Dating site Kristen pertama dan terbesar di Indonesia

Daftar sekarang secara gratis

Pendalaman Alkitab Online

ForumAlkitab

226 – 250 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 9  10  11 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan

  • ZEGA376

    2 November 2016

    Siapa yang Dursila?

    Rabu, 2 November 2016

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Samuel 2

    Jangan menilai seseorang hanya dari kesan sesaat saja, karena bisa jadi penilaian kita salah. Penilaian seperti inilah yang dilakukan oleh Imam Eli. Ia salah menilai Hana sebagai sosok perempuan dursila ketika Hana bersusah hati di Kemah Suci, padahal saat itu Hana sedang mencurahkan isi hatinya di hadapan Allah (1:15). Ironisnya, kedua anak Imam Eli--Hofni dan Pinehas--yang diharapkan berperilaku benar, ternyata adalah orang-orang dursila yang tidak mengindahkan TUHAN (2:12). Sikap dursila terlihat melalui cara mereka melayani TUHAN. Dengan mengambil daging persembahan untuk TUHAN, mereka bertindak melampaui hak mereka. Status mereka sebagai imam bertolak belakang dengan perilaku mereka. Mereka adalah hamba atas perut dan nafsu mereka sendiri. Sikap tidak menghormati TUHAN dan aturan hukum TUHAN membuat mereka berdosa besar di hadapan TUHAN (2:17). Imam Eli bukan tidak menegur, tetapi tegurannya lemah dan terlambat karena TUHAN sudah menjatukan hukuman atas mereka (2:25). Sikap hormat kepada TUHAN justru ditunjukkan oleh Samuel sebagai pelayan yang makin lama makin disukai TUHAN dan sesama (2:18, 21b, 26). Jelas bahwa perilaku Samuel berbeda dengan kedua anak Imam Eli yang dursila. Samuel tumbuh besar dengan menunjukkan jati dirinya sebagai pelayan TUHAN yang benar.

    Betapa mirisnya jika kita sebagai orang Kristen sibuk melayani di Gereja atau lembaga kerohanian, tetapi sebenarnya kita memiliki agenda terselubung yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Meskipun manusia tidak menyadari perilaku kita yang curang, tetapi Tuhan tahu siapa yang dursila dan siapa yang tidak. Hiduplah sesuai dengan jati diri kita sebagai anak-anak Allah. Layanilah Tuhan dengan sikap yang benar. [FI]

    1 Samuel 2:30b

    “Sebab siapa yang menghormati Aku, akan kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.”

  • ZEGA376

    2 November 2016

    ZEGA376 tulis:

    Siapa yang Dursila?

    Rabu, 2 November 2016

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Samuel 2

    Jangan menilai seseorang hanya dari kesan sesaat saja, karena bisa jadi penilaian kita salah.

    Betapa mirisnya jika kita sebagai orang Kristen sibuk melayani di Gereja atau lembaga kerohanian, tetapi sebenarnya kita memiliki agenda terselubung yang tidak berkenan di hadapan Tuhan. Meskipun manusia tidak menyadari perilaku kita yang curang, tetapi Tuhan tahu siapa yang dursila dan siapa yang tidak. Hiduplah sesuai dengan jati diri kita sebagai anak-anak Allah. Layanilah Tuhan dengan sikap yang benar. [FI]

    1 Samuel 2:30b

    “Sebab siapa yang menghormati Aku, akan kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah.”

    Puji-pujian Hana

    (1) Lalu berdoalah Hana, katanya: "Hatiku bersukaria karena TUHAN, tanduk kekuatanku ditinggikan oleh TUHAN; mulutku mencemoohkan musuhku, sebab aku bersukacita karena pertolongan-Mu. (2) Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita. (3) Janganlah kamu selalu berkata sombong, janganlah caci maki keluar dari mulutmu. Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji. (4) Busur pada pahlawan telah patah, tetapi orang-orang yang terhuyung-huyung, pinggangnya berikatkan kekuatan. (5) Siapa yang kenyang dahulu, sekarang menyewakan dirinya karena makanan, tetapi orang yang lapar dahulu, sekarang boleh beristirahat. Bahkan orang yang mandul melahirkan tujuh anak, tetapi orang yang banyak anaknya, menjadi layu. (6) TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana. (7) TUHAN membuat miskin dan membuat kaya; Ia merendahkan, dan meninggikan juga. (8) Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu, dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, dan membuat dia memiliki kursi kehormatan. Sebab TUHAN mempunyai alas bumi; dan di atasnya Ia menaruh daratan. (9) Langkah kaki orang-orang yang dikasihi-Nya dilindungi-Nya, tetapi orang-orang fasik akan mati binasa dalam kegelapan, sebab bukan oleh karena kekuatannya sendiri seseorang berkuasa. (10) Orang yang berbantah dengan TUHAN akan dihancurkan; atas mereka Ia mengguntur di langit. TUHAN mengadili bumi sampai ke ujung-ujungnya; Ia memberi kekuatan kepada raja yang diangkat-Nya dan meninggikan tanduk kekuatan orang yang diurapi-Nya."

    Kejahatan anak-anak Eli

    (11) Lalu pulanglah Elkana ke Rama tetapi anak itu menjadi pelayan TUHAN di bawah pengawasan imam Eli. (12) Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, (13) ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya (14) dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo. (15) Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: "Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja." (16) Apabila orang itu menjawabnya: "Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu," maka berkatalah ia kepada orang itu: "Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan." (17) Dengan demikian sangat besarlah dosa kedua orang muda itu di hadapan TUHAN, sebab mereka memandang rendah korban untuk TUHAN. (18) Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan. (19) Setiap tahun ibunya membuatkan dia jubah kecil dan membawa jubah itu kepadanya, apabila ia bersama-sama suaminya pergi mempersembahkan korban sembelihan tahunan. (20) Lalu Eli memberkati Elkana dan isterinya, katanya: "TUHAN kiranya memberikan keturunan kepadamu dari perempuan ini pengganti yang telah diserahkannya kepada TUHAN." Sesudah itu pulanglah mereka ke tempat kediamannya. (21) Dan TUHAN mengindahkan Hana, sehingga dia mengandung dan melahirkan tiga anak laki-laki dan dua anak perempuan lagi. Sementara itu makin besarlah Samuel yang muda itu di hadapan TUHAN. (22) Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan, (23) berkatalah ia kepada mereka: "Mengapa kamu melakukan hal-hal yang begitu, sehingga kudengar dari segenap bangsa ini tentang perbuatan-perbuatanmu yang jahat itu? (24) Janganlah begitu, anak-anakku. Bukan kabar baik yang kudengar itu bahwa kamu menyebabkan umat TUHAN melakukan pelanggaran. (25) Jika seseorang berdosa terhadap seorang yang lain, maka Allah yang akan mengadili; tetapi jika seseorang berdosa terhadap TUHAN, siapakah yang menjadi perantara baginya?" Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu, sebab TUHAN hendak mematikan mereka. (26) Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.

    Nubuat tentang Eli dan kaum keluarganya

    (27) Seorang abdi Allah datang kepada Eli dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Bukankah dengan nyata Aku menyatakan diri-Ku kepada nenek moyangmu, ketika mereka masih di Mesir dan takluk kepada keturunan Firaun? (28) Dan Aku telah memilihnya dari segala suku Israel menjadi imam bagi-Ku, supaya ia mempersembahkan korban di atas mezbah-Ku, membakar ukupan dan memakai baju efod di hadapan-Ku; kepada kaummu telah Kuserahkan segala korban api-apian orang Israel. (29) Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel? (30) Sebab itu demikianlah firman TUHAN, Allah Israel sesungguhnya Aku telah berjanji: Keluargamu dan kaummu akan hidup di hadapan-Ku selamanya, tetapi sekarang demikianlah firman TUHAN :Jauhlah hal itu dari pada-Ku! Sebab siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati, tetapi siapa yang menghina Aku, akan dipandang rendah. (31) Sesungguhnya akan datang waktunya, bahwa Aku akan mematahkan tangan kekuatanmu dan tangan kekuatan kaummu, sehingga tidak ada seorang kakek dalam keluargamu. (32) Maka engkau akan memandang dengan mata bermusuhan kepada segala kebaikan yang akan Kulakukan kepada Israel dan dalam keluargamu takkan ada seorang kakek untuk selamanya. (33) Tetapi seorang dari padamu yang tidak Kulenyapkan dari lingkungan mezbah-Ku akan membuat matamu rusak dan jiwamu merana; segala tambahan keluargamu akan mati oleh pedang lawan. (34) Inilah yang akan menjadi tanda bagimu, yakni apa yang akan terjadi kepada kedua anakmu itu, Hofni dan Pinehas: pada hari yang sama keduanya akan mati. (35) Dan Aku akan mengangkat bagi-Ku seorang imam kepercayaan, yang berlaku sesuai dengan hati-Ku dan jiwa-Ku, dan Aku akan membangunkan baginya keturunan yang teguh setia, sehingga ia selalu hidup di hadapan orang yang Kuurapi. (36) Kemudian siapa yang masih tinggal hidup dari keturunanmu akan datang sujud menyembah kepadanya meminta sekeping uang perak atau sepotong roti, dan akan berkata: Tempatkanlah kiranya aku dalam salah satu golongan imam itu, supaya aku dapat makan sekerat roti."

  • ZEGA376

    2 November 2016

    HIKMAT DARI AKUARIUM

    [[Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.]] (Galatia 2:20b)

    Saya pernah memelihara pelbagai jenis ikan hias di dalam akuarium. Di akuarium yang cukup luas itu, ternyata ada ikan yang hanya berdiam diri di pojok, tak banyak bergerak, seolah-olah ada jeruji tak terlihat yang membatasinya. Sebaliknya, ada yang gemar melompat keluar akuarium sehingga saya beberapa kali menemukannya terkapar di lantai.

    Di tengah jemaat Galatia ada dua kelompok yang menonjol karena perilaku mereka. Kelompok pertama mengajarkan bahwa hidup sebagai orang Kristen harus ditambah dengan melaksanakan pelbagai tuntutan ritus agama orang Yahudi. Mereka meyakini bahwa keselamatan tidak hanya berdasarkan iman, tetapi juga berdasarkan ketaatan menjalankan ritus agama. Hidup menjadi tidak bebas, seperti ikan yang hanya berdiam di pojok akuarium, padahal Kristus telah membebaskan mereka. Paulus menegur kelompok pertama karena keselamatan diberikan sebagai anugerah Allah, bukan upah atas keberhasilan manusia menjalankan ritus agama. Kelompok kedua mengajarkan hal sebaliknya: orang Kristen telah dimerdekakan oleh Kristus sehingga bebas melakukan apa saja, termasuk segala perbuatan dosa. Hidup menjadi bebas tanpa batas sehingga justru berakhir dengan kebinasaan seperti ikan yang melompat keluar dari akuarium. Paulus menegaskan bahwa kemerdekaan kristiani bukanlah kesempatan untuk berbuat dosa.

    Kristus datang untuk memberikan kehidupan yang baru bagi kita. Lepas dari tuntutan ritus agama, tetapi tidak berarti bebas tanpa batas. Hiduplah dengan rasa syukur atas karya Kristus sehingga kita bersukacita sambil berkarya bagi kemuliaan nama-Nya.

    Amsal Hari Ini -- ( 2 November 2016 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    2 November 2016

    Waspada dan Berjaga-jaga

    Rabu, 2 November 2016

    Baca: Kejadian 3:1-7

    3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?”

    3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

    3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.”

    3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati,

    3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.”

    3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

    3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman! —1 Korintus 16:13

    Meja saya terletak di dekat jendela yang menghadap ke lingkungan rumah kami. Dari jendela tersebut, saya beruntung dapat melihat sekelompok burung hinggap di pepohonan sekitar. Ada burung yang hinggap di jendela untuk memangsa serangga-serangga yang terperangkap pada kasa jendela.

    Burung-burung itu mewaspadai adanya ancaman bahaya dengan sungguh-sungguh mendengarkan apa yang terjadi di sekitarnya. Setelah merasa yakin tidak ada bahaya yang mengancam, burung-burung itu pun hinggap untuk makan. Meskipun demikian, burung-burung itu berhenti makan setiap beberapa detik untuk kembali mengawasi sekitarnya.

    Kewaspadaan yang ditunjukkan burung-burung tersebut mengingatkan saya pada perintah Alkitab agar kita selalu waspada sebagai orang Kristen. Dunia ini memang penuh dengan godaan, tetapi kita perlu terus berjaga-jaga secara konsisten dan tidak lengah terhadap bahaya yang mengancam. Seperti Adam dan Hawa, kita pun mudah terjerat oleh daya pikat dari hal-hal di dalam dunia yang kelihatannya “baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula . . . menarik hati karena memberi pengertian” (Kej. 3:6).

    Paulus menasihatkan, “Berjaga-jagalah! Berdirilah dengan teguh dalam iman!” (1Kor. 16:13). Petrus juga mengingatkan, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya” (1Ptr. 5:8).

    Dalam kehidupan kita sehari-hari, apakah kita mewaspadai hal-hal duniawi yang mulai menguasai kita? Apakah kita mendeteksi adanya tanda-tanda sikap mengandalkan diri sendiri atau kekerasan hati yang akan menjauhkan iman kita dari Allah? —Lawrence Darmani

    Tuhan, jauhkanlah kami dari dosa yang tersembunyi dan perbuatan egois yang cenderung kami lakukan. Oleh anugerah-Mu, ubahlah pencobaan yang kami alami menjadi sarana untuk membuat kami semakin serupa dengan Kristus.

    Jalan terbaik untuk melepaskan diri dari pencobaan adalah dengan berlari kepada Allah.

    Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 27-29; Titus 3

    Artikel Terkait:

    Mengapa Kita Harus Belajar Berkata “Tidak”

    Seorang pendeta yang aku kenal pernah berkata, “Jika kamu tidak takut kepada Tuhan, kamu akan takut kepada banyak orang; jika kamu tidak menyenangkan Tuhan, kamu harus menyenangkan banyak orang.” Aku tahu apa yang beliau katakan itu benar, karena aku sendiri pernah mengalaminya. Dalam kenyataan, seringkali kita berusaha menyenangkan orang-orang yang kita takuti.

    Baca kisah selengkapnya dari Grace Chan di dalam artikel ini.

  • ZEGA376

    2 November 2016

    Roma 8:31-39 -- Rabu, 2 November 2016 (Minggu ke-25 sesudah Pentakosta)
    Ylsa Sabda·


    Judul: Keyakinan Iman
    Bacaan: Roma 8:31-39
    alkitab.sabda.org/?Roma+8%3A31-39
    alkitab.mobi/?Roma+8%3A31-39


    Roma 8:31-39

    Keyakinan iman

    8:31Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?

    8:32Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

    8:33Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?

    8:34Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?

    8:35Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?

    8:36Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."

    8:37Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.

    8:38Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,

    8:39atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

    ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

    Judul: Keyakinan Iman


    Kalau kita berpikir bahwa setiap orang yang hidup di dalam Tuhan Yesus itu akan bebas dari masalah, maka kita pasti keliru! Paulus dengan jelas menegaskan bahwa hidup orang percaya tidak steril dari penindasan, kekesakan, penganiayaan, kelaparan, ketelanjangan, bahaya, dan kematian (35).


    Hidup memang tidak mudah. Kita tidak sedang piknik di dunia ini, serta menjadi turis, tetapi kita sedang berperang. Peperangan itu sendiri tidak ringan; juga bukan sekadar fantasi! Lawan kita justru musuh yang sangat tangguh. Lawan kita bukan hanya manusia biasa, bukan darah atau daging! Kita sedang melawan tipu daya Iblis yang licik. Iblis kaya dengan pengalaman terhadap begitu banyak orang. Kalau Adam dan Hawa bisa tertipu-juga Salomo yang paling bijak-kita pun bisa juga jatuh dalam tipu dayanya.


    Puji Tuhan! Betapapun kerasnya peperangan kita, ada jaminan yang luar biasa! Kita tidak dibiarkan berperang sendiri, Allah berada di pihak kita. Dengan kalimat retorik, Paulus berseru, "Jika Allah di pihak kita siapakah yang akan melawan kita?" (31).
    Lebih dari itu, Dia telah memberikan yang terbaik dan termahal, yakni Anak-Nya sendiri (32). Pernahkah kita menyadari bahwa dengan menerima Tuhan Yesus ke dalam hidup kita, bersama-sama dengan Dia, Allah telah menyerahkan segalanya. Sekali lagi, dengan bahasa retorik, Paulus berkata, "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri..., bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita?" (32). Bahkan, kalau kita bersalah-karena tidak ada manusia sempurna (bdk. Rm. 7:14-15)- oleh karya penebusan Yesus yang sudah Dia selesaikan secara tuntas di Kalvari, kita sudah dibenarkan! Yesus Kristus siap menjadi Pembela kita.


    Sehingga bersama Paulus kita bisa berseru, "Sebab aku yakin tidak ada sesuatu apa pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita!" Dan inilah modal terbesar kita dalam mengarungi hidup di dunia dengan segala persoalannya. [CC]

  • ZEGA376

    4 November 2016

    Jangan Memanipulasi Allah!

    Jumat, 4 November 2016

    Bacaan Alkitab hari ini:

    (1) Dan perkataan Samuel sampai ke seluruh Israel. (4-1b) Orang Israel maju berperang melawan orang Filistin dan berkemah dekat Eben-Haezer, sedang orang Filistin berkemah di Afek. (2) Orang Filistin mengatur barisannya berhadapan dengan orang Israel. Ketika pertempuran menghebat, terpukullah kalah orang Israel oleh orang Filistin, yang menewaskan kira-kira empat ribu orang di medan pertempuran itu. (3) Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: "Mengapa TUHAN membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian TUHAN, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita." (4) Kemudian bangsa itu menyuruh orang ke Silo, lalu mereka mengangkat dari sana tabut perjanjian TUHAN semesta alam, yang bersemayam di atas para kerub; kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, ada di sana dekat tabut perjanjian Allah itu. (5) Segera sesudah tabut perjanjian TUHAN sampai ke perkemahan, bersoraklah seluruh orang Israel dengan nyaring, sehingga bumi bergetar. (6) Dan orang Filistin yang mendengar bunyi sorak itu berkata: "Apakah bunyi sorak yang nyaring di perkemahan orang Ibrani itu?" Ketika diketahui mereka, bahwa tabut TUHAN telah sampai ke perkemahan itu, (7) ketakutanlah orang Filistin, sebab kata mereka: "Allah mereka telah datang ke perkemahan itu," dan mereka berkata: "Celakalah kita, sebab seperti itu belum pernah terjadi dahulu. (8) Celakalah kita! Siapakah yang menolong kita dari tangan Allah yang maha dahsyat ini? Inilah juga Allah, yang telah menghajar orang Mesir dengan berbagai-bagai tulah di padang gurun. (9) Kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki, hai orang Filistin, supaya kamu jangan menjadi budak orang Ibrani itu, seperti mereka dahulu menjadi budakmu. Berlakulah seperti laki-laki dan berperanglah!" (10) Lalu berperanglah orang Filistin, sehingga orang Israel terpukul kalah. Mereka melarikan diri masing-masing ke kemahnya. Amatlah besar kekalahan itu: dari pihak Israel gugur tiga puluh ribu orang pasukan berjalan kaki. (11) Lagipula tabut Allah dirampas dan kedua anak Eli, Hofni dan Pinehas, tewas. (12) Seorang dari suku Benyamin lari dari barisan pertempuran dan pada hari itu juga ia sampai ke Silo dengan pakaian terkoyak-koyak dan dengan tanah di kepalanya. (13) Ketika ia sampai, Eli sedang duduk di kursi di tepi jalan menunggu-nunggu, sebab hatinya berdebar-debar karena tabut Allah itu. Ketika orang itu masuk ke kota dan menceritakan kabar itu, berteriaklah seluruh kota itu. (14) Ketika Eli mendengar bunyi teriakan itu, bertanyalah ia: "Keributan apakah itu?" Lalu bersegeralah orang itu mendapatkan Eli dan memberitahukannya kepadanya. (15) Eli sudah sembilan puluh delapan tahun umurnya dan matanya sudah bular, sehingga ia tidak dapat melihat lagi. (16) Kata orang itu kepada Eli: "Aku datang dari medan pertempuran; baru hari ini aku melarikan diri dari medan pertempuran." Kata Eli: "Bagaimana keadaannya, anakku?" (17) Jawab pembawa kabar itu: "Orang Israel melarikan diri dari hadapan orang Filistin; kekalahan yang besar telah diderita oleh rakyat; lagipula kedua anakmu, Hofni dan Pinehas, telah tewas, dan tabut Allah sudah dirampas." (18) Ketika disebutnya tabut Allah itu, jatuhlah Eli telentang dari kursi di sebelah pintu gerbang, batang lehernya patah dan ia mati. Sebab telah tua dan gemuk orangnya. Empat puluh tahun lamanya ia memerintah sebagai hakim atas orang Israel. (19) Adapun menantunya perempuan, isteri Pinehas, sudah hamil tua. Ketika didengarnya kabar itu, bahwa tabut Allah telah dirampas dan mertuanya laki-laki serta suaminya telah mati, duduklah ia berlutut, lalu bersalin, sebab ia kedatangan sakit beranak. (20) Ketika ia hampir mati, berkatalah perempuan-perempuan yang berdiri di dekatnya: "Janganlah takut, sebab engkau telah melahirkan seorang anak laki-laki." Tetapi ia tidak menjawab dan tidak memperhatikannya. (21) Ia menamai anak itu Ikabod, katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel" karena tabut Allah sudah dirampas dan karena mertuanya dan suaminya. (22) Katanya: "Telah lenyap kemuliaan dari Israel, sebab tabut Allah telah dirampas."

    1 Samuel 4

    Ketakutan terhadap ancaman membuat seseorang berusaha mengatasi ketakutan tersebut. Kekalahan bangsa Israel terhadap bangsa Filistin dengan korban empat ribu pasukan Israel yang terbunuh membuat hati bangsa Israel ciut. Sayangnya, ketakutan akan bayangan kekalahan tidak membuat mereka datang mencari Allah, melainkan memunculkan ide untuk membawa tabut perjanjian Allah sebagai “jimat” yang dianggap mujarab untuk menghasilkan kemenangan. Tindakan spekulatif yang dilakukan bangsa Israel ini membuat bangsa Filistin menjadi ketakutan (4:7-8). Sebagai bangsa yang mengakui banyak dewa, bangsa Filistin mengakui Allah Israel sebagai salah satu dewa yang sudah terbukti Mahadahsyat dalam peperangan. Akan tetapi, Allah tidak berkenan terhadap tindakan bangsa Israel yang semaunya sendiri itu. Yang amat disayangkan, imam Eli bukan hanya tidak melarang, melainkan justru me-restui. Hati imam Eli yang berdebar-debar (4:13) menunjukkan bahwa sebenarnya ia menyadari bahwa membawa tabut Allah tanpa perkenanan Allah merupakan dosa yang akan berdampak pada penghukuman Allah.

    Akhir kisah pertempuran ini sangat mengenaskan: Israel terpukul kalah dan tabut Allah dirampas oleh bangsa Filistin. Kedua anak imam Eli--yaitu Hofni dan Pinehas--tewas dalam pertempuran, dan imam Eli mati secara tragis ketika mendengar berita tentang dirampasnya tabut Allah (4:17-18). Tuhan yang kudus dan adil tidak membiarkan umat-Nya mempermainkan dan menjadikan Allah sebagai “alat” untuk memberi rasa aman belaka. Allah ingin agar kita sungguh-sungguh mempercayai Dia saat menghadapi setiap persoalan, termasuk persoalan yang tersulit. [FI]

    1 Samuel 2:3b

    “Karena TUHAN itu Allah yang mahatahu, dan oleh Dia perbuatan-perbuatan diuji.”

    4 November 2016 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    4 November 2016

    SUMBER-SUMBER HIKMAT

    [[Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.]] (Amsal 4:5)

    Salah memasak nasi bisa menimbulkan penyesalan seharian. Salah memotong rambut bisa menimbulkan penyesalan sebulan lamanya. Salah mengerjakan soal-soal ujian bisa menimbulkan penyesalan setahun rasanya. Salah memilih pasangan hidup, oh menyesal seumur hidup. Ya, hidup ini terbentuk oleh pilihan-pilihan tindakan kita. Oleh karena itu, kita harus memilih tindakan yang tepat dalam pelbagai situasi hidup. Namun, bagaimana kita dapat memilih tindakan yang tepat?

    “Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian” (Amsal 4:5). Amsal ini menegaskan pentingnya upaya mencari hikmat atau pengertian. Hikmat atau pengertian adalah keterampilan untuk menggunakan pengetahuan dalam menghadapi sesuatu. Hikmat itu bukan sekadar tahu tentang sesuatu, melainkan juga sanggup menerapkan pengetahuan itu ke dalam situasi-situasi hidup. Sebagai contoh, kita tahu bahwa air mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah. Orang berhikmat mampu menerapkan pengetahuan itu untuk menguras air di akuarium besar. Air tidak perlu diciduk sedikit demi sedikit, tetapi cukup dialirkan dari akuarium itu dengan menggunakan selang air ke tempat pembuangan.

    Dari mana kita mendapatkan hikmat atau pengertian? Ada tiga sumber hikmat. Pertama, belajar dari pengalaman sendiri. Hikmat apa yang kita peroleh dalam keberhasilan atau kegagalan kita? Kedua, belajarlah dari pengalaman orang lain. Hikmat apa yang kita peroleh dengan membaca atau mendengarkan kisah hidup orang lain? Ketiga, belajarlah dari sumber hikmat, yakni Allah, Sang Pencipta dan Pemelihara kehidupan. Pelajarilah kehendak dan larangan-Nya agar kita makin bijak dalam menjalani kehidupan ini.

    Keputusan membentuk kehidupan. Pilihlah dengan hikmat dan pengetahuan agar tidak banyak penyesalan di masa depan.

    Amsal Hari Ini -- ( 4 November 2016 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

  • ZEGA376

    5 November 2016

    Percaya Pada Allah Yang Maha Kuasa

    Sabtu, 5 November 2016

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Samuel 5:1-7:14

    Terkadang Allah sengaja membiarkan umat-Nya berada dalam situasi yang sulit untuk menunjukkan kuasa-Nya yang melampaui segala pergumulan dan kesulitan. Kekalahan pasukan Israel dan perampasan tabut Allah oleh pasukan Filistin tidak berarti bahwa Allah kalah dan tidak lagi Mahakuasa. Sebaliknya, Allah menunjukkan kepada umat-Nya dan bangsa Filistin bahwa Ia adalah Allah yang Mahakuasa. Jika sebelumnya bangsa Filistin hanya mendengar kisah tentang Allah Israel yang Mahadahsyat di masa lalu (4:8), sekarang mereka mengalami sendiri kedahsyatan Allah. Semula, mereka sengaja ingin menunjukkan superioritas dewa Dagon, patung sembahan utama mereka, dengan meletakkan tabut Allah dalam kuil Dagon di Asdod. Akan tetapi, patung Dagon terjatuh dengan posisi menyembah kepada tabut Allah (5:4). Kepala dan tangan kanan patung Dagon yang terpenggal dan terpelanting adalah simbol bahwa Dagon telah dikalahkan oleh Tuhan Allah yang Mahadahsyat. Di samping itu, Tuhan menulahi penduduk Asdod dengan borok. Ketika tabut dipindahkan ke kota-kota Filistin lainnya, tulah yang sama melanda kota-kota tempat tabut Allah berada. Pada akhirnya, tabut dikembalikan kepada orang Israel di daerah Bet-Semes disertai sejumlah persembahan emas ber-bentuk tikus dan benjolan sebagai simbol tulah yang menjangkiti penduduk Filistin. Bukan hanya umat Allah, tetapi bangsa Filistin pun juga harus mengakui kemahakuasaan Tuhan yang melampaui segala kuasa di dunia ini.

    Walaupun persoalan dan pergumulan hidup orang percaya bisa datang silih berganti, sekali-sekali jangan kita meragukan kuasa Allah. Allah tidak pernah tinggal diam atas kehidupan umat-Nya. [FI]

    1 Samuel 6:20a

    Dan orang-orang Bet-Semes berkata: “Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini?.”

  • ZEGA376

    5 November 2016

    Tabut TUHAN di tanah orang Filistin

    (1) Sesudah orang Filistin merampas tabut Allah, maka mereka membawanya dari Eben-Haezer ke Asdod. (2) Orang Filistin mengambil tabut Allah itu, dibawanya masuk ke kuil Dagon dan diletakkannya di sisi Dagon. (3) Ketika orang-orang Asdod bangun pagi-pagi pada keesokan harinya, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN; lalu mereka mengambil Dagon dan mengembalikannya ke tempatnya. (4) Tetapi ketika keesokan harinya mereka bangun pagi-pagi, tampaklah Dagon terjatuh dengan mukanya ke tanah di hadapan tabut TUHAN, tetapi kepala Dagon dan kedua belah tangannya terpenggal dan terpelanting ke ambang pintu, hanya badan Dagon itu yang masih tinggal. (5) Itulah sebabnya para imam Dagon dan semua orang yang masuk ke dalam kuil Dagon tidak menginjak ambang pintu rumah Dagon yang di Asdod, sampai hari ini. (6) Tangan TUHAN menekan orang-orang Asdod itu dengan berat dan Ia membingungkan mereka: Ia menghajar mereka dengan borok-borok, baik Asdod maupun daerahnya. (7) Ketika dilihat orang-orang Asdod, bahwa demikian halnya, berkatalah mereka: "Tabut Allah Israel tidak boleh tinggal pada kita, sebab tangan-Nya keras melawan kita dan melawan Dagon, allah kita." (8) Sebab itu mereka memanggil berkumpul kepadanya semua raja kota orang Filistin dan berkata: "Apakah yang akan kita lakukan dengan tabut Allah Israel itu?" Lalu kata mereka: "Tabut Allah Israel harus dipindahkan ke Gat." Jadi mereka memindahkan tabut Allah Israel itu ke sana. (9) Tetapi setelah mereka memindahkannya, maka tangan TUHAN mendatangkan kegemparan yang sangat besar atas kota itu; Ia menghajar orang-orang kota itu, anak-anak dan orang dewasa, sehingga timbul borok-borok pada mereka. (10) Lalu mereka mengantarkan tabut Allah itu ke Ekron. Tetapi sesampai tabut Allah itu di Ekron, berteriaklah orang Ekron itu, demikian: "Mereka memindahkan tabut Allah Israel itu kepada kita untuk mematikan kita dan bangsa kita." (11) Sebab itu mereka memanggil berkumpul semua raja kota orang Filistin itu dan berkata: "Antarkanlah tabut Allah Israel itu; biarlah itu kembali ke tempatnya, supaya jangan dimatikannya kita dan bangsa kita." Sebab di seluruh kota itu ada kegemparan maut; tangan Allah menekan orang-orang di sana dengan sangat berat: (12) orang-orang yang tidak mati, dihajar dengan borok-borok, sehingga teriakan kota itu naik ke langit.

  • ZEGA376

    5 November 2016

    Tabut dikembalikan kepada orang Israel

    (1) Setelah tujuh bulan lamanya tabut TUHAN itu ada di daerah orang Filistin, (2) maka orang Filistin itu memanggil para imam dan para petenung, lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang harus kami lakukan dengan tabut TUHAN itu? Beritahukanlah kepada kami, bagaimana kami harus mengantarkannya kembali ke tempatnya." (3) Lalu kata mereka: "Apabila kamu mengantarkan tabut Allah Israel itu, maka janganlah kamu mengantarkannya dengan tangan hampa, melainkan haruslah kamu membayar tebusan salah kepada-Nya; maka kamu akan menjadi sembuh dan kamu akan mengetahui, mengapa tangan-Nya tidak undur dari padamu." (4) Sesudah itu bertanyalah mereka: "Apakah tebusan salah yang harus kami bayar kepada-Nya?" Jawab mereka: "Menurut jumlah raja-raja kota orang Filistin, lima borok emas dan lima tikus emas, sebab tulah yang sama menimpa kamu sekalian dan raja-raja kotamu. (5) Jadi buatlah gambar borok-borokmu dan gambar tikus yang merusak tanahmu, dan sampaikanlah hormatmu kepada Allah Israel. Mungkin Ia akan mengangkat dari padamu, dari pada allahmu dan dari pada tanahmu tangan-Nya yang menekan dengan berat. (6) Mengapa kamu berkeras hati, sama seperti orang Mesir dan Firaun berkeras hati? Bukankah mereka membiarkan bangsa itu pergi, ketika Ia mempermain-mainkan mereka? (7) Oleh sebab itu ambillah dan siapkanlah sebuah kereta baru dengan dua ekor lembu yang menyusui, yang belum pernah kena kuk, pasanglah kedua lembu itu pada kereta, tetapi bawalah anak-anaknya kembali ke rumah, supaya jangan mengikutinya lagi. (8) Kemudian ambillah tabut TUHAN, muatkanlah itu ke atas kereta dan letakkanlah benda-benda emas, yang harus kamu bayar kepada-Nya sebagai tebusan salah, ke dalam suatu peti di sisinya. Dan biarkanlah tabut itu pergi. (9) Perhatikanlah: apabila tabut itu mengambil jalan ke daerahnya, ke Bet-Semes, maka Dialah itu yang telah mendatangkan malapetaka yang hebat ini kepada kita. Dan jika tidak, maka kita mengetahui, bahwa bukanlah tangan-Nya yang telah menimpa kita; kebetulan saja hal itu terjadi kepada kita." (10) Demikianlah diperbuat orang-orang itu. Mereka mengambil dua ekor lembu yang menyusui, dipasangnya pada kereta, tetapi anak-anaknya ditahan di rumah. (11) Mereka meletakkan tabut TUHAN ke atas kereta, juga peti berisi tikus-tikus emas dan gambar benjol-benjol mereka. (12) Lembu-lembu itu langsung mengikuti jalan yang ke Bet-Semes; melalui satu jalan raya, sambil menguak dengan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, sedang raja-raja kota orang Filistin itu berjalan di belakangnya sampai ke daerah Bet-Semes. (13) Orang-orang Bet-Semes sedang menuai gandum di lembah. Ketika mereka mengangkat muka, maka tampaklah kepada mereka tabut itu, lalu bersukacitalah mereka melihatnya. (14) Kereta itu sampai ke ladang Yosua, orang Bet-Semes itu, dan berhenti di sana. Di sana ada batu besar. Mereka membelah kayu kereta itu dan mereka mempersembahkan lembu-lembu sebagai korban bakaran kepada TUHAN. (15) Orang-orang suku Lewi menurunkan tabut TUHAN dengan peti yang ada di sebelahnya, yang di dalamnya ada benda-benda emas itu, lalu menaruhnya di atas batu besar itu, dan pada hari itu orang-orang Bet-Semes mempersembahkan korban bakaran dan korban sembelihan kepada TUHAN. (16) Ketika kelima raja kota orang Filistin melihat hal itu, pulanglah mereka ke Ekron pada hari itu juga. (17) Inilah benjol-benjol emas yang dibayar orang Filistin kepada TUHAN sebagai tebusan salah: dari Asdod satu, dari Gaza satu, dari Askelon satu, dari Gat satu, dari Ekron satu; (18) lagi tikus-tikus emas menurut jumlah segala kota orang Filistin kepunyaan kelima raja kota itu, baik kota-kota yang berkubu maupun dusun-dusun sekitarnya; dan batu besar, yang di atasnya diletakkan mereka tabut TUHAN, di ladang Yosua, orang Bet-Semes itu, adalah saksi sampai hari ini. (19) Dan Ia membunuh beberapa orang Bet-Semes, karena mereka melihat ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya. (20) Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri di hadapan TUHAN, Allah yang kudus ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?" (21) Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim dengan pesan: "Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu."

  • ZEGA376

    5 November 2016

    (1) Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.

    Orang-orang Filistin terpukul kalah dekat Mizpa

    (2) Sejak saat tabut itu tinggal di Kiryat-Yearim berlalulah waktu yang cukup lama, yakni dua puluh tahun, dan seluruh kaum Israel mengeluh kepada TUHAN. (3) Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah para allah asing dan para Asytoret dari tengah-tengahmu dan tujukan hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan kamu dari tangan orang Filistin." (4) Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN. (5) Lalu berkatalah Samuel: "Kumpulkanlah segenap orang Israel ke Mizpa; maka aku akan berdoa untuk kamu kepada TUHAN." (6) Setelah berkumpul di Mizpa, mereka menimba air dan mencurahkannya di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN." Dan Samuel menghakimi orang Israel di Mizpa. (7) Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang Israel. Serta didengar orang Israel demikian, maka ketakutanlah mereka terhadap orang Filistin. (8) Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru bagi kami kepada TUHAN, Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu." (9) Sesudah itu Samuel mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia. (10) Sedang Samuel mempersembahkan korban bakaran itu, majulah orang Filistin berperang melawan orang Israel. Tetapi pada hari itu TUHAN mengguntur dengan bunyi yang hebat ke atas orang Filistin dan mengacaukan mereka, sehingga mereka terpukul kalah oleh orang Israel. (11) Keluarlah orang-orang Israel dari Mizpa, mengejar orang Filistin itu dan memukul mereka kalah sampai hilir Bet-Kar. (12) Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben-Haezer, katanya: "Sampai di sini TUHAN menolong kita." (13) Demikianlah orang Filistin itu ditundukkan dan tidak lagi memasuki daerah Israel. Tangan TUHAN melawan orang Filistin seumur hidup Samuel, (14) dan kota-kota yang diambil orang Filistin dari pada Israel, kembali pula kepada Israel, mulai dari Ekron sampai Gat; dan orang Israel merebut daerah sekitarnya dari tangan orang Filistin. Antara orang Israel dan orang Amori ada damai.

  • ZEGA376

    6 November 2016

    Kecenderungan Menolak Allah

    Minggu, 6 November 2016

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Samuel 7:15-8:22

    Samuel sebagai hakim

    (15) Samuel memerintah sebagai hakim atas orang Israel seumur hidupnya.

    (16) Dari tahun ke tahun ia berkeliling ke Betel, Gilgal dan Mizpa, dan memerintah atas orang Israel di segala tempat itu,

    (17) lalu ia kembali ke Rama, sebab di sanalah rumahnya dan di sanalah ia memerintah atas orang Israel; dan di sana ia mendirikan mezbah bagi TUHAN.

    .

    Orang Israel menghendaki seorang raja

    (1) Setelah Samuel menjadi tua, diangkatnyalah anak-anaknya laki-laki menjadi hakim atas orang Israel.

    (2) Nama anaknya yang sulung ialah Yoel, dan nama anaknya yang kedua ialah Abia; keduanya menjadi hakim di Bersyeba.

    (3) Tetapi anak-anaknya itu tidak hidup seperti ayahnya; mereka mengejar laba, menerima suap dan memutarbalikkan keadilan.

    (4) Sebab itu berkumpullah semua tua-tua Israel; mereka datang kepada Samuel di Rama

    (5) dan berkata kepadanya: "Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau; maka angkatlah sekarang seorang raja atas kami untuk memerintah kami, seperti pada segala bangsa-bangsa lain."

    (6) Waktu mereka berkata: "Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami," perkataan itu mengesalkan Samuel, maka berdoalah Samuel kepada TUHAN.

    (7) TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.

    (8) Tepat seperti yang dilakukan mereka kepada-Ku sejak hari Aku menuntun mereka keluar dari Mesir sampai hari ini, yakni meninggalkan Daku dan beribadah kepada allah lain, demikianlah juga dilakukan mereka kepadamu.

    (9) Oleh sebab itu dengarkanlah permintaan mereka, hanya peringatkanlah mereka dengan sungguh-sungguh dan beritahukanlah kepada mereka apa yang menjadi hak raja yang akan memerintah mereka."

    (10) Dan Samuel menyampaikan segala firman TUHAN kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya,

    (11) katanya: "Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu itu: anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada keretanya dan pada kudanya, dan mereka akan berlari di depan keretanya;

    (12) ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh; mereka akan membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; senjata-senjatanya dan perkakas keretanya akan dibuat mereka.

    (13) Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan.

    (14) Selanjutnya dari ladangmu, kebun anggurmu dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawainya

    (15) dari gandummu dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh dan akan diberikannya kepada pegawai-pegawai istananya dan kepada pegawai-pegawainya yang lain.

    (16) Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya.

    (17) Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh, dan kamu sendiri akan menjadi budaknya.

    (18) Pada waktu itu kamu akan berteriak karena rajamu yang kamu pilih itu, tetapi TUHAN tidak akan menjawab kamu pada waktu itu."

    (19) Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;

    (20) maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."

    (21) Samuel mendengar segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada TUHAN.

    (22) TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing ke kotanya."

    -----------------------

    Benarkah Allah tidak menginginkan bangsa Israel dipimpin oleh seorang raja dari kalangan mereka sendiri? Sebenarnya, Allah tidak melarang bangsa Israel memiliki raja seperti bangsa-bangsa lain. Akan tetapi, Allahlah yang memiliki wewenang untuk memilih dan mengangkat raja sesuai dengan ketentuan Taurat Tuhan (Ulangan 17:14-15). Apa yang disampaikan tua-tua Israel kepada Samuel menunjukkan bahwa mereka ingin mengangkat raja yang sesuai dengan keinginan mereka (1 Samuel 8:4-5). Meskipun mereka memakai berbagai alasan, seperti bahwa usia Samuel sudah tua dan anak-anaknya tidak hidup saleh seperti Samuel (8:5), serta bahwa seorang raja bisa menjadi hakim sekaligus panglima perang (8:20), tetapi Tuhan tahu bahwa keinginan tua-tua Israel itu sebenarnya adalah upaya menolak Allah sebagai raja atas mereka (8:7). Upaya bangsa Israel menolak Allah itu bukanlah upaya pertama, tetapi sudah pernah dilakukan sebelumnya pada zaman Musa (8:8).

    Sebenarnya, tingkah laku umat Allah itu ibarat anak kecil yang dididik oleh ayahnya. Sesudah merasa mampu, ia merasa tidak membutuhkan pertolongan dan ajaran ayahnya lagi. Kecenderungan yang sama juga bisa terjadi dalam kehidupan kita saat ini. Kemandirian kita dalam banyak hal--baik dalam harta maupun kinerja--berpotensi membuat kita tidak lagi menjadikan Tuhan sebagai pemimpin dan pemandu hidup kita. Padahal, kemandirian adalah hasil campur tangan Tuhan atas hidup kita. Sadar maupun tidak sadar, kita menolak Allah turut campur tangan atas kehidupan yang sudah kita atur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan kita sendiri. Waspadalah terhadap kecenderungan menolak campur tangan Tuhan atas kehidupan kita, agar hidup kita berkenan kepada Tuhan [FI]

    1 Samuel 8:7b

    “Sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak supaya jangan Aku menjadi raja atas mereka.”

    6 November 2016 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    7 November 2016

    Keinginan Sendiri vs Keinginan Allah

    Senin, 7 November 2016

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Samuel 9-10

    Tampilnya Saul menjadi raja melalui undian menyisakan sebagian pihak yang kurang puas dengan pengangkatannya sebagai raja, meskipun ada orang-orang gagah perkasa yang mendukung kepemimpinannya. Ketidakpuasan kelompok orang dursila ini bisa jadi terkait dengan kesan mereka atas peristiwa yang dicatat dalam 10:1-12, yaitu Saul mengalami kepenuhan seperti nabi. Itulah sebabnya mereka menyindir Saul dengan perkataan, “Apa Saul juga termasuk golongan nabi?” Dengan kata lain, mereka ingin berkata, “Yang kami cari adalah raja, mengapa yang datang nabi? Kami tidak membutuhkan nabi, tetapi kami membutuhkan raja!” Terlihat jelas bahwa kelompok orang dursila ini bukan semata-mata menolak kepemimpinan Saul, tetapi menolak Allah yang memilih Saul sebagai raja. Meskipun mereka sudah menyerahkan keputusan kepada Samuel sebagai wakil Allah untuk memilih raja, tetapi mereka sebenarnya ingin menentukan sendiri sesuai dengan keinginan mereka sendiri. Karena raja yang terpilih tidak sesuai dengan keinginan mereka sendiri, mereka menentang Saul dengan cara menghinanya dan tidak memberi persembahan kepadanya.

    Di gereja pada masa kini pun juga ada orang Kristen yang belum dewasa rohani yang berperilaku seperti orang dursila. Mereka bukan hanya tidak mendukung pekerjaan pelayanan gereja, tetapi mereka justru tampil sebagai pengacau di gereja melalui kritik tajam dan fitnah terhadap pelayan-pelayan Tuhan yang dianggap tidak sejalan dengan keinginan mereka. Sangat disayangkan jika ternyata kita adalah orang semacam itu. Jika kita melayani dengan sejumlah agenda pribadi, berarti bahwa kita sebenarnya tidak sungguh-sungguh melayani Tuhan dengan kemurnian hati. [FI]

    1 Samuel 10:27

    Tetapi orang-orang dursila berkata: “Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!” Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya.Tetapi ia pura-pura tuli.

  • ZEGA376

    7 November 2016

    Saul diurapi menjadi raja

    (1) Ada seorang dari daerah Benyamin, namanya Kish bin Abiel, bin Zeror, bin Bekhorat, bin Afiah, seorang suku Benyamin, seorang yang berada. (2) Orang ini ada anaknya laki-laki, namanya Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. (3) Kish, ayah Saul itu, kehilangan keledai-keledai betinanya. Sebab itu berkatalah Kish kepada Saul, anaknya: "Ambillah salah seorang bujang, bersiaplah dan pergilah mencari keledai-keledai itu." (4) Lalu mereka berjalan melalui pegunungan Efraim; juga mereka berjalan melalui tanah Salisa, tetapi tidak menemuinya. Kemudian mereka berjalan melalui tanah Sahalim, tetapi keledai-keledai itu tidak ada; kemudian mereka berjalan melalui tanah Benyamin, tetapi tidak menemuinya. (5) Ketika mereka sampai ke tanah Zuf, berkatalah Saul kepada bujangnya yang bersama-sama dengan dia: "Mari, kita pulang. Nanti ayahku tidak lagi memikirkan keledai-keledai itu, tetapi kuatir mengenai kita." (6) Tetapi orang ini berkata kepadanya: "Tunggu, di kota ini ada seorang abdi Allah, seorang yang terhormat; segala yang dikatakannya pasti terjadi. Marilah kita pergi ke sana sekarang juga, mungkin ia dapat memberitahukan kepada kita tentang perjalanan yang kita tempuh ini." (7) Jawab Saul kepada bujangnya itu: "Tetapi kalau kita pergi, apakah yang kita bawa kepada orang itu? Sebab roti di kantong kita telah habis, dan tidak ada pemberian untuk dibawa kepada abdi Allah itu. Apakah yang ada pada kita?" (8) Jawab bujang itu pula kepada Saul: "Masih ada padaku seperempat syikal perak; itu dapat aku berikan kepada abdi Allah itu, maka ia akan memberitahukan kepada kita tentang perjalanan kita." (9) Dahulu di antara orang Israel, apabila seseorang pergi menanyakan petunjuk Allah, ia berkata begini: "Mari kita pergi kepada pelihat," sebab nabi yang sekarang ini disebutkan dahulu pelihat. (10) Kemudian berkatalah Saul kepada bujangnya itu: "Pikiranmu itu baik. Mari kita pergi." Maka pergilah mereka ke kota, ke tempat abdi Allah itu. (11) Ketika mereka naik jalan pendakian ke kota itu, mereka bertemu dengan gadis-gadis yang keluar hendak menimba air. Mereka bertanya kepada gadis-gadis itu: "Pelihat ada di sini?" (12) Jawab gadis-gadis itu kepada mereka: "Ya, ada, baru saja ia mendahului kamu, cepat-cepatlah sekarang. Ia datang ke kota hari ini, karena ada perjamuan korban untuk orang banyak di bukit pada hari ini. (13) Apabila kamu masuk ke kota, kamu akan segera menjumpainya, sebelum ia naik ke bukit untuk makan. Sebab orang banyak tidak akan makan, sebelum ia datang; karena dialah yang memberkati korban, kemudian barulah para undangan makan. Pergilah sekarang, sebab kamu akan menjumpainya dengan segera." (14) Maka naiklah mereka ke kota, dan ketika mereka masuk kota, Samuel yang berjalan keluar untuk naik ke bukit, berpapasan dengan mereka. (15) Tetapi TUHAN telah menyatakan kepada Samuel, sehari sebelum kedatangan Saul, demikian: (16) "Besok kira-kira waktu ini Aku akan menyuruh kepadamu seorang laki-laki dari tanah Benyamin; engkau akan mengurapi dia menjadi raja atas umat-Ku Israel dan ia akan menyelamatkan umat-Ku dari tangan orang Filistin. Sebab Aku telah memperhatikan sengsara umat-Ku itu, karena teriakannya telah sampai kepada-Ku." (17) Ketika Samuel melihat Saul, maka berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Inilah orang yang Kusebutkan kepadamu itu; orang ini akan memegang tampuk pemerintahan atas umat-Ku." (18) Dalam pada itu Saul, datang mendekati Samuel di tengah pintu gerbang dan berkata: "Maaf, di mana rumah pelihat itu?" (19) Jawab Samuel kepada Saul, katanya: "Akulah pelihat itu. Naiklah mendahului aku ke bukit. Hari ini kamu makan bersama-sama dengan daku; besok pagi aku membiarkan engkau pergi dan aku akan memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ada dalam hatimu. (20) Adapun keledai-keledaimu, yang telah hilang tiga hari lamanya sampai sekarang, janganlah engkau kuatir, sebab telah diketemukan. Tetapi siapakah yang memiliki segala yang diingini orang Israel? Bukankah itu ada padamu dan pada seluruh kaum keluargamu?" (21) Tetapi jawab Saul: "Bukankah aku seorang suku Benyamin, suku yang terkecil di Israel? Dan bukankah kaumku yang paling hina dari segala kaum suku Benyamin? Mengapa bapa berkata demikian kepadaku?" (22) Sesudah itu Samuel mengajak Saul dan bujangnya, dibawanya ke pendopo dan diberikannya kepada mereka tempat utama di depan para undangan, yang banyaknya kira-kira tiga puluh orang. (23) Berkatalah Samuel kepada juru masak: "Berikanlah sekarang bagian yang kuberikan kepadamu tadi, dengan pesan: Simpanlah ini dahulu." (24) Lalu juru masak itu menghidangkan paha dan apa yang termasuk ke situ dan meletakkannya ke depan Saul. Dan Samuel berkata: "Lihat, yang tinggal ini diletakkan ke depanmu; makanlah, sebab telah disimpan bagimu untuk perayaan ini, ketika aku berkata: Aku telah mengundang orang banyak." Demikianlah pada hari itu Saul makan bersama-sama dengan Samuel. (25) Sesudah itu turunlah mereka dari bukit ke kota. Dan Samuel bercakap-cakap dengan Saul di atas sotoh. (26) Mereka bangun pagi-pagi, dan ketika fajar menyingsing, Samuel memanggil Saul yang ada di atas sotoh itu, katanya: "Bangunlah, aku akan mengantarkan engkau." Lalu Saul bangun dan mereka keduanya pergi ke luar, yakni ia dan Samuel. (27) Ketika mereka turun sampai ke ujung kota, berkatalah Samuel kepada Saul: "Katakanlah kepada bujang itu, supaya ia pergi mendahului kita, tetapi berhentilah engkau sebentar, maka aku akan memberitahukan kepadamu firman Allah."

  • ZEGA376

    7 November 2016

    (1) Lalu Samuel mengambil buli-buli berisi minyak, dituangnyalah ke atas kepala Saul, diciumnyalah dia sambil berkata: "Bukankah TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas umat-Nya Israel? Engkau akan memegang tampuk pemerintahan atas umat TUHAN, dan engkau akan menyelamatkannya dari tangan musuh-musuh di sekitarnya. Inilah tandanya bagimu, bahwa TUHAN telah mengurapi engkau menjadi raja atas milik-Nya sendiri: (2) Apabila engkau pada hari ini pergi meninggalkan aku, maka engkau akan bertemu dengan dua orang laki-laki di dekat kubur Rahel, di daerah Benyamin, di Zelzah. Mereka akan berkata kepadamu: Keledai-keledai yang engkau cari itu telah diketemukan; dan ayahmu tidak memikirkan keledai-keledai itu lagi, tetapi ia kuatir mengenai kamu, katanya: Apakah yang akan kuperbuat untuk anakku itu? (3) Dari sana engkau akan berjalan terus lagi dan sampai ke pohon tarbantin Tabor, maka di sana engkau akan ditemui oleh tiga orang laki-laki yang naik menghadap Allah di Betel; seorang membawa tiga ekor anak kambing, seorang membawa tiga ketul roti dan yang lain lagi sebuyung anggur. (4) Mereka akan memberi salam kepadamu dan memberikan kepadamu dua ketul roti yang akan kauterima dari mereka. (5) Sesudah itu engkau akan sampai ke Gibea Allah, tempat kedudukan pasukan orang Filistin. Dan apabila engkau masuk kota, engkau akan berjumpa di sana dengan serombongan nabi, yang turun dari bukit pengorbanan dengan gambus, rebana, suling dan kecapi di depan mereka; mereka sendiri akan kepenuhan seperti nabi. (6) Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain. (7) Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau. (8) Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan." (9) Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga. (10) Ketika mereka sampai di Gibea dari sana, maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka. (11) Dan semua orang yang mengenalnya dari dahulu melihat dengan heran, bahwa ia bernubuat bersama-sama dengan nabi-nabi itu; lalu berkatalah orang banyak yang satu kepada yang lain: "Apakah gerangan yang terjadi dengan anak Kish itu? Apa Saul juga termasuk golongan nabi?" (12) Lalu seorang dari tempat itu menjawab: "Siapakah bapa mereka?" Itulah sebabnya menjadi peribahasa: Apa Saul juga termasuk golongan nabi? (13) Setelah habis ia kepenuhan seperti nabi, pulanglah ia. (14) Dan paman Saul berkata kepadanya dan bujangnya: "Dari mana kamu?" Jawabnya: "Mencari keledai-keledai itu, tetapi ketika tidak terlihat, maka kami pergi kepada Samuel." (15) Kemudian paman Saul itu berkata: "Coba ceritakan kepadaku apa yang dikatakan Samuel kepada kamu." (16) Kata Saul kepada pamannya itu: "Terus saja diberitahukannya kepada kami, bahwa keledai-keledai itu telah diketemukan." Tetapi perihal menjadi raja yang telah dikatakan Samuel kepadanya, tidak diceritakan kepadanya.

    Saul menjadi raja dengan undian

    (17) Kemudian Samuel mengerahkan bangsa itu ke hadapan TUHAN di Mizpa (18) dan ia berkata kepada orang Israel itu: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Aku telah menuntun orang Israel keluar dari Mesir dan telah melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan segala kerajaan yang menindas kamu. (19) Tetapi sekarang kamu menolak Allahmu yang menyelamatkan kamu dari segala malapetaka dan kesusahanmu, dengan berkata: Tidak, angkatlah seorang raja atas kami. Maka sebab itu, berdirilah kamu di hadapan TUHAN, menurut sukumu dan menurut kaummu." (20) Lalu Samuel menyuruh segala suku Israel tampil ke muka, maka didapati suku Benyamin. (21) Sesudah itu disuruhnyalah suku Benyamin tampil ke muka menurut kaum keluarganya, maka didapati kaum keluarga Matri. Akhirnya disuruhnyalah kaum keluarga Matri tampil ke muka seorang demi seorang, maka didapati Saul bin Kish. Tetapi ketika ia dicari, ia tidak diketemukan. (22) Sebab itu ditanyakan pulalah kepada TUHAN: "Apa orang itu juga datang ke mari?" TUHAN menjawab: "Sesungguhnya ia bersembunyi di antara barang-barang." (23) Berlarilah orang ke sana dan mengambilnya dari sana, dan ketika ia berdiri di tengah-tengah orang-orang sebangsanya, ternyata ia dari bahu ke atas lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. (24) Dan Samuel berkata kepada seluruh bangsa itu: "Kamu lihatkah orang yang dipilih TUHAN itu? Sebab tidak ada seorangpun yang sama seperti dia di antara seluruh bangsa itu." Lalu bersoraklah seluruh bangsa itu, demikian: "Hidup raja!" (25) Kemudian Samuel menguraikan kepada bangsa itu tentang hak-hak kerajaan, menuliskannya pada suatu piagam dan meletakkannya di hadapan TUHAN; sesudah itu Samuel menyuruh seluruh bangsa itu pulang, masing-masing ke rumahnya. (26) Saulpun pulang ke rumahnya, ke Gibea, dan bersama-sama dengan dia ikut pergi orang-orang gagah perkasa yang hatinya telah digerakkan Allah. (27) Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.

  • ZEGA376

    7 November 2016

    Bukit Sulit

    Senin, 7 November 2016

    Baca: Mazmur 110

    110:1 Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.”

    110:2 Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu!

    110:3 Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.

    110:4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: “Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek.”

    110:5 TUHAN ada di sebelah kananmu; Ia meremukkan raja-raja pada hari murka-Nya,

    110:6 Ia menghukum bangsa-bangsa, sehingga mayat-mayat bergelimpangan; Ia meremukkan orang-orang yang menjadi kepala di negeri luas.

    110:7 Dari sungai di tepi jalan ia minum, oleh sebab itu ia mengangkat kepala.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Dari sungai di tepi jalan ia minum, oleh sebab itu ia mengangkat kepala. —Mazmur 110:7

    Pada sisi puncak Gunung Jughandle di sebelah utara dari rumah kami di Idaho terletak sebuah danau glasial. Untuk mencapai danau itu seseorang harus menyusuri punggung bukit yang curam, melewati bongkahan batu-batu besar, dan melintasi hamparan kerikil. Sungguh suatu pendakian yang berat.

    Namun pada awal pendakian, terdapat sebuah sungai kecil—mata air yang merembes keluar dari tanah berlumut dan mengalir melalui padang rumput yang subur. Tempat itu sangat baik bagi seseorang untuk melepas dahaga dan mempersiapkan diri sebelum memulai pendakian yang berat.

    Dalam The Pilgrim’s Progress (Perjalanan Seorang Musafir), karya klasik John Bunyan yang menceritakan kiasan dari perjalanan iman seorang Kristen, sang tokoh bernama Kristen tiba di kaki suatu bukit yang curam bernama Hill Difficulty (Bukit Kesulitan). “Di kaki bukit itu ada mata air . . . Kristen kini menghampiri mata air itu dan meminum airnya untuk menyegarkan diri, lalu kembali bersiap mendaki bukit.”

    Mungkin masalah menggunung yang kamu hadapi adalah seorang anak yang memberontak atau diagnosa medis yang serius. Tantangan yang menghadang itu terasa terlampau berat untuk kamu tanggung.

    Sebelum kamu menghadapi beban besar berikutnya, datanglah kepada mata air yang menyegarkan, yaitu Allah sendiri. Datanglah kepada-Nya dengan segala kelemahan, kelelahan, ketidakberdayaan, ketakutan, dan keraguanmu. Kemudian terimalah kesegaran kuasa, kekuatan, dan hikmat-Nya. Allah mengetahui segala keadaan kita dan Dia akan melimpahkan penghiburan dan kekuatan rohani kepada kita. Dia akan mengangkat kepalamu dan memberimu kekuatan untuk melanjutkan perjalanan. —David Roper

    Bapa, saat ini aku datang kepada-Mu memohon kekuatan untuk kelemahanku, tenaga untuk keletihanku, dan iman untuk mengatasi keraguanku. Amin.

    Dia yang menentukan segala sesuatu . . . memampukan Kristen . . . untuk melanjutkan perjalanannya. —John Bunyan, The Pilgrim’s Progress

    Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 40-42; Ibrani 4

  • ZEGA376

    7 November 2016

    BELAS KASIHAN

    [[Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu. ]] (Amsal 19:17)

    Ada sebuah kalimat menarik yang dilontarkan oleh Mahatma Gandhi,  tokoh besar India, “ The world has enough for everyone's need, but not enough for everyone's greed” (Dunia ini cukup bagi kebutuhan semua orang, tetapi tidak cukup untuk keserakahan semua orang). Akibat keserakahan ini ada hak-hak kehidupan orang lain yang terampas. Alam merana karena eksploitasi habis-habisan. Sebagian manusia menangis karena kelaparan dan kehausan. Ya, kita menyaksikan keserakahan setiap hari yang dapat berdampak buruk pada alam dan kemanusiaan.  

    “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi Tuhan, yang akan membalas perbuatannya itu” (Amsal 19:7). Di tengah persaingan hidup, beberapa orang terjatuh dalam keserakahan. Memikirkan dan mengumpulkan kebutuhan diri secara berkelebihan. Keserakahan tidak memberi ruang untuk kebutuhan orang lain.

    Amsal ini mengajarkan sebuah gaya hidup yang kontras dengan keserakahan. Jika keserakahan hanya memikirkan meraih sebanyak mungkin bagi diri sendiri, maka Amsal ini mengajak kita untuk menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah.  

    Mengapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah? Amsal ini menegaskan siapa yang menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah sedang memiutangi Tuhan. Memiutangi Tuhan berarti menjadi kepanjangan tangan pemeliharaan-Nya bagi orang yang lemah.

    Jika kita menjadi kepanjangan tangan Tuhan dengan memelihara kehidupan orang yang lemah, maka bukankah tangan yang sama itu akan terus mencukupi kebutuhan kita?

    Amsal Hari Ini -- ( 7 November 2016 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    8 November 2016

    Air Hidup

    Sabtu, 8 Agustus 2015

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yehezkiel 47:1-12

    Sungai yang keluar dari Bait Suci

    (1) Kemudian ia membawa aku kembali ke pintu Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu dan mengalir menuju ke timur; sebab Bait Suci juga menghadap ke timur; dan air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci itu, sebelah selatan mezbah. (2) Lalu diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur, sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. (3) Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki. (4) Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut; kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang. (5) Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi. (6) Lalu ia berkata kepadaku: "Sudahkah engkau lihat, hai anak manusia?" Kemudian ia membawa aku kembali menyusur tepi sungai. (7) Dalam perjalanan pulang, sungguh, sepanjang tepi sungai itu ada amat banyak pohon, di sebelah sini dan di sebelah sana. (8) Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar, (9) sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup. (10) Maka penangkap-penangkap ikan penuh sepanjang tepinya mulai dari En-Gedi sampai En-Eglaim; daerah itu menjadi penjemuran pukat dan di sungai itu ada berjenis-jenis ikan, seperti ikan-ikan di laut besar, sangat banyak. (11) Tetapi rawa-rawanya dan paya-payanya tidak menjadi tawar, itu menjadi tempat mengambil garam. (12) Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

    AIR HIDUP

    Kita tidak tahu jelas kapan dan bagaimana penggenapan Nubuat Nabi Yehezkiel dalam pasal ini. Jelas bahwa (sampai saat ini) belum ada air yang mengalir dari bawah ambang pintu Bait Suci dan memberi kehidupan terhadap semua yang dilewati oleh air itu, bahkan air laut yang asin pun berubah menjadi tawar sehingga ikan air tawar bisa hidup di sana. Yang menarik, dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus mengatakan, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” (Yohanes 7:38). Bisa diduga bahwa Tuhan Yesus pasti menunjuk kepada penglihatan Nabi Yehezkiel dalam pasal ini ketika Dia berkata demikian. Oleh karena itu, kita bisa menyimpulkan bahwa penglihatan Nabi Yehezkiel tentang Bait Suci itu boleh diterapkan untuk gereja atau untuk orang percaya masa kini.

    Selanjutnya, Tuhan Yesus juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan aliran air hidup itu adalah Roh Kudus yang diterima oleh orang percaya (Yohanes 7:39). Hal ini berarti bahwa Roh Kudus yang diterima oleh orang percaya adalah Roh yang mendatangkan kehidupan dan memungkinkan orang percaya menjadi berkat bagi orang lain. Gambaran tentang kehadiran air hidup yang menghidupkan ini menunjukkan bahwa orang percaya bisa menjadi berkat karena kehadirannya, bukan karena ikut serta dalam kegiatan sosial. Bila ada orang yang mengaku sudah memiliki Roh Kudus, tetapi hidupnya tidak menjadi berkat, melainkan menjadi sumber masalah bagi orang lain, kita perlu mempertanyakan apakah orang semacam itu benar-benar sudah percaya kepada Tuhan Yesus. [P]

    Yohanes 7:38-39a

    “Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya.”

    8 November 2016 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    8 November 2016

    Sama Sekali Tidak Tahu

    Selasa, 8 November 2016

    Baca: Galatia 6:2-10

    6:2 Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.

    6:3 Sebab kalau seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.

    6:4 Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan orang lain.

    6:5 Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.

    6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.

    6:7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

    6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.

    6:9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.

    6:10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! —Galatia 6:2

    Pada suatu malam yang dingin, para sukarelawan dari sebuah gereja lokal membagi-bagikan makanan kepada para penghuni dari suatu kompleks rumah susun sangat sederhana. Seorang wanita yang menerima makanan itu merasa begitu gembira. Ia menunjukkan kepada mereka lemarinya yang kosong dan mengatakan bahwa mereka adalah jawaban dari doa-doanya.

    Ketika para sukarelawan itu kembali ke gereja, salah seorang di antara mereka mulai menangis. “Ketika aku masih kecil,” katanya, “wanita itu adalah guruku di Sekolah Minggu. Ia ada di gereja setiap hari Minggu. Kami sama sekali tidak tahu bahwa ia kelaparan!”

    Para sukarelawan itu tentu adalah sekumpulan orang yang peduli dan sungguh-sungguh berusaha untuk meringankan beban sesamanya, seperti yang disebutkan Paulus dalam Galatia 6:2. Namun entah bagaimana mereka tidak menyadari kebutuhan wanita yang mereka temui di gereja setiap hari Minggu itu—dan wanita itu juga belum pernah menceritakan kebutuhannya. Kisah tersebut bisa mengingatkan kita semua untuk menjadi lebih peka terhadap keadaan orang-orang di sekitar kita, seperti yang dinasihatkan Paulus, “Marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman” (6:10).

    Umat yang seiman mempunyai kesempatan istimewa untuk menolong satu sama lain agar tidak ada seorang pun di dalam tubuh Kristus lalai menerima pertolongan yang mereka butuhkan. Ketika kita berusaha saling mengenal dan mempedulikan, kiranya kita tidak akan pernah mengatakan, “Kami sama sekali tidak tahu.” —Dave Branon

    Tuhan, tolonglah aku untuk menyadari kebutuhan orang-orang di sekitarku dan melakukan yang kubisa untuk membantu memenuhinya dalam nama-Mu.

    Kepedulian menuntut kita untuk rela berkorban.

    Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5

  • ZEGA376

    8 November 2016

    KEKUATAN KASIH

    [[Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran.]] (Amsal 10:12)

    Ruth Bell Graham, istri seorang pendeta terkemuka Billy Graham, pernah mengatakan rahasia keberhasilan pernikahan mereka. Ia berkata, “A happy marriage is the union of two good forgivers.”  Terjemahan bebasnya: sebuah pernikahan adalah penyatuan dua orang yang cakap mengampuni. Saya rasa ini adalah sebuah nasihat yang realistis karena tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Pasangan kita tidak sempurna, demikian pula diri kita.

    “Kebencian menimbulkan pertengkaran” (Amsal 10:12). Kebencian hadir ketika kasih tak lagi ada. Tidak ada yang lain yang dihasilkan oleh kebencian selain pertengkaran. Pertengkaran akan melahirkan luka, dan luka akan menambah kebencian, seperti sebuah siklus: kebencian, pertengkaran, luka dan kebencian yang lebih besar. Kita dapat membayangkan betapa memprihatinkan kondisi pasangan, keluarga, dan gereja yang berada di dalam siklus ini.

    “Tetapi kasih menutupi segala pelanggaran” (Amsal 10:12). Kata “menutupi” di Amsal ini bukan berarti secara sengaja menganggap tidak ada. Kata “menutupi” di bagian ini memiliki makna mengampuni. Mengampuni harus dimulai dengan menerima realitas yang tidak menyenangkan, yakni ada orang yang melakukan kesalahan yang menimbulkan luka.  

    Langkah selanjutnya dalam pengampunan adalah memilih untuk tidak terpaku pada luka, tetapi rela memberi kesempatan untuk memulai yang baru.

    Tidak ada masa depan tanpa pengampunan. Tidak ada pengampunan tanpa kehadiran kasih. Mari belajar mengasihi.

    Amsal Hari Ini -- ( 8 November 2016 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

    Dapatkan Aplikasi Renungan Harian "Amsal Hari Ini" di Google Play dan App Store. Gratis!

  • ZEGA376

    9 November 2016

    Menjadi Berkat

    Minggu, 9 Agustus 2015

    Bacaan Alkitab hari ini:

    Yehezkiel 47:13-48:35

    Saat Allah memanggil Abraham untuk meninggalkan tempat asalnya dan pergi ke Tanah Perjanjian, Allah telah merencanakan bahwa Abraham akan menjadi berkat bagi semua kaum (keluarga) di muka bumi (Kejadian 12:1-3). Keinginan Allah agar bangsa Israel menjadi berkat bagi semua bangsa itu tercermin dalam ketentuan Allah yang menghendaki agar orang asing yang tinggal di tengah bangsa Israel dianggap sebagai bagian dari bangsa Israel (Yehezkiel 47:22-23). Akan tetapi, bila kita melihat sejarah bangsa Israel, jelas bahwa bangsa Israel menganggap diri mereka sebagai lebih tinggi daripada bangsa-bangsa lain. Janji menjadi berkat bagi semua kaum di muka bumi itu baru terwujud dalam diri Tuhan Yesus yang mengorbankan diri-Nya sendiri dengan mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia.

    Dalam sejarah Israel, kesulitan untuk menjadi berkat bagi semua bangsa ini tercermin dalam penolakan yang dilakukan oleh Nabi Yunus untuk menyampaikan berita tentang penghukuman Tuhan terhadap bangsa Niniwe (Yunus 1). Nabi Yunus mengetahui bahwa bangsa Niniwe adalah bangsa yang jahat dan yang bisa menjadi sumber ancaman bagi bangsa Israel, sehingga ia beranggapan bahwa seharusnya Allah jangan mengampuni bangsa tersebut. Bila dalam nubuatan Nabi Yehezkiel ini digambarkan bahwa bangsa asing diterima dan tidak dianggap rendah oleh bangsa Israel, maka jelas bahwa nubuatan itu menunjuk ke masa depan yang masih belum terwujud sampai sekarang. Bagi umat TUHAN pada masa kini, kondisinya juga tidak jauh berbeda. Pada umumnya, setiap orang menganggap sukunya sebagai yang terbaik. Kunci untuk bisa menghargai suku lain adalah bila kita selalu menyadari kehadiran TUHAN di antara kita (bandingkan dengan Yehezkiel 48:35). [P]

    Matius 5:16

    “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga”

  • ZEGA376

    9 November 2016

    Pasal 47

    Batas-batas tanah Israel

    (13) Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Inilah batas-batas tanah yang kamu harus bagi-bagi menjadi milik pusakamu di antara kedua belas suku Israel. Yusuf mendapat dua bagian. (14) Tanah itu harus kamu bagi rata, yaitu tanah yang dengan sumpah Kujanjikan memberikannya kepada nenek moyangmu dan dengan demikian tanah ini menjadi milik pusakamu. (15) Inilah perbatasan tanah itu: di sebelah utara: dari laut besar terus ke Hetlon sampai jalan masuk ke Hamat dan terus ke Zedad, (16) Berota, Sibraim, yang terletak di antara daerah kota Damsyik dan daerah kota Hamat, terus ke Hazar-Enon yang di daerah kota Hauran. (17) Demikianlah perbatasannya itu mulai dari laut sampai di Hazar-Enon, sehingga daerah kota Damsyik dan juga daerah kota Hamat terletak di sebelah utaranya. Itulah sebelah utara. (18) Di sebelah timur: mulai dari Hazar-Enon yang terletak di antara Hauran dan Damsyik, sungai Yordan menjadi perbatasan di antara Gilead dan tanah Israel, terus ke Laut Timur sampai ke Tamar. Itulah sebelah timur. (19) Di sebelah selatan: perbatasan mulai dari Tamar sampai mata air Meriba dekat Kadesh, terus ke sungai Mesir, terus ke laut besar. Itulah di sebelah selatan perbatasan dengan Tanah Negeb. (20) Di sebelah barat laut besar merupakan perbatasan sampai tempat jalan masuk ke Hamat. Itulah sebelah barat."

    Pembagian tanah Israel

    (21) "Tanah inilah kamu harus bagi-bagi di antara kamu menurut suku-suku Israel. (22) Dan kamu harus membagi-baginya menjadi milik pusaka di antara kamu dan di antara orang-orang asing yang tinggal di antara kamu, yang melahirkan anak di tengah-tengahmu dan mereka harus kamu anggap sama seperti orang Israel asli; bersama-sama kamu mereka harus mendapat bagian milik pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel. (23) Jadi kalau di tengah-tengah sesuatu suku ada tinggal orang asing, di situlah kamu berikan milik pusakanya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.

    Pasal 48

    (1) Inilah nama suku-suku itu: Yang paling utara: dari laut terus ke Hetlon, ke jalan masuk ke Hamat, Hazar-Enon, sehingga daerah kota Damsyik, yang berdekatan dengan Hamat, terletak di sebelah utaranya, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat terdapat bagian Dan. (2) Berbatasan dengan wilayah Dan, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Asyer. (3) Berbatasan dengan wilayah Asyer, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Naftali. (4) Berbatasan dengan wilayah Naftali, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Manasye. (5) Berbatasan dengan wilayah Manasye, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Efraim. (6) Berbatasan dengan wilayah Efraim, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Ruben. (7) Berbatasan dengan wilayah Ruben, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Yehuda. (8) Berbatasan dengan wilayah Yehuda, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat persembahan khusus yang harus kamu khususkan, yaitu dua puluh lima ribu hasta lebarnya, dan panjangnya sama dengan panjang satu bagian, yaitu dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, dan di tengah-tengahnya terdapat tempat kudus. (9) Bagian persembahan khusus yang harus kamu khususkan bagi TUHAN, panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya dua puluh ribu hasta. (10) Dan bagi orang-orang inilah persembahan khusus yang kudus itu: Bagian imam-imam ialah panjangnya di utara dan selatan dua puluh lima ribu hasta, dan lebarnya di timur dan di barat sepuluh ribu hasta. Dan di tengah-tengahnyalah terletak tempat kudus TUHAN. (11) Inilah bagian imam-imam, yang sudah dikuduskan, yaitu bani Zadok, yang memelihara kewajibannya terhadap Aku dan yang tidak turut sesat dalam kesesatan orang Israel, seperti orang-orang Lewi. (12) Ini adalah bagian khusus bagi mereka dari tanah yang sudah dikhususkan, suatu hal yang maha kudus, berbatasan dengan bagian orang-orang Lewi. (13) Bagian orang-orang Lewi ialah sejajar dengan wilayah imam-imam, panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya sepuluh ribu hasta. Jadi seluruhnya ialah: panjang dua puluh lima ribu hasta dan lebar dua puluh ribu hasta. (14) Mereka tidak boleh menjual sedikitpun dari situ atau menukarnya, dan mereka tidak boleh mewariskan yang terbaik dari negeri itu kepada orang lain, sebab itu kudus bagi TUHAN. (15) Yang tertinggal dari lebarnya, yaitu lima ribu hasta lagi, yang berbatasan dengan yang dua puluh lima ribu hasta itu adalah tidak kudus, tetapi itu untuk keperluan kota sebagai tempat tinggal dan tanah perladangan. (16) Dan ukurannya adalah begini: sebelah utara dan selatan: empat ribu lima ratus hasta, sebelah timur dan barat: juga empat ribu lima ratus hasta. (17) Sekeliling kota itu ada tanah lapang, di sebelah utara dan selatan dua ratus lima puluh hasta, serta di sebelah timur dan barat dua ratus lima puluh hasta juga. (18) Yang tertinggal dari panjangnya, yang sejajar dengan persembahan khusus yang kudus itu, adalah sepuluh ribu hasta di sebelah timur dan sepuluh ribu hasta di sebelah barat dan hasilnya ialah menjadi makanan untuk pekerja-pekerja di kota itu. (19) Pekerja-pekerja ini, yang datang dari semua suku Israel, akan mengerjakannya. (20) Seluruh persembahan khusus itu adalah dua puluh lima ribu hasta kali dua puluh lima ribu hasta. Dalam bentuk empat persegi kamu harus mengkhususkan persembahan khusus yang kudus itu bersama milik kota itu. (21) Selebihnya adalah milik raja, yaitu di sebelah timur dan barat dari persembahan khusus yang kudus dan milik kota itu, dan berbatasan dengan yang dua puluh lima ribu hasta itu, ke timur sampai di perbatasan timur dan ke barat sampai di perbatasan barat dan sejajar dengan bagian suku-suku lain, adalah untuk raja. Di tengah-tengah bagian itu adalah persembahan khusus yang kudus dan Bait Suci. (22) Terkecuali milik orang-orang Lewi dan milik kota itu yang terletak di tengah-tengah kepunyaan raja itu maka yang diapit oleh wilayah Yehuda dan Benyamin adalah bagi raja. (23) Mengenai suku-suku yang lain: dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Benyamin. (24) Berbatasan dengan wilayah Benyamin, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Simeon. (25) Berbatasan dengan wilayah Simeon, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Isakhar. (26) Berbatasan dengan wilayah Isakhar, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Zebulon. (27) Berbatasan dengan wilayah Zebulon, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Gad. (28) Perbatasan wilayah Gad di sebelah selatan ialah dari Tamar sampai mata air Meriba dekat Kadesh, terus ke sungai Mesir, terus ke laut besar. (29) Inilah negeri yang harus kamu bagi-bagi menjadi milik pusakamu di antara suku-suku Israel, dan itulah bagian-bagian mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH."

    Kota yang kudus

    (30) "Inilah pintu-pintu keluar kota itu: di sisi sebelah utara, yang ukurannya adalah empat ribu lima ratus hasta, (31) terdapat tiga pintu gerbang, yaitu pintu gerbang Ruben, pintu gerbang Yehuda dan pintu gerbang Lewi sebab pintu-pintu gerbang kota itu disebut menurut nama suku-suku Israel . (32) Di sisi sebelah timur, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Yusuf, pintu gerbang Benyamin dan pintu gerbang Dan. (33) Di sisi sebelah selatan, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Simeon, pintu gerbang Isakhar dan pintu gerbang Zebulon. (34) Di sisi sebelah barat, yang ukurannya empat ribu lima ratus hasta, terdapat tiga pintu gerbang juga, yaitu pintu gerbang Gad, pintu gerbang Asyer dan pintu gerbang Naftali. (35) Jadi keliling kota itu adalah delapan belas ribu hasta. Sejak hari itu nama kota itu ialah: TUHAN HADIR DI SITU."

    .

    9 November 2016 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    9 November 2016

    Tanda dan Perasaan

    Rabu, 9 November 2016

    Baca: Matius 16:1-4

    16:1 Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka.

    16:2 Tetapi jawab Yesus: “Pada petang hari karena langit merah, kamu berkata: Hari akan cerah,

    16:3 dan pada pagi hari, karena langit merah dan redup, kamu berkata: Hari buruk. Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda zaman tidak.

    16:4 Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus.” Lalu Yesus meninggalkan mereka dan pergi.

    Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

    Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang di jalanku. —Mazmur 119:105

    Seorang pemuda yang saya kenal memiliki kebiasaan untuk meminta tanda kepada Allah. Sikap itu tidak selalu salah, tetapi doa-doa yang dinaikkannya cenderung meminta konfirmasi atas perasaannya. Sebagai contoh, ia akan berdoa, “Tuhan, jika Engkau ingin aku melakukan X, tolonglah Engkau melakukan Y, maka aku akan tahu bahwa Engkau berkenan atas hal itu.”

    Hal itu menciptakan suatu dilema. Karena caranya berdoa dan anggapannya tentang cara Allah menjawab doanya, ia merasa bahwa ia harus kembali menjalin hubungan dengan mantan pacarnya. Di sisi lain, mantan pacarnya justru merasa sangat yakin bahwa Allah tidak menghendaki mereka kembali bersama.

    Para pemimpin agama di zaman Yesus pernah menuntut tanda dari-Nya untuk membuktikan keabsahan dari pengakuan-pengakuan-Nya (Mat. 16:1). Mereka tidak sedang meminta petunjuk dari Allah, melainkan sedang menantang otoritas-Nya sebagai Tuhan. Yesus menjawab, “Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda” (ay.4). Respons tajam dari Tuhan Yesus itu tidak dimaksudkan untuk mencegah orang mencari petunjuk dari Allah. Sebaliknya, Yesus menuduh mereka telah mengabaikan nubuat-nubuat dalam Kitab Suci yang jelas-jelas mengisyaratkan bahwa Dia adalah Mesias.

    Allah ingin kita mencari petunjuk dari-Nya melalui doa (Yak. 1:5). Dia juga memberi kita bimbingan melalui Roh Kudus (Yoh. 14:26) dan firman-Nya (Mzm. 119:105). Dia menyediakan para pembina rohani dan pemimpin yang bijaksana. Dan Dia telah memberi kita teladan dalam diri Yesus.

    Meminta Allah untuk memberikan arahan yang jelas memang merupakan sikap yang bijaksana, tetapi Dia tidak selalu memberikan petunjuk-Nya dengan cara-cara yang kita harapkan atau inginkan. Yang mungkin lebih penting dari doa kita adalah bahwa kita semakin mengenal sifat-sifat Allah dan menikmati hubungan pribadi yang semakin erat dengan Allah Bapa kita. —Tim Gustafson

    Cara terbaik untuk mengetahui kehendak Allah adalah dengan

    menyatakan kerelaan kita untuk taat kepada-Nya.

    Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 46-47; Ibrani 6

    9 November 2016 diubah oleh ZEGA376

  • ZEGA376

    9 November 2016

    KESOMBONGAN MEMBAWA KEHANCURAN

    [[Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.]] (Amsal 27:1)

    Saya yakin Anda pernah mendengar kisah legendaris tentang karamnya Kapal Titanic. Sebuah kisah nyata yang kemudian diangkat ke layar kaca. Karamnya Kapal Titanic adalah sebuah contoh klasik tentang kepercayaan diri yang berlebihan. Konon kapten kapal Titanic itu pernah berkata, “Tuhan sendiri tidak dapat menenggelamkan kapal ini. Dengan pengalaman lebih dari empat puluh tahun, tidak ada satu pun pelayaran di bawah kendali saya yang pernah gagal, di tengah keadaan laut yang menggila sekalipun." Kita tahu apa yang terjadi kemudian, bukan?

    “Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu” (Amsal 27:1). Peringatan yang lugas. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Oleh karena itu, jangan terlalu percaya diri alias sombong di hadapan ketidakpastian masa depan.

    Tentu saja kita boleh bangga dengan segala apa yang kita miliki dan apa yang kita sanggup lakukan. Namun, biarlah kebanggaan itu tidak mewujudnyata dalam bentuk kesombongan. Biarlah kebanggaan itu menjadi bahan bakar yang menyemangati kita untuk terus berjuang.

    Masa depan itu misteri. Kesombongan membuat kita sok tahu tentang apa yang akan terjadi. Kesombongan atau memuji diri membuat kita terlalu yakin dengan kekuatan yang ada sehingga tak lagi terus mengembangkan diri. Akibatnya, kesombongan selalu membawa pada  kehancuran.

    Marilah kita menghadapi misteri masa depan dengan sepenuh hati. Tanpa kesombongan diri. Hanya berbekal penyerahan diri pada kuasa sang ilahi karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi.

    Amsal Hari Ini -- ( 9 November 2016 )

    (C) Pdt. Wahyu 'wepe' Pramudya

    ( www.wahyupramudya.com )

  • ZEGA376

    10 November 2016

    Peka Terhadap Dosa

    Kamis, 10 November 2016

    Bacaan Alkitab hari ini:

    1 Samuel 14

    Ketidakberesan seseorang secara rohani akan tercermin dalam tutur kata dan tindakannya yang tidak peka terhadap dosa. Hal ini terlihat jelas dalam diri Raja Saul yang membuat keputusan tanpa mencari kehendak Allah. Begitu mendengar terjadinya kegentaran di kemah pasukan Filistin karena Allah, Saul (yang semula berencana meminta petunjuk Tuhan) langsung memimpin peperangan melawan bangsa Filistin untuk membalas dendam (14:18-19). Ia berambisi untuk mengembalikan kepercayaan rakyat Israel atas dirinya. Ambisi ini membuatnya mengucapkan sumpah atau kutukan yang melarang seorang pun makan sesuatu sebelum matahari terbenam tanpa alasan yang jelas (14:24). Hal ini merugikan pasukan Israel dan akhirnya membuat rakyat berbuat dosa (14:33). Ambisi tersebut membuat imam harus mengingatkan Saul untuk meminta petunjuk Allah lebih dulu. Meskipun Saul akhirnya bertanya ke-pada Allah, namun tidak ada konfirmasi dari Allah (14:36b-37).

    Karena merasa diri benar dan curiga atas diamnya Allah, Saul meminta imam untuk membuang undi guna menentukan siapa yang salah. Ternyata sumber masalahnya adalah bahwa Yonatan telah meminum madu hutan karena tidak mengetahui sumpah ayahnya. Sekalipun demikian, karena pembelaan rakyat, Yonatan dibebaskan dari hukuman. Akan tetapi, Saul tidak pernah merasa bahwa dirinyalah yang berdosa terhadap Allah.

    Orang yang menjauh dari Allah tidak akan peka terhadap dosa. Ia bisa peka terhadap kesalahan orang lain, tetapi tidak peka terhadap diri sendiri. Ia menganggap dirinya baik-baik saja dan benar, sampai kehancuran dirinya. Periksalah kerohanian Anda agar Anda tidak terperosok ke dalam berbagai dosa yang menghancurkan diri sendiri tanpa Anda sadari. [FI]

    1 Samuel 15:22b

    “Sesungguhnya mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan”

226 – 250 dari 1493    Ke halaman:  Sebelumnya  1 ... 9  10  11 ... 60  Selanjutnya Kirim tanggapan