Hubungan cinta yang hampir berhasil, namun gagal karena.....

Gagal karena dia tercipta bukan untuk ku....

Gagal Karna dia memilih sahabatku,

Gagal karena sy terbangun.. ternyata sy pacaran nya dalam mimpi.. padahal udh di depan altar..

#hadehhhh

dia berkata ku telah menemukanmu dan memelukku erat....mimpi ternyata...hiks

Karena saya menyerah, kalah melawan waktu.

Simple aja,,, Gagal krn beda agama...

Hai bang...

Threadnya pas banget, sekalian sy mau curhat hehe

Hubungan cinta sy bisa dikatakan hampir berhasil tapi belum berhasil karena perbedaan suku.

Tadinya saya pikir, pacar saya bisa mengatasi perbedaan itu. Tapi ternyata tetap berat untuknya. Saya sangat sedih sekali.

Oh iya, sy keturunan chinese-manado dan pacar saya batak.

Selain perbedaan suku, juga masalah jarak. Dia di Jakarta dan sy di sulawesi. Sy sudah mengusahakan untuk pindah kerjaan, tapi mungkin baru bisa di tahun depan, belum tahun ini.

Saat ini komunikasi kami masih lancar sebatas bbm-an, tapi sudah tidak telponan  untuk membicarakan hal yg berat karena dia sibuk. Sy sangat sedih karena hal itu. Harapan sy cuma 1, hubungan kami berhasil. sy masih menunggu kepastiannya, apakah dia berhasil mengatasi perbedaan kami..

Dah ketemuan belum??? Klo belum jangan terlalu jauh mengambil keputusan ,,,kenali lebih dulu karakter pasangan dan keluarganya dulu ,,jngn dikejar waktu untuk menikah,,dan jngn sampe ntar gak akur ama mertua wkwk

JENNY680 tulis:

Hai bang...

Threadnya pas banget, sekalian sy mau curhat hehe

Hubungan cinta sy bisa dikatakan hampir berhasil tapi belum berhasil karena perbedaan suku.

Tadinya saya pikir, pacar saya bisa mengatasi perbedaan itu. Tapi ternyata tetap berat untuknya. Saya sangat sedih sekali.

Oh iya, sy keturunan chinese-manado dan pacar saya batak.

Selain perbedaan suku, juga masalah jarak. Dia di Jakarta dan sy di sulawesi. Sy sudah mengusahakan untuk pindah kerjaan, tapi mungkin baru bisa di tahun depan, belum tahun ini.

Saat ini komunikasi kami masih lancar sebatas bbm-an, tapi sudah tidak telponan  untuk membicarakan hal yg berat karena dia sibuk. Sy sangat sedih karena hal itu. Harapan sy cuma 1, hubungan kami berhasil. sy masih menunggu kepastiannya, apakah dia berhasil mengatasi perbedaan kami..

ANDREAS368 tulis:

Dah ketemuan belum??? Klo belum jangan terlalu jauh mengambil keputusan ,,,kenali lebih dulu karakter pasangan dan keluarganya dulu ,,jngn dikejar waktu untuk menikah,,dan jngn sampe ntar gak akur ama mertua wkwk

Sudah...

Hubungan kami sudah lama, sekitar 1 tahunan, sy sudah pernah bertemu ibunya juga. Sebenarnya jarak bukan masalah, hanya saja kalau untuk menikah harus tinggal 1 kota.

Gagal karna memang bukan jalan nya. Jika di paksakan pun tak kan ada ujungnya.

Menerima dengan ikhlas, yakin dan percaya bahwa rencana Tuhan itu paling indah

Dan aku yakin akan di berikan yg terbaik :)

JENNY680 tulis:

Hai bang...

Threadnya pas banget, sekalian sy mau curhat hehe

Hubungan cinta sy bisa dikatakan hampir berhasil tapi belum berhasil karena perbedaan suku.

Tadinya saya pikir, pacar saya bisa mengatasi perbedaan itu. Tapi ternyata tetap berat untuknya. Saya sangat sedih sekali.

Oh iya, sy keturunan chinese-manado dan pacar saya batak.

Selain perbedaan suku, juga masalah jarak. Dia di Jakarta dan sy di sulawesi. Sy sudah mengusahakan untuk pindah kerjaan, tapi mungkin baru bisa di tahun depan, belum tahun ini.

Saat ini komunikasi kami masih lancar sebatas bbm-an, tapi sudah tidak telponan  untuk membicarakan hal yg berat karena dia sibuk. Sy sangat sedih karena hal itu. Harapan sy cuma 1, hubungan kami berhasil. sy masih menunggu kepastiannya, apakah dia berhasil mengatasi perbedaan kami..

Kalau aku di posisi ini sih, aku langsung move on.. wasting time euy..

Logikanya gini :

1. Kalau seseorang pengen mencari pasangan hidup yg se-suku, seharusnya dari awal cari yg se-suku aja. Jangan dijalani kalau sudah tau berbeda suku.

Kalau orangtuanya yg gak setuju karena beda suku, ya berarti doi gak mengenal betul siapa orangtuanya. Dan tidak ada komunikasi yg baik ttg hal itu. Karena suku itu gak bisa diganti koyok ganti baju, hehehe..

2. Yang lebih mengenal kita adalah pacar kita. Yang mengenal keluarganya, adalah dia sendiri. Kalau seseorang/pacar/pasangan kita sudah yakin memilih kita dan menganggap kita adalah orang/pasangan yg pantes dipertahankan, doi pasti cari 1001 cara bagaimana doi mempertahankan hubungannya. Dia yg lbh tau bagaimana caranya utk mengenalkan lbh jauh / mendekatkan calon pendampingnya kpd keluarganya. Karena segala sesuatu bisa dibicarakan dan segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya (cepat atau lambat).

Kalau doi blm berusaha aja udah nyerah, itu artinya doi memang gak sungguh2 dan atau ada kemungkina sudah ada idaman lain. Perbedaan suku hanya dijadikan alasan utk meraih yg lain, hihihi..

Ya kalau doi tidak ada usaha demikian, tinggalkan aja. Buang2 waktu dan buang2 energi, hehehe..

# Ya kalau mau ditungguin jg gak apa2 kok. Ikuti kata hati dan harus siap tanggung resiko jg.

Ya kali aja memang akhirnya berjodoh seperti temanku. Gak direstui karena temenku karo sementara pacarnya toba. Tp akhirnya menikah setelah Bapaknya laki2 yg tdk merestui itu meninggal dunia..

DENI824 tulis:

Kalau aku di posisi ini sih, aku langsung move on.. wasting time euy..

Logikanya gini :

1. Kalau seseorang pengen mencari pasangan hidup yg se-suku, seharusnya dari awal cari yg se-suku aja. Jangan dijalani kalau sudah tau berbeda suku.

Kalau orangtuanya yg gak setuju karena beda suku, ya berarti doi gak mengenal betul siapa orangtuanya. Dan tidak ada komunikasi yg baik ttg hal itu. Karena suku itu gak bisa diganti koyok ganti baju, hehehe..

2. Yang lebih mengenal kita adalah pacar kita. Yang mengenal keluarganya, adalah dia sendiri. Kalau seseorang/pacar/pasangan kita sudah yakin memilih kita dan menganggap kita adalah orang/pasangan yg pantes dipertahankan, doi pasti cari 1001 cara bagaimana doi mempertahankan hubungannya. Dia yg lbh tau bagaimana caranya utk mengenalkan lbh jauh / mendekatkan calon pendampingnya kpd keluarganya. Karena segala sesuatu bisa dibicarakan dan segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya (cepat atau lambat).

Kalau doi blm berusaha aja udah nyerah, itu artinya doi memang gak sungguh2 dan atau ada kemungkina sudah ada idaman lain. Perbedaan suku hanya dijadikan alasan utk meraih yg lain, hihihi..

Ya kalau doi tidak ada usaha demikian, tinggalkan aja. Buang2 waktu dan buang2 energi, hehehe..

# Ya kalau mau ditungguin jg gak apa2 kok. Ikuti kata hati dan harus siap tanggung resiko jg.

Ya kali aja memang akhirnya berjodoh seperti temanku. Gak direstui karena temenku karo sementara pacarnya toba. Tp akhirnya menikah setelah Bapaknya laki2 yg tdk merestui itu meninggal dunia..

Sarannya sangat logis sekali kk, terima kasih banyak :D

menanti sebuah kepastian, saya pernah ada di posisi ini. Sangat tidak nyaman. Akhirnya sayalah yg memutuskan mengambil kepastian itu. Dulu-pun pasangan saya meminta pindah tugas bahkan berhenti kerja dan mencari kerjaan baru di tempat dia. Saya tidak berani mengambil langkah itu. Kecuali setelah menikah. Apakah Sis Jenny yakin ingin pindah kerja? Apakah tujuannya u/lebih dekat kepada pasangan Sis Jenny? Kalo boleh kasih saran, sebaiknya jangan mengambil/membuat keputusan2 yg sangat besar terkait ms depan sebelum pasangan terbukti serius memperjuangkan hubungan Sis Jenny dan dia. Pilihan selalu ada dan tentunya dgn konsekuensinya juga. Semoga berhasil ya.

JENNY680 tulis:

Hubungan cinta sy bisa dikatakan hampir berhasil tapi belum berhasil karena perbedaan suku.

Tadinya saya pikir, pacar saya bisa mengatasi perbedaan itu. Tapi ternyata tetap berat untuknya. Saya sangat sedih sekali.

Oh iya, sy keturunan chinese-manado dan pacar saya batak.

Selain perbedaan suku, juga masalah jarak. Dia di Jakarta dan sy di sulawesi. Sy sudah mengusahakan untuk pindah kerjaan, tapi mungkin baru bisa di tahun depan, belum tahun ini.

Saat ini komunikasi kami masih lancar sebatas bbm-an, tapi sudah tidak telponan  untuk membicarakan hal yg berat karena dia sibuk. Sy sangat sedih karena hal itu. Harapan sy cuma 1, hubungan kami berhasil. sy masih menunggu kepastiannya, apakah dia berhasil mengatasi perbedaan kami..