya sharekan disini penolakan terhadap pernyataan PGI dari beberapa Pdt dengan pakar Seksologi.
Nanti kalau ada yang menambahkan point-point tersebut sangat bagus.
Organisasi kami memiliki pelayanan LGBT dengan pesakitan yang cukup banyak.
Kemungkinan pimpinan tertinggi kita ini tidak pernah bersentuhan dengan para LGBT sehingga mereka tidak tau dampaknya yang sangat menakutkan.
LINS711 tulis:
Wow...sangat kaget Kalau PGI bisa mengeluarkan pernyataan spt ini ....ada apa dg PGI???
kenapa Alkitab bukan menjadi pedoman utama melainkan pemgetahuan. Kalo baca ayat firman Tuhan itu jelas bahwa prilaku yg mengacu spt LGBT itu adalah suatu kekejian dan dosa, bukan dipakai utk menghakimi Lgbt melainkan utk meluruskan jalan yg salah dan menegurnya dan membawa pertobatan.
Kenapa PGI bukan membahas dan mencari cara agar mereka bisa merangkul LGBT dan membawa pertobatan ? Membuat lembaga konseling buat Lgbt?
Melatih jemaat bagaimana harus bersikap yg benar ketika mengetahui ada orang dekat atau disekitarnya menunjukan tanda2 Lgbt?
-
28 Juni 2016
Wow, cukup menggelikan yh organisasi gereja setingkat PGI bisa mengeluarkan surat jenis begini. Ini cukup membuktikan kalau kaum LGBT itu banyak yg cerdas, punya posisi penting sbg pembuat kebijakan n mampu melakukan propaganda dari mana saja. PGI aja berhasil mereka yakinkan bahwa menjadi LGBT itu ga ada salahnya dan tidak dilarang, jd penasaran nih ama gebrakan dan propaganda kaum ini selanjutnya pasti lebih spektakuler lagi.
Btw kalau surat PGI ini tidak direvisi, IMHO sepertinya bakalan lebih banyak lg pihak yg salah paham dgn PGI dan juga Kekristenan. Speechless...28 Juni 2016 diubah oleh TATA304
-
28 Juni 2016
Mungkin mereka terlalu lelah memimpin dan perlu piknik To....
Kita doakan saja mereka
ANGGIAT082 tulis:
Tercengang...
Jangan2 anggota PGI nya banyak yg LGBT juga, tanda-tanda akhir jaman ini namanya X_X
-
28 Juni 2016
LGBT MEMANG SEBUAH FENOMENAH = "Oleh karena itu, menjadi LGBT, apalagi yang sudah diterima sejak lahir, bukanlah suatu dosa, karena itu kita tidak boleh memaksa mereka bertobat. Kita juga tidak boleh memaksa mereka untuk berubah, melainkan sebaliknya, kita harus menolong agar mereka bisa menerima dirinya sendiri sebagai pemberian Allah."
lebih baik kita bantu LGBT tersebut:
jika laki laki yang agak kemayu, yiah diajak macul ato ngaduk semen, biar tangannya kapalan dikit, lumayan bantu pembangunan gereja
jika laki laki yang tertariknya ama laki laki, inih yang repot. mungkin sebagai sesama laki laki bisa diingatkan "jangan tertarik sama sya, itu dosa". nah utk wanita mungkin bisa membantunya agar laki laki tersebut bisa tertarik ama wanita.
-
28 Juni 2016
coba di cek dulu yg tandatangan tuh pernyataan siapa?? trus cek kehidupan nya gimana?? bisa jadi org lgbt atau org yang disayang nya ada lgbt sehingga dia berusaha membuat orang lain bisa menerima lgbt menjadi suatu kehidupan wajar. yang pasti yang udah tau lgbt dosa ayooo.. perkuat barisan iman untuk melawan dengan cara berdoa, menolak hal2 berbau lgbt dan berjaga2.
-
28 Juni 2016
Nah itu dia kak. Saudara tiri kita aja menolak loh. Masa kita menerima LGBT?? Sedangkan di ajarin kita juga dilarang beristri/bersuami dua atau lebih. Apalagi LGBT. Mohon dukungan nya ya kak. Isi form nya :)
TATA304 tulis:
Wow, cukup menggelikan yh organisasi gereja setingkat PGI bisa mengeluarkan surat jenis begini. Ini cukup membuktikan kalau kaum LGBT itu banyak yg cerdas, punya posisi penting sbg pembuat kebijakan n mampu melakukan propaganda dari mana saja. PGI aja berhasil mereka yakinkan bahwa menjadi LGBT itu ga ada salahnya dan tidak dilarang, jd penasaran nih ama gebrakan dan propaganda kaum ini selanjutnya pasti lebih spektakuler lagi.
Btw kalau surat PGI ini tidak direvisi, IMHO sepertinya bakalan lebih banyak lg pihak yg salah paham dgn PGI dan juga Kekristenan. Speechless...
-
28 Juni 2016
Wkwkwkwk. LGBT alias lagi bete ya bang??.
FERNANDO207 tulis:
Dari dulu saya sudah menolak lgbt.
Teringat skitar 10 tahun yg lalu waktu sms teman saya:
Saya: Dmn broh?Lagi apa?
Tmn: rmh, lgbt nih.
Dari situ saya tidak ada sms2 lg tmn saya itu setelah tau dia lgbt :3
-
28 Juni 2016
Yup stuju sis. Merangkul lbh tepat daripada menyetujui. PGI kekurangan hikmat kh atau ... hny bapak2 yg di pgi yg tau..
LINS711 tulis:
Wow...sangat kaget Kalau PGI bisa mengeluarkan pernyataan spt ini ....ada apa dg PGI???
kenapa Alkitab bukan menjadi pedoman utama melainkan pemgetahuan. Kalo baca ayat firman Tuhan itu jelas bahwa prilaku yg mengacu spt LGBT itu adalah suatu kekejian dan dosa, bukan dipakai utk menghakimi Lgbt melainkan utk meluruskan jalan yg salah dan menegurnya dan membawa pertobatan.
Kenapa PGI bukan membahas dan mencari cara agar mereka bisa merangkul LGBT dan membawa pertobatan ? Membuat lembaga konseling buat Lgbt?
Melatih jemaat bagaimana harus bersikap yg benar ketika mengetahui ada orang dekat atau disekitarnya menunjukan tanda2 Lgbt?
-
28 Juni 2016
Siip sis...
TATA332 tulis:
Nah itu dia kak. Saudara tiri kita aja menolak loh. Masa kita menerima LGBT?? Sedangkan di ajarin kita juga dilarang beristri/bersuami dua atau lebih. Apalagi LGBT. Mohon dukungan nya ya kak. Isi form nya :)
-
29 Juni 2016
Salah satu yang keliru dari menterjemahkan ayat Alkitab oleh PGI :
Imamat 18:22 "Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian."
PGI katakan : "Apa yang ditolak dalam teks-teks Alkitab itu adalah segala jenis perilaku seksual yang jahat dan eksploitatif,...."
di ayat tsb tdk ada unsur EKSPLOITATIF, ataupun pemaksaan. "JANGAN ENGKAU TIDUR DENGAN ..." bahasa lainnya "jangan engkau berhubungan seks sesama pria, itu dosa /kekejian"
jika dibaca sampai awal pasal 18 itu adalah Firman Tuhan melalui Musa.
Sungguh "ajaib" dan aneh jika PGI mengartikan tidak apa2 tidur sesama laki asal jangan ada kejahatan dan eksplotasi padahal "Tidur sesama lelaki" saja sudah SALAH.
Gereja atau PGI mungkin sudah disusupi oleh LGBT... dan itu sudah pernah terjadi di luar negri, ternyata pimpinan gereja mereka adalah homo.
Mari kita doakan pemimpin2 PGI agar dituntun oleh Roh Kudus, amen. GBU
29 Juni 2016 diubah oleh DONNYSAM914
-
30 Juni 2016
Menanggapi surat Pastoral PGI itu adalah waktu yg tepat untuk kita menegakan Amar Ma'ruf Nahi Munkar (mengajak orang dalam kebaikan demi mencegah hal yg buruk terjadi), lgbt itu udah melenceng dr Aqidah Kristen, dan tidak sesuai dgn ajaran Junjungan kita Baginda Yesus Kristus, ini hukumnya wajib bkn sunnah lg.. :3
-
30 Juni 2016
No: 360/PGI-XVI/2016
Hal: Pengantar Pernyataan Sikap PGI
Yang terhormat
Pimpinan Gereja Anggota PGI
Di seluruh Indonesia
Salam sejahtera!
Sebagaimana kita ketahui bersama, sejak tahun lalu masyarakat Indonesia sangat ramai memperbincangkan perihal LGBT. Berbagai silang pendapat mengenai hal ini, tiba-tiba saja mengemuka, yang potensial membelah masyarakat kepada posisi pro dan kontra. MPH-PGI menerima begitu banyak pertanyaan dari berbagai kalangan tentang sikap PGI mengenai hal ini. Oleh karena beberapa pertimbangan, MPH-PGI memilih untuk lebih dahulu mempelajarinya secara konprehensif sebelum memberikan pandangan dan pertimbangan mengenai issu itu. Memang sudah ada pandangan beberapa gereja mengenai hal ini, sebagaimana terungkap dalam rekomendasi Konsultasi Teologi Nasional 2013 dan Sidang Raya 2014, tetapi masih sebatas pada himbauan untuk tidak mendiskriminasi LGBT dalam pelayanan dan ajakan untuk memperjuangkan hak-hak mereka sejalan dengan perlindungan HAM.
Setelah melalui studi dan pendalaman yang komprehensif, Sidang MPH-PGI pada 26-28 Mei 2016
sampai pada beberapa pertimbangan sebagaimana dokumen terlampir. Disadari bahwa sikap dan ajaran gereja mengenai hal ini sangat beragam, dan pertimbangan-pertimbangan ini tidaklah dimaksudkan untuk menyeragamkannya. Pertimbangan-pertimbangan ini justru sebuah ajakan kepada gereja-gereja untuk mendalami masalah ini lebih lanjut. MPH-PGI akan sangat berterima kasih jika dari hasil pendalaman itu, gereja-gereja dapat memberikan pokok-pokok pikiran sebagai umpan balik kepada MPH-PGI untuk menyempurnakan Sikap dan Pandangan PGI mengenai masalah ini. Mari kita doakan semoga Roh Tuhan menganugerahkan kebijaksanaan-Nya kepada kita dalam menggumuli masalah ini.
Atas perhatian yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.Salam dan doa,
a.n Majelis Pekerja Harian PGI
Pdt. Dr. Henriette T. H – Lebang
Ketua UmumPdt. Gomar Gultom
Sekretaris Umum______________________________________________________________________
disalin sesuai aslinya.
30 Juni 2016 diubah oleh ZEGA376
-
10 Juli 2016
Wah... PGI takut....
Ngga heran.... kl ga one world order ga mungkin terealisasi... sejak sd sdh sy baca semua... penggenapannya bbrp thn terakhir semakin mencolok.
Ayat2 yg mendukung tsb kan jg ayat yg dipakai para gay..... tolong ya... penelitian menunjukkan mayoritas penderita yg "mengidap" trend lgbt itu bukan disebabkan faktor genetik. Yg disebabkan ketidakseimbangan hormon dll hny sekian persen. Sisanya TREND IKUT2AN TREND LAMA2 JD GAYA HIDUP.
Mnrt salah satu rekan d amrik yg ex homo alias gay, itu bukan BAWAAN GENETIK NAMUN KEPINCANGAN GAYA HIDUP N ITU ADALAH DOSA.
10 Juli 2016 diubah oleh PASTELBLUE601
-
10 Juli 2016
DONNYSAM914 tulis:
Salah satu yang keliru dari menterjemahkan ayat Alkitab oleh PGI :
Imamat 18:22 "Janganlah engkau tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, karena itu suatu kekejian."
PGI katakan : "Apa yang ditolak dalam teks-teks Alkitab itu adalah segala jenis perilaku seksual yang jahat dan eksploitatif,...."
di ayat tsb tdk ada unsur EKSPLOITATIF, ataupun pemaksaan. "JANGAN ENGKAU TIDUR DENGAN ..." bahasa lainnya "jangan engkau berhubungan seks sesama pria, itu dosa /kekejian"
jika dibaca sampai awal pasal 18 itu adalah Firman Tuhan melalui Musa.
Sungguh "ajaib" dan aneh jika PGI mengartikan tidak apa2 tidur sesama laki asal jangan ada kejahatan dan eksplotasi padahal "Tidur sesama lelaki" saja sudah SALAH.
Gereja atau PGI mungkin sudah disusupi oleh LGBT... dan itu sudah pernah terjadi di luar negri, ternyata pimpinan gereja mereka adalah homo.
Mari kita doakan pemimpin2 PGI agar dituntun oleh Roh Kudus, amen. GBU
Pgi takut bro. Soalnya kaum lgbt ini semakin berpengaruh. Sasaran mrk org kristen.
-
10 Juli 2016
Duh kok agama kita bisa ikutan ribut masalah lgbt ya? Saya kira ada komen di atas yg bagus, "tidak mendukung lgbt, tapi juga tidak menolak lgbt". Walaupun saya tidak setuju pada pernyataan " lgbt itu normal".
Lgbt itu orang cacat kok. Setara dengan orang yg lahir sudah tidak punya tangan, atau kaki. Yang lahir usus sama ginjalnya jadi satu. Hanya saja orang yg sakit lbgt itu yg cacat kromosom XY nya. Masa iya kita ribut masalah mendukung dan menolak kecacatan seseorang?
Di kantor saya mengenal beberapa lgbt, meskipun ada yg sudah menikah dan punya anak.
Lalu hati hati dalam menafsirkan alkitab. Seperti halnya alquran atau kitab suci lainnya, ada bagian bagian yg hanya bisa diaplikasikan secara kontekstual, apalagi kalo acuannya perjanjian lama.
Jadi saran saya tidak perlu kita yg awam ini berdebat masalah lgbt. Anda normal, bersyukurlah! Anda ingin melindungi keluarga dari orang orang yg lgbt, sah sah saja. Tapi tidak perlulah terjebak dalam pro atau kontra. Lgbt itu cacat sejak lahir, masa ya kita mempermasalahkan "kecacatan" ciptaan Tuhan #eh #fin
-
10 Juli 2016
Kalau menurut saya kepada gereja itu janganlah buat jemaatnya seperti orang tolol apalagi sampe menyatakan dalam nama tuhan, baca alkitab jangan hanya mengambil kata-kata yang enak enak aja akan tetapi ikuti jalan ceritanya sampe selesai,
-
10 Juli 2016
Menanggapi fenomena lgbt secara keseluruhan saya sependapat dengan pernyataan PGI, ini menandakan tingkat kematangan atau kedewasaan PGI dalam mengembil keputusan dengan tidak bersikap reaktif atau menghakimi suatu kaum, melainkan melalui studi yg mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek dalam kehidupan namun tetap tidak bertentangan dengan prinsip keseluruhan alkitab.
-
10 Juli 2016
Siapakah aku, bisa menghakimi seseorang karena dia adalah LGBT?
Kita seharusnya banyak meminta maaf terhadap mereka...
Atas perlakuan kita terhadap mereka...
Mari mendoakan mereka supaya kembali ke jalan yang benar...
Happy sunday kawan-kawan..
^_^
-
10 Juli 2016
Siapakah aku, bisa menghakimi seseorang karena dia adalah LGBT?
Kita seharusnya banyak meminta maaf terhadap mereka...
Atas perlakuan kita terhadap mereka...
Mari mendoakan mereka supaya kembali ke jalan yang benar...
Happy sunday kawan-kawan..
^_^
-
10 Juli 2016
PUTRA273 tulis:
Siapakah aku, bisa menghakimi seseorang karena dia adalah LGBT?
Kita seharusnya banyak meminta maaf terhadap mereka...
Atas perlakuan kita terhadap mereka...
Mari mendoakan mereka supaya kembali ke jalan yang benar...
Happy sunday kawan-kawan..
^_^
Bbrp kenalan sy ada yg homo, ada yg bahkan jg song leader, tentu kita tdk menghakimi mrk hny krn kita berdosanya jenis dosa lain, just because we sin differently.
Malah sebaliknya mrk diperlakukan baik dan diterima, ttp ketika menuju pembahasan topik tsb, sy pikir ngga ada alasan utk berkubang di lumpur seterusnya.
Kita ga bs blg kita pro lesbian gay bi trans gt aja, kenapa? Krn penelitian menunjukkan itu bukan faktor genetik. Paling hny ketidakseimbangan hormon. Utk perkara imbalanced hormonal system tsb memang lbh susah, gmn kita salahkan mrk?
Sy jg pny bbrp kenalan yg usianya d bwh sy, ce, yg kelaki2an banget. Mrk present diri mrk sebagai tokoh yg 95% maskulin, namun secara fisik kesusahan menutupi bbrp hal. Kasihan memang, hny Tuhanlah yg tau jln keluarnya...
Nah, masalah zaman skrg beda, bnyk yg memasang gelar lgbt tsb adalah korban pergaulan yg tidak wajar. Percayalah. Itu sudah rahasia umum.
Bila kita mensah2kan aja prilaku ga beres tsb, siapkah bila anak2 generasi berikutnya pada jd korban lgbt semua?????? Mengerikan sekali!