Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Nikah Tanpa Pesta Nikah

ForumPersahabatan dan hubungan

101 – 125 dari 146    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ELERES063

    2 Oktober 2016

    TORO617 tulis:

    misalkan bro

    Ya klo misal juga pake budget yg realistis lach bang.. 5 juta bkn angka realistis.. tp okelah sy ngerti koq..

    no heart feeling y bang

  • DEBORA588

    2 Oktober 2016

    Kalau kami (aku dan dia).... Harus donk, its our special day, hari yang ditunggu-tunggu nikahhhhhhhh, hari lulus dari kejombloan, lulus dari JK, minimal potong babay lah ya.

    2 Oktober 2016 diubah oleh DEBORA588

  • 2 Oktober 2016

    ELERES063 tulis:

    Ya klo misal juga pake budget yg realistis lach bang.. 5 juta bkn angka realistis.. tp okelah sy ngerti koq..

    no heart feeling y bang

    I'm not hurt feeling guy. andai abang merantau dan mengalami ketidakberuntungan hidup sementara abang mencintai seseorang, abang akan juga melakukannya sementara tidak ada seorang pun yang dapat menolong termasuk keluarga.

  • ARKA347

    2 Oktober 2016

    Ini pendapat saya pribadi...

    Memang sih...

    Semua pasti ingin menikah..

    Dan banyak jg yg ingin sempurna.

    Ntah itu dgn pesta atau ada yg cukup dgn pemberkatan dan catsip saja.

    Itu semua boleh kok..

    Tapi...

    Ingat....

    Gak ada jaminan nikah besar2an (budget sampe 100jt keatas) itu pasti langgeng....

    Dan bukan berarti juga nikah sederhana (hanya nikah gereja dan catatan sipil) itu gak langgeng..

    Klo ditanya "kan nikah 1 kali seumur hidup".....iya betul dan semua jg berharap spt itu.

    Tapi jgn lupa..

    Spt  yg sudah di post oleh sobat2 yg lain....

    "Yg penting itu kehidupan setelah menikah"

    Mungkin banyak pihak keluarga yg menjadikan momen sakral sbagai ajang menaikan derajat...dan itu fine2 aja,selama pihak tsb menyanggupi.

    Saran saya..

    Be your self to your girl/boyfriend.

    Jangan menjanjikan sesuatu yg kita gak mampu atau gak bisa.

    Misal..

    Seseorang karena cinta dia menyanggupi nikah dgn budget yg menurut keluarganya terlalu kelewat..

    Tapi karena dia sudah bilang ke ortu pasangannya dia sanggup maka dilakukanlah cara darurat..

    Misal pinjaman dll..

    Jika dia memang sanggup membayar pinjaman tsb ya gak masalah..

    Tapi yg jadi masalah klo gak bisa balikinnya..

    Ibarat pepatah..

    Bersenang senang dahulu...bersakit sakit kemudian...

    Sobat2....

    Jgn memaksakan sesuatu diluar batas kemampuan..

    Bicara jujur pada pasangan...

    Jika kel tetap wajib nikah pesta dan kita gak sanggup,maka kita lbh baik mundur...

    Bukan karena kita gak sayang...

    Tapi itu yg terbaik.

    Doakan pasangan agar bahagia dgn yg lain...

    Dan...

    Mulai menabung bagi yg masih muda...

    Sehingga klo nikah nanti minimal punya tabungan (klo minjem pun gak   perlu jual ini itu)

    -----------------

    Klo saya sih..

    Jika di ijinkan menikah lagi..

    Saya cukup yg simple aja..

    Nikah gereja,catsip..

    Abis itu makan2 keluarga...

    Abis acara makan2 keluarga....

    Ya jalan2 domestik ke pulau mana kek...

    Maklum sukanya traveling.

    ------------

    Ini cuma pndapat pribadi saya..

    Maaf jika ada kata yg kurang berkenan..

    Peace

  • 2 Oktober 2016

    Jika tidak memiliki modal yg cukup maka ambilah pilihan tanpa pesta namun sakral sehingga makna pernikahan itu sendiri lebih berkesan

    Mau pesta atau enggak tergantung pasangan itu

  • 2 Oktober 2016

    Saya mempunyai teman -teman perantauan dari beberapa suku baik itu Kupang, Batak,Manado Jawa dan lainnya, mereka jauh dari keluarga dan sebagian dari mereka juga dalam keadaan pas-pasan ketika mereka menikah mengalami keraguan karena tidak memiliki cukup uang bahkan ada yang dari Kupang hanya berbekal uang Rp,3 juta itupun hanya untuk mengurus surat-surat tapi karena saling memberikan motivasi akhirnya mereka nekad juga melamar alhasil mereka diterima meski tanpa pesta bahkan ada yang nikah hanya di tempat kos yang sempit. toh kehidupan mereka saat ini baik-baik saja dan saling mensupport satu dengan yang lain.

  • 2 Oktober 2016

    setuju

    HELLY173 tulis:

    Jika tidak memiliki modal yg cukup maka ambilah pilihan tanpa pesta namun sakral sehingga makna pernikahan itu sendiri lebih berkesan

    Mau pesta atau enggak tergantung pasangan itu

  • ELERES063

    2 Oktober 2016

    TORO617 tulis:

    I'm not hurt feeling guy. andai abang merantau dan mengalami ketidakberuntungan hidup sementara abang mencintai seseorang, abang akan juga melakukannya sementara tidak ada seorang pun yang dapat menolong termasuk keluarga.

    setiap orang punya "jalan dan proses" nya masing2 bang.. gk mungkin TUHAN kasih "jalan dan proses" yg org tersebut gk mampu jalani.. ketidakberuntungan itu relativ bang, jd janganlah merasa menjadi org paling tidak beruntung sedunia..

    lagian ini khn msalah mw nikah tp perlu pesta atw enggak.. knp jd bawa2 ketidakberuntungan bang??

    cinta itu perlu pengorbanan bang..

  • ARKA347

    2 Oktober 2016

    TORO617 tulis:

    Saya mempunyai teman -teman perantauan dari beberapa suku baik itu Kupang, Batak,Manado Jawa dan lainnya, mereka jauh dari keluarga dan sebagian dari mereka juga dalam keadaan pas-pasan ketika mereka menikah mengalami keraguan karena tidak memiliki cukup uang bahkan ada yang dari Kupang hanya berbekal uang Rp,3 juta itupun hanya untuk mengurus surat-surat tapi karena saling memberikan motivasi akhirnya mereka nekad juga melamar alhasil mereka diterima meski tanpa pesta bahkan ada yang nikah hanya di tempat kos yang sempit. toh kehidupan mereka saat ini baik-baik saja dan saling mensupport satu dengan yang lain.

    Yap...

    Saya gak pungkiri hal tsb.

    Faktanya..

    Orang tua saya pun menikah dgn sederhana.

    Karena kel orang tua saya jauh2.

    Dan tepat spt sist yang diatas bilang..

    "Diambil yg sakralnya saja"

    Itu pun gak masalah.

    Tapi jgn lupa..

    Mereka bisa berhasil karena pasangan saling jujur dan terbuka.

  • 2 Oktober 2016

    Saya tahu cinta perlu pengorbanan, ini juga hidup bang realitis pula, situasional kasus, saya dapat mengatakannya karena teman-teman dari beberapa suku juga mengalaminya, mereka tidak memiliki pendidikan cukup ,kaum marginal dan kenyataannya Tuhan sudah tetapkan demikian dan mereka niat untuk menikah.

    Ketidakberuntungan hidup tentunya ada hubungannya dengan uang, nikah dan pesta atau tidak pesta , dan ini dipengaruhi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan lain-lain

  • ELERES063

    2 Oktober 2016

    TORO617 tulis:

    Saya tahu cinta perlu pengorbanan, ini juga hidup bang realitis pula, situasional kasus, saya dapat mengatakannya karena teman-teman dari beberapa suku juga mengalaminya, mereka tidak memiliki pendidikan cukup ,kaum marginal dan kenyataannya Tuhan sudah tetapkan demikian dan mereka niat untuk menikah.

    Ketidakberuntungan hidup tentunya ada hubungannya dengan uang, nikah dan pesta atau tidak pesta , dan ini dipengaruhi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan lain-lain

    Nah ini baru mantap bang penjelasannya.. ;-)

  • 2 Oktober 2016

    OK bang, lanjutkan mencari tulang rusuk. Biarlah Tuhan memberikan berkat yang melimpah bagi abang dan menjadi berkat bagi orang lain..

    ELERES063 tulis:

    Nah ini baru mantap bang penjelasannya.. ;-)

    3 Oktober 2016 diubah oleh TORO617

  • EKO789

    2 Oktober 2016

    Se7 bang.

    TORO617 tulis:

    Saya tahu cinta perlu pengorbanan, ini juga hidup bang realitis pula, situasional kasus, saya dapat mengatakannya karena teman-teman dari beberapa suku juga mengalaminya, mereka tidak memiliki pendidikan cukup ,kaum marginal dan kenyataannya Tuhan sudah tetapkan demikian dan mereka niat untuk menikah.

    Ketidakberuntungan hidup tentunya ada hubungannya dengan uang, nikah dan pesta atau tidak pesta , dan ini dipengaruhi tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan dan lain-lain

  • MANTI793

    2 Oktober 2016

    Harus optimis dong jgn langsung ngerasa krg beruntung dll, hidup yg tolong kan Tuhan Yesus pastinya, kdg enga perlu terlalu realistis jg dgn keadaan supaya ttp trus beriman, impossible is nothing asal terus optimis.. :-)

    TORO617 tulis:

    I'm not hurt feeling guy. andai abang merantau dan mengalami ketidakberuntungan hidup sementara abang mencintai seseorang, abang akan juga melakukannya sementara tidak ada seorang pun yang dapat menolong termasuk keluarga.

  • BORUMADUM905

    3 Oktober 2016

    Setuju.... :)

    Inilah yg sy mksdkan....knp pria pria takut.... Seolah membatasi kuasa Yg diatas....

    Sy juga akan bantu...toh nikah bersama jd memulai bersama

    ELERES063 tulis:

    setiap orang punya "jalan dan proses" nya masing2 bang.. gk mungkin TUHAN kasih "jalan dan proses" yg org tersebut gk mampu jalani.. ketidakberuntungan itu relativ bang, jd janganlah merasa menjadi org paling tidak beruntung sedunia..

    lagian ini khn msalah mw nikah tp perlu pesta atw enggak.. knp jd bawa2 ketidakberuntungan bang??

    cinta itu perlu pengorbanan bang..

  • 3 Oktober 2016

    Dalam hal di atas adalah andai seseorang mengalami kondisi yang kurang memungkinkan, seperti saya berikan contoh di atas dalam banyak hal terkadang keluarga besar menjadi rintangan ketika seseorang pria diobo menyediakan dana sekian untuk pernikahan, yah untuk sebagian orang bukan hal sulit tapi sebagian orang lagi terasa sulit.


    1.Jika ada pesta ,menurut kalian berapa mahar yang harus disediakan bagi pria untuk pesta ( silakan sebutkan nominalnya hanya kira-kira saja) ?


    2.Jika yang dimiliki pria tidak mencukupi bisa dibilang jauh dari target apakah akan terjadi gagal dalam nikah? Jika gagal apa solusinya.


    3.Cinta butuh pengorbanan, maukah cewek membantu bersama-sama mengumpulkan dana untuk pernikahan dan tidak dijadikan alat untuk mendominasi pria serta tidak akan mengungkit jika suatu saat terjadi ketidakharmonisan.

    Note:
    Secara pribadi tergantung situasi dan kondisinya ada pesta atau tidak ada pesta maunya sh hanya pemberkatan saja andaipun ada pesta yah tidak berlebih- lebihan alias sederhana saja.

    3 Oktober 2016 diubah oleh TORO617

  • 3 Oktober 2016

    BORUMADUM905 tulis:

    Inilah yg sy mksdkan....knp pria pria takut.... Seolah membatasi kuasa Yg diatas....

    Takut sama ceweknya sih tidak, yang bikin takut itu calon mertua, keluarga besar n lingkungan sekitar.

    Contoh:

    Ceweknya S1 kerja mapan penghasilan besar suka sama Cleaning Service gaji amit-amit jabang bayi, kira-kira bagaimana tanggapan calon mertua, keluarga besarnya cewek, dan lingkungannya cewek tinggal.

    Sy juga akan bantu...toh nikah bersama jd memulai bersama

    Lha ini solusi yang baik, tapi bukan nantinya sebagai sarana untuk mendominasi pria ya atau mengungkit-ungkit jika terjadi ketidakharmonisan namanya juga berumah tangga kadang ada aral yang merintang namun harapannya sih rukun damai sejahtera dalam terang kasih Kristus,

  • JENNY680

    3 Oktober 2016

    Cowo sih harus punya harga diri kalau mau dihargai.

    Jangan cuma minta dihargai, tapi dirinya sendiri tidak bisa menghargai wanita yang jadi pasangannya.

    3 Oktober 2016 diubah oleh JENNY680

  • 3 Oktober 2016

    JENNY680 tulis:

    Cowo sih harus punya harga diri kalau mau dihargai.

    Jangan cuma minta dihargai, tapi dirinya sendiri tidak bisa menghargai wanita yang jadi pasangannya.

    Contohnya apa.

  • ESTER967

    3 Oktober 2016

    Yang namanya orang tua menikahkan anaknya terutama anak perempuan, ya pasti minta di pestain. Tapi kembali lagi yang pesta mau dari pihak cewe atau cowo. Atau bisa aja dari kedua belah pihak. Kalau ga di pestain, orang lain ga akan tau kalau anaknya menikah. Entar yg ada di bilang hamil di luar nikah, secara ga ada yang tau kapan nikahnya.

  • ESTER967

    3 Oktober 2016

    1. Uang sangjit sepupu saya tahun 2011 sekitar 30jt.

    2. Untuk uang sangjit biasanya, di diskusikan kembali sama pihak keluarga perempuannya. Dan liat kondisi keuangannya laki-laki nya juga.

    3. Untuk pesta kembali lagi siapa yang mau pesta. Dari pihak cewe atau cowo, atau bisa saja keduabelah pihak pengantin. Cewe dan cowo patungan. Biasanya presentasi cowo lebih besar seumpanya 70:30.

    Pesta ga harus di gedung, dirumah juga bisa.

    TORO617 tulis:

    Dalam hal di atas adalah andai seseorang mengalami kondisi yang kurang memungkinkan, seperti saya berikan contoh di atas dalam banyak hal terkadang keluarga besar menjadi rintangan ketika seseorang pria diobo menyediakan dana sekian untuk pernikahan, yah untuk sebagian orang bukan hal sulit tapi sebagian orang lagi terasa sulit.

    1.Jika ada pesta ,menurut kalian berapa mahar yang harus disediakan bagi pria untuk pesta ( silakan sebutkan nominalnya hanya kira-kira saja) ?

    2.Jika yang dimiliki pria tidak mencukupi bisa dibilang jauh dari target apakah akan terjadi gagal dalam nikah? Jika gagal apa solusinya.

    3.Cinta butuh pengorbanan, maukah cewek membantu bersama-sama mengumpulkan dana untuk pernikahan dan tidak dijadikan alat untuk mendominasi pria serta tidak akan mengungkit jika suatu saat terjadi ketidakharmonisan.

    Note:

    Secara pribadi tergantung situasi dan kondisinya ada pesta atau tidak ada pesta maunya sh hanya pemberkatan saja andaipun ada pesta yah tidak berlebih- lebihan alias sederhana saja.

  • XLAY272

    3 Oktober 2016

    Mungkin karena bahasa "pesta" mengandung konotasi yg kurang membumi, jadinya agak kurang enak didengar dan terkesan hura-hura .

    Klo menurut saya pada dasarnya tmn" disini satu pemikiran, yaitu merayakan acara pernikahan dengan sebuah "ceremony". Dan itu ga perlu mewah dan besar, yg penting terkesan bagi pasangan keluarga dan kerabat sendiri.

    Hihihi sotoy yeee....maap maap...

  • 3 Oktober 2016

    ESTER967 tulis:

    Yang namanya orang tua menikahkan anaknya terutama anak perempuan, ya pasti minta di pestain. Tapi kembali lagi yang pesta mau dari pihak cewe atau cowo. Atau bisa aja dari kedua belah pihak.

    Hal yang lumrah sepanjang dana mencukupi untuk membuat pesta.

    Kalau sama-sama dari pasangan kurang mampu secara financial baiknya tidak memaksakan diri apalagi hingga sampai berhutang. Cukup pemberkatan saja nanti pesta sederhanannya menyusul atau sekalian pesta sederhana di gereja ( pendapat pribadi)

    Kalau ga di pestain, orang lain ga akan tau kalau anaknya menikah. Entar yg ada di bilang hamil di luar nikah, secara ga ada yang tau kapan nikahnya.

    Menurut pendapat saya sih selama pemberkatan di gereja toh banyak jemaat yang tahu dan tentunya kita kembali pada pasangan yang bersangkutan tidak mengikuti kata orang.

  • MARLINA401

    3 Oktober 2016

    Klo menurut saya, pesta atau tidak bukan suatu masalah. Yang paling penting pemberkatannya, mendingan uangnya buat biaya sekolah anak2 n masa depan.... dr pada punya hutang cm buat sebuah pesta sehari

  • TEREHALOHO803

    3 Oktober 2016

    sbnrya mngkin krana konotasi pesta kesannya mewah

    yowes dgnti aja jd syukuran apa mkan-mkan gtu biar enak hahhahahha

    ya kli nikah g makan2 :-p

101 – 125 dari 146    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 4  5  6  Selanjutnya Kirim tanggapan