MUKIDI
-
6 September 2016
Sekedar sharing..
Suatu hari, Prof Dr Ravik Karsidi, Rektor UNS, melakukan perjalanan dari Jogya ke Jakarta naik pesawat.*_
Karena keberangkatan pesawat ditunda 1 jam beliau menunggu di salah satu lounge bandara Adisucipto dgn sekedar minum kopi.
_*Di depannya duduk seorang ibu sudah agak tua, memakai pakaian Jawa tradisional kain batik dan kebaya, wajahnya tampak tenang dan keibuan.*_
Sekedar mengisi waktu, diajaknya ibu itu ber-cakap².
_mau pergi ke Jkt, bu ?_
Iya nak, hanya transit di cengkareng terus ke Singapura
_Kalau boleh bertanya, ada keperluan apa ibu pergi ke Singapura ?_
Menengok anak saya yang nomor dua nak, istrinya melahirkan di sana terus saya diberi tiket dan diuruskan paspor melalui biro perjalanan. Jadi saya tinggal berangkat tanpa susah mengurus apa².
_Puteranya kerja dimana, bu ?_
Anak saya ini insinyur perminyakan, kerja di perusahaan minyak asing, sekarang jadi kepala kantor cabang Singapura
_Berapa anak ibu semuanya?_
Anak saya ada 4 nak, 3 laki², 1 perempuan. Yang ini tadi anak nomer 2. Yang nomer 3 juga laki², dosen fakultas ekonomi UGM, sekarang lagi ambil program doktor di Amerika. Yang bungsu perempuan jadi dokter spesialis anak. Suaminya juga dokter, ahli bedah dan dosen di universitas Airlangga Surabaya
_Kalau anak sulung ?_
*Dia petani, Nak, Tinggal di Godean, menggarap sawah warisan almarhum bapaknya.*
Sang Profesor tertegun sejenak lalu dengan hati² bertanya:
_Tentunya ibu kecewa kepada anak sulung ya bu, Kok tidak sarjana spt adik²nya._
*Sama sekali tidak, nak. Malahan kami sekeluarga semuanya hormat kepada dia, karena dari hasil sawahnya dia membiayai hidup kami dan menyekolahkan semua adik²nya sampai selesai jadi sarjana.*
Kembali sang Profesor merenung : *"Ternyata yang penting bukan Apa atau Siapa kita, tetapi apa yang telah kita perbuat".*
Allah tidak akan menilai apa dan siapa kita tetapi apa *"amal dalam ibadah" kita.*
Sebuah pelajaran hidup yg mengajarkan, agar kita melakukan yg terbaik tanpa berharap pujian......
Tanpa terasa air mata profesor mengalir di pipinya...
*LAKUKAN YANG TERBAIK YANG BISA KITA LAKUKAN•
Lalu sang profesor itu dengan berlinang airmata menanyakan kepada ibu tsb.
Siapa nama anak sulung ibu yang begitu luarbiasa ?
Jawab sang ibu :
*Mukidi*
-
6 September 2016
LADYRULY248 tulis:
Lihat TVRI td malam....
Wartawan : "pak Satpam, namanya siapa?"
Satpam : "..... ehhm (senyum malu malu)... MUKIDI, mas."
Serius banget bacanya... ????????
Met siang .... Kopi mana kopiiii..
Pernah baca kisah nyata yg mirip tapi petinju yg sombong,,, lupa namanya siapa. Entah mukidi apa mukijan...
-
6 September 2016
skrang MUKIDI lg top jd MUKIDI aja bro haha
-
6 September 2016
BETSY458 tulis:
Menengok anak saya yang nomor dua nak, istrinya melahirkan di sana terus saya diberi tiket dan diuruskan paspor melalui biro perjalanan. Jadi saya tinggal berangkat tanpa susah mengurus apa².
_Puteranya kerja dimana, bu ?_
Anak saya ini insinyur perminyakan, kerja di perusahaan minyak asing, sekarang jadi kepala kantor cabang Singapura
_Berapa anak ibu semuanya?_
Anak saya ada 4 nak, 3 laki², 1 perempuan. Yang ini tadi anak nomer 2. Yang nomer 3 juga laki², dosen fakultas ekonomi UGM, sekarang lagi ambil program doktor di Amerika. Yang bungsu perempuan jadi dokter spesialis anak. Suaminya juga dokter, ahli bedah dan dosen di universitas Airlangga Surabaya
Jawab sang ibu :
*Mukidi*
Pertanyanya:
1. Siapakah nama anak ibu tersebut yg nomor 2-4?
2. Siapa yg masih single? Anggota JK jg ga? Siapa nama n berapa nomor id-nya?
3. Mau ga sm aku/kita?
-
6 September 2016
tolong titip juga pertanyaan
4. Agamanya apa?
5. Usia anak yang cowoknya berapa ya?
6. Sudah menikah belum?
7. Pasangan idealnya kayak apa?
ZEGA376 tulis:
Pertanyanya:
1. Siapakah nama anak ibu tersebut yg nomor 2-4?
2. Siapa yg masih single? Anggota JK jg ga? Siapa nama n berapa nomor id-nya?
3. Mau ga sm aku/kita?
-
7 September 2016
Kirimkan jawaban saudara/i ke PO.BOX.5000 IND.RY
Paling lambat 30 Februari 2017 (Cap Pos) sebanyak-banyaknya.
Pengumuman akan dilakukan di Beranda, Forum, dan Kotak Surat.
Penarikan undian pemenang Jodoh akan dilakukan di hadapan Bapak Mukidi, notaris, kepolisian, kejaksaan, pejabat daerah dan founder JK.
KATHARINA781 tulis:
tolong titip juga pertanyaan
4. Agamanya apa?
5. Usia anak yang cowoknya berapa ya?
6. Sudah menikah belum?
7. Pasangan idealnya kayak apa?
ZEGA376 tulis:
Pertanyanya:
1. Siapakah nama anak ibu tersebut yg nomor 2-4?
2. Siapa yg masih single? Anggota JK jg ga? Siapa nama n berapa nomor id-nya?
3. Mau ga sm aku/kita?
7 September 2016 diubah oleh ZEGA376
-
8 September 2016
ADA SEDIKIT INFO DAN PENGUMUMAN!
Hari Raya Qurban jatuh pada hari Senin 12 9 2016.
12-09-2016,
Apakah anda melihat sesuatu yang aneh?
Yap betul "12916"
Apa itu " 12916 " ?
Apakah semua ini kebetulan?
Mari kita lihat!
12+ 09 + 2016 = 2037
Sekarang kita hidup di abad 21.
21 x 2037 = 42,777
Mari kita tambahkan keduanya:
42,777+2037= 74813
Seperti yang anda lihat, tidak ada kaitan nya sama sekali,
jadi teruskan saja persiapan hari raya qurbannya
dan
Silahkan lanjutkan pekerjaan anda.....
jgn main hp aja..
Terima kasih atas perhatiannya
...salam....
disuruh MUKIDI ????
-
8 September 2016
LADYRULY248 tulis:
skrang MUKIDI lg top jd MUKIDI aja bro haha
Demi keamana dan stabilitas akan saya reveal dan bongkar identitas asli mukidi berdasarkan data dan informasi cyber intelejen, penyelidikan secara online, nama asli mukidi adalah sebenarnya samaran. Nama panjang mukidi adalah sebagai berikut, diantaranya:
1. MUka KInclong DIbedakin.
2. MUka KInclong DIedit.
3.
-
14 September 2016
Bumi itu datar (?)
Markonah: "Eh, Mukidi,,, kamu tahu ga bumi itu datar? lagi santer lho, udah banyak dibilang-bilang,,,"Mukidi: "Bumi itu bulat. Yg "DATAR" itu hubungan kita. Gini2 aja. Jadian engga, putus boro2,,,"
Markonah: @#$%&*!?!
Mukidi: .....minum kopi pagi....
-
21 Februari 2017
Bacaan hari ini
"Mukidi Meninggikan Diri"Pulang dari Gereja, Mukidi merenungkan homili Pastor yang tadi didengarnya mengenai kerendahhatian. Manusia harus memiliki sikap super untuk merendahkan hatinya. Hal ini disadari oleh Mukidi, apalagi memang Injil tadi mengatakan:"Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan". Manusia rendah hati yang akan mengalami kemuliaan karena ditinggikan Allah, juga mengalami keselamatan karena ikut masuk dalam perjamuan suci abadi bersama Allah. Terlebih dalam Surat kepada Orang Ibrani ditegaskan bahwa manusia beriman seharusnya adalah kumpulan manusia yang tidak lagi membuat hidupnya sia-sia dan mengejar kematian. Kesombongan diri lewat status dan kehormatan, materi atau kekayaan, kepandaian atau kecerdasan, keahlian dan bahkan juga iman inilah kesia-siaan dan kematian. Sebaliknya, manusia beriman adalah kumpulan manusia yang sudah menjumpai Allah, menemui Allah, bersatu dengan Allah dan menuju kepada kesempurnaan. Tanpa harus melakukan kesombongan manusia dijamin kemuliaan dan keselamatannya. Ditambah lagi dalam bacaan pertama Putra Sirakh, kesombongan manusia itu ibarat tumbuhan keburukan yang mengakar, menutup karunia dari Allah, sulit disembuhkan bahkan oleh kemalangan sekalipun.
Mukidi hampir menangis karena selama ini dia merasa masih selalu meninggikan dirinya. Mukidi selalu ingin dihargai, dihormati, dinomorsatukan, diutamakan dalam segala hal. Bahkan dalam keluarga, Mukidi selalu harus didengar dan dituruti. Inilah kesombongan status atau kehormatan Mukidi. Mukidi juga selalu hidup materialistis, hedonistis. Apa yang baru selalu dia punya, bahkan selalu menilai, menganggap, memandang sesama lewat materi dan kekayaan. Inilah kesombongan materi atau kekayaan. Mukidi selalu membanggakan dirinya yang lulusan doktor di Amerika, London bahkan juga mungkin lulusan Luar Angkasa. Mukidi selalu membanggakan pekerjaannya yang hebat. Inilah kesombongan intelektual atau kecerdasan. Mukidi juga selalu merasa paling hebat, paling tau ini dan itu, mampu melakukan ini dan itu. Tidak berbagi pengetahuan bahkan senang kalau banyak orang lain tidak tahu, sehingga merasa tanpa Mukidi dunia akan hancur. Inilah kesombongan keahlian. Ternyata, Mukidi juga selalu merasa paling benar dan suci di hadapan Tuhan. Hanya karena Mukidi adalah prodiakon, ketua lingkungan, lektor, pemazmur dan sering melayani. Mukidi juga merasa bahwa doanya itu hebat karena mampu menyembuhkan orang sakit. Mukidi terkadang juga sering menjadi tuhan kecil yang selalu menghakimi dan menghukum sesama. Mukidi selalu merasa paling mengerti iman.
Saudaraku, Mukidi tidak akan mengalami kemulian dan keselamatan. Mukidi sibuk meninggikan diri maka akan direndahkan. Mukidi artinya MUka KIta senDIri. Mungkin salah satu atau bahkan semua kesombongan Mukidi adalah kesombongan kita selama ini. Mari kita berjuang untuk mampu menjadi manusia yang super rendah hati untuk mencapai kemuliaan dan keselamatan. Tuhan memberkati.
(Copas dari group tetangga)