Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

TEOLOGI KEMAKMURAN, apa pendapat teman2?

ForumGaya hidup Kristen

101 – 125 dari 234    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6 ... 10  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • HAN099

    26 Februari 2019

    Aku sharing lah sedikit ya bro sis..Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjian lama dengan adanya perjanjian baru.. Apalagi soal persembahan ataupun perpuluhan... Itu tetap berlaku sampai sekarang... Perpuluhan diberikan dari sepersepuluh dari penghasilan kita... Dan seharusnya itu bukan hanya untuk pendeta tapi untuk jemaat dan keperluan jemaat Kis 2:41-47 walau jaman sekarang kita udah jarang mendapati gereja seperti itu... Dan kalau persembahan itu memang sukarela.. Dan apa yang dialami bro Ronny bisa aja memang terjadi di gereja2 banyak pendeta yang hanya mengkotbahkan perpuluhan dan berkat2 yang menjadi fokus utamanya.. Sampai saya pribadi pernah tersentak mendengar cerita kakak saya, pendetanya berkotbah seperti ini

    JIKA KAMU DATANG NAIK ANGKOT KAMU BUKAN ANAK TUHAN.. ANAK TUHAN ITU HIDUP BERKELIMPAHAN BUKAN KEKURANGAN

    Bagi saya yang mendengar cerita itu rasanya itu penyesatan secara rohani😀😀😀bayangkan jika semua gereja dijadikan ladang bisnis... Dimana lagi rule model seperti gereja mula2 itu dimasa yang akan datang... Kita harus akui dimasa sekarang ini memang banyak gereja seperti itu.. Bahkan profesi pendetapun bukan berdasar panggilan lagi tapi karna gak ada kerjaan lagi... Sungguh ngeri memang...

  • RONNY542

    26 Februari 2019

    Maaf ya Sist...sekarang saya susah terpengaruh oleh ukuran"/pandangan dunia (mungkin kesannya skrg  malah saya agak cuek dengan pandangan/teori" dunia)...karena menurut saya itu sangat relatif (belum tentu kebenarannya)...Kebenaran Sejati akhirnya hanya saya temukan di dalam Yesus tok...

    Enak banget lho Sist hidup di dalam Yesus, hanya mau percaya dan bergantung penuh pada-Nya, hanya mau mengikuti cara pandang-Nya aja...apalagi ketika kita digendong terus oleh-Nya..wow, nikmatnya, damainya....mudahnya hidup ini...pokoknya enak banget deh Sist....

    Semenjak saya berusaha untuk Percaya Penuh dan bergantung penuh serta memperoleh Hikmat-Nya, Rasa Damai Sejahtera nyata saya alami (bukan dibuat buat, tetapi bener" nyata sist)...Ada perubahan di dalam diri saya, yg saya sendiri juga agak heran...dan saya yakin, itu semua karena kebaikan Yesus....

    Toko saya sepi, saya tetap happy dan bersyukur terus dan tetap percaya bahwa Yesus senantiasa Maha Pemurah, dicela orang...saya nyantai aja ga mau dimasukin ke hati...Cepet  kasihan terhadap orang lain yang kliatan lemah dan tak berdaya (walaupun ga kena/ketemu di jalan)...Ini beda banget dengan sifat saya yang dulu Sist (sangat sangat ego dan mudah emosi)...

    Saya doakan, semoga pada akhirnya teman" disini semua juga bisa mendapatkan Kebahagiaan Sejati di dalam Yesus (yang Tidak bisa dipengaruhi status dunia, keadaan dunia, ukuran dunia, dll)...

    Sebenarnya Potensi Kebahagiaan Sejati sudah ada di dalam diri kita semua, cuma belum semua kita  menyadarinya, dan masih ada yang ngotot mencari Kebahagiaan di "Luar" diri kita...Makanya ada istilah : Kebahagiaan adalah Pilihan (sebenarnya sudah di dalam diri kita masing")...bukan malah dicari diluar (pekerjaan sia" seperti mau menangkap kupu" yang lincah pake tangan)....

    Salam Damai Sist...

    Tuhan Memberkati...

    ELISA859 tulis:

    menurut  yang  aku pahami  persembahan  itu  bukan  untuk  pendeta, tetapi  untuk  pekerjaan  Tuhan,

    Tetapi  aku  g tau  juga  sih  bro, kalo  uang  persembahan  itu  masuk  kantong  hamba Tuhan.

    Mungkin  saudaranya  bro  Ronny itu  kwatir  blom  dapat2 pendamping  hidup, coba  saja  cepat  nikah, pasti  saudaranya  g tanya2 lagi, hehehehe.

    26 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • 26 Februari 2019

    Topik diskusinya bisa bercabang ini. Harusnya diuraikan terlebih dahulu dengan prolog sehingga ada batasan-batasan atau parameter, sehingga orang lain tidak gagal paham dan enggan untuk memberi pendapat.

    Dari banyak pendapat di thread ini, banyak yang menerjemahkan kemakmuran hanya tentang financial.

    Berbicara kemakmuran dalam sudut pandang ekonomi, psikologi, filsafat dan teologi serta sudut pandang bidang lainnya, pasti akan menghasilkan kesimpulan "liar" dan berbeda pula.

    Mari kembali pada apa itu Theos dan logos serta apa itu prosperity.

    Meskipun demikian, saya mau meninggalkankan pesan, bahwa:

    Memiliki "kekayaan" berlimpah itu bukanlah dosa. Yang berdosa itu adalah berlimpah kekayaan "memiliki".

    .

    #Jangan lupa bahagia.

  • ADI973

    26 Februari 2019

    He he he,setuju sist,kalau aku sih yes, untuk yang satu ini,aku yes untuk sist ini, Tuhan Yesus memberkati

    HAN099 tulis:

    Aku sharing lah sedikit ya bro sis..Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjian lama dengan adanya perjanjian baru.. Apalagi soal persembahan ataupun perpuluhan... Itu tetap berlaku sampai sekarang...

    ...

    Bagi saya yang mendengar cerita itu rasanya itu penyesatan secara rohani😀😀😀bayangkan jika semua gereja dijadikan ladang bisnis... Dimana lagi rule model seperti gereja mula2 itu dimasa yang akan datang... Kita harus akui dimasa sekarang ini memang banyak gereja seperti itu.. Bahkan profesi pendetapun bukan berdasar panggilan lagi tapi karna gak ada kerjaan lagi... Sungguh ngeri memang...

    26 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • NUGRA917

    27 Februari 2019

    Emang tidak dibatalkan, tetapi dari satu kitab dg kitab lainnya saling melengkapi.

    Yang namanya perjanjian itu melibatkan lbh dari satu pihak, dan berlakunya dengan persyaratan/kondisi yang harus dipenuhi oleh para pihak dengan tepat.

    Kalau syarat/kondisi gak sesuai ya pihak yg berkewajiban tidak lagi harus memenuhi.

    Demikian juga janji2 TUHAN dalam Perjanjian Lama memang tidak dibatalkan, tetapi kalau kondisinya sdh tidak sesuai ya tidak wajib dilakukan. Pun pula dengan berbagai persembahan dan janji berkat TUHAN bagi kita.

    HAN099 tulis:

    Aku sharing lah sedikit ya bro sis..Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjian lama dengan adanya perjanjian baru.. Apalagi soal persembahan ataupun perpuluhan... Itu tetap berlaku sampai sekarang...

    ....

    JIKA KAMU DATANG NAIK ANGKOT KAMU BUKAN ANAK TUHAN.. ANAK TUHAN ITU HIDUP BERKELIMPAHAN BUKAN KEKURANGAN

    Bagi saya yang mendengar cerita itu rasanya itu penyesatan secara rohani😀😀😀bayangkan jika semua gereja dijadikan ladang bisnis... Dimana lagi rule model seperti gereja mula2 itu dimasa yang akan datang... Kita harus akui dimasa sekarang ini memang banyak gereja seperti itu.. Bahkan profesi pendetapun bukan berdasar panggilan lagi tapi karna gak ada kerjaan lagi... Sungguh ngeri memang...

    27 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ELISA859

    27 Februari 2019

    Aku  bersyukur  dgn kesaksian  bro  Ronny, memang  benar  jika  kita  semakin  dekat  dgn Tuhan, karakter  kita  memang  berubah, perubahan  itu  hasil  dari  buah  roh,

    Tetap  semangat  bro.

    RONNY542 tulis:

    Maaf ya Sist...sekarang saya susah terpengaruh oleh ukuran"/pandangan dunia (mungkin kesannya skrg  malah saya agak cuek dengan pandangan/teori" dunia)...

    ....

    Salam Damai Sist...

    Tuhan Memberkati...

    27 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ZEGA376

    28 Februari 2019

  • 28 Februari 2019

    Kalau maksud ts kemakmuran soal duit. Pendapat sy tdk apa2 malah sangat bagus asal cara dpat duitnya dengan jalan bener. Jangan nipu jangan nyolong. Jangan menabrak hukum2 yg ada diindonesia, Dll sebagainya...

    Jadi jikalau seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik tapi tdk melakukannya ia berdosa (yak 4:17)

  • ELISA859

    28 Februari 2019

    Kalo  soal  duit  mah  g usah  pakek  Teologi kemakmuran,yg  penting  kerja  keras , hemat ,rajin  nabung, pasti  hidupnya  makmur.

    RUSTON812 tulis:

    Kalau maksud ts kemakmuran soal duit. Pendapat sy tdk apa2 malah sangat bagus asal cara dpat duitnya dengan jalan bener. Jangan nipu jangan nyolong. Jangan menabrak hukum2 yg ada diindonesia, Dll sebagainya...

    Jadi jikalau seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik tapi tdk melakukannya ia berdosa (yak 4:17)

  • SAKURA019

    1 Maret 2019

    HAN099 tulis:

    Aku sharing lah sedikit ya bro sis..Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjian lama dengan adanya perjanjian baru.. Apalagi soal persembahan ataupun perpuluhan... Itu tetap berlaku sampai sekarang... Perpuluhan diberikan dari sepersepuluh dari penghasilan kita... Dan seharusnya itu bukan hanya untuk pendeta tapi untuk jemaat dan keperluan jemaat Kis 2:41-47 walau jaman sekarang kita udah jarang mendapati gereja seperti itu... Dan kalau persembahan itu memang sukarela.. Dan apa yang dialami bro Ronny bisa aja memang terjadi di gereja2 banyak pendeta yang hanya mengkotbahkan perpuluhan dan berkat2 yang menjadi fokus utamanya.. Sampai saya pribadi pernah tersentak mendengar cerita kakak saya, pendetanya berkotbah seperti ini

    JIKA KAMU DATANG NAIK ANGKOT KAMU BUKAN ANAK TUHAN.. ANAK TUHAN ITU HIDUP BERKELIMPAHAN BUKAN KEKURANGAN

    Bagi saya yang mendengar cerita itu rasanya itu penyesatan secara rohani😀😀😀bayangkan jika semua gereja dijadikan ladang bisnis... Dimana lagi rule model seperti gereja mula2 itu dimasa yang akan datang... Kita harus akui dimasa sekarang ini memang banyak gereja seperti itu.. Bahkan profesi pendetapun bukan berdasar panggilan lagi tapi karna gak ada kerjaan lagi... Sungguh ngeri memang...

    Terimakasih utk sharingnya mbak. Krn disinggung mengenai perjanjian lama dan perjanjian baru, saya jd  teringat akan pertanyaan dlm hati saya yg belum terjawab.

    Kalau mau mengikuti pola seperti mbak tuliskan, lalu kenapa sepertinya salah satu yg populer (wajib dilakukan) dari perjanjian lama itu adalah membayar perpuluhan? Sementara ada banyak perintah Tuhan dalam perjanjian lama yg sepertinya "diabaikan''. Misalkan saja mengenai binatang yg boleh dimakan dan tidak boleh dimakan, sunat, puasa, dan tentunya banyak lagi.

    Kenapa dibagian perpuluhan ini sprti mendapat tempat spesial.

    Maaf kalau topik jadi melebar, soalnya ini keganjalan yg ada dlm hati saya. Mohon penjelasannya. terimakasih

  • RONNY542

    1 Maret 2019

    Maaf ya Sist...Kok bertanya seperti orang bingung dan ragu...sebenarnya sangat mudah dan sederhana aja jawabnya...Ikutlah ajaran Yesus secara total (Fokus 100%)...Inti ajaran Yesus ada di PB...Kalau ada yang mudah kenapa harus dipersulit sehingga jadi bingung dan ragu sendiri...

    Seharusnya kita sadar, jika ada sesuatu yang menimbulkan Perbantahan di dalam Gereja, pasti ada suatu hal yang ga beres disitu (Karena ga mengikuti Ajaran Yesus yang asli : Persembahan SUKARELA)...Itulah akibat memelintir arti kata Sukarela = Minimal 10%....

    Salam Damai Sist...

    Tuhan Memberkati...

    SAKURA019 tulis:

    Terimakasih utk sharingnya mbak. Krn disinggung mengenai perjanjian lama dan perjanjian baru, saya jd  teringat akan pertanyaan dlm hati saya yg belum terjawab.

    Kalau mau mengikuti pola seperti mbak tuliskan, lalu kenapa sepertinya salah satu yg populer (wajib dilakukan) dari perjanjian lama itu adalah membayar perpuluhan? Sementara ada banyak perintah Tuhan dalam perjanjian lama yg sepertinya "diabaikan''. Misalkan saja mengenai binatang yg boleh dimakan dan tidak boleh dimakan, sunat, puasa, dan tentunya banyak lagi.

    Kenapa dibagian perpuluhan ini sprti mendapat tempat spesial.

    Maaf kalau topik jadi melebar, soalnya ini keganjalan yg ada dlm hati saya. Mohon penjelasannya. terimakasih

  • ELISA859

    1 Maret 2019

    Aku  lebih  suka  10 perintah  Allah  di PL,daripada  perpuluhan,

    karna  mentaati  10 perintah  Allah, itu yang  utama  dan  terutama  dlm  ajaran  Tuhan Yesus.

    Dan  Tuhan Yesus  hanya  sedikit  membahas  perpuluhan  ato  kemakmuran  bagi  pengikutNya.

    SAKURA019 tulis:

    Terimakasih utk sharingnya mbak. Krn disinggung mengenai perjanjian lama dan perjanjian baru, saya jd  teringat akan pertanyaan dlm hati saya yg belum terjawab.

    Kalau mau mengikuti pola seperti mbak tuliskan, lalu kenapa sepertinya salah satu yg populer (wajib dilakukan) dari perjanjian lama itu adalah membayar perpuluhan? Sementara ada banyak perintah Tuhan dalam perjanjian lama yg sepertinya "diabaikan''. Misalkan saja mengenai binatang yg boleh dimakan dan tidak boleh dimakan, sunat, puasa, dan tentunya banyak lagi.

    Kenapa dibagian perpuluhan ini sprti mendapat tempat spesial.

    Maaf kalau topik jadi melebar, soalnya ini keganjalan yg ada dlm hati saya. Mohon penjelasannya. terimakasih

  • ZEGA376

    1 Maret 2019

    Those who say, "if you become a christian, your troubles will be over, have no clue what a Christian is --- for that's the war really begins."

    Burk Parsons

    Lukas 9:23-24

    23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.

    24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.

    Terjemahan bebasnya :

    Jikalau ada orang yg berkata, "kalau kamu menjadi seorang kristen, maka segala masalahmu (keuangan, sakit-penyakit, dll) akan selesai, tidak tahu arti menjadi seorang Kristen sejati --- karena sesungguhnya peperangan baru saja terjadi."

    Yohanes 3:30  Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.

    Matius 10:38  Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.

  • HAN099

    1 Maret 2019

    Thanks mbak buat tanggapannya

    Aku juga ambil garis besarnya aja y mbak

    BINATANG YANG BOLEH DIMAKAN ATAU TIDAK

    Itu kan udah diatur di perjanjian baru oleh rasul2 bahwa binatang yang tidak boleh dimakan itu

    Kisah para rasul 15:20

    Kisah para rasul 15:29

    Kisah para rasul 21:25

    Mbak boleh baca disana....

    Kalau tentang sunat itu boleh mbak baca di kolose2:11-15 dan diayat yang lain artinya sunat itu bukan lagi hanya kulit khatannya tapi Hatinya... Yaitu melalui kelahiran kembali

    Dan kalau soal puasa

    Kaka bisa baca di

    Injil matius,markus ,lukas semuanya Yesus mengajarkan tentang puasa bahkan rasul paulus pun banyak berpuasa ketika menghadapi banyak hal ketika memberitakan injil

    2kor6:5

    2kor 11:27

    Artinya tidak ada satupun dari perjanjian lama yang dibatalkan tetapi degenapi TETAPI TUHAN tidak pernah menyuruhnya seperti hukum seperti diperjanjian lama tetapi oleh kasih karunia karna kasih Kristus.. Gitu kira kira mbak dan tentang perpuluhan yah itulah yang Yesus katakan bahwa berikanlah kepada kaisar apa yang layak bagi kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa yang seharusnya bagi Tuhan... Kalau masalah pendeta mau makainya buat apa itu bukan urusan kita walaupun seharusnya itu untuk keperluan jemaat dan Rumah Tuhan yang penting apa yang menjadi kewajiban kita... Kita udah kerjakan... Itu aja sih mbak kalau menurut saya

    SAKURA019 tulis:

    Terimakasih utk sharingnya mbak. Krn disinggung mengenai perjanjian lama dan perjanjian baru, saya jd  teringat akan pertanyaan dlm hati saya yg belum terjawab.

    Kalau mau mengikuti pola seperti mbak tuliskan, lalu kenapa sepertinya salah satu yg populer (wajib dilakukan) dari perjanjian lama itu adalah membayar perpuluhan? Sementara ada banyak perintah Tuhan dalam perjanjian lama yg sepertinya "diabaikan''. Misalkan saja mengenai binatang yg boleh dimakan dan tidak boleh dimakan, sunat, puasa, dan tentunya banyak lagi.

    Kenapa dibagian perpuluhan ini sprti mendapat tempat spesial.

    Maaf kalau topik jadi melebar, soalnya ini keganjalan yg ada dlm hati saya. Mohon penjelasannya. terimakasih

  • HAN099

    1 Maret 2019

    Bagus sih mbak

    Good banget

    Tapi pertanyaannya apa mbak bisa lakukan 10 perintah Tuhan yang di perjanjian lama?

    Kalau semua bisa melakukan itu brarti gak berguna dong mbak kelahiran,kematian,dan kebangkitan Tuhan Yesus

    Bahkan kalau kita baca di perjanjian lama imam paling kudus sekalipun tidak bisa melakukannya sampai harus mengorbankan domba setiap tahunnya untuk pengampunan dosanya saja...

    Dan perpuluhan mbak... Itu lebih ditekannkan di perjanjian lama bahwa orang israel setiap tahun itu harus mempersembahkan hasil dari panennya sepersepuluhnya untuk Tuhan tetapi tetap berlaku untuk perjanjian baru

    Tapi kalau bicara teologi kemakmuran memang saya sependapat dengan mbak karna gak semua anak anak Tuhan itu harus sukses secara dunia... Kalau bicara kesuksesan orang atheis bahkan lebih sukses... Kita ambil teladan para rasul yaitu paulus dia tak pernah berkelimpahan malahan di sering puasa gak makan dan gak minumbahkan kena kapal karang... Tapi yang dia lihat kan bukan hal yang dari dunia.. Dia menggantungkan penghaparapan nya pada hal hal kekekalan yaitu kehidupan kekal nanti.. Itu yang seharusnya orang kristen harus punya... Bukan berlomba mencari harta dunia ini saja...

    Thanks mbak

    ELISA859 tulis:

    Aku  lebih  suka  10 perintah  Allah  di PL,daripada  perpuluhan,

    karna  mentaati  10 perintah  Allah, itu yang  utama  dan  terutama  dlm  ajaran  Tuhan Yesus.

    Dan  Tuhan Yesus  hanya  sedikit  membahas  perpuluhan  ato  kemakmuran  bagi  pengikutNya.

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • MELLY459

    1 Maret 2019

    Krn bicara itu jauhhhhh lebih mudah dari pada prakteknya broo.. Perhatikan aj sekeliling kita.. 🤭🤭

    ZEGA376 tulis: youtu.be/58oq0VFyyJA {{youtube=7ilpC-gmxnk}}

  • VIRUSKASIH805

    1 Maret 2019

    Berikut analisa GOTQUESTIONS.ORG tentang TEOLOGI KEMAKMURAN :

    Dalam teologi kemakmuran, dikenal istilah “Kata-Kata Iman,” di mana orang percaya diijinkan memperalat Allah. Kebenaran kekristenan yang sejati justru sebaliknya – Allah yang menggunakan orang percaya.

    Teologi kemakmuran memandang Roh Kudus sebagai kuasa yang dapat digunakan sebagaimana yang diinginkan oleh orang-orang percaya. Alkitab mengajarkan bahwa Roh Kudus merupakan Pribadi yang memampukan orang percaya menjalankan kehendak Allah. Gerakan teologi kemakmuran amat mirip dengan beberapa sekte ketamakan yang menyusupi dan merusak gereja mula-mula.

    Paulus dan rasul-rasul lainnya tidak berkompromi atau berdamai dengan para guru palsu yang menyebarkan ajaran sesat semacam itu. Mereka menyebut mereka sebagai pengajar-pengajar sesat yang berbahaya dan menasihati orang-orang Kristen supaya menghindari mereka.

    Paulus memperingatkan Timotius akan orang-orang semacam ini dalam 1 Timotius 6:5; 9-11. Orang-orang "yang tidak lagi berpikiran sehat" yang mengira ibadah itu adalah sumber keuntungan dan keinginan mereka akan kekayaan merupakan jebak yang menenggelamkan mereka "ke dalam keruntuhan dan kebinasaan" (ayat 9).

    Mengejar kekayaan merupakan jalan yang berbahaya bagi orang-orang Kristen dan menjadi sesuatu yang diperingatkan Allah: Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (ayat 10).

    Kalau kekayaan merupakan tujuan yang baik bagi orang-orang saleh, Yesus sudah pasti akan mengejar kekayaan. Namun, Dia tidak melakukan itu, dan lebih memilih tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Matius 8:20) dan mengajar murid-murid-Nya untuk bersikap serupa.

    Harus pula diingat baik-baik bahwa satu-satunya murid yang mengejar kekayaan adalah Yudas.

    Paulus menyatakan bahwa ketamakan merupakan penyembahan berhala (Efesus 5:5) dan mengajarkan orang-orang Efesus untuk menghindari orang-orang yang mengajarkan berita percabulan atau ketamakan (Efesus 5:6-7). Ajaran teologi kemakmuran mencegah Allah melakukan apa yang diinginkannya. Berarti, Allah dianggap bukanlah Tuhan dari segalanya karena Dia tidak bisa berbuat apa-apa, sampai kita mengijinkannya.

    Iman, menurut pengajaran Kata-Kata Iman, bukannya tunduk dan percaya kepada Allah; namun lebih kepada mantera yang memungkinkan kita memanipulir hukum-hukum rohani yang dipercaya oleh para pengajar teologi kemakmuran sebagai sesuatu yang mengatur alam semesta.

    Sebagaimana yang tersirat dalam nama “Kata-Kata Iman,” gerakan ini mengajarkan bahwa iman adalah soal apa yang kita katakan dan bukan soal siapa yang kita percaya atau kebenaran apa yang kita pegang dan percaya dalam hati kita.

    Istilah yang paling digemari dalam ajaran ini adalah “pengakuan positif.” Ini merupakan rujukan pada pengajaran bahwa kata-kata memiliki daya cipta. Apa yang Saudara ucapkan, menentukan apa yang akan terjadi pada diri Saudara.

    Pengakuan Saudara, khususnya pertolongan yang Saudara tuntut dari Allah, harus diutarakan secara positif dan tanpa keraguaan. Maka, Allah wajib menjawabnya (seolah-olah manusia dapat menuntut sesuatu dari Allah!). Jadi, kesanggupan Allah untuk memberkati kita itu sebenarnya bergantung pada iman kita.

    Yakobus 4:13-16 jelas-jelas menentang pengajaran demikian: "Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung," sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”

    Jangankan mengucapkan sesuatu agar bisa terjadi, kita bahkan tidak tahu apa yang terjadi di hari esok atau apakah kita masih akan hidup atau tidak.

    Bukannya mengajarkan pentingnya kekayaan, Alkitab malah memperingatkan kita untuk tidak mengejarnya. Orang-orang percaya, khususnya para pemuka gereja (1 Timotius 3:3), harus bebas dari mencintai uang (Ibrani 13:5). Cinta uang menjadi akar dari segala kejahatan (1 Timotius 6:10).

    Yesus memperingatkan, Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."” (Luk 12:15).

    Bertolak belakang dengan pengajaran teologi kemakmuran soal menumpuk uang dan harta dalam hidup ini, Yesus berkata, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya" (Matius 6:19).

    Kontradiksi yang begitu besar antara teologi kemakmuran dan Injil, paling tepat dirangkumkan melalui kata-kata Yesus dalam Matius 6:24, “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada Allah dan uang.”

  • RISTIN881

    3 Maret 2019

    itu hak sist klo gak setuju tp  bukan untuk mengkriditkan org2 yg memiliki pengertian yg benar ttg  konsep kemakmuran tersebut.klo  sy lihat koment  sist pengertian sist  ttg teladan yesus (  ad benar ad  yg menurut sy gak sepaham yaitu di no 1 yg isinya:

    1,Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya.(Tuna wisma)

    itu artinya bukan hidup sebagai TUna wisma ya sist  ... pengertian kalimat tersebut (Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya  )   sgt dalam pengertiannya  , bukan yg sist  tulis. Jadi  semua org   hidup tuna wisma semua...sdgkan Tuhan berjanji hidup dalam damai sejahterah, sukacita  dan berkelimpahan dalam berkatNya.

    ELISA859 tulis:

    Aku  setuju  bahwa  tidak  ada  Teologi  kemakmuran,karna  Tuhan Yesus  sendiri  tidak  mengajarkan  kemakmuran  bagi  pengikutNya,

    ...

    Jadi  Tuhan Yesus adalah  teladan  untuk  hidup  bagi  semua  org  yang  percaya,

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ELISA859

    3 Maret 2019

    Pelajaran  yang  bisa kita  ambil  adalah, bahwa  ikut  Tuhan tidak untuk  hidup  makmur berkelimpahan  harta.kita harus  bersedia  memikul  salib,artinya  kita  mau  keluar  dari  zona  aman  demi  untuk  melayani  Tuhan.

    Anak2 Tuhan  seharusnya  tidak  terikat  oleh  kemakmuran  duniawi,tetapi  seluruh  hidup  kita  terarah  kepada  kekekalan.

    Jika  Tuhan  ijinkan  kita  kaya  dan  hidup  berkelimpahan  itu  hanya  bonus  di  mana  Tuhan  ingin  di  permulyakan  dengan  titipan  harta  itu,

    RISTIN881 tulis:

    itu hak sist klo gak setuju tp  bukan untuk mengkriditkan org2 yg memiliki pengertian yg benar ttg  konsep kemakmuran tersebut.klo  sy lihat koment  sist pengertian sist  ttg teladan yesus (  ad benar ad  yg menurut sy gak sepaham yaitu di no 1 yg isinya:

    1,Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya.(Tuna wisma)

    itu artinya bukan hidup sebagai TUna wisma ya sist  ... pengertian kalimat tersebut (Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya  )   sgt dalam pengertiannya  , bukan yg sist  tulis. Jadi  semua org   hidup tuna wisma semua...sdgkan Tuhan berjanji hidup dalam damai sejahterah, sukacita  dan berkelimpahan dalam berkatNya.

  • RISTIN881

    3 Maret 2019

    1. Theologi kemakmuran itu baik ato gak baik  tergantung pribadi lepas pribadi ( masing2 org yg memahaminya dgn benar).

    2.koment2 yg sist tulis itu menurut pemikiran sist semata... tp  setiap org memiliki pemikirannya sendiri2 dlm pemahamannya.

    3. siapa bil  tidak ad dasar imannya spt yg tertulis  di nas Maleakhi 3:8-10

    apakah  nas itu  buatan  manusia  bukan FT  .klo sist org yg memahami alkitab sec utuh    tentu bisa lebih bijak dlm menyingkapi masalah bukan langsung spt  mengkriditkan org2 tertentu. . Knp sy bisa bic spt itu:

    1 kita harus menyadari  byk gereja2  dan byk aliran  salah satunya spt   aliran kharismatik     ( spt sy  dan bergereja di GBI) , aliran advent ato aliran   khatolik dll.

    Tp bagi sy kita harus menghargai satu dgn yg lain. Tubuh kristus bukan untuk cari  siapa yg benar ato yg salah tp untuk saling membangun di dlm tubuh kristus yg  sebagai penyatunya adl YESUS kristus sebagai teladan dan KEPALA  diantara gereja2Nya

    berarti setiap gereja memiliki pemahaman yg beda2 dan kita hrs menghargai.

    2 Spt yg sy bil di awal koment2 sebelumnya kembali kepada pribadi lepas  pribadi ( masing2 org)

    3 Setiap pemahaman yg kita  yakinin ya ud semua kembali dampaknya ke kita masing2.

    4. Benar dan salah itu  masing2 dan urusannya  pribadi  org itu dgn TUhannya. kita bukan org yg berhak untuk menyatakan itu yg salah ato benar memang kita TUHAN.

    untuk mengenai   PERPULUHAN : kembali kepada pribadi lepaas pribadi.

    ELISA859 tulis:

    Teologi kemakmuran,menurutku  g baik jika  di  jadikan  dasar  iman  Kristen.

    karna  kalo  percaya Tuhan Yesus  hanya  untuk  kepenuhan hal2 duniawi, di  luar  Tuhan Yesus  juga  lebih  makmur  hidupnya,banyak  harta dan  hari demi hari  hartanya  semakin  banyak, tidak  perlu  bayar  perpuluhan, tidak  takut  hasil  panennya  di  makan  belalang  pelahap,sekalipun  tidak  sodakoh.

    ....

    Jadi  kita  harus  hati2 menerima  pengajaran  Teologi  kemakmuran  itu, apalagi  jika  kita  belom  memiliki  dasar  iman yang  benar.

    3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN

  • ELISA859

    4 Maret 2019

    Maleakhi 3:8-10.itu untuk bangsa  Israel yang hidup  di  bawah  hukum  Taurat  sist,

    Kita  sekarang  hidup  di bawah hukum  kasih,

    Jika  perpuluhan  sebagai kewajiban  atopun karna  ketakutan  bahwa  hasil  ladang  kita di  makan belalang  pelahap, perpuluhan  kita  bukan karna  kasih  tetapi  karna  kewajiban.

    Pemahaman terhadap Maleakhi  3 itu  membuat  hidup  org  Kristen  tertekan.mereka terbelenggu  dgn  doktrin  perpuluhan itu.

    RISTIN881 tulis:

    1. Theologi kemakmuran itu baik ato gak baik  tergantung pribadi lepas pribadi ( masing2 org yg memahaminya dgn benar).

    2.koment2 yg sist tulis itu menurut pemikiran sist semata... tp  setiap org memiliki pemikirannya sendiri2 dlm pemahamannya.

    3. siapa bil  tidak ad dasar imannya spt yg tertulis  di nas Maleakhi 3:8-10

    apakah  nas itu  buatan  manusia  bukan FT  .klo sist org yg memahami alkitab sec utuh    tentu bisa lebih bijak dlm menyingkapi masalah bukan langsung spt  mengkriditkan org2 tertentu. . Knp sy bisa bic spt itu:

    1 kita harus menyadari  byk gereja2  dan byk aliran  salah satunya spt   aliran kharismatik     ( spt sy  dan bergereja di GBI) , aliran advent ato aliran   khatolik dll.

    Tp bagi sy kita harus menghargai satu dgn yg lain. Tubuh kristus bukan untuk cari  siapa yg benar ato yg salah tp untuk saling membangun di dlm tubuh kristus yg  sebagai penyatunya adl YESUS kristus sebagai teladan dan KEPALA  diantara gereja2Nya

    berarti setiap gereja memiliki pemahaman yg beda2 dan kita hrs menghargai.

    2 Spt yg sy bil di awal koment2 sebelumnya kembali kepada pribadi lepas  pribadi ( masing2 org)

    3 Setiap pemahaman yg kita  yakinin ya ud semua kembali dampaknya ke kita masing2.

    4. Benar dan salah itu  masing2 dan urusannya  pribadi  org itu dgn TUhannya. kita bukan org yg berhak untuk menyatakan itu yg salah ato benar memang kita TUHAN.

    untuk mengenai   PERPULUHAN : kembali kepada pribadi lepaas pribadi.

    4 Maret 2019 diubah oleh ELISA859

  • LEO057

    4 Maret 2019

    Klo menurutku, inti nya semua adalah KASiH,  baik nya sedikit memahami tp byk di praktekan..

    Karena byk org yg di luar sana, butuh sentuhan nyata kita semua, bukan hnya teori saja.. GBU all

  • ELISA859

    4 Maret 2019

    Aku  pernah  shareng  dgn  teman  yang  imannya  berdasarkan Teologi kemakmuran,

    Dia  bercerita, ikut Tuhan Yesus itu  selalu  hidup  berkelimpahan, jika  sakit  berdoa  minta  Tuhan Yesus  sembuhkan, dan  Tuhan  Yesus  benar2 sembuhkan, trus  dia  juga  cerita  bahwa  ada  temannya  yang  terlilit  utang, yang  harus  di  bayar  segera, trus  dia  arah kan  temannya  itu  untuk  berdoa  kepada  Tuhan Yesus, dan  Tuhan  Yesus  menjawab  doanya, utangnya  itu  bisa  di  bayar  dgn  di  angsur, sepintas  memang  benar dan  sungguh  luar  biasa  Tuhan Yesus  berkarya  melalui  mujizatNya.

    Namun  saat  aku  tanya,

    Apakah  yakin  jika  kamu  meninggal  dunia  hari  ini  pasti masuk surga ?

    ternyata  dia  kaget  dengan  pertanyaanku  itu.

    dan  dia  jawab "tidak  yakin "

    Padalah  Tuhan  Yesus  datang  kedunia  untuk  menebus  kita  dari  hukuman  dosa, kita  di  beri  jaminan  kepastian  masuk  surga, karna  pengorbanan Tuhan Yesus  di  atas  kayu  salib.

  • ELISA859

    4 Maret 2019

    Benar  banget  bro,

    LEO057 tulis:

    Klo menurutku, inti nya semua adalah KASiH,  baik nya sedikit memahami tp byk di praktekan..

    Karena byk org yg di luar sana, butuh sentuhan nyata kita semua, bukan hnya teori saja.. GBU all

  • RONNY542

    4 Maret 2019

    Di Video di atas, bisa terlihat oleh Teman" tidak....Ada kekhawatiran terselubung dari seorang HT terhadap Berkat....

    Pakai kalimat muter" biar kelihatan ga memaksa Perpuluhan, tapi didalam hatinya kepengen biar semua bayar Perpuluhan (Dengan Iming" akan diberkati melimpah oelh Tuhan)...

    Kalau saya pribadi sih, lebih percaya kepada Ibadah yang Sejati (Mengunjungi Yatim Piatu, fakir dan janda miskin)...Kalau di Gereja seikhlasnya aja, ga perlu pakai angka" minimal segala, karena saya percaya penuh bahwa HT yang sejati pasti akan dicukupkan oleh Yesus (karena setiap saat melayani-Nya)...Tapi kalau ada HT yang memang Serakah (sudah jadi Hamba uang)...ya dia pasti merasa kurang teruslah dan pakai segala macam cara untuk memuaskan hawa nafsunya itu....

    Salam Damai Temans...

    Tuhan Memberkati...

101 – 125 dari 234    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6 ... 10  Selanjutnya Kirim tanggapan