TEOLOGI KEMAKMURAN, apa pendapat teman2?
-
26 Februari 2019
Aku sharing lah sedikit ya bro sis..Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjian lama dengan adanya perjanjian baru.. Apalagi soal persembahan ataupun perpuluhan... Itu tetap berlaku sampai sekarang... Perpuluhan diberikan dari sepersepuluh dari penghasilan kita... Dan seharusnya itu bukan hanya untuk pendeta tapi untuk jemaat dan keperluan jemaat Kis 2:41-47 walau jaman sekarang kita udah jarang mendapati gereja seperti itu... Dan kalau persembahan itu memang sukarela.. Dan apa yang dialami bro Ronny bisa aja memang terjadi di gereja2 banyak pendeta yang hanya mengkotbahkan perpuluhan dan berkat2 yang menjadi fokus utamanya.. Sampai saya pribadi pernah tersentak mendengar cerita kakak saya, pendetanya berkotbah seperti ini
JIKA KAMU DATANG NAIK ANGKOT KAMU BUKAN ANAK TUHAN.. ANAK TUHAN ITU HIDUP BERKELIMPAHAN BUKAN KEKURANGAN
Bagi saya yang mendengar cerita itu rasanya itu penyesatan secara rohani😀😀😀bayangkan jika semua gereja dijadikan ladang bisnis... Dimana lagi rule model seperti gereja mula2 itu dimasa yang akan datang... Kita harus akui dimasa sekarang ini memang banyak gereja seperti itu.. Bahkan profesi pendetapun bukan berdasar panggilan lagi tapi karna gak ada kerjaan lagi... Sungguh ngeri memang...
-
26 Februari 2019
Maaf ya Sist...sekarang saya susah terpengaruh oleh ukuran"/pandangan dunia (mungkin kesannya skrg malah saya agak cuek dengan pandangan/teori" dunia)...karena menurut saya itu sangat relatif (belum tentu kebenarannya)...Kebenaran Sejati akhirnya hanya saya temukan di dalam Yesus tok...
Enak banget lho Sist hidup di dalam Yesus, hanya mau percaya dan bergantung penuh pada-Nya, hanya mau mengikuti cara pandang-Nya aja...apalagi ketika kita digendong terus oleh-Nya..wow, nikmatnya, damainya....mudahnya hidup ini...pokoknya enak banget deh Sist....
Semenjak saya berusaha untuk Percaya Penuh dan bergantung penuh serta memperoleh Hikmat-Nya, Rasa Damai Sejahtera nyata saya alami (bukan dibuat buat, tetapi bener" nyata sist)...Ada perubahan di dalam diri saya, yg saya sendiri juga agak heran...dan saya yakin, itu semua karena kebaikan Yesus....
Toko saya sepi, saya tetap happy dan bersyukur terus dan tetap percaya bahwa Yesus senantiasa Maha Pemurah, dicela orang...saya nyantai aja ga mau dimasukin ke hati...Cepet kasihan terhadap orang lain yang kliatan lemah dan tak berdaya (walaupun ga kena/ketemu di jalan)...Ini beda banget dengan sifat saya yang dulu Sist (sangat sangat ego dan mudah emosi)...
Saya doakan, semoga pada akhirnya teman" disini semua juga bisa mendapatkan Kebahagiaan Sejati di dalam Yesus (yang Tidak bisa dipengaruhi status dunia, keadaan dunia, ukuran dunia, dll)...
Sebenarnya Potensi Kebahagiaan Sejati sudah ada di dalam diri kita semua, cuma belum semua kita menyadarinya, dan masih ada yang ngotot mencari Kebahagiaan di "Luar" diri kita...Makanya ada istilah : Kebahagiaan adalah Pilihan (sebenarnya sudah di dalam diri kita masing")...bukan malah dicari diluar (pekerjaan sia" seperti mau menangkap kupu" yang lincah pake tangan)....
Salam Damai Sist...
Tuhan Memberkati...
ELISA859 tulis:
menurut yang aku pahami persembahan itu bukan untuk pendeta, tetapi untuk pekerjaan Tuhan,
Tetapi aku g tau juga sih bro, kalo uang persembahan itu masuk kantong hamba Tuhan.
Mungkin saudaranya bro Ronny itu kwatir blom dapat2 pendamping hidup, coba saja cepat nikah, pasti saudaranya g tanya2 lagi, hehehehe.
26 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
26 Februari 2019
Topik diskusinya bisa bercabang ini. Harusnya diuraikan terlebih dahulu dengan prolog sehingga ada batasan-batasan atau parameter, sehingga orang lain tidak gagal paham dan enggan untuk memberi pendapat.
Dari banyak pendapat di thread ini, banyak yang menerjemahkan kemakmuran hanya tentang financial.
Berbicara kemakmuran dalam sudut pandang ekonomi, psikologi, filsafat dan teologi serta sudut pandang bidang lainnya, pasti akan menghasilkan kesimpulan "liar" dan berbeda pula.
Mari kembali pada apa itu Theos dan logos serta apa itu prosperity.
Meskipun demikian, saya mau meninggalkankan pesan, bahwa:
Memiliki "kekayaan" berlimpah itu bukanlah dosa. Yang berdosa itu adalah berlimpah kekayaan "memiliki".
.
#Jangan lupa bahagia.
-
26 Februari 2019
He he he,setuju sist,kalau aku sih yes, untuk yang satu ini,aku yes untuk sist ini, Tuhan Yesus memberkati
HAN099 tulis:
Aku sharing lah sedikit ya bro sis..Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjian lama dengan adanya perjanjian baru.. Apalagi soal persembahan ataupun perpuluhan... Itu tetap berlaku sampai sekarang...
...
Bagi saya yang mendengar cerita itu rasanya itu penyesatan secara rohani😀😀😀bayangkan jika semua gereja dijadikan ladang bisnis... Dimana lagi rule model seperti gereja mula2 itu dimasa yang akan datang... Kita harus akui dimasa sekarang ini memang banyak gereja seperti itu.. Bahkan profesi pendetapun bukan berdasar panggilan lagi tapi karna gak ada kerjaan lagi... Sungguh ngeri memang...
26 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
27 Februari 2019
Emang tidak dibatalkan, tetapi dari satu kitab dg kitab lainnya saling melengkapi.
Yang namanya perjanjian itu melibatkan lbh dari satu pihak, dan berlakunya dengan persyaratan/kondisi yang harus dipenuhi oleh para pihak dengan tepat.
Kalau syarat/kondisi gak sesuai ya pihak yg berkewajiban tidak lagi harus memenuhi.
Demikian juga janji2 TUHAN dalam Perjanjian Lama memang tidak dibatalkan, tetapi kalau kondisinya sdh tidak sesuai ya tidak wajib dilakukan. Pun pula dengan berbagai persembahan dan janji berkat TUHAN bagi kita.
HAN099 tulis:
Aku sharing lah sedikit ya bro sis..Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjian lama dengan adanya perjanjian baru.. Apalagi soal persembahan ataupun perpuluhan... Itu tetap berlaku sampai sekarang...
....
JIKA KAMU DATANG NAIK ANGKOT KAMU BUKAN ANAK TUHAN.. ANAK TUHAN ITU HIDUP BERKELIMPAHAN BUKAN KEKURANGAN
Bagi saya yang mendengar cerita itu rasanya itu penyesatan secara rohani😀😀😀bayangkan jika semua gereja dijadikan ladang bisnis... Dimana lagi rule model seperti gereja mula2 itu dimasa yang akan datang... Kita harus akui dimasa sekarang ini memang banyak gereja seperti itu.. Bahkan profesi pendetapun bukan berdasar panggilan lagi tapi karna gak ada kerjaan lagi... Sungguh ngeri memang...
27 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
27 Februari 2019
Aku bersyukur dgn kesaksian bro Ronny, memang benar jika kita semakin dekat dgn Tuhan, karakter kita memang berubah, perubahan itu hasil dari buah roh,
Tetap semangat bro.
RONNY542 tulis:
Maaf ya Sist...sekarang saya susah terpengaruh oleh ukuran"/pandangan dunia (mungkin kesannya skrg malah saya agak cuek dengan pandangan/teori" dunia)...
....
Salam Damai Sist...
Tuhan Memberkati...
27 Februari 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
28 Februari 2019
-
28 Februari 2019
Kalau maksud ts kemakmuran soal duit. Pendapat sy tdk apa2 malah sangat bagus asal cara dpat duitnya dengan jalan bener. Jangan nipu jangan nyolong. Jangan menabrak hukum2 yg ada diindonesia, Dll sebagainya...
Jadi jikalau seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik tapi tdk melakukannya ia berdosa (yak 4:17)
-
28 Februari 2019
Kalo soal duit mah g usah pakek Teologi kemakmuran,yg penting kerja keras , hemat ,rajin nabung, pasti hidupnya makmur.
RUSTON812 tulis:
Kalau maksud ts kemakmuran soal duit. Pendapat sy tdk apa2 malah sangat bagus asal cara dpat duitnya dengan jalan bener. Jangan nipu jangan nyolong. Jangan menabrak hukum2 yg ada diindonesia, Dll sebagainya...
Jadi jikalau seseorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik tapi tdk melakukannya ia berdosa (yak 4:17)
-
1 Maret 2019
HAN099 tulis:
Aku sharing lah sedikit ya bro sis..Tuhan tidak pernah membatalkan perjanjian lama dengan adanya perjanjian baru.. Apalagi soal persembahan ataupun perpuluhan... Itu tetap berlaku sampai sekarang... Perpuluhan diberikan dari sepersepuluh dari penghasilan kita... Dan seharusnya itu bukan hanya untuk pendeta tapi untuk jemaat dan keperluan jemaat Kis 2:41-47 walau jaman sekarang kita udah jarang mendapati gereja seperti itu... Dan kalau persembahan itu memang sukarela.. Dan apa yang dialami bro Ronny bisa aja memang terjadi di gereja2 banyak pendeta yang hanya mengkotbahkan perpuluhan dan berkat2 yang menjadi fokus utamanya.. Sampai saya pribadi pernah tersentak mendengar cerita kakak saya, pendetanya berkotbah seperti ini
JIKA KAMU DATANG NAIK ANGKOT KAMU BUKAN ANAK TUHAN.. ANAK TUHAN ITU HIDUP BERKELIMPAHAN BUKAN KEKURANGAN
Bagi saya yang mendengar cerita itu rasanya itu penyesatan secara rohani😀😀😀bayangkan jika semua gereja dijadikan ladang bisnis... Dimana lagi rule model seperti gereja mula2 itu dimasa yang akan datang... Kita harus akui dimasa sekarang ini memang banyak gereja seperti itu.. Bahkan profesi pendetapun bukan berdasar panggilan lagi tapi karna gak ada kerjaan lagi... Sungguh ngeri memang...
Terimakasih utk sharingnya mbak. Krn disinggung mengenai perjanjian lama dan perjanjian baru, saya jd teringat akan pertanyaan dlm hati saya yg belum terjawab.
Kalau mau mengikuti pola seperti mbak tuliskan, lalu kenapa sepertinya salah satu yg populer (wajib dilakukan) dari perjanjian lama itu adalah membayar perpuluhan? Sementara ada banyak perintah Tuhan dalam perjanjian lama yg sepertinya "diabaikan''. Misalkan saja mengenai binatang yg boleh dimakan dan tidak boleh dimakan, sunat, puasa, dan tentunya banyak lagi.
Kenapa dibagian perpuluhan ini sprti mendapat tempat spesial.
Maaf kalau topik jadi melebar, soalnya ini keganjalan yg ada dlm hati saya. Mohon penjelasannya. terimakasih
-
1 Maret 2019
Maaf ya Sist...Kok bertanya seperti orang bingung dan ragu...sebenarnya sangat mudah dan sederhana aja jawabnya...Ikutlah ajaran Yesus secara total (Fokus 100%)...Inti ajaran Yesus ada di PB...Kalau ada yang mudah kenapa harus dipersulit sehingga jadi bingung dan ragu sendiri...
Seharusnya kita sadar, jika ada sesuatu yang menimbulkan Perbantahan di dalam Gereja, pasti ada suatu hal yang ga beres disitu (Karena ga mengikuti Ajaran Yesus yang asli : Persembahan SUKARELA)...Itulah akibat memelintir arti kata Sukarela = Minimal 10%....
Salam Damai Sist...
Tuhan Memberkati...
SAKURA019 tulis:
Terimakasih utk sharingnya mbak. Krn disinggung mengenai perjanjian lama dan perjanjian baru, saya jd teringat akan pertanyaan dlm hati saya yg belum terjawab.
Kalau mau mengikuti pola seperti mbak tuliskan, lalu kenapa sepertinya salah satu yg populer (wajib dilakukan) dari perjanjian lama itu adalah membayar perpuluhan? Sementara ada banyak perintah Tuhan dalam perjanjian lama yg sepertinya "diabaikan''. Misalkan saja mengenai binatang yg boleh dimakan dan tidak boleh dimakan, sunat, puasa, dan tentunya banyak lagi.
Kenapa dibagian perpuluhan ini sprti mendapat tempat spesial.
Maaf kalau topik jadi melebar, soalnya ini keganjalan yg ada dlm hati saya. Mohon penjelasannya. terimakasih
-
1 Maret 2019
Aku lebih suka 10 perintah Allah di PL,daripada perpuluhan,
karna mentaati 10 perintah Allah, itu yang utama dan terutama dlm ajaran Tuhan Yesus.
Dan Tuhan Yesus hanya sedikit membahas perpuluhan ato kemakmuran bagi pengikutNya.
SAKURA019 tulis:
Terimakasih utk sharingnya mbak. Krn disinggung mengenai perjanjian lama dan perjanjian baru, saya jd teringat akan pertanyaan dlm hati saya yg belum terjawab.
Kalau mau mengikuti pola seperti mbak tuliskan, lalu kenapa sepertinya salah satu yg populer (wajib dilakukan) dari perjanjian lama itu adalah membayar perpuluhan? Sementara ada banyak perintah Tuhan dalam perjanjian lama yg sepertinya "diabaikan''. Misalkan saja mengenai binatang yg boleh dimakan dan tidak boleh dimakan, sunat, puasa, dan tentunya banyak lagi.
Kenapa dibagian perpuluhan ini sprti mendapat tempat spesial.
Maaf kalau topik jadi melebar, soalnya ini keganjalan yg ada dlm hati saya. Mohon penjelasannya. terimakasih
-
1 Maret 2019
Those who say, "if you become a christian, your troubles will be over, have no clue what a Christian is --- for that's the war really begins."
Burk Parsons
Lukas 9:23-24
23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Terjemahan bebasnya :
Jikalau ada orang yg berkata, "kalau kamu menjadi seorang kristen, maka segala masalahmu (keuangan, sakit-penyakit, dll) akan selesai, tidak tahu arti menjadi seorang Kristen sejati --- karena sesungguhnya peperangan baru saja terjadi."
Yohanes 3:30 Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.
Matius 10:38 Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.
-
1 Maret 2019
Thanks mbak buat tanggapannya
Aku juga ambil garis besarnya aja y mbak
BINATANG YANG BOLEH DIMAKAN ATAU TIDAK
Itu kan udah diatur di perjanjian baru oleh rasul2 bahwa binatang yang tidak boleh dimakan itu
Kisah para rasul 15:20
Kisah para rasul 15:29
Kisah para rasul 21:25
Mbak boleh baca disana....
Kalau tentang sunat itu boleh mbak baca di kolose2:11-15 dan diayat yang lain artinya sunat itu bukan lagi hanya kulit khatannya tapi Hatinya... Yaitu melalui kelahiran kembali
Dan kalau soal puasa
Kaka bisa baca di
Injil matius,markus ,lukas semuanya Yesus mengajarkan tentang puasa bahkan rasul paulus pun banyak berpuasa ketika menghadapi banyak hal ketika memberitakan injil
2kor6:5
2kor 11:27
Artinya tidak ada satupun dari perjanjian lama yang dibatalkan tetapi degenapi TETAPI TUHAN tidak pernah menyuruhnya seperti hukum seperti diperjanjian lama tetapi oleh kasih karunia karna kasih Kristus.. Gitu kira kira mbak dan tentang perpuluhan yah itulah yang Yesus katakan bahwa berikanlah kepada kaisar apa yang layak bagi kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa yang seharusnya bagi Tuhan... Kalau masalah pendeta mau makainya buat apa itu bukan urusan kita walaupun seharusnya itu untuk keperluan jemaat dan Rumah Tuhan yang penting apa yang menjadi kewajiban kita... Kita udah kerjakan... Itu aja sih mbak kalau menurut saya
SAKURA019 tulis:
Terimakasih utk sharingnya mbak. Krn disinggung mengenai perjanjian lama dan perjanjian baru, saya jd teringat akan pertanyaan dlm hati saya yg belum terjawab.
Kalau mau mengikuti pola seperti mbak tuliskan, lalu kenapa sepertinya salah satu yg populer (wajib dilakukan) dari perjanjian lama itu adalah membayar perpuluhan? Sementara ada banyak perintah Tuhan dalam perjanjian lama yg sepertinya "diabaikan''. Misalkan saja mengenai binatang yg boleh dimakan dan tidak boleh dimakan, sunat, puasa, dan tentunya banyak lagi.
Kenapa dibagian perpuluhan ini sprti mendapat tempat spesial.
Maaf kalau topik jadi melebar, soalnya ini keganjalan yg ada dlm hati saya. Mohon penjelasannya. terimakasih
-
1 Maret 2019
Bagus sih mbak
Good banget
Tapi pertanyaannya apa mbak bisa lakukan 10 perintah Tuhan yang di perjanjian lama?
Kalau semua bisa melakukan itu brarti gak berguna dong mbak kelahiran,kematian,dan kebangkitan Tuhan Yesus
Bahkan kalau kita baca di perjanjian lama imam paling kudus sekalipun tidak bisa melakukannya sampai harus mengorbankan domba setiap tahunnya untuk pengampunan dosanya saja...
Dan perpuluhan mbak... Itu lebih ditekannkan di perjanjian lama bahwa orang israel setiap tahun itu harus mempersembahkan hasil dari panennya sepersepuluhnya untuk Tuhan tetapi tetap berlaku untuk perjanjian baru
Tapi kalau bicara teologi kemakmuran memang saya sependapat dengan mbak karna gak semua anak anak Tuhan itu harus sukses secara dunia... Kalau bicara kesuksesan orang atheis bahkan lebih sukses... Kita ambil teladan para rasul yaitu paulus dia tak pernah berkelimpahan malahan di sering puasa gak makan dan gak minumbahkan kena kapal karang... Tapi yang dia lihat kan bukan hal yang dari dunia.. Dia menggantungkan penghaparapan nya pada hal hal kekekalan yaitu kehidupan kekal nanti.. Itu yang seharusnya orang kristen harus punya... Bukan berlomba mencari harta dunia ini saja...
Thanks mbak
ELISA859 tulis:
Aku lebih suka 10 perintah Allah di PL,daripada perpuluhan,
karna mentaati 10 perintah Allah, itu yang utama dan terutama dlm ajaran Tuhan Yesus.
Dan Tuhan Yesus hanya sedikit membahas perpuluhan ato kemakmuran bagi pengikutNya.
3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
1 Maret 2019
Krn bicara itu jauhhhhh lebih mudah dari pada prakteknya broo.. Perhatikan aj sekeliling kita.. 🤭🤭
ZEGA376 tulis: youtu.be/58oq0VFyyJA {{youtube=7ilpC-gmxnk}}
-
1 Maret 2019
Berikut analisa GOTQUESTIONS.ORG tentang TEOLOGI KEMAKMURAN :
Dalam teologi kemakmuran, dikenal istilah “Kata-Kata Iman,” di mana orang percaya diijinkan memperalat Allah. Kebenaran kekristenan yang sejati justru sebaliknya – Allah yang menggunakan orang percaya.Teologi kemakmuran memandang Roh Kudus sebagai kuasa yang dapat digunakan sebagaimana yang diinginkan oleh orang-orang percaya. Alkitab mengajarkan bahwa Roh Kudus merupakan Pribadi yang memampukan orang percaya menjalankan kehendak Allah. Gerakan teologi kemakmuran amat mirip dengan beberapa sekte ketamakan yang menyusupi dan merusak gereja mula-mula.
Paulus dan rasul-rasul lainnya tidak berkompromi atau berdamai dengan para guru palsu yang menyebarkan ajaran sesat semacam itu. Mereka menyebut mereka sebagai pengajar-pengajar sesat yang berbahaya dan menasihati orang-orang Kristen supaya menghindari mereka.
Paulus memperingatkan Timotius akan orang-orang semacam ini dalam 1 Timotius 6:5; 9-11. Orang-orang "yang tidak lagi berpikiran sehat" yang mengira ibadah itu adalah sumber keuntungan dan keinginan mereka akan kekayaan merupakan jebak yang menenggelamkan mereka "ke dalam keruntuhan dan kebinasaan" (ayat 9).
Mengejar kekayaan merupakan jalan yang berbahaya bagi orang-orang Kristen dan menjadi sesuatu yang diperingatkan Allah: Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka” (ayat 10).
Kalau kekayaan merupakan tujuan yang baik bagi orang-orang saleh, Yesus sudah pasti akan mengejar kekayaan. Namun, Dia tidak melakukan itu, dan lebih memilih tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya (Matius 8:20) dan mengajar murid-murid-Nya untuk bersikap serupa.
Harus pula diingat baik-baik bahwa satu-satunya murid yang mengejar kekayaan adalah Yudas.
Paulus menyatakan bahwa ketamakan merupakan penyembahan berhala (Efesus 5:5) dan mengajarkan orang-orang Efesus untuk menghindari orang-orang yang mengajarkan berita percabulan atau ketamakan (Efesus 5:6-7). Ajaran teologi kemakmuran mencegah Allah melakukan apa yang diinginkannya. Berarti, Allah dianggap bukanlah Tuhan dari segalanya karena Dia tidak bisa berbuat apa-apa, sampai kita mengijinkannya.
Iman, menurut pengajaran Kata-Kata Iman, bukannya tunduk dan percaya kepada Allah; namun lebih kepada mantera yang memungkinkan kita memanipulir hukum-hukum rohani yang dipercaya oleh para pengajar teologi kemakmuran sebagai sesuatu yang mengatur alam semesta.
Sebagaimana yang tersirat dalam nama “Kata-Kata Iman,” gerakan ini mengajarkan bahwa iman adalah soal apa yang kita katakan dan bukan soal siapa yang kita percaya atau kebenaran apa yang kita pegang dan percaya dalam hati kita.
Istilah yang paling digemari dalam ajaran ini adalah “pengakuan positif.” Ini merupakan rujukan pada pengajaran bahwa kata-kata memiliki daya cipta. Apa yang Saudara ucapkan, menentukan apa yang akan terjadi pada diri Saudara.
Pengakuan Saudara, khususnya pertolongan yang Saudara tuntut dari Allah, harus diutarakan secara positif dan tanpa keraguaan. Maka, Allah wajib menjawabnya (seolah-olah manusia dapat menuntut sesuatu dari Allah!). Jadi, kesanggupan Allah untuk memberkati kita itu sebenarnya bergantung pada iman kita.
Yakobus 4:13-16 jelas-jelas menentang pengajaran demikian: "Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung," sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”
Jangankan mengucapkan sesuatu agar bisa terjadi, kita bahkan tidak tahu apa yang terjadi di hari esok atau apakah kita masih akan hidup atau tidak.
Bukannya mengajarkan pentingnya kekayaan, Alkitab malah memperingatkan kita untuk tidak mengejarnya. Orang-orang percaya, khususnya para pemuka gereja (1 Timotius 3:3), harus bebas dari mencintai uang (Ibrani 13:5). Cinta uang menjadi akar dari segala kejahatan (1 Timotius 6:10).
Yesus memperingatkan, Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."” (Luk 12:15).
Bertolak belakang dengan pengajaran teologi kemakmuran soal menumpuk uang dan harta dalam hidup ini, Yesus berkata, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya" (Matius 6:19).
Kontradiksi yang begitu besar antara teologi kemakmuran dan Injil, paling tepat dirangkumkan melalui kata-kata Yesus dalam Matius 6:24, “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada Allah dan uang.”
-
3 Maret 2019
itu hak sist klo gak setuju tp bukan untuk mengkriditkan org2 yg memiliki pengertian yg benar ttg konsep kemakmuran tersebut.klo sy lihat koment sist pengertian sist ttg teladan yesus ( ad benar ad yg menurut sy gak sepaham yaitu di no 1 yg isinya:
1,Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya.(Tuna wisma)
itu artinya bukan hidup sebagai TUna wisma ya sist ... pengertian kalimat tersebut (Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya ) sgt dalam pengertiannya , bukan yg sist tulis. Jadi semua org hidup tuna wisma semua...sdgkan Tuhan berjanji hidup dalam damai sejahterah, sukacita dan berkelimpahan dalam berkatNya.
ELISA859 tulis:
Aku setuju bahwa tidak ada Teologi kemakmuran,karna Tuhan Yesus sendiri tidak mengajarkan kemakmuran bagi pengikutNya,
...Jadi Tuhan Yesus adalah teladan untuk hidup bagi semua org yang percaya,
3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
3 Maret 2019
Pelajaran yang bisa kita ambil adalah, bahwa ikut Tuhan tidak untuk hidup makmur berkelimpahan harta.kita harus bersedia memikul salib,artinya kita mau keluar dari zona aman demi untuk melayani Tuhan.
Anak2 Tuhan seharusnya tidak terikat oleh kemakmuran duniawi,tetapi seluruh hidup kita terarah kepada kekekalan.
Jika Tuhan ijinkan kita kaya dan hidup berkelimpahan itu hanya bonus di mana Tuhan ingin di permulyakan dengan titipan harta itu,
RISTIN881 tulis:
itu hak sist klo gak setuju tp bukan untuk mengkriditkan org2 yg memiliki pengertian yg benar ttg konsep kemakmuran tersebut.klo sy lihat koment sist pengertian sist ttg teladan yesus ( ad benar ad yg menurut sy gak sepaham yaitu di no 1 yg isinya:
1,Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya.(Tuna wisma)
itu artinya bukan hidup sebagai TUna wisma ya sist ... pengertian kalimat tersebut (Anak Manusia tidak punya tempat untuk meletakkan kepalaNya ) sgt dalam pengertiannya , bukan yg sist tulis. Jadi semua org hidup tuna wisma semua...sdgkan Tuhan berjanji hidup dalam damai sejahterah, sukacita dan berkelimpahan dalam berkatNya.
-
3 Maret 2019
1. Theologi kemakmuran itu baik ato gak baik tergantung pribadi lepas pribadi ( masing2 org yg memahaminya dgn benar).
2.koment2 yg sist tulis itu menurut pemikiran sist semata... tp setiap org memiliki pemikirannya sendiri2 dlm pemahamannya.
3. siapa bil tidak ad dasar imannya spt yg tertulis di nas Maleakhi 3:8-10
apakah nas itu buatan manusia bukan FT .klo sist org yg memahami alkitab sec utuh tentu bisa lebih bijak dlm menyingkapi masalah bukan langsung spt mengkriditkan org2 tertentu. . Knp sy bisa bic spt itu:
1 kita harus menyadari byk gereja2 dan byk aliran salah satunya spt aliran kharismatik ( spt sy dan bergereja di GBI) , aliran advent ato aliran khatolik dll.
Tp bagi sy kita harus menghargai satu dgn yg lain. Tubuh kristus bukan untuk cari siapa yg benar ato yg salah tp untuk saling membangun di dlm tubuh kristus yg sebagai penyatunya adl YESUS kristus sebagai teladan dan KEPALA diantara gereja2Nya
berarti setiap gereja memiliki pemahaman yg beda2 dan kita hrs menghargai.
2 Spt yg sy bil di awal koment2 sebelumnya kembali kepada pribadi lepas pribadi ( masing2 org)
3 Setiap pemahaman yg kita yakinin ya ud semua kembali dampaknya ke kita masing2.
4. Benar dan salah itu masing2 dan urusannya pribadi org itu dgn TUhannya. kita bukan org yg berhak untuk menyatakan itu yg salah ato benar memang kita TUHAN.
untuk mengenai PERPULUHAN : kembali kepada pribadi lepaas pribadi.
ELISA859 tulis:
Teologi kemakmuran,menurutku g baik jika di jadikan dasar iman Kristen.
karna kalo percaya Tuhan Yesus hanya untuk kepenuhan hal2 duniawi, di luar Tuhan Yesus juga lebih makmur hidupnya,banyak harta dan hari demi hari hartanya semakin banyak, tidak perlu bayar perpuluhan, tidak takut hasil panennya di makan belalang pelahap,sekalipun tidak sodakoh.
....Jadi kita harus hati2 menerima pengajaran Teologi kemakmuran itu, apalagi jika kita belom memiliki dasar iman yang benar.
3 Maret 2019 diubah oleh JODOHKRISTEN
-
4 Maret 2019
Maleakhi 3:8-10.itu untuk bangsa Israel yang hidup di bawah hukum Taurat sist,
Kita sekarang hidup di bawah hukum kasih,
Jika perpuluhan sebagai kewajiban atopun karna ketakutan bahwa hasil ladang kita di makan belalang pelahap, perpuluhan kita bukan karna kasih tetapi karna kewajiban.
Pemahaman terhadap Maleakhi 3 itu membuat hidup org Kristen tertekan.mereka terbelenggu dgn doktrin perpuluhan itu.
RISTIN881 tulis:
1. Theologi kemakmuran itu baik ato gak baik tergantung pribadi lepas pribadi ( masing2 org yg memahaminya dgn benar).
2.koment2 yg sist tulis itu menurut pemikiran sist semata... tp setiap org memiliki pemikirannya sendiri2 dlm pemahamannya.
3. siapa bil tidak ad dasar imannya spt yg tertulis di nas Maleakhi 3:8-10
apakah nas itu buatan manusia bukan FT .klo sist org yg memahami alkitab sec utuh tentu bisa lebih bijak dlm menyingkapi masalah bukan langsung spt mengkriditkan org2 tertentu. . Knp sy bisa bic spt itu:
1 kita harus menyadari byk gereja2 dan byk aliran salah satunya spt aliran kharismatik ( spt sy dan bergereja di GBI) , aliran advent ato aliran khatolik dll.
Tp bagi sy kita harus menghargai satu dgn yg lain. Tubuh kristus bukan untuk cari siapa yg benar ato yg salah tp untuk saling membangun di dlm tubuh kristus yg sebagai penyatunya adl YESUS kristus sebagai teladan dan KEPALA diantara gereja2Nya
berarti setiap gereja memiliki pemahaman yg beda2 dan kita hrs menghargai.
2 Spt yg sy bil di awal koment2 sebelumnya kembali kepada pribadi lepas pribadi ( masing2 org)
3 Setiap pemahaman yg kita yakinin ya ud semua kembali dampaknya ke kita masing2.
4. Benar dan salah itu masing2 dan urusannya pribadi org itu dgn TUhannya. kita bukan org yg berhak untuk menyatakan itu yg salah ato benar memang kita TUHAN.
untuk mengenai PERPULUHAN : kembali kepada pribadi lepaas pribadi.
4 Maret 2019 diubah oleh ELISA859
-
4 Maret 2019
Klo menurutku, inti nya semua adalah KASiH, baik nya sedikit memahami tp byk di praktekan..
Karena byk org yg di luar sana, butuh sentuhan nyata kita semua, bukan hnya teori saja.. GBU all
-
4 Maret 2019
Aku pernah shareng dgn teman yang imannya berdasarkan Teologi kemakmuran,
Dia bercerita, ikut Tuhan Yesus itu selalu hidup berkelimpahan, jika sakit berdoa minta Tuhan Yesus sembuhkan, dan Tuhan Yesus benar2 sembuhkan, trus dia juga cerita bahwa ada temannya yang terlilit utang, yang harus di bayar segera, trus dia arah kan temannya itu untuk berdoa kepada Tuhan Yesus, dan Tuhan Yesus menjawab doanya, utangnya itu bisa di bayar dgn di angsur, sepintas memang benar dan sungguh luar biasa Tuhan Yesus berkarya melalui mujizatNya.
Namun saat aku tanya,
Apakah yakin jika kamu meninggal dunia hari ini pasti masuk surga ?
ternyata dia kaget dengan pertanyaanku itu.
dan dia jawab "tidak yakin "
Padalah Tuhan Yesus datang kedunia untuk menebus kita dari hukuman dosa, kita di beri jaminan kepastian masuk surga, karna pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib.
-
4 Maret 2019
Benar banget bro,
LEO057 tulis:
Klo menurutku, inti nya semua adalah KASiH, baik nya sedikit memahami tp byk di praktekan..
Karena byk org yg di luar sana, butuh sentuhan nyata kita semua, bukan hnya teori saja.. GBU all
-
4 Maret 2019
Di Video di atas, bisa terlihat oleh Teman" tidak....Ada kekhawatiran terselubung dari seorang HT terhadap Berkat....
Pakai kalimat muter" biar kelihatan ga memaksa Perpuluhan, tapi didalam hatinya kepengen biar semua bayar Perpuluhan (Dengan Iming" akan diberkati melimpah oelh Tuhan)...
Kalau saya pribadi sih, lebih percaya kepada Ibadah yang Sejati (Mengunjungi Yatim Piatu, fakir dan janda miskin)...Kalau di Gereja seikhlasnya aja, ga perlu pakai angka" minimal segala, karena saya percaya penuh bahwa HT yang sejati pasti akan dicukupkan oleh Yesus (karena setiap saat melayani-Nya)...Tapi kalau ada HT yang memang Serakah (sudah jadi Hamba uang)...ya dia pasti merasa kurang teruslah dan pakai segala macam cara untuk memuaskan hawa nafsunya itu....
Salam Damai Temans...
Tuhan Memberkati...