apakah setelah nikah perlu mencintai mertua atau menjauh?

'Kan jadi lebih bagus' bukannya itu kalimat yg lebih baik & bagus Nath 😄

NATHANAEL932 tulis:

makanya pilih pasangan tuh lihat BIBIT, BEBET, BOBOT nya, kalau sudah nikah dan tau sifat pasangan kan jadi nyesek

Sist vero...

Aku ambil ayat tsb di atas dari Alkitab yg ku imani dan percaya adalah Firman Tuhan. Bunyi Kejadian 2 : 24 itu sangat jelas,  jadi tidak perlu penafsiran. Aku jg percaya Roh Kudus memimpinku saat menuliskan itu. Dasar dari pernikahan laki-laki dan wanita kristen adalah ayat tsb. Aku jg yakin ayat yg aku kutip tsb relate dgn apa yg sedang ku bahas. Di forum JK ini, byk member2 yg lain jg utk menguatkan kebenaran akan statementnya seringkali mengutip ayat dari Alkitab. Sepanjang itu berasal dari Alkitab dan tidak ada kata-kata yg bertentangan dgn Alkitab, ku yakini itu kebenaran. Indahnya menjadi anak Tuhan adalah kita bebas membaca Alkitab dgn meminta pertolongan Roh Kudus.

Jika menurut sist vero, apa yg aku kutip itu salah, aplg hrs berhikmat dl, tolong tunjukkan salahnya dimana?

Apakah mnrt sist vero yg boleh mengutip ayat Alkitab hanyalah para Pendeta yg gelarnya bejibun atau para Pendeta terkenal itu?

VERONIQUE115 tulis:

Ya setuju, tiap ayat itu butuh penafsiran yg tidak mudah.. Belum lagi kalau kita tidak tahu arti dari bahasa aslinya. Berhikmatlah dalam menggunakan ayat, minta Roh Kudus beri pengertian.

Back to the topic.. Perlu mencintai mertua... Idealnya kalau memang kita sudah memiliki kasih, setiap manusia pun bisa kita cintai sekalipun musuh. Menghadirkan kasih untuk setiap manusia tidak mudah. That’s why tabur tuai bisa jadi referensi lainnya. Ketika kita mengasihi mertua kita, maka pasangan kita pun semoga melakukan yg sebaliknya.

Soal inap menginap.., dikondisikan saja 😀

Tidak perlu merasa tertuduh, sis... Yg saya komentari juga tidak hanya untuk 1 ayat yg sister buka. Saya tidak membawa 1 profesi apapun utk hak kutip mengutip ataupun tafsir. Yuk sama-samalah menyikapi dengan tidak menuduh ke diri sendiri. Karena yg saya sampaikan pun sebenarnya tujuannya juga untuk diri saya juga.

Saya rasa tidak ada penuduhan dalam tanggapan saya, tapi tanggapan saran.

ECHY268 tulis:

Sist vero...

...

Apakah mnrt sist vero yg boleh mengutip ayat Alkitab hanyalah para Pendeta yg gelarnya bejibun atau para Pendeta terkenal itu?

Masalah, probabilitas, filtering...ya itu cara bapak bertindak.. Sepertinya cenderung kolerik melankolis nih, Pak heheheh..

Lanjutkan curhat2nya, Pak... Karena lebih adem sharing begini ketimbang saling adu isi kepala yang ujung2nya menyinggung perasaan temen2 JK

IRWAN123 tulis:

Terima kasih sista Vero. Kalau saya pribadi sih, saya mensyaratkan wanita yg akan saya ajak menikah haruslah mengasihi ortu nya dan juga bisa masuk dan menghasihi ortu saya.

....

Jadi untuk saya, ada filtering di awal ketika memilih calon pasangan. Bukan setelah menikah lalu saya berharap terjadi perubahan.

MEIMEI347 tulis:

Menurut ak bukan perlu tp harus.. Klo kita mencintai anaknya, kita jg harus mencintai orang tuanya spt orang tua sendiri.. :)

Yup setuju, dg mencintai mertua maka nanti akan mendapatkan warisan ✌😁 intermezo ya gaes biar ga tegang otot² ini

Menurutku ya sudah sewajarnya harus mencintai, ga bagus memusuhi/menjauhi seperti di sinetron² yg alay itu ✌😁 sebab hidup dalam kasih itu teramat manis 🙂

Setujuuu, biar dapat warisan.

ANGGORO118 tulis:

Yup setuju, dg mencintai mertua maka nanti akan mendapatkan warisan ✌😁 intermezo ya gaes biar ga tegang otot² ini

Menurutku ya sudah sewajarnya harus mencintai, ga bagus memusuhi/menjauhi seperti di sinetron² yg alay itu ✌😁 sebab hidup dalam kasih itu teramat manis 🙂

Menghormati mertua mencintai anaknya...