Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Divorce Support Group

ForumCampur-campur

1 – 20 dari 20Kirim tanggapan

  • LINDY738

    25 Agustus 2016

    Semua orang tidak ada yang punya cita-cita bercerai ketika berumah tangga namun ketika perceraian terjadi, apa yang harus dilakukan? Ketika orang Kristen bercerai ke  mana dia harus melangkah dengan luka-luka perceraian yang dia bawa..Apalagi perceraian masih dianggap tabu oleh kalangan Kristen, bahkan dianggap aib sehingga banyak yang menjauhi gereja ketika mengalami perceraian...masalahnya pernikahan itu komitmen kedua belah pihak bukan sepihak saja. Ketika salah satu melepas komitmen yah sudah pasti terjadi perceraian....suka/tidak suka...terima/tidak terima...Apalagi hukum negara kita melegalkan perceraian Kristen/Katolik, walau hukum pernikahan Kristen jelas2  mengatakan " Apa yang disatukan oleh Allah tidak bisa  dipisahkan oleh manusia". Kenyataanya hakim bisa memisahkan dan keluarlah akta perceraian... Perceraian itu musibah sama hanya dengan kematian anggota keluarga, butuh disupport namun bedanya orang yang mengalami perceraian justru banyak yang dijauhi, dikepoin, diremehin dll.

    Point  topik ini adalah sebagai salah satu dari yang sedang mengalami hal tersebut di atas adalah apakah ada semacam divorce support group di Indonesia yang teman2 tahu..karena saya sudah browsing....nihil....Karena saya butuh semacam Divorce Support Group...saya ingin belajar bagaimana mereka yang sudah pernah bercerai bisa melaluinya. Saya butuh teman teman senasib dan sama-sama bisa menguatkan, syukur2 sama2 Kristen. Ada teman sekolah minggu saya yang juga bercerai namun akhirnya menikah kembali dengan agama lain....Tapi saya tidak mau menjudge karena memang ketika bercerai , kita merasa lemah, sepi, malu, terhakimi, dll. Mungkin kawan saya menemukan seseorang yang bisa membantu dia melewatkan masa2 itu walau dari agama lain. Dan saya sedang berusaha melewatinya dengan cara-cara positif karena saya tidak mau menyerah. Terimakasih

  • SHEIZ004

    25 Agustus 2016

    Yang sabar ya kk,, memang semua sangat Berat buat dijalani,

    Aq memang blm pernh menikah, tp aq pernah gagal menikah, dan perasaan itu hampir sama, cenderung menyendiri,dan tidak percy diri krn banyak diomongin sama org , tp aq lari ke Tuhan,bukankah Dia telah mengundang kita dlm firmannya "Datanglah kepadaKu hai engkau yg lelah dan letih lesu maka Aku akan memberikan kelegaan.... "

    membaca firmannya disana banyak ayat ayat yg menghibur luka luka batin,sedikit demi sedikit saya memperoleh kembali kebahagiaan sejati hanya dgn membaca kitab suci, dan merenungkannya kl sempat ada kata2 dlm firman yg saya tidak paham, maka saya akan tanyakan pd teman atopun romo, dengn demikian saya bisa lebih mendalami lg pesan n nasehat dlm firman tersebut,

    " mengapa engkau tertekan hai jiwaku,dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah,sebab aku bersyukur lg kepadaNya penolongku dan Allahku"(maz 42:12)

    "Tuhan menjaga orang orang asing,anak  yatim,dan janda ditegakkan_Nya kembalitetapi jalan orang fasik dibengkokkannya"(maz146:9)

    25 Agustus 2016 diubah oleh SHEIZ004

  • ELISA859

    25 Agustus 2016

    Sangat di sayangkan jika sampai bercerai sist,

    Kalo saranku tetaplah bersekutu di gereja di mana saudari bersekutu seblom bercerai,lebih mendekatkan diri kepada Tuhan,tidak ada tempat yg paling nyaman kecuali datang menghampiri tahta Allah,

    Memang perceraian itu tidak Alkitabiah,tetapi Tuhan Yesus tetap menerima kita apa adanya kita,kita tetap  berharga di mata Tuhan,tangan Tuhan selalu terbuka dan siap memeluk kita saat kita datang kepadaNya,

    Tetap semangat ya sist Lindy,

    25 Agustus 2016 diubah oleh ELISA859

  • JOSHUA603

    25 Agustus 2016

    Turut bersimpati dengan saudari Lindy, walaupun gereja tidak memperbolehkan perceraian tanpa pengecualian, saya sendiri berpendapat jika pasangan kita berselingkuh dan ada buktinya, perceraian boleh dilakukan, ada dasar ayatnya juga saya berbicara seperti ini :

    Matius 5
    5:32 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.

    Kalo dilihat ayatnya, artinya ada pengecualian jika karena zinah atau selingkuh. Menurut saya lagi, aturan ini juga akan mencegah resiko terkena penyakit seks menular yang dilakukan pasangan yang berzinah. Kalo ada yang salah, mohon koreksinya :-)

    Tidak diperbolehkannya bercerai tanpa pengecualian memberi kesan kepada seseorang yang bercerai, jelek sekali seperti orang yang dikucilkan, sungguh sangat disayangkan, karna hal ini tentu akan memberi dampak beban psikologis yang besar buat orang yang bercerai, dicap orang yang punya dosa yang besar. Harus dikaji lagi menurut saya, aturan gereja dengan stigma yang ditimbulkan

    25 Agustus 2016 diubah oleh JOSHUA603

  • PERMONO570

    25 Agustus 2016

    Tetap lah semangat.. "Gusti Mboten Sare", beruntung lah bagi yg belom mengalami, dan bagi yg sdh mengalami nya.. alangkah indahnya, Mengalir saja jalanin hidup ini... kita tak akan pernah tau akan hari esok.. GBU..

  • ZEGA376

    25 Agustus 2016

    Hallo Saudari Lindy738  dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,

    Saya hanya ingin memberi support dan dukungan mengenai pergumulan saudari kiranya tetap kuat dan berakar dalam kebenaran Firman Tuhan.

    Singkat kata hal ini sudah pernah berulang kali dibahas di forum dan semoga saudari bisa membaca komentar2nya dan mendapatkan berkat, kasih & damai sejahtera. Maaf saya tidak bisa komentar panjang-lebar, mungkin diantaranya sudah pernah saya tuangkan tulisan dan pemikiran dalam salah satu topik tersebut.

    Diantaranya:

    Tuhan memberkati.

    Teriring Salam dan Doa,

    a.j.zega

    Catatan: Mungkin masih ada lagi topik lainnya yang sejenis/mirip atau terlewat oleh saya, karena saya hanya mencari di Forum • Persahabatan dan hubungan dengan menggunakan kata kunci 'janda'.

    25 Agustus 2016 diubah oleh ZEGA376

  • 25 Agustus 2016

    @Lindy738:kamu gk sendiri sis, aku mengalami hal yg lbh berat. Suamiku menceraikan aku dg alasan sdh gk sanggup menafkahi dan meninggalkan setumpuk kewajiban. Bkn itu aja bbrp assetku jga ikut dibw kabur,akhirnya aku jga yg berbagi gono gini demi semua yg ada utuh tdk terbagi/tdk terjual krn kami harta bersama. Belakangan baru ketauan ,ternyata ada wil golongan bawah yg cuma ingin harta mantan suamiku.skr mereka dh bubar lagi,krn keuangan mereka acak2an lagi,mantan suamiku minta maaf pengen balikan,tp aku gamau.Tp hubungan kami baik2aja. Anak2 jga gk merasa sbg anak broken home. Intinya byk banget yg dipelajari dari seorang single parent: ketabahan, kerja keras,kemandirian,dan selalu minta pertolongan pada Tuhan.

  • NANDA395

    25 Agustus 2016

    Sebagai pihak yg belum pernah menikah mungkin pandangan sy hanya akan dipandang sebelah mata...

    Tapi menghidupi dari kata kak Lindy738, mengenai salah satu pihak melepaskan komitmen, maka suka tidak suka akan terjadi perceraian, sekalipun iman Kristiani mengatakan  "Apa yang telah disatukan Allah tidak dapat dipisahkan oleh manusia"

    Hal itu sangat amat mencerminkan hubungan manusia dengan Allah di jaman Perjanjian Lama. Ketika manusia menduakan Allah dengan berhala atau illah-illah lain. Lantas ketika manusia sendiri yg melepaskan komitmen kepada Sang Pencipta terus Allah langsung melepaskan komitmennya untuk mengasihi dan mencintai kita. Tentu bisa kita bayangkan, hidup di dunia ini akan selalu seperti Sodom dan Gomora, padahal kita sebagai manusia tidak ada yg tidak berdosa sedikit apapun. Namun Allah, mengasihi kita sungguh dan batasnya adalah sampai kehidupan kita di dunia ini berakhir alias mati. Sama seperti janji pernikahan "sampai maut memisahkan"

    Lantas merasa tidak adilkah sebagai pihak yang tersakiti? Tentu tidak adil rasanya, tapi apakah kekudusan hidup Kristiani yg lurus harus dinodai karena merasa tidak bahagia. Apakah kita dilahirkan untuk dicintai dunia? Bukankah kita diciptakan untuk ditolak oleh dunia ini, karena Sang Pencipta sudah menyediakan tempat untuk kita di surga.

    Itu semua keinginan manusia kita alias keinginan daging. Keinginan roh akan selalu kalah kalau kita mementingkan ego kita, ego bukan hanya kemauan dan keinginan namun jg perasaan. Perasaan meminta keadilan. Lantas ingatkah kita bahwa kita sudah terlalu banyak menyakiti Allah.

    Siapkah kita bercerai dengan Allah? Toh kita jg tidak selalu memegang teguh komitmen kita kepadaNya. Allah tidak akan pernah rugi, tapi kita bisa apa?

    Lalu masihkah, kita meminta keadilan ketika pasangan kita mengkhianati komitmen. Ingatkah dulu kita yang minta dipersatukan oleh Allah melalui pemberkatan di gereja. Bukan Allah yang memaksa kita berpasangan dengan suami/istri kita. Lantas begitu kecewa, kita meminta pembelaan dari dunia ini melalui perceraian. Oh, sungguh egois sekali hidup kita.

    Maaf bila menyinggung.

    Namun bila sudah terlanjur, mari kita dekatkan diri lebih lagi pada Yesus. Dan bila memang harus seorang diri seumur hidup. Kita harus siap. Tetap ada Yesus di hidup kita, semengecewakan apapun kita.

    Gbu

  • LINDY738

    25 Agustus 2016

    NANDA395 tulis:

    Sebagai pihak yg belum pernah menikah mungkin pandangan sy hanya akan dipandang sebelah mata...

    ....

    Tetap ada Yesus di hidup kita, semengecewakan apapun kita.

    Gbu

    Kayanya banyak yang salah paham ya...Sebenarnya saya gak minta pembelaan ataupun keadilan karena bercerai ya...Saya tidak butuh pandangan Kristen tentang perceraian karena itu bisa saya baca sendiri...saya cuma pingin cari support group aja...semacam kelompok yang saling support karena mempunyai masalah yang sama...karena saya merasa sendiri dan saya berusaha tidak melarikan diri ke hal negatif...saya pingin belajar bagaimana mereka yang sudah mengalami bisa melewati masa2 tersebut yang bagi saya sangat berat.. terimakasih buat Zega yang kasih link2 tapi di forum tersebut malah banyak perdebatan ya buat cerai yang hidup...tapi nanti coba saya baca satu2 lebih dalam.

    buat bersekutu kembali ke Gereja sebelum saya menikah..terus terang saya belum siap..saya terbeban karena sebenarnya  saya adalah pelayan gereja dan sangat aktif di gereja dulu. Saya merasa saya menjadi batu sandungan dan untuk itu saya mundur  dulu entah sampai kapan.

    Saya juga anti perceraian sebenarnya, di keluarga besar saya belum pernah ada yang bercerai... Tidak pernah terbayang sekalipun tpi saya tidak menyalahkan Tuhan. Ketika suami memutuskan komitmen pernikahan, saya berusaha mempertahankan karena ingat kata2 alkitab, kata2 pendeta dsb, walau sebenarnya jangan dibayangin deh sakitnya kaya apa...tapi faktanya di negara kita HAKIM bisa memisahkan apa yang sudah disatukan oleh Tuhan dan tahukah anda bahwa biaya perceraian itu di Indonesia sangat murah sekali....jauh lebih murah dibanding biaya pernikahan.

    Walaupun masih ingin berumahtangga kembali, pasti banyak pihak yang tidak setuju karena dalam kekristenan menikah kembali setelah cerai hidup itu berzina. Fokus sya pun bukan itu sekarang...saya juga pasti lebih selektif nantinya..kalaupun nantinya saya hidup sendiri saya juga tidak masalah.

    Saya pun tidak punya teman Kristen yang bercerai, kalaupun ada ya itu akhirnya menikah dengan agama lain...Intinya yang sedang saya lakukan berusaha mencari komunitas yang bisa menguatkan..Memang jalan terbaik adalah bersandar kepada Tuhan ...tapi sebagai manusia kita pun butuh orang-orang di dunia ini yang memberi dukungan moril atau bantuan lainnya agar kita bisa tetap bertahan. Lingkungan yang tidak menerima  setiap saat akan membuat saya semakin lama semakin lemah dan saya sadar saya butuh teman-teman yang sanggup menguatkan, meneguhkan, mengingatkan dan menolong.. Karena mungkin nanti saya yang bisa menguatkan ketika ada yang mengalami masalah yang sama.. Terimakasih atas atensi semuanya. Tuhan memberkati

    28 Agustus 2016 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ELISA859

    25 Agustus 2016

    Saudari Lindy,coba cari seorang konselor,pasti beliau punya komunitas yg saudari inginkan,aku pernah sekolah konseling,dan pernah menginggung tentang perceraian dan jalan keluar,sebab perceraian kristen itu lebih berat daripada perceraian agama lain,pasti perceraian kristen akan menimbulkan kepahitan,inilah perlunya konseling

    25 Agustus 2016 diubah oleh ELISA859

  • SWARRY836

    25 Agustus 2016

    Just for share....

    Mungkin pengalamannya serupa dgn teman2 divorce woman disini.

    Naif memang tapi spt inilah keadaan kita ya?.

    Kalau saya Hanya segelintir orang saja yang tau bahwa saya sdh bercerai. Mgkn jg sudah bukan rahasia umum lagi kalo saya sdh single parent, karena sejak menikah jg ex suami saya tdk pernah datang kerumah.

    Saya memang memakai jalur hukum sbg jalan temunya. Jalur ini saya ambil krn sudah diluar jangkauan kasih dan saya tdk ingin membuka sesuatu yg memalukan di depan gereja. Aku mengasihi ex suamiku bagaimanapun dia. Tapi pengertian kasih sdh beda faham. Kasih itu bukan membodohi diri sndiri. Itu yg aku tau

    .

    Apakah mnyesal dgn perceraian ini?

    bukan saya tdk pernah mencoba mempertahankannya demi "keberlangsungan pernikahan kristen". Berkali2 sudah

    Tapi memang jalan ini untuk memutuskan pembodohan kasih.

    Keluarga memang tegas menolak waktu itu tp... Akhirnya mendukung krn mrka yg mncoba menengahi malah ikut korbannyan

    Itu seklumit ttg perceraian saya.

    Memang sbg divorce woman kita slalu jd cibiran. Gak jarang jg klo lwt ak dipanggil jande mude. Bahkan ada yg bilang" gak kasian sm anaknya?". Lbh ekstrim lagi anakku gak bs ikut baptis kecil terkendala keadaanku, atau mama yg majelis disindir utk tdk duduk diatas ketika ibadah. Smuanya serba tidak menggenakan.

    Tapi mungkin kalimat ini yg menguatkanku.... Ini kalimat dr kakakku: ketika kamu melakukan kesalahan saja berani, sekarang kamu melakukan hal yg benar utk hidupmu kenapa hrus takut?. Bagi keluargaku yang penting Tuhan Yesus. Selesai perkara. Soal dosa itu bagian Tuhan. Kita hanyalah manusia sama2 dosanya.

    Puji Tuhan keluargaku tidak mengucilkan ku atau mendiskreditkan ku krn mrka tau duduk permasalahannya. Peran keluarga itu penting utk org2  spt kita.

    Dan ak tak pernah undur dr hadapan Tuhan. Mau dibilang rai gedek ... Bodo teing lah. Tetap melayani, tetap mengajarkan kasih, tetap menjadi diri sendiri, tetap mandiri (itu penting). Org mau bilang apa ambil positifnya, bukankah mengambil keputusan bercerai itu berarti sdh tau resikonya?. Resiko didunia dan resiko sama Tuhan. Jadi mentalnya kudu 10x nya baja donk.

    Kebutuhan bersekutu didalam Tuhan itu bukan utk siapa2, bukan utk Tuhan, bukan utk orglain atau pndeta atau siapalah tapi untuk memuaskan dahaga kita sndiri. (Spt kata Tuhan tho?)

    Maka.puaskanlah diri sndiri dengan kehadiran Tuhan. Ruang hampa itu akan penuh dengn 1 pribadi, kepahitan itu hanya Tuhan obatnya.

    Ya .... Kita mlakukan satu kesalahan tapi ada banyak kebenaran dan kasih yg bisa kita tunjukkan sbg orang percaya bukan?.

    Semoga sharingku bermanfaat utk sis lindy... Tetap smangat ya. Btw ak pny teman bbrpaa org single parent,gak banyak sih cm 3 org tp pertemanan kami berkualitas. Bikin semangat aja stiap kita jatuh dan sedih. Sis kita bs sharing via inbox ya kalo sis mau, Utk saling mnnguatkan dan mendoakan. We love u ....

  • ELISA859

    25 Agustus 2016

    Aku juga single parent,di tolak,di hina,itu sudah biasa,tapi kasih Tuhan Yesus,sanggup memberi damai sejahtera,apalagi melihat pertumbuhan anak2ku,membuat aku semangat,

  • NOVIANTI710

    25 Agustus 2016

    Dengan bermaksud baik.. Saya hendak memberikan pendapat..

    Dalam hidup ini ada bagian yang kita bisa pemgaruhi dan ada yang tidak bisa... Untuk hal2 yg bisa kita pengaruhi mari kita fokuskan.. Yaitu pikiran,perasaan,dan tingkah laku kita. Mungkin kita pernah melakukan hal yg tidak baik. Kita lakukan introspeksi pada diri sendiri tuhan akan tunjukan dengan baca alkitab. Seperti ada tertulis

    II Timotius 3:16-17

    "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.

    Setiap kejadian dan peristiwa yang kita alami mungkin saja menjadi konsekuensi yang kita harus hadapi dr setiap keputusan dan tindakan yang kita lakukan.. Namun jg suatu peristiwa yg dapat memberikan kesaksian bagi orang lain. Seperti tertulis

    Roma 8:28 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

    Dan kita sebagai orang yg mungkin tidak memgalami tidak memajukan hari penghakiman dengan mengangkat diri sendiri sebagai hakim..

    Seperti juga Tuhan yesus permah memberikan pelqjaran atas bbrp pemgikutnya yg mereka2 penderitaan orang lain sebagai akibat dosa yg ditimbulkan.

    Lukas 13:2-5 (TB)  Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?

    Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.

    Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?

    Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."

    Marilah kita bs menarik pelajaran dr setiap peristiwa dan diberikan hikmat utk menyikapinya.. Kita bukan orang yg melihat tiap orang 24jam.. Bagaimana kita bisa menghukum dia...Hanya Tuhan yg tahu,dia yg menilik hati kita. Jika kita salah kita bertobat tuhan ganti keseihan dengan sukacita...

    Semoga hidup masing2 bisa menjadi kesaksian dan penguatan bagi orang lain. Tidak hanya kata dan bacaan.. Namun firman yang hidup. Amin

  • SWARRY836

    25 Agustus 2016

    Agree dengan mbak novianti710

    Kita semua hanya manusia, tapi kita juga umat pilihan.

    Manusia bisa melakukan kesalahan tetapi ingat kita juga dituntut untuk "berbuah".

    Jadi jangan terus2an meratapi kesalahan.

    Minta ampun,.doa dan ttp melayani Tuhan.

    Ayolahh.... Semua tinggal kita mau bangkit dr kesalahan atau tidak. TUHAN menunggu kita diujung jalan sambut tanganNya ya divorce woman....

  • 25 Agustus 2016

    Support grup dlm artian ada kelompok yg diterapi oleh psikolog sepertinya ga ada sis...  Jadi paling ya Sis bisa ciptakan komunitasnya di forum ini misalnya dengan judul: Bagi yg Bercerai, Ayo Saling Berbagi di Sini. Tentu, ga usah cerita yg terlalu pribadi. Cukup garis besarnya aja. Teman2 lain bisa menguatkan.Kalo ada yg mau curhat2 yg agak2 pribadi, bisa saling meng inbox.

    Yaaah...kalo mau ada kopdar2nya boleh jg. Dari situ bisa terjalin persahabatan utk lbh saling menguatkan.

    25 Agustus 2016 diubah oleh ANITA089

  • LINDY738

    25 Agustus 2016

    " Lbh ekstrim lagi anakku gak bs ikut baptis kecil terkendala keadaanku, atau mama yg majelis disindir utk tdk duduk diatas ketika ibadah. Smuanya serba tidak menggenakan."  Itulah kenapa saya tidak kembali ke Gereja tempat saya pelayanan dulu sementara, menjaga perasaan orang tua juga. Kenyataannya banyak lingkungan gereja yang tidak bisa menerima....Thanks sharingnya mba Swarry...nanti saya inbox mba ya.. saya gak punya teman Kristen yang bercerai,,,,Itu sih maksud saya di forum ini.... Elisa, saya udah coba cari konseling gereja di sekitar tempat saya, (tapi bukan gereja saya) yah gak bisa bertatap muka, serasa konseling ama mesin. jawabannya juga sangat text book..serasa copy paste:). .kalau ada rekomen konselor Kristen...saya mau ya..saya butuh konseling berkelanjutan

  • 25 Agustus 2016

    Aku sbg single parent kok gk pernh merasa dikucilkan, diremehkan atau dihina, semua tergantung kita, sejauh gk jd beban atau meyusahkan org lain.

  • SWARRY836

    25 Agustus 2016

    Thats okay klo emanggk bs ikut baptis kecil

    #sambil nangis sih ini gahhahaa

    Aku bukan org yg trkukung dgn 1'gereja sbnrnya bs juga di grja adikku. Dan soal mama.... Mama malah yg memaksa ak ttp bergereja disana,ttp mendorongku utk pelayanan sekming.

    Memang butuh mental yg kuat menjadi divorce woman. Tuhan yg memperkuat kita, apapun omongan orang lain. Rai gedek ndas teng aja.... Kalo 1 butir mutiara retak sedang untaian mutiara yg lainnya ttp utuh dan bagus bukankah tetap keliatan bersinar?

    Gak bs maju nanti kalo ttp berkubang trs. Padaal banyak berkat yg harus diraih demi si kecil, demi hidup kita sndiri, demi ortu demi Tuhan yg slalu kita agungkan.

    Honestly... Sorry ya... we dont need any conselor.

    Trust me.... We just need LordJesus.

    Ak bisa bilang gini ak prnh ngalami fase yg sis lindy rasakan.

    Telpon ke nomor2 konseling, telpon ke salah satu hamba Tuhan. Meninggalkan kehidupan bergereja. Nyesel sendiri karena melewatkan hadirat Tuhan.

    Akhirnya berdoa sndiri dirumah, buat mezbah doa dirumah dengan keluarga dan dgn sahabat.

    Melegakan. Tuhan buang smw kepaitanku itu.

    Tikap2 dan mukjizatNya gak prnh berhenti terjadi dlm hidupku.

    Aihhhh keren kali bahasaku.

    Luar biasa cara kerja Tuhan dlm hidupku.

    Mau sampe kapan kalian mencibir dan menghinaku, sampai itulah Tuhan akan memenangkanku.

    Hasekkkkkk

    Ayo cusss ak tunggu inboxnya ya sis

  • ANDRI150

    28 Agustus 2016

    Topik yang menarik dan berbobot...

    Tetap semangat....

    Tuhan Memberkati...

  • PERMONO570

    28 Agustus 2016

    Ada kok.. group divorce di JK.. nanti juga ada teman-2 yg sepergumulan,  yg akan menyapa Lindy738 . Makasih

1 – 20 dari 20Kirim tanggapan